nilai religious, moral, dan sosial; sedangkan dalam karya ilmiah penulis juga ditemukan nilai budaya.
2. Triyatmi dalam penetian berjudul “Kajian Gaya Bahasa dalam Kain Rentang
Kampanye Pemilu 2004” penelitian ini disimpulkan: 1 Gaya bahasa yang digunakan dalam kain rentang kampanye 2004, baik kampanye legislative,
calon presiden, dan calon wakil presiden sebagai berikut: a Empat jenis gaya bahasa yang digunakan: 1 Gaya bahasa perbandingan meliputi eufemisme,
epitet, hiperbola, simile, personifikasi, sinekdoke, dan asosiasi; 2 Gaya bahasa perulangan, meliputi anaphora dan aliterasi; 3 Gaya Bahasa sindiran
satire; 4 Gaya bahasa pertentangan oksimoron. b Tidak ditemukan gaya bahasa penegasan. c Gaya bahasa yang sering digunakan dalam kain rentang
kampanye 2004 adalah eufemisme dan epitet. 2 Alasan penggunaan gaya bahasa pada kain rentang kampanye 2004, yaitu: a Penyesuaiaan konsep
yang menjadi dasar penulisan kain rentang oleh masing-masing tim sukses partai; b Kain rentang yang dibuat merupakan salah satu media publikasi
yang digunakan untuk sosialisasi program kerja partai yang bersangkutan; c Bahasa yang sederhana, simpatik, dan meyakinkan merupakan media yang
mudah diingat dan menarik perhatian massa calon pemilih. Persamaan karya ilmiah Triyatmi dengan penulis yaitu sama-sama mengkaji gaya bahasa,
tetapi dalam simpulan karya ilmiah Triyatmi tidak ditemukan gaya bahasa penegasan. Perbedaannya adalah objek yang diteliti. Objek yang diteliti
Triyatmi adalah kain rentang kampanye pemilu 2004, sedangkan penulis objek yang diteliti adalah novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata.
3. Endang Lindarti dalam penelitian berjudul “Analisis Struktur dan Nilai
Pendidikan dalam Cerita R akyat di Kabupaten Karanganyar”. Simpulan yang
ditulisnya yaitu antarsastra dan nilai kehidupan terdapat interaksi yang kuat. Jadi antara nilai sastra dan nilai-nilai didik merupakan dua fenomena sosial
yang saling melengkapi dalam kehadirannya dalam karya sastra sebagai suatu yang penting. Dalam cerita rakyat tersebut, nilai didik yang terkandung
adalah nilai moral, religius, sosial, dan budaya. Persamaan karya ilmiah Endang Lindiarti dengan penulis yaitu sama-sama di dalam penelitiannya
terdapat simpulan yang mengandung unsur nilai moral, religi, sosial, dan budaya. perbedaannya terdapat pada objek yang dikaji. Obyek yang dikaji
dalam penelitian Endang Lindiarti adalah cerita rakyat di Kabupaten Karanganyar, sedangkan yang dikaji penulis objek penelitiannya adalah novel
Sang Pemimpi karya Andrea Hirata.
E.
Kerangka Berpikir
Dalam novel Sang Pemimpi terdapat dua segi yang akan penulis analisis, yaitu: gaya bahasa yang digunakan pengarang dan nilai-nilai pendidikan yang
terdapat di dalamnya. Gaya bahasa dalam novel Sang Pemimpi terdapat empat macam yaitu perbandingan, perulangan, pertentangan, dan penegasan. Keempat
gaya bahasa tersebut masih mempunyai beberapa bagian lagi. Hasil analisis tersebut mampu menjelaskan beberapa jenis gaya bahasa
yang digunakan oleh pengarang yaitu dalam novelnya, serta dapat mengetahui karakteristik dari pengarang untuk menarik para pembaca dalam memahaminya.
Pemahaman novel melalui beberapa gaya bahasa dalam novel Sang Pemimpi juga akan menghasilkan atau memetik beberapa nilai-nilai pendidikan yang terdapat di
dalam novel tersebut. Adapun nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi meliputi empat macam nilai pendidikan, yaitu: nilai pendidikan
moral, religius, sosial, dan budaya. Semua nilai yang ditemukan tersebut akan dapat bermanfaat bagi para pembaca novel Sang Pemimpi.
Supaya lebih jelas dapat dilihat pada skema kerangka berpikir berikut.
Gambar 1.Skema Kerangka Berpikir
Analisis Gaya Bahasa
Novel Sang Pemimpi
Analisis Nilai Pendidikan
Perbandingan
a. Hiberbola
b. Metonomia
c. Personifikasi
d. Perumpamaa
n e.
Metafora f.
Alegori g.
Alusio h.
Simile i.
Asosiasi j.
Sinekdoke k.
Epitet l.
Eponim
Perulangan
a. Aliterasi
b. Anadiplosis
c. Epizeukis
d. Mesodiplosi
s e.
Simploke f.
Anafora Pertentangan
a. Litotes
b. Antitesis
c. Oksimoro
n Penegasan
a. Epifora
b. Repetisi
a. Religius
b. Moral
c. Sosial
d. Budaya
Kesimpulan
41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian tidak terikat pada satu tempat karena objek yang dikaji berupa naskah teks sastra, yaitu novel Sang Pemimpi. Penelitian ini bukan
penelitian yang analisisnya bersifat statis melainkan sebuah analisis yang dinamis yang dapat terus dikembangkan. Adapun waktu penelitian direncanakan selama
delapan bulan yaitu Januari sampai dengan Agustus 2010.
No Nama Kegiatan
Bulan Jan
Peb Mar
Apr Mei
Jun Jul
Agu 1
Pengajuan dan Revisi Proposal
2 Pengumpulan
data 3
Analisis data 4
Penyusunan Laporan
Tabel 1. Tabel Pelaksanaan Penelitian
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode content analysis atau analisis isi. Penelitian ini mendeskripsikan atau menggambarkan apa
yang menjadi masalah, kemudian menganalisis dan menafsirkan data yang ada. Metode content analysis atau analisis isi yang digunakan untuk menelaah isi dari
suatu dokumen, dalam penelitian ini dokumen yang dimaksud adalah novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata