Studi Karakter Fisiologi dan Anatomi Sambung Nyawa (Gyanura procumbens (L) Merr.) yang Dipapar dengan Sinar UV-B

STUDI KARAKTER FISIOLOGI DAN ANATOMI
SAMBUNG NYAWA (Gyanura procumbens (L) Merr.)
YANG DIPAPAR DENGAN SINAR UV-B

OLEH
BHASKORO DWI WIDHIANTO
A24052444

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010

 
 

STUDI KARAKTER FISIOLOGI DAN ANATOMI
SAMBUNG NYAWA (Gyanura procumbens (L) Merr.)
YANG DIPAPAR DENGAN SINAR UV-B

Skripsi sebagai salah satu syarat

untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Oleh
Bhaskoro Dwi Widhianto
A24052444

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
 
 

 

RINGKASAN

BHASKORO DWI WIDHIANTO. Studi Karakter Fisiologi Dan Anatomi
Sambung Nyawa (Gyanura procumbens (L) Merr.) yang Dipapar Dengan

Sinar UV-B. (Dibimbing oleh ANI KURNIAWATI.)
Perkembangan tekhnologi yang sangat pesat saat ini telah memberikan
dampak positif dan negatif bagi bumi dan segala isinya. Dampak negatif yang
sangat terlihat saat ini adalah pemanasan global. Pemanasan global terjadi akibat
dari penumpukan gas – gas rumah kaca yang mempengaruhi penipisan lapisan
ozon di atmosfir. Akibat dari penipisan ini adalah semakin tingginya tingkat
radiasi UV-B yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Tanaman memiliki dua
jenis strategi untuk melindungi dirinya dari paparan UV-B. Pertama dengan
memperbaiki DNA yang rusak akibat paparan UV-B. Kedua dengan membentuk
lapisan pada lapisan mesofil yang berfungsi untuk menyerap UV-B. Salah satu
tanaman yang memiliki lapisan senyawa penyerap UV-B ini adalah sambung
nyawa (Gyanura procumbens (L.) Merr.).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh paparan sinar UV-B
terhadap karakter fisioligi dan anatomi tanaman sambung nyawa (Gyanura
procumbens (L.) Merr). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Sawah Baru
dan Laboratorium RGCI Insititut Pertanian Bogor pada bulan Juni – September
2009.
Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu
faktor perlakuan UV-B dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari tiga taraf yaitu
Sinar UV-B (P1), Non-UV (P2) dan UV-Ambient (P3). Sehingga diperoleh 9

satuan percobaan.
Bahan tanaman yang diamati adalah tanaman sambung nyawa (Gyanura
procumbens (L.) Merr.) asal stek batang yang berumur 1.5 bulan. Tanaman
ditanam pada polybag 35 cm x 35 cm. Radiasi UV-B diperoleh melalui
penyinaran lampu UV-B (Powersun UV, 100W) dalam bangunan dengan tinggi
2.7 m yang sisinya ditutup dengan polykarbonat selama 24 hari. Intensitas cahaya
diatur sehingga diperoleh intensitas 124 µW/cm2.

 
 

Peubah yang diamati adalah luas daun, kadar flavonoid, aktifitas
Phenylalanine ammonia lyase (PAL), kandungan klorofil a, kandungan klorofil b,
kadar antosianin, kerapatan stomata, kerapatan trikoma, dan ketebalan daun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan UV-B tidak memberikan
pengaruh yang nyata pada kerapatan stomata bagian atas, kerapatan stomata
bagian bawah, rasio kerapatan stomata, kerapatan trikoma bagian atas, kerapatan
trikoma bagian bawah, rasio kerapatan trikoma, ketebalan daun, kandungan
klorofil a, kandungan klorofil b, kandungan antosianin, aktifitas PAL, maupun
biosintesis flavonoid daun sambung nyawa (Gyanura procumbens (L.) Merr).


 
 

 
 

Judul

:STUDI KARAKTER FISIOLOGI DAN ANATOMI
SAMBUNG NYAWA (Gyanura procumbens (L) Merr.)
YANG DIPAPAR DENGAN SINAR UV-B

Nama

: Bhaskoro Dwi Widhianto

NRP

: A24052444


Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Ani Kurniawati, SP., MSi.
NIP 196911131 99403 2 001

Mengetahui,
Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura
Fakultas Pertanian IPB

Dr. Ir. Agus Purwito, MSc. Agr.
NIP 19611101 198703 1 003

Tanggal Disetujui :

 
 

 

 

RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Jakarta pada tanggal 16 November 1987. Penulis
merupakan anak kedua dari pasangan Bapak Rusdianto dan Ibu Wiendyati
Setyaningsih.
Penulis lulus dari TK Kristen Gergaji Semarang pada tahun 1993 yang
dilanjutkan dengan melanjutkan studi pada SD Kristen Gergaji Semarang. Setelah
lulus pada tahun 1999, penulis melanjutkan studi pada SLTP Budi Luhur
Tangerang yang diselesaikan pada tahun 2002. Pada tahun yang sama penulis
melanjutkan studi pada SMA 78 Jakarta yang kemudian lulus pada tahun 2005.
Tahun 2005 penulis diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi
Masuk IPB (USMI). Pada tahun 2006 penulis diterima di Departemen Agronomi
dan Hortikultura, Fakultas Pertanian.
Tahun 2005, penulis menjadi anggota dari Paduan Suara Mahasiswa IPB
Agria Swara. Kemudian pada tahun 2007/2008 penulis terpilih sebagai presidium
Paduan Suara Mahasiswa IPB Agria Swara. Pada tahun 2007 penulis terpilih
sebagai anggota tim paduan suara dan Koordinator Logistik dan Transportasi dari
The 2nd International Mission of Art and Culture dalam “11th International Choir
Competition and Festival” di Budapest, Hongaria. Pada Tahun 2008 penulis

terpilih sebagai ketua panitia sekaligus anggota tim paduan suara Agria Swara
Goes to Bandung dalam Festival Paduan Suara ITB XX, Bandung. Pada tahun
2009 penulis kembali terpilih sebagai anggota tim paduan suara The 3rd
International Mission of Art and Culture dalam “The Rimini International Choral
Competition” di Rimini, Italia. Selain itu penulis juga aktif sebagai asisten Mata
Kuliah Pembiakan Tanaman (2008/2009) dan Mata Kuliah Tanaman Obat dan
Aromatik (2009/2010).

 
 

 
 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penyusunan skripsi yang berjudul “Studi Karakter Fisiologi dan
Anatomi Sambung Nyawa (Gyanura procumbens (L.) Merr.) yang Dipapar

Dengan Sinar UV-B” ini dilaksanakan atas dorongan untuk mengetahui
pengaruh pemanasan global terhadap pertumbuhan dan produksi senyawa
metabolit sekunder pada tanaman sambung nyawa. Karya ilmiah ini merupakan
salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ani Kurniawati,
SP. MSi. atas bimbingan, arahan dan masukan selama proses penelitian dan
penulisan karya ilmiah ini, serta bahan – bahan kimia yang digunakan penulis
selama pelaksanaan penelitian.
Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat berguna bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bogor, Mei 2010

Penulis

 
 


 
 

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih juga penulis berikan kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesainya skripsi ini, yaitu :
1. Bapak, Ibu, serta Mas O dan Ade yang telah memberikan doa,
bimbingan, motivasi, semangat dan kasih sayang yang tak ternilai pada
penulis.
2. Pak Bambang dan Pak Joko atas bimbingannya selama di
laboratorium.
3. Apz, Candra, Rifki, Ubay, dan Irvan atas kebersamaan dan
dukungannya selama ini.
4. Teman – teman seperjuangan AGH 42 atas kerjasama, bantuan,
masukan, dan semangat yang telah diberikan.
5. Rekan – rekan PSM IPB Agria Swara atas kebersamaan, bantuan,
semangat dan pengalaman yang tak ternilai harganya.
6. Indah Nurlita yang telah menemani dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas

bantuannya selama penulisan skripsi.
Semoga segala dukungan dan bantuan baik moril maupun materiil dapat
dibalas oleh Allah SWT.

 
 

 
 

DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................. 1
Tujuan .............................................................................................................. 3
Hipotesis .......................................................................................................... 3
 

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Sambung Nyawa................................................................... 4

Kandungan Kimia ............................................................................................ 4
Radiasi Sinar Matahari ..................................................................................... 5
Flavonoids ........................................................................................................ 7
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu ........................................................................................... 9
Bahan ............................................................................................................... 9
Metode ............................................................................................................. 9
Pelaksanaan .................................................................................................... 10
Pengamatan .................................................................................................... 11
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum ............................................................................................... 14
Rekapitulasi Sidik Ragam .............................................................................. 14
Stomata........................................................................................................... 16
Trikoma .......................................................................................................... 18
Tebal Daun ..................................................................................................... 19
Kandungan Pigmen Daun .............................................................................. 21
Biosintesis Flavonoid ..................................................................................... 23
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan .................................................................................................... 26
Saran............................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27
LAMPIRAN .......................................................................................................... 31

 
 

 
 

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam Pengaruh Radiasi UV Terhadap Peubah
Yang Diamati ............................................................................................ 15 
2. Kerapatan Stomata Bagian Atas dan Bawah Tanaman Sambung Nyawa
Yang Terpapar UV-B ................................................................................ 17 
3. Rasio Kerapatan Stomata Bagian Atas dan Bawah Daun Sambung Nyawa
Yang Terpapar UV-B ................................................................................ 17 
4. Pengaruh Paparan UV-B Terhadap Trikoma Bagian Atas dan Bawah..... 19 
5. Pengaruh paparan UV-B Terhadap Rasio Trikoma Bagian Atas dan
Bawah ........................................................................................................ 19 
6. Pengaruh Paparan UV-B Terhadap Tebal Daun ....................................... 20 
7. Pengaruh Paparan UV-B Terhadap Klorofil a dan b ............................... 21 
8. Pengaruh Paparan UV-B Terhadap Klorofil Total.................................... 22 
9. Pengaruh Paparan UV-B Terhadap Kandungan Antosianin ..................... 23 
10. Pengaruh Paparan UV-B Terhadap Kandungan protein ........................... 24 
11. Pengaruh Paparan UV-B Terhadap Kandungan Cinnamic acid dan
Cinnamic acid per crude protein ............................................................... 24 
12. Pengaruh Paparan UV-B Terhadap Kandungan Flavonoid ...................... 25 

 
 

STUDI KARAKTER FISIOLOGI DAN ANATOMI
SAMBUNG NYAWA (Gyanura procumbens (L) Merr.)
YANG DIPAPAR DENGAN SINAR UV-B

OLEH
BHASKORO DWI WIDHIANTO
A24052444

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010

 
 

STUDI KARAKTER FISIOLOGI DAN ANATOMI
SAMBUNG NYAWA (Gyanura procumbens (L) Merr.)
YANG DIPAPAR DENGAN SINAR UV-B

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk mendapatkan gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Oleh
Bhaskoro Dwi Widhianto
A24052444

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
 
 

 

RINGKASAN

BHASKORO DWI WIDHIANTO. Studi Karakter Fisiologi Dan Anatomi
Sambung Nyawa (Gyanura procumbens (L) Merr.) yang Dipapar Dengan
Sinar UV-B. (Dibimbing oleh ANI KURNIAWATI.)
Perkembangan tekhnologi yang sangat pesat saat ini telah memberikan
dampak positif dan negatif bagi bumi dan segala isinya. Dampak negatif yang
sangat terlihat saat ini adalah pemanasan global. Pemanasan global terjadi akibat
dari penumpukan gas – gas rumah kaca yang mempengaruhi penipisan lapisan
ozon di atmosfir. Akibat dari penipisan ini adalah semakin tingginya tingkat
radiasi UV-B yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Tanaman memiliki dua
jenis strategi untuk melindungi dirinya dari paparan UV-B. Pertama dengan
memperbaiki DNA yang rusak akibat paparan UV-B. Kedua dengan membentuk
lapisan pada lapisan mesofil yang berfungsi untuk menyerap UV-B. Salah satu
tanaman yang memiliki lapisan senyawa penyerap UV-B ini adalah sambung
nyawa (Gyanura procumbens (L.) Merr.).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh paparan sinar UV-B
terhadap karakter fisioligi dan anatomi tanaman sambung nyawa (Gyanura
procumbens (L.) Merr). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Sawah Baru
dan Laboratorium RGCI Insititut Pertanian Bogor pada bulan Juni – September
2009.
Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu
faktor perlakuan UV-B dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari tiga taraf yaitu
Sinar UV-B (P1), Non-UV (P2) dan UV-Ambient (P3). Sehingga diperoleh 9
satuan percobaan.
Bahan tanaman yang diamati adalah tanaman sambung nyawa (Gyanura
procumbens (L.) Merr.) asal stek batang yang berumur 1.5 bulan. Tanaman
ditanam pada polybag 35 cm x 35 cm. Radiasi UV-B diperoleh melalui
penyinaran lampu UV-B (Powersun UV, 100W) dalam bangunan dengan tinggi
2.7 m yang sisinya ditutup dengan polykarbonat selama 24 hari. Intensitas cahaya
diatur sehingga diperoleh intensitas 124 µW/cm2.

 
 

Peubah yang diamati adalah luas daun, kadar flavonoid, aktifitas
Phenylalanine ammonia lyase (PAL), kandungan klorofil a, kandungan klorofil b,
kadar antosianin, kerapatan stomata, kerapatan trikoma, dan ketebalan daun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan UV-B tidak memberikan
pengaruh yang nyata pada kerapatan stomata bagian atas, kerapatan stomata
bagian bawah, rasio kerapatan stomata, kerapatan trikoma bagian atas, kerapatan
trikoma bagian bawah, rasio kerapatan trikoma, ketebalan daun, kandungan
klorofil a, kandungan klorofil b, kandungan antosianin, aktifitas PAL, maupun
biosintesis flavonoid daun sambung nyawa (Gyanura procumbens (L.) Merr).

 
 

 
 

Judul

:STUDI KARAKTER FISIOLOGI DAN ANATOMI
SAMBUNG NYAWA (Gyanura procumbens (L) Merr.)
YANG DIPAPAR DENGAN SINAR UV-B

Nama

: Bhaskoro Dwi Widhianto

NRP

: A24052444

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Ani Kurniawati, SP., MSi.
NIP 196911131 99403 2 001

Mengetahui,
Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura
Fakultas Pertanian IPB

Dr. Ir. Agus Purwito, MSc. Agr.
NIP 19611101 198703 1 003

Tanggal Disetujui :

 
 

 
 

RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Jakarta pada tanggal 16 November 1987. Penulis
merupakan anak kedua dari pasangan Bapak Rusdianto dan Ibu Wiendyati
Setyaningsih.
Penulis lulus dari TK Kristen Gergaji Semarang pada tahun 1993 yang
dilanjutkan dengan melanjutkan studi pada SD Kristen Gergaji Semarang. Setelah
lulus pada tahun 1999, penulis melanjutkan studi pada SLTP Budi Luhur
Tangerang yang diselesaikan pada tahun 2002. Pada tahun yang sama penulis
melanjutkan studi pada SMA 78 Jakarta yang kemudian lulus pada tahun 2005.
Tahun 2005 penulis diterima di IPB melalui jalur Undangan Seleksi
Masuk IPB (USMI). Pada tahun 2006 penulis diterima di Departemen Agronomi
dan Hortikultura, Fakultas Pertanian.
Tahun 2005, penulis menjadi anggota dari Paduan Suara Mahasiswa IPB
Agria Swara. Kemudian pada tahun 2007/2008 penulis terpilih sebagai presidium
Paduan Suara Mahasiswa IPB Agria Swara. Pada tahun 2007 penulis terpilih
sebagai anggota tim paduan suara dan Koordinator Logistik dan Transportasi dari
The 2nd International Mission of Art and Culture dalam “11th International Choir
Competition and Festival” di Budapest, Hongaria. Pada Tahun 2008 penulis
terpilih sebagai ketua panitia sekaligus anggota tim paduan suara Agria Swara
Goes to Bandung dalam Festival Paduan Suara ITB XX, Bandung. Pada tahun
2009 penulis kembali terpilih sebagai anggota tim paduan suara The 3rd
International Mission of Art and Culture dalam “The Rimini International Choral
Competition” di Rimini, Italia. Selain itu penulis juga aktif sebagai asisten Mata
Kuliah Pembiakan Tanaman (2008/2009) dan Mata Kuliah Tanaman Obat dan
Aromatik (2009/2010).

 
 

 
 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penyusunan skripsi yang berjudul “Studi Karakter Fisiologi dan
Anatomi Sambung Nyawa (Gyanura procumbens (L.) Merr.) yang Dipapar
Dengan Sinar UV-B” ini dilaksanakan atas dorongan untuk mengetahui
pengaruh pemanasan global terhadap pertumbuhan dan produksi senyawa
metabolit sekunder pada tanaman sambung nyawa. Karya ilmiah ini merupakan
salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ani Kurniawati,
SP. MSi. atas bimbingan, arahan dan masukan selama proses penelitian dan
penulisan karya ilmiah ini, serta bahan – bahan kimia yang digunakan penulis
selama pelaksanaan penelitian.
Penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat berguna bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bogor, Mei 2010

Penulis

 
 

 
 

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih juga penulis berikan kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesainya skripsi ini, yaitu :
1. Bapak, Ibu, serta Mas O dan Ade yang telah memberikan doa,
bimbingan, motivasi, semangat dan kasih sayang yang tak ternilai pada
penulis.
2. Pak Bambang dan Pak Joko atas bimbingannya selama di
laboratorium.
3. Apz, Candra, Rifki, Ubay, dan Irvan atas kebersamaan dan
dukungannya selama ini.
4. Teman – teman seperjuangan AGH 42 atas kerjasama, bantuan,
masukan, dan semangat yang telah diberikan.
5. Rekan – rekan PSM IPB Agria Swara atas kebersamaan, bantuan,
semangat dan pengalaman yang tak ternilai harganya.
6. Indah Nurlita yang telah menemani dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas
bantuannya selama penulisan skripsi.
Semoga segala dukungan dan bantuan baik moril maupun materiil dapat
dibalas oleh Allah SWT.

 
 

 
 

DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................. 1
Tujuan .............................................................................................................. 3
Hipotesis .......................................................................................................... 3
 

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Sambung Nyawa................................................................... 4
Kandungan Kimia ............................................................................................ 4
Radiasi Sinar Matahari ..................................................................................... 5
Flavonoids ........................................................................................................ 7
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu ........................................................................................... 9
Bahan ............................................................................................................... 9
Metode ............................................................................................................. 9
Pelaksanaan .................................................................................................... 10
Pengamatan .................................................................................................... 11
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum ............................................................................................... 14
Rekapitulasi Sidik Ragam .............................................................................. 14
Stomata........................................................................................................... 16
Trikoma .......................................................................................................... 18
Tebal Daun ..................................................................................................... 19
Kandungan Pigmen Daun .............................................................................. 21
Biosintesis Flavonoid ..................................................................................... 23
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan .................................................................................................... 26
Saran............................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27
LAMPIRAN .......................................................................................................... 31

 
 

 
 

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam Pengaruh Radiasi UV Terhadap Peubah
Yang Diamati ............................................................................................ 15 
2. Kerapatan Stomata Bagian Atas dan Bawah Tanaman Sambung Nyawa
Yang Terpapar UV-B ................................................................................ 17 
3. Rasio Kerapatan Stomata Bagian Atas dan Bawah Daun Sambung Nyawa
Yang Terpapar UV-B ................................................................................ 17 
4. Pengaruh Paparan UV-B Terhadap Trikoma Bagian Atas dan Bawah..... 19 
5. Pengaruh paparan UV-B Terhadap Rasio Trikoma Bagian Atas dan
Bawah ........................................................................................................ 19 
6. Pengaruh Paparan UV-B Terhadap Tebal Daun ....................................... 20 
7. Pengaruh Paparan UV-B Terhadap Klorofil a dan b ............................... 21 
8. Pengaruh Paparan UV-B Terhadap Klorofil Total.................................... 22 
9. Pengaruh Paparan UV-B Terhadap Kandungan Antosianin ..................... 23 
10. Pengaruh Paparan UV-B Terhadap Kandungan protein ........................... 24 
11. Pengaruh Paparan UV-B Terhadap Kandungan Cinnamic acid dan
Cinnamic acid per crude protein ............................................................... 24 
12. Pengaruh Paparan UV-B Terhadap Kandungan Flavonoid ...................... 25 

 
 

 
 

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1. Susunan spektrum sinar UV ........................................................................ 6 
2. Rangka flavonoid ........................................................................................ 7 
3. Biosintesis flavonoid ................................................................................... 8 
4. Bibit Tanaman ........................................................................................... 10 
5. Bangunan Penelitian Perlakuan UV .......................................................... 11 
6. Pengamatan Stomata Bagian Bawah Pada Hari ke-24 Dengan Perbesaran
400X .......................................................................................................... 18 
7. Pengamatan Trikoma Bagian Bawah Pada Hari ke-24 Dengan Perbesaran
100X .......................................................................................................... 19 
8. Pengukuran Tebal Daun Dengan Perbesaran 40X .................................... 20 

 
 

 
 

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Halaman

1. Sidik Ragam Kandungan Klorofil Total Tanaman Sambung Nyawa
(Gyanura procumbens L. (Merr.)) yang Dipapar UV-B ........................... 32 
2. Sidik Ragam Kandungan Klorofil a Tanaman Sambung Nyawa (Gyanura
procumbens L. (Merr.)) yang Dipapar UV-B ........................................... 33 
3. Sidik Ragam Kandungan Klorofil b Tanaman Sambung Nyawa (Gyanura
procumbens L. (Merr.)) yang Dipapar UV-B ........................................... 34 
4. Sidik Ragam Kandungan Antosianin Tanaman Sambung Nyawa (Gyanura
procumbens L. (Merr.)) yang Dipapar UV-B ........................................... 35 
5. Sidik Ragam Kandungan Cinnamic acid Tanaman Sambung Nyawa
(Gyanura procumbens L. (Merr.)) yang Dipapar UV-B ........................... 36 
6. Sidik Ragam Cinnamic acid per crude protein Tanaman Sambung Nyawa
(Gyanura procumbens L. (Merr.)) yang Dipapar UV-B ........................... 37 
7. Sidik Ragam Flavonoid Tanaman Sambung Nyawa (Gyanura procumbens
L. (Merr.)) yang Dipapar UV-B ................................................................ 38 
8. Sidik Ragam Protein Tanaman Sambung Nyawa (Gyanura procumbens L.
(Merr.)) yang Dipapar UV-B .................................................................... 39 
9. Sidik Ragam Kerapatan Stomata Daun Bagian Atas Tanaman Sambung
Nyawa (Gyanura procumbens L. (Merr.)) yang Dipapar UV-B .............. 40 
10. Sidik Ragam Kerapatan Stomata Bagian Bawah Tanaman Sambung
Nyawa (Gyanura procumbens L. (Merr.)) yang Dipapar UV-B .............. 41 
11. Sidik Ragam Rasio Stomata Tanaman Sambung Nyawa (Gyanura
procumbens L. (Merr.)) yang Dipapar UV-B ........................................... 42 
12. Sidik Ragam Kerapatan Trikoma Bag. Atas Tanaman Sambung Nyawa
(Gyanura procumbens L. (Merr.)) yang Dipapar UV-B ........................... 43 
13. Sidik Ragam Kerapatan Trikoma Bag. Bawah Tanaman Sambung Nyawa
(Gyanura procumbens L. (Merr.)) yang Dipapar UV-B ........................... 44 
14. Sidik Ragam Ratio Kerapatan Trikoma Daun Bag. Atas dan Bawah
Tanaman Sambung Nyawa (Gyanura procumbens L. (Merr.)) yang
Dipapar UV-B ........................................................................................... 45 
15. Sidik Ragam Ketebalan Daun Tanaman Sambung Nyawa (Gyanura
procumbens L. (Merr.)) yang Dipapar UV-B ........................................... 46 

 
 

 
 

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dunia saat ini telah dihadapkan pada situasi yang sulit. Efek dari perilaku
manusia menyebabkan berbagai perubahan yang berakibat fatal bagi makhluk
hidup pada umumnya. Salah satu dampak yang muncul adalah pemanasan global.
Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan bumi (Zalia dan Oliver, 2008). Suhu rata-rata global pada permukaan
Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun
terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), suatu badan PBB
yang terdiri dari 1.300 ilmuwan dari seluruh dunia menyimpulkan bahwa sebagian
besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20
kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah
kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah
dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua
akademi sains nasional dari negara-negara G8,  namun masih terdapat beberapa
ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC
tersebut (Wikipedia, 2008).
Laporan IPCC terbaru, Fourth Assessment Report, terungkap bahwa 90%
aktivitas manusia selama 250 tahun terakhir inilah yang membuat planet kita
semakin panas. Sejak revolusi industri, tingkat karbon dioksida beranjak naik
mulai dari 280 ppm menjadi 379 ppm dalam 150 tahun terakhir. Kenaikan
konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar
minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui
kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya. (Limpo, 2007)
Pemanasan global meningkatkan suhu atmosfir yang disadari sejak para
ahli dan peneliti dari Inggris yang mendeteksi penipisan lapisan ozon di atas Hally
Bay, Antartika pada pertengahan tahun 1974 (Ngera, 2007). Tahun 1985 para
peneliti lingkungan hidup menemukan bahwa lapisan ozon telah berlubang karena
terlalu banyaknya gas chlorofluorocarbons di udara (Marmotji, 2008). Bulan
September 2003, lubang ozon di Antartika mencapai rekor sebesar 29 km2
(Ngera,2007).


 

Ozon merupakan lapisan di atmosfir yang disebut Earth’s natural
sunscreen atau pelindung matahari bumi yang berfungsi sebagai pelindung dari
sinar UV yang berbahaya. (Baird, 2005). Sinar UV adalah pancaran radiasi
elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya tampak,
tetapi lebih panjang dari sinar-X. (Wikipedia,2008). Sinar UV dapat digolongkan
menjadi 3 jenis berdasarkan panjang gelombangnya. Yaitu UV-A (320 – 390 nm),
UV-B (280-320 nm), dan UV-C (Kurang dari 280 nm) (SUN Zeng-ling, 2000).
Lapisan ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer dapat menyerap seluruh sinar
UV pada selang gelombang 220 – 320nm (Baird, 2005).
Pemanasan global ini berdampak pada peningkatan lubang pada lapisan
ozon. Dengan semakin meningkatnya lubang pada lapisan ozon permukaan bumi
akan menyebabkan peningkatan radiasi UV ke permukaan bumi, terutama UV-B
yang berada pada selang gelombang 280 – 320 nm. Radiasi UV yang berlebihan
pada manusia dapat mengakibatkan katarak mata, kanker kulit, kulit mudah alergi
dan berdampak pada penurunan sistem kekebalan tubuh, terutama pada sel-sel
kulit, bahkan dapat mengakibatkan perubahan gen. (Arika, 2007; Arsyad, 2008).
Radiasi UV, terlebih UV-B pada tumbuhan dapat mengakibatkan perlambatan
pertumbuhan dan beberapa bahkan menjadi kerdil, rusaknya membrane sel, DNA,
dan berbagai struktur sel lain serta proses dalam sel tersebut (Rozema, 2000),
namun tumbuhan memiliki respon alamiah untuk mengurangi kerusakan akibat
dari UV-B. Salah satunya dengan menghasilkan senyawa flavonoid (Dinelli,
2007).
Tanaman memiliki dua jenis strategi untuk melindungi dirinya dari UV-B.
Pertama dengan memperbaiki DNA yang rusak akibat dari paparan UV-B. Kedua
dengan membentuk lapisan pada lapisan mesofil yang terdiri dari senyawa
penyerap UV-B (Burchard, 2000). Salah satu jenis senyawa yang dapat menyerap
energi berlebih dari UV-B adalah flavonoid.
Indonesia merupakan negara tropis dengan keanekaragaman hayati yang
tinggi. Potensi tumbuhan yang saat ini sedang dikembangkan adalah tumbuhan
dengan kandungan flavonoid. Salah satu tanaman dengan kandungan flavonoid
yang tinggi adalah sambung nyawa (Gynura procumbens). Oleh masyarakat
Indonesia sambung nyawa telah digunakan untuk anti bakteri, obat jantung,

 
 


 

radang tenggorokan, batuk, sinusitis, polip, amandel, anti hipertensi, penurun
kolesterol (Listyani, 2004; Riana, 2006). Tanaman sambung nyawa merupakan
tanaman herba pemanjat yang hidup pada perbatasan hutan di sekitar Asia
Tenggara (Nada, 2008).
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh penyinaran UVB terhadap karakter fisiologis dan anatomi dari tanaman sambung nyawa (Gynura
procumbens (L) Merr.).

Hipotesis
Terdapat pengaruh dari penyinaran UV-B terhadap karakter fisiologi dan
anatomi tanaman sambung nyawa (Gynura procumbens (L) Merr.).

 
 

 
 

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Sambung Nyawa
Sambung nyawa (Gyanura procumbens (L.) Merr.) merupakan tanaman
obat yang telah dikenal luas oleh dunia tanaman obat herbal. Nama tanaman ini
sering disalah artikan dengan tanaman lain yang masih satu famili, yaitu daun
dewa (Gyanura pseudochina) (Winarto, 2003)
Tanaman Gyanura procumbens (L) Merr. Berbentuk perdu tegak bila
masih muda dan dapat merambat setelah cukup tua. Bila daunnya diremas bau
aromatis. Batangnya segi empat beruas-ruas, panjang ruas dari pangkal sampai ke
ujung semakin pendek, ruas berwarna hijau dengan bercak ungu. Daun tunggal
bentuk elips memanjang atau bulat telur terbalik tersebar, tepi daun bertoreh dan
berambut halus. Tangkai daun panjang 0.5-3.5 cm, helaian daun panjang 3.5-12.5
cm, lebar 1- 5.5 cm. Helaian daun bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah
berwarna hijau muda dan mengkilat dengan kedua permukaan daun berambut
pendek. Tulang daun menyirip dan menonjol pada permukaan daun bagian bawah.
Pada tiap pangkal ruas terdapat tunas kecil berwarna hijau kekuningan. Sambung
nyawa mempunyai bunga bongkol, di dalam bongkol terdapat bunga tabung
berwarna kuning oranye coklat kemerahan panjang 1-1.5 cm, berbau tidak enak.
Tiap tangkai daun dan helai daunnya mempunyai banyak sel kelenjar minyak
(IPTEKnet, 2005).

Kandungan Kimia
Winarto (2003) menjelaskan daun sambung nyawa (Gyanura procumbens)
pada sejumlah penelitian mengandung sejumlah bahan aktif. Antara lain flavonoid
(7,3,4 trihidroksiflavon), glikosida keursetin, asam fenolet (terdiri dari asam
kafeat, asam p-kumarat, asam p-hidroksi benzoate, asam vanilat, triterpenoid,
saponin, steroid, dan minyak atsiri. IPTEKnet (2005) menyatakan bahwa daun
mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, steroid (triterpenoid). Metabolit
yang terdapat dalam ekstrak yang larut dalam etanol 95% antara lain asam
klorogenat, asam kafeat, asam vanilat, asam p-kumarat, asam p-hidroksi benzoat.
Hasil analisis kualitatif dengan metode kromatografi lapisan tipis dapat dideteksi


 

keberadaan sterol, triterpen, senyawa fenolik (antara lain flavonoid), polifenol,
dan minyak atsiri.
Komponen minyak atsiri paling sedikit terdiri dari 6 senyawa monoterpen,
4 senyawa seskuiterpen, 2 macam senyawa dengan ikatan rangkap, 2 senyawa
dengan gugus aldehida dan keton. Hasil penelitian dalam upaya isolasi flavonoid
dilaporkan keberadaan 2 macam senyawa flavonoid yaitu bercak 1 terdiri dari 2
buah senyawa flavonol dan auron; sedangkan pada bercak 11 diduga kaemferol
(suatu flavonol).
Senyawa yang terkandung dalam etanol daun antara lain flavon / flavonol
(3-hidroksi flavon) dengan gugus hidroksil pada posisi 4',7 dan 6 atau 8 dengan
substitusi gugus 5-hidroksi. Bila senyawa tersebut suatu flavonol, maka gugus
hidroksil pada posisi 3 dalam keadaan tersubstitusi. Di samping itu diduga
keberadaan isoflavon dengan gugus hidroksil pada posisi 6 atau 7,8 (cincin A)
tanpa gugus hidroksil pada cincin B.
Aplikasinya di dunia kesehatan manusia, daun sambung nyawa memiliki
berbagai khasiat. Antara lain mengendalikan tekanan darah (Listyani, 2004),
menghambat pertumbuhan sel kanker T47D dengan efek yang bergantung pada
dosis (Jenie dan Meiyanto, 2007), dan menurunkan kadar gula dan lemak dalam
darah (Nada, 2008).

Radiasi Sinar Matahari
Sinar matahari pada kulit manusia dapat menyebabkan penuaan dini pada
kulit, kanker kulit, dan penyebab perubahan pada kulit. Paparan sinar UV, UV-A
ataupun UV-B, dari sinar matahari menjadi penyebabkan 90% penuaan dini pada
kulit. Banyak perubahan kulit menjadi tanda dari penuaan dini, seperti kulit yang
bersisik, merupakan akibat dari penyinaran radiasi UV yang berlebihan (Brannon,
2006).
Sinar matahari tersusun dari beberapa spektrum elektromagnetik yang
dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan panjang gelombangnya, yaitu sinar
UV, cahaya tampak, dan inframerah. Sinar UV merupakan spektrum
elektromagnetik yang berada antara 100 – 400 nm (Soehenge, et. al., 1997). Sinar
UV dapat digolongkan menjadi 3 jenis berdasarkan panjang gelombangnya. Yaitu

 
 


 

UV-A (320 – 390 nm), UV-B (280 - 320 nm), dan UV-C (Kurang dari 280 nm)
(SUN Zeng-ling, 2000). Sebagian besar dari radiasi UV-A (90%) dan 10% radiasi
UV-B akan menembus atmosfer dan mencapai permukaan bumi (WHO, 2003).
Sedangkan UV-C bersifat karsinogenik yang sebagian besar diserap oleh lapisan
ozon dan tidak pernah mencapai permukaan bumi (Dresbach, 2007).

Gambar 1. Susunan spektrum sinar UV
Lapisan ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer tengah dan bawah bumi
dapat menyerap secara keseluruhan sinar UV pada gelombang 220 – 320 nm,
namun penyerapan sinar UV-B yang memiliki panjang gelombang 280 – 320 nm
tidak terjadi secara efektif. Hal ini dikarenakan tingkat penyerapan dari ozon
bergerak secara eksponensial dan pada panjang gelombang sinar UV-B tingkat
penyerapan UV sangat rendah (Baird, 2005). Kemampuan menyaring ini
tergantung pada ketinggian tempat, latitude, dan tingkat penutupan awan
(Higenkamp, 2006).
Sinar UV yang masuk ke permukaan yang paling berbahaya adalah UV-B
karena berpengaruh buruk pada tanaman, organisme laut, kulit manusia, dan DNA
(Higenkamp, 2006). Pengaruh dari peningkatan UV-B pada tanaman terlihat pada
peningkatan konsentrasi senyawa penyerap UV-B seperti flavonoid, yang
memiliki fungsi untuk melindungi tanaman dari pengaruh buruk UV-B. Sebagai
contoh, akumulasi flavonoid pada epidermis gandum melindungi daun dari
fotosintesis yang tertekan. Peningkatan UV-B juga menyebabkan perubahan
konsentrasi dari komponen minor seperti alkaloid dan kaumarin (Kondratyev,
2000).
 
 


 

Radiasi UV-B pada tingkatan 0.63 Wm-2 pada tanaman kacang polong
menurunkan tingkat pembukaan stomata pada bagian atas dan bawah daun hingga
80%. Pertumbuhan pada paparan UV-B 0.3 Wm-2 menyebabkan penurunan
pembukaan stomata bagian atas hingga 23% namun tidak memberikan pengaruh
pada pembukaan stomata bagian bawah (Nogués, 1999).
Penelitian yang berbeda pada tanaman kapas menunjukkan bahwa daun
yang terpapar sinar UV-B mengalami klorosis dan nekrosis yang tingkatannya
dipengaruhi oleh intensitas dan lama paparan sinar. Bersamaan dengan perubahan
morfologi yang tampak, fotosintesis mengalami penurunan akibat dari hilangnya
pigmen – pigmen fotosintesis, akan tetapi tidak memberikan pengaruh pada waktu
panen, waktu pembungaan, dan rasio penambahan daun pada batang utama
(Reddy, 2003).

Flavonoids
Flavonoid merupakan senyawa fenol alami terbesar. Penyebarannya di
alam, kegunaannya dalam kehidupan menjadikan flavonoid adalah senyawa kimia
organik yang penting. Senyawa flavonoid adalah senyawa C15 yang terbentuk 2
senyawa fenol yang terhubung dengan 3 unit karbon. Karakteristik dari siklik A
adalah pola dari phloroglucinol atau resorcinol hydroxylation dan siklik B
biasanya 4-, 3.4-, atau 3,4,5-hydroxylated. (Geissman, 1969)

Gambar 2. Rangka flavonoid
Flavonoid merupakan salah satu senyawa aromatik dalam tanaman yang
proses biosintesisnya merupakan gabungan dari jalur asam sikimat dan jalur asam
asetat malonat. Jalur asam sikimat akan membentuk fenilalanin yang merupakan
salah satu asam amino aromatik yang dapat menghasilkan p-asam kumarat. Jalur
asam malonat akan menghasilkan asetil-CoA yang menghasilkan malonil-CoA
setelah mengikat satu molekul CO2. Flavonoid pertama dihasilkan segera setelah
 
 


 

kedua jalur tersebut bertemu. Flavonoid yang dianggap pertama kali terbentuk
pada biosintesis adalah khalkon (Hahlbrock dalam Markham, 1988). Oleh karena
itu, semua varian flavonoid saling berkaitan karena alur biosintesisnya sama

Gambar 3. Biosintesis flavonoid
Berbagai pembahasan tentang bermacam – macam kegunaan dari
flavonoid pada tanaman telah banyak diketahui. Sebagian besar fungsi flavonoid
berperan penting bagi tanaman untuk bertahan hidup, seperti penarik bagi
serangga untuk membantu polinasi dan penyebaran benih, perangsang bakteri
Rhizobium untuk memfiksasi nitrogen, dan resorpsi zat hara untuk pembentukan
daun. Selain itu flavonoid berperan dalam membantu tanaman bertahan hidup
dalam kondisi suboptimal (Gould, 2006).

 
 

 
 

BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan di kebun percobaan Babakan Sawah pada bulan Juni September 2009. Untuk analisis kandungan flavonoid dan pigmen dilakukan di
laboratorium RGCI, Institut Pertanian Bogor. Untuk analisis stomata dan trikoma
dilakukan pada Laboratorium Ekofisiologi, Institut Pertanian Bogor.

Bahan
Bahan yang digunakan adalah tanaman sambung nyawa berumur 1.5 bulan
yang berasal dari stek batang, pupuk urea, KCl, dan SP-18 dengan media yang
digunakan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
Alat yang digunakan antara lain peralatan budidaya, polybag, bambu,
lampu UV-B 100 W, polycarbonat, spektrofotometer, dan keperluan untuk
analisis flavonoid dan klorofil

Metode
Penelitian akan dilakukan dengan rancangan acak lengkap 1 faktor dengan
tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan radiasi UV dengan 3 taraf yaitu UV-B
(P1), Non-UV (P2), dan UV-Ambient (P3).
Analisis statistika yang digunakan adalah sidik ragam dengan model
rancangan sebagai berikut :
Yij = µ + αi + εij
dimana :
Yij

: respon pengamatan perlakuan

µ

: rataan umum

αi

: pengaruh dari penyinaran UV-B taraf ke-i

ε(ij)k : galat percobaan
i

: 1.2, dan 3
Setiap percobaan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 9 satuan

percobaan yang masing – masing satuan percobaan terdiri dari 3 polybag tanaman
sambung nyawa, maka total polybag yang digunakan sebanyak 27 polybag.

10 
 

Apabila hasil sidik ragam menunjukkan pengaruh yang nyata pada taraf
5%, maka uji statistik dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan.

Pelaksanaan
Penyemaian sambung nyawa dilakukan di dalam polybag dengan ukuran
35 cm x 35 cm sebanyak 200 polybag dengan tanah yang telah dicampur pupuk
kandang sebagai media tanam. Penanaman dilakukan dengan menggunakan stek
batang sepanjang 2 ruas (Gambar 4). Untuk menunjang pertumbuhan ditambahan
pupuk urea dengan dosis 2 g/liter yang diberikan dengan disiram.

 
Gambar 4. Bibit Tanaman
Kamar untuk perlakuan terbuat dari bambu berukuran 2 m x 1 m x 3 m
yang beratap polykarbonat (Gambar 5). Kemudian dipasang lampu di dalamnya
pada ketinggian 2.7 m sehingga diperoleh luas paparan 80.78 m2. Lalu dengan
lama penyinaran 3 jam dan lampu dengan kekuatan 100 watt, maka intensitas
yang diberikan sebesar

di mana :
W

= kekuatan lampu (Watt)

t

= lama penyinaran (detik)

A

= luas paparan (m2)

Dengan demikian intensitas sinar UV-B sebesar 13.37 kj.m-2 atau setara dengan
124 µW.cm-2.
Pemberian perlakuan UV-B dilaksanakan selama 24 hari setelah tanaman
berumur 1.5 bulan. Penyinaran dilakukan selama 3 jam mulai dari 08.00 – 11.00.
Perlakuan Non-UV diberikan dengan memberikan naungan dengan polykarbonat
 
 

11 
 

untuk menahan pancaran UV. Perlakuan UV-Ambient, tanaman diletakkan pada
lapangan terbuka untuk mendapatkan cahaya matahari alami.

 

 

Gambar 5. Bangunan Penelitian Perlakuan UV
Pengambilan contoh daun dilakukan satu minggu sekali. Daun yang
diambil adalah daun ke-3 – 5 dari pucuk. Penentuan kadar flavonoid dan klorofil
menggunakan spektroskopi serapan UV.

Pengamatan
1. Luas daun
Luas daun dihitung pada akhir perlakuan dengan menggunakan metode
gravimetrik dengan rumus :
LD =

B

2. Kadar flavonoid

B

D

Daun yang diambil adalah daun ke 3 – 4. Daun kemudian ditimbang dan
digerus, lalu tambahkan 10 ml campuran methanol dan HCl dengan
perbandingan 99 : 1 (v/v). Selanjutnya hasil gerusan tersebut disaring dan
dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 300 nm.
(Markham, 1988)
3. Kandungan klorofil dan antosianin
Satu disk daun segar ditambah dengan ACETRIS 2 ml, lalu digerus dan
dimasukkan dalam mikrotube 2 ml, kemudian larutan disentrifuse 14.000
rpm selama 10 menit. Larutan yang sudah disentrifuse tersebut diambil 1
ml dan ditambahkan 3 ml ACETRIS, lalu dibaca dengan spektrofotometer

 
 

12 
 

pada panjang gelombang 647 nm, 663 nm, dan 537 nm. (Lichtenthaler,
1987)
Kandungan klorofil dapat dihitung dengan rumus :
Klorofil a : (0.01373 x λ663) – (0.000897 x λ537) – (0.003046 x λ647)
Klorofil b : (0.02405 x λ647) – (0.004305 x λ537) – (0.005507 x λ663)
Antosianin : (0.08173 x λ537) – (0.00697 x λ647) – (0.002228 x λ663)
4. Pengamatan stomata dan trikoma
Pengamatan stomata dan trikoma dilakukan di Laboratorium Ekofisiologi,
Institut Pertanian Bogor. Pengamatan ini dilakukan dengan mengambil
sampel stomata dan trikoma dengan menggunakan cat kuku (kuteks)
bening. Stomata diamati dengan perbesaran 400 x sedangkan trikoma
diamati dengan menggunakan perbesaran 100 x. Pengamatan dilakukan
bersamaan dengan pengambilan sampel daun dengan masing – masing
diamati sebanyak 2 bidang pandang.
5. Ketebalan daun
Untuk pengamatan ketebalan daun dilakukan dengan mengiris daun segar
setipis mungkin sehingga dapat diperoleh penampang melintang daun.
Kemudian sampel diamati dengan mikroskop dengan perbesaran 400 x
yang menggunakan okuler mikrometer untuk menghitung tebal daun.
6. Analisis aktivitas Phenylalanine ammonia lyase (PAL) menurut Zucker
(1965)
4 lembar daun + 4 ml buffer A(0.1M Borate buffer pH 8.8)
Masukan dalam mikrotube 2ml
Sentrifuge 14.000 rpm 15’
FILTRAT
Ambil 2 µL enzyme ekstrak + 1800 µL Buffer B
Inkubasi pada suhu 30°C selama 15 menit
+0.1 ml 5M HCl
Spektrofotometer pada panjang gelombang 290 nm

 
 

13 
 

7. Analisis kandungan protein
Untuk analisis kandungan protein digunakan metode lowry.
1 ml filtrate + 2 ml pereaksi C

Inkubasi 10 menit pada suhu ruang

+ 0.2 ml pereaksi D

Inkubasi 30 menit pada suhu ruang

Spektrofotometer pada panjang gelombang 660 nm
Ket :
Larutan A : 50 ml natrium karbonat 2% + 50 ml NaOH 0.1M
Larutan B : 10 ml CuSO4 .5 H2O 1.56 % + 10 ml garam rochele 2.37 %
Larutan C : Campuran larutan A dan larutan B yang dibuat segar dengan
perbandingan 50:1
Larutan D : Pereaksi folin ciocalteu, larutkan dalam air dengan
perbandingan 1:1

 
 

 
 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum
Penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga September 2009 yang dimulai
dengan penanaman bibit tanaman sambung nyawa (Gyanura procumbens (L)
Merr.). Bibit ditanam dengan menggunakan stek 2 ruas dari bagian pucuk
tanaman sambung nyawa. Satu minggu setelah penanaman kondisi tanaman masih
cukup baik dengan munculnya bakal tunas dari bagian ketiak daun. Perlakuan
dilakukan setelah tanaman memiliki daun yang terbuka sempurna lebih dari 4.
Kondisi tanaman pada awal penelitian cukup baik. Pada 1 minggu setelah
perlakuan, tanaman tidak menunjukkan perubahan secara fisik yang berarti.
Kondisi daun tetap hijau segar dengan pertumbuhan batang yang baik. Tidak
terlihat adanya perubahan bentuk maupun warna dari daun.
Permasalahan yang muncul tanaman terserang belalang yang ditandai
dengan bekas gigitan pada pinggir daun. Gulma yang mengganggu adalah jenis
semanggi, dan teki. Kedua jenis gulma ini dikendalikan secara manual.
Rekapitulasi Sidik Ragam
Hasil sidik ragam dengan uji-F ini menunjukkan bagaimana pengaruh
paparan sinar UV-B terhadap kandungan flavonoids, kandungan klorofil a,
klorofil b dan antosianin, kandungan cinnamic acid, cinnamic acid per crude
protein, kerapatan stomata dan trikoma pada daun bagian atas dan bawah dan
ketebalan daun.
Pada percobaan ini terlihat bahwa pemaparan sinar UV-B pada tanaman
sambung nyawa tidak memberikan pengaruh pada fisiologi tanaman sambung
nyawa (Gyanura procumbens). Hasil pengujian-F menunjukkan bahwa pada
klorofil a, klorofil b, antosianin dan klorofil total tidak menunjukkan pengaruh
(Lampiran 1, 2, 3 dan 4). Demikian pula dengan flavonoids, protein, cinnamic
acid, maupun cinnamic acid per crude protein juga tidak menunjukkan pengaruh
yang nyata (Lampiran 5, 6, 7 dan 8).

15 
 

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Sidik Ragam Pengaruh Radiasi UV Terhadap
Peubah Yang Diamati
6

Kk

12

%

UV Hari keKk
18
kk
%

24

%

Kk
%

Anatomi
Kerapatan stomata daun bagian atas

tn

23.4

**

16.7

tn

22.16

**

19.63

Kerapatan stomata daun bagian bawah

tn

20.66

tn

21.69

tn

14.14

tn

18.34

tn

5.59

tn

7.43

tn

4.03

tn

6.28

Kerapatan trikoma daun bagian atas

tn

11.88

*

7.35

tn

20.02

tn

11.69

Kerapatan trikoma daun bagian bawah

*

8.42

tn

10.31

tn

17.39

tn

6.43

tn

7.41

tn

8.76

tn

8.48

tn

4.6

tn

22.4

tn

15.27

tn

12.18

tn

12.04

Klorofil a

tn

4.22

tn

4.81

tn

9.22

tn

5.59

Klorofil b

tn

2.81

tn

2.99

tn

5.74

tn

3.68

Klorofil total

tn

5.48

tn

5.93

tn

11.51

tn

6.6

Antosianin

tn

3.58

tn

3.15

tn

6.64

tn

10.18

Flavonoids

tn

43.02

tn

21.49

tn

36.99

tn

17.57

Kandungan protein

tn

46.07

tn

28.59

tn

29.34

tn

23.58

Kandungan cinnamic acid

tn

29.35

tn

48.75

tn

24.55

tn

14.53

Kandungan cinnamic acid per crude

tn

6.05

tn

8.31

tn

4.17

tn

1.19

Rasio kerapatan stomata atas dan
bawah

Rasio kerapatan trikoma atas dan
bawah
Ketebalan daun
Fisiologi

protein
Keterangan : tn = tidak nyata; * = nyata pada taraf 10 % ; ** = sangat nyata pada taraf 5 %

Anatomi daun juga tidak menunjukkan pengaruh dari perlakuan. Pada
kerapatan stomata bagian atas daun menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada
taraf 5 % pada hari ke-12 dan ke-24 (Lampiran 9). Untuk ketebalan daun,
kerapatan stomata bagian bawah, rasio kerapatan stomata atas dan bawah,
kerapatan trikoma daun bagian atas, kerapatan trikoma daun bagian bawah,
maupun rasio kerapatan trikoma daun bagian atas dan bawah tidak menunjukkan
pengaruh yang nyata (Lampiran 10, 11, 12, 13, 14 dan 15). Rekapitulasi hasil
sidik ragam dapat dilihat pada Tabel 1.

 
 

16 
 

Stomata
Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau
porus, jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi
oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel
penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami perubahan bentuk
dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya
(Kartasaputra, 1988).
Stomata pada umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang
berwarna hijau, terutama sekali pada daun-daun tanaman. Pada submerged
aquatic plant atau tumbuhan yang hidup dibawah permukaan air terdapat alat-alat
yang strukturnya mirip dengan stomata, namun alat-alat tersebut bukanlah
stomata. Pada daun-daun yang berwarna hijau stomata terdapat pada satu

Dokumen yang terkait

Efek Imunostimulator Ekstrak Daun Sambung Nyawa (Gynura Procumbens (Lour.) Merr) Terhadap Respon Hipersensitivitas Tipe Lambat Dan Titerantibodi Sel Imun Pada Mencit Jantan

5 78 91

Produksi Kandungan Flavonoid Daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens [Lour]. Merr) pada Berbagai Tingkat Naungan dan Umur Pemangkasan

0 12 10

Respon Tanaman Sambung Nyawa (Gynura procumbens L.)Terhadap Paparan Radiasi UV-C dan Periode Penyiraman Terhadap Kandungan Flavonoid

0 2 9

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SAMBUNG NYAWA(Gynura procumbens (Lour.)Merr.) BERDASARKAN PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI dan UMUR PANEN.

0 3 16

SKRIPSI UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) BERDASARKAN PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI DAN UMUR PANEN.

6 15 15

Efektivitas Terapi Kombinasi Virgin Cocunut Oil (VCO) dan Sambung Nyawa (Gynura procumbens (Lour.) Merr.) pada Penderita Hiperkolesterolemia - Ubaya Repository

0 0 2

Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Dari Daun Sambung Nyawa (Gynura Procumbens (Lour) Merr.) - Ubaya Repository

0 0 1

Uji Efektivitas Terapi Kombinasi Sambung Nyawa (Gynura procumbens (Lourr.) Merr) dan Formula STKL Terhadap Penderita Hiperlipidemia - Ubaya Repository

0 0 2

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA SERBUK INSTAN DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens) DENGAN ENKAPSULASI MALTODEKSTRIN PHYSICOCHEMICAL CHARACTERISTICS OF INSTANT POWDER SAMBUNG NYAWA LEAVES (Gynura procumbens) ENCAPSULATED WITH MALTODEXTRIN SKRIPSI

0 0 11

PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens Lour. Merr) - Repository utu

0 1 40