7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sendi temporomandibula, otot mastikasi dan struktur terkait
2.1.1 Anatomi
Sendi temporomandibula terdiri atas artikulasi persendian yang terbentuk dari
fossa mandibularis ossis temporalis
dan
processus condylaris mandibula
. Permukaan artikuler yang cekung dari temporal dibatasi dibagian anterior oleh
eminentia articularis
yang cembung. Diantara struktur tulang tersebut terdapat
discus articularis
yang melekat erat pada kutub lateral dan medial
processus condylaris
, sementara bagian posterior dari perlekatan tersebut bersifat elastis untuk memungkinkan
pergeseran kedepan bersama dengan
processus condylaris
. Pada bagian anterior,
discus articularis
bersambung dengan
fascia pterygoideus lateralis
dan kapsula sendi. Kapsula sendi ini dibagian lateral diperkuat oleh
ligamentum temporomandibularis lateralis
, yang berfungsi untuk membatasi gerak satuan
discus articula ris
-
processus condylaris
. Rongga sendi superior dan inferior, yang dipisahkan
discus articularis
dan berada dalam kapsula sendi, dilapisi oleh jaringan synovial yang menghasilkan
cairan yang dibutuhkan untuk pelumasan permukaan persendian.
10,17
Otot mastikasi terdiri dari
m. masseter, m. temporalis, m. pterygoideus medialis,
dan
m. pterigoideus lateralis.
Selain itu terdapat
m. digastricus
yang juga berperan dalam fungsi mandibula.
10,17
8
Suplai saraf sensoris ke sendi temporomandibula didapat dari
n. auriculotemporalis
dan
n. masseter
cabang dari
n. mandibularis
. Jaringan pembuluh darah untuk sendi berasal dari
a. temporalis superficial
cabang dari
a. carotis interna
.
10,17
Gambar 1: Anatomi sendi temporomandibula: A. saat posisi rahang terutup,
processus condylaris mandibula
menempati posisis sentral dari
fossa mandibularis ossis temporalis
; B. saat membuka rahang,
processus condylaris mandibula
bergerak menuju
eminentia articularis
.
17,18
2.1.2 Fisiologi
Interface
antara
processus condylaris
dan
discus articularis
merupakan tempat gerak engsel, yang dimungkinkan terutama oleh perlekatan
discus articularis
pada
processus condylaris
melalui ligamen diskus.
M. pterigoideus lateralis pars superior
pada prinsipnya bersifat pasif, dan berkontraksi hanya pada penutupan paksa saja. Kontraksi
m. pterigoideus lateralis inferior
terjadi selama pergerakan membuka mulut
9
dan mengakibatkan pergeseran
processus condylaris
ke anterior. Selain itu
m. pterigoideus lateralis pa rs inferior
juga berfungsi dalam pergerakan mandibula ke lateral dan protusi dari mandibula. Kerjasama antara sendi
pada kedua sisi memungkinkan diperolehnya rentang gerakan mandibula yang menyeluruh.
10,17
M. masseter
menyebabkan elevasi dan protusi dari mandibula serta berperan dalam proses mengunyah yang efektif.
M. temporalis
memiliki fungsi utama untuk elevasi dan retrusi dari mandibula. M.
pterigoideus medialis
berfungsi untuk elevasi, protusi dan pergerakan mandibula ke lateral. Sedangkan
m. digastricus
berperan dalam gerakan mandibula ke belakang dan dalam proses mengunyah.
17
Gambar 2. Anatomi sendi temporomandibula.
19
2.1.3 Penuaan