Algoritma CT-Pro Analisis Data

If antecedent else consequence x -- y Support Confidence Pinang Biji -- Pakistan 17200 100 = 8,5 1724100 = 70,83 Karet Lembaran -- Cina 10200 100 = 5 1020100 = 50 Berdasarkan langkah-langkah di atas, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa komoditas yang memenuhi minimum support ≥ 5 dan minimum confidence ≥ 35 sebagai berikut : 1. Jika mengekspor Minyak Sawit maka negara tujuannya Cina dengan nilai support 5,5 dan confidence 35,48 2. Jika mengekspor Pinang Biji maka negara tujuannya Pakistan dengan nilai support 8,5 dan confidence 70,83 3. Jika mengekspor Karet Lembaran maka negara tujuannya Cina dengan nilai support 5 dan confidence 50

3.2.2 Algoritma CT-Pro

Pada tahapan ini akan dilakukan analisis asosiasi dengan algoritma ct-pro dengan perancangan flowchart ct-pro dapat dilihat pada Gambar 3.3. Dari flowchart tersebut dapat diuraikan lebih jelas proses asosiasi dari algoritma ct-pro, dimana terlebih dahulu ditentukan nilai minimum support dan nilai minimum confidence. Kemudian dari data tabel 3.1 data kegiatan ekspor akan dihitung frekuensi komoditas dan frekuensi negara. Apabila frekuensi kemunculan setiap item lebih besar dari nilai minimum yang ditentukan maka data tersebut termasuk sebagai frequent global, berikut ini merupakan penjelasan lebih lanjut dari flowchart ct-pro. Universitas Sumatera Utara Min support dan Min Confidence Tampil tabel eksporimpor Proses menghitung frequent komoditas dan negara dalam eksporimpor If komoditasnegara = min support Tampil data frequent global Proses menentukan frequent itemlocal frequent item Tampil tabel frequent item Proses mencari kombinasi frequent pattern If frequent pattern kombinasi = 1 P1 P1 Tampil kombinasi Proses mencari confidence If confidence = min confidence Tampil hasil confidence Aturan asosiasi End Y T Y T Y T Start Gambar 3.3 Flowchart CT-Pro Universitas Sumatera Utara 1. Menentukan frequent itemset Untuk menentukan frequent itemset, terlebih dahulu dilakukan penelusuran data ekspor pada Tabel 3.1 dengan menghitung nilai support masing-masing item.. Hasil dari penelusuran tersebut, maka akan diketahui jumlah frekuensi kemunculan tiap item dan diurutkan dari yang terbesar hingga terkecil yang dapat dilihat pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Frequent Item Index Item Count 1 Kopi Biji 48 2 Cina 32 3 Minyak Sawit 31 4 Pinang Biji 24 5 Malaysia 22 6 Pakistan 22 7 Amerika Serikat 21 8 Karet Lembaran 20 9 Kulit Kayu Manis 17 10 Kayu Karet 15 11 Taiwan 13 12 Karet Lempengan 9 13 Wood Flooring 8 14 Singapura 8 15 Sayuran Kubis 7 16 India 7 17 Bangladesh 7 18 Kakao Biji 5 19 Sapu Lidi 5 20 Jerman 5 21 Thailand 5 22 Siria 5 23 Algeria 5 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.8 Frequent Item Lanjutan Index Item Count 24 Kayu Manis 3 25 Jepang 3 26 Kanada 3 27 Korea Selatan 3 28 Republik Dominika 3 29 Australia 3 30 Belanda 3 31 Sierra Leone 3 32 Afrika Selatan 3 33 Ubi Jalar 2 34 Kelapa Parut 2 35 Damar Batu 2 36 Rusia 2 37 Sri Lanka 2 38 Inggris 2 39 Vietnam 2 40 Brasil 2 41 Haiti 2 42 Meksiko 2 43 Turki 2 44 Gambir 1 45 Getah Pinus 1 46 Polandia 1 47 Argentina 1 48 Portugal 1 49 Yaman 1 50 Irlandia 1 51 Swedia 1 52 Perancis 1 Universitas Sumatera Utara Kemudian data diatas diseleksi kembali yang memenuhi dengan nilai minimum support ≥ 5, dan hasilnya dapat terlihat pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Frequent List Index Item Count 1 Kopi Biji 48 2 Cina 32 3 Minyak Sawit 31 4 Pinang Biji 24 5 Malaysia 22 6 Pakistan 22 7 Amerika Serikat 21 8 Karet Lembaran 20 9 Kulit Kayu Manis 17 10 Kayu Karet 15 11 Taiwan 13 Langkah selanjutnya adalah mengurutkan itemset pada setiap tanggal kegiatan ekspor berdasarkan frekuensi paling tinggi seperti yang terlihat pada Tabel 3.10. Tabel 3.10 Data Ekspor berdasarkan frequent list TGL_Ekspor Item 02012013 Kopi Biji, Cina, Pinang Biji, Malaysia, Pakistan, Amerika Serikat, Karet Lembaran, Kulit Kayu Manis, Kayu Karet 03012013 Kopi Biji, Cina, Minyak Sawit, Pinang Biji, Pakistan, Amerika Serikat, Karet Lembaran, Kulit Kayu Manis, Taiwan 04012013 Kopi Biji, Cina, Minyak Sawit, Pinang Biji, Malaysia, Pakistan Amerika Serikat, Karet Lembaran, Kulit Kayu Manis, Kayu Karet, Taiwan 07012013 Kopi Biji, Cina, Minyak Sawit, Pinang Biji, Malaysia, Pakistan, Amerika Serikat, Karet Lembaran, Kayu Karet, Taiwan 08012013 Kopi Biji, Cina, Minyak Sawit, Pinang Biji, Malaysia, Pakistan, Amerika Serikat, Karet Lembaran, Kayu Karet, Taiwan 09012013 Kopi Biji, Cina, Minyak Sawit, Pinang Biji, Malaysia, Pakistan, Amerika Serikat, Karet Lembaran, Kulit Kayu Manis, Taiwan Universitas Sumatera Utara Tabel 3.10 Data Ekspor berdasarkan frequent list Lanjutan TGL_Ekspor Item 10012013 Kopi Biji, Cina, Minyak Sawit, Pinang Biji, Malaysia, Pakistan, Amerika Serikat, Karet Lembaran, Kulit Kayu Manis, Taiwan 11012013 Kopi Biji, Cina, Minyak Sawit, Pinang Biji, Malaysia, Pakistan Amerika Serikat, Karet Lembaran, Kulit Kayu Manis, Kayu Karet, Taiwan 14012013 Kopi Biji, Cina, Minyak Sawit, Pinang Biji, Malaysia, Pakistan Amerika Serikat, Karet Lembaran, Kulit Kayu Manis, Kayu Karet, Taiwan 15012013 Kopi Biji, Cina, Minyak Sawit, Pinang Biji, Malaysia, Pakistan Amerika Serikat, Karet Lembaran, Kulit Kayu Manis, Kayu Karet, Taiwan 2. Membentuk struktur data CFP Tree Dari data ekspor yang berdasarkan frequent list pada Tabel 3.10, maka akan dibuat global item tablenya seperti pada Tabel 3.11. Tabel 3.11 Global ItemTable Index Item Count 1 Kopi Biji 10 2 Cina 10 3 Pinang Biji 10 4 Pakistan 10 5 Amerika Serikat 10 6 Karet Lembaran 10 7 Minyak Sawit 9 8 Malaysia 9 9 Taiwan 9 10 Kulit Kayu Manis 8 11 Kayu Karet 7 Universitas Sumatera Utara Langkah selanjutnya yaitu membentuk Global CFP-Tree, dapat terlihat seperti pada Gambar 3.4. Kopi Biji[10] Cina [10] Minyak Sawit [9] Pinang Biji [1] Pinang Biji [8] [1] Malaysia[1] Malaysia[9] Pakistan[1] Pakistan[1] Pakistan[8] A.Serikat[1] A.Serikat [1] A.Serikat [8] Karet Lembaran[1] Karet Lembaran [1] Karet Lembaran [2] [6] Kulit Kayu Manis[1] Kulit Kayu Manis [1] Kayu Karet[2] Kulit Kayu Manis [6] [2] Taiwan [1] Kayu Karet [1] Taiwan[2] Kayu Karet [4] Taiwan [2] Taiwan [4] Gambar 3.4 Global CFP-Tree 3. Melakukan proses mining Dalam proses mining Global Item Tabel yang ada diurutkan berdasarkan dari item frekuensi yang terkecil hingga terbesar. Pada tahapan ini, penulis mengambil contoh dari data Pakistan yang merupakan data terkecil ke delapan berdasarkan Global Item Universitas Sumatera Utara Tabel. Langkah yang dilakukan yaitu dilakukan pencarian node yang berkaitan dengan Pakistan pada Global CFP-Tree yang kemudian disebut Local Frequent Item dan digunakan untuk membuat Local Item Tabel. Setelah itu dibuat Local CFP-Tree berdasarkan Local Item Tabel seperti yang terlihat pada Gambar 3.5. Index Item Count 4 Pakistan 10 Gambar 3.5 Local CFP-Tree Maka dari Local CFP-Tree di atas maka dapat diperoleh frequent pattern Pakistan yaitu : - Pakistan - Malaysia-Pakistan, Pinang Biji-Pakistan - Pinang Biji-Malaysia-Pakistan, Minyak Sawit-Pinang Biji-Pakistan - Minyak Sawit-Pinang Biji-Malaysia-Pakistan, Cina-Minyak Sawit-Pinang Biji-Pakistan, Cina-Pinang Biji-Malaysia-Pakistan - Kopi Biji-Minyak Sawit-Pinang Biji-Malaysia-Pakistan, Kopi Biji-Cina- Minyak Sawit-Pinang Biji-Pakistan, Kopi Biji-Cina-Pinang Biji-Malaysia- Pakistan Berdasarkan frequent pattern tersebut di atas, maka dapat dihitung nilai confidence dengan minimal confidence ≥ 35. Karena perhitungannya sangat banyak, maka 8 Malaysia 9 3 Pinang Bij 1 8 Malaysia 1 3 Pinang Biji 8 7 Minyak Sawit 9 3 Pinang Biji 1 2 Cina 10 1 Kopi Biji 10 Local Item Tabel Global Item Tabel Universitas Sumatera Utara penulis mengambil contoh dari frequent itemset {Pinang Biji-Malaysia-Pakistan} untuk dicari kombinasinya seperti yang terlihat pada Gambar 3.6 dan dihitung nilai confidencenya. Gambar 3.6 Proses Pencarian Kombinasi Dari proses kombinasi tersebut, diperoleh pola sebagai berikut dengan perhitungan confidence sebagai berikut : - Pinang Biji → Malaysia : 024 x 100 = ~ - Malaysia → Pinang Biji : 022 x 100 = ~ - Pinang Biji → Pakistan : 1724 x 100 = 70,83 - Pakistan → Pinang Biji : 022 x 100 = ~ - Malaysia → Pakistan : 022 x 100 = ~ - Pakistan → Malaysia : 022 x 100 = ~ Untuk pola kombinasi 3 tidak penulis hitung karena dari data kegiatan ekspor tidak terdapat kombinasi 3. Berdasarkan langkah-langkah di atas, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa komoditas yang memenuhi minimum support ≥ 5 dan minimum confidence ≥ 35 sebagai berikut : 1. Jika mengekspor Pinang Biji maka negara tujuannya Pakistan dengan nilai confidence 70,83 Pinang Biji PB Malaysia M PakistanP PB,M PB,P M,P PB,M,P Universitas Sumatera Utara

3.3 Perancangan Sistem