Lokakarya Kepaniteraan Komunitas di Puskesmas

Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
kedokteran.umm.ac.id

Lokakarya Kepaniteraan Komunitas di Puskesmas
Tanggal: 2011-11-22
Diskusi bersama Puskesmas Jombang dan FKUMM

Tahap profesi sesuai standar kompetensi dokter Indonesia dilakukan pada kepaniteraan klinik di Rumah Sakit dan
kepaniteraan komunitas di Puskesmas. (12/11) FKUMM mengadakan lokakarya kepaniteraan komunitas. Tujuan
lokakarya ini untuk menyamakan persepsi dan proses bimbingan yang dilakukan oleh pembimbing pada saat
kepaniteraan komunitas di Puskesmas
Pada lokakarya tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang menyampaikan program pelaksanaan, kendala
dan solusi selama dokter muda FKUMM menjalani kepaniteraan komunitas di Puskesmas Jombang. Dekan FKUMM
menyampaikan kompetensi dokter pada kepaniteraan komunitas berdasarkan SKDI dan narasumber dari FK
Universitas Indonesia dr. Setyowati Budiningsih, MPH, MpdKed menyampaikan tentang Peran dan Fungsi Puskesmas
dalam Pencapaian Kompetensi (community based education) tahap kepaniteraan komunitas
dr Jaka Handaya, MPH selaku ketua pelaksana menjelaskan “lokakarya ini diharapkan agar lebih terjalin lagi hubungan
baik antara FK UMM dengan mitra Puskesmas, sehingga dapat mencapai target yang diharapkan dan sama saat
menjalani kepaniteraan komunitas”. Salah satu peserta kepala Puskesmas Cukir saat diskusi menyampaikan
“mahasiswa perlu dibekali skills komunikasi, agar saat terjun ke masyarakat siap tidak bingung tidak tahu apa yang mau

dikerjakan”.

Saat diskusi cukup menarik yang disampaikan dr Budi, beliau menyampaikan bahwa hampir
sebagian besar 80% mahasiswa kedokteran setelah lulus dokter berkeinginan untuk melanjutkan
spesialis, hanya 20% yang mau menjadi dokter umum. Tidak bangga menjadi dokter umum,
padahal primary health care sangat membutuhkan dokter-dokter umum. Hal ini
kemungkinandisebabkan ada kesenjangan dari segifinancial antara dokter spesialis dan dokter
umum. Namun hasil survey yang dilakukan oleh dr Budi menunjukkan bahwa dokter umum sangat
membatasi pelayanan terutama saat praktek mandiri, saat ditanya kenapa tidak memberikan
pelayanan imunisasi, dijawab imunisasi dilakukan oleh dokter spesialis atau tugasnya bidan,
padahal dokter umum saat kepaniteraan klinik juga mendapatkan pembelajaran tentang imunisasi
dan merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh dokter. Harapannya dokter yang
diluluskan oleh institusi pendidikan dokter, bangga menjadi dokter umum yang spesialis atau
disebut sebagai “dokter spesialis umum´. Beberapa kepala Puskesmas Kab. Jombang juga
menyampaikan; sangatbangga menjadi dokter spesilias umum dan pesannya agar FKUMM dapat
menghasilkan dokterspesialis umum yang professional.

page 1 / 1