PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH DENGAN REKSA DANA KONVENSIONAL PADA PT BATAVIA PROSPERINDO ASSET MANAGEMENT TAHUN 2008-2012

PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH
DENGAN REKSA DANA KONVENSIONAL
PADA PT BATAVIA PROSPERINDO ASSET MANAGEMENT
TAHUN 2008-2012

SKRIPSI

Oleh:
Muhammad Rezky Aditya Ardiyan
201010160311004

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2014

PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH
DENGAN REKSA DANA KONVENSIONAL
PADA PT BATAVIA PROSPERINDO ASSET MANAGEMENT
TAHUN 2008-2012

SKRIPSI


Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:
Muhammad Rezky Aditya Ardiyan
201010160311004

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2014

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama

: Muhammad Rezky Aditya Ardiyan

NIM


: 201010160311004

Jurusan

: Manajemen

Fakultas

: Ekonomi Dan Bisnis
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Dengan ini menyatakan yang sebenar-benarnya bahwa:
1. Tugas akhir dengan judul “PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA
SYARIAH DENGAN REKSA DANA KONVENSIONAL PADA PT BATAVIA
PROSPERINDO ASSET MANAGEMENT TAHUN 2008-2012” adalah hasil

karya saya, dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang
pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu
perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang

secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan dan
daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam tugas akhir ini dapat dibuktikan unsur-unsur
PLAGIASI saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR
AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN. Serta
diproses sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku.
3. Tugas akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS
ROYALTI NON EKSKLUSIF.
Demikian pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Malang, 3 Mei 2014
Yang Menyatakan

Muhammad Rezky Aditya Ardiyan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tentang
“PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH DENGAN REKSA

DANA KONVENSIONAL PADA PT. BATAVIA PROSPERINDO ASSET
MANAGEMENT TAHUN 2008-2012”.
Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Strata 1 (S1) pada Program Sarjana Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
Atas berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan untuk
memberikan segala yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini, perkenankanlah
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.

Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan bagi
penulis untuk mengikuti kegiatan perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.

2.

Dr. Marsudi, M.M., selaku Ketua Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang atas kebijakan dalam penyusunan
mata kuliah sesuai konsentrasi penjurusan.


3.

Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M., AFP.. dan Dra. Hj. Triningsih Sri Supriati,
M.P., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan penuh
kesabaran memberikan pengarahan, saran serta dukungan hingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.

4.

Dra. Siti Nurhasanah, M.Si., selaku dosen wali dan Bapak serta Ibu Dosen
Jurusan Manajemen yang telah membimbing dan memberikan banyak
masukan kepada penulis selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

5.

Ibunda Hj. Pianah MNA, Ayahanda H. Armuin Rady serta kakak-kakak
Ardiyanku, Verdy Ardiyan, Sandy Ardiyan, dan Ade Irvan Ardiyan serta
keluarga besar MNA tercinta yang telah banyak berkorban dan mendoakan.


6.

Saudara-saudara di Gajayana Gg V/605A : Kai Laboro, Kak Guruh, Ipul, Fajar,
dan Achmad Yani yang telah menemani di perantauan.

7.

Teman-teman Kelas Manajemen A 2010 dan se-UMM raya, MIX FC,
Bubuhan Tembaga, Geng KKN 62, Kelompok Studi Pasar Modal UMM dan
Keluarga Besar Laboratorium Komputasi Ekonomika dan Bisnis FEB terima
kasih atas persaudaraan yang telah kita bangun.

8.

Tulang rusukku yang hilang, terima kasih supportnya, all the best.

9.

Kepada semua pihak baik yang secara langsung maupun tidak langsung telah

membantu dan menolong segala keperluan dan kepentingan penulis dalam
menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis menyadari akan kekurang sempuranaan penulisan skripsi ini. Oleh
sebab itu segala kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membacanya.
Malang, April 2014
Penulis,

Muhammad Rezky Aditya Ardiyan

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................

i

KATA PENGANTAR ...........................................................................


iii

DAFTAR ISI ..........................................................................................

vi

DAFTAR TABEL ...................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................

xiv

BAB I


BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................

1

B. Rumusan Masalah ...............................................................

6

C. Batasan Penelitian ...............................................................

7

D. Tujuan Penelitian .................................................................

7

E. Kegunaan Penelitian ............................................................


8

TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Peneliti Terdahulu ................................................

9

B. Tinjauan Teori .....................................................................

10

1. Kinerja ..........................................................................

10

2. Reksa Dana ...................................................................

10


3. Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana
Konvensional ...............................................................

17

a) Kelembagaan .........................................................

17

b) Mekanisme Reksa Dana ........................................

17

c) Hubungan Investor Dengan Perusahaan ...............

18

4. Kinerja Reksa Dana ......................................................

19

5. Tingkat Pengembalian (Return) dan Resiko ................

20

6. Metode Penilaian Kinerja Reksa Dana ........................

21

a) Sharpe Index .........................................................

21

b) Treynor Index ........................................................

22

c) Jensen Index ..........................................................

22

7. Batavia Dana-Syariah dan Batavia Dana Pada PT. Batavia
Prosperindo Asset Management ...................................

22

a) Batavia Dana Saham Syariah ................................

22

b) Batavia Dana Saham .............................................

25

8. Hubungan Return dan Resiko Terhadap Kinerja Reksa Dana

26

C. Kerangka Pikir .....................................................................

26

D. Hipotesis ..............................................................................

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian .................................................................

29

B. Jenis Penelitian ....................................................................

29

C. Jenis dan Sumber Data ........................................................

29

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................

30

E. Definisi Operasional ............................................................

31

1. Tingkat Return dan Resiko Reksa Dana Syariah dan

Konvensional ...............................................................

31

a) Return ....................................................................

31

b) Resiko ....................................................................

31

2. Kinerja Reksa Dana Syariah dan Konvensional ..........

32

a) Sharpe Index .........................................................

32

b) Treynor Index ........................................................

32

c) Jensen Index ..........................................................

33

F. Teknik Analisis Data ...........................................................

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ...................................

38

1. Sejarah Singkat PT. Batavia Prosperindo Asset Management

38

2. Visi dan Misi ................................................................

38

3. Struktur Organisasi ......................................................

40

4. Produk Fund Manager .................................................

40

B. Analisis Data dan Pembahasan ...........................................

42

1. Tingkat Return, Resiko, dan Metode Risk Adjusted Reksa
Dana Syariah dan Konvensional ..................................

42

a) Tingkat Pengembalian atau Return .......................

42

b) Tingkat Resiko ......................................................

53

c) Metode Risk Adjusted ............................................

58

2. Uji Hipotesis ................................................................

69

3. Pembahasan ..................................................................

78

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................

82

B. Saran ....................................................................................

83

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1

Return Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional
Tahun 2008 ........................................................................

Tabel 4.2

Return Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional
Tahun 2009 ........................................................................

Tabel 4.3

51

Expected Return Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana
Konvensional Tahun 2012 .................................................

Tabel 4.11

50

Expected Return Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana
Konvensional Tahun 2011 .................................................

Tabel 4.10

49

Expected Return Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana
Konvensional Tahun 2010 .................................................

Tabel 4.9

48

Expected Return Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana
Konvensional Tahun 2009 .................................................

Tabel 4.8

47

Expected Return Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana
Konvensional Tahun 2008 .................................................

Tabel 4.7

46

Return Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional
Tahun 2012 ........................................................................

Tabel 4.6

45

Return Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional
Tahun 2011 ........................................................................

Tabel 4.5

44

Return Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional
Tahun 2010 ........................................................................

Tabel 4.4

43

Resiko Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional

52

Tahun 2008 ........................................................................
Tabel 4.12

Resiko Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional
Tahun 2009 ........................................................................

Tabel 4.13

56

Resiko Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional
Tahun 2011 ........................................................................

Tabel 4.15

55

Resiko Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional
Tahun 2010 ........................................................................

Tabel 4.14

54

57

Resiko Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional
Tahun 2012 ........................................................................

58

Tabel 4.16

Resiko Sistematis (Beta) Indeks JII Tahun 2008-2012 ....

60

Tabel 4.17

Resiko Sistematis (Beta) Indeks LQ45 Tahun 2008-2012

61

Tabel 4.18

Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah dengan Reksa
Dana Konvensional dengan Metode Risk Adjusted Tahun
2008 ...................................................................................

Tabel 4.19

63

Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah dengan Reksa
Dana Konvensional dengan Metode Risk Adjusted Tahun
2009 ...................................................................................

Tabel 4.20

64

Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah dengan Reksa
Dana Konvensional dengan Metode Risk Adjusted Tahun
2010 ...................................................................................

Tabel 4.21

65

Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah dengan Reksa
Dana Konvensional dengan Metode Risk Adjusted Tahun
2011 ...................................................................................

67

Tabel 4.22

Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah dengan Reksa
Dana Konvensional dengan Metode Risk Adjusted Tahun
2012 ...................................................................................

Tabel 4.23

68

Independent Sample t-test Return dan Resiko Reksa Dana
Syariah dengan Reksa Dana Konvensional ......................

70

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perbandingan Total NAB BATAVIA DANA-SYARIAH
DAN BATAVIA DANA Tahun 2008-2012 ......................
Gambar 2.1 Kerangka Pikir ..................................................................

5
27

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Nilai Aktiva Bersih Harian Reksa Dana Batavia Dana Saham
Syariah Dan Batavia Dana Saham, Indeks JII, Indeks LQ45, Hasil
Perhitungan Tingkat Return Reksa Dana Dan Indeks Pasar, Tingkat
Expected Return Reksa Dana Dan Indeks Pasar, Tingkat Resiko dan
Nilai Beta Tahun 2008-2012.
Lampiran 2 Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Sertifikat Bank Indonesia
Syariah (SBIS) Tahun 2008-2012.
Lampiran 3 Hasil Perhitungan Metode Risk Adjusted Tahun 2008-2012.
Lampiran 4 Pengolahan Data SPSS

DAFTAR PUSTAKA

Darmadji, Tjiptono, dan Hendy M. Fakhruddin. 2006. Pasar Modal Di Indonesia:
Pendekatan Tanya Jawab. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Gitman, Lawrence J., dan Michael D. Joehnk. 2008. Fundamentals Of Investing.
Pearson. Boston.
Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. BPFE-Yogyakarta.
Yogyakarta.
Kodrat, David Sukardi, dan Kurniawan Indonanjaya. 2010. Manajemen Investasi:
Pendekatan Teknikal Dan Fundamental Untuk Analisis Saham. Graha
Ilmu. Surabaya.
Rahardjo, Sapto. 2004. Panduan Investasi Reksa Dana. PT Elex Media
Komputindo. Jakarta.
Ratnawati, Vince, dan Ningrum Khairani. 2012. Perbandingan Kinerja Reksa
Dana Syariah Dan Reksa Dana Konvensional. Jurnal.
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio. Erlangga.
Jakarta.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit Salemba Empat.
Jakarta.

Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan: Kebijakan Moneter Dan
Perbankan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Jakarta.
Suciningtyas, Hikmah Inayatul. 2009. Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah
Dengan Reksa Dana Konvensional (Studi Danareksa Syariah Berimbang
Dan Danareksa Anggrek Pada PT Danareksa Investment Management
Periode 2005-2007). Skripsi, belum diterbitkan.
Sutedi, Adrian. 2011. Pasar Modal Syariah: Sarana Investasi Keuangan
Berdasarkan Prinsip Syariah. PT Sinar Grafika. Jakarta.
Utomo, Ponco. 2010. Peluang Dan Tantangan Pertumbuhan Reksa Dana Di
Indonesia. PT Minna Padi Aset Manajemen.
Zubir, Zulmi. 2011.Manajemen Portofolio: Penerapannya Dalam Investasi Saham.
Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
www.bapepam.go.id, diakses tanggal 7 Januari 2014.
www.bi.go.id, diakses tanggal 12 Januari 2014.
www.finance.yahoo.com, diakses tanggal 7 Januari 2014.
www.idx.co.id, diakses tanggal 9 Januari 2014.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar modal dalam era sekarang telah berkembang sangat pesat, karena
pasar modal merupakan suatu alternatif bagi para pemodal untuk berinvestasi.
Perkembangan pasar modal mempunyai peranan yang penting bagi kemajuan
ekonomi nasional di Indonesia. Unsur yang terkait di dalam pasar modal ada
dua, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang
memerlukan dana (issuer) Perkembangan pasar modal Indonesia dalam
menggalang dana mempunyai peranan yang penting untuk menunjang
pembangunan nasional.
Dana masyarakat yang diperoleh dari pasar modal digunakan oleh banyak
perusahaan lokal maupun perusahaan asing dengan tujuan salah satunya yaitu
membiayai segala kegiatan operasional perusahaan. Dana yang bersumber dari
masyarakat merupakan dana terpenting bagi kegiatan perusahaan dan
merupakan ukuran keberhasilan perusahaan jika mampu membiayai operasinya
dari sumber dana ini.
Keberadaan pasar modal sampai dengan saat ini telah memberikan banyak
manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan terhadapnya. Diantara
banyak manfaat yang diberikan oleh pasar modal, manfaat yang dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai investor dengan skala kecil pada
umumnya adalah pasar modal menyediakan sumber pembiayaan jangka

1

2

panjang bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber daya secara
optimal, memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan
masyarakat menengah, dan sebagai alternatif investasi yang memberikan
potensi keuntungan dengan resiko yang bisa diperhitungkan melalui
keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi.
Keterbukaan dalam melakukan investasi di pasar modal, para investor dapat
menginvestasikan dananya pada sekuritas yang dikehendaki dan yang memiliki
tingkat resiko yang dapat ditoleransi. Hal yang harus dicermati dalam
melakukan investasi di pasar modal, setiap investor dapat memiliki return yang
tinggi tetapi dapat juga memiliki tingkat resiko yang tinggi. Oleh karena itu,
investor harus memiliki strategi dalam berinvestasi pada sekuritas yang tepat
dengan memiliki tingkat resiko yang dapat ditoleransi.
Bangkitnya ekonomi Islam menjadi fenomena yang menarik dan
menggembirakan terutama bagi penduduk Indonesia yang mayoritas beragama
Islam, sehingga pengembangan produk pasar modal yang berbasis syariah
perlu ditingkatkan. Investasi di pasar modal yang berbasis syariah memiliki
daya tarik tersendiri dibandingkan dengan investasi pada pasar modal yang
berbasis konvensional, khususnya bagi masyarakat Indonesia yang sebagian
besar beragama islam, mereka dapat memenuhi kenyamanan dalam
berinvestasi yang sesuai dengan prinsip syariah.
Salah satu produk investasi pasar modal yang dianggap ideal oleh para
investor mengingat tingkat keuntungan yang ditawarkan relatif cukup tinggi
adalah Reksa Dana (unit trust, mutual fund, atau investment fund). Reksa Dana

3

merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya
pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian
untuk menghitung resiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai
sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,
mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki
waktu dan pengetahuan yang terbatas.
Mekanisme kinerja Reksa Dana sebagai pengumpul pemodal adalah dari
penjualan surat berharga dan pendistribusian kontribusi berupa deviden, capital
gain dan peningkatan nilai aktiva bersih. Prinsip Reksa Dana dilakukan dengan
menyebar investasi pada beberapa jenis alternatif investasi di Pasar Uang (surat
berharga pasar uang dan surat berharga komersial) dan Pasar Modal (saham
dan obligasi).
Reksa Dana dikelola oleh manajer investasi, yang sedikitnya terdiri dari dua
manajer investasi yang berlisensi. Manajer investasi dalam menjalankan
tugasnya akan secara terus menerus menganalisis dan mencari instrumen
investasi yang dapat memberikan nilai wajar dengan hasil terbaik. Perusahaan
akan mengemas dan memelihara seperangkat instrumen investasi untuk
mengoptimalkan hasil. Cara mengemas dan mengelola portofolio ini disebut
manajemen portofolio.
Perusahaan yang efeknya dapat dibeli oleh Reksa Dana Syariah hanya
perusahaan yang jenis dan ruang lingkup kegiatannya sesuai dengan prinsipprinsip Islam yakni perusahaan yang digolongkan halal oleh Dewan Syariah
Nasional. Saham perusahaan perbankan konvensional, asuransi konvensional,

4

perusahaan makanan yang tergolong haram, consumer product (minuman
keras), perusahaan perjudian, dan saham yang tergolong subhat seperti saham
industri perhotelan tidak dibeli oleh Reksa Dana Syariah. Hal inilah yang
membuat reksa dana syariah berbeda dalam hal produk, jasa dan kegiatan
usaha dengan Reksa Dana Konvensional.
Salah satu persoalan yang dihadapi perusahaan sekuritas dalam mengelola
aset Reksa Dana yang berbasis konvensional maupun syariah adalah memilih
jenis instrumen yang akan dibeli, jumlah dan timing yang tepat. Tidak ada yang
pasti dalam penilaian portofolio di pasar modal, karena setiap efek mempunyai
karakteristik dan faktor tersendiri yang mempengaruhi fluktuasi efek tersebut,
sehingga keahlian manajer investasi dalam menerapkan nilai wajar portofolio
dan menentukan portofolio yang akan diinvestasikan dalam Reksa Dana adalah
keunggulan tersendiri bagi kinerja Reksa Dana yang bersangkutan.
PT. Batavia Prosperindo Asset Management, atau lebih dikenal dengan
BPAM merupakan anak perusahaan dari PT Batavia Prosperindo Sekuritas
yang telah memiliki pengalaman dalam mengelola portofolio investasi nasabah
sejak tahun 1996, dengan modal dasar sebesar Rp 120 miliar. BPAM
menyediakan beragam layanan pengelolaan dana dalam bentuk Reksa Dana
Terbuka yaitu: Reksa Dana Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran, dan
Saham, serta Reksa Dana Terproteksi, dan juga pengelolaan dana untuk
investor secara bilateral dan eksklusif dalam bentuk Konvensional maupun
Syariah, dengan pilihan denominasi Rupiah dan US Dollar.

5

Salah satu Reksa Dana Saham Syariah yang ditawarkan oleh BPAM adalah
Batavia Dana Saham Syariah (BATAVIA DANA-SYARIAH) dimana produk
tersebut merupakan pengembangan dari Reksa Dana Saham yang ditawarkan
oleh BPAM sebelumnya yaitu Batavia Dana Saham (BATAVIA DANA).
Berdasarkan Gambar 1.1, terlihat perbandingan total NAB Reksa Dana
BATAVIA DANA-SYARIAH dan BATAVIA DANA yang mengalami
fluktuasi dari tahun 2008 sampai dengan 2012.
Gambar 1.1 Perbandingan Total NAB BATAVIA DANA-SYARIAH
DAN BATAVIA DANA Tahun 2008-2012

Sumber: PT Batavia Prosperindo Asset Management, diolah.
Pada Gambar 1.1 tersebut, terlihat perbedaan trend pertumbuhan dan
penurunan total nilai aktiva bersih yang dialami oleh Reksa Dana BATAVIA
DANA-SYARIAH dengan Reksa Dana BATAVIA DANA pada periode
tertentu. Terdapat beberapa titik pertumbuhan maupun penurunan yang
berbeda pada tahun tertentu diantara kedua produk Reksa Dana tersebut,
misalnya pada tahun 2010-2011 Reksa Dana BATAVIA DANA-SYARIAH

6

mengalami penurunan, sedangkan Reksa Dana BATAVIA DANA mengalami
kenaikan yang sangat tajam. Hal tersebut juga terjadi pada tahun selanjutnya
dimana.pada tahun 2011-2012, Reksa Dana BATAVIA DANA-SYARIAH
mengalami kenaikan, sedangkan Reksa Dana BATAVIA DANA mengalami
penurunan.
Dengan

demikian,

diperlukan

suatu

cara/alat

untuk

mengukur,

menganalisis, serta membandingkan kinerja Reksa Dana. Berdasarkan latar
belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang
perbandingan kinerja Reksa Dana, dengan judul “Perbandingan Kinerja Reksa
Dana Syariah dengan Reksa Dana Konvensional Pada PT Batavia Prosperindo
Asset Management Periode 2008-2012”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah yang akan dibahas
adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan kinerja Reksa Dana Syariah dengan Reksa
Dana Konvensional pada PT Batavia Prosperindo Asset Management
dilihat dari return dan resiko tahun 2008-2012?
2. Bagaimana perbedaan kinerja Reksa Dana Syariah dengan Reksa Dana
Konvensioal dilihat dari metode Risk Adjusted pada PT Batavia
Prosperindo Asset Management tahun 2008-2012?

7

C. Batasan Penelitian
Untuk menghindari keluasan masalah, maka penulis membatasi penelitian
pada perbandingan kinerja Reksa Dana Batavia Dana Saham Syariah
(BATAVIA DANA-SYARIAH) dengan Reksa Dana Batavia Dana Saham
(BATAVIA DANA) pada PT Batavia Prosperindo Asset Management, dimana
untuk menilai apakah terdapat perbedaan kinerja Reksa Dana BATAVIA
DANA-SYARIAH lebih dengan kinerja Reksa Dana BATAVIA DANA
(konvensional) dilihat dari faktor return yang disertai dengan resiko secara
bersamaan. Penulis juga menggunakan metode Risk Adjusted (Sharpe Index,
Treynor Index, dan Jensen’s Alpha) untuk menggambarkan perbedaan kedua
kinerja Reksa Dana tersebut. Penulis dalam hal ini hanya terbatas pada ruang
lingkup perbandingan

Reksa Dana BATAVIA DANA-SYARIAH dengan

Reksa Dana BATAVIA DANA pada tahun 2008 - 2012.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perbedaan kinerja Reksa Dana Syariah dengan Reksa
Dana Konvensional pada PT Batavia Prosperindo Asset Management
dilihat dari return dan resiko tahun 2008-2012.
2. Untuk mendeskripsikan perbedaan kinerja Reksa Dana Syariah dengan
Reksa Dana Konvensional dilihat dari metode Risk Adjusted (Sharpe
Index, Treynor Index, dan Jensen’s Alpha) pada PT Batavia Prosperindo
Asset Management tahun 2008-2012.

8

E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Perusahaan sebagai manajer investasi dalam hal ini adalah PT Batavia
Prosperindo Asset Management, diharapkan dapat meningkatkan kinerja
Reksa Dana, melalui pengembangan strategi yang baik dalam melakukan
seleksi saham yang efisien dan alokasi dana yang efektif supaya kinerja
Reksa Dana melebihi kinerja pasarnya.
2. Bagi Investor
Investor diharapkan dapat memperoleh informasi mengenai perbandingan
kinerja dan prospek Reksa Dana Syariah (BATAVIA DANA-SYARIAH)
dan Reksa Dana Konvensional (BATAVIA DANA) terkait dengan
keputusan untuk berinvestasi atau tidak berinvestasi pada Reksa Dana
Syariah (BATAVIA DANA-SYARIAH) dan Reksa Dana Konvensional
(BATAVIA DANA).
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a) Memberikan dukungan teori yang berkaitan dengan perbandingan
kinerja Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional.
b) Menjadikan sebagai bahan acuan dan pertimbangan untuk mengkaji dan
meneliti lebih jauh lagi berkaitan dengan Reksa Dana.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Peneliti Terdahulu
Suciningtyas (2009) melakukan penelitian mengenai perbandingan kinerja
Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional pada PT. Danareksa
Investment Management selama tahun 2005-2007. Alat analisis pada penelitian
ini menggunakan perhitungan return dan resiko serta menggunakan metode
risk adjusted. Dengan alat uji hipotesis menggunakan uji beda t sampel
berpasangan (paired sample t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kinerja reksa dana syariah maupun konvensional memang berbeda, namun
tidak signifikan.
Ratnawati

dan

Khairani

(2012)

melakukan

penelitian

mengenai

perbandingan kinerja Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional
secara umum dengan sampel penelitian reksa dana pendapatan tetap syariah
maupun konvensional dan reksa dana campuran syariah maupun konvensional
selama tahun 2006-2009. Alat analisis pada penelitian ini menggunakan
perhitungan return dan resiko serta menggunakan metode risk adjusted.
Dengan alat uji hipotesis menggunakan uji beda t sampel bebas (independent
sample t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja reksa dana syariah
maupun konvensional memang berbeda, namun tidak signifikan.

9

10

B. Tinjauan Teori
1. Kinerja
Kinerja (performance) dalam kamus istilah akuntansi adalah kuantifikasi
dari keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode tertentu.
Kinerja menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan kekuatan serta
kelemahan suatu perusahaan. Sedangkan, kinerja keuangan adalah
gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu di raih oleh perusahaan pada
periode tertentu melalui aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan

secara

efisien

dan

efektif,

yang

dapat

diukur

perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap data-data
keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan (Siegel dan Joek, 2000:
16).
2. Reksa Dana
Reksa dana berasal dari kata “Reksa” yang berarti jaga atau pelihara
dan kata “Dana” berarti uang. Sehingga reksa dana dapat diartikan sebagai
kumpulan uang yang dipelihara. Reksa Dana adalah wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvenstasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi
(UU PM No.8/ Tahun 1995, pasal 1 ayat 27 dalam Darmadji dan Hendy,
2006: 210).
Menurut Sapto Rahardjo (2004: 2) Reksa Dana adalah suatu kumpulan
dana dari masyarakat, pihak pemodal atau pihak investor untuk kemudian

11

dikelola oleh Manajer Investasi dan diinvestasikan pada berbagai jenis
portofolio investasi efek atau produk keuangan lainnya.
Diluar negeri, terdapat bermacam istilah yang digunakan untuk Reksa
Dana. Di Inggris, Australia, dan Malaysia dikenal dengan sebutan Unit
Trust dan di Amerika Serikat, Reksa Dana dikenal dengan istilah Mutual
Fund.Amerika baru mengenal Reksa Dana pada tahun 1920 Reksa Dana
pertama kali di Amerika yaitu Massachusetts Investor Trust pada tahun
1924. Reksa Dana pertama kali sudah diperkenalkan di Belgia sejak tahun
1822 dalam bentuk Reksa Dana tertutup (closed–end fund) dan kemudian
menyebar ke Inggris dan Skotlandia pada sekitar tahun 1860-an. Reksa
Dana di Jepang lebih dikenal dengan Investment Trust istilah tersebut juga
digunakan oleh Reksa Dana di Malaysia. Prinsip Investment Trust di
Jepang telah dikenal sejak tahun 1937 akan tetapi perkembangannya
terhenti seiring dengan terjadinya Perang Dunia II.
Perkembangan Reksa Dana di India pada tahun 1964 dimulai denga
terbitnya Unit Trust Of India (UTI). Reksa Dana di Perancis lebih dikenal
dengan UCITS (Undertakings for Collective Investment in Transferable
Securities). Di Australia Reksa Dana dikenal dengan Unit Trust mulai
dikenal pada tahun 1930 akan tetapi perkembangan Reksa Dana di
Australia berkembang pesat dimulai pada tahun 1983.Di negara tetangga,
Malaysia, Reksa Dana dimulai pada tahun 1968 yang dikenal dengan Unit
Trust.

12

Di Indonesia reksa dana pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976
merupakan sebuah instrumen investasi tambahan yang dikeluarkan oleh
manajer investasi. Di Indonesia Reksa Dana cukup berkembang pesat
Sakarena sejak Juli 1996 sampai Desember 1997 sudah ada 76 Reksa
Dana.Dimana perkembangan tersebut cukup fantastik dan merupakan
pertumbuhan yang baik.Pada tahun 1976 muncul Reksa Dana pertama kali
yaitu PT. Danareksa dimana perusahaan ini dapat menerbitkan sertifikat
yang dikenal dengan sertifikat Danareksa I dan II. Pada tahun 1995 berdiri
sebuah reksa dana tertutup yaitu PT. BDNI Reksa Dana yang selanjutnya
berkembang pada tahun 1996.
Definisi yang telah diuraikan sebelumnya yang terdiri dari beberapa
pengertian dapat dilihat Reksa Dana mempunyai beberapa karakteristik
yaitu:
a) Kumpulan dan pemilik, dimana pemilik Reksa Dana adalah berbagai
pihak dari perorangan dan lembaga yang menginvestasikan atau
memasukan dananya ke Reksa Dana dengan berbagai variasi.
b) Reksa Dana dikelola oleh manajer investasi. Manajer investasi yang
sebagai lembaga harus mempunyai izin perusahaan untuk mengelola
dana, dimana izin tersebut diperoleh dari Bapepam (Badan
Pengawasan Pasar Modal) bagi perusahaan yang bergerak dan
berusaha di Indonesia. Perusahaan tersebut harus mempunyai orang
yang mempunyai izin sebagai pengelola dana.

13

c) Diinvestasikan kepada efek yang dikenal dengan instrument investasi.
Dana yang dikumpulkan dari masyarakat tersebut diinvestasikan ke
dalam instrument investasi seperti rekening Koran, deposito, surat
utang jangka pendek, surat utang jangka panjang, obligasi dan efek
saham maupun efek yang beresiko tinggi seperi opsi, future, dan
sebagainya. Manajer Investasi melakukan investasi pada masingmasing instrument tersebut mempunyai besaran yang sering disebut
alokasi asset yang berbeda–beda sesuai dengan perhitungan manajer
investasi untuk mencapai tujuan investasi yaitu tingkat pengembalian
yang diharapkan.
d) Reksa

Dana

merupakan

investasi

jangka

menengah

dan

panjang.Jangka menengah dan jangka panjang merupakan reflekasi
dari investasi Reksa Dana, karena umumnya Reksa Dana melakukan
investasi kepada instrument investasi jangka panjang seperti obligasi
dan saham. Dengan karakteristik ini Reksa Dana tidak dapat dianggap
sebagai saingan dari deposito produk perbankan.
e) Reksa Dana merupakan produk investasi yang beresiko.Beresikonya
Reksa Dana karena harga instrument portofolionya yang berubah
setiap waktu. Resiko Reksa Dana juga terkadang terjadi karena tidak
kesengajaan, misalkan ada dana tunai yang masuk ke Reksa Dana dan
Manajer Investasinya sedang rapat seharian dan lupa memasukan
penempatan dana sehingga tingkat pengembalian reksa dana turun.

14

Reksa dana merupakan sebuah instrumen yang menguntungkan bagi
para investor. Manfaat yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi di
Reksa Dana yaitu:
a) Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dalam
melakukan investasi dapat melakukan diversifikasi investasi dalam
Efek, sehingga dapat memperkecil resiko. Dengan Reksa Dana, maka
akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan
memudahkan diversifikasi baik untuk instrument di pasar modal
maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis
instrumen seperti deposito, saham, dan obligasi.
b) Reksa Dana dapat mempermudah para pemodal dalam berinvestasi di
pasar modal. Dengan Reksa Dana dapat menentukan saham–saham
yang baik, menentukan saham bukanlah pekerjaan yang mudah tetapi
membutuhkan keahlian dan pengetahuan tersendiri dalam menentukan
saham.
c) Berinvestasi dalam Reksa Dana dapat mengefisienkan waktu karena
dengan reksa danapara investor tidak perlu repot–repot untuk
memantau kinerja investasinya karena hal itu sudah diserahkan kepada
manajer investasi untuk memantau perkembangan dan kinerja
investasinya.
Investor yang membeli Reksa Dana akan mendapatkan keuntungan
keuntungan yang berasal dari selisih pendapatan harga beli antara NAB
(Nilai Aktiva Bersih) per unit pada awal pembelian dan tingkat NAB per

15

unit pada saat penjualan kembali Reksa Dana tersebut. Konsep Nilai
Aktiva Bersih (NAB) adalah nilai aktiva Reksa Dana setelah dikurangi
nilai kewajiba Reksa Dana tersebut.
Banyak pihak yang terkait dengan Reksa Dana (Rahardjo, 2004: 43)
mulai dari proses pembentukan sampai proses pengelolaan, yaitu:
a) Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
b) Perusahaan Manajer Investasi
c) Sponsor Reksa Dana
d) Bank Kustodian
e) Pemasar Reksa Dana (agen penjual)
f) Notaris
g) Konsultan Hukum
h) Akuntan Publik
Berikut ini adalah resiko yang akan dihadapi oleh investor yang akan
berinvestasi di Reksa Dana (Utomo, 2010: 19). Resiko itu antara lain :
a) Resiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
Pailitnya perusahaan penerbit efek Pendapatan Tetap/tertundanya
pembayaran

bunga

akibat

kesulitan

likuiditas

penerbit

efek

Pendapatan Tetap. Hal ini mengakibatkan NAB per unit penyertaan
turun secara signifikan.

16

b) Resiko Likuiditas
Penjualan kembali tergantung kepada likuiditas portfolio atau
kemampuan dari Manajer Investasi untuk membeli kembali dengan
menyediakan uang tunai. (Reksa Dana Terbuka). Bagi Reksa Dana
Tertutup penjualan atau redemption dilakukan di bursa tempat saham
Reksa Dana tercatat.
c) Resiko Pertanggungan atas Kekayaan Reksa Dana
Bila terjadi hal – hal seperti wanprestasi oleh pihak yang terkait
dengan Reksa Dana seperti bencana alam, kebakaran, serta kerusuhan
akan mempengaruhi NAB per unit.
d) Resiko Perubahan Politik Ekonomi
Perubahan kondisi politik dan ekonomi dapat mempengaruhi
investasi pada Reksa Dana.
e) Resiko Penurunan Suku Bunga
Penerimaan bunga investasi Reksa Dana tergantung pada
kemampuan Manajer Investasi dalam memilih jenis – jenis investasi
yang menguntungkan serta kondisi Pasar Modal dan Pasar Uang di
dalam dan luar negeri.
f) Resiko Pertukaran Mata Uang
Investasi Reksa Dana pada mata uang asing, memungkinkan
terjadinya rugi kurs valuta asing yang menyebabkan penurunan NAB.

17

3. Perbedaan Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional
Menurut Suciningtyas (2009: 34) secara umum, dapat dideskripsikan
perbedaan antar Reksa Dana Syariah dengan Reksa Dana Konvensional
sebagai berikut:
a) Kelembagaan
Secara kelembagaan, Reksa Dana Syariah dengan Reksa Dana
Konvensional memiliki ciri yang sama. Namun, dalam Reksa Dana
Syariah terdapat lembaga yang bernama Dewan Pengawas Syariah
yang beranggotakan beberapa alim ulama dan ahli ekonomi syariah
yang direkomendasikan oleh Dewan Pengawas Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia. Tugas lembaga tersebut adalah melakukan
screening (seleksi dan kualifikasi) terhadap produk-produk yang
menjadi objek investasi Reksa Dana, apakah sesuai dengan syariat
atau tidak. Dengan demikian, tidak semua produk dapat menjadi objek
investasi Reksa Dana, berbeda dengan Reksa Dana Konvensional
yang berdasar pada keuntungan tanpa melihat halal tidaknya produk
tersebut.
b) Mekanisme Reksa Dana
Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional pada dasarnya
memiliki mekanisme yang sama. Para investor dan manajer
mengumpulkan sejumlah dana untuk melakukan investasi ke dalam
berbagai produk investasi yang memerlukan modal besar, sedangkan
keputusan untuk melakukan investasinya dipegang sepenuhnya oleh

18

manajer investasi yang lebih ahli dan berpengalaman. Selanjutnya,
hasil keuntungan investasi tersebut dibagihasilkan diantara para
investor dan manajer investasi sesuai dengan proporsi modal yang
dimiliki. Namun, Reksa Dana Syariah tidak diperbolehkan melakukan
tindakan spekulasi, yang didalamnya mengandung gharar seperti
penawaran palsu dan tindakan spekulasi lainnya. Selain itu, Reksa
Dana Syariah di dalam investasinya tidak hanya bertujuan untuk
mendapat return yang tinggi. Tidak hanya melakukan maksimalisasi
kesejahteraan

yang

tinggi

terhadap

pemilik

modal,

tetapi

memperhatikan pula bahwa portofolio yang dimiliki tetap berada pada
aspek investasi pada perusahaan yang memiliki produk halal dan baik
yang tidak melanggar aturan syariah.
c) Hubungan investor dengan perusahaan
Aqad antara investor dengan lembaga hendaknya dilakukan dengan
sistem mudharabah. Secara teknis, al-mudharabah adalah akad kerja
sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama menyediakan
seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.
Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menuntut kesepakatan
yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi, ditanggung
oleh pemegang modal selama kerugian tersebut bukan akibat kelalaian
pihak pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena
kecurangan atau kelalaian pihak pengelola, maka pengelola harus
bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Dalam hal transaksi jual

19

beli, saham-saham dalam Reksa Dana Syariah dapat diperjual belikan.
Saham-saham dalam Reksa Dana Syariah merupakan harta (maal)
yang dibolehkan untuk diperjual belikan dalam syariah. Tidak adanya
unsur penipuan (gharar) dalam transaksi saham karena nilai saham
jelas. Harga saham terbentuk dengan adanya hukum supply and
demand. Semua saham yang dikeluarkan Reksa Dana tercatat dalam
administrasi yang rapi dan penyebutan harga harus dilakukan dengan
jelas.
4. Kinerja Reksa Dana
Kinerja investasi pengelolaan Reksa Dana tercermin dari nilai aktiva
bersih atau Net Asset Value atau disingkat NAB (Siamat, 2005: 498). Baik
tidaknya kinerja investasi portofolio yang dikelola oleh manajer investasi
dipengaruhi oleh kebijakan dan strategi investasi yang dijalankan oleh
manajer investasi yan bersangkutan. Perkembangan nilai investasi suatu
Reksa Dana dapat dilihat dari peningkatan nilai aktiva bersihnya yang
sekaligus merupakan nilai investasi yang dimiliki investor. Menghitung
NAB per saham atau unit penyertaan pada dasarnya merupakan tugas
bank custodian. NAB Reksa Dana terbuka per saham dihitung setiap hari
dan diumumkan kepada masyarakat. Sedangkan NAB Reksa Dana tertutup
dihitung cukup hanya sekali seminggu.
Dalam menghitung NAB Reksa Dana dimasukkan semua biaya seperti
biaya pengelolaan investasi oleh manajer investasi, biaya bank custodian,
biaya akuntan publik dan biaya lainnya. Pembebanan biaya-biaya tersebut

20

selalu dikurangkan dari Reksa Dana setiap hari sehingga NAB yang
diumumkan oleh bank custodian merupakan nilai investasi yang dimiliki
investor. Nilai aktiva bersih Reksa Dana pada suatu periode dapat dihitung
dengan menggunakan sebagai berikut (Siamat, 2005: 499):
Total Nilai Aktiva Bersih pada periode tertentu:

Nilai Aktiva Bersih per Unit:

dimana:
Total NAB = Jumlah NAB pada periode tertentu
NAB per Unit = NAB per unit penyertaan pada periode tertentu
Istilah NAB tidak dapat dipisahkan dari Reksa Dana karena NAB
merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu Reksa
Dana. Besarnya NAB bisa berfluktuasi setiap hari tergantung dari perubahan
nilai efek dalam portofolio.
5. Tingkat Pengembalian (Return ) dan Resiko
Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa
actual return yang sudah terjadi dan dihitung menggunakan data historis
serta penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja.

21

Return juga dapat berarti expected return yang belum terjadi tetapi
diharapkan akan terjadi di masa mendatang dan dihitung berdasarkan hasil
actual return (Jogiyanto, 2010: 205).
Resiko didefinisikan sebagai the possibility of suffering harm or loss
(The American Heritage Dictionary). Dalam konteks investasi, kondisi
harm atau loss dapat berupa kondisi dimana investor menerima
keuntungan yang lebih kecil dari yang disyaratkan karena resiko timbul
dari kondisi ketidakpastian. Tingkat resiko Reksa Dana diukur
menggunakan standar deviasi (SD) yaitu nilai yang tersebar disekitar ratarata. Semakin kecil nilai standar deviasi menunjukkan semakin rendahnya
tingkat resiko Reksa Dana serta sebaliknya semakin besar nilai standar
deviasi maka resiko Reksa Dana semakin besar (Kodrat dan Kurniawan,
2010: 255).
6. Metode Penilaian Kinerja Reksa Dana
Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja Reksa Dana Syariah
dan Konvensional menggunakan metode composite (risk adjusted)
measures dari kinerja portofolio, yang mempertimbangkan aspek return
dan resiko dalam proses pengevaluasian. Metode yang digunakan yaitu:
a) Sharpe Index
Sharpe

Index

merupakan

ukuran

kinerja

portofolio

yang

dikembangkan oleh William Sharpe (1966). Pengukuran dengan
metode Sharpe pada “Risk Premium”. Risk Premium adalah perbedaan

22

(selisih) antara rata-rata kinerja yang dihasilkan oleh Reksa Dana dan
rata-rata kinerja investasi yang bebas resiko (risk free asset).
b) Treynor Index
Treynor index merupakan ukuran kinerja portofolio yang
dikembangkan oleh Jack Treynor (1965). Pengukuran Treynor pada
dasarnya tidak berbeda dengan pengukuran Sharpe, hanya saja yang
bertindak sebagai pembaginya adalah beta (β) yang merupakan resiko
sistematik atau resiko pasar, dalam hal ini JII bagi indeks syariah dan
LQ45 bagi indeks konvensional (Cahyaningsih, 2008 dalam Ratnawati
dan Ningrum, 2012).
c) Jensen Index atau Jensen’s Alpha (Alpha).
Model ini dibuat oleh Michael C. Jensen (1968), Jensen
mengemukakan hasil penelitiannya terhadap 115 Reksa Dana dalam
kurun waktu 1945-1964. Pengukuran dengan metode Jensen menilai
kinerja Manajer Investasi didasarkan atas seberapa besar manajer
investasi tersebut mampu memberikan kinerja diatas kinerja pasar
sesuai resiko yang dimilikinya.
7. BATAVIA DANA-SYARIAH dan BATAVIA DANA pada PT. Batavia
Prosperindo Asset Management
a) Batavia Dana Saham Syariah
Batavia Dana Saham Syariah (BATAVIA DANA-SYARIAH)
adalah Reksa Dana terbuka berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang
pada awalnya dibentuk dengan nama SI Dana Saham Syariah

23

dituangkan dalam Akta Nomor 48 tanggal 15 Juni 2007 dan kemudian
nama Reksa Dana SI Dana Saham Syariah diubah menjadi Batavia
Dana Saham Syariah pada Akta Adendum Nomor 30 tanggal 9
Februari 2010. BATAVIA DANA-SYARIAH mulai ditawarkan
kepada masyarakat pada tanggal 19 Juli 2007 dengan harga Rp 1.000,(seribu Rupiah) per Unit Penyertaan dan penawaran dilaksanakan
secara terus menerus hingga mencapai 1.175.000.000 (satu miliar
seratus tujuh puluh lima juta) Unit Penyertaan.
Harga penyertaan setelah tanggal 19 Juli 2007 ditentukan sesuai
dengan Nilai Aktiva Bersih portofolio BATAVIA DANA-SYARIAH
pada akhir Hari Bursa yang bersangkutan. Manajer Investasi dapat
sewaktu-waktu menambah jumlah Unit Penyertaan BATAVIA
DANA-SYARIAH yang ditawarkan setelah mendapat persetujuan
BAPEPAM.

BATAVIA

DANA-SYARIAH

bertujuan

untuk

mendapatkan pertumbuhan nilai investasi dalam jangka panjang dan
memperoleh pendapatan yang berkelanjutan kepada pemodal yang
hendak mengikuti Syariah Islam. Kekayaan BATAVIA DANASYARIAH akan diinvestasikan minimum 80% hingga maksimum
100% dalam efek bersifat saham syariah dan maksimum 20% dalam
efek bersifat obligasi syariah serta maksimum 20% dalam instrumen
pasar uang syariah.
Karakteristik Batavia Dana Saham Syariah (BATAVIA DANASYARIAH):

24

1) Batasan investasi
BATAVIA DANA-SYARIAH tidak akan membeli saham
yang diterbitkan oleh perusahaan yang jenis dan ruang lingkup
kegiatan usahanya tidak sesuai dengan prinsip Syariah Islam,
yaitu perusahaan yang memproduksi, memakai atau memberikan
jasa-jasa yang tidak sesuai dengan Syariah Islam.
2) Keberadaan dewan pengawas syariah- Dewan Syariah Nasional
Dewan Pengawas Syariah bertugas memberikan arahan
kegiatan Manajer Investasi agar senantiasa sesuai dengan Syariah
Islam.
3) Tata cara investasi
Investasi dalam BATAVIA DANA-SYARIAH dilakukan
dengan menghindari Gharar (resiko yang tidak wajar) dan Maysir
(bersifat judi).
4) Penyisihan pendapatan
Pendapatan yang tidak sesuai dengan Syariah Islam harus
disisihkan dan akan dikeluarkan dari hasil investasi BATAVIA
DANA-SYARIAH dalam bentuk shadaqah. Penyaluran shadaqah
ini akan diaudit dan dilaporkan dalam laporan keuangan.
5) Penyaluran zakat maal
Manajer Investasi menawarkan jasa untuk memotong dan
meyalurkan Zakat maal para pemodal.

25

b) Batavia Dana Saham
Batavia Dana Saham (BATAVIA DANA) adalah Reksa Dana
terbuka berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang pada awalnya
dibentuk dengan nama Bira Dana Saham dituangkan dalam Akta
Nomor 1 tanggal 1 November 1996 dan kemudian nama Reksa Dana
Bira Dana Saham diubah menjadi SI Dana Saham pada Akta
Adendum Nomor 9 tanggal 4 Oktober 2001. Namun, nama Reksa
Dana SI Dana Saham diubah kembali menjadi Batavia Dana Saham
pada Akta Adendum Nomor 31 tanggal 9 Februari 2010. BATAVIA
DANA mulai ditawarkan kepada masyarakat pada tanggal 16
Desember 1996 dengan harga Rp 1.000,- (seribu Rupiah) per Unit
Penyertaan dan penawaran dilaksanakan secara terus menerus hingga
mencapai 1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta) Unit Penyertaan.
Harga penyertaan setelah tanggal 16 Desember 1996 ditentukan sesuai
dengan Nilai Aktiva Bersih portofolio BATAVIA DANA pada akhir
Hari Bursa yang bersangkutan. Manajer Investasi dapat sewaktuwaktu menambah jumlah Unit Penyertaan BATAVIA DANA yang
ditawarkan setelah mendapat persetujuan BAPEPAM. BATAVIA
DANA bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan nilai investasi yang
optimal dalam jangka panjang namun tetap memberikan pendapatan
yang memadai melalui investasi pada Efek Ekuitas dan Efek Hutang
dan Instrumen Pasar Uang. Kekayaan BATAVIA DANA akan
diinvestasikan minimum 80% hingga maksimum 100% dalam efek

26

bersifat saham dan maksimum 20% dalam instrumen pasar uang serta
maksimum 20% dalam instrumen setara kas.
8. Hubungan Return dan Resiko Terhadap Kinerja Reksa Dana
Hubungan return dan resiko terhadap kinerja Reksa Dana sangatlah
krusial. Hal tersebut dikarenakan analisa pada return masa lalu dapat
memprediksi return dan resiko di masa yang akan datang. Return masa
lalu yang dimaksud adalah return rata-rata (average return) masa lalu
yang dianggap akan terjadi lagi di masa datang atau bisa disebut menjadi
expected return (Samsul, 2006: 362).
Di samping return, perlu diperhatikan juga tingkat resiko yang melekat
pada setiap Reksa Dana. Dengan tingkat return yang sama, investor akan
memilih Reksa Dana yang memiliki resiko lebih rendah atau dengan
tingkat resiko yang sama, investor akan memilih Reksa Dana yang
memiliki return lebih tinggi. Investor yang tidak menghendaki resiko,
lebih baik berinvestasi dalam deposito atau membeli Sertifikat Bank
Indonesia (SBI). Investasi di Reksa Dana selalu mengandung resiko
sehingga investor mengendaki return yang lebih tinggi daripada tingkat
bunga deposito atau SBI (Samsul, 2006: 362).

C. Kerangka Pikir
Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis perbandingan kinerja Reksa
Dana Syariah dengan Reksa Dana Konvensional tahun 2008-2012 pada satu
manajemen pengelola yang sama, yaitu PT. Batavia Prosperindo Asset

27

Management. Analisis kinerja Reksa Dana Syariah dilakukan dengan
menghitung tingkat return dan resiko pada produk Reksa Dana Batavia DanaSyariah, sedangkan kinerja Reksa Dana Konvensional dilakukan dengan
menghitung tingkat return dan resiko pada produk Reksa Dana Batavia Dana.
Analisis perbandingan kinerja antara kedua Reksa Dana tersebut untuk
mengetahui kinerja Reksa Dana mana yang lebih baik yaitu dengan melakukan
perangkingan dengan menggunakan metode Risk Adjusted (Sharpe Index,
Treynor Index, Jensen Index). Kerangka piker penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
Gambar 2.1

Kerangka Pikir
REKSA DANA

Reksa Dana Syariah

Reksa Dana
Konvensional

Batavia Dana Saham
Syariah (BATAVIA
DANA-SYARIAH)

Batavia Dana Saham
(BATAVIA
DANA)

Analisis Perbandingan Kinerja

Kinerja Reksa Dana Syariah
1. Tingkat Return
2. Tingkat Resiko
3. Model Perbandingan Kinerja
a. Sharpe Index
b. Treynor Index
c. Jensen Index

Kinerja Reksa Dana Konvensional
1. Tingkat Return
2. Tingkat Resiko
3. Model Perbandingan Kinerja
1. Sharpe Index
2.