Tokoh Psikologi Sastra Konsep

8

2.1.4 Tokoh

Karya sastra khususnya novel, tidak terlepas dari peran serta tokoh dalam penceritaannya. Sebuah novel memiliki kesan berharga dan dinikmati pembaca karena tokoh dalam cerita yang ditulis oleh pengarangnya. Tokoh merupakan pelaku cerita dalam fiksi. Jakob Sumardjo 1988:144 mengatakan bahwa, ”tokoh atau karakter adalah orang yang mengambil bagian dan mengalami peristiwa- peristiwa atau sebagian dari peristiwa-peristiwa yang digambarkan dalam plot”. Oleh karena itu, tokoh memiliki peran yang sangat penting. Tokoh berperan mengajak penonton atau pembaca untuk terlibat dalam cerita sehingga mereka dapat merasakan apa yang dirasakan atau dialami oleh karakter dalam cerita. Menurut Altenbernd Lewis dalam Nugriyantoro 2010:178 tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi atau sering disebut ‘hero’, tokoh yang ideal bagi kita. Dalam penelitian ini, tokoh yang dimaksud adalah tokoh yang mengacu pada pendapat Nugriyantoro 1995:182 berdasarkan peran, yakni tokoh utama. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan pengarang atau penceritanya dalam cerita yang bersangkutan. Tokoh utama ini merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik dari segi pelaku maupun yang dikenai kejadian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dituliskan bahwa tokoh adalah pemegang peran atau tokoh utama roman atau drama.

2.1.5 Psikologi Sastra

Psikologisastraadalahkajiansastra yang memandangkaryasebagaiaktivitaskejiwaan.Pengarangakanmenggunakancipta, rasa dankarsadalamberkarya. Begitulahpembaca, dalammenanggapikaryatidakakanlepasdariaktivitaskejiwaanmasing-masing. 9 Dasarpenelitianpsikologisastraantaralaindipengaruhiolehbeberapahal. Pertama, adanyaanggapanbahwakaryasastramerupakanprodukdarisuatukejiwaandanpemikiranpengaran g yang beradapadasituasisetengahsadarsubconscioussetelahjelasbarudituangkankedalambentukseca rasadarconscious.Antarasadardantaksadarselalaumewarnaidalam proses imajinasipengarang. Kekuatankaryasastradapatdilihatseberapajauhpengarangmampumengungkapkanekspresikejiw aan yang tidaksadaritukedalamsebuahciptasastra.Kedua, kajianpsikologisastradisampingmenelitiperwatakantokohsecarapsikologijugaaspek- aspekpemikirandanperasaanketikamenciptakankaryatersebutEndraswara, 2003:26. Wellek dan Warren 1995:91 psikologisastramempunyaiempatkemungkinan, yakni: 1. Studipsikologipengarangsebagaitipeatausebagaipribadi, 2. Studi proses kreatif, 3. Studihukumpsikologidansastramemilikihubungan yang fungsional yaknisama-samamempelajarikeadaanjiwaseseorangdan, 4. Mempelajaridampaksastrapadapembaca. Karyasastradipandangsebagaifenomenapsikologissebabmenampilkan aspekkejiwaan yang digambarkanmelaluitokohdanmenjadikanmanusia sebagaipenggerakjiwa.

2.2 Landasan Teori