Bijaksana Berbagi Waktu Untuk Kesehatan dan Lingkungan
Bijaksana Berbagi Waktu Untuk Kesehatan dan Lingkungan
Oleh
Mutik Sri Pitajeng
(Program Studi Ilmu Keperawatan)
Udara bersih adalah kebutuhan semua makhluk hidup. Diberikan
kesempatan untuk mampu menghirupnya secara alami tanpa harus mengeluarkan
biaya atau pun menggunakan alat bantu merupakan anugrah yang tidak terhingga.
Tidak dapat dipungkiri udara bersih menjadi salah satu sumber kehidupan. Polusi
udara yang semakin hari mereduksi jumlah udara bersih telah menjadi
permalasahan yang bisa mengancam kesehatan manusia. Tanpa sadar kegiatan
yang dilakukan oleh manusia membuat jumlah udara bersih semakin berkurang.
Dengan berdalih efisiensi waktu dan tenaga, manusia menggunakan berbagai
macam alat yang mencemari udara dan tidak memikirkan dampaknya untuk
kesehatan dan lingkungan mereka.
Kondisi jalanan pada jam-jam sibuk kantor akan sangat mudah ditemui
sumber-sumber pencemar udara. Asap hitam, udara panas, dan bau hasil
pembakaran kendaraan yang melintasi jalan masuk ke paru-paru manusia di
sekitarnya. Ada beberapa zat yang dihasilkan dari kendaaraan yang melintas
tersebut diantaranya karbon monoksida, dan nitrogen oksida. Karbon monoksida
yang terhirup oleh manusia bisa menyebabkan gangguan distribusi oksigen ke
jarigan tubuh, termasuk diantaranya ke jaringan otak. Apabila kebutuhan oksigen
jaringan otak tidak terpenuhi, seseorang akan jatuh pada kondisi hipoksia dan
mengalami penurunan kesadaran. Gas karbon monoksida termasuk ke dalam salah
satu gas berbahaya yang tidak seharusnya dihirup oleh manusia. Sama halnya
dengan gas karbon monoksida, gas nitrogen oksida juga berampak buruk pada
kesehatan. Nitrogen oksida yang terhirup manusia akan mengiritasi saluran
pernapasan dan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan penyakit
bronchitis dan emfisema paru.
Dalam satu minggu yang terdiri dari tujuh hari, seharusnya manusia dapat
membagi waktu tersebut untuk berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk dirinya
sendiri dan lingkungannya. Sesuai dengan anjuran kesehatan, setiap orang
sebaiknya melakukan olah raga minimal tiga kali dalam seminggu. Dengan jadwal
kuliah dan jam kantor yang ada di kampus kebanyakan lima hari kerja dari Senin
hingga Jumat, kesempatan berolah raga tiga kali dalam seminggu sedikit
berkurang. Waktu untuk olah raga biasanya akan dialokasikan di akhir pekan yaitu
hari Sabtu dan Minggu apabila ada kemauan untuk melakukannya, terkadang
waktu tersebut digunakan untuk seharian bersantai tanpa aktivitas fisik di rumah
dengan menonton tv atau bermain games.
Pendidikan sejak lama telah bertujuan untuk tidak hanya meningkatkan
pengetahuan tetapi juga membentuk kebiasaan yang baik untuk membentuk
karakter peserta didiknya. Manusia sebagai sub unit dari lingkungan maka
kodisinya akan dipengaruhi oleh unit-unit yang ada pada lingkungannya.
Sehingga pendidikan di lingkungan kampus juga bisa mempertimbangkan untuk
menetapkan hari bebas kendaraan bermotor di salah satu hari kerja agar terjadi
keseimbangan untuk menjaga kesehatan dan kepedulian terhadap lingkungan
dengan mengurangi pencemaran udara di area kampus. Dalam berbagai artikel
disebutkan bahwa vaskularisasi ke otak berhubungan dengan kerja otak, serta
kondisi kesehatan dan lingkungan berhubungan dengan kemampuan seseorang
menangkap pembelajaran. Dengan kata lain diperlukan udara yang bersih untuk
menjamin vaskularisasi ke seluruh jaringan tubuh dan lingkungan yang nyaman
untuk menunjang keberhasilan pendidikan.
Hari yang dapat dipilih sebagai hari bebas kendaraan bermotor pada hari
kerja adalah hari Rabu. Rabu merupakan hari pertengahan pada hari kerja
sehingga bisa menyegarkan kembali kondisi badan yang telah dua hari bekerja
dengan aktivitas fisik yang akan memperlancar peredaran darah. Pada awalnya
hari Rabu bebas kendaraan bermotor akan terasa berat karena civitas akademika
harus bangun lebih pagi untuk pergi ke kampus, merasa banyak kehilangan waktu,
dan rasa lelah sebelum kuliah maupun bekerja. Tetapi setelah beberapa waktu
kebiasaan tersebut dilakukan, hasil pemeriksaan kesehatan akan menunjukkan
kondisi yang lebih baik karena aktivitas fisik yang rutin dilakukan akan
menurunkan resiko beberapa penyakit degeneratif. Dampak lain bagi lingkungan
adalah peningkatan kadar udara bersih di sekitar kampus. Ketika hari Rabu tidak
ada kendaraan bermotor di sekitar kampus, pepohonan yang ada disekitar kampus
seperti diberikan kesempatan untuk mengolah udara kotor pada dua hari yang
sebelumnya menjadi udara bersih untuk hari Rabu dan hari berikutnya.
Pada akhirnya teknologi yang sudah ada seperti kendaraan bermotor
seharusnya membuat manusia lebih bijaksana dan memudahkan tanpa melupakan
kebutuhan sumber kehidupan yang juga harus dijaga untuk kelangsungan hidup
banyak makhluk. Menyisihkan satu hari kerja pada hari Rabu bisa menjadi salah
satu bentuk kebijaksaan menjaga udara bersih, menjaga kesehatan, dan
menciptakan suasana pendidikan yang lebih mendukung. Efisiensi waktu dan
tenaga bukan berarti tidak perlu menyediakan waktu untuk kesehatan dan
lingkungan karena tanpa waktu untuk mereka, manusia tidak akan bisa berpikir
bagaimana mengefisienkan waktunya.
Oleh
Mutik Sri Pitajeng
(Program Studi Ilmu Keperawatan)
Udara bersih adalah kebutuhan semua makhluk hidup. Diberikan
kesempatan untuk mampu menghirupnya secara alami tanpa harus mengeluarkan
biaya atau pun menggunakan alat bantu merupakan anugrah yang tidak terhingga.
Tidak dapat dipungkiri udara bersih menjadi salah satu sumber kehidupan. Polusi
udara yang semakin hari mereduksi jumlah udara bersih telah menjadi
permalasahan yang bisa mengancam kesehatan manusia. Tanpa sadar kegiatan
yang dilakukan oleh manusia membuat jumlah udara bersih semakin berkurang.
Dengan berdalih efisiensi waktu dan tenaga, manusia menggunakan berbagai
macam alat yang mencemari udara dan tidak memikirkan dampaknya untuk
kesehatan dan lingkungan mereka.
Kondisi jalanan pada jam-jam sibuk kantor akan sangat mudah ditemui
sumber-sumber pencemar udara. Asap hitam, udara panas, dan bau hasil
pembakaran kendaraan yang melintasi jalan masuk ke paru-paru manusia di
sekitarnya. Ada beberapa zat yang dihasilkan dari kendaaraan yang melintas
tersebut diantaranya karbon monoksida, dan nitrogen oksida. Karbon monoksida
yang terhirup oleh manusia bisa menyebabkan gangguan distribusi oksigen ke
jarigan tubuh, termasuk diantaranya ke jaringan otak. Apabila kebutuhan oksigen
jaringan otak tidak terpenuhi, seseorang akan jatuh pada kondisi hipoksia dan
mengalami penurunan kesadaran. Gas karbon monoksida termasuk ke dalam salah
satu gas berbahaya yang tidak seharusnya dihirup oleh manusia. Sama halnya
dengan gas karbon monoksida, gas nitrogen oksida juga berampak buruk pada
kesehatan. Nitrogen oksida yang terhirup manusia akan mengiritasi saluran
pernapasan dan dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan penyakit
bronchitis dan emfisema paru.
Dalam satu minggu yang terdiri dari tujuh hari, seharusnya manusia dapat
membagi waktu tersebut untuk berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk dirinya
sendiri dan lingkungannya. Sesuai dengan anjuran kesehatan, setiap orang
sebaiknya melakukan olah raga minimal tiga kali dalam seminggu. Dengan jadwal
kuliah dan jam kantor yang ada di kampus kebanyakan lima hari kerja dari Senin
hingga Jumat, kesempatan berolah raga tiga kali dalam seminggu sedikit
berkurang. Waktu untuk olah raga biasanya akan dialokasikan di akhir pekan yaitu
hari Sabtu dan Minggu apabila ada kemauan untuk melakukannya, terkadang
waktu tersebut digunakan untuk seharian bersantai tanpa aktivitas fisik di rumah
dengan menonton tv atau bermain games.
Pendidikan sejak lama telah bertujuan untuk tidak hanya meningkatkan
pengetahuan tetapi juga membentuk kebiasaan yang baik untuk membentuk
karakter peserta didiknya. Manusia sebagai sub unit dari lingkungan maka
kodisinya akan dipengaruhi oleh unit-unit yang ada pada lingkungannya.
Sehingga pendidikan di lingkungan kampus juga bisa mempertimbangkan untuk
menetapkan hari bebas kendaraan bermotor di salah satu hari kerja agar terjadi
keseimbangan untuk menjaga kesehatan dan kepedulian terhadap lingkungan
dengan mengurangi pencemaran udara di area kampus. Dalam berbagai artikel
disebutkan bahwa vaskularisasi ke otak berhubungan dengan kerja otak, serta
kondisi kesehatan dan lingkungan berhubungan dengan kemampuan seseorang
menangkap pembelajaran. Dengan kata lain diperlukan udara yang bersih untuk
menjamin vaskularisasi ke seluruh jaringan tubuh dan lingkungan yang nyaman
untuk menunjang keberhasilan pendidikan.
Hari yang dapat dipilih sebagai hari bebas kendaraan bermotor pada hari
kerja adalah hari Rabu. Rabu merupakan hari pertengahan pada hari kerja
sehingga bisa menyegarkan kembali kondisi badan yang telah dua hari bekerja
dengan aktivitas fisik yang akan memperlancar peredaran darah. Pada awalnya
hari Rabu bebas kendaraan bermotor akan terasa berat karena civitas akademika
harus bangun lebih pagi untuk pergi ke kampus, merasa banyak kehilangan waktu,
dan rasa lelah sebelum kuliah maupun bekerja. Tetapi setelah beberapa waktu
kebiasaan tersebut dilakukan, hasil pemeriksaan kesehatan akan menunjukkan
kondisi yang lebih baik karena aktivitas fisik yang rutin dilakukan akan
menurunkan resiko beberapa penyakit degeneratif. Dampak lain bagi lingkungan
adalah peningkatan kadar udara bersih di sekitar kampus. Ketika hari Rabu tidak
ada kendaraan bermotor di sekitar kampus, pepohonan yang ada disekitar kampus
seperti diberikan kesempatan untuk mengolah udara kotor pada dua hari yang
sebelumnya menjadi udara bersih untuk hari Rabu dan hari berikutnya.
Pada akhirnya teknologi yang sudah ada seperti kendaraan bermotor
seharusnya membuat manusia lebih bijaksana dan memudahkan tanpa melupakan
kebutuhan sumber kehidupan yang juga harus dijaga untuk kelangsungan hidup
banyak makhluk. Menyisihkan satu hari kerja pada hari Rabu bisa menjadi salah
satu bentuk kebijaksaan menjaga udara bersih, menjaga kesehatan, dan
menciptakan suasana pendidikan yang lebih mendukung. Efisiensi waktu dan
tenaga bukan berarti tidak perlu menyediakan waktu untuk kesehatan dan
lingkungan karena tanpa waktu untuk mereka, manusia tidak akan bisa berpikir
bagaimana mengefisienkan waktunya.