KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ANTARA MAHASISWA ETNIS KALIMANTAN DAN ETNIS MADURA DI PERUMAHAN BUKIT CEMARA TUJUH KOTA MALANG (Studi Teori Self Disclosure)
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANTARA MAHASISWA
ETNISKALIMANTAN DAN ETNIS MADURA DI PERUMAHANBUKIT
CEMARA TUJUH KOTA MALANG(Studi Teori Self Disclosure)
Oleh: Tutik Wulandari ( 01220163 )
communication science
Dibuat: 20080206 , dengan 2 file(s).
Keywords: Komunikasi Antarpribadi
ABSTRAK
Asumsi terhadap perbedaan ras antara etnis Kalimantan dan etnis Madura mewarnai banyak
kalangan dewasa mi. Semakin mencoloknya masyarakat yang berbau etnis di kompleks
perumahan, kampus, atau sekolah dan juga beberapa kantor atau perusahaan yang diwarnai sikap
diskriminatif Hubungan antar suku dapat terjalin dengan baik apabila terdapat kesamaan
kepentingan, kesamaan agama, kesamaan wilayah tinggal, kesamaan nasib, kesamaan status
sosial dan kesamaan geografis dorongan terjadinya komunikasi secara efektif, yang saling
menguntungkan bisa timbul dan kesamaankesamaan tersebut. Maka adanya kepentingan yang
sama dalam lingkup yang sama pula membuat komunikasi tak terhindarkan. Komunikasi antar
etnis banyak di latar belakangi perbedaan budaya sebagaimana kekayaan budaya bangsa
Indonesia. Aneka kebudayaan daerah di Indonesia memberi pengaruh terhadap sosialisasi,
tingkah laku dan pendirian pada diri sendiri.
Teori yang di pakai dalam penelitian ini menggunakan teori Self Disclosure, yaitu teori ini sering
disebut teori Johari Window. Para pakar kepribadian beranggapan bahwa model teoritis yang dia
ciptakan merupakan dasar untuk menjelaskan dan memahatni interaksi antarpribadi secara
manusiawi. Asumsi Johari bahwa dalam setiap individu bisa memahami din sendiri maka dia
bisa mengendalikan sikap dan tingkah lakunya disaat berhubungan dengan orang lain.
Tipe penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling di
mana infonnan di tentukan berdasarkan karakteristik tertentu yakni 2 (dua) dan mahasiswa etnis
Kalimantan dan 2 (dua) mahasiswa dan etnis Madura yang masih menempuh pendidikan di
perguruan tinggi dan tinggal di perumahan Bukit Cemara Tujuh Kota Malang. Pengumpulan
datanya adalah sebagai berikut: 1). Wawancara 2). Dokurnentasi dalam penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif, pengumpulan data data yang di dapat berupa kata
kata atau infonnasi yang diperoleh dart wawancara maupun dan dokumen. Sedangkan deskriptif
merupakan tahapan dimana peneliti akan menjelaskan dari setiap jawaban yang diberikan oleh
informan. Penjelasan yang diberikan merupakan penjelasan yang didasarkan oleh hash analisa
dan interpretasi penulis sendiri yang disesuaikan dengan materi teori yang ada.
Dari hasil paparan data dapat diketahui bahwa komunikasi antarpribadi antara mahasiswa etnis
Kalimantan dan etnis Madura adalah hubungan antarpribadi antar individu. Meskipun dalam
memilih tempat tinggal mereka cenderung berkelompok dalam satu etnis, namun pada dasarnya
komunikasi yang terjalin tidak terpengaruh dengan kasus Sampit yang pernah terjadi. Bentuk
komunikasinya bisa bersifat formal seperti pada saat diskusi sarasehan dalam perkuliahan atau
non formal seperti dalam pergaulan seharihari antar sesama mahasiswa.
ETNISKALIMANTAN DAN ETNIS MADURA DI PERUMAHANBUKIT
CEMARA TUJUH KOTA MALANG(Studi Teori Self Disclosure)
Oleh: Tutik Wulandari ( 01220163 )
communication science
Dibuat: 20080206 , dengan 2 file(s).
Keywords: Komunikasi Antarpribadi
ABSTRAK
Asumsi terhadap perbedaan ras antara etnis Kalimantan dan etnis Madura mewarnai banyak
kalangan dewasa mi. Semakin mencoloknya masyarakat yang berbau etnis di kompleks
perumahan, kampus, atau sekolah dan juga beberapa kantor atau perusahaan yang diwarnai sikap
diskriminatif Hubungan antar suku dapat terjalin dengan baik apabila terdapat kesamaan
kepentingan, kesamaan agama, kesamaan wilayah tinggal, kesamaan nasib, kesamaan status
sosial dan kesamaan geografis dorongan terjadinya komunikasi secara efektif, yang saling
menguntungkan bisa timbul dan kesamaankesamaan tersebut. Maka adanya kepentingan yang
sama dalam lingkup yang sama pula membuat komunikasi tak terhindarkan. Komunikasi antar
etnis banyak di latar belakangi perbedaan budaya sebagaimana kekayaan budaya bangsa
Indonesia. Aneka kebudayaan daerah di Indonesia memberi pengaruh terhadap sosialisasi,
tingkah laku dan pendirian pada diri sendiri.
Teori yang di pakai dalam penelitian ini menggunakan teori Self Disclosure, yaitu teori ini sering
disebut teori Johari Window. Para pakar kepribadian beranggapan bahwa model teoritis yang dia
ciptakan merupakan dasar untuk menjelaskan dan memahatni interaksi antarpribadi secara
manusiawi. Asumsi Johari bahwa dalam setiap individu bisa memahami din sendiri maka dia
bisa mengendalikan sikap dan tingkah lakunya disaat berhubungan dengan orang lain.
Tipe penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling di
mana infonnan di tentukan berdasarkan karakteristik tertentu yakni 2 (dua) dan mahasiswa etnis
Kalimantan dan 2 (dua) mahasiswa dan etnis Madura yang masih menempuh pendidikan di
perguruan tinggi dan tinggal di perumahan Bukit Cemara Tujuh Kota Malang. Pengumpulan
datanya adalah sebagai berikut: 1). Wawancara 2). Dokurnentasi dalam penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif, pengumpulan data data yang di dapat berupa kata
kata atau infonnasi yang diperoleh dart wawancara maupun dan dokumen. Sedangkan deskriptif
merupakan tahapan dimana peneliti akan menjelaskan dari setiap jawaban yang diberikan oleh
informan. Penjelasan yang diberikan merupakan penjelasan yang didasarkan oleh hash analisa
dan interpretasi penulis sendiri yang disesuaikan dengan materi teori yang ada.
Dari hasil paparan data dapat diketahui bahwa komunikasi antarpribadi antara mahasiswa etnis
Kalimantan dan etnis Madura adalah hubungan antarpribadi antar individu. Meskipun dalam
memilih tempat tinggal mereka cenderung berkelompok dalam satu etnis, namun pada dasarnya
komunikasi yang terjalin tidak terpengaruh dengan kasus Sampit yang pernah terjadi. Bentuk
komunikasinya bisa bersifat formal seperti pada saat diskusi sarasehan dalam perkuliahan atau
non formal seperti dalam pergaulan seharihari antar sesama mahasiswa.