ABDUL ROSID, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
pembelajaran atau materi pembelajaran harus sesuai dengan kemampuan siswa pada suatu tahapan pengajaran tertentu. Kemampuan siswa berkembang sesuai dengan
tahapan perkembangan jiwanya. Oleh karena itu, karya sastra yang disajikan hendaknya diklasifikasikan berdasarkan derajat kesukarannya disamping kriteria-
kriteria lainnya. Tanpa adanya kesesuaian antara siswa dengan bahan yang diajarkan, pelajaran yang disampaikan tidak akan diserap secara maksimal.
Agar dapat memilih bahan pembelajaran sastra yang tepat, beberapa aspek perlu dipertimbangkan. Menurut Rahmanto 1993: 27 ada tiga aspek yang tidak
boleh dilupakan dalam memilih bahan pengajaran sastra, yaitu aspek bahasa, aspek psikologis, dan aspek latar belakang budaya. Sedangkan menurut Depdiknas 2006:
195 ada beberapa prinsip dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran, prinsip tersebut antara lain prinsip relevansi, prinsip konsistensi, dan prinsip
kecukupan edukasi. Berdasarkan uraian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa kajian stilistika dan
nilai-nilai budaya yang terkandung dalam puisi masih layak dan dapat dipertahankan sebagai alternatif materi pembelajaran apresiasi sastra di sekolah.
1.2 Fokus Penelitian
Sesuai dengan pernyataan Spradley Sugiyono, 2010 : 34 bahwa “A fokused
refer to a single cultural domain or afew related domains ” maksudnya bahwa fokus
merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial lapangan. Cara menentukan fokus diantaranya adalah dengan menetapkan fokus
ABDUL ROSID, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan IPTEK. Setelah membaca dan menganalisis puisi yang dijadikan bahan kajian, maka penelitian ini di fokuskan pada:
1 Karakteristik stilistika dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam puisi
Indonesia . 2
Aplikasi model rancangan pembelajaran sastra dari kajian stilistika dan nilai-nilai budaya dalam puisi Indonesia.
1.3 Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan pemahaman analisis sastra, pengajaran sastra pada dasarnya adalah suatu proses untuk membawa peserta didik memahami karya sastra secara lebih baik.
Selama ini jenis analisis yang dipahami siswa berdasarkan pengamatan sementara, masih sebatas pengenalan teori dan kurang memahami esensi dari pencarian suatu
makna karya. Selain itu terdapat hasil analisis karya pengarang terkenal Indonesia yang menyebabkan baik pengajar maupun siswa merasa cukup memahami karya
tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, fokus penelitian ini adalah pengajaran sastra berupa kegiatan menganalisis karya sastra berupa puisi.
Latar belakang yang diuraikan di bagian depan masih tergolong luas dalam jangkauan dan kedalaman penelitian yang akan dilakukan. Pelaksanaan penelitian ini
akan lebih oprasional jika disusun identifikasi masalah penelitian: Pertama, puisi yang dikaji terbatas pada sepuluh puisi Indonesia karya tujuh
penyair. Analisis dilakukan untuk mengetahui stilistika dan nilai budaya yang terkandung dalam puisi-puisi tersebut.
ABDUL ROSID, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Kedua, kajian puisi tersebut akan digunakan untuk menunjang pembelajaran sastra khusunya di MTs Misykat Al-Anwar Kwaron Diwek Jombang.
1.4 Batasan Masalah Penelitian