Pasang setel kedudukan pahat bubut agar posisi ujung potong
pahat tepat pada titik center dari kepala lepas. Untuk mengatur possisi tersebut dapat menggunakan ganjal dari plat tipis atau
dengan menggunakan tempat pahat model perahu american tool post , kemudian lanjutkan membubut benda kerja sesuai dengan
ukuran yang telah ditentukan.
Parameter pada proses bubut ada 5, yaitu :
1 Kecepatan potong, berhubungan dengan kecepatan putar dan diameter awal. Persamaan kecepatan potong :
v = πD
o
N 1000
D
o
= diameter awal N
= kecepatan putar rpm 2 Gerak makan, diatur dengan tuas pemilih gerak makan. Arah gerak
makan bisa aksial pada reduksi diameter dan pembuatan ulir atau radial pada facing
3 Kedalaman potong, tidak boleh terlalu dalam karena pemotongan yang terlalu dalam akan menyebabkan pahat cepat rusak
4 Waktu potong berhubungan dengan panjang pemesinan 5 Panjang pemesinan menentukan waktu potong dengan persamaan
T = L
f
r
T = waktu potong menit
L = panjang pemesinan mm
f
r
= feed rate mmmenit
Cara membubut ada beberapa macam antara lain:
2.3.1 Cara Membubut Tirus
15
Universitas Mercu Buana FTI
Pada bagian-bagian mesin, selain poros denagn bentuk rata memanjang atau bertingkat, ada juga poros bebrbentuk tirus.
Untuk membubut tirus dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, dengan menggeser kepala lepas, dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
X ¿
D−d 2
X L
l Dimana :
x = Jarak geser kepala lepas dari garis sumbu spindle D = Diameter terbesar
d = Diameter terkecil L = Panjang benda kerja
l = Panjang yang ditiruskan
Cara kedua, dengan menggeserkan alas putar swifel base dengan menentukan besarnya sudut.
16
Universitas Mercu Buana FTI
tg x= D−d
2 l
Dimana tg x = Tangen x
D = Diameter terbesar
d = Diameter terkecil l = Jarak yang ditentukan
Setelah diketahui tangen x, maka dapat dicari besarnya sudut x dengan melihat daftar di bawah ini :
2.3.2 Cara Membubut Ulir
17
Universitas Mercu Buana FTI xo
Tg xo
Tg xo
Tg xo
tg xo
tg
1 0.017
11 0.194
21 0.383
31 0.600
41 0.869
2 0.038
12 0.212
22 0.404
32 0.624
42 0.900
3 0.052
13 0.230
23 0.424
33 0.649
43 0.932
4 0.070
14 0.249
24 0.445
34 0.674
44 0.965
5 0.087
15 0.267
25 0.466
35 0.700
45 1.000
6 0.105
16 0.286
26 0.487
36 0.726
46 1.035
7 0.122
17 0.305
27 0.509
37 0.753
47 1.071
8 0.140
18 0.324
28 0.531
38 0.781
48 1.110
9 0.158
19 0.344
29 0.554
39 0.809
49 1.180
10 0.176
20 0.364
30 0.577
40 0.839
50 1.191
Cara membubut ulir segitiga adalah sebagai berikut :
Ulir segitiga ada 2 macam, yaitu : + Ulir metrik dengan sudut 60
o
+ Ulir whit worth WW dengan sudut 55
o
Maka pasanglah pahat bubut dengan sudut yang sesuai. Apabila pahatnya belum tersedia, bentuklah pahat tersebut sesuai dengan sudut yang
dibutuhkan.
Pasang pahat bubut pada tempat pahat. Atur kedudukan alas putar sehingga membentuk sudut 90
o
dengan garis sumbu spindel.
Setiap memulai pembubutan harus menggunakan lonceng. Yaitu pada saat akan memulai pembubutan , jarum dengan angka yang
ditentukan harus tepat bertemu, langsung handle otomatis dijalankan, bila sampai pada akhir ulir, handle otomatis dilepas.
Hal ini dikerjakan berulang-ulang.
-
18
Universitas Mercu Buana FTI
2.3.3 Bentuk-bentuk Pahat