19
2.2.5. Diagnosis banding
Diagnosis banding dari gangguan sendi tempromandibula adalah nyeri intraoral, gangguan nyeri intrakranial tumor, aneurisma, abses dan
lain-lain, sakit kepala primer, sakit kepala sekunder, gangguan nyeri neuropatik, nyeri yang berhubungan dengan organ, gangguan nyeri
servikal dan gangguan mental.
7
2.2.6. Terapi
Pada gangguan sendi temporomandibula, terapi awal yang dilakukan adalah terapi konservatif. Jika terapi konservatif gagal, dapat
dilakukan pembedahan Terapi konservatif dapat berupa edukasi pasien, intervensi
cognitive behavioral
dan pengurangan perilaku maladaptif, terapi psikis, farmakoterapi, dan penggunaan
occlusal splin
. Pada pengobatan farmakologi digunakan obat anti inflamasi, anti depresi,
relaksan otot, dan sedatif.
7,8,17
2.3 Kualitas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut
2.3.1 Kesehatan gigi dan mulut
Kesehatan gigi dan mulut menurut
World Health Organization
WHO memiliki arti bebas dari: nyeri kronik pada rongga mulut dan wajah, kanker rongga mulut dan tenggorokan, luka pada rongga mulut,
kelainan konginental seperti bibir atau palatum sumbing, penyakit periodontal, kerusakan dan kehilangan gigi, dan penyakit atau gangguan
20
lainnya yang mempengaruhi rongga mulut.
11
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, kesadaran akan kesehatan gigi dan mulut
masih kurang. Mereka cenderung menaruh perhatian yang lebih besar pada kesehatan secara umum dan pada kelainanpenyakit sistemik.
25,26
Kesehatan gigi dan mulut pada lansia dapat dinilai dengan
Geriatric Oral Health Assesment Index
GOHAI.
Geriatric Oral Health Assesment Index
terdiri dari dua belas pertanyaan yang terbagi dalam tiga dimensi, yaitu fungsi fisik, nyeri dan ketidaknyamanan, dan aspek
psikologis.
Geriatric Oral Health Assesment Index
menggunakan tiga skala nilai, yaitu: 1 = selalu, 2 = kadang
–kadang, dan 3 = tidak pernah. Total skor akhir diklasifikasikan sebagai penilaian presepsi diri yang
tinggi jika total skor 34-36 point, penilaian presepsi diri moderat jika total skor 31-33 point, dan penilaian presepsi diri rendah jika total skor kurang
dari 30 point.
16,27
2.3.2 Kualitas hidup
Kualitas hidup menurut
World Health Organization
WHO adalah persepsi seseorang dalam konteks budaya dan norma yang sesuai
dengan tempat hidup orang tersebut serta berkaitan dengan tujuan, harapan, standar dan kepedulian selama hidupnya.
12
Kualitas hidup pada lansia diukur menggunakan instrumen dari WHOQOL-OLD yang terdiri dari enam aspek, yaitu: kemampuan sensori;
otonomi; aktivitas pada masa lampau, kini dan yang akan datang;
21
partisipasi sosial; kematian dan keadaan terminal; persahabatan dan cinta kasih, dengan menggunakan lima skala nilai, yaitu: 1 = sama sekali tidak,
2 = sedikit, 3 = cukup, 4 = banyak, dan 5 = sangat banyak. Total skor yang tinggi menunjukkan kualitas hidup yang tinggi begitupula sebaliknya.
28
2.3.3 Kualitas hidup terkait kesehatan gigi dan mulut