58
B. Fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan Islam
Fungsi manajemen pendidikan Islam tidak berbeda dengan fungsi manajemen pada umumnya. Kalaupun ada, perbedaan itu terletak pada
substansinya. Fungsi manajemen pendidikan Islam antara lain: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
1. Perencanaan
Perencanaan selalu terkait dengan masa depan, dan masa depan selalu tidak pasti. Banyak faktor yang berubah dengan cepat. Tanpa
perencanaan lembaga pendidikan Islam akan kehilangan kesempatan dan tidak dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang ingin dicapai, dan
bagaimana mencapainya. Karena sering kali dilakukan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan tanpa adanya
perencanaan. Kesulitan tersebut dapat berupa penyimpangan arah dari tujuan, pemborosan dana yang mengakibatkan gagalnya semua kegiatan
dalam mencapai suatau tujuan. Perencanaan adalah penentuan secara matang dan cerdas tentang
apa yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan.
Perencanaan merupakan suatu proses berpikir sebelum kita melakukan sesuatu . Ini berarti bahwa semua pekerjaan harus diawali
dengan perencanaan.
3
Perencanaan mengandung pokok pikiran sebagai berikut:1 perencanaan selalu berorientasi ke masa depan; maksudnya perencanaan
berusaha meramalkan bentuk dan sifat masa depan yang diinginkan organisasi berdasarkan situasi dan kondisi masa lalu dan masa sekarang;
2 perencanaan merupakan suatu yang sengaja dilahirkan dan bukan
3
EK. Mochtar Effendy, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, Jakarta: Bhatara Karya Aksara, hlm. 77
59 kebetulan, sebagai hasil pemikiran yang matang dan cerdas yang
bersumber dari hasil eksplorasi sebelumnya; 3 perencanaan memerlukan tindakan, baik oleh individu maupun organisasi yang
melaksanakannya; dan 4 perencanaan harus bermakna, maksudnya dengan perencanaan usaha-usaha yang akan dilakukan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya menjadi lebih efektif dan efesien.
Dari hal demikian, perencanaan pendidikan adalah suatu kegiatan melihat masa depan dalam menentukan kebijakan, prioritas, dan biaya
pendidikan dengan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada dalam bidang ekonomi, sosial dan politik untuk mengembangkan sistem
negara dan anak didik dalam hal tersebut. Secara lebih spesifik perencanaan pendidikan adalah penggunaan analisis yang bersifat
rasional dan sistematik terhadap proses pengembangan pendidikan yang bertujuan untuk menjadikan pendidikan menjadi lebih efektif dan efesien
dalam menghadapi kebutuhan tujuan. Adapun ayat Al Qur’an yang berkenaan dengan perencanaan,
adalah:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok.
4
QS. Al Hasyr: 18 Perencanaan pendidikan lembaga pendidikan Islam pada
umumnya meliputi kegiatan perumusan tujuan, pemilihan program untuk mencapai tujuan, dan identifikasi dan pengarahan sumber yang
4
Mahmud Noor, Al Qur’an al Karim dan Terjemahnya Departemen Agama RI, Semarang: CV. Toha Putra, 1996, hlm.18.
60 jumlahnya selalu terbatas. Secara praktis perencanaan biasanya
dilakukan guna penerimaan murid baru, kurikulum, fasilitas pendidikan dan dana.
Kondisi perencanaan pendidikan Islam sementara ini belum mengembirakan. Secara umum belum banyak lembaga pendidikan Islam
yang mampu menerapkan fungsi perencanaan dengan baik. Perencanaan pendidikan Islam sementara ini masih sekedar responsi dan reaksi
terhadap peristiwa atau kondisi tertentu, sehingga sekedar merupakan kebetulan dan belum disadari. Di samping itu kebanyakan perencanaan
tersebut tidak tertulis, sehingga biasanya berhenti bersama wafatnya pemimpin. Lebih dari itu perencanaan terkesan miskin data, sehingga
terkesan dangkal atau sulit dilakukan. Berdasarkan urain di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut: a. Bahwa keberhasilan pelaksanaan suatu kegitan sangat ditentukan oleh
baik buruknya perencanaan. b. Perencanaan harus memandang atau meramalkan kejadian dimasa
yang akan mendatang, berdasarkan kenyatan objektif yang ada pada masa sekarang dan masa lalu;
c. Perencanaan harus diarahkan pada tercapaianya suatu tujuan, sehingga bila terjadi kegagalan dalam pelaksanaan, maka kemu
kinan besar penyebabnya adalah kurang sempurnanya perencanaan; d. Perencanaan harus memikirkan anggaran, kebijakan, prosedur,
metode, dan kreteria-kreteria untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengorganisasian