Hasil Kajian pengawasan proyek Analisis Kerusakan Struktur

Analisis Kerusakan Struktur Bangunan Gedung.........................Henry Hartono 68 Tabel 3. Data hasil pengamatan pegujian porositas beton. No Jenis Struktur Hasil pengamatan penelitian porositas beton Kriteria waktu layan periode layan 1 Plat lantai teras depan Ada rembesan air parah dengan warna coklat kehitaman T II 2 Plat lantai I Rembesan air tidak begitu parah, tetapi warna air rembesan coklat kehitaman T II 3 Balok lantai teras depan Rembesan air tidak begitu parah, warna air rembesan coklat kehitaman, sebagian permukaan balok nampak berongga T II 4 Balok lantai I Rembesan air tidak begitu parah, warna air rembesan tidak coklat T II No Jenis Struktur Hasil pengamatan penelitian porositas beton Kriteria waktu layan periode layan 5 Kolom struktur lantai dasar Rembesan air tidak begitu parah, warna air rembesan tidak coklat T I 6 Kolom struktur lantai I Tidak terjadi rembesan air T I

C. Hasil Kajian Dokumen Teknis 1. Gambar Perencanaan

Dalam penelitian,bidang atau struktur yang paling besar mengalami rembesan air adalah plat lantai teras. Hal ini dimungkinkan karena lantai teras merupakan bidang terbuka yang sebagian besar tanpa atap. Adapun finishing dari lantai teras sebagian dengan keramik 48m 2 , dan sebagian lagi 32 m 2 dengan plesteran 1 Pc : 3 pasir. 2. Rencana kerja dan syarat – syarat RKS, 1997 Dari kajian terhadap RKS Pembangunan Gedung Kantor BAPPEDA Kabupaten Wonogiri, menunjukkan bahwa RKS tersebut belum dapat sepenuhnya sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan beton. Hal ini dikarenakan RKS tersebut belum banyak berpedoman pada peraturan-peraturan pekerjaan beton atau tidak mensyaratkan secara tegas sesuai dengan landasan teori, antara lain campuran beton, pengolahan beton dan pemeriksaan beton. RKS yang belum sesuai dengan peraturan – peraturan pekerjaan beton adalah : a. Campuran beton Campuran beton untuk komponen struktur dibuat dengan campuran 1 PC : 2 Psr : 3 Kr, tetapi bangunan lain yang kedap air, persyaratan campuran tidak tercantum. b. Pengolahan beton Pengadukan beton tidak tercantum harus menggunakan beton molen. Oleh karena itu, pemborong sering melakukan dengan manual. c. Pemeriksaan beton Pemeriksaan kualitas beton tidak tercantum harus dilaksanakan dalam setiap volume tertentu.

D. Hasil Kajian pengawasan proyek

Dari data-data yang terkumpul dalam Pembangunan Gedung kantor BAPPEDA Wonogiri tidak dilakukan pengujian kelecakan beton maupun pengujian kuat tekan beton atas perintah pengawas proyek. Dari kajian terhadap data-data tersebut dan dokumen pengawasan, maka dapat disimpulkan, bahwa rembesan air pada struktur Gedung kantor BAPPEDA Wonogiri karena porositas beton. Adanya porositas beton salah satu penyebabnya karena kurangnya pengawasan dalam tahapan- tahapan pekerjaan beton.

E. Analisis Kerusakan Struktur

Dengan diadakannya uji injeksi bahan epoxy terhadap plat lantai teras depan, dan plat lantai 1, ternyata bahan epoxy dapat mengisi rongga – rongga udara. Pada plat lantai teras depan bahan epoxy diinjeksikan pada satu tempat, sedang pada plat lantai satu diinjeksikan pada dua tempat. Penyebab terjadinya keretakan pada beton adalah : 1. Proses pemadatan beton yang tidak sempurna mengakibatkan beton berongga yang akhirnya menimbulkan keretakan. 2. Perawatan beton yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pada saat beton berumur sampai dengan 28 hari, mengakibatkan pengerasan beton permukaan dan bagian dalam beton tidak bersamaan, karena bagian luar sudah mengeras, sedang bagian dalam belum terjadi pengerasan, akhirnya mengakibatkan keretakan. Dengan demikian adanya keretakan pada beton dan rembesan air akan terjadi proses keasaman pada baja tulangan, akibat selanjutnya baja akan mengembang dan menjadi keropos. Baja yang Dinamika TEKNIK SIPIL , Volume 7, Nomor 1, Januari 2007 : 63 – 71 69 mengembang atau bertambahnya volume baja akan mengakibatkan keretakan yang lebih parah dan kerusakan beton. Baja yang keropos akan putus sehingga fungsi baja tulangan dalam beton yaitu menahan gaya tarik akan berkurang dan pada tahap tertentu akan tidak berfungsi sama sekali. Akibat selanjutnya akan terjadi keruntuhan struktur pada struktur yang mengalami keretakan dan rembesan air.

F. Metode Perbaikan Struktur