Status gangguan sendi tempromandibula Kualitas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut

41 DiII, dan disfungsi sendi temporomandibula berat DiIII. 9 Distribusi klasifikasi Di berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 12. Tabel 12. Distribusi klasifikasi Di berdasarkan umur dan jenis kelamin. Umur tahun Jenis kelamin Total Di 60-69 70-79 80-89 90-99 Laki-laki Perempuan n n n n n n n 8 11,4 3 5,3 3 14,3 1 50,0 5 10,6 10 9,7 15 10,0 I 29 41,4 21 36, 5 23,8 0 0,0 22 46,8 33 32,0 55 36,7 II 16 22,9 19 33,3 6 28,6 0 0,0 11 23,4 30 29,1 41 27,3 III 17 24,3 14 24,6 7 33,3 1 50,0 9 19,1 30 20,0 39 26,0 Berdasarkan klasifikasi Di, disfungsi sendi temporomandibula ringan paling banyak ditemukan pada lansia 36,7 dan tanda tersebut lebih sering ditemukan pada laki-laki 46,8 dibandingkan perempuan.

5.2.4 Status gangguan sendi tempromandibula

Gangguan sendi temporomandibula didiagnosis dari adanya minimal satu gejala saat dilakukan anamnesis berdasarkan Anamnestic index Ai dan satu tanda saat dilakukan pemeriksaan fisik berdasarkan Dysfunction index Di. 6 Dari diagnosis tersebut akan didapatkan status gangguan sendi temporomandibula berupa lansia yang mengalami gangguan sendi temporomandibula atau lansia yang tidak mengalami gangguan sendi temporomandibula. Distribusi status gangguan sendi temporomandibula berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 13, dimana sebagian besar lansia mengalami gangguan sendi temporomandibula 73,3. 42 Tabel 13. Distribusi status gangguan sendi temporomandibula berdasarkan umur dan jenis kelamin. Status gangguan sendi temporomandibula Umur tahun Jenis Kelamin Total 60-69 70-79 80-89 90-99 Laki –laki Perempuan n n n n n n n 26,7 Gangguan sendi temporomandibula 50 71,4 44 77,2 15 71,4 1 50,0 34 72,3 76 73,8 110 73,3 Tidak gangguan sendi temporomandibula 20 28,6 13 22,8 6 28,6 1 50,0 13 27,7 27 26,2 40 26,7

5.2.5 Kualitas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut

Pengukuran kualitas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut pada lansia dilakukan dengan menggunakan kuisioner Oral Health Impact Profile – 14 OHIP-14. Oral Health Impact Profile –14 terdiri dari tujuh dimensi keterbatasan fungsi, rasa sakit fisik, ketidaknyamanan psikis, ketidakmampuan fisik, ketidakmampuan psikis, ketidakmampuan sosial, dan handikap yang merupakan dampak akibat dari kelainan atau permasalahan pada rongga mulut yang nantinya akan berpengaruh pada kualitas hidup. 15,16,30,31 Setiap dimensi terdiri dari dua pertanyaan dan ditanyakan seberapa sering dialami dalam satu bulan terakhir dengan menggunakan lima skala likert, yaitu: 0 = tidak pernah, 1 = sangat jarang, 2 = kadang –kadang, 3 = sering, dan 4 = sangat sering. 15,16,30,31 Distribusi lansia berdasarkan tingkat keseringan yang dialami dalam kuisioner OHIP-14 dapat dilihat pada tabel 14. 43 Tabel 14. Distribusi lansia berdasarkan tingkat keseringan yang dialami. Butir pertanyaan Oral Health Impact Profile-14 Keluhan dalam satu bulan terakhir tidak pernah sangat jarang kadang - kadang sering sangat sering n n n n n Kesulitan dalam mengucapkan katakalimat 77 51,3 28 18,7 24 16,0 12 8,0 9 6,0 Tidak dapat mengecap rasa dengan baik 96 64,0 39 26,0 9 6,0 4 2,7 2 1,3 Sakit di rongga mulut 66 44,0 39 26,0 34 22,7 9 6,0 2 1,3 Tidak nyaman ketika mengunyah makanan 53 35,3 37 24,7 29 19,3 25 16,7 6 4,0 Merasa khawatir cemas 57 38,0 55 36,7 28 18,7 9 6,0 1 0,7 Merasa tegang 63 42,0 56 37,3 25 16,7 4 3,3 1 0,7 Diet jumlah makanan yang dikonsumsi kurang memuaskan 48 32,0 57 38,0 29 19,3 13 8,7 3 2,0 Terhenti saat makan 75 50,0 40 26,7 26 17,3 7 4,7 2 1,3 Sulit merasa rileks 75 50,0 45 30,0 22 14,7 6 4,0 2 1,3 Merasa malu 87 58,0 40 26,7 18 12,0 4 2,7 1 0,7 Mudah tersinggung 103 68,7 32 21,3 13 8,7 2 1,3 0 0,0 Kesulitan melakukan kegiatan sehari – hari 87 58,0 32 21,3 23 15,3 7 4,7 1 0,7 Hidup terasa kurang memuaskan 61 40,7 59 39,3 26 17,3 3 2,0 1 0,7 Susah untuk melakukan apapun 64 42,7 50 33,3 24 16,0 10 6,7 2 1,3 Hasil data skor OHIP-14 digunakan untuk menghitung prevalensi OHIP-14 total, per dimensi, dan per item pertanyaan berdasarkan status gangguan sendi temporomandibula. Prevalensi dihitung dari persentase jumlah responden yang menjawab pilihan sering atau sangat sering pada kuisioner OHIP-14. 31 Prevalensi OHIP-14 berdasarkan status gangguan sendi temporomandibula dapat dilihat pada tabel 15. 44 Tabel 15. Prevalensi OHIP-14 berdasarkan status gangguan sendi temporomandibula . Butir Pertanyaan dan dimensi OHIP-14 Status gangguan sendi temporomandibula Ya Tidak n n Dimensi keterbatasan fungsi 18 16,4 5 12,5 Kesulitan dalam mengucapkan katakalimat 16 14,5 5 12,5 Tidak dapat mengecap rasa dengan baik 6 5,5 0,0 Dimensi rasa sakit fisik 26 23,6 8 20,0 Sakit di rongga mulut 8 7,3 3 7,5 Tidak nyaman ketika mengunyah makanan 24 21,8 7 17,5 Dimensi ketidaknyamanan psikis 9 8,2 1 2,5 Merasa khawatir cemas 9 8,2 1 2,5 Merasa tegang 5 4,5 1 2,5 Dimensi ketidakmampuan fisik 16 14,5 2 5,0 Diet jumlah makanan yang dikonsumsi kurang memuaskan 14 12,7 2 5,0 Terhenti saat makan 8 7,3 1 2,5 Dimensi ketidakmampuan psikis 9 8,2 1 2,5 Sulit merasa rileks 7 6,4 1 2,5 Merasa malu 4 3,6 1 2,5 Dimensi ketidakmampuan sosial 7 6,4 3 7,5 Mudah tersinggung 2 1,8 0,0 Kesulitan melakukan kegiatan sehari –hari 5 4,5 3 7,5 Dimensi handikap 9 8,2 3 7,5 Hidup terasa kurang memuaskan 3 2,7 1 2,5 Susah untuk melakukan apapun 9 8,2 3 7,5 Prevalensi keseluruhan OHIP-14 40 36,4 12 30,0 Dari tabel 15, didapatkan prevalensi OHIP-14 total, per dimensi, dan per item pertanyaan yang lebih tinggi pada lansia yang mengalami 45 gangguan sendi temporomandibula. Prevalensi yang tertinggi adalah pada dimensi rasa sakit fisik 23,6 dan keluhan tidak nyaman ketika mengunyah makanan 24. Prevalensi OHIP-14 total adalah 52 lansia 34,7. Sebagian besar lansia 65,3 tidak mengalami dampak kualitas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut. Distribusi total skor kuisioner OHIP-14 terhadap status gangguan sendi temporomandibula adalah sebagai berikut: Tabel 16. Distribusi total skor OHIP-14 terhadap status gangguan sendi temporomandibula. Status gangguan sendi temporomandibula Total Skor OHIP –14 Mean ± SD Median Range Gangguan sendi temporomandibula 12,04 ± 9,64 9,00 0-38 Tidak gangguan sendi temporomandibula 10,63 ± 8,66 8,50 0-53 Mean total skor OHIP-14 yang menunjukan keparahan dari kualitas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut. 31 Dari tabel 16, mean total skor OHIP-14 pada lansia dengan gangguan sendi temporomandibula lebih tinggi dibandingkan lansia yang tidak mengalami gangguan sendi temporomandibula. Box plot total skor OHIP-14 terhadap status gangguan sendi temporomandibula dapat dilihat pada gambar 8. 46 Gambar 8. Box plot total skor OHIP-14 terhadap status gangguan sendi temporomandibula 5.3 Analisis inferensial 5.3.1 Hubungan antara jenis kelamin dengan klasifikasi Ai, Di dan status gangguan sendi temporomandibula. Hubungan antara jenis kelamin dengan klasifikasi Ai, Di, dan status gangguan sendi temporomandibula diuji dengan uji Chi – Square dan dikatakan memiliki hubungan yang bermaknan jika nilai p 0,05. Tabel 17. Hasil perhitungan uji Chi-Square Klasifikasi Ai Klasifikasi Di Status gangguan sendi temporomandibula Ai0 AiI AiII Di0 DiI DiII DiIII Ya Tidak p p p Jenis kelamin 0,015 0,312 0,853 47 Hasil uji Chi – Square , didapatkan hubungan yang tidak bermakna antara jenis kelamin dengan klasifikasi Di dan status gangguan sendi temporomandibula, akan tetapi terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan klasifikasi Ai p = 0,015.

5.3.2 Pengaruh gangguan sendi temporomandibula terhadap kualitas hidup