Analisis Karakter Tokoh Ray Dalam Novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu Karya Tere Liye: Tinjauan Psikosastra

(1)

39 LAMPIRAN

SINOPSIS NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE

Novel ini menceritakan tentang kisah perjalanan hidup seseorang bernama Rehan Raujana alias Ray. Rehan Raujana adalah nama pemberian dari ibu pantinya yang sudah meninggal dunia. Rehan yang mempunyai lima pertanyaan besar dalam hidupnya yang tidak bisa dijawab. Sejak kecil Rehan tinggal di sebuah panti asuhan yang sangat dibencinya. Di panti itu Rehan termasuk anak yang nakal, ia selalu berontak dan ia sebut sebagai ”penjaga panti sok suci”, ia menyebutnya demikian karena kepribadian penjaga pantinya itu memang sok suci. Bagaimana tidak, penjaga pantinya selalu mendapatkan uang dari para dermawan yang seharusnya untuk anak panti, tetapi ia menyimpannya untuk tabungan umrohnya, si penjaga panti itu juga bersikap kasar kepada semua anak panti. Selama di panti, Rehan mempunyai pertanyaan besar ”Apakah aku tidak memiliki kesempatan untuk memilih pada saat aku dilahirkan?”. Ia suka memandang rembulan, yang seakan mengerti kesedihannya.


(2)

40

Suatu hari, sesuatu terjadi di panti yang menyebabkan Rehan kabur dari panti asuhan itu dan menjadi anak jalanan. Sebelum kabur, ia sempat mencuri di kantor kepala panti dan menemukan sepotong koran lusuh yang menjadi petunjuk penting masa lalunya. Sebagai anak jalanan, ia mengubah namanya menjadi Ray. Ray menjadi preman yang setiap malam tidur di emperan toko di sudut terminal. Uang hasil mencuri dari kantor kepala panti itu ia gunakan untuk berjudi dan mabuk-mabukan. Saat ia berjudi dan menang besar, hal itu menjadikan ia mendapatkan masalah besar, ia ditikam oleh beberapa preman yang tidak dikenal. Ia dilarikan ke rumah sakit di ibukota.Di ibukota ia mendapatkan kehidupan yang baru. Setelah keluar dari rumah sakit, ia ditampung disebuah rumah yang disebut Rumah Singgah. Di rumah itu ia bertemu dengan anak-anak jalanan lainnya yang mempunyai mimpi-mimpi besar dalam hidupnya. Ia juga berkesempatan untuk sekolah. Ray sebenarnya anak yang pandai, karena itu ia cepat lulus sekolah khusus itu. Setiap malam ia sering naik atap rumah singgah untuk melihat bulan, kebiasaannya melihat bulan belum hilang. Kehidupannya berangsur-angsur membaik, dan ketika suatu saat teman-teman rumah singgah mendapatkan banyak masalah karena Ray, ia memutuskan untuk pergi dari rumah singgah itu. Ia kembali mempunyai pertanyaan baru ”Apakah hidup ini adil?” karena orang yang lemah selalu ditindas.

Semenjak Ray pergi dari Rumah Singgah, Ray mengamen di gerbong-gerbong kereta. Setelah dirasa uangnya cukup untuk menyewa tempat tinggal, ia menyewa sebuah rumah petak yang dekat dengan sungai pembuangan sampah, memang cukup bau, tetapi tidak masalah untuk Ray. Di tempat tinggal barunya, terdapat sebuah tower air yang sering ia panjat untuk menyendiri dan melihat rembulan. Walaupun kehidupannya baru, tetapi ia tidak lupa dengan jasa teman-temannya di Rumah Singgah. Ia sering mengunjungi Rumah Singgah walaupun sembunyi-sembunyi, ia hanya ingin tahu bagaimana keadaan mereka.


(3)

41

Kehidupannya berubah drastis ketika ia ikut dalam pencurian berlian seribu karat yang ditinggalkan rekan mencurinya di tower air. Rekan mencurinya tertangkap oleh polisi dan sudah dihukum mati. Setelah hukuman mati itu, Ray kembali ke kampung halamannya. Dia bertemu dengan seorang gadis bernama Fitri yang ditemuinya di gerbong makan, ia jatuh cinta pada gadis itu.

Di kampung halamannya, ia bekerja sebagai buruh bangunan yang karena kecerdasannya ia perlahan-lahan naik jabatan menjadi kepala mandor. Ia menjadi mandor yang baik, yang membaur dengan buruh-buruh yang lain. Ia bertemu kembali dengan gadis yang ditemuinya di gerbong kereta. Gadis yang penyayang anak-anak itu teryata juga memiliki perasaan yang sama dengan Ray. Walaupun Ray sempat marah saat ia tahu bahwa gadis yang sangat dicintainya itu adalah seorang wanita yang tidak baik. Pada akhirnya ia menerima keadaan gadis itu karena sangat mencintainya. Kemudian ia menikah, menjadi keluarga yang bahagia, ia membeli sebuah rumah kecil di dekat pantai. Istrinya hamil namun keguguran. Kesedihan sempat ada, namun hari berganti dan istrinya hamil lagi. Namun takdir berkata lain, istrinya keguguran lagi. Istrinya juga meninggal waktu itu. Bisa membayangkan betapa sakitnya hati Ray? Karena itu, ia memiliki satu pertanyaan lagi “Mengapa Tuhan tega mengambil milikku satu-satunya?”.

Kesedihannya membuatnya tidak sanggup lagi tinggal di rumah yang penuh kenangan dengan istri tercintanya. Ray menjual rumahnya dan pergi ke Ibukota. Ia pergi ke tower air yang sering ia panjat untuk melihat bintang. Ia menemukan berlian yang ditinggalkan rekannya di tower air dan menjadikannya modal untuk membangun sebuah bangunan untuk istrinya yang menjadi awal karir barunya. Ia menjadi seorang pengusaha sukses. Menjadi orang yang kaya. Namun diantara harta yang ia miliki, ia tetap merasa sendiri. Itulah pertanyaannya selanjutnya. “Mengapa aku merasa hampa padahal aku telah memiliki segalanya?”.


(4)

42

Hari berganti, Ray telah berhasil membuat beberapa bangunan. Namun tiba-tiba ia jatuh sakit, sakit parah. Ia mengalami sakit komplikasi, kata dokter karena ia kurang olahraga. Padahal ia selalu menjaga kesehatan, bahkan naik-turun tangga selama ia mengerjakan proyek sudah lebih dari cukup jika dibilang olahraga. Ray harus keluar masuk rumah sakit untuk itu. Dan muncullah pertanyaan terakhir “Mengapa takdir sakit mengungkungku, dan tidak langsung mati saja?” karena mungkin dia merasa lebih baik langsung mati saja daripada harus menderita sakit itu.

Disaat ia sakit, Ray diberikan sebuah kesempatan. Kesempatan itu seperti memutar kembali semua kisah hidupnya sejak ia kecil sampai ia jatuh sakit. Dalam kesempatan itu ia didampingi oleh seseorang yang disebut dalam novel ini sebagai ”orang berwajah-ramah”. Kesempatan itu diberikan kepadanya hanya karena tanpa ia sadari memuji rembulan yang selalu membuatnya merasa tenang, sehingga tanpa ia sadari ia memuji ciptaan Tuhan.

Kesempatan itu menjawab semua pertanyaan besar dalam hidupnya. Yang pada dasarnya kehidupan adalah sebuah proses sebab akibat. Sesuatu yang kita kerjakan mungkin adalah sebab bagi orang lain.


(5)

43 Biografi Pengarang

Darwis Tere Liye lahir di Sumatera, 21 Mei 1979. Dia seorang penulis novel berbahasa Indonesia. Tere Liye telah menghasilkan beberapa karya yakni:

Hafalan Shalat Delisa, Moga Bunda Disayang Allah, The Gogon Series: James & Incridible Incodents, Cintaku Antara Jakarta Dan Kuala Lumpur, Sang Penandai, Senja Bersama Rosie, Bidadari-Bidadari Surga, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu, Burlian, Pukat, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, Eliana; Serial Anak-Anak Mamak, Ayahku (Bukan) Pembohong, Mimpi-Mimpi Si Patah Hati.


(6)

37

Daftar Pustaka

Endraswara, Suwardi. Metodologi Penenlitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. 2003.

Freud, Sigmund, dalamBerten, K. 2006. Editor dan Penerjemah.Psikoanalisis SigmundFreud. Jakarta: Gramedia.

Minderop, Albertine. 2013. Metode Karakteristik Telaah Fiksi. Jakarta.Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Nugriyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nugriyantoro, Burhan. 2010 Yogyakarta: BPFE.

Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Prinsip-prinsip Kritik Sastra: Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


(7)

38

Teeuw. 1988. SastradanIlmuSastraPengantarTeoriSastra. Jakarta: Grimukti Pasaka.

Wellekdan Warren. 1989. TeoriKesusastraan. Jakarta:Gramedia. Yudiono, KS. 1990. Kritik Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa.

Sumber Internet

Grolier. 1977. The Encyclopedia American International, Ed.6. New York: American

Company. (online)Diakses tanggal 18 September

2015.

Pandiangan, Roy. 2014 ”Analisis Karakter Tokoh Utama dalam Novela The strange case of dr. Jekyll and mr. Hyde Karya Robert Louis Stevenson” (Skripsi) Manado: Universitas Sam Ratulangi. Diakses pada 18 September 2015, dar

http://afidburhanuddin.worpress.com/landasan teori/. Diakses tanggal 21 Oktober 2015.

Diakses

tanggal 21 Oktober 2015.

Diakses tanggal 21Oktober 2015.


(8)

35

“Bisnis kue itu sudah dimulai, “Kau bisa mengajak tetangga lain membantumu, Yang.” (RTDW:280).

Kutipan di atas menggambarkan karakter Ray yang peduli. Ray berkata kepada istrinya agar mengajak tetangga yang lain untuk membantunya dengan tujuan untuk menambah relasi dan mempererat hubungan dengan orang lain.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan karakter sesorang itu bisa berasal dari diri sendiri, keluarga dan juga lingkungan sosial. Karakter Ray berubah sesuai dengan tempat tinggalnya, seperti di panti asuhan yang hidupnya tertindas, secara otomatis karakternya nakal, pembangkang dan melawan, ketika berada di Rumah Singgah berubah menjadi seorang yang peduli, periangdan setelah menikahkarakternya seorang penyayang dan romantis.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu karya Tere Liye dikaji menggunakan pendekatan psikologi sastra. Penelitian ini lebih memfokuskan kepada karakter tokoh Ray.

Berdasarkan hasil penelitian penelitian di atas, maka karakter Ray yang ditinjau dari aspek psikologi sastra dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Karakter Ray ditinjau dari aspek Id memiliki karakter terbuka dan mudah berteman, tetapi keadaan yang terkadang memaksanya menjadi karakternya yang nakal, pembangkang, dan melawan. Karakter Ray ditinjau dari aspek Egomenunjukkan Ray seorang yang peduli namun suka menentang perkataan


(9)

36

orang lain yang tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam pikirannya. Karakter Ray ditinjau dari aspek Superego adalah seorang yang optimis, cerdas dan pekerja keras. Hal ini tampak pada cara Ray mengatasi masalah dan caranya untuk mencapai kesuksesan.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan karakter Ray adalah faktor dari dalam diri, faktor keluarga, dan faktor lingkungan sosial.

5.2 Saran

Kajian ini terbatas karena hanya membahas karakter tokoh Ray dan faktor-faktor yang mempangaruhi perubahan karakter tokoh Ray dalam novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu karya Tere Liye analisis psikologi sastra. Oleh karena itu, peneliti-peneliti berikutnya perlu untuk mengembangkan agar dapat diketahui secara mendalam tentang karakter tokoh yang menggunakan teori Sigmund Freud dengan aspek Id, Ego, danSuperego.Penelitian ini diharapkan dapat menunjang pelaksanaan pengajaran sastra serta memberikan wawasan pengetahuan pada kalangan pelajar dan juga mahasiswa, mengenai psikologi sastra khususnya karakter tokoh.

Novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu karya Tere Liye bagus untuk menjadi bahan bacaan untuk semua kalangan. Novel tersebut dapat menginspirasi setiap orang yang memperjuangkan kehidupannya, karena keoptimisan yang terdapat dalam cerita itu dapat mendukung agar tetap optimis dalam menjalani setiap proses kehidupan. Novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmumengarah kepada masalah bagaimana cara memaknai kehidupan, dan sedikit membahas tentang masalah percintaan. Dalam hal ini kita diajarkan bagaimana cara menghargai orang di sekeliling kita dan mengikhlaskan segala sesuatu yang hilang dari kita.


(10)

6 BAB II

KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep

Konsep berasal dari bahasa Latin yaitu Conceptum yang berarti sesuatu yang dipahami. Konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret (KBBI, Edisi 3: 588). Konsep merupakan suatu abstraksi atau ide atau gambaran mental yang dinyatakan dalam suatu kata/simbol, konsep juga dinyatakan sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam karakteristik (Wikipedia Indonesia, diakses tanggal 1 Juli 2015).

2.1.1 Novel

Novel yaitu suatu bentuk dari sebuah karya sastra, novel merupakan kisah atau cerita fiksi dalam bentuk tulisan/kata-kata dan memiliki unsur instrinsik dan juga unsur ekstrinsik. Sebuah novel biasanya mengisahkan/menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan juga sesamanya. Novel (KBBI) adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

2.1.2 Karya Sastra

Definisi sastra diistilahkan sebagai kesustraan yang berasal dari bahasa sansekerta, yaitu sastra. Su yang berarti bagus atau indah, sedangkan dari sastra yang berarti buku, tulisan atau huruf. Secara etimologi, dari arti kedua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa


(11)

7

arti susastra atau sastra adalah tulisan yang indah (dalam Teeuw 1988:23).Sastra adalah sesuatu yang mengacu pada milik atau berkaitan dengan sastra (himpunan pengetahuan dengan menulis dan membaca dengan baik, atau seni puisi, retorika dan tata bahasa).

2.1.3 Karakter

Kata karakter berasal dari bahasa Latin, yaitu ”kharakter,” ”kharassein,”dan ”kharax,” yang memiliki makna ”tool for marking,” ”to engrave,” dan ”pointed stake.”. Pada abad ke-14 kata ini mulai banyak digunakan ke dalam bahasa Prancis sebagai ”caractere”. Ketika dimasukkan ke dalam bahasa Inggris berubah menjadi ”caracter’’ , selanjutnya dalam bahasa Indonesia kata ini berubah menjadi ”karakter”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) karakter memiliki arti tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.

Menurut Minderop (2013:2) karakterisasi atau dalam bahasa Inggris Characterization, berarti pemeranan dan pelukisan watak. Menurut Hornby (dalam Minderop, 2013:2) bisa berarti orang, masyarakat, ras, sikap mental, dan moral, kualitas nalar, orang terkenal, tokoh dalam karya sastra, reputasi dan tanda atau huruf.Karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, dan watak.

Senada dengan pengertian karakter, Suyono menulis bahwa karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. (waskitamandiribk.wordpress.com).


(12)

8 2.1.4 Tokoh

Karya sastra khususnya novel, tidak terlepas dari peran serta tokoh dalam penceritaannya. Sebuah novel memiliki kesan berharga dan dinikmati pembaca karena tokoh dalam cerita yang ditulis oleh pengarangnya.

Tokoh merupakan pelaku cerita dalam fiksi. Jakob Sumardjo (1988:144) mengatakan bahwa, ”tokoh atau karakter adalah orang yang mengambil bagian dan mengalami peristiwa-peristiwa atau sebagian dari peristiwa-peristiwa-peristiwa-peristiwa yang digambarkan dalam plot”. Oleh karena itu, tokoh memiliki peran yang sangat penting. Tokoh berperan mengajak penonton atau pembaca untuk terlibat dalam cerita sehingga mereka dapat merasakan apa yang dirasakan atau dialami oleh karakter dalam cerita.

Menurut Altenbernd & Lewis (dalam Nugriyantoro 2010:178) tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi atau sering disebut ‘hero’, tokoh yang ideal bagi kita.

Dalam penelitian ini, tokoh yang dimaksud adalah tokoh yang mengacu pada pendapat Nugriyantoro (1995:182) berdasarkan peran, yakni tokoh utama. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan pengarang atau penceritanya dalam cerita yang bersangkutan. Tokoh utama ini merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik dari segi pelaku maupun yang dikenai kejadian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dituliskan bahwa tokoh adalah pemegang peran atau tokoh utama (roman atau drama).

2.1.5 Psikologi Sastra

Psikologisastraadalahkajiansastra yang memandangkaryasebagaiaktivitaskejiwaan.Pengarangakanmenggunakancipta, rasa

dankarsadalamberkarya. Begitulahpembaca, dalammenanggapikaryatidakakanlepasdariaktivitaskejiwaanmasing-masing.


(13)

9

Dasarpenelitianpsikologisastraantaralaindipengaruhiolehbeberapahal. Pertama, adanyaanggapanbahwakaryasastramerupakanprodukdarisuatukejiwaandanpemikiranpengaran

g yang beradapadasituasisetengahsadar(subconscious)setelahjelasbarudituangkankedalambentukseca

rasadar(conscious).Antarasadardantaksadarselalaumewarnaidalam proses imajinasipengarang.

Kekuatankaryasastradapatdilihatseberapajauhpengarangmampumengungkapkanekspresikejiw aan yang tidaksadaritukedalamsebuahciptasastra.Kedua,

kajianpsikologisastradisampingmenelitiperwatakantokohsecarapsikologijugaaspek-aspekpemikirandanperasaanketikamenciptakankaryatersebut(Endraswara, 2003:26). Wellek dan Warren (1995:91) psikologisastramempunyaiempatkemungkinan, yakni:

1). Studipsikologipengarangsebagaitipeatausebagaipribadi, 2). Studi proses kreatif,

3). Studihukumpsikologidansastramemilikihubungan yang fungsional yaknisama-samamempelajarikeadaanjiwaseseorangdan,

4). Mempelajaridampaksastrapadapembaca.

Karyasastradipandangsebagaifenomenapsikologissebabmenampilkan aspekkejiwaan yang digambarkanmelaluitokohdanmenjadikanmanusia sebagaipenggerakjiwa.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori adalah teori yang relevan yang digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti dan sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis) dari penyusunan instrumen penelitian. Teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang atau pendapat lain, tetapi teori yang


(14)

benar-10

benar telah teruji kebenarannya (afidburhanuddin.wordpress.com, diakses tanggal 21 Oktober 2015).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Sigmund Freud untuk mengungkap karakter tokoh Ray dalam novel RTDW karya Tere Liye. Sigmund Freud membedakankepribadianmenjaditigamacamyaituid,ego,dansuperego, sebagaimana dijelaskan berikut ini:

1). Id(aspek biologis) adalahsistemkepribadianbawaan yang paling aslidarimanusia. Padasaatdilahirkan,

seseoranghanyamemilikiidsaja.Unsurkepribadianinimerupakantempatbersemayamnya

naluri-naluri yang

sifatnyabutadantidakterkendali.Iahanyamenuntutdanmendesakdipuaskannyanaluri-naluritersebut. Asas yang mengaturpekerjaanidiniadalahasaskesenangan yang diarahkanbagipenguranganketeganganatauketidaknyamanan,

gunamencapaikepuasanataukebahagiaannaluriah.Karenabekerjanyahanyadidorongole

hasaskesenangansemata, idbersifattidaklogis, amoral,

danhanyamemilikisatutujuansematayaitumemuaskankebutuhan-kebutuhannaluriahsesuaidenganasaskesenangantersebut.Idtidakpernahmenjadidewasa danselalumenjadiunsuranakmanjadalamkepribadianmanusia.Idinibersifattidaksadar.

2). Ego(aspek psycologis) merupakan unsur kepribadian yang timbul setelah terjadi kontak dengan dunia nyata. Ego berfungsi untuk mengendalikan serta mengatur segenap tindakan yang dilakukan dengan berlandaskan pada asas kenyataan. Ego merupakan tempat bersemayamnya intelegensi serta pola pikir rasional dari id.


(15)

11

3).Superego(aspek sosiologis) merupakanunsur moral atauhokumkepribadianmanusia.

Iamerupakanaspek-aspek moral dariseseorang yang menentukanbenardansalahnyaperbuatan yang dilakukanitu. Iamenampilkanhal-hal

yang ideal danbukannyariil. BerbedadenganIdyang digerakkanolehasaskesenangan,

superegodigerakkanolehasaskesempurnaan.Superegoterdiridarinilai-nilaitradisionalsertanorma-norma ideal dalammasyarakat yang diajarkan orang tuaterhadapanaknya.Fungsisuperegoinimenghambatdorongan-doronganpemuasan yang berasaldariid.

Berdasarkan uraian tersebut, jelas bahwa ketiga aspek yang diungkapkan oleh Sigmund Freud tercermin terhadap karakter yang dimiliki tokoh Ray. Oleh sebab itu penulis menggunakan teori Sigmund Freud untuk menganalisis bentukdan faktor perubahan karakter pada tokoh Ray.

2.3 Tinjauan Pustaka

Sepengetahuan penulis, penelitian tentang karakter tokoh dalam novel RTDW karya Tere Liye belum pernah dibahas. Akan tetapi penelitian mengenai karakter tokoh sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan menggunakan sumber data yang berbeda-beda. Dalam hal ini, tinjauan pustaka bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penelitian mengenai karakter tokoh pernah dilakukan sehingga penelitian ini mampu untuk memperdalam mengenai karakter tokoh.

Penelitian yang pernah membahas tentang karakter tokoh adalah skripsi yang berjudul ”Analisis Karakter Tokoh Utama Dalam Novela The Strange Case Of dr. Jekyll and mr. Hyde Karya Robert Louis Stevenson” oleh Roy Pandiangan tahun 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah:


(16)

12

2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tingkah laku dari karakter utama.

Kesimpulan dari skripsi ini yaitu Berdasarkan analisis karakter yang dapat dilihat dari tokoh utama dalam novela The Strange Case of Dr. Jekyll and Mr. Hyde, Karya Robert Louis Stevenson ini dapat disimpulkan bahwa Dr. Jekyll dan Mr. Hyde merupakan tokoh utama dalam cerita karena sering muncul dalam cerita digambarkan sebagai tokoh yang mempunyai kepribadian ganda. Dia memunculkan diri sebagai Dr. Jekyll yang berkepribadian baik dan Tuan Hyde yang berkepribadian buruk. Dapat disimpulkan bahwa pengkarakteran Dr. Jekyll dan Mr. Hyde adalah sebagai berikut: baik, jahat, sombong, ambisius, pandai, kejam, pembunuh.Dr. Jekyll menjadi tokoh yang mengalami perubahan watak (round character) sementara Mr. Hyde adalah tokoh yang sama sekali tidak mengalami perubahan watak, karena dari awal novela bercerita narator telah menggambarkan sosok Hyde sebagai karakter datar (flat character).

Penelitian yang berjudul”Analisis Karakter Tokoh Pendidik Yang Terdapat Pada Novel Dunia Kecil Karya Yoyon Indra Joni” oleh Rusmiatun Fitriah tahun 2013. Tujuan pembuatan skripsi ini adalah diharapkan jelas agar tepat sasaran dan tujuan sesuai dengan input dan pengetahuan yang bersifat teoretis dan praktis, antara lain sebagai berikut: Mendeskripsikan atau mengetahui karakter tokoh pendidik yang digambarkan dalam novel Dunia Kecil karya Yoyon Indra Joni.

Adapun simpulan yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut.

1. Karakter tokoh protagonis yang terdapat pada tokoh guru dalam novel Dunia Kecil merupakan guru yang sangat ideal apabila diukur sebagai seorang pengajar dan pendidik, mereka bukan saja memberikan atau mentransfer ilmu-Ilmu pengetahuan saja, mereka juga mengajarkan nilai-nilai.


(17)

13

2. Adapun karakter tokoh guru yang terdapat dalam novel Dunia Kecil digambarkan dalam nilai-nilai seperti: ketulusan, kesabaran, konsisten, religius, penuh kasih sayang, ketegasan disiplin, berwibawa, bertanggung jawab, keteladanan, bersahabat, dan menghargai.

3. Pak Mawardi dan Pak Muaz adalah sosok tokoh pendidik yang memiliki karakter tokoh protagonis yang lebih banyak / dominan dalam novel Dunia Kecil.

Hasil penelitian mengenai karakter tokoh dalam novel RTDW karya Tere Liye belum ditemukan. Oleh karena itu, penulis akan mencoba mendalami kajian tentang karakter tokoh dengan studi kepustakaan yang terdapat dalam novel RTDW kayaTere Liye tersebut.


(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan manusia memiliki banyak realita yang mempengaruhi kehidupan itu sendiri. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan terhadap diri kita masing-masing. Banyak peristiwa yang dapat mempengaruhi karakter seseorang, misalnya kehilangan orang yang disayang. Secara tidak langsung, ini akan menjadi penyebab seseorang itu mengalami perubahan. Sebagai makhluk sosial tentu kita sangat membutuhkan bantuan dan dukungan orang lain untuk melewati masa-masa sulit tersebut.

Pengarang menulis sebuah karya bukan sekedar untuk menimbulkan perasaan senang kepada pembaca atau pendengar, tetapi juga ingin menyampaikan sebuah pesan tentang pemahaman dan pandangan terhadap kejadian dan aksi para tokoh dalam karya tersebut. Melalui novel juga pengarang mendeskripsikan bahwa setiap orang memiliki perbedaan watak atau karakter, seperti tempramental, humoris, posesif, dan sebagainya.

Menurut Glorier (1977:291), karakterisasi merupakan ciri-ciri unik dari bentuk fiksi seperti cerita pendek, novel, drama, dan puisi. Watak yang terdapat dalam novel dapat juga menunjukkan perubahan yang statis atau dinamik, yang dipengaruhi secara signifikan oleh narasi, sehingga masing-masing watak memiliki suatu kekuatan untuk mendominasi cerita secara keseluruhan.

Kenyataan hidup seseorang dapat ditemui dalam sebuah karya sastra yang diperankan oleh tokoh cerita. Hal ini sangat dapatditerima, karena karya sastra pada satu sisi merupakan sebuah ekspresi kehidupan, yangsering kali mengetengahkan kehidupan seseorang dengan


(19)

2

segala problematikanya, yang salah satunya dapat dilihat dari perkembangan jiwa dan kepribadiannya. Analisis unsur perwatakan sangat erat kaitannya dengan pengertian suatu kepribadian seseorang. Kepribadian tokoh dalam satu cerita menarik untuk dikaji. Sejalan dengan pendapat Harjana (dalam Yudiono, 1990: 59) yang menyatakan bahwa karya sastra dipandang sebagai objek psikologi dapat dipahami oleh seseorang dengan mengamati tingkah laku tokoh dalam novel dengan memanfaatkan bantuan psikologi sehingga mendapatkan gambaran tingkah laku tokoh sesuai dengan apa yang diungkapkan dalam teori-teori psikologi.

Karya sastra yang dikaitkan dengan psikologi perlu diteliti, sebab menurut Wellek dan Warren (1993:108) bahwa psikologi membantu mengumpulkan kepekaan peneliti pada kenyataan, mempertajam kemampuan, pengamatan, dan memberi kesempatan untuk mempelajari pola-pola yang belum terjamah sebelumnya. Sebagai gejala kejiwaan, psikologi dalam sastra mengandung fenomena-fenomena yang terlihat melalui perilaku para tokoh.

Dengan demikian, novel dapat diteliti dengan menggunakan tinjauan psikologi sastra. Hal tersebut dapat diterima karena antara sastra dan psikologi memiliki hubungan lintas yang bersifat tidak langsung dan fungsional. Tokoh yang ditampilkan memiliki karakter yang berbeda sehingga perilaku tokoh dalam menghadapi peristiwa memiliki perbedaan pula. Perlawanan untuk berjuang dalam hidup masing-masing tokoh utama dipengaruhi oleh sifat-sifat yang dimiliki oleh tokoh utama tersebut.

Novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu (selanjutnya RTDW) karya Tere Liye ini menceritakan tentang perjalanan hidup Ray yang sering dihadapkan dengan berbagai masalah yang menyebabkan Ray mengalami perubahan karakter. Pengarang dengan mahir menggambarkan bagaimana karakter dan proses perubahan karakter yang dialami oleh tokoh Ray.


(20)

3

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini mempunyai hipotesis awal bahwa peristiwa dan konflik psikologis yang dialami Ray dapat mengubah karakternya. Selain itu, tokoh Ray juga memiliki karakter yangmenarik untuk diteliti dengan teori psikologi, terutama teori psikologi kepribadian sebagaimana yang disampaikan oleh Sigmund Freud. Teori psikoanalisis Sigmund Freudmenjelaskan tentang kepribadian seseorang dilihat dari tiga komponen yang salingberkaitan erat. Ketiga komponen tersebut berupa id, ego, dan superego. Id, ego, dansuperego adalah tiga unsur dalam kepribadianmanusia yang selalu ada dan salingbekerja sama. Namun ketika seseorang menghadapi sebuah persoalan atau pilihan maka salah satu dari ketiga unsur tersebut akan ada yang mendominasi kepribadian dalam memutuskan atau menyelesaikan setiap persoalan. Oleh karena itu, konflik yangdialami tokoh Ray akan dianalisis dengan melihat dinamika id, ego, dan superego yang mempengaruhi dan membentuk kepribadiannya.

Berpijak dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, peneliti ingin lebih jauh mengungkap karakter tokoh utama dalam novel dengan judul: “Analisis Karakter Tokoh Ray dalam Novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu Karya Tere Liye Tinjauan Psikosastra.” Penulis memilih karakter sebagai judul karena di dalam kepribadian seseorang pasti terdapat karkter yang berbeda, istimewa, dan kontradiksi hal inilah yang akan membedakannya dengan orang lain. Novel ini belum pernah dikaji secara khusus tentang karakter tokoh Ray yang sering berubah-ubah, dan setiap masalah yang terdapat dalam cerita terfokus kepada tokoh Ray.

I.2 Masalah

1. Bagaimanakah karakter tokoh Ray yang terdapat dalam novel RTDW karya Tere Liye?


(21)

4

2. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan perubahan karakter tokoh Ray dalam novel RTDWkarya Tere Liye?

1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian ini, peneliti membuat batasan masalahnya pada karakter tokoh Ray dengan menggunakan teori psikologi sastra sebagai acuan dalam analisisnya. Oleh karena itu, pembahasan hanya difokuskan pada masalah bentuk karakter tokoh,dan faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan karakter tokoh.

1. 4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menganalisis karakter tokoh Ray dalam novel RTDW karya Tere Liye.

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan karakter tokoh Ray yang terdapat di dalam novel RTDW karya Tere Liye.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang analisis karakter tokoh Ray yang terdapat dalam novel RTDW karya Tere Liye.


(22)

5

b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi tentang perubahan karakter tokoh Ray yang terdapat dalam novel RTDW karya Tere Liye.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini berguna untuk peneliti yang lain dalam melakukan penelitian tentang karakter, khususnya diharapkan membantu para pembaca dalam belajar memahami macam-macam karakter tokoh.


(23)

i

ANALISIS KARAKTER TOKOH RAY DALAM NOVEL REMBULAN

TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE: TINJAUAN

PSIKOSASTRA Oleh: Ratna N. Saragih

Departemen Sastra Indoneisa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Pengarang menulis sebuah karya bukan hanya sekedar untuk menimbulkan perasaan senang kepada pembaca atau pendengar, tetapi juga ingin menyampaikan sebuah pesan tentang pemahaman dan pandangan terhadap kejadian dan aksi para tokoh dalam karya tersebut. Melalui novel juga pengarang mendeskripsikan bahwa setiap orang memiliki perbedaan watak atau karakter, seperti tempramental, humoris, posesif, dan sebagainya. Karakter tokoh dapat dideskripsikan dengan menggunakan tinjauan psikologi sastra yakni teori psikoanalisis Sigmund Freud. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakter tokoh Ray dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan karaktertokoh Ray. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan, yakni memperoleh data melalui buku-buku. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif, yaitu dengan tahap mengklasifikasikan data dan menyajikan data. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, Karakter Ray ditinjau dari aspek Id memiliki karakter terbuka dan mudah berteman, tetapi keadaan yang terkadang memaksanya menjadi karakternya yang nakal, pembangkang, dan melawan. Karakter Ray ditinjau dari aspek Ego menunjukkan Ray seorang yang peduli namun suka menentang perkataan orang lain yang tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam pikirannya. Karakter Ray ditinjau dari aspek Superego adalah seorang yang optimis, cerdas dan pekerja keras. Hal ini tampak pada cara Ray mengatasi masalah dan caranya untuk mencapai kesuksesan. Faktor-faktor yang mempengaruhi karakter tokoh Ray yaitu faktor dari dalam diri, faktor keluarga, dan faktor lingkungan sosial.


(24)

i

ANALISIS KARAKTER TOKOH RAY DALAM

NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU

KARYA TERE LIYE: TINJAUAN PSIKOSASTRA

Skripsi

Ratna N. Saragih

110701019

DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2015


(25)

ii

ANALISIS KARAKTER TOKOH RAY DALAM NOVEL REMBULAN

TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE TINJAUAN

PSIKOSASTRA

Skripsi Ratna N. Saragih

110701019

Skrpsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memeroleh gelar sarjana dan telah disetujui oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Haris Sutan Lubis, M.S.P. Dra. Yulizar Yunas, M. Hum. NIP. 19590907 198702 1 002 NIP. 19500411 198102 2 001

Departemen Sastra Indonesia Ketua,

Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M. Si NIP. 19620925 198903 1 017


(26)

iii

PERNYATAAN

ANALISIS KARAKTER TOKOH RAY DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE: TINJAUAN

PSIKOSASTRA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat adalah murni, benar-benar hasil karya sendiri, tidak pernah diajukan sebelumnya untuk meraih gelar keserjanaan di Perguruan Tinggi lain, dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis. Apabila pernyataan yang saya perbuat ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi.

Medan, November 2015

Ratna N. Saragih 110701019


(27)

i

ANALISIS KARAKTER TOKOH RAY DALAM NOVEL REMBULAN

TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE: TINJAUAN

PSIKOSASTRA Oleh: Ratna N. Saragih

Departemen Sastra Indoneisa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Pengarang menulis sebuah karya bukan hanya sekedar untuk menimbulkan perasaan senang kepada pembaca atau pendengar, tetapi juga ingin menyampaikan sebuah pesan tentang pemahaman dan pandangan terhadap kejadian dan aksi para tokoh dalam karya tersebut. Melalui novel juga pengarang mendeskripsikan bahwa setiap orang memiliki perbedaan watak atau karakter, seperti tempramental, humoris, posesif, dan sebagainya. Karakter tokoh dapat dideskripsikan dengan menggunakan tinjauan psikologi sastra yakni teori psikoanalisis Sigmund Freud. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakter tokoh Ray dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan karaktertokoh Ray. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan, yakni memperoleh data melalui buku-buku. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif, yaitu dengan tahap mengklasifikasikan data dan menyajikan data. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, Karakter Ray ditinjau dari aspek Id memiliki karakter terbuka dan mudah berteman, tetapi keadaan yang terkadang memaksanya menjadi karakternya yang nakal, pembangkang, dan melawan. Karakter Ray ditinjau dari aspek Ego menunjukkan Ray seorang yang peduli namun suka menentang perkataan orang lain yang tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam pikirannya. Karakter Ray ditinjau dari aspek Superego adalah seorang yang optimis, cerdas dan pekerja keras. Hal ini tampak pada cara Ray mengatasi masalah dan caranya untuk mencapai kesuksesan. Faktor-faktor yang mempengaruhi karakter tokoh Ray yaitu faktor dari dalam diri, faktor keluarga, dan faktor lingkungan sosial.


(28)

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Yesus Kristus atas bimbingan dan berkatNya yang tiada henti-hentinya dicurahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Karakter Tokoh Ray dalam novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu karya Tere Liye Tinjauan Psikosastra”. Penyusunan skripsi ini dilakuka dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sastra di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan berbagai pihak, baik dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku dekandi Fakultas Ilmu Budaya Univeritas Sumatera Utara, serta Bapak Dr. M. Husnan Lubis, M.A selaku pembantu dekan I, Bapak Dr.Syamsul Tarigan selaku pembantu dekan II, dan Bapak Dr. Yuddi Adrian Muliadi, M.A selaku pembant dekan III yang telah mempermudah dan melancarkan penyelesaian skripsi ini.


(29)

iii

2. Bapak Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M. Si. sebagai ketua Departemen Sastra Indonesia dan Bapak Drs. Haris Sutan Lubis, M.S.P. sebagai sekretaris Departemen Sasrta Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu dan bimbingan yang sangat berharga bagi penulis selama mengikuti perkuliahan di Departemen Sastra Indonesia.

3. Bapak Drs. Haris Sutan Lubis, M.S.P. selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dra. Yulizar Yunas, M.Hum selaku dosen pembimbing II yang telah membantu dan meluangkan waktu kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas arahan, motivasi, bimbingan, dan kesabaran Bapak dan Ibu selama ini.

4. Bapak dan Ibu Staf Pengajar Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara yang telah membekali penulis berbagai ilmu pengetahuan.

5. Orang tua F. H. Saragih dan T. Br Purba yang telah membesarkan dan selalu mendukung lewat perbuatan, materi dan doa terhadap penulis sampai saat ini. Terima kasih juga kepada saudara-saudara penulis:


(30)

iv

Risdo Saragih, Roy Duan Sani Saragih dan John Rama Yadi Saragih atas kasih sayang dan perhatiannya yang tidak pernah berhenti.

6. Mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 011 yang telah berjuang bersama melalui berbagai macam tantangan dari semester pertama, terima kasih atas pengalaman dan pembelajaran berharga yang penulis dapatkan selama ini.

7. Terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepadaMoy Sinaga yang selalu memberikan motivasi-motivasi, doa dan selalu setia mengingatkan penulis agar tetap semangat dan tidak boleh menyerah dalam proses penyusunan skripsi selama ini.

8. Terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis, yaitu:Meriah Kita Deliani Barus, Dian Romaito Sianturi,Evie Martalina Siahaan, Agnes Basa Prolina Silaban, Romasi Maya Sabarita Simarmata, dan Dahlia Naibaho yang telah memberi dukungan, semangat dan sabar menghadapi kegilaan-kegilaan penulis yang sering terjadi saat penyusunan skripsi selama ini.

9. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah mendukung penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.


(31)

v

Akhir kata, meskipun penulis menyadarai dengan segala keterbatasan yang ada pada penulis, penulisan skripsi ini masih jauh dari apa yang diharapkan, tetapi penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan pihak yang berkepentingan, dan tidak lupa penulis berdoa semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menerima dan membalas kebaikan kalian semua.

Medan, November 2015

Ratna N. Saragih


(32)

vi DAFTAR ISI LEMBAR BIMBINGAN

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 4

1.2 Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1.1.1 Tujuan Penelitian ... 5

1.1.2 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA . 7 2.1 Konsep ... 7

2.1.1 Novel ... 7

2.1.2 Karya Sastra ... 8

2.1.3 Karakter ... 8

2.1.4 Tokoh ... 9

2.1.5 Psikologi Sastra ... 10


(33)

vii

2.3 Tinjauan Pustaka... 13

BAB III METODE PENELITIAN ... 17

3.1 Metode ... 17

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 18

3.3 Teknik Analisis Data ... 18

BAB IV PEMBAHASAN ... 20

4.1 Analisis Karakter Tokoh Ray Ditinjau dari Psikosastra ... 20

4.1.1 Karakter Tokoh Ray Ditinjau Dari Aspek Id ... 20

4.1.2 Karakter Tokoh Ray Ditinjau Dari Aspek Ego ... 28

4.1.3 Karakter Tokoh Ray Ditinjau Dari Aspek Superego ... 32

4.2 Faktor Penyebab Perubahan Karakter Tokoh Ray ... 39

4.2.1 Faktor Pribadi... 40

4.2.2 Faktor Keluarga ... 42

4.2.3 Faktor Lingkungan Sosial ... 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 46

5.1 Simpulan ... 46

5.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN ... 50

I. Sinopsis ... 50


(1)

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Yesus Kristus atas bimbingan dan berkatNya yang tiada henti-hentinya dicurahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Karakter Tokoh Ray dalam novel Rembulan Tenggelam Di Wajahmu karya Tere Liye Tinjauan Psikosastra”. Penyusunan skripsi ini dilakuka dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sastra di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan berbagai pihak, baik dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku dekandi Fakultas Ilmu Budaya Univeritas Sumatera Utara, serta Bapak Dr. M. Husnan Lubis, M.A selaku pembantu dekan I, Bapak Dr.Syamsul Tarigan selaku pembantu dekan II, dan Bapak Dr. Yuddi Adrian Muliadi, M.A selaku pembant dekan III yang telah mempermudah dan melancarkan penyelesaian skripsi ini.


(2)

iii

2. Bapak Prof. Dr. Ikhwanuddin Nasution, M. Si. sebagai ketua Departemen Sastra Indonesia dan Bapak Drs. Haris Sutan Lubis, M.S.P. sebagai sekretaris Departemen Sasrta Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu dan bimbingan yang sangat berharga bagi penulis selama mengikuti perkuliahan di Departemen Sastra Indonesia.

3. Bapak Drs. Haris Sutan Lubis, M.S.P. selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dra. Yulizar Yunas, M.Hum selaku dosen pembimbing II yang telah membantu dan meluangkan waktu kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas arahan, motivasi, bimbingan, dan kesabaran Bapak dan Ibu selama ini.

4. Bapak dan Ibu Staf Pengajar Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara yang telah membekali penulis berbagai ilmu pengetahuan.

5. Orang tua F. H. Saragih dan T. Br Purba yang telah membesarkan dan selalu mendukung lewat perbuatan, materi dan doa terhadap penulis sampai saat ini. Terima kasih juga kepada saudara-saudara penulis:


(3)

iv

Risdo Saragih, Roy Duan Sani Saragih dan John Rama Yadi Saragih atas kasih sayang dan perhatiannya yang tidak pernah berhenti.

6. Mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 011 yang telah berjuang bersama melalui berbagai macam tantangan dari semester pertama, terima kasih atas pengalaman dan pembelajaran berharga yang penulis dapatkan selama ini.

7. Terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepadaMoy Sinaga yang selalu memberikan motivasi-motivasi, doa dan selalu setia mengingatkan penulis agar tetap semangat dan tidak boleh menyerah dalam proses penyusunan skripsi selama ini.

8. Terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis, yaitu:Meriah Kita Deliani Barus, Dian Romaito Sianturi,Evie Martalina Siahaan, Agnes Basa Prolina Silaban, Romasi Maya Sabarita Simarmata, dan Dahlia Naibaho yang telah memberi dukungan, semangat dan sabar menghadapi kegilaan-kegilaan penulis yang sering terjadi saat penyusunan skripsi selama ini.

9. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah mendukung penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.


(4)

v

Akhir kata, meskipun penulis menyadarai dengan segala keterbatasan yang ada pada penulis, penulisan skripsi ini masih jauh dari apa yang diharapkan, tetapi penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan pihak yang berkepentingan, dan tidak lupa penulis berdoa semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menerima dan membalas kebaikan kalian semua.

Medan, November 2015

Ratna N. Saragih


(5)

vi DAFTAR ISI LEMBAR BIMBINGAN

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 4

1.2 Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1.1.1 Tujuan Penelitian ... 5

1.1.2 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA . 7 2.1 Konsep ... 7

2.1.1 Novel ... 7

2.1.2 Karya Sastra ... 8

2.1.3 Karakter ... 8

2.1.4 Tokoh ... 9

2.1.5 Psikologi Sastra ... 10


(6)

vii

2.3 Tinjauan Pustaka... 13

BAB III METODE PENELITIAN ... 17

3.1 Metode ... 17

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 18

3.3 Teknik Analisis Data ... 18

BAB IV PEMBAHASAN ... 20

4.1 Analisis Karakter Tokoh Ray Ditinjau dari Psikosastra ... 20

4.1.1 Karakter Tokoh Ray Ditinjau Dari Aspek Id ... 20

4.1.2 Karakter Tokoh Ray Ditinjau Dari Aspek Ego ... 28

4.1.3 Karakter Tokoh Ray Ditinjau Dari Aspek Superego ... 32

4.2 Faktor Penyebab Perubahan Karakter Tokoh Ray ... 39

4.2.1 Faktor Pribadi... 40

4.2.2 Faktor Keluarga ... 42

4.2.3 Faktor Lingkungan Sosial ... 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 46

5.1 Simpulan ... 46

5.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN ... 50

I. Sinopsis ... 50