15 10.
2 Buah timercounter 8-bit dan 1 buah timercounter 16-bit. 11.
Serial USART. 12.
MasterSlave SPI serial interface. 13.
Serial TWI atau 12 C. 14.
On-Chip Analog comparator.
2.3.3 Konfigurasi Pin ATMega8535
Mikrokontroler ATMega8535 memiliki 40 pin untuk model PDIP ditunjukkan pada Gambar 2.2, dan 44 pin untuk model TQFP dan PLCC. Nama-
nama pin pada mikrokontroler ini adalah : 1.
VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya digital.
2. GND merupakan pin ground untuk catu daya digital.
3. Port A PA0...PA7 merupakan pin IO 8bit dua arahbi-directional
dan pin masukan 8 chanel ADC. 4.
Port B PB0 – PB7 merupakan akan pin IO 8 bit dua arah bi- directionaldengan resistor pull-up internal dan pin fungsi khusus,
yaitu sebagai TimerCounter, komperator analog dan SPI. 5.
Port C PC0 – PC7 merupakan pin IO 8bit dua arah bi- directionaldan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komperator analog, input
ADC dan Timer Osilator. 6.
Port D PD0 – PD7 merupakan pin IO 8 bit dua arahbi-directional dan pin fungsi khusus, yaitu komperator analog, interupsi eksternal dan
komunikasi serial. 7.
RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler.
16 8.
XTAL1 merupakan input ke penguat osilator pembalik dan input ke internal clock.
9. XTAL2 merupakan out put dari penguat oslator pembalik.
10. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC yang
terhubung ke portA. 11.
AREF merupakan pin tegangan referensi analog ADC.
Gambar 2.6Konfigurasi Pin ATMega8535
2.3.4 Deskripsi pin-pin pada mikrokontroler ATMega8535 :
1. Port A
Merupakan 8-bit dua arah bi-directional port IO,dengan menggunakan resistor pull-up internal dimana setiap pinnya dapat diatur per bit. Output buffer
Port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
17 langsung. Data Direction Register port A DDRA harus disetting terlebih dahulu
sebelum Port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu,
kedelapan pin port A juga digunakan untuk masukan8 channel ADC. 2.
Port B Merupakan 8-bit dua arahbi-directional port IO. Setiap pinnya dapat
menyediakan internal pull-up resistor dapat diatur per bit. Output buffer Port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung. Data Direction Register port B DDRB harus disetting terlebih dahulu sebelum Port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin
port B yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.Selain sebagai port IO 8 bit port B juga dapat difungsikan secara individu sebagai
berikut:
PB7: SCK SPI Bus Serial Clock
PB6: MISO SPI Bus Master Input Slave Out put
PB5: MOSI SPI Bus Master OutputSlave Input.
PB4: SS SPI Slave Select Input
PB3: AIN1Analog Comparator Negatif Input OC0 Out put Compare Timercounter 0
.PB2: AIN0 Analog Comparator Positif Input INT2 External
Interrupt 2 Inpt
PB1:T1 TimerCounter 1 External Counter Input
PB0:T0 TimerCounter 0 External Counter Input XCK USART External Clock InputOutput
18 3.
Port C Merupakan port IO 8-bit dua arah bi-directional.Setiap pinnya dapat
menyediakan internal pull-up resistor dapat diatur per bit. Output buffer Port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung. Data Direction Register port C DDRC harus disetting terlebih dahulu sebelum Port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin
port C yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, Port C juga difungsikan secara individu sebagai berikut:
PC7: TOSC2 Timer Oscillator 2
PC6: TOSC1 Timer Oscillator 1
PC1: SDA Serial Data InputOutput
PC0: SCI Serial Clock
Port D Merupakan Port IO 8-bit dua arah bi-directional .Setiap pinnya dapat
menyediakan internal pull-up resistor dapat diatur per bit. Output buffer Port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung. Data Direction Register port D DDRD harus disetting terlebih dahulu sebelum Port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin
port D yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus sebagai
berikut:
PD7: OC2 Ouput Compare TimerCounter 1
PD6: ICP1 Timer Counter 1 input capture
PD5: OC1A Output Compare A Timer Counter1
19
PD4: OC1B Output Compare B TimerCounter 1
PD3: INT1 External Interrupt 1 Input
PD2: INT0 External interrupt 0 Input
PD1: TXD USART Transmit
PD0: RXD USART Receive
4. RESET
RST pada pin 9 merupakan pin reset yang akan bekerja bira diberi pulsa rendah aktif Low selama minimal 1,5us.
5. XTAL2
Merupakan out put dari penguat dari osilator pembalik 6.
XTAL1 Merupakan input ke penguat osilator pembalik dan input ke internal clock.
7. AVCC
Avcc adalah pin masukan catu daya yang digunakan untuk masukan analog ADC yang terhubung ke Port A. Kaki ini harus secara eksternal terhubung
ke Vcc melalui lowpass filter.
8. AREF
AREF adalah pin masukan referensi analog untuk ADC. Untuk operasionalisasi ADC, suatu level tegangan antara AGND dan Avcc harus
dibeikan ke kaki ini. 9.
AGND
20 AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND,
kecuali jika board memiliki anlaog ground yang terpisah.
2.3.5 Peta Memory ATMega8535