BAB III
PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN
3.1 Perancangan Model Sistem
Adapun diagram blok perancangan alat sistem peringatan dini banjir berbasis Mikrokontroler Atmega 89S52 dengan menggunakan sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:
SUNGAI
SENSOR ULTRASIONIK
ATMEGA89S52
LCD Blok Masukan
Blok Proses
BUZZER Blok Keluaran
GSM SMS
Missed call
Gambar 3.1 Diagram blok penelitian Keterangan diagram blok di atas adalah ketika ketinggian air gelombang air mencapai
titik maksimum maka sensor ultrasonik akan bekerja mendeteksi ketinggian permukaan air dan mengeluarkan bunyiperingatan ketika permukaan air tersebut mencapai ketinggian tertentu.
Mikrokontroler membaca dan memproses data-data yang telah disetting secara otomatis. Mikrokontroler mengirim data ke LCD untuk melihat hasil dalam bentuk digital. Data pada
LCD langsung dikirim ke handphone dengan tujuan untuk memantau dan mengontrol ketinggian air tersebut dan apabila ketinggian air sudah mencapai titik maksimum maka Buzzer
akan mengeluarkan bunyi berbentuk alarm.
3.2. Rangkaian Mikrokontroler AT89S52
Rangkaian ini berfungsi untuk mengendalikan seluruh sistem. Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC mikrokontroler AT89S52. Pada IC inilah semua program diisikan, sehingga
rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Rangkaian mikrokontroler ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Rangkaian mikrokontroller AT89S52 Mikrokontroler ini memiliki 32 port IO, yaitu port 0, port 1, port 2 dan port 3. Pin 32
sampai 39 adalah Port 0 yang merupakan saluranbus IO 8 bit. Pin 1 sampai 8 adalah port 1. Pin 21 sampai 28 adalah port 2. Dan Pin 10 sampai 17 adalah port 3 Pin 40 dihubungkan ke
sumber tegangan 5 volt. Dan pin 20 dihubungkan ke ground. Rangkaian mikrokontroler ini menggunakan komponen kristal 12 MHz sebagai sumber clocknya. Nilai kristal ini akan
mempengaruhi kecepatan mikrokontroler dalam mengeksekusi suatu perintah tertentu. Pada pin 9 dihubungkan dengan sebuah kapasitor 10 uF yang dihubungkan ke positip dan
sebuah resistor 10 Kohm yang dihubungkan ke ground. Kedua komponen ini berfungsi agar program pada mikrokontroler dijalankan beberapa saat setelah power aktip. Lamanya waktu
antara aktipnya power pada IC mikrokontroler dan aktipnya program adalah sebesar perkalian antara kapasitor dan resistor tersebut. Jika dihitung maka lama waktunya adalah :
10 10
1 det t
R x C K
x F
m ik
Jadi 1 mili detik setelah power aktip pada IC kemudian program aktif.
3. 3 Rangkaian Buzzer
Jika jarak antara sensor ultrasonic dengan permukaan air ≤ 5, maka buzzer akan nyala dan
mengeluarkan bunyi. Rangkaian buzzer tampak seperti gambar di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3 Rangkaian Buzzer Pada alat ini, alarm yang digunakan adalah buzzer 5 Volt. Buzzer ini akan berbunyi jika
positipnya dihubungkan ke sumber tegangan positip dan negatifnya negatifnya dihubungkan ke ground.
Output dari relay yang satu dihubungkan ke sumber tegangan 5 volt dan yang lainnya dihubungkan ke buzzer. Hubungan yang digunakan adalah normally open. Prinsip kerja
rangkaian ini pada dasarnya memanfaatkan fungsi transistor sebagai saklar elektronik. Tegangan atau sinyal pemicu dari transistor berasal dari mikrokontroler Port 3.4 P3.4. Pada
saat logika pada port 3.4 adalah tinggi high, maka transistor mendapat tegangan bias dari kaki basis. Dengan adanya tegangan bias ini maka transistor akan aktip saturation, sehingga
adanya arus yang mengalir ke kumparan relay. Hal ini akan menyebabkan sakar pada relay menjadi tertutup, sehingga hubungan sumber tegangan 5 volt ke buzzer akan terhubung dan
buzzer akan berbunyi. Begitu juga sebaliknya pada saat logika pada P3.4 adalah rendah low maka relay tidak dialiri arus. Hal ini akan menyebabkan saklar pada relay terputus, sehingga
sumber tegangan 5 volt dengan buzzer akan terputus dan buzzer tidak berbunyi.
3.4 Rangkaian Driver MAX232