Berbagi Sehat untuk Masyarakat
Berbagi Sehat untuk
TOPIK UTAMA
Meraih Budi Pekerti Mulia
“Saya sering dengar dan
baca tentang akhlakul karimah, atau kepribadian yang
mulia,” ujar salah satu
jamaah Surau Baitul Amin,
Imron
Affandi
beberapa
waktu lalu. Namun ia sering
bertanya-tanya bagaimana
kiat agar dapat menjaga
akhlak yang baik, hingga
menjadi pribadi yang unggul
seperti teladan Rasulullah
SAW.
"Alhamdulillah, dalam perjalanan
selama dua hari ke Serang dan Anyer
kemarin, saya dapatkan jawabannya,"
jelas Bang Imron, yang sehari-hari
bekerja sebagai Accounting Manager
di perusahaan yang bergerak dalam
berbagai bidang, antara lain pengolahan kayu dan jasa keuangan. "Setelah
ikut roadshow kemarin, saya menjadi
semakin
yakin
bahwa
dengan
menjalankan tujuh nilai yayasan,
akhlakul karimah pasti kita bisa
melakukan dengan baik.”
Roadshow yang dimaksud adalah
perjalanan silaturahim yang diikuti
lebih dari 140 jamaah Surau Baitul
Amin Sawangan pada tanggal 4 – 5
Mei lalu. Rombongan bertolak ke
surau
Serang
dan
kemudian
bermalam di Anyer. Perjalanan itu
bagian dari sosialisasi nilai-nilai dasar
berperilaku yang bersumber dari
akhlak Rasulullah SAW dalam organisasi Tarekat Naqsyabandiyah Al
Khalidiah, Yayasan Prof. Dr. Kadirun
Yahya (YPDKY).
Akhlak bagian tak terpisahkan dari
Islam Kaffah. Prof Dr. M. Quraish
Shihab
dalam
karyanya, Tafsir
Al-Misbah, menjelaskan bahwa kandungan ayat-ayat Al Qur’an terdiri tiga
unsur pokok, yaitu akidah, syari’ah,
Meraih Budi Pekerti Mulia
Hal 1-2
Belajar dan Berbagi
Hal
3
Bercermin kepada
Sayyidi Syaikh H. Iskandar Zulkarnain SH, MH. Hal 4
Five Wishes
Hal
4
Membangun Peradaban dengan Akhlak
Hal
5
Berbagi Sehat Untuk Masyarakat
Hal
6
Membersihkan Diri Dari Penyakit Ruhani,
Hal
7
Budaya dan Kebudayaan
Hal
8
dan akhlak. Akidah atau kerohanian
menyangkut hablum minallah, yang
mengatur tentang hubungan manusia
dengan Allah.
Sedangkan akhlak menyangkut
hablum minannaas, atau hubungan
manusia dengan sesamanya. Singkatnya, akhlak adalah budi pekerti.
Sementara itu, fiqih atau syari’ah,
dalam pengertian yang sederhana,
merupakan perekat akidah dan akhlak
yang
tertuang
dalam
hukum,
peraturan, dan tata cara lahiriah
ibadah dan muamalah.
Tanggal
01 - 02
03 - 04
08 - 06
07 - 08
09 - 10
11 - 12
13 - 14
15 - 16
17 - 18
19 - 20
21 - 22
23 - 24
25 - 26
27 - 28
29 - 30
Jadwal Sholat Juni 2010
Untuk Depok & Sekitarnya
Shubuh Zhuhur Ashar Maghrib Isya
04.35 11.55 15.14 17.45 18.58
04.35 11.55 15.14 17.45 19.00
04.36 11.55 15.14 17.46 19.00
04.36 11.56 15.15 17.46 19.00
04.36 11.56 15.15 17.46 19.01
04.37 11.56 15.15 17.47 19.01
04.37 11.57 15.16 17.47 19.02
04.38 11.57 15.16 17.47 19.02
04.38 11.58 15.17 17.48 19.02
04.38 11.58 15.17 17.48 19.03
04.39 11.58 15.17 17.49 19.03
04.39 11.59 15.18 17.49 19.04
04.40 11.59 15.18 17.49 19.04
04.40 12.00 15.19 17.50 19.05
04.41 12.00 15.19 17.50 19.05
Sumber : Lajnan Falakiyah NU
2
MozaiK
Surau
Islam adalah satu paket yang menyeluruh. Islam yang Kaffah adalah
gabungan ketiga unsur pokok tersebut.
Tentunya, pembagian kandungan
ajaran Islam Kaffah dapat menjadi
lebih banyak lagi, dengan berbagai
definisinya, semuanya tetap tercakup
dalam ketiga unsur yang mutlak
ditegakkan tersebut. Allah berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu kedalam Islam secara
Kaffah, dan jangan kamu ikuti
langkah-langkah setan, sesungguhnya
setan itu musuh yang nyata bagimu.”
(Al Baqarah : 208).
Nabi Muhammad
teladan
SAW
sebagai
Sebagai umat Islam, saat kita berbicara mengenai budi pekerti yang baik,
pastinya kita berpedoman kepada
keluhuran akhlak Nabi Muhammad
SAW. Dalam Surat Al Qalam ayat 4,
Allah SWT bahkan memuji keagungan
akhlak Rasulullah: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar
memiliki budi pekerti yang agung.”
Hadits juga meriwayatkan bahwa
akhlak Rasulullah SAW adalah akhlak
Al Quran. Aisyah RA menuturkan,
”Akhlak beliau (Rasulullah) adalah Al
Quran.” (HR Abu Dawud dan Muslim).
Perintah untuk meneladani akhlak
Rasulullah SAW pun dapat kita simak
dalam surat Al Ahzab ayat 21, sebagai
berikut,
“Sesungguhnya pada diri
Rasulullah ada teladan yang baik
bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap Allah dan hari akhir serta banyak
berdzikir kepada Allah.”
Buku-buku dan referensi yang
meriwayatkan hidup dan kehidupan
Rasulullah SAW memberikan gambaran yang jelas mengenai karakter
Rasulullah. Di antara sifat-sifat beliau
yang
menyenangi
kebersihan,
dermawan dan sabar, juga kita kenal
yang berikut ini: Shiddiq (Benar),
Fathonah
(Cerdas),
Tabligh
(Menyampaikan) dan Amanah (Dapat
dipercaya).
Namun, tak hanya karakter dan sifat
beliau, banyak pula hadits yang mengisahkan ciri-ciri Rasulullah SAW.
Secara fisik diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu pendek; wajahnya bulat bersih
cerah
kemerah-kemerahan
dan
tampan bersinar bagai bulan purnama.
Sementara, kedua matanya lebar dan
hitam, serta bersuara bagus dengan
bibir yang banyak menebar senyum.
Sejumlah hadits meriwayatkan bahwa
Rasulullah SAW juga menyenangi baju
gamis berwarna putih, juga wangiwangian.
7 Nilai Dasar Yayasan
Kembali ke perbincangan dengan
Bang Imron di awal, timbul pertanyaan:
Seperti apakah kiranya perilaku
keseharian
kita?
Bagaimanakah
selayaknya kita bergaul dengan
sesama manusia? Misalnya, kepada
saudara, tetangga, teman kerja, istri
dan anak dalam keluarga.
Saat di Anyer, Pimpinan Yayasan
memberikan taushiyah usai sholat
subuh berjamaah, yang sekaligus
harapan-harapan beliau atas budaya
organisasi yang ideal bagi Yayasan,
yang kini menaungi lebih dari 600
tempat dzikir yang tersebar dari
Sumatera sampai ke Papua. Juga di
Washington DC, Amerika Serikat dan
belasan lainnya di Malaysia. Beliau
menyampaikan, “Saya bermimpikah,
berencanakah, berobsesikah, (bahwa)
semua (jamaah) adalah orang-orang
yang bersyukur. Kenapa saya berobsesi seperti itu? Karena itulah akhlakul
karimah. Semua adalah orang yang
semuanya gembira tidak mengeluh
dengan alasan apapun.”
Pimpinan Yayasan menyampaikan
bahwa 7 Nilai Dasar Yayasan adalah
bentuk yang lebih spesifik dan upaya
untuk menjelaskan kepada segenap
jamaah tentang perilaku yang mulia. “7
Nilai Dasar Yayasan” adalah panduan
pengamal Tarekat Naqsyabandiyah Al
Khalidiyah dalam berfikir dan bertindak,
atau
“budaya
organisasi”
Yayasan. Atau, seperti sering diistilahkan beliau, nilai-nilai berikut ini adalah
cara kita berfikir dan bertindak, atau
“The way we think and the way we do
things around here.”
7 N ila i Da sa r Ya ya sa n
1. Melaksanakan shalat, dzikir dan
ketentuan syariat.
2. Bersyukur, bersuka cita dan tidak
mengeluh.
3. Optimis; tidak mengatakan “tidak
mungkin”, “tidak bisa”, “tidak mau”.
4. Mengedepankan kerendahan hati, apa
adanya, tidak ‘jaim’ dan tidak
meremehkan orang lain.
5. Berpikir positif, berprasangka baik dan
tidak bergunjing.
6. Berempati dan memberikan solusi;
bukan mencela dan mengkritik.
7. Patuh pada pemimpin dan menaati
peraturan.
MozaiK
Surau
3
7 Nilai Dasar Yayasan
Bercermin kepada Sayyidi Syaikh
H. Iskandar Zulkarnain, SH, MH.
Pada tanggal 24 April 2010 lalu, genap lima tahun berpulangnya
almarhum Sayyidi Syaikh H. Iskandar Zulkarnain SH. MH.
Beliau tercatat sebagai Ketua Yayasan Prof. Dr. Kadirun Yahya
(YPDKY) periode 2001 - 2005, sepeninggal Pendiri Yayasan.
Beliau dikenal sebagai murid yang
sangat taat kepada gurunya. Buah dari
ketaatan tersebut, Beliau dipercaya
memegang beberapa jabatan penting
di Yayasan. Antara lain, Ketua Badan
Koordinasi Kesurauan pada tahun
1993 - 1997. Sejak tahun 1990 sampai
berpulang, Beliau menjabat sebagai
Ketua Dewan Penasehat Pembina
Surau se-Malaysia dan Amerika
Serikat.
Beliau juga berkhidmat dalam dunia
pendidikan dengan menjadi dekan di
dua fakultas Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan. Amanah
tertinggi yang diemban Beliau adalah
sebagai Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi dari tahun 1997
hingga 2005.
Dalam kehidupan, Beliau dikenal
sebagai sosok yang bersahaja dan
apa adanya. Kalau memakai bahasa
gaul sekarang, “tidak jaim”. Begitu
banyak kisah kelurusan hidup Beliau
yang penuh dengan praktek akhlakul
karimah. Salah satu kebiasaan Beliau
adalah berkeliling kampus dengan
naik motor bersama dekan atau
pembantu rektor. Beliau tidak segan
menyapa mahasiswa yang ditemui.
Ada sebuah kisah yang dituturkan
oleh putri beliau, Kak Tika. Suatu
ketika Sayyidi Syaikh H. Iskandar
Zulkarnain SH, MH melihat laporan
keuangan kampus dan ternyata ada
sebagian uang kampus yang dipinjam
oleh pegawai. Serta merta Beliau
memanggil bagian keuangan. Bukan
untuk memarahi, melainkan Beliau
berkata, “Semua hutang pegawai saya
lunasi,” cerita KakTika. Itu bagi Beliau
belum cukup, sisa uang yang Beliau
punya disedekahkan sampai habis.
Beliau bilang kepada keluarganya
“Gak pentinglah uang itu…”
Dalam memimpin Yayasan, Beliau
dikenang sebagai sosok yang melakukan terobosan dan konsolidasi untuk
mengokohkan Yayasan.
Dengan
ketegasan dan kearifan Beliau,
Yayasan semakin solid dengan
surau-surau yang menyebar ke berbagai pelosok Nusantara. Saat ini telah
ada sekitar 600-an Surau atau tempat
wirid yang berada di bawah naungan
Yayasan.
Mengikuti jejak pendiri dan pemimpin
Yayasan sebelumnya, Sayyidi Syaikh
Prof. Dr. H. Kadirun Yahya, yang aktif
tampil sebagai penggagas dan
pemakalah seminar nasional dan
internasional yang mengangkat tema
tentang Teknologi Al -Qur’an dalam
Tasawuf Islam, Beliau juga memprakarsai pertemuan “Silaturahmi Tarekat
Serumpun” pada tahun 2002. Silaturahim tersebut dihadiri oleh para Syaikh
dan utusan Syaikh Tarekat Naqsyabandiyah serumpun di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut dimufakati
nota kesepahaman untuk meningkatkan kerjasama dan mengeratkan
silaturahim di antara tarekat serumpun.
Hingga
kini
keteladanan
kepemimpinan Beliau dalam bersilaturahim dengan tarekat serumpun,
tetap berlanjut.
surau untuk bersama-sama merancang
mimpi yang mungkin untuk diwujudkan
lima tahun mendatang. Meski topiknya
cukup berat, wajah cerah dan senyum
Suatu hari seorang kakek bijak bertanya kepada anak muda lebar para peserta terlihat saat berdiskusi.
“Hanya sedikit diantara kita yang dapat
yang ditemuinya. “Sudah sempurnakah hidupmu? Sang anak melakukan hal-hal besar, tetapi semua
muda menjawab: ‘belum’. Sang Kakek lalu bertanya, “Jika ada orang di antara kita dapat melakukan
kesempatan membuat hidupmu sempurna, apakah lima hal hal-hal kecil dengan cinta yang besar,”
Demikian papar Bang Arie.
yang akan kamu lakukan?”
Ide-ide pun mengalir dari kelompokAnak muda tadi menyebutkan lima hal yang akan dilakukelompok kecil yang dibentuk. Di antaranya, mendirikan
kannya berdasarkan skala yang paling penting yang belum
sekolah dan fasilitas-fasilitas lain untuk jamaah maupun
masyarakat luas, mempererat tali silaturahim dengan
dilaksanakan. Orang tua itu kemudian berkata, “Lakukanlah
nak, karena saat engkau meninggal kau bangga telah
lingkungan sekitar, membuat beberapa media sosialisasi
melakukan lima hal untuk menyempurnakan hidupmu.”
tentang Surau dan Tarekat Naqsyabandiyah, hingga
Demikian kisah yang dituturkan oleh Pimpinan Yayasan
mengadakan forum diskusi keagamaan dan kursus memketika membuka acara tasyakuran di pantai Anyer saat
baca Al Quran secara gratis. Mari kita mulai mengerjakan
‘Roadshow 7 Nilai’. Pada acara yang sama Pengurus Surau
hal-hal yang kecil dengan cinta yang besar. Dengan keceriBaitul Amin, Sawangan Depok, H. Akhmad Syukran Bestari,
aan dan sukacita tanda rasa syukur ke hadirat Ilahi.
SE, MMSI, yang akrab disapa Bang Arie, mengajak jamaah
Five Wishes
4
MozaiK
Surau
Budaya dan
Kebudayaan
Istilah budaya dan kebudayaan sering sekali kita
dengar. Namun seringkali budaya dimaknai dangkal
sebagai adat istiadat pemanis pariwisata. Padahal
makna budaya sangat dalam. Budaya sekumpulan
orang atau masyarakat adalah pola perilakunya. Dalam
kata lain, akhlaknya. Umat Islam meyakini bahwa
“budaya” yang benar adalah perilaku yang diteladankan
Rasulullah SAW. Sementara, makna kebudayaan
adalah wujud dari perilaku orang-orang yang ada dalam
suatu masyarakat, atau bangsa.
Meminjam istilah tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara, kebudayaan adalah buah budi manusia.
Budaya organisasi mendapat
perhatian penting dalam ilmu
manajemen modern, karena
perannya sangat besar terhadap
kinerja
perusahaan.
Jeff
Cartwright
dalam
bukunya,
Cultural Transformation (1999),
menyatakan bahwa perusahaan
yang memberikan fokus pada
pengelolaan
budaya
dapat
meningkatkan pendapatan ratarata 682%. Sedangkan yang
kurang memperhatikan hanya
meningkat 166%, itupun dicapai
dalam waktu 11 tahun.
Bagi lembaga nirlaba peran “budaya” tidak kalah
penting. Robert Kreitner dan Angelo Kinicki dalam buku
Organizational Behaviour (2001) mendukung pendapat
ini. Menurut keduanya, membentuk perilaku suatu
komunitas ke arah suatu tujuan, membantu pencapaian
tujuan tersebut dengan mulus. Budaya juga memegang
peran membentuk identitas organisasi dan membantu
terbentuknya komitmen bersama serta menjaga stabilitas hubungan antar para anggotanya.
5
MozaiK
Surau
Liputan Roadshow 7 Nilai Dasar Yayasan
Belajar dan Berbagi
Perjalanan ke Serang dan Anyer ini menyusul roadshow tahap pertama tanggal 21-23 Maret lalu,
dan diikuti semua unsur jamaah yang ada di Surau Baitul Amin. Mulai dari Anak Surau, atau
‘Anshor’ sapaan bagi para murid yang menetap di Surau (lihat Mozaik Edisi 06-2008 tentang profil
Anshor), anggota FIFAS atau Federasi Fasilitator Sawangan, yang kerap terlibat dalam pelatihanpelatihan jamaah, juga para ibu-ibu masak.
Seluruh kegiatan didasari semangat
mengubah pola pikir untuk menjadi
pribadi yang lebih baik, dalam
suasana yang penuh sukacita. Siang
hari sebelum waktu dzuhur, rombongan tiba dan disambut hangat oleh
jamaah Surau Serang, Banten.
“Ubah Pikiran Anda, Hidup Anda
Akan Berubah.” Demikian tema taushiyah ba’da sholat dzuhur dari Rahman
Moenggah, SH. LLM, yang mengupas
kaitan kesuksesan dan kebahagiaan.
“Banyak contoh di sekitar kita, orang
yang terlihat sukses secara materi
namun ternyata hidupnya tidak
bahagia,” tuturnya. “Sukses yang kita
cari harusnya bukan memiliki materi,
tetapi menjadi orang berakhlak mulia,
berfikir positif, jujur, dermawan, menghargai orang lain, sopan santun, adil,
dan lain sebagainya.”
Terkait dengan ini, Bang Rahman
mengajak untuk mengingat pesan
Pimpinan Yayasan bahwa akhlak
sangat urgen bagi kehidupan seorang
muslim. Urgensi akhlak ini tidak hanya
untuk kesuksesan di dunia melainkan
Mengubah pikiran adalah awal mengubah kehidupan, dapat dilakukan dengan berbagi pengalaman untuk
belajar kearifan. Tampak peserta roadshow sedang berdiskusi bersama.
juga untuk kesuksesan di akhirat
dengan disertai dengan keimanan
yang benar.
Salah seorang peserta roadshow,
Ustadz Asrori, mengaku sangat terkesan dengan pengalaman yang dida
patnya selama perjalanan ini, khusus-
Akhlakul karimah dengan disertai keimanan yang benar sangat urgen bagi setiap muslim. Jamaah peserta road
show menyimak taushiyah dengan khidmat di Surau Serang (4/5 2010).
MozaiK
Surau
nya, taushiyah Pimpinan Yayasan
ba’da subuh tentang pentingnya
akhlak. "Mendengar taushiyah Beliau
membuatnya sangat jelas. Meski kita
mendapat penjelasan yang sama
namun sudah lewat orang lain, sedikit
banyak itu akan bias, ini momen yang
paling mengesankan buat saya," ujar
Ustadz Asrori yang juga adalah
anggota tim penyusun Al Qur'an
Bayan.
Lain halnya dengan Abdul Azis yang
terkesan dengan nuansa kebersamaan sepanjang perjalanan. "Terlebih
saat kita membahas bersama apa
yang akan kita wujudkan dalam lima
tahun ke depan. Itu yang membuat kita
merasa satu," ungkapnya lagi. Sedang
kan jamah lain menyampaikan kesannya seperti ini, "Rasanya seperti di
mana saja kita ini. Ada yang main bola,
sebelah sana renang, lalu ada yang
ngobrol. Semua orang bersuka cita.
Saya sama sekali tidak menemukan
wajah murung," tegas abang yang
bertubuh tinggi besar ini.
Redaksi: [email protected] I Iklan: [email protected] ; 021-97707220
Website: http://media.baitulamin.org ; http://facebook.com/mozaiksurau
Baitul Amin M E D I A
GROUP
6
MozaiK
Surau
Silaturahim dengan Ketua Tanfidziyah PBNU 2010-2015
Arif Syahrizal, MBA., Ir. Oedy
Erlangga,
Ardiansyah Aidil, SE,
PgDQM, Ustadz Mundir, dan Ustadz
Asrori diterima Beliau di antara kesibukan acara dan kunjungan berbagai
tamu.
Dalam dialog yang bersahabat,
santai dan cair KH. Said Aqiel Siradj
menyatakan bahwa agenda yang
belum selesai dalam dunia Islam
adalah membangun peradaban yaitu
peradaban akhlakul karimah. Beliau
menjelaskan hal-hal mengenai akidah
dalam Islam sudah selesai. Kemudian
mengenai urusan syariah pun sudah
selesai karena tinggal mengikuti Imam
Syafi’i, Imam Hambali, Imam Maliki
dan Imam Hanafi atau ahlussunah wal
jamaah.
“Yang
belum selesai adalah
membangun peradaban.
Peradaban
masyarakat
Islam
yang
bagaimana
yang mau dibangun?
Jelas
arahnya
peradaban akhlakul
karimah. Masyarakat
sendiri dibentuk dari
individu-individu.
Dalam membangun
peradaban
inilah
akhlak
menjadi
urgen atau sangat
penting,” jelas KH.
Said Aqiel Siradj.
Kemudian beliau
memaparkan
perkembangan
kaum muslimin yang
pesat di negaranegara
Eropa,
khususnya
Rusia
dan negara-negara
pecahan eks-Soviet,
Dipersatukan oleh tasawuf dan dikaribkan oleh cita-cita membangun peradaban masyarakat akhlakul karimah, Tim BKS DKI Jakarta dan seperti
Uzbekistan
Banten berfoto bersama ketua PBNU KH. Said Aqiel Siradj
dan
Kazakhstan.
Beliau
juga
menjelaskan ketertarikan pemerintah
Agenda membangun peradaban
al-Tashawwuf al-Falsafi” (Relasi Allah
negara-negara tersebut terhadap
menjadi kata kunci dalam pertemuan
dan Alam: Perspektif Tasawuf) adalah
model Islam di Indonesia dengan
Tim Badan Kerjasama Surau (BKS)
disertasi doktor KH. Said Aqiel Siradj
karakteristik toleransi dan dakwah
DKI Jakarta dan Banten dengan Prof.
saat menempuh Program Pascasaryang menghormati budaya lokal.
DR. KH. Said Aqiel Siradj, MA., Ketua
jana Jurusan Aqidah/Filsafat Islam
Terkait dengan hal tersebut PBNU
Tanfidziyah PBNU Periode 2010 –
pada tahun 1994 di Universitas Ummul
telah membuka kantor perwakilan di
2015, pada tanggal 27 April 2010 di
Qura’, Saudi Arabia. Beliau juga
London, Inggris dan sedang merintis
Kantor Pusat Pengurus Besar Nahdadalah buyut dari KH. Muhammad
pembukaan kantor perwakilan di
hatul Ulama Jalan Kramat Raya,
Said, pendiri Pondok Pesantren
Moskow, Rusia.
Jakarta Pusat.
Gedongan, Cirebon.
KH. Said Aqiel Siradj menanggapi
Beliau yang akrab dipanggil KH. Said
Dalam rangka silaturrahim dan
positif dan menyatakan dukungannya
Aqiel Siradj adalah sosok yang akrab
rencana pelaksanaan kegiatan semibagi rencana penyelenggaraan seminar “Tarekat dalam Islam” Tim BKS
dengan tasawuf karena latar belakang
nar Tarekat dalam Islam oleh Surau
DKI Jakarta dan Banten, yang terdiri
keilmuan, lingkungan dan pergaulandari Rahman Moenggah, SH.LLM, Ir.
nya.
“Shilatullah bil-Kauni fi
Baitul Amin.
Membangun
Peradaban
dengan
Akhlak
MozaiK
Surau
7
Forum Diskusi Baitul Amin (Fordiba)
Membersihkan
Diri dari Penyakit
Rohani
Penyakit rohani ternyata lebih berbahaya daripada penyakit
jasmani. Sebab tidak terlihat secara fisik, namun penderitanya
akan membawa penyakit ini sampai ke akhirat. Bagaimana
menyembuhkan penyakit rohani? Simak laporan dari Fordiba.
Pada Ahad, 25 April 2010,
Surau Baitul Amin kembali
menggelar Fordiba, yang kali
ini mengusung tema Membersihkan Diri dari Penyakit
Rohani
menuju
Pribadi
Akhlakul Karimah. Hadir sebagai pembicara tunggal Prof.
DR. Ir. Budi Santoso, MSc.,
APU., Guru Besar Universitas
Nasional Jakarta dan Universitas Pembangunan Panca Budi
Medan.
Dalam prasarannya, Prof.
Budi menyampaikan, “Apabila
kita ingin mengubah diri
menjadi akhlakul karimah
seperti Rasullulah SAW, maka
terlebih dahulu kita harus
membersihkan
diri
dari
penyakit-penyakit rohani yang
akan menghambat perjalanan
hijrah kita.” Beliau juga
menerangkan ada dua macam penyakit, yaitu penyakit jasmani dan penyakit
ruhani.
“Sembilan puluh persen penyakit
jasmani berawal dari colon, atau usus
besar yang selalu menyimpan sisa
makanan yang tidak terbuang,” jelasnya. “Sisa makanan tersebut menjadi
toxin, menempel di dinding usus,
menjalar serta melumpuhkan ketiga
fungsi toksifikasi,” papar Prof. Budi.
Mengobati penyakit jasmani tentunya
dengan berobat ke dokter. Oleh sebab
itu ilmuwan terus bekerja untuk
mencari pengobatan yang terbaik dan
juga demi kemakmuran umat manusia.
Orang yang mengidap penyakit
jasmani dapat terlihat secara kasat
mata dari fisiknya.
Sedangkan penyakit rohani, penyakit yang di derita tidak secara fisik dan
tidak nampak dari luar. Bahkan menu-
rut Prof. Budi, bisa saja si pengidap
penyakit rohani tidak sadar kalau
rohaninya tidak sehat. Penyakit rohani
terdiri dari hati, nafsu dan ruh. ”Penyakit jasmani akan berdampak paling
buruk pada kematian, sementara
penyakit rohani apabila tidak kita
sembuhkan, akan kita bawa sampai
mati dan sampai ke akhirat”, tegas
Prof. Budi. Semasa hidupnya, apabila
seseorang mengidap penyakit rohani,
maka tingkah lakunya akan buruk.
Namun bila ia bersih dari penyakit
rohani tingkah lakunya sehari-hari
akan menjadi baik juga.
Bagaimana menyembuhkan diri dari
penyakit-penyakit ruhani ini? Menurut
Prof. Budi, pertama yang harus dilakukan adalah mau mengakui dan ada
keinginan kuat untuk menyembuhkan
diri dari penyakit rohani. Senang hidup
bermewah-mewahan, iri hati, dengki
adalah bagian dari penyakit rohani
yang perlu dibuang jauh-jauh. “Beribadahlah dengan sungguh-sungguh,
perbanyak bangun tengah malam
untuk shalat malam dan berdzikir
dengan metode yang benar.” jelas
Prof. Budi yang juga Ahli Peneliti
Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia.
Di akhir diskusi, Prof. Budi mengajak
peserta bersama-sama membersihkan diri dari penyakit rohani dengan
meneladani Rasullulah SAW sebagai
panutan dalam berperilaku. Dengan
memiliki rohani yang bersih, semoga
kita dapat menjadi pribadi akhlakul
karimah yang unggul dunia dan
akhirat. Amin ya rabbal alamin.
I K LAN BARI S
Jual Kelambu Suluk Harga Rp 100.000,s/d Rp 200.000,-, sesuai pesanan. Hub. Kak
Itoh 081318006906.
Jual Macam-macam Handuk Hubungi
Kak Siti/Bang Eko No telp (021) 94602055,
081229113153
Untuk para alumni Sufi Thinking dan
Penalti, mari bergabung menjadi jurnalis
atau disainer grafis dalam Baitul Amin Media
Group (BAMG) untuk bersama memajukan
Mozaik Surau, Flight dan BaitulAmin.ORG.
Hubungi abang/kakak yang ada di Troba
untuk keterangan lebih lanjut
8
MozaiK
Surau
Baitul Amin Medical Center (BAMC)
Berbagi Sehat untuk
Masyarakat
Salah satu misi Islam
relatif murah. Dr. Yusuf
adalah rahmatan lil ’aalaWibisono, salah seorang
min, menebarkan kebaiikhwan yang bertugas di
kan bagi lingkungan.
BAMC,
menjelaskan
Dalam menjalankan misi
bahwa
biaya
dokter
sosial di bidang kesehatermasuk obat sekitar Rp.
tan, Yayasan Prof. Dr. H.
25.000
hingga
Rp.
Kadirun Yahya mendiri35.000, tergantung jenis
kan sebuah klinik medis
obat
yang
diberikan.
di bagian barat komplek
Umumnya pasien cukup
Surau Baitul Amin. Klinik
membayar Rp. 30.000.
tersebut bernama Baitul
”Dengan
membayar
Amin Medical Center
sejumlah tersebut, pasien
(BAMC).
mendapatkan tiga sampai
Sesuai dengan misi
empat jenis obat.” jelas
tersebut,
pendirian
Dr. Yusuf, dokter alumnus
BAMC tidak bertujuan
Universitas Islam Sultan
untuk mencari keuntunAgung, Semarang.
gan. BAMC merupakan Menebarkan kebaikan dengan memberi layanan kesehatan bagi masyarakat. dr. Yusuf Wibisono
Di masa mendatang,
bersama Tim Dokter dan Paramedis BAMC melaksanakan khitanan massal dalam rangka acara
perwujudan misi sosial Festival Baitul Amin 2010
sebagaimana rumusan
harapan lima tahun ke
Yayasan dalam bentuk
pelayanan kesehatan yang optimal
depan Surau Baitul Amin dari peserta
Selain dengan teknik laser, BAMC
Perjalanan 7 Nilai ke Anyer, BAMC
dengan tarif yang terjangkau. Layanan
juga melayani khitan dengan teknologi
BAMC terbuka bagi para ikhwan dan
diharapkan dapat mengembangkan
Smartklamp yang cocok untuk dewasa
berbagai layanan dan fasilitas medis,
masyarakat luas.
maupun anak-anak. Teknologi ini
seperti alat periksa kandungan (USG),
Dengan didukung tiga dokter dan
membuat proses khitan lebih praktis
ruang rawat inap, pelayanan persalitanpa jahitan dan tanpa pendarahan.
dua perawat yang bertugas bergantian
nan hingga memiliki apotek sendiri.
Pasien bahkan bisa langsung beraktifidari hari Senin hingga Sabtu, BAMC
BAMC diharapkan meningkatkan
tas setelah dikhitan. Tarif khitan Smartmembuka layanan dari pukul 07.00
pelayanan kesehatan secara optimal
klamp di BAMC cukup terjangkau yaitu
hingga 20.00 WIB. Layanan kesehadengan peralatan yang lebih lengkap
Rp. 400.000.
tan yang disediakan meliputi pemerikdan modern, tetap dengan tarif yang
Tarif pelayanan kesehatan umum
saan kesehatan umum untuk anak dan
terjangkau.
yang dikenakan kepada para pasien
dewasa, KB, bedah kecil serta khitan.
TOPIK UTAMA
Meraih Budi Pekerti Mulia
“Saya sering dengar dan
baca tentang akhlakul karimah, atau kepribadian yang
mulia,” ujar salah satu
jamaah Surau Baitul Amin,
Imron
Affandi
beberapa
waktu lalu. Namun ia sering
bertanya-tanya bagaimana
kiat agar dapat menjaga
akhlak yang baik, hingga
menjadi pribadi yang unggul
seperti teladan Rasulullah
SAW.
"Alhamdulillah, dalam perjalanan
selama dua hari ke Serang dan Anyer
kemarin, saya dapatkan jawabannya,"
jelas Bang Imron, yang sehari-hari
bekerja sebagai Accounting Manager
di perusahaan yang bergerak dalam
berbagai bidang, antara lain pengolahan kayu dan jasa keuangan. "Setelah
ikut roadshow kemarin, saya menjadi
semakin
yakin
bahwa
dengan
menjalankan tujuh nilai yayasan,
akhlakul karimah pasti kita bisa
melakukan dengan baik.”
Roadshow yang dimaksud adalah
perjalanan silaturahim yang diikuti
lebih dari 140 jamaah Surau Baitul
Amin Sawangan pada tanggal 4 – 5
Mei lalu. Rombongan bertolak ke
surau
Serang
dan
kemudian
bermalam di Anyer. Perjalanan itu
bagian dari sosialisasi nilai-nilai dasar
berperilaku yang bersumber dari
akhlak Rasulullah SAW dalam organisasi Tarekat Naqsyabandiyah Al
Khalidiah, Yayasan Prof. Dr. Kadirun
Yahya (YPDKY).
Akhlak bagian tak terpisahkan dari
Islam Kaffah. Prof Dr. M. Quraish
Shihab
dalam
karyanya, Tafsir
Al-Misbah, menjelaskan bahwa kandungan ayat-ayat Al Qur’an terdiri tiga
unsur pokok, yaitu akidah, syari’ah,
Meraih Budi Pekerti Mulia
Hal 1-2
Belajar dan Berbagi
Hal
3
Bercermin kepada
Sayyidi Syaikh H. Iskandar Zulkarnain SH, MH. Hal 4
Five Wishes
Hal
4
Membangun Peradaban dengan Akhlak
Hal
5
Berbagi Sehat Untuk Masyarakat
Hal
6
Membersihkan Diri Dari Penyakit Ruhani,
Hal
7
Budaya dan Kebudayaan
Hal
8
dan akhlak. Akidah atau kerohanian
menyangkut hablum minallah, yang
mengatur tentang hubungan manusia
dengan Allah.
Sedangkan akhlak menyangkut
hablum minannaas, atau hubungan
manusia dengan sesamanya. Singkatnya, akhlak adalah budi pekerti.
Sementara itu, fiqih atau syari’ah,
dalam pengertian yang sederhana,
merupakan perekat akidah dan akhlak
yang
tertuang
dalam
hukum,
peraturan, dan tata cara lahiriah
ibadah dan muamalah.
Tanggal
01 - 02
03 - 04
08 - 06
07 - 08
09 - 10
11 - 12
13 - 14
15 - 16
17 - 18
19 - 20
21 - 22
23 - 24
25 - 26
27 - 28
29 - 30
Jadwal Sholat Juni 2010
Untuk Depok & Sekitarnya
Shubuh Zhuhur Ashar Maghrib Isya
04.35 11.55 15.14 17.45 18.58
04.35 11.55 15.14 17.45 19.00
04.36 11.55 15.14 17.46 19.00
04.36 11.56 15.15 17.46 19.00
04.36 11.56 15.15 17.46 19.01
04.37 11.56 15.15 17.47 19.01
04.37 11.57 15.16 17.47 19.02
04.38 11.57 15.16 17.47 19.02
04.38 11.58 15.17 17.48 19.02
04.38 11.58 15.17 17.48 19.03
04.39 11.58 15.17 17.49 19.03
04.39 11.59 15.18 17.49 19.04
04.40 11.59 15.18 17.49 19.04
04.40 12.00 15.19 17.50 19.05
04.41 12.00 15.19 17.50 19.05
Sumber : Lajnan Falakiyah NU
2
MozaiK
Surau
Islam adalah satu paket yang menyeluruh. Islam yang Kaffah adalah
gabungan ketiga unsur pokok tersebut.
Tentunya, pembagian kandungan
ajaran Islam Kaffah dapat menjadi
lebih banyak lagi, dengan berbagai
definisinya, semuanya tetap tercakup
dalam ketiga unsur yang mutlak
ditegakkan tersebut. Allah berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu kedalam Islam secara
Kaffah, dan jangan kamu ikuti
langkah-langkah setan, sesungguhnya
setan itu musuh yang nyata bagimu.”
(Al Baqarah : 208).
Nabi Muhammad
teladan
SAW
sebagai
Sebagai umat Islam, saat kita berbicara mengenai budi pekerti yang baik,
pastinya kita berpedoman kepada
keluhuran akhlak Nabi Muhammad
SAW. Dalam Surat Al Qalam ayat 4,
Allah SWT bahkan memuji keagungan
akhlak Rasulullah: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar
memiliki budi pekerti yang agung.”
Hadits juga meriwayatkan bahwa
akhlak Rasulullah SAW adalah akhlak
Al Quran. Aisyah RA menuturkan,
”Akhlak beliau (Rasulullah) adalah Al
Quran.” (HR Abu Dawud dan Muslim).
Perintah untuk meneladani akhlak
Rasulullah SAW pun dapat kita simak
dalam surat Al Ahzab ayat 21, sebagai
berikut,
“Sesungguhnya pada diri
Rasulullah ada teladan yang baik
bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap Allah dan hari akhir serta banyak
berdzikir kepada Allah.”
Buku-buku dan referensi yang
meriwayatkan hidup dan kehidupan
Rasulullah SAW memberikan gambaran yang jelas mengenai karakter
Rasulullah. Di antara sifat-sifat beliau
yang
menyenangi
kebersihan,
dermawan dan sabar, juga kita kenal
yang berikut ini: Shiddiq (Benar),
Fathonah
(Cerdas),
Tabligh
(Menyampaikan) dan Amanah (Dapat
dipercaya).
Namun, tak hanya karakter dan sifat
beliau, banyak pula hadits yang mengisahkan ciri-ciri Rasulullah SAW.
Secara fisik diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu pendek; wajahnya bulat bersih
cerah
kemerah-kemerahan
dan
tampan bersinar bagai bulan purnama.
Sementara, kedua matanya lebar dan
hitam, serta bersuara bagus dengan
bibir yang banyak menebar senyum.
Sejumlah hadits meriwayatkan bahwa
Rasulullah SAW juga menyenangi baju
gamis berwarna putih, juga wangiwangian.
7 Nilai Dasar Yayasan
Kembali ke perbincangan dengan
Bang Imron di awal, timbul pertanyaan:
Seperti apakah kiranya perilaku
keseharian
kita?
Bagaimanakah
selayaknya kita bergaul dengan
sesama manusia? Misalnya, kepada
saudara, tetangga, teman kerja, istri
dan anak dalam keluarga.
Saat di Anyer, Pimpinan Yayasan
memberikan taushiyah usai sholat
subuh berjamaah, yang sekaligus
harapan-harapan beliau atas budaya
organisasi yang ideal bagi Yayasan,
yang kini menaungi lebih dari 600
tempat dzikir yang tersebar dari
Sumatera sampai ke Papua. Juga di
Washington DC, Amerika Serikat dan
belasan lainnya di Malaysia. Beliau
menyampaikan, “Saya bermimpikah,
berencanakah, berobsesikah, (bahwa)
semua (jamaah) adalah orang-orang
yang bersyukur. Kenapa saya berobsesi seperti itu? Karena itulah akhlakul
karimah. Semua adalah orang yang
semuanya gembira tidak mengeluh
dengan alasan apapun.”
Pimpinan Yayasan menyampaikan
bahwa 7 Nilai Dasar Yayasan adalah
bentuk yang lebih spesifik dan upaya
untuk menjelaskan kepada segenap
jamaah tentang perilaku yang mulia. “7
Nilai Dasar Yayasan” adalah panduan
pengamal Tarekat Naqsyabandiyah Al
Khalidiyah dalam berfikir dan bertindak,
atau
“budaya
organisasi”
Yayasan. Atau, seperti sering diistilahkan beliau, nilai-nilai berikut ini adalah
cara kita berfikir dan bertindak, atau
“The way we think and the way we do
things around here.”
7 N ila i Da sa r Ya ya sa n
1. Melaksanakan shalat, dzikir dan
ketentuan syariat.
2. Bersyukur, bersuka cita dan tidak
mengeluh.
3. Optimis; tidak mengatakan “tidak
mungkin”, “tidak bisa”, “tidak mau”.
4. Mengedepankan kerendahan hati, apa
adanya, tidak ‘jaim’ dan tidak
meremehkan orang lain.
5. Berpikir positif, berprasangka baik dan
tidak bergunjing.
6. Berempati dan memberikan solusi;
bukan mencela dan mengkritik.
7. Patuh pada pemimpin dan menaati
peraturan.
MozaiK
Surau
3
7 Nilai Dasar Yayasan
Bercermin kepada Sayyidi Syaikh
H. Iskandar Zulkarnain, SH, MH.
Pada tanggal 24 April 2010 lalu, genap lima tahun berpulangnya
almarhum Sayyidi Syaikh H. Iskandar Zulkarnain SH. MH.
Beliau tercatat sebagai Ketua Yayasan Prof. Dr. Kadirun Yahya
(YPDKY) periode 2001 - 2005, sepeninggal Pendiri Yayasan.
Beliau dikenal sebagai murid yang
sangat taat kepada gurunya. Buah dari
ketaatan tersebut, Beliau dipercaya
memegang beberapa jabatan penting
di Yayasan. Antara lain, Ketua Badan
Koordinasi Kesurauan pada tahun
1993 - 1997. Sejak tahun 1990 sampai
berpulang, Beliau menjabat sebagai
Ketua Dewan Penasehat Pembina
Surau se-Malaysia dan Amerika
Serikat.
Beliau juga berkhidmat dalam dunia
pendidikan dengan menjadi dekan di
dua fakultas Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan. Amanah
tertinggi yang diemban Beliau adalah
sebagai Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi dari tahun 1997
hingga 2005.
Dalam kehidupan, Beliau dikenal
sebagai sosok yang bersahaja dan
apa adanya. Kalau memakai bahasa
gaul sekarang, “tidak jaim”. Begitu
banyak kisah kelurusan hidup Beliau
yang penuh dengan praktek akhlakul
karimah. Salah satu kebiasaan Beliau
adalah berkeliling kampus dengan
naik motor bersama dekan atau
pembantu rektor. Beliau tidak segan
menyapa mahasiswa yang ditemui.
Ada sebuah kisah yang dituturkan
oleh putri beliau, Kak Tika. Suatu
ketika Sayyidi Syaikh H. Iskandar
Zulkarnain SH, MH melihat laporan
keuangan kampus dan ternyata ada
sebagian uang kampus yang dipinjam
oleh pegawai. Serta merta Beliau
memanggil bagian keuangan. Bukan
untuk memarahi, melainkan Beliau
berkata, “Semua hutang pegawai saya
lunasi,” cerita KakTika. Itu bagi Beliau
belum cukup, sisa uang yang Beliau
punya disedekahkan sampai habis.
Beliau bilang kepada keluarganya
“Gak pentinglah uang itu…”
Dalam memimpin Yayasan, Beliau
dikenang sebagai sosok yang melakukan terobosan dan konsolidasi untuk
mengokohkan Yayasan.
Dengan
ketegasan dan kearifan Beliau,
Yayasan semakin solid dengan
surau-surau yang menyebar ke berbagai pelosok Nusantara. Saat ini telah
ada sekitar 600-an Surau atau tempat
wirid yang berada di bawah naungan
Yayasan.
Mengikuti jejak pendiri dan pemimpin
Yayasan sebelumnya, Sayyidi Syaikh
Prof. Dr. H. Kadirun Yahya, yang aktif
tampil sebagai penggagas dan
pemakalah seminar nasional dan
internasional yang mengangkat tema
tentang Teknologi Al -Qur’an dalam
Tasawuf Islam, Beliau juga memprakarsai pertemuan “Silaturahmi Tarekat
Serumpun” pada tahun 2002. Silaturahim tersebut dihadiri oleh para Syaikh
dan utusan Syaikh Tarekat Naqsyabandiyah serumpun di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut dimufakati
nota kesepahaman untuk meningkatkan kerjasama dan mengeratkan
silaturahim di antara tarekat serumpun.
Hingga
kini
keteladanan
kepemimpinan Beliau dalam bersilaturahim dengan tarekat serumpun,
tetap berlanjut.
surau untuk bersama-sama merancang
mimpi yang mungkin untuk diwujudkan
lima tahun mendatang. Meski topiknya
cukup berat, wajah cerah dan senyum
Suatu hari seorang kakek bijak bertanya kepada anak muda lebar para peserta terlihat saat berdiskusi.
“Hanya sedikit diantara kita yang dapat
yang ditemuinya. “Sudah sempurnakah hidupmu? Sang anak melakukan hal-hal besar, tetapi semua
muda menjawab: ‘belum’. Sang Kakek lalu bertanya, “Jika ada orang di antara kita dapat melakukan
kesempatan membuat hidupmu sempurna, apakah lima hal hal-hal kecil dengan cinta yang besar,”
Demikian papar Bang Arie.
yang akan kamu lakukan?”
Ide-ide pun mengalir dari kelompokAnak muda tadi menyebutkan lima hal yang akan dilakukelompok kecil yang dibentuk. Di antaranya, mendirikan
kannya berdasarkan skala yang paling penting yang belum
sekolah dan fasilitas-fasilitas lain untuk jamaah maupun
masyarakat luas, mempererat tali silaturahim dengan
dilaksanakan. Orang tua itu kemudian berkata, “Lakukanlah
nak, karena saat engkau meninggal kau bangga telah
lingkungan sekitar, membuat beberapa media sosialisasi
melakukan lima hal untuk menyempurnakan hidupmu.”
tentang Surau dan Tarekat Naqsyabandiyah, hingga
Demikian kisah yang dituturkan oleh Pimpinan Yayasan
mengadakan forum diskusi keagamaan dan kursus memketika membuka acara tasyakuran di pantai Anyer saat
baca Al Quran secara gratis. Mari kita mulai mengerjakan
‘Roadshow 7 Nilai’. Pada acara yang sama Pengurus Surau
hal-hal yang kecil dengan cinta yang besar. Dengan keceriBaitul Amin, Sawangan Depok, H. Akhmad Syukran Bestari,
aan dan sukacita tanda rasa syukur ke hadirat Ilahi.
SE, MMSI, yang akrab disapa Bang Arie, mengajak jamaah
Five Wishes
4
MozaiK
Surau
Budaya dan
Kebudayaan
Istilah budaya dan kebudayaan sering sekali kita
dengar. Namun seringkali budaya dimaknai dangkal
sebagai adat istiadat pemanis pariwisata. Padahal
makna budaya sangat dalam. Budaya sekumpulan
orang atau masyarakat adalah pola perilakunya. Dalam
kata lain, akhlaknya. Umat Islam meyakini bahwa
“budaya” yang benar adalah perilaku yang diteladankan
Rasulullah SAW. Sementara, makna kebudayaan
adalah wujud dari perilaku orang-orang yang ada dalam
suatu masyarakat, atau bangsa.
Meminjam istilah tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara, kebudayaan adalah buah budi manusia.
Budaya organisasi mendapat
perhatian penting dalam ilmu
manajemen modern, karena
perannya sangat besar terhadap
kinerja
perusahaan.
Jeff
Cartwright
dalam
bukunya,
Cultural Transformation (1999),
menyatakan bahwa perusahaan
yang memberikan fokus pada
pengelolaan
budaya
dapat
meningkatkan pendapatan ratarata 682%. Sedangkan yang
kurang memperhatikan hanya
meningkat 166%, itupun dicapai
dalam waktu 11 tahun.
Bagi lembaga nirlaba peran “budaya” tidak kalah
penting. Robert Kreitner dan Angelo Kinicki dalam buku
Organizational Behaviour (2001) mendukung pendapat
ini. Menurut keduanya, membentuk perilaku suatu
komunitas ke arah suatu tujuan, membantu pencapaian
tujuan tersebut dengan mulus. Budaya juga memegang
peran membentuk identitas organisasi dan membantu
terbentuknya komitmen bersama serta menjaga stabilitas hubungan antar para anggotanya.
5
MozaiK
Surau
Liputan Roadshow 7 Nilai Dasar Yayasan
Belajar dan Berbagi
Perjalanan ke Serang dan Anyer ini menyusul roadshow tahap pertama tanggal 21-23 Maret lalu,
dan diikuti semua unsur jamaah yang ada di Surau Baitul Amin. Mulai dari Anak Surau, atau
‘Anshor’ sapaan bagi para murid yang menetap di Surau (lihat Mozaik Edisi 06-2008 tentang profil
Anshor), anggota FIFAS atau Federasi Fasilitator Sawangan, yang kerap terlibat dalam pelatihanpelatihan jamaah, juga para ibu-ibu masak.
Seluruh kegiatan didasari semangat
mengubah pola pikir untuk menjadi
pribadi yang lebih baik, dalam
suasana yang penuh sukacita. Siang
hari sebelum waktu dzuhur, rombongan tiba dan disambut hangat oleh
jamaah Surau Serang, Banten.
“Ubah Pikiran Anda, Hidup Anda
Akan Berubah.” Demikian tema taushiyah ba’da sholat dzuhur dari Rahman
Moenggah, SH. LLM, yang mengupas
kaitan kesuksesan dan kebahagiaan.
“Banyak contoh di sekitar kita, orang
yang terlihat sukses secara materi
namun ternyata hidupnya tidak
bahagia,” tuturnya. “Sukses yang kita
cari harusnya bukan memiliki materi,
tetapi menjadi orang berakhlak mulia,
berfikir positif, jujur, dermawan, menghargai orang lain, sopan santun, adil,
dan lain sebagainya.”
Terkait dengan ini, Bang Rahman
mengajak untuk mengingat pesan
Pimpinan Yayasan bahwa akhlak
sangat urgen bagi kehidupan seorang
muslim. Urgensi akhlak ini tidak hanya
untuk kesuksesan di dunia melainkan
Mengubah pikiran adalah awal mengubah kehidupan, dapat dilakukan dengan berbagi pengalaman untuk
belajar kearifan. Tampak peserta roadshow sedang berdiskusi bersama.
juga untuk kesuksesan di akhirat
dengan disertai dengan keimanan
yang benar.
Salah seorang peserta roadshow,
Ustadz Asrori, mengaku sangat terkesan dengan pengalaman yang dida
patnya selama perjalanan ini, khusus-
Akhlakul karimah dengan disertai keimanan yang benar sangat urgen bagi setiap muslim. Jamaah peserta road
show menyimak taushiyah dengan khidmat di Surau Serang (4/5 2010).
MozaiK
Surau
nya, taushiyah Pimpinan Yayasan
ba’da subuh tentang pentingnya
akhlak. "Mendengar taushiyah Beliau
membuatnya sangat jelas. Meski kita
mendapat penjelasan yang sama
namun sudah lewat orang lain, sedikit
banyak itu akan bias, ini momen yang
paling mengesankan buat saya," ujar
Ustadz Asrori yang juga adalah
anggota tim penyusun Al Qur'an
Bayan.
Lain halnya dengan Abdul Azis yang
terkesan dengan nuansa kebersamaan sepanjang perjalanan. "Terlebih
saat kita membahas bersama apa
yang akan kita wujudkan dalam lima
tahun ke depan. Itu yang membuat kita
merasa satu," ungkapnya lagi. Sedang
kan jamah lain menyampaikan kesannya seperti ini, "Rasanya seperti di
mana saja kita ini. Ada yang main bola,
sebelah sana renang, lalu ada yang
ngobrol. Semua orang bersuka cita.
Saya sama sekali tidak menemukan
wajah murung," tegas abang yang
bertubuh tinggi besar ini.
Redaksi: [email protected] I Iklan: [email protected] ; 021-97707220
Website: http://media.baitulamin.org ; http://facebook.com/mozaiksurau
Baitul Amin M E D I A
GROUP
6
MozaiK
Surau
Silaturahim dengan Ketua Tanfidziyah PBNU 2010-2015
Arif Syahrizal, MBA., Ir. Oedy
Erlangga,
Ardiansyah Aidil, SE,
PgDQM, Ustadz Mundir, dan Ustadz
Asrori diterima Beliau di antara kesibukan acara dan kunjungan berbagai
tamu.
Dalam dialog yang bersahabat,
santai dan cair KH. Said Aqiel Siradj
menyatakan bahwa agenda yang
belum selesai dalam dunia Islam
adalah membangun peradaban yaitu
peradaban akhlakul karimah. Beliau
menjelaskan hal-hal mengenai akidah
dalam Islam sudah selesai. Kemudian
mengenai urusan syariah pun sudah
selesai karena tinggal mengikuti Imam
Syafi’i, Imam Hambali, Imam Maliki
dan Imam Hanafi atau ahlussunah wal
jamaah.
“Yang
belum selesai adalah
membangun peradaban.
Peradaban
masyarakat
Islam
yang
bagaimana
yang mau dibangun?
Jelas
arahnya
peradaban akhlakul
karimah. Masyarakat
sendiri dibentuk dari
individu-individu.
Dalam membangun
peradaban
inilah
akhlak
menjadi
urgen atau sangat
penting,” jelas KH.
Said Aqiel Siradj.
Kemudian beliau
memaparkan
perkembangan
kaum muslimin yang
pesat di negaranegara
Eropa,
khususnya
Rusia
dan negara-negara
pecahan eks-Soviet,
Dipersatukan oleh tasawuf dan dikaribkan oleh cita-cita membangun peradaban masyarakat akhlakul karimah, Tim BKS DKI Jakarta dan seperti
Uzbekistan
Banten berfoto bersama ketua PBNU KH. Said Aqiel Siradj
dan
Kazakhstan.
Beliau
juga
menjelaskan ketertarikan pemerintah
Agenda membangun peradaban
al-Tashawwuf al-Falsafi” (Relasi Allah
negara-negara tersebut terhadap
menjadi kata kunci dalam pertemuan
dan Alam: Perspektif Tasawuf) adalah
model Islam di Indonesia dengan
Tim Badan Kerjasama Surau (BKS)
disertasi doktor KH. Said Aqiel Siradj
karakteristik toleransi dan dakwah
DKI Jakarta dan Banten dengan Prof.
saat menempuh Program Pascasaryang menghormati budaya lokal.
DR. KH. Said Aqiel Siradj, MA., Ketua
jana Jurusan Aqidah/Filsafat Islam
Terkait dengan hal tersebut PBNU
Tanfidziyah PBNU Periode 2010 –
pada tahun 1994 di Universitas Ummul
telah membuka kantor perwakilan di
2015, pada tanggal 27 April 2010 di
Qura’, Saudi Arabia. Beliau juga
London, Inggris dan sedang merintis
Kantor Pusat Pengurus Besar Nahdadalah buyut dari KH. Muhammad
pembukaan kantor perwakilan di
hatul Ulama Jalan Kramat Raya,
Said, pendiri Pondok Pesantren
Moskow, Rusia.
Jakarta Pusat.
Gedongan, Cirebon.
KH. Said Aqiel Siradj menanggapi
Beliau yang akrab dipanggil KH. Said
Dalam rangka silaturrahim dan
positif dan menyatakan dukungannya
Aqiel Siradj adalah sosok yang akrab
rencana pelaksanaan kegiatan semibagi rencana penyelenggaraan seminar “Tarekat dalam Islam” Tim BKS
dengan tasawuf karena latar belakang
nar Tarekat dalam Islam oleh Surau
DKI Jakarta dan Banten, yang terdiri
keilmuan, lingkungan dan pergaulandari Rahman Moenggah, SH.LLM, Ir.
nya.
“Shilatullah bil-Kauni fi
Baitul Amin.
Membangun
Peradaban
dengan
Akhlak
MozaiK
Surau
7
Forum Diskusi Baitul Amin (Fordiba)
Membersihkan
Diri dari Penyakit
Rohani
Penyakit rohani ternyata lebih berbahaya daripada penyakit
jasmani. Sebab tidak terlihat secara fisik, namun penderitanya
akan membawa penyakit ini sampai ke akhirat. Bagaimana
menyembuhkan penyakit rohani? Simak laporan dari Fordiba.
Pada Ahad, 25 April 2010,
Surau Baitul Amin kembali
menggelar Fordiba, yang kali
ini mengusung tema Membersihkan Diri dari Penyakit
Rohani
menuju
Pribadi
Akhlakul Karimah. Hadir sebagai pembicara tunggal Prof.
DR. Ir. Budi Santoso, MSc.,
APU., Guru Besar Universitas
Nasional Jakarta dan Universitas Pembangunan Panca Budi
Medan.
Dalam prasarannya, Prof.
Budi menyampaikan, “Apabila
kita ingin mengubah diri
menjadi akhlakul karimah
seperti Rasullulah SAW, maka
terlebih dahulu kita harus
membersihkan
diri
dari
penyakit-penyakit rohani yang
akan menghambat perjalanan
hijrah kita.” Beliau juga
menerangkan ada dua macam penyakit, yaitu penyakit jasmani dan penyakit
ruhani.
“Sembilan puluh persen penyakit
jasmani berawal dari colon, atau usus
besar yang selalu menyimpan sisa
makanan yang tidak terbuang,” jelasnya. “Sisa makanan tersebut menjadi
toxin, menempel di dinding usus,
menjalar serta melumpuhkan ketiga
fungsi toksifikasi,” papar Prof. Budi.
Mengobati penyakit jasmani tentunya
dengan berobat ke dokter. Oleh sebab
itu ilmuwan terus bekerja untuk
mencari pengobatan yang terbaik dan
juga demi kemakmuran umat manusia.
Orang yang mengidap penyakit
jasmani dapat terlihat secara kasat
mata dari fisiknya.
Sedangkan penyakit rohani, penyakit yang di derita tidak secara fisik dan
tidak nampak dari luar. Bahkan menu-
rut Prof. Budi, bisa saja si pengidap
penyakit rohani tidak sadar kalau
rohaninya tidak sehat. Penyakit rohani
terdiri dari hati, nafsu dan ruh. ”Penyakit jasmani akan berdampak paling
buruk pada kematian, sementara
penyakit rohani apabila tidak kita
sembuhkan, akan kita bawa sampai
mati dan sampai ke akhirat”, tegas
Prof. Budi. Semasa hidupnya, apabila
seseorang mengidap penyakit rohani,
maka tingkah lakunya akan buruk.
Namun bila ia bersih dari penyakit
rohani tingkah lakunya sehari-hari
akan menjadi baik juga.
Bagaimana menyembuhkan diri dari
penyakit-penyakit ruhani ini? Menurut
Prof. Budi, pertama yang harus dilakukan adalah mau mengakui dan ada
keinginan kuat untuk menyembuhkan
diri dari penyakit rohani. Senang hidup
bermewah-mewahan, iri hati, dengki
adalah bagian dari penyakit rohani
yang perlu dibuang jauh-jauh. “Beribadahlah dengan sungguh-sungguh,
perbanyak bangun tengah malam
untuk shalat malam dan berdzikir
dengan metode yang benar.” jelas
Prof. Budi yang juga Ahli Peneliti
Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia.
Di akhir diskusi, Prof. Budi mengajak
peserta bersama-sama membersihkan diri dari penyakit rohani dengan
meneladani Rasullulah SAW sebagai
panutan dalam berperilaku. Dengan
memiliki rohani yang bersih, semoga
kita dapat menjadi pribadi akhlakul
karimah yang unggul dunia dan
akhirat. Amin ya rabbal alamin.
I K LAN BARI S
Jual Kelambu Suluk Harga Rp 100.000,s/d Rp 200.000,-, sesuai pesanan. Hub. Kak
Itoh 081318006906.
Jual Macam-macam Handuk Hubungi
Kak Siti/Bang Eko No telp (021) 94602055,
081229113153
Untuk para alumni Sufi Thinking dan
Penalti, mari bergabung menjadi jurnalis
atau disainer grafis dalam Baitul Amin Media
Group (BAMG) untuk bersama memajukan
Mozaik Surau, Flight dan BaitulAmin.ORG.
Hubungi abang/kakak yang ada di Troba
untuk keterangan lebih lanjut
8
MozaiK
Surau
Baitul Amin Medical Center (BAMC)
Berbagi Sehat untuk
Masyarakat
Salah satu misi Islam
relatif murah. Dr. Yusuf
adalah rahmatan lil ’aalaWibisono, salah seorang
min, menebarkan kebaiikhwan yang bertugas di
kan bagi lingkungan.
BAMC,
menjelaskan
Dalam menjalankan misi
bahwa
biaya
dokter
sosial di bidang kesehatermasuk obat sekitar Rp.
tan, Yayasan Prof. Dr. H.
25.000
hingga
Rp.
Kadirun Yahya mendiri35.000, tergantung jenis
kan sebuah klinik medis
obat
yang
diberikan.
di bagian barat komplek
Umumnya pasien cukup
Surau Baitul Amin. Klinik
membayar Rp. 30.000.
tersebut bernama Baitul
”Dengan
membayar
Amin Medical Center
sejumlah tersebut, pasien
(BAMC).
mendapatkan tiga sampai
Sesuai dengan misi
empat jenis obat.” jelas
tersebut,
pendirian
Dr. Yusuf, dokter alumnus
BAMC tidak bertujuan
Universitas Islam Sultan
untuk mencari keuntunAgung, Semarang.
gan. BAMC merupakan Menebarkan kebaikan dengan memberi layanan kesehatan bagi masyarakat. dr. Yusuf Wibisono
Di masa mendatang,
bersama Tim Dokter dan Paramedis BAMC melaksanakan khitanan massal dalam rangka acara
perwujudan misi sosial Festival Baitul Amin 2010
sebagaimana rumusan
harapan lima tahun ke
Yayasan dalam bentuk
pelayanan kesehatan yang optimal
depan Surau Baitul Amin dari peserta
Selain dengan teknik laser, BAMC
Perjalanan 7 Nilai ke Anyer, BAMC
dengan tarif yang terjangkau. Layanan
juga melayani khitan dengan teknologi
BAMC terbuka bagi para ikhwan dan
diharapkan dapat mengembangkan
Smartklamp yang cocok untuk dewasa
berbagai layanan dan fasilitas medis,
masyarakat luas.
maupun anak-anak. Teknologi ini
seperti alat periksa kandungan (USG),
Dengan didukung tiga dokter dan
membuat proses khitan lebih praktis
ruang rawat inap, pelayanan persalitanpa jahitan dan tanpa pendarahan.
dua perawat yang bertugas bergantian
nan hingga memiliki apotek sendiri.
Pasien bahkan bisa langsung beraktifidari hari Senin hingga Sabtu, BAMC
BAMC diharapkan meningkatkan
tas setelah dikhitan. Tarif khitan Smartmembuka layanan dari pukul 07.00
pelayanan kesehatan secara optimal
klamp di BAMC cukup terjangkau yaitu
hingga 20.00 WIB. Layanan kesehadengan peralatan yang lebih lengkap
Rp. 400.000.
tan yang disediakan meliputi pemerikdan modern, tetap dengan tarif yang
Tarif pelayanan kesehatan umum
saan kesehatan umum untuk anak dan
terjangkau.
yang dikenakan kepada para pasien
dewasa, KB, bedah kecil serta khitan.