commit to user
33
BAB IV HASIL PENELITIAN
Penelitian terhadap daya antibakteri ekstrak teripang laut Holothuria atra telah dilakukan terhadap tujuh sampel pus luka operasi yang diambil dari tujuh orang
pasien yang telah mengalami tindakan bedah dan dirawatinapkan di Ruang Gawat Bedah RGB dan Ruang Intensive Care Unit ICU pada Instalasi Perawatan Intensif
IPI, RSUD Dr. Moewardi, Surakarta, sepanjang bulan Agustus hingga September 2010. Dari ketujuh sampel pus tersebut, diperoleh sembilan kultur bakteri di mana
sampel pus no. 5 dan no. 7 masing-masing mengandung dua jenis kuman Lampiran 2
. Setelah itu, daya antibakteri ekstrak teripang laut Holothuria atra diujikan
kepada semua kuman tersebut. Hasil yang didapat seperti pada tabel 1. Pada tabel 1, dapat dilihat bahwa tidak terbentuk zona hambatan 0 mm pada
kontrol negatif PBS maupun ekstrak teripang laut Holothuria atra pada pengenceran 110, 1100, 1, 1.000 dan 110.000. Hal ini menunjukkan bahwa PBS
dan ekstrak teripang laut Holothuria atra A, B, C, D, dan E tidak mempunyai efek antimikroba terhadap kuman-kuman nosokomial dari sampel pus luka operasi.
Sedangkan bagi kontrol positif cakram Cefoxitin 30 µg, walaupun terbentuk zona hambatan dengan diameter rata-rata mean 1.33 mm, tetapi menunjukkan bahwa
Cefoxitin 30 µg tidak mempunyai efek antimikroba yang adekuat terhadap kuman-
commit to user
34
kuman nosokomial dari sampel pus luka operasi. Hal ini berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh Oxoid 2004 yang mengatakan bahwa suatu bakteri sensitif
terhadap antibiotik Cefoxitin 30 µg jika zona hambatan yang terbentuk berdiameter ≥18 mm, resisten jika zona hambatan ≤14 mm, dan intermediate jika zona hambatan
yang terbentuk adalah 15-17 mm.
Tabel 1 . Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambatan Pertumbuhan Bakteri pada
Masing-Masing Perlakuan
No. Sampel
Bakteri Kontrol
Negatif PBS dalam
milimeter mm
Ekstrak Teripang Laut Holothuria
atra A, B, C, D, dan E dalam Berbagai Pengenceran
dalam milimeter mm Kontrol
Positif Cakram
Cefoxitin 30 µg dalam
milimeter mm
110 1100
11.000 110.000
1 Proteus sp.
2 2
Proteus mirabilis
2 3
Enterobacter sp.
1 4
Escherichia coli
1 5
Salmonella sp. 2
Pseudomonas aeruginosa
1 6
Escherichia coli
1 7
Citrobacter sp. 1
Pseudomonas aeruginosa
1 MEAN
1.33
commit to user
35
Setelah itu, uji coba perbandingan dilakukan menggunakan ekstrak teripang laut Holothuria atra 100 terhadap Escherichia coli dari sampel pus no. 4 dan
Escherichia coli standar ATTC.11229, hasil yang didapat seperti pada tabel 2.
Tabel 2 . Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambatan Pertumbuhan Bakteri
Escherichia coli dari Sampel Pus No. 4 dan Escherichia coli Standar ATTC.11229 pada Masing-Masing Perlakuan
Bakteri Kontrol
Negatif PBS
dalam milimeter
mm
Ekstrak Teripang Laut Holothuria atra
100 dalam milimeter mm
Kontrol Positif
Cakram Cefoxitin
30 µ g dalam
milimeter mm
A B
C D
E Escherichia
coli standar ATTC.11229
21 Escherichia
coli dari sampel pus no.
4 1
Pada tabel 2, terlihat bahwa tidak terbentuk zona hambatan 0 mm terhadap
pertumbuhan bakteri Escherichia coli standar ATTC.11229 dan Escherichia coli dari sampel pus no.4 pada kontrol negatif PBS maupun ekstrak teripang laut
Holothuria atra 100. Hal ini menunjukkan bahwa PBS dan ekstrak teripang laut Holothuria atra 100 A, B, C, D, dan E tidak mempunyai efek antimikroba
terhadap bakteri Escherichia coli tersebut. Namun begitu, Escherichia coli standar ATTC.11229 didapati masih sensitif terhadap kontrol positif Cefoxitin 30 µg
commit to user
36
karena zona hambatan yang terbentuk berdiameter 21 mm sedangkan Escherichia coli dari sampel pus no.4 resisten terhadap Cefoxitin 30 µg dengan zona hambatan
berdiameter 1 mm. Hal ini menunjukkan bahwa Cefoxitin 30 µg mempunyai efek antimikroba yang adekuat terhadap Escherichia coli standar ATTC.11229 tetapi
efek antimikrobanya tidak adekuat terhadap Escherichia coli dari sampel pus no.4.
commit to user
37
BAB V PEMBAHASAN