Produksi Mencit Putih (Mus musculus) Dengan Subtitusi Bawang Putih (Allium sativum) Dalam Ransum
PRODUKSI MENCIT PUTIH (Mus musculus) DENGAN
SUBSTITUSI BAWANG PUTIH (Allium sativum)
DALAM RANSUM
SKRIPSI
WEKI YULI ANDRI
PROGRAM STUDI ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
i
RINGKASAN
WEKI YULI ANDRI. D14103020. 2007. Produksi Mencit Putih (Mus musculus)
dengan Substitusi Bawang Putih (Allium sativum) dalam Ransum. Skripsi.
Program Studi Teknologi Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Bogor.
Pembimbimng Utama
Pembimbing Anggota
: Dr. Ir. Pollung H. Siagian, MS.
: Ir. Hotnida. C. H. Siregar, MSi.
Bawang putih (Allium sativum) merupakan salah satu komoditas tanaman
pangan di Indonesia. Bawang putih banyak mengandung zat-zat aktif yang sangat
berfungsi untuk tubuh, diantaranya allicin dan scordinin. Allicin dalam bawang putih
mampu mengobati tuberkulose, difteri, cacingan dan gatal-gatal, dan juga berperan
sebagai anti bakteri yang mampu menghambat pertumbuhan dan bahkan membunuh
bakteri baik gram positif maupun gram negatif. Bawang putih juga mengandung
scordinin yang berperan dalam memberikan kekuatan dan pertumbuhan tubuh.
Penggunaan bawang putih pada taraf tertentu diharapkan dapat meningkatkan
karakteristik produksi mencit, dan mengefisienkan pakan.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh penambahan beberapa
taraf bawang putih (0,0%; 2,5%; 5,0% dan 7,5%) dalam ransum terhadap
karakteristik produksi mencit putih (Mus musculus) lepas sapih umur sekitar 21-24
hari dengan melihat konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum,
konsumsi air minum, kadar air feses kering udara dan kadar protein feses. Rancangan
yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4 x 2 dengan
tiga ulangan. Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan Anova, dan
dilanjutkan dengan uji Tukey.
Hasil analisis data menunjukkan, bahwa pemberian bawang putih sampai
taraf 7,5% tidak nyata meningkatkan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan,
konversi ransum dan konsumsi air minum akan tetapi berpengaruh nyata (P
SUBSTITUSI BAWANG PUTIH (Allium sativum)
DALAM RANSUM
SKRIPSI
WEKI YULI ANDRI
PROGRAM STUDI ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
i
RINGKASAN
WEKI YULI ANDRI. D14103020. 2007. Produksi Mencit Putih (Mus musculus)
dengan Substitusi Bawang Putih (Allium sativum) dalam Ransum. Skripsi.
Program Studi Teknologi Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Bogor.
Pembimbimng Utama
Pembimbing Anggota
: Dr. Ir. Pollung H. Siagian, MS.
: Ir. Hotnida. C. H. Siregar, MSi.
Bawang putih (Allium sativum) merupakan salah satu komoditas tanaman
pangan di Indonesia. Bawang putih banyak mengandung zat-zat aktif yang sangat
berfungsi untuk tubuh, diantaranya allicin dan scordinin. Allicin dalam bawang putih
mampu mengobati tuberkulose, difteri, cacingan dan gatal-gatal, dan juga berperan
sebagai anti bakteri yang mampu menghambat pertumbuhan dan bahkan membunuh
bakteri baik gram positif maupun gram negatif. Bawang putih juga mengandung
scordinin yang berperan dalam memberikan kekuatan dan pertumbuhan tubuh.
Penggunaan bawang putih pada taraf tertentu diharapkan dapat meningkatkan
karakteristik produksi mencit, dan mengefisienkan pakan.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh penambahan beberapa
taraf bawang putih (0,0%; 2,5%; 5,0% dan 7,5%) dalam ransum terhadap
karakteristik produksi mencit putih (Mus musculus) lepas sapih umur sekitar 21-24
hari dengan melihat konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum,
konsumsi air minum, kadar air feses kering udara dan kadar protein feses. Rancangan
yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4 x 2 dengan
tiga ulangan. Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan Anova, dan
dilanjutkan dengan uji Tukey.
Hasil analisis data menunjukkan, bahwa pemberian bawang putih sampai
taraf 7,5% tidak nyata meningkatkan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan,
konversi ransum dan konsumsi air minum akan tetapi berpengaruh nyata (P