LKP : Scheduled Security Web Pages Filter Menggunakan Mikrotik RB 750g.

(1)

KERJA PRAKTEK

Oleh :

Robert Dwi Djoyo Kusuma

08.41020.0080

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA


(2)

i

Seiring dengan berkembangnya zaman perkembangan teknologi bertumbuh semakin cepat,penyelesaian masalah dengan cepat dan efisien telah menjadi sebuah tuntutan bagi semua orang perkembangan di bidang IT menjawab semua masalah itu hanya dengan membuat sebuah jaringan yang terhubung melalui internet seseorang dapat menikmati berrbagai macam fitur jaringan salah satu contohnya adalah social networking.

Setelah dilakukan studi kasus pada PT. Metiska Farma terdapat permasalahan pada penjadwalan dan pembatasan lalu lintas web dimana seseorang masih diperkenankan mengakses web secara fulltime hal ini tentunya akan menganggu efektifitas kerja dan konsentrasi kerja.

Oleh sebab itu penulis membuat sebuah system untuk mengatur penjadwalan dan pembatasan lalu lintas web rancangan ini dibuat dengan menggunakan peralatan Mikrotik RB 750G yang kemudian dihubungkan dengan switch – switch yang ada pada ruangan IT tersebut.

Dengan diadakan scheduler ini diharapakan karyawan hanya dapat mengakses web tertentu pada jam kerja dimana yang diujicobakan kali ini adalah situs jejaring social yang cukup ternama yaitu “facebook”.jadi karyawan tidak dapat melakukan akses ke facebook selama jam kerja.

Setelah mendapatkan persetujuan dari penyelia Bpk.Hermawan penulis mulai mengerjakan project ini dan menerapkannya pada perusahaan dimulai dari bagian IT Development.


(3)

iv

ABSTRAKSI ……….. i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI ……… iv BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ……….. 1

1.2Perumusan Masalah ……….. 2

1.3Batasan Masalah ...……… 2

1.4Tujuan ………..……… 2

1.5Kontribusi……… ...……… 3

1.6Sistematika Penulisan ...……… 4

BAB II GAMBARAN UMUM PT. Metiska Farma 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Metiska Farma ……… 5

2.2 Lokasi ………5

2.3 Jenis Usaha ……….... 5

2.4 Visi, Misi dan Komitmen PT.Metiska Farma ……….. ...……….. 5

2.5 Bentuk Fisik Perusahaan ………6

BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Pengenalan Mikrotik …….……….. 7

3.1.1 Mikrotik Router OS ………..………10

3.1.1.2 Fitur Mikrotik OS………..11

3.1.2 Mikrotik Installation ...………… ……… 12


(4)

v

3.1.2.3 Net Install ………....14

3.1.2.4 Winbox Loader……… 18

3.2 Internet Topologi ….…… ……… 20

3.2.1 OSI Layers ………21

3.2.2 Packet Headers ………..22

3.2.3 Mac Address ………..22

3.2.4 ARP Tables ………23

3.2.5 IP Address ………..24

3.2.5.1 Pengelompokan IP Address ………..24

3.2.5.2 IP Public dan IP Private……… 25

3.2.6 IP Protocol ……… 25

3.2.6.1 TCP ………. 26

3.2.6.2 Prinsip Kerja TCP ……… 27

3.2.7 Konsep Dasar Jaringan ………. 27

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK 4.1 Instalasi Perangkat Keras ……….………. 31

4.2 Setting Perangkat Keras ……… 32

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Perancangan Awal ………... 39

5.2 Pengaturan IP Address dan Default Gateway .……… 40 5.3 Pengaturan Firewall ………. 41

5.4 Pengaturan Scheduler ……….. 42


(5)

v

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ………... 47 6.2 Saran ………..48 DAFTAR PUSTAKA ………. 49


(6)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan teknologi informasi pada proses produksi di industri – industri atau pabrik di dunia semakin banyak digunakan khususnya Jaringan Komputer dimana hampir dari setiap perusahaan / instansi menggunakannya selain mempermudah pekerjaan juga mempersingkat waktu pengerjaan dengan tingkat keefisienan dan keakuratan yang tinggi.

Pada studi kasus yang penulis lakukan Metiska Farma belum mengoptimalkan kinerja dari jaringan dan perkembangan teknologi yang ada,lalu lintas jaringan belum seberapa diperhatikan pada perusahaan ini contohnya adalah pembatasan / pemblokiran terhadap sebuah web / situs yang dapat menganggu proses kerja.

Maka dari itu penulis melaksanakan Kerja Praktek di PT. Metiska Farma guna mencoba merancang sebuah sistem yang dapat mengontrol lalu lintas jaringan dengan membuat scheduler untuk akses ke web tertentu selama jam kerja sehingga optimasi kerja semakin terjaga dan admin dapat membatasi segala lalu lintas jaringan yang ada dan mem blok sebuah aktifitas jaringan apabila dirasa perlu.


(7)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang diketahui di atas terdapat rumusan masalah dalam laporan kerja praktek yaitu :

1. Bagaimana membuat sebuah system dapat terhubung dengan internet. 2. Bagaimana merancang dan mengaplikasikan scheduler untuk pembatasan

akses ke web tertentu selama waktu yang telah ditentukan .

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah kerja praktek yaitu :

1. Melakukan pengontrolan terhadap host yang terhubung dengan switch yang terhubung dengan router utama RB 750G.

2. Menggunakan Router Board Mikrotik RB 750G.

3. Melakukan setting router dengan menggunakan software winbox 2.218.

1.4 Tujuan

1. Membuat sebuah system dapat terhubung dengan internet.

2. Merancang dan mengaplikasikan scheduler untuk pembatasan akses ke web tertentu selama waktu yang telah ditentukan .


(8)

1.5 Kontribusi

Adapun kontribusi dari kerja praktek ini terhadap instansi PT. Metiska Farma, penulis hanya merancang sebuah schedular dengan software winbox yang dapat mengatur lalu lintas jaringan dan pembatasan akses terhadap suatu web tertentu dalam jam kerja guna mengoptimalkan proses kerja,selain meningkatkan kedisiplinan dan kepedulian terhadap situs-situs yang kurang mendidik.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan disusun dengan sistematika sebagaiberikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang uraian mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, kontribusi, serta sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PT. METISKA FARMA

Bab ini berisi sejarah dan perkembangan, lokasi, jenisusaha, visi, misi dan komitmen PT. Metiska Farma sebagai tempat kerja praktek.

BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori penunjang yang digunakan sebagai acuan dalam kerja praktek tersebut.


(9)

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

Bab ini membahas tentang metode yang digunakan dalam pengerjaan kerja praktek dari tahap awal sampai penulisan laporan.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang proses pembuatan program serta menampilkan foto-foto alat yang kita kerjakan.

BAB VI PENUTUP

Bab ini adalah bagian terakhir dari laporan kerja praktek yang membahas tentang kesimpulan dari keseluruhan hasil kerja praktek serta saran disesuaikan dengan hasil dan pembahasan pada bab – bab yang sebelumnya.


(10)

BAB II

GAMBARAN UMUM PT. METISKA FARMA

2.1 Sejarah dan perkembangan

PT Metiska Farma adalah Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur farmasi,perusahaan ini dibangun pada tahun 1986.oleh Bpk Teguh Santosa sebagai pemilik sekaligus direktur utama PT Metiska Farma.

2.2 Lokasi

PT.Metiska Farma Terletak di jalan Kebayoran Lama 557.Jakarta Selatan.

2.3 Jenis Usaha

Perusahaan ini bergerak dibidang farmasi dan menjual berbagai macam jenis obat yang telah terdaftar oleh badan POM.

2.4 Visi, Misi dan KomitmenPT. Metiska Farma

Visi : Menjadi 10 besar perusahaan farmasi lokal di Indonesia melalui kepemimpinan produk yang Inovatif dan bermutu.

Misi :

1. Menjadi mitra dokter dalam meningkatkan kualitas hidup pasien

2. Menghargai setiap individu SDM kami dan percaya bahwa perbaikan diri perlu dilakukan


(11)

2.5 Bentuk Fisik Perusahaan / Denah Perusahaan


(12)

BAB III

TEORI PENUNJANG

3.1 Pengenalan Mikrotik

Software Router untuk PC (x86, AMD, dll) RouterOS

1. Menjadikan PC biasa memiliki fungsi router yang Lengkap.

2. Diinstall sebagai Operating System, tidak membutuhkan operating system lainnya.

3. Hardware untuk jaringan (terutama wireless).

Wireless board

contoh: RB400, RB600, RB750, RB1000.

a. Wireless interface (R52, R52H, R5H, R52N, R2N).

b. menggunakan RouterOS sebagai software.

Spesifikasi Router Board : Kinerja Processor

1. Atheros & PowerPC processor. 2. Memori (RAM).

Jumlah interface

1. Ethernet – Ethernet / Gigabit Ethernet. 2. MiniPCI – for Wireless Interface.


(13)

Storage Slot – CF / MicroSD. Level Lisensi

1. Level 3 wireless client / PTP.

2. Level 4 wireless Access Point.

Router For Wireless

Tabel 3.1 Tabel router wireless

Jenis Processor

RAM

Ether MiniPCI

USB

Radio Lisensi

RB

800

800Mhz 25

Mb

3 Gb 4 - - 6

RB433 300Mhz 64

Mb

3 Gb 3 2 - 4

RB411 300Mhz 64

Mb

1 Gb 1 - 1 4

RB711 400Mhz 64

Mb

1 Gb - 1 - 3

RB

771-5

400Mhz 64

Mb


(14)

Router for Indoor Router

Tabel 3.2 Tabel router Indoor

Jenis

Processor

RAM Ether MiniPCI Lisensi

RB4100

PPC

800Mhz

512 Mb 11 Gb 0 6

RB493G

Atheros

680Mhz

256 Mb 9 Gb 3 5

RB493

Atheros

300Mhz

64 Mb 9 Gb 3 4

RB450G

Atheros

680Mhz

256 Mb 5 Gb 0 5

RB450

Atheros

300Mhz

32 Mb 5 Gb 0 5

RB750G

Atheros

680Mhz


(15)

3.1.1 Mikrotik Router OS

RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang mampu membuat PC berbasis Intel/AMD mampu melakukan fungsi Router, Bridge,

Firewall,Bandwidth Management, Wireless AP & Client dan masih banyak

fungsi lainnya. RouterOS dapat melakukan hampir semua fungsi networking dan juga beberapa fungsi server.

Keunggulan dari produk ini adalah :

1. Membuat PC yang murah menjadi router yang handal. 2. Pembaharuan versi secara berkala.

3. Memiliki banyak fitur .

4. Memiliki user interface yang mudah dan konsisten. 5. Ada banyak cara untuk mengakses dan mengontrol.

6. Instalasi yang cepat dan mudah . 7. Memungkinkan upgrade hardware.

3.1.1.2 Fitur Mikrotik OS

IP Routing :

1. Static route & Policy route.

2. Dynamic Routing (RIP, OSPF, BGP). 3. Multicast Routing.


(16)

Interface :

1. Ethernet, V35, G703, ISDN, Dial Up Modem 2. Wireless : PTP, PTMP, Nstream, WDS, Mesh

3. Bridge, Bonding, STP, RSTP Tunnel: EoIP, IPSec, IPIP, L2TP, PPPoE, PPTP,

VLAN, MPLS, OpenVPN.

Firewall :

Mangle, NAT, Address List, Filter Rules, L7 protocol Bandwidth Management :

HTB, PFIFO, BFIFO, SFQ, PCQ, RED.

Services (Server)

Proxy (cache), Hotspot, DHCP, IP Pool, DNS, NTP, Radius Server (User-Manager).

AAA :

PPP, Radius Client IP Accounting, Traffic Flow. Monitoring :

Graphs, Watchdog, Torch, Custom Log, SNMP, The Dude Monitoring Tools . Diagnostic Tools & Scripting : Ping, TCP Ping, Tracert, Network


(17)

3.1.2 Mikrotik Installation

Media Installasi Mikrotik RouterOS : 1. Harddisk.

2. CF Disk.

3. DOM (Disk On Module).

SATA DOM (segera dipublikasikan di mikrotik.co.id) 4. USB Flash Disk.

komputer harus bisa booting dari USB (setting BIOS) 5. Routerboard.

3.1.2.1Installation Methods

1. CD

Installasi dari Sebuah File Image yang terdapat pada sebuah cd (iso file). 2. Netinstall


(18)

3.1.2.2 CD Installation

Download ISO file dan buatlah CD bootable dari file tersebut.

Gambar 3.1 Instalasi Menggunakan cd

Gunakanlah CD yang telah dibuat untuk melakukan booting pada komputer Pilih module yang ingin diinstall :


(19)

3.1.2.3NetInstall

1. Download program netinstall dan module yang dibutuhkan .

2. Hubungkan router dengan komputer via cross utp cable atau via switch. 3. Hubungkan juga router dengan komputer via console cable.

4. Jalankan program netinstall, dan hidupkan service. 5. Hidupkan router, masuk ke setting BIOS.

6. Pilih boot via ethernet …. Restart. 7. Pilih router.

8. Pilih module yang akan diinstall. 9. Start install …. Selesai.

10.Kembalikan boot ke IDE drive.

3.1.2.3.1 Net Install Bios Setting.


(20)

(21)

3.1.2.3.2 Net Install Config.

Gambar 3.5 Mikrotik Router Installer

Gambar 3.6 Setting client IP Address

Gunakkan ip address yang berbeda dengan laptop / computer yang akan diinstall,tetapi masih dalam subnet yang sama.


(22)

Gambar 3.7 fitur-fitur yg dibutuhkan


(23)

3.1.2.2Mikrotik Winbox Loader v2.2.18

Gambar 3.8 Winbox Loader

Gambar diatas adalah tampilan dari program winbox loader yang digunakan untuk melakukan setting Router OS Mikrotik.

User diminta untuk melakukan verifikasi terhadap IP Address dan Password untuk dapat masuk ke dalam menu setting.Pada awal penyetinggan biasanya digunakan mac address karena IP Address belum ditentukan pada proses setting.


(24)

Gambar 3.8 Winbox layout

Gambar diatas aka muncul apabila admin telah melakukan verifikasi IP / Mac Address dan Password,dengan masuk ke menu ini admin dapat leluasa mengatur traffic jaringan sesuai dengan permintaan / kebutuhan.


(25)

3.2 Internet Topologi

Gambar 3.9 Internet Topologi

Gambar diatas menggambarkan ilustrasi jutaan host yang ada dalam jaringan yang dimana antara 1 host dengan host yang lain saling terhubung dan dapat berkomunikasi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah konsep jaringan adalah :

1. OSI Layers

2. Packet Headers

3. Mac Address

4. ARP Tables


(26)

6. IP Protocol

7. Basic Networking , DNS , Gateway

3.2.1 OSI Layers

Open Systems Interconnection (OSI) adalah sebuah model referensi arsitektur

antarmuka jaringan yang dikembangkan oleh ISO yang kemudian menjadi konsep standard komunikasi jaringan di hampir semua perangkat jaringan.

Gambar 3.10 7 Layer OSI


(27)

3.2.2 Packet Header

Gambar 3.11 Packet Header

3.2.3 Mac Address

MAC = Media Access Control.

Digunakan sebagai identitas yang unik dari setiap interface hardware, yang merupakan identitas untuk berkomunikasi di OSI layer 2.

Sebagian bit merupakan identitas pabrik pembuat hardware. 48 bit hex. Contoh: “AA:BB:CC:DD:EE:FF”.

Jika sebuah router memiliki 3 interface fisik, maka akan memiliki 3 buah mac address.

Untuk virtual interface (VLAN, EoIP) maka ditambahkan mac address virtual.

3.2.4 ARP Tables

Address Resolution Protocol.


(28)

ARP Table di router merupakan daftar host yang terhubung langsung berisi informasi pasangan mac address dan ip address.


(29)

3.2.5 IP Address

Adalah sistem pengalamatan setiap host yang terhubung ke jaringan. Saat ini IP Address yang banyak digunakan adalah IP versi 4. (32 bits / 4 bytes) - 4,294,967,296 hosts.

3.2.5.1 Pengelompokan IP Address

Pengelompokan IP Address dilakukan dengan subnet-ing.

Subnet ….. 0 – 32 Melambangkan jumlah IP dalam subnet tersebut dengan rumus 2 ^ (32-x).

Subnet 0 berarti semua IP Address. Subnet 32 berarti 1 IP Address. Contoh : 192.168.0.0/24. NetMask : 255.255.255.0. Prefix : /24.

Range Valid Host : 192.168.0.1 – 192.168.0.254. Net ID : 192.168.0.0.


(30)

3.2.5.2 IP Public dan IP Private

IP Public : IP Address yang dapat diakses di jaringan internet. Kita bisa mendapatkan Public IP Address dari:

Dipinjami dari ISP.

Alokasi dari APNIC/IDNIC (www.idnic.net).

IP Private : IP Address yang diperuntukkan untuk jaringan lokal (tidak dapat diakses di jaringan internet).

10.255.255.255 (10./8).

172.16.0.0 – 172.31.255.255 (172.16./12). 192.168.0.0 – 192.168.255.255 (192.168./16). IP Address Khusus :

Gambar 3.13 IP Address khusus

3.2.6 IP Protocol

Adalah protokol standart yang digunakan untuk mengkomunikasikan data melalui berbagai jenis perangkat dan layer.

Pengiriman data dilakukan dengan sistem “per paket” dan/atau “per connection”.


(31)

Sistem ini menjamin keutuhan data, dan mencegah terjadinya kekurangan ataupun duplikasi data.

Ada beragam protokol yang biasa digunakan, yang umum adalah TCP, UDP, dan ICMP.

3.2.6.1 TCP

Merupakan protokol yang paling banyak digunakan di internet. Bekerja dengan pengalamatan port.

Port 1 – 1024 : low port (standard service port). Port 1025…: high port (untuk transmisi lanjutan). Contoh aplikasi: http, email, ftp, dll.

Prinsip Kerja: Connection Oriented, Reliable Transmission, Error Detection, Flow Control, Segment Size Control, Congestion Control.

3.2.6.2Prinsip Kerja TCP

1. Connection Oriented.

Koneksi diawali dengan proses “handshake”. Client - SYN – Server.

Server – SYN - ACK – Client. Client - ACK – Server.

2. Reliable Transmission.

Mampu melakukan pengurutan paket data, setiap byte data ditandai dengan nomor yang unik.


(32)

3. Error Detection

Jika terjadi error, bisa dilakukan pengiriman ulang data. 4. Flow Control

Mendeteksi supaya satu host tidak mengirimkan data ke host lainnya terlalu cepat

5. Segment Size Control

Mendeteksi besaran MSS (maximum segment size) yang bisa dikirimkan supaya tidak terjadi IP fragmentation

3.2.7 Konsep Dasar Jaringan

Host yang memiliki IP Address dari subnet yang sama bisa terkoneksi langsung, tanpa melalui router.

Gambar 3.14 Topologi jaringan

Dua buah IP Address yang berasal dari subnet yang sama tidak boleh dipasang pada dua buah interface yang berbeda pada sebuah router.


(33)

Gambar 3.15 Router

Router bertugas untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan yang memiliki subnet yang berbeda.

Gambar 3.16 Fungsi Router

Default gatewaymenentukan ke arah mana trafik harus disalurkan untuk menuju ke internet.


(34)

Gambar 3.16 Default Gateway

DNS diperlukan untuk melakukan pengubahan nama domain menjadi ip address, karena seluruh proses pengaturan trafik dilakukan berdasarkan layer 3 OSI, yaitu ip address.

Contoh:


(35)

BAB IV

METODE KERJA PRAKTEK

Metode yang digunakan untuk mengerjakan kerja praktek ini adalah seperti gambar 4.1 dibawah ini:

Gambar 4.1. Alur metode kerja praktek.

Untuk pengumpulan informasi yang diperlukan dalam perancangan sistem, ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

Pengumpulan Informasi

Installasi Perangkat Keras

Setting Perangkat Keras

Simulasi Perangkat Lunak


(36)

(a) Wawancara

Bertanya secara langsung kepada penyelia dan pihak – pihak yang terkait pada perusahaan untuk mendapatkan data-data serta informasi yang berhubungan dengan kerja praktek.

(b) Studi literature

Dilakukan dengan mempelajari dan membaca buku, maupun literature lainnya yang berkaitan dengan objek kerja praktek termasuk permasalahan yang dihadapi.

4.1. Installasi Perangkat Keras

Installasi perangkat keras disini adalah instalasi Router RB 750G dimana proses Netinstallnya telah dijelaskan pada bab sebelumnya,spesifikasi hardware dan data sheetnya dapat dilihat pada gambar dibawah :

Spesifikasi :

1. Processor 680 Mhz 2. 5 Gigabit Port 3. Lisensi Lv 4


(37)

4.2 Setting Perangkat Keras

Setting perangkat keras menggunakan software Winbox v2.2.18 pada project ini akan dilakukan setting terhadap web filter guna membatasi lalulintas jaringan yang ada pada perusahaan sehingga pada jam kerja pada karyawan tidak dapat membuka web tertentu.

Berikut adalah langkah-langkah settingnya :

Pembuatan Schedular Pemblokiran Situs pada Mikrotik.

Langkah – langkah :

1.Pastikan semua setingan Router sudah berjalan dengan benar dan dapat terkoneksi ke internet,salah satu cara simplenya adalah dengan mencoba ping ke google/web alternative lain dengan cara mengetikkan perintah “cmd” pada run kemudian ketikan „ping google.com‟.


(38)

2.Setelah yakin host dapat terhubung ke internet setting firewall rute pada

mikrotik,masukkan konten dari situs/web yg ingin di blokir.dalam simulasi ini kami memblokir situs jejaring social facebook.

Gambar 4.3Setting Firewall

3.Source Address List berisi tentang alamat dari host yang ingin di blokir,pembuatan address list sebagai berikut.


(39)

4.Masukkan Nama dari Kelompok Group beserta Ip Addressnya.

Gambar 4.4 Action yang dilakukan

5.Setting Action menjadi “Drop”.klik comment dan ketikan syntax penanda pada simulasi ini kami menggunakan “Denied”.

6.Setelah Pembuatan Firewall selesai,kami mensetting script untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan firewall tersebut.

Berikut adalah script untuk mengaktifkan Firewall :


(40)

Gambar 4.5 Mengaktifkan firewall

Berikut adalah Script untuk Menon-aktifkan Firewall :

/ip firewall filter set [/ip firewall filter find comment="denied"] disable="yes"


(41)

7.Setelah pembuatan script selesai kami melanjutkan ke tahap scheduler.

Gambar 4.7 Set jam pagi

Disini penulis Memberi Title dari scheduler 1 “Jam Kerja Pagi “.Untuk mencobanya set Start Time “09.45” sebagai estimasi masuk kerja pukul 09.45.

On Event : diisi sesuai dengan script yang ingin dijalankan pada schedule jam kerja pagi maka setingan firewallnya di buat enabled dan script yg digunakan adalah “Closed”.

Dengan begini maka pada setiap pukul 09.45 maka user yang telah ditentukan tadi tidak dapat mengakses web yang telah didaftarkan di firewall tersebut.


(42)

Gambar 4.8 set jam istirahat

Settingan yang sama diberlakukan pada “Istirahat” dengan tujuan pada rentang jam ini user dapat mengakses web tersebut dalam artian dapat menon-aktifkan firewall secara otomatis.

ada settingan disamping diberikan waktu start 13.00 dengan asumsi jam istirahat perusahaan pukul 13.00.


(43)

Gambar 4.9 Set jam kerja siang

Settingan yang sama diberlakukan pada “Jam Kerja Siang” dengan tujuan pada rentang jam ini user tidak lagi dapat mengakses web tersebut dalam artian dapat mengaktifkan firewall secara otomatis.

Pada settingan disamping diberikan waktu start 14.00 dengan asumsi jam istirahat perusahaan berakhir pada pukul 14.00.

Demikian cara untuk membuat scheduler pemblokiran situs yang kami buat dengan begitu secara otomatis pemblokiran situs akan terupdate dan berlangsung secara terus menerus sampai batas yg tidak ditentukan.


(44)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam percobaan ini digunakan simulasi untuk melihat proses dari setting jaringan yang telah dibuat.

5.1. Perancangan Awal

Pada perancangan ini akan dibahas cara kerja dari simulasi yang awal mulanya dengan men-setting spesifikasi sebagai berikut:

1. Komputer 1

Memiliki Ip Address 192.168.1.127. 2. Komputer 2

Memiliki Ip Address 192.168.1.128. 3. Router Board RB 750G 5.

Memiliki 5 fungsional port. 4. Switch.

Memiliki 8 fungsional port.

5.2 Pengaturan IP Address dan Default Gateway

Agar system dapat terhubung secara langsung ke internet ada beberapa yang harus di setting antara lain penginputan IP Address dan Default Gateway.


(45)

Gambar 5.1 Setting Host Client

Setelah setting host client selesai penulis mengujicobakan untuk ping ke google.com sebagai ujicoba bahwa system telah terhubung dengan internet.


(46)

Gambar 5.2 Ping ke Google.com

Ping google.com berhasil di lakukan dengan hasil TTL = 54 tingkat

kesuksesan 100% dengan hal ini membuktikan bahwa system telah terhubung dengan internet.

5.3Pengaturan Firewall

Dengan memberikan pengaturan kepada firewall ditujukan untuk membatasi lalu lintas jaringan yang ada dengan memblok secara otomatis nama dari web yang ada dalam traffic list sehingga user dari komputer tersebut tidak dapat mengakses web-web tertentu.


(47)

Gambar 5.3 Setting Firewall pada RB 750G

Contoh gambar diatas menampilkan pembatasan lalulintas jaringan di ruang staff IT agar tidak dapat membuka web jejaring social “facebook”.pengelompokan source list address dapat di setting satu persatu atau dikelompokan menjadi 1 divisi seperti contoh diatas.

5.4Pengaturan Scheduler

Disini scheduler berfungsi sebagai timer yaitu untuk mengatur waktu aktif dari firewall diatas,settingan waktunnya ditentukan oleh admin sesuai dengan kebijakan perusahaan yang ada demi menjaga kedisiplinan karyawan dan menjaga konsentrasi dan semangat kerja karyawan.


(48)

(a) (b)

(c)


(49)

5.5 Setting Komputer Client

Gambar 5.5 IP address computer client

Percobaan menggunakan 1 host client yang akan di block agar tidak dapat terhubung ke web tertentu sesuai jadwal yang telah ditentukan.


(50)

5.6 Hasil Kinerja Sistem

User mencoba akses ke web facebook pada jam istirahat yaitu pukul 13.46 dimana pada jam tersebut firewallnya dalam posisi off jadi akses ke situs ini dapat dilakukan.

Gambar 5.6 Akses ke Facebook Diijinkan

User kembali mengakses web facebook pada jam kerja siang yaitu pukul 14.48 dimana pada jam tersebut firewallnya dalam posisi on jadi akses ke web ini tidak dapat dilakukan.


(51)

Gambar 5.7 Akses ke Facebook di Block

Proses penjadwalan ini akan berlangsung secara terus menerus dan akan terupdate sesuai dengan kebijakan dan kepentingan perusahaan.untuk dapat menyesuaikan tanggal dan jam ketika awal pengaturan dapat melihat web yang mendukung.

Penerapan proses penjadwalan ini dapat dikembangkan tidak hanya terbatas 1 host saja,setting beberapa host dalam 1 group dimungkinkan dengan mengklasifikasi tiap host dan membuat sebuah group yang mewakili host-host tersebut.


(52)

BAB VI

PENUTUP

Berdasarkan pengujian pada perangkat yang dipergunakan dalam tugas kerja praktek ini, maka dapat diambil kesimpulan dan saran-saran dari hasil yang diperoleh.

6.1. Kesimpulan

1. Penulis membuat system agar dapat terkoneksi dengan internet dengan cara melakukan setting pada tiap-tiap host yang ada dengan memberikan IP Address,Default Gateway dan DNS server setelah melakukan setting kedua hal tersebut penulis mencoba untuk ping ke google.com dan berhasil dengan TTL = 54 dengan tingkat kesuksesan 100%.

2. Pengaturan firewall mutlak diperlukan untuk melakukan filtering web dengan memanfaatkan pengaturan yang ada pada firewall penulis membuat scheduler

untuk memblok salah satu situs jejaring sosial “Facebook” dengan waktu yang

telah disesuaikan oleh perusahan PT Metiska Farma.

6.2. Saran

Masih terdapat banyak kekurangan dalam penerapan kerja praktek ini, beberapa hal yang dapat dikembangkan :

1. Pembatasan traffic jaringan yang kami buat hanya untuk 1 ruang / bagian yaitu IT staff kedepannya apabila dirasa efektif dapat dikembangkan ke divisi – divisi yang lain.


(53)

2. Web yang kami daftarkan di list firewall baru facebook saja,kedepannya dapat dikembangkan sesuai kebutuhan misal youtube,twitter dll sesuai dengan kebijakan perusahaan.

3. Pengembangan database dari Source List Address dapat dilakukan untuk efektifitas dan memaksimalkan program.


(54)

DAFTAR PUSTAKA

Mikrotik Indonesia , 2011.MTCNA 02 – 2011 , www.mikrotik.co.id.

Nk, Hermawan, dkk. 2011. LaporanKerjaPraktek Di PT. Metiska Farma Jakarta.Mikrotik Corporation. 2011. Materi CCNA Instruction Manual.

www.forummikrotik.com , Scripting @ mikrotik, General Networking , Wireless Networking ,Official Mikrotik Training.


(1)

5.5 Setting Komputer Client

Gambar 5.5 IP address computer client

Percobaan menggunakan 1 host client yang akan di block agar tidak dapat terhubung ke web tertentu sesuai jadwal yang telah ditentukan.


(2)

5.6 Hasil Kinerja Sistem

User mencoba akses ke web facebook pada jam istirahat yaitu pukul 13.46 dimana pada jam tersebut firewallnya dalam posisi off jadi akses ke situs ini dapat dilakukan.

Gambar 5.6 Akses ke Facebook Diijinkan

User kembali mengakses web facebook pada jam kerja siang yaitu pukul 14.48 dimana pada jam tersebut firewallnya dalam posisi on jadi akses ke web ini tidak dapat dilakukan.


(3)

Gambar 5.7 Akses ke Facebook di Block

Proses penjadwalan ini akan berlangsung secara terus menerus dan akan terupdate sesuai dengan kebijakan dan kepentingan perusahaan.untuk dapat menyesuaikan tanggal dan jam ketika awal pengaturan dapat melihat web yang mendukung.

Penerapan proses penjadwalan ini dapat dikembangkan tidak hanya terbatas 1 host saja,setting beberapa host dalam 1 group dimungkinkan dengan mengklasifikasi tiap host dan membuat sebuah group yang mewakili host-host tersebut.


(4)

BAB VI PENUTUP

Berdasarkan pengujian pada perangkat yang dipergunakan dalam tugas kerja praktek ini, maka dapat diambil kesimpulan dan saran-saran dari hasil yang diperoleh.

6.1. Kesimpulan

1. Penulis membuat system agar dapat terkoneksi dengan internet dengan cara melakukan setting pada tiap-tiap host yang ada dengan memberikan IP Address,Default Gateway dan DNS server setelah melakukan setting kedua hal tersebut penulis mencoba untuk ping ke google.com dan berhasil dengan TTL = 54 dengan tingkat kesuksesan 100%.

2. Pengaturan firewall mutlak diperlukan untuk melakukan filtering web dengan memanfaatkan pengaturan yang ada pada firewall penulis membuat scheduler untuk memblok salah satu situs jejaring sosial “Facebook” dengan waktu yang telah disesuaikan oleh perusahan PT Metiska Farma.

6.2. Saran

Masih terdapat banyak kekurangan dalam penerapan kerja praktek ini, beberapa hal yang dapat dikembangkan :

1. Pembatasan traffic jaringan yang kami buat hanya untuk 1 ruang / bagian yaitu IT staff kedepannya apabila dirasa efektif dapat dikembangkan ke divisi – divisi yang lain.


(5)

2. Web yang kami daftarkan di list firewall baru facebook saja,kedepannya dapat dikembangkan sesuai kebutuhan misal youtube,twitter dll sesuai dengan kebijakan perusahaan.

3. Pengembangan database dari Source List Address dapat dilakukan untuk efektifitas dan memaksimalkan program.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Mikrotik Indonesia , 2011.MTCNA 02 – 2011 , www.mikrotik.co.id.

Nk, Hermawan, dkk. 2011. LaporanKerjaPraktek Di PT. Metiska Farma Jakarta.Mikrotik Corporation. 2011. Materi CCNA Instruction Manual.

www.forummikrotik.com , Scripting @ mikrotik, General Networking , Wireless Networking ,Official Mikrotik Training.