TINJAUAN FILSAFAT TENTANG: Aspek Aksiologi

BAGIAN II TINJAUAN FILSAFAT TENTANG:

PEMANFAATAN BIJI ASAM TERFERMENTASI PROBIOTIK UNTUK OPTIMALISASI POTENSI REPRODUKSI BABI BETINA DI NTT PENDAHULUAN 1. Landasan Ontologi: Pemanfaatan biji asam sebagai pakan Salah Satu kebijakan Nasional tahun 2009 tentang pengembangan ternak non ruminansia adalah pemanfaatan potensi pakan lokal. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi ketergantungan peternak pada pakan import sehingga menekan biaya pakan. Sampai saat ini sekitar 60 komponen pakan non ruminansia ayam dan babi harus diimport, sedangkan pada dasarnya banyak sumber daya pakan lokal yang potensil yang belum dikaji secara ilmiah sehingga kemanfaatannya belum terjamin. Biji asam merupakan salah satu pakan potensil yang banyak tersedia tetapi belum dimanfaatkan secara optimal sebagai pakan babi di NTT. Towaha 2011 melaporkan kandungan nutrisi biji asam adalah: air 13; PK 20, Lemak 5.5, abu 2.4 dan BETN 59. Ketersediaan biji asam dianggap cukup karena pohon asam tersebar di hampir 80 pulau di NTT dengan potensi produksi biji asam di NTT sebesar 3000tontahun, ini termasuk limbah produksi Fabrik Asam Kawak di Kabupaten Timor Tengah Selatatan TTS sebanyak 2000-3000ton biji asamtahun setara dengan 2700ton tepung biji asamtahun. Kenyataan ini menggambarkan bahwa biji asam berpotensi sebagai bahan penyusun ransum ataupun pakan suplemen protein. Akan tetapi, potensi biji asam belum dimanfaatkan secara optimal, karena dua kendala utama, yakni: pengolahan yang tergolong sulit karena keras dan terindikasi mengandung antinutrisi berupa tannin dan golongan polisakarida tak tercerna. Oleh karena itu, biji asam perlu diolah dan diberikan perlakuan terlebih dahulu sebelum diberikan agar efektif dan efisien dimanfaatkan oleh ternak. Dengan demikian yang menjadi masalah dalam pemanfaatan biji asam sebagai pakan adalah “Bagaimana cara mengolah dan mengeliminasi antinutrisi dalam biji asam sehingga potensi nutrisinya dapat dimanfaatkan secara optimal”.

2. Landasan Epistimologi : Bagaimana mengolah dan mengeliminasi antinutrisi dalam biji asam