Programs .
Semua kontrol angka pada mesin buatan pabrik sejak tahun 1970-an merupakan tipe CNC. Sinyal kontrol sistem CNC menggunakan perintah binari.
Setiap perintah terdiri dari angka pasti dalam bits, 32 bits atau 64 bits sering digunakan setiap bits dari data terdiri dari satu gerakan BLU dapat diwakilkan 1
sampai 2
32
= 4.294.967.296 posisi poros yang berbeda. Pada pemecahan sistem, control : BLU = 0,0001 inch, angka ini mewakilkan sampai 429.969 inch.
Gerakan yang mungkin yaitu lebih dari cukup untuk semua tipe aplikasi yang digunakan. Rosehan Yahuza,2010
2.3 Keuntungan Teknologi CNC
Keuntungan utama dari penggunaan teknologi CNC adalah mengurangi biaya produksi, meningkatkan kualitas produk, dan fasilitas perencanaan dan
pengontrolan produksi. Keuntungan tersebut dapat direalisasikan melalui sembilan produksi :
1. Meningkatkan produksi
2. Mengurangi biaya produksi
3. Fasilitas dan operasi mesin yang beragam
4. Membuktikan perencanaan dan kontrol produksi
5. Fasilitas dari otomatis yang fleksibel
6. Ketepatan yang tinggi dan pengulangan
7. Mengurangi biaya operasi tidak langusng
8. Fleksibilitas yang lebih besar
9. Batas rendah kemampuan operator yang dibutuhkan.
Tiga pokok timbal balik dari penggunaan teknologi CNC mencakup : penanaman modal pertama yang tinggi, kebutuhan pemeliharaannya tinggi, dan
tidak mengeluarkan biaya efektif untuk pekerjaan produksi rendah.Rosehan Yahuza,2010
Pembuatan suatu produk atau proses permesinan dengan menggunakan mesin CNC dapat dilakukan dengan membuat program manual menggunakan
kode G dan M, atau penggunaan program otomatis.
Universitas Sumatera Utara
Dengan menggunakan cara ini, kita hanya cukup menggambar pada komputer sesuai dengan benda yang kita inginkan kemudian disimulasikan
prosesnya sesuai dengan urutan kerja dengan menggunakan software CAD Computer Aided Desain dan software CAM Computer Aided Manufacturing
tertentu.Dalmasius Ganjar Subagio,2008 Mesin CNC yang dioperasikan secara otomatis mempunyai kelebihan
feksibilitas tinggi, lebih akurat, memungkinkan untuk produksi benda kerja yang rumit, tidak dibutuhkan operator yang ahli, produktifitas tinggi dan lebih efisien
dalam segi waktu. Kelemahan mesin ini adalah harganya mahal dan perawatan cukup sulit karena diperlukan teknisi khusus, dan dibutuhkan bagian programmer
yang terampil.Erista Budi,2012
2.4 Mesin CNC
Mesin CNC Computer Numerical Control adalah mesin yang proses pengoperasiannya dikendalikan oleh sistem CNC, yaitu suatu sistem kontrol yang
proses pengontrolannya dilakukan menggunakan perintah berupa kode-kode huruf dan angka alpha-numeric-code.Groover,dkk.1984 Susunan perintah dalam
kode huruf dan angka yang tersusun sedemikian rupa dan digunakan untuk mengatur operasi mesin dalam rangka pembuatan suatu produk disebut program
CNC. Mesin CNC terdapat driver X, driver Y, power supply, connector, dan
USB CNC. Program dari desain pada komputer akan diterjemahkan oleh USB CNC dimana program NC pada intinya akan memberi perintah kepada mesin
untuk menggerakan meja mesin sesuai dengan kode untuk axis X dan Y.
2.4.1 Sistem Koordinat Cartesian
Gerakan mesin perkakas yang digunakan dalam memproduksi suatu produk terdiri dari dua tipe dasar : titik ke titik gerakan garis lurus dan gerakan
continue gerakan contouring.
Universitas Sumatera Utara
Untuk cartesian, atau persegi panjang, sistem koordinatnya dirancang oleh matematikawan Perancis dan seorang filosofi Rene Descartes. Dengan sistem ini,
setiap titik tertentu dapat dijelaskan dalam istilah matematika yaitu titik ke titik di sepanjang tiga sumbu tegak lurus. Prinsip ini sesuai dengan mesin perkakas
sempurna karena konstruksi mesin umumnya didasarkan pada empat sumbu gerak yaitu sumbu X, Y, Z dan sumbu rotasi. Sederhananya, pada mesin milling
vertikal, sumbu X adalah gerakan horisontal kanan atau kiri dari meja, sumbu Y adalah gerakan meja melintang menuju atau menjauh dari kolom, dan sumbu Z
gerakan vertikal dari bawah keatas, menekuk atau memanjang. Sistem NC sangat bergantung pada penggunaan empat sisi koordinat karena darisana programmer
dapat menemukan setiap titik untuk benda dengan tepat. Ketika titik – titik pada benda kerja, dua garis berpotongan lurus, satu
vertikal dan satu horisontal, digunakan. Garis-garis ini harus membentuk sudut satu sama lain, dan titik di mana titik potong bersebrangan disebut titik asal, atau
titik nol.
+Y
-Y +X
-X Axis Y
Axis X Titik nol
Gambar 2.1 Koordinat axis X dan YAllen-Bradley
Sistem koordinat tiga dimensi yang ditampilkan gambar 2.2. Axis X dan Y adalah axis yang bergerak secara horisontal, gerakan meja mendekati atau
menjauhi titik nol. Axis Z adalah axis yang bergerak secara vertikal, keatas atau kebawah.
Universitas Sumatera Utara
+Z
-Z +Y
-Y +X
-X
Gambar 2.2 Koordinat 3 dimensi axis X,Y dan Z Steve Krar dan Arthur Gill,1990
2.4.2 Prinsip Kerja
Mesin perkakas CNC adalah mesin perkakas yang dalam pengoperasiannya dibantu dengan kontrol numerik komputer atau CNC
Computer Numerical Control. Untuk menggerakkan meja kerja pada mesin perkakas CNC disepakati menggunakan sistem koordinat. Sistem koordinat pada
mesin bubut CNC Gambar 2.3 adalah sistem koordinat kartesian dengan tiga sumbu yaitu sumbu X, Y dan Z. Sistem koordinat mesin MCS=Machine
Coordinate System tersebut bisa dipindah-pindah titik nolnya untuk kepentingan
pelaksanaan seting, pembuatan program CNC dan gerakan meja kerja CNC. Titik- titik nol yang ada pada mesin bubut CNC adalah titik nol Mesin M, dan titik nol
benda kerja W. B.Sentot Wijanarka,2011
Gambar 2.3 Sistem koordinat pada mesin CNC
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Penetapan titik koordinat mesin CNC X0,Y0 B.Sentot Wijanarka,2011
2.5 Bahasa Pemrograman G-Code
Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh industri yang membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin
CNC dapat menggunakan PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang direkomendasikan. Kode standar pada mesin CNC yaitu : kode G dan M.
Kuspriyanto,2005 Tabel 2.1 Kode G dan M
No. Kode
Keterangan 1.
G00 Pindah posisi axis dengan kecepatan penuh
2. G01
Pindah posisi axis secara linear feed rate 3.
G02 Pindah posisi axis berputar searah jarum jam
4. G03
Pindah posisi axis berputar berlawanan arah jarum jam 5.
G04 Waktu tunda
6. G10
Pengaturan sistem koordinat 7.
G12 Pindah posisi axis berputar searah jarum jam
8. G13
Pindah posisi axis berputar berlawanan arah jarum jam 9.
G15G16 Koordinat berpindah pada G00 dan G01
10. G17
Pindah posisi axis X-Y dipakai pada G02 dan G03 11.
G18 Pindah posisi axis Y-Z dipakai pada G02 dan G03
12. G19
Pindah posisi axis X-Z dipakai pada G02 dan G03 13.
G20G21 InchMilimeter
14. G28
Mengembalikan ke posisi otomatis 15.
G28.1 Referensi axis
16. G30
Kembali ke utama 17.
G32 Membuat ulir pada mesin CNC
18. G40
Pembatalan Kompensasi diameter pahat 19.
G41 Kompensasi diameter pahat kiri
20. G42
Kompensasi diameter pahat kanan 21.
G43 Kompensasi panjang arah positif
Universitas Sumatera Utara
22. G44
Kompensasi panjang arah negatif 23.
G49 Pembatalan kompensasi panjang pahat
24. G50
Kembali berpindah dengan 1.0 25.
G51 Mengulang data input
26. G52
Koordinat sistem berhenti sementara 27.
G53 Koordinat sistem mesin berpindah
28. G54
Sistem koordinat 1 29.
G55 Sistem koordinat 2
30. G56
Sistem koordinat 3 31.
G57 Sistem koordinat 4
32. G58
Sistem koordinat 5 33.
G59 Sistem koordinat 6
34. G61G64
Berhenti dengan seksamakecepatan konstan 35.
G68G69 Rotasi koordinat sistem
36. G73
Berputar untuk bor 37.
G80 Membatalkan fixed cycle
38. G81
Fixed cycle untuk pengeboran drilling
39. G83
Fixed cycle counter bore dengan waktu tunda
40. G84
Fixed cycle untuk pengetapan tapping
41. G85
Fixed cycle reamer 42.
G86 Fixed cycle boring
43. G88
Berputar tidak berhenti dengan kecepatan penuh 44.
G89 Berhenti berputar dengan kecepatan tertentu
45. G90
Program absolute 46.
G91 Program incremental
47. G92
Koordinat referensi benda kerja 48.
G92.X Batalkan G92 dan lain-lain
49. G93
Perubahan kecepatan waktu 50.
G94 Kecepatan per-menit
51. G95
Kecepatan per-rev 52.
G98 Pengembalian pahat pada Z awal
53. G99
Pengembalian pahat pada jarak yang ditentukan R 54.
M02 Program selesai
55. M03
Spindle berputar searah jarum jam
56. M04
Spindle berputar berlawanan arah jarum jam
57. M05
Spindle stop
58. M06
Pergantian tool 59.
M08 Pompa pendingin aktif coolant on
60. M09
Pompa pendingin berlawanan mati coolant off 61.
M30 Akhir program dan mengembalikan posisi tool terakhir
62. M98
Masuk ke subprogram 63.
M99 Keluar ke subprogram
Universitas Sumatera Utara
Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan perintah numeric melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument di
tiap- tiap mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis
besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
2.5.1. Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi
mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu pusat benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada
mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.
Gambar 2.5 Referensi Absolut.RosehanYahuza,2010
Lokasi Program absolut selalu diberikan dari titik nol sebagai titik asal tetap. Titik nol atau asal mungkin posisi di meja mesin, seperti sudut meja kerja
atau pada setiap titik tertentu pada benda kerja. Pada sistem absolute dimensi dan pemrograman, setiap titik atau lokasi pada benda kerja diberikan sebagai jarak
tertentu dari nol atau titik referensi. -
A plus X + X perintah akan menyebabkan alat pemotong untuk berada di sebelah kanan nol atau asal titik
Universitas Sumatera Utara
- A minus X X perintah akan menyebabkan alat pemotong untuk berada di
sebelah kiri nol atau asal titik -
A plus Y + Y perintah akan menyebabkan alat pemotong yang berlokasi menuju kolom
- A minus Y Y perintah akan menyebabkan alat pemotong untuk berada
jauh dari kolom Dalam pemrograman absolut, perintah G90 menunjukkan ke komputer dan
MCU bahwa pemrograman adalah untuk berada dalam mode absolut.Steve Krar dan Arthur Gill,1990
2.5.2. Sistem Incremental
Pada sistem ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk
mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari
gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.
Gambar 2.6 Referensi Inkremental.Rosehan Yahuza,2010
Lokasi Program Incremental selalu diberikan sebagai jarak dan arah dari titik sebelumnya menuju titik selanjutnya. Kode perintah yang memberitahu
mesin untuk memindahkan meja, spindle, dan lutut yang dijelaskan di sini menggunakan mesin milling vertikal seperti berikut :
Universitas Sumatera Utara
- A plus X + X perintah akan menyebabkan alat pemotong untuk berada di
sebelah kanan titik terakhir -
A minus X X perintah akan menyebabkan alat pemotong untuk berada di sebelah kiri titik terakhir
- A plus Y + Y perintah akan menyebabkan alat pemotong yang berlokasi
menuju kolom -
A minus Y Y akan menyebabkan alat pemotong untuk berada jauh dari kolom
- A plus Z + Z perintah akan menyebabkan alat pemotong atau spindle
untuk bergerak ke atas atau jauh dari benda kerja -
A minus Z Z bergerak alat pemotong bawah atau ke benda kerja Dalam pemrograman incremental, perintah G91 akan menunjukkan
kepada komputer dan MCU bahwa pemrograman adalah untuk berada dalam mode incremental.Steve Krar dan Arthur Gill,1990
2.6 Jenis Mesin
Di masa lampau, mesin perkakas dibuat sesederhana mungkin untuk menjaga biaya rendah. Karena dapat meningkatkan upah tenaga kerja, mesin
perkakas yang baik, lengkap dengan kontrol elektronik, yang dikembangkan oleh industri dapat menghasilkan barang yang lebih banyak dan lebih baik, dengan
harga yang kompetitif dengan orang-orang dari industri lepas pantai. NC numerically controlled adalah program yang digunakan semua jenis mesin
perkakas, dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Alat mesin yang paling umum adalah mesin bor spindle tunggal, mesin bubut, mesin milling,
dan mesin putaran pusat .
2.6.1 Mesin Bor Spindle – Tunggal
Salah satu mesin yang dikontrol secara numerik dengan poros spindle tunggal untuk pengeboran. Sebagian besar mesin bor diprogram dalam 3 axis,
diantaranya :
Universitas Sumatera Utara
a. Axis X mengontrol pergerakan meja ke kanan dan
b. kiri
Axis Y mengontrol pergerakan meja menuju atau menjauh dari c.
kolom Axis Z mengontrol pergerakan poros spindle kebawah atau keatas,
untuk melakukan pengeboran dengan kedalaman tertentu.
2.6.2 Mesin Bubut
Mesin bubut, salah satu mesin yang paling produktif, selalu menjadi sarana yang sangat efisien memproduksi bagian benda bentuk lingkaran. Sebagian
besar mesin bubut diprogram pada dua axis, yaitu a.
: Axis X mengontrol lintas gerak melintang masuk atau keluar dari alat
b. pemotong
Axis Z mengontrol pergerakan pemotong menuju atau menjauh dari head
stock.
2.6.3 Mesin Milling
Mesin milling adalah salah satu mesin paling serbaguna yang digunakan dalam industri. Dioperasikan untuk milling penggilingan, contouring,
pemotongan roda gigi, pengeboran, penggurdian, dan reaming hanya beberapa dari banyak operasi yang dapat dilakukan pada mesin milling. Mesin milling
dapat diprogram pada tiga axis, yaitu : a.
Axis X mengontrol pergerakan meja ke kiri atau kanan b.
Axis Y mengontrol pergerakan meja menuju atau menjauh dari kolom c.
Axis Z mengontrol secara vertikal atas atau bawah gerakan menekuk atau memanjang.
2.6.4 Mesin Putaran Pusat
Mesin Putaran yang berpusat dikembangkan pada pertengahan 1960-an setelah studi menunjukkan bahwa sekitar 40 persen dari semua operasi
pemotongan logam yang dilakukan pada mesin bubut. Mesin ini dikontrol secara
Universitas Sumatera Utara
numerik, memiliki akurasi yang lebih besar dan tingkat produksi yang lebih tinggi daripada mesin bubut
a. . Pengoperasian mesin ini berdasarkan pada dua axis,
yaitu : Axis X mengontrol lintas gerakan kepala
b. menara
Axis Z mengontrol pergerakan memanjang menuju atau jauh dari headstock dari kepala rotasi
. Steve Krar dan Arthur Gill,1990
2.7 Spektrum Elektromagnetik
Cahaya merupakan sebuah gelombang dan partikel.Mark Csele,2005 Cahaya elektromagnetik dapat dipertimbangkan sebagai bentuk energi cahaya
sebagai transfer gelombang. Bentuk sederhana dari cahaya elektromagnetik dapat dilihat dalam Gambar 2.7 berikut.
Gambar 2.7 Gerakan gelombang cahaya elektromagnetik
Panjang gelombang λ merupakan jarak antara dua gununglembah yang
berdampingan dari gelombang itu. Banyaknya gelombang lengkap yang melewati suatu fisik yang diam persatuan waktu diberi istilah frekuensi v. Hubungan
antara panjang gelombang dan frekuensi adalah λ = c v
2.1 dengan
λ adalah panjang gelombang cm, v adalah frekuensi dt
-1
atau Hz, c adalah kecepatan cahaya 3 x 10
10
cm dt
-1
. Bilangan gelombang merupakan kebalikan dari panjang gelombang, dinyatakan sebagai
ῡ cm
-1
ῡ = 1 λ 2.2
yaitu :
Panjang gelombang cahaya elektromagnetik bervariasi dari beberapa Å sampai beberapa meter. Unit-unit yang digunakan untuk melukiskan panjang
gelombang adalah sebagai berikut : Å = Angstrom = 10
-10
meter = 10
-8
cm = 10
-4
mikrometer
Universitas Sumatera Utara
nm = nanometer = 10
-9
meter = 10 angstrom = 10
-3
µm = mikrometer = 10 mikrometer
-6
meter = 10
4
Untuk radiasi UV dan tampak visible digunakan satuan angstrom dan nanometer. Sedangkan mikrometer digunakan untuk daerah IR infra merah.
Hubungan antara energi dan panjang gelombang λ dituliskan sebagai :
angstrom
E = h c λ
2.3 Dengan E = energi cahaya erg, h = konstanta Planck6,62 x 10
-27
erg det. Spektrum elektromagnetik menyeluruh dikelompokkan seperti Gambar 2.8.
Gambar 2.8 Spektrum Elektromagnetik
Daerah tampak visible sangat kecil panjang gelombang yang dikaitkan dengan cahaya tampak itu mampu mempengaruhi selaput pelangi pada manusia,
dan karenanya menimbulkan kesan subyektif akan ketampakan vision. Panjang gelombang daerah tampak dari 400 nm – sekitar 750 nm Susila Kristianingrum,
dengan frekuensi 7,5x10
14
– 4x10
14
, dan bilangan gelombang ῡ 25000 – 13000
cm
-1-
.Ibnu Gholib,2007
2.8 Laser