Penurunan suhu udara pada malam hari, pada waktu hujan atau pada waktu sinar matahari terhalang oleh awan, asap, debu atau pelindung Iainnya akan
menurunkan suhu air permukaan. Jika proses penurunan suhu udara terus berlangsung sehingga suhu air permukaan sama dengan suhu lapisan bawah maka akan terjadi
proses pencampuran. Apabila penurunan suhu air permukaan terus berlanjut sehingga lebih dingin dibanding dengan suhu air di dasar maka akan terjadi proses pembalikan
Up Welling atau Turn Over Jangkaru, 2000.
b. Arus
Menurut Barus 2004 Arus air adalah faktor yang mempunyai peranan sangat penting baik pada perairan lotik maupun perairan lentik. Hal ini berhubungan dengan
penyebaran organisme, gas-gas terlarut dan mineral yang terdapat di dalam air. Kecepatan aliran air akan bervariasi secara vertikal. Arus air yang pada perairan lotik
umumnya bersifat turbulen, yaitu arus air yang bergerak ke segala arah sehigga air akan terdistribusi ke seluruh bagian dari perairan tersebut. Selain itu dikenal arur laminar,
yaitu arus air yang bergerak ke satu arah tertentu saja.
c. Oksigen Terlarut
Oksigen terlarut merupakan zat yang paling penting dalam sistem kehidupan di perairan, dalam hal ini berperan dalam proses metabolisme oleh makro dan
mikroorganisme yang memanfaatkan bahan organik yang berasal dari fotosintesis. Selain itu mempunyai peranan yang penting dalam penguraian bahan-bahan organic
oleh berbagai jenis mikroorganisme yang bersifat aerobic, sehingga jika ketersediaan oksigen tidak mencukupi akan mengakibatkan lingkungan perairan dan kehidupan
dalam perairan menjadi terganggu, sekaligus akan menurunkan kualitas air. Kadar oksigen terlarut juga berfluktuasi secara harian diurnal dan musiman, tergantung pada
Universitas Sumatera Utara
pencampuran mixing, dan pergerakan turbulence massa air, aktivitas fotosintesis, respirasi, dan limbah effluent yang masuk ke badan air Effendi, 2003.
d. Derajat Keasaman pH
Derajat keasaman pH merupakan suatu parameter penting untuk menentukan kadar asambasa dalam air. Nilai pH menyatakan nilai konsentrasi ion hidrogen dalam
suatu larutan. Kemampuan air untuk mengikat atau melepas sejumlah ion Hidrogen akan menunjukkan apakah larutan tersebut bersifat asam basa. Di dalam air yang bersih
jumlah konsentrasi ion H
+
dan OH
-
berada dalam keseimbangan, sehingga air yang bersih akan bereaksi normal. Peningkatan ion hidrogen akan menyebabkan nilai pH
turun dan disebut sebagai larutan asam. Sebaliknya apabila ion hidrogen berkurang akan menyebabkan nilai pH naik dan keadaan ini disebut sebagai larutan basa. Nilai pH yang
ideal untuk mendukung kehidupan organisme aquatik pada umumnya terdapat antara 7- 8,5 Barus, 2004.
Kisaran nilai pH yang baik adalah berkisar antara 7 – 8. Terjadinya perubahan nilai pH disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : peningkatan gas CO
2
sebagai hasil pernafasan dari organisme aquatik, pembakaran bahan organik di dalam air oleh jasad
renik, rendahnya konsntrasi oksigen terlarut, kandungan garam salinitas yang tinggi, jumlah padat tebar yang tinggi, keadaan suhu air yang tidak stabil, serta tingginya
tingkat kekeruhan melebihi ambang batas Pratiwi, 2010.
e. BOD Biochemical Oxygen Demand