PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTED DI BEI

(1)

i

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG LISTED DI BEI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Derajat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Fahri Patrayudha 201010170311088

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SEPTEMBER 2014 SKRIPSI


(2)

(3)

(4)

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka

Malang, September 2014

Mahasiswa

Fahri Patrayudha


(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada peneliti sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”PENGARUH INTELLECTUAL

CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR

MANUFAKTUR YANG LISTED DI BEI” sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sampai terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus, peneliti ucapkan kepada:

1. Dr. H. Nazarudin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan masa studi.

2. Dra. Hj. Siti Zubaidah, M.M., Ak.selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan arahan selama masa studi.


(6)

vi

3. Dr. Masiyah Kholmi, M.M., Ak., CA. dan Dra. Sri Wahjuni, M.M, Ak., CA

selaku Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dan memeberikan saran, dukungan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan sksipsi ini

4. Drs. Daniel Syam, M.M. selaku Dosen Wali yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan mulai dari semester awal sampai dengan akhir. 5. Seluruh staf pengajar, bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi bekal ilmu pengetahuankepada penulis selama masa studi.

6. Segenap staf, part time, dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kemudahan dan bantuannya.

7. Ayah dan Ibu penulis yang selalu memberi kasih sayang dan doa serta nasihat dan dorongan moral dan materi untuk menyelesaikan studi ini dengan baik.

8. Teman-teman pengurus harian HMJ Akuntansi yang selalu memberi

semangat dan dukungan .

9. Teman-teman penulis Akuntansi B angkatan 2010 yang selalu memberikan semangat dan kebersamaan selama masa studi, kepada Indri, Aza, Ade, Tisna, Shinta, Lala, Bogie, Nila, Dhita, Danar, Popi, dan Andi yang merupakan teman seperjuangan.

10. Teman-teman satu kontrakan penulis yang bisa memberikan hiburan dalam melewati kepenatan rutinitas sehari hari.


(7)

vii

11. Semua pihak yang telah membantu dan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan skripsi ini.

Semoga amal baik bapak, ibu, dan saudara semua mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan. Dengan terselesainya skripsi ini, penulis berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan manfaat yang baik serta menjadi arahan dalam perjalanan ilmu pengetahuan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, September 2014 Penulis,


(8)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

BAB I.PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penilitian .. ... 6

D. Batasan Masalah ... 6

E. Manfaat Penelitian.. ... 6

1. Bagi pihak perusahaan ... 7

2. Bagi regulator ... 7

3. Bagi investor.. ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 8

B. Tinjauan Studi Pustaka dan Teori ... 10

1. Definisi Intellectual Capital ... 10

a. Kompenen Intellectual Capital… ... 11


(9)

ix

1) Value Added Capital Employed Cooficient (VACA).. ... 14

2) Human Capital Coefficient (VAHU).. ... 14

3) Structural Capital Coefficient (STVA).. ... 14

2. Kinerja Keuangan (Financial Performance) ... 15

a. Definisi Market to Book Value Ratio (MtBV).. ... 15

b. Definisi Gross Profit Margin (GPM) .. ... 16

c. Definisi Net Profit Margin (NPM) .. ... 16

d. Definisi Asset Turnover Ratio (ATO).. ... 16

3. Stakehoulder Theory ... 17

4. Legitimacy Theory ... 17

C. Pengembangan Hipotesis ... 18

1. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Market to Book Value Ratio (MtBV) ... 18

2. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Gross Profit Margin (GPM) … ... 19

3. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Net Profit Margin (NPM) . ... 19

4. Pengaruh Intellectual Capital Definisi Asset Turnover Ratio (ATO). ... 20

D. Kerangka Pemikiran… ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Jenis Penelitian ... 22

B. Variabel dan Definisi Operasioanal Variabel Penelitian ... 22

1. Variabel bebas (Independent).. ... 22

2. Variabel terikat (Dependent) ... 25


(10)

x

D. Jenis dan Sumber Data ... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ... 27

F. Teknik Analisis Data ... 28

1. Stastistik Deskriptif.. ... 28

2. Uji Asumsi Klasik.. ... 28

a. Uji Normalitas.. ... 28

b. Uji Heteroskedastisitas.. ... 28

3. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 29

4. Pengujian Hipotesis a. Uji Hipotesis (Sig Parameter Individual/Uji Statistik t).. ... 30

5. Koefisien Determinasi (R2) ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Gambaran Umum Sampel Penelitian ... 31

B. Penyajian Data Penelitian.. ... 32

C. Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 39

1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian.. ... 39

2. Uji Regresi, Asumsi Klasik dan Uji Model (Goodness of Fit) pada Model 1: Y1 = a1 + b1X1+ .. ... 41

a. Uji Normalitas.. ... 41

b. Uji Heteroskedastisitas.. ... 42

c. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ... 43

d. Koefisien determinasi… ... 43

e. Uji Hipotesis (Signifikansi Parameter Individual /Uji Statistik t).. ... 44

3. Uji Regresi, Asumsi Klasik dan Uji Model (Goodness of Fit) pada Model 2: Y2 = a2 + b2X2+ .. ... 45


(11)

xi

a. Uji Normalitas.. ... 45

b. Uji Heteroskedastisitas.. ... 46

c. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ... 47

d. Koefisien determinasi… ... 47

e. Uji Hipotesis (Signifikansi Parameter Individual /Uji Statistik t).. ... 48

4. Uji Regresi, Asumsi Klasik dan Uji Model (Goodness of Fit) pada Model 3: Y3 = a3 + b3X3+ .. ... 49

a. Uji Normalitas.. ... 49

b. Uji Heteroskedastisitas.. ... 50

c. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ... 51

d. Koefisien determinasi… ... 52

e. Uji Hipotesis (Signifikansi Parameter Individual /Uji Statistik t).. ... 53

5. Uji Regresi, Asumsi Klasik dan Uji Model (Goodness of Fit) pada Model 4: Y4 = a4 + b4X4+ .. ... 54

f. Uji Normalitas.. ... 54

g. Uji Heteroskedastisitas.. ... 55

h. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ... 56

i. Koefisien determinasi… ... 57

j. Uji Hipotesis (Signifikansi Parameter Individual /Uji Statistik t).. ... 57

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 58

1. Pengaruh Value Added of Intellectual Capital (VAICTM) terhadap Market to Book Value Ratio (MtBV) .. ... 58 2. Pengaruh Value Added of Intellectual Capital (VAICTM)


(12)

xii

Gross Profit Margin (GPM) .. ... 60

3. Pengaruh Value Added of Intellectual Capital (VAICTM) terhadap Net Profit Margin (NPM) . ... 61

4. Pengaruh Value Added of Intellectual Capital (VAICTM) terhadap Asset Turnover Ratio (ATO) .. ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 66 DAFTAR PUSTAKA


(13)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Sanusi, 2011, Metodologi Penelitian Bisnis; Edisi Baru, Salemba Empat, Jakarta.

Boekestein, B. 2006. “The relation between intellectual capital and intangible assets of pharmaceutical companies”. Journal of Intellectual Capital Vol. 7 No. 2. pp. 241-253.

Bontis et al. 2000. “Intellectual Capital and Business Performance in Malaysian Industries,”. Journal of Intellectual Capital, 1(1): 85-100.

Chen et al. 2005. An empirical investigation of the relationship between intellectual capital and firm's market value and financial performance. Journal of Intellectual Capital, Vol. 6, Issue 2.

Deegan, C. 2004. Financial Accounting Theory. McGraw- Hill Book Company. Sidney

Firer, S., and S.M. Williams. 2003. “Intellectual Capital and traditional measures of corporate performance”. Journal of Intellectual Capital. Vol. 4 No. 3. Pp. 248-360

Guthrie, James; Richard Petty, Intellectual Capital: Australian Annual Reporting Practices, Journal of Intellectual Capital, 2000, Vol 1, No 3, Hal 241-249.

Ghozali, I. dan A. Chariri. 2007. “Teori Akuntansi Edisi 3”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hartono, B. 2001. “Intellectual Capital : Sebuah Tantangan Akuntansi Masa Depan” . Media Akuntansi. Edisi 21/Oktober, h. 65-72.

Houston, B. 2010. “Dasar – Dasar Manajemen Keuangan”.Jakarta : Salemba Empat.

Hurwitz, J, et al. 2002. “The Linkage between Management Practises, Intangible Performance and Stock Returns.” Journal of Intellectual Capital. Vol 3, No. 1, pp.51-61.

Irsyad, T.M 2014. Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja KeuanganPerusahaan Sektor Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang


(14)

xiv

Mardani, R.M, 2010 “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manafaktur yang Terdaftar di BEI) Skripsi,Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang..

Mouritsen, J., Bukh, P.N., Larsen, H.T., (2001), “Reading intellectual capital statements: describing and prescribing knowledge management strategies”, Journal of Intellectual Capital, Vol. 2. No. 4.

Pulic, Ante. 1998. “Measuring The Performance of Intellectual Potential in Knowledge Economy”. Paper disajikan pada The 2nd McMaster Word Congress on Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for Intellectual Potential.

Pulic. 2000. “VAIC - An Accounting Tool for IC Management,”. International Journal of Technology Management,20(5).

Pramelasari, Y.M 2010, “Pengaruh Intellektual Capital Terhadap Nilai Pasar Dan Kinerja Keuangan Perusahaan”. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.

Purnomosidhi, Bambang. Januari 2006. Praktik Pengungkapan Modal Intelektual pada Perusahaan Publik di BEJ.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 9, No. 1, Hal. 1-20.

Ramadhan, I. Ibnu. 2009. “Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Perusaahan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2002-2007”. Universitas Diponegoro. Semarang.

Sawarjuwono, T.K, P.A. 2005. “Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran, dan Pelaporan (Sebuah Library Research)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 5 No. 1. pp. 35-57.

Sugiono, A. 2009. “Manajemen Keuangan untuk Praktisi Keuangan”. Jakarta : PT. Grasindo.

Tarigan. T 2011. Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan Sektor Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang. Ulum, Ihyaul. 2009. “Intellectual Capital : Konsep dan Kajian Empiris”.

Yogyakarta : Graha Ilmu. .


(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dengan berubahnya zaman, menjadi zaman yang modern tingkat persaingan juga menjadi tinggi menuntut sebagian perusahaan untuk meningkatkan asetnya yang dimiliki agar dapat memperoleh laba yang besar. Banyak perusahaan melakukan revolusi bisnis di bidang pengetahuan teknologi dan inovasi yang semakin ketat mengakibatkan perusahaan merubah

paradigmanya yang dahulunya perusahaan berfokus kepada tenaga kerja (

Labor-based business) sebagai tingkat produktifitas perusahan sekarang menjadi

knowledge bassed bussines. Sumber terpenting dan kekayaan terpenting perusahaan tidak lagi hanya terletak pada aktiva berwujud, tetapi telah berganti dari menjadi intellectual capital atau modal intelektual yang didalamnya terkandung elemen yang penting yaitu daya pikir atau knowledge asset (asset pengetahuan).

Seperti yang diungkapkan Petty dan Guthrie (2009), salah satu pendekatan digunakan dalam penilaian dan pengukuran knowledge asset (asset pengetahuan) yaitu Intellectual Capital (IC) yang telah berubah menjadi fokus perhatian. Peranan IC semakin strategis, bahkan akhir-akhir ini memiliki peran yang penting dalam upaya melakukan lompatan peningkatan nilai di berbagai perusahaan. Hal


(16)

2

ini disebabkan adanya kesadaran bahwa IC merupakan landasan bagi perusahaan untuk unggul dari pesaingnya.

Menurut Hurwitz, et al. (2002) telah terjadi peningkatan yang tinggi pada aspek knowledge dan asset tidak berwujud pada dekade sekarang. Ada hal lain yang perlu disampaikan kepada para pengguna laporan keuangan yang bisa menjelaskan nilai lebih yang dimiliki perusahaan seperti inovasi, penemuan, pengetahuan dan ketrampilan sumber daya manusia, relasi dengan konsumen dan sebagainya yang sering diistilahkan sebagai knowledge capital atau intellectual capital, tetapi sulit disampaikan kepada pihak luar karena belum ada standar akuntansi yang mengatur.

Pendapat Boekestein (2006), umumnya diasumsikan suatu peningkatan pengetahuan dengan secara maksimal akan meninmbulkan pengaruh yang dapat bermanfaat bagi kinerja dari perusahaan. Berkaitan dengan pendapat tersebut, maka karakter tak berwujud yang dinamis dari pengetahuan menyebabkan halangan yang besar akibat kesenjangan kesepakatan para ahli atas definisi pengetahuan. Namun kebanyakan, dibedakan dalam tiga kategori pengetahuan, yaitu pengetahuan yang memiliki hubungan dengan karyawan (Human Capital), pengetahuan yang berhubungan dengan pelanggan (Relation Capital), dan pengetahuan yang berhubungan dengan perusahaan (Structural Capital). Ketiga kategori tersebut merupakan elemen dari intellectual Capital.

Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih oleh perusahaan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan


(17)

3

untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah

satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kinerja keuangan dapat dicerminkan melalui analisis rasio-rasio keuangan suatu perusahaan

Pengukuran kinerja perusahaan sangat diperlukan dalam relasi dengan kepuasan konsumen proses internal, dan aktivitas yang berhubungan dengan perbaikan dan inovasi dalam organisasi yang membawa pada future financial return. Kinerja perusahaan dapat diukur dengan elemen keuangan maupun non keuangan dan dapat dicerminkan melalui analisis rasio-rasio keuangan suatu perusahaan. Perhitungan rasio-rasio keuangan yang sering digunakan untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan antara lain: Rasio profitablitas, leverage keuangan, rasio likuiditas, dan rasio aktivitas.

Hubungan antara intellectual capital dengan kinerja keuangan perusahaan telah dibuktikan oleh beberapa peneliti. Pramelasari (2010) meneliti hubungan antara efisiensi Intellectual capital dari tiga sumber daya utama perusahaan (aset fisik, human capital, dan structural capital) nilai pasar perusahaan (MtBV) dan kinerja keuangan perusahaan (ROA, ROE, EP dan GR). .Hasil penelitian menunjukkan bahwa intellectual capital (VAIC) tidak berpengaruh terhadap nilai pasar (MtBV), tetapi intellectual capital hanya berpengaruh kepada kinerja keuangan perusahaan (ROA, ROE, EP dan GR).


(18)

4

Irsyad (2014) meneliti pengaruh intellectual capital terhadap kinerja perusahaan sektor real estate dan properti.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

intellectual capital berpengaruh positif terhadap profitabilitas (Return on Asset) perusahaan sektor real estate dan properti; intellectual capital tidak berpengaruh terhadap produktivitas (Asset Turnover Ratio), intellectual capital berpengaruh positif terhadap market valuation (Market to Book Value Ratio) perusahaan sektor , real estate dan properti.

Mardani (2010), meneliti pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan. Variabel independen perusahaan ini adalah pengungkapan intellectual capital. Variabel dependen yang digunakan Return on Total Asset, Return on Equity, Asset Turn Over, dan Growth Revenue. Hasil penelitian menunjukan bahwa intellectual capital berpemgaruh positif terhadap Return on Total Asset,

Return on Equity, Asset Turn Over, dan Growth Revenue.

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan ternyata menunjukkan hasil yang berbeda mengenai pengaruh IC terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan. Perbedaan pengetahuan dan pemanfaatan teknologi menjadi salah satu aspek penyebab perbedaan hasil penelitian tersebut. Hal ini dikarenakan pada era knowledge based busines dan teknologi memegang peranan penting. Perbedaan perkembangan dan penggunaan teknologi dapat mengakibatkan perbedaan dalam implikasi dan penggunaan intellectual capital disetiap perusahaan. Penggunaan dan pemanfaatan IC yang berbeda menyebabkan perbedaan kinerja keuangan perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam


(19)

5

menciptakan nilai. Oleh karena masih adanya perbedaan dari hasil antara beberapa penelitian terdahulu maka peneliti tertarik untuk menguji kembali secara empiris hubungan antara intellectual capital diukur dengan VAICTM yang dikembangkan oleh Pulic,(2000) terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Disisi lain perusahaan manufaktur merupakan sektor industri yang dinilai sangat intensif akan pengetahuan dan merupakan sumber yang besar akan

intellectual capital. Dengan semakin majunya modernitas menyebabkan perusahaan–perusahaan di Indonesia lebih menganggap bahwa teknologi dan

intellectual capital yang ada di perusahaan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan.

Perusahaan manafaktur yang masuk dalam BEI terdiri dari tiga sektor industri yang pertama sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, dan sektor industri barang dan konsumsi. Sektor industri dasar kimia terbagi atas delapan sub sektor industri, sub sektor semen, keramik porselin dan kaca, logam dan sejenisnya, kimia, plastik dan kemasan, pakan ternak, kayu dan pengelohannya, plup dan kertas. Sektor aneka industri terbagi dalam lima sub sektor pertama, sub sektor otomotif dan komponen, tekstil dan garment, alas kaki, kabel, dan elektronika. Dan terakhir sektor industri barang dan makanan terdiri dari lima sub sektor, sub sektor makanan, rokok, farmasi, kosmetik, dan terakhir sub sektor peralatan rumah tangga.


(20)

6

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini selanjutnya dirumuskan sebagai berikut :

Apakah Intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) ?

C. Tujuan Penilitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Memberikan bukti empiris mengenai apakah Intellectual Capital

berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manafaktur yang listed

di Bursa Efek Indonesia (BEI).

D. Batasan Masalah

1. Kelompok perusahaan yang dipilih sebagai sampel penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013.

2. Nilai perusahaan dihitung hanya berdasar pada empat rasio yaitu, Market to Book Value Ratio (MtBV), Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin

(NPM), dan Asset Turnover Ratio (ATO).

E. Manfaat Peneltian

Penelitian ini di harapkan mampu memberikan manfaat bagi pihak-pihak pemakai laporan keuangan, antara lain :


(21)

7

1. Bagi pihak perusahaan

Sebagai sumber informasi agar perusahaan lebih memfokuskan dan mengembangkan intellectual capital yang dimiliki, karena intellectual merupakan asset yang penting bagi perusahaan untuk bersaing.

2. Bagi regulator

Sebagai sumber informasi dan refrensi mengenai relevansi pengungkapan

intellectual capital dalam laporan keuangan belum adanya standarisasi mengenai penyajian dan pengungkapan intellectual capital dalam laporan tahunan.

3. Investor

Dengan adanya pengungkapan intellectual capital pada laporan keuangan maka investor dapat mengambil keptusan dengan lebih baik karena intellectual capital dapat menggambarkan kinerja perusahaan yang selama ini belum terdapat pada laporan tahunan perusahaan.


(1)

ini disebabkan adanya kesadaran bahwa IC merupakan landasan bagi perusahaan untuk unggul dari pesaingnya.

Menurut Hurwitz, et al. (2002) telah terjadi peningkatan yang tinggi pada aspek knowledge dan asset tidak berwujud pada dekade sekarang. Ada hal lain yang perlu disampaikan kepada para pengguna laporan keuangan yang bisa menjelaskan nilai lebih yang dimiliki perusahaan seperti inovasi, penemuan, pengetahuan dan ketrampilan sumber daya manusia, relasi dengan konsumen dan sebagainya yang sering diistilahkan sebagai knowledge capital atau intellectual capital, tetapi sulit disampaikan kepada pihak luar karena belum ada standar akuntansi yang mengatur.

Pendapat Boekestein (2006), umumnya diasumsikan suatu peningkatan pengetahuan dengan secara maksimal akan meninmbulkan pengaruh yang dapat bermanfaat bagi kinerja dari perusahaan. Berkaitan dengan pendapat tersebut, maka karakter tak berwujud yang dinamis dari pengetahuan menyebabkan halangan yang besar akibat kesenjangan kesepakatan para ahli atas definisi pengetahuan. Namun kebanyakan, dibedakan dalam tiga kategori pengetahuan, yaitu pengetahuan yang memiliki hubungan dengan karyawan (Human Capital), pengetahuan yang berhubungan dengan pelanggan (Relation Capital), dan pengetahuan yang berhubungan dengan perusahaan (Structural Capital). Ketiga kategori tersebut merupakan elemen dari intellectual Capital.

Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih oleh perusahaan pada periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan


(2)

untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah

satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kinerja keuangan dapat dicerminkan melalui analisis rasio-rasio keuangan suatu perusahaan

Pengukuran kinerja perusahaan sangat diperlukan dalam relasi dengan kepuasan konsumen proses internal, dan aktivitas yang berhubungan dengan perbaikan dan inovasi dalam organisasi yang membawa pada future financial return. Kinerja perusahaan dapat diukur dengan elemen keuangan maupun non keuangan dan dapat dicerminkan melalui analisis rasio-rasio keuangan suatu perusahaan. Perhitungan rasio-rasio keuangan yang sering digunakan untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan antara lain: Rasio profitablitas, leverage keuangan, rasio likuiditas, dan rasio aktivitas.

Hubungan antara intellectual capital dengan kinerja keuangan perusahaan telah dibuktikan oleh beberapa peneliti. Pramelasari (2010) meneliti hubungan antara efisiensi Intellectual capital dari tiga sumber daya utama perusahaan (aset fisik, human capital, dan structural capital) nilai pasar perusahaan (MtBV) dan kinerja keuangan perusahaan (ROA, ROE, EP dan GR). .Hasil penelitian menunjukkan bahwa intellectual capital (VAIC) tidak berpengaruh terhadap nilai pasar (MtBV), tetapi intellectual capital hanya berpengaruh kepada kinerja keuangan perusahaan (ROA, ROE, EP dan GR).


(3)

Irsyad (2014) meneliti pengaruh intellectual capital terhadap kinerja perusahaan sektor real estate dan properti.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap profitabilitas (Return on Asset) perusahaan sektor real estate dan properti; intellectual capital tidak berpengaruh terhadap produktivitas (Asset Turnover Ratio), intellectual capital berpengaruh positif terhadap market valuation (Market to Book Value Ratio) perusahaan sektor , real estate dan properti.

Mardani (2010), meneliti pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan. Variabel independen perusahaan ini adalah pengungkapan intellectual capital. Variabel dependen yang digunakan Return on Total Asset, Return on Equity, Asset Turn Over, dan Growth Revenue. Hasil penelitian menunjukan bahwa intellectual capital berpemgaruh positif terhadap Return on Total Asset, Return on Equity, Asset Turn Over, dan Growth Revenue.

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan ternyata menunjukkan hasil yang berbeda mengenai pengaruh IC terhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan. Perbedaan pengetahuan dan pemanfaatan teknologi menjadi salah satu aspek penyebab perbedaan hasil penelitian tersebut. Hal ini dikarenakan pada era knowledge based busines dan teknologi memegang peranan penting. Perbedaan perkembangan dan penggunaan teknologi dapat mengakibatkan perbedaan dalam implikasi dan penggunaan intellectual capital disetiap perusahaan. Penggunaan dan pemanfaatan IC yang berbeda menyebabkan perbedaan kinerja keuangan perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam


(4)

menciptakan nilai. Oleh karena masih adanya perbedaan dari hasil antara beberapa penelitian terdahulu maka peneliti tertarik untuk menguji kembali secara empiris hubungan antara intellectual capital diukur dengan VAICTM yang dikembangkan oleh Pulic,(2000) terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Disisi lain perusahaan manufaktur merupakan sektor industri yang dinilai sangat intensif akan pengetahuan dan merupakan sumber yang besar akan intellectual capital. Dengan semakin majunya modernitas menyebabkan perusahaan–perusahaan di Indonesia lebih menganggap bahwa teknologi dan intellectual capital yang ada di perusahaan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan.

Perusahaan manafaktur yang masuk dalam BEI terdiri dari tiga sektor industri yang pertama sektor industri dasar dan kimia, sektor aneka industri, dan sektor industri barang dan konsumsi. Sektor industri dasar kimia terbagi atas delapan sub sektor industri, sub sektor semen, keramik porselin dan kaca, logam dan sejenisnya, kimia, plastik dan kemasan, pakan ternak, kayu dan pengelohannya, plup dan kertas. Sektor aneka industri terbagi dalam lima sub sektor pertama, sub sektor otomotif dan komponen, tekstil dan garment, alas kaki, kabel, dan elektronika. Dan terakhir sektor industri barang dan makanan terdiri dari lima sub sektor, sub sektor makanan, rokok, farmasi, kosmetik, dan terakhir sub sektor peralatan rumah tangga.


(5)

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini selanjutnya dirumuskan sebagai berikut :

Apakah Intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang Listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) ?

C. Tujuan Penilitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Memberikan bukti empiris mengenai apakah Intellectual Capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manafaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI).

D. Batasan Masalah

1. Kelompok perusahaan yang dipilih sebagai sampel penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013.

2. Nilai perusahaan dihitung hanya berdasar pada empat rasio yaitu, Market to Book Value Ratio (MtBV), Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), dan Asset Turnover Ratio (ATO).

E. Manfaat Peneltian

Penelitian ini di harapkan mampu memberikan manfaat bagi pihak-pihak pemakai laporan keuangan, antara lain :


(6)

1. Bagi pihak perusahaan

Sebagai sumber informasi agar perusahaan lebih memfokuskan dan mengembangkan intellectual capital yang dimiliki, karena intellectual merupakan asset yang penting bagi perusahaan untuk bersaing.

2. Bagi regulator

Sebagai sumber informasi dan refrensi mengenai relevansi pengungkapan intellectual capital dalam laporan keuangan belum adanya standarisasi mengenai penyajian dan pengungkapan intellectual capital dalam laporan tahunan.

3. Investor

Dengan adanya pengungkapan intellectual capital pada laporan keuangan maka investor dapat mengambil keptusan dengan lebih baik karena intellectual capital dapat menggambarkan kinerja perusahaan yang selama ini belum terdapat pada laporan tahunan perusahaan.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008 - 2011

2 97 164

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010 - 2012.

0 4 14

INTELLECTUAL CAPITAL DAN KINERJA PERUSAHAAN PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010 - 2012.

0 30 29

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

2 12 33

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 2 15

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 5 16

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai

0 1 18

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

0 0 23

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP UKURAN FUNDAMENTAL KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN DI BEI

0 0 16

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN PRODUKTIVITAS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

0 0 16