Pengalaman Kerja Variabel Independen Kompetensi Variabel Independen

7 kompetensi dalam penelitian ini adalah mutu personal, pengetahuan umum dan keahlian khusus. Persepsi responden terhadap indikator tersebut diukur dengan 5 point skala likert, 1 Sangat tidak setuju, 2 Tidak setuju, 3 Netral, 4 Setuju, 5 Sangat Setuju.

2.8 Metode Analisis Data

Digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk menjawab bagaimana pengaruh pengalaman kerja, independensi, obyektifitas, integritas dan kompetensi terhadap kualitas audit kantor BPKP perwakilan Propinsi Jawa tengah.Sehingga analisis regresi linear berganda yang digunakan dapat dirumuskan sebagai berikut: KA =α+β 1 ID + β 2 IT + β 3 OB + β 4 PK + β 5 KP+€ Keterangan: KA = Kualitas Audit α = Intersep Model β 1 β 2 β 3 β 4 β 5 β 6 = Koefisien Regresi ID = Independensi IT = Integritas OB = Objektifitas PK = PengalamanKerja KP = Kompetensi e = Error 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Asumsi Klasik Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,594, yang berarti lebih besar dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa seluruh data berdistribusi normal. Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10 sehingga dapat 8 disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan P 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.2 Pembahasan 3.2.1 Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit Dalam penelitian ini independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 1,098 t tabel sebesar 1,997 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,276 p-value sebesar 0,05, sehingga H 1 ditolak yang artinya bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit . Hal ini dikarenakan masih adanya campur tangan dari pimpinaninspektur untuk menentukan, mengeliminasi atau memodifikasi bagian-bagian tertentu yang akan diperiksa serta terdapat intervensi atas prosedur yang dipilih oleh auditor.

3.2.2 Pengaruh Integritas terhadap Kualitas Audit

Dalam penelitian integritas berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2,608 t tabel sebesar 1,997 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,011 p-value sebesar 0,05 sehingga H 2 diterima yang artinya bahwa integritas berpengaruh terhadap kualitas audit . Hal ini membuktikan bahwa kualitas audit akan meningkat. Karena integritas berkaitan dengan kejujuran, keberanian, sikap bijaksana, dan tanggung jawab auditor. Dengan diungkapkannya kebenaran dari suatu audit akan menunjukan kualitas audit yang baik.

3.2.3 Pengaruh Objektifitas terhadap Kualitas Audit

Dalam penelitian ini objektifitas berpengaruh terhadap kualitas audit . Hasil penelitian menunjukkan bahwa t hitung sebesar 3,141 t tabel sebesar 1,997 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003 p-value sebesar 0,05, sehingga H 3 diterima yang artinya bahwa objektifitas berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini membuktikan bahwa auditor professional dalam melaksanakan pekerjaan dengan didukung dengan adanya sikap obyektifitas akan dapat meningkatkan kualitas audit. Obyektivitas dalam hal ini yaitu bebas dari benturan kepentingan, dan pengungkapan kondisi sesuai fakta.