85
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode sangat penting dalam suatu penelitian karena akan membantu mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data.
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Moris dalam Saraswati 2009 yang mengatakan bahwa metode adalah “Prosedur atau urutan fikiran yang sistematis,
yang dituangkan ke dalam suatu rencana untuk mengerjakan sesuatu hal guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan”
Berdasar pada pengertian tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian kuantitaif ini adalah metode deskriptif dengan studi eksplanatori yang
berusaha mengungkapkan dan menapsirkan seberapa besar hubungan dan sumbangan dari masing-masing variabel yang diteliti. Metode ini digunakan
karena berorientasi pada masalah yang terjadi pada masa sekarang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Hal ini
dikarenakan penelitian kuantitatif sangat relevan dengan sifat, struktur, dan karakteristik variabel mengenai lingkungan kerja dan kebijakan kepala sekolah
dengan prestasi kerja guru. Sejalan dengan hal tersebut, Ibnu Hajar dalam Saraswati 2009 menyatakan bahwa “untuk menetapkan kesamaan dan keeratan
hubungan memerlukan data kuantitatif yaitu data yang berkaitan dengan angka- angka”.
86
B. Penetapan Lokasi Penelitian
Penelitian pendidikan ini tidak terlepas dari lokasi sekolah. Kaitannya dengan otonomi daerah maka ditetapkan lokasi penelitian ini yakni seluruh SMP
Negeri di Kabupaten Sumedang. Lokasi lebih luas mencakup satu kabupaten, agar hasil penelitian ini kelak dapat menjadi landasan kajian dalam menentukan
kebijakan di bidang pendidikan dasar, khususnya jenjang pendidikan SMP.
Gambar 3.1: Peta Kabupaten Sumedang
Gambar: 3.1
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah objek dari suatu penelitian yang akan dijadikan sumber data dalam penelitian yang dilakukan. Populasi dapat berupa barang atau manusia.
Sudjana 1992 : 6 mengungkapkan bahwa :
87
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu
dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas, yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
Berdasar pada masalah penelitian di atas, populasi penelitian ini adalah semua guru dari 61 SMP Negeri se-Kabupaten Sumedang yang berjumlah 1300
orang, seperti table 3.1 sampai 3.4 di bawah ini. Adapun pertimbangan pemilihan populasi ini adalah karena semua guru berada di kabupaten yang sama sehingga
mengurangi keragaman populasi. Keadaan demikian memungkinkan untuk dijadikan obyek penelitian.
Tabel 3.1 Data Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri
Se-Kabupaten Sumedang Tahun 2009
No Tempat Tugas
Akreditasi Tingkat Pendidikan
Jumlah D1
D2 D3
S1 S2
GPNS
1 SMP N 1 Cimanggung
A 1
5 5
20 2
33 2
SMP N 1 Cisitu B
2 8
10 3
SMP N 1 Conggeang B
4 3
10 17
34 4
SMP N 1 Jatinunggal A
1 6
7 5
SMP N 1 Paseh A
5 2
4 20
31 6
SMP N 1 Sukasari A
4 1
2 13
20 7
SMP N 1 Surian B
11 1
12 8
SMP N 1 Tanjungkerta B
3 6
16 25
9 SMP N 2 Cimanggung
B 10
1 11
10 SMP N 2 Cisitu
B 9
9 11
SMP N 2 Conggeang B
3 1
5 10
19 12
SMP N 2 Jatinunggal A
11 1
9 1
22 13
SMP N 2 Rancakalong B
5 5
14 SMP N 2 Tomo
B 1
9 10
15 SMP N 3 Cisitu
A 1
2 9
12 16
SMP N 3 Rancakalong B
1 10
11 17
SMP N 3 Situraja B
2 1
6 12
21 18
SMP N 4 Situraja B
1 3
13 17
19 SMPN 1 Cisarua
B 2
7 15
1 25
88 20
SMPN1 Buahdua B
2 1
5 17
25 21
SMPN 1 Cibugel B
3 14
1 18
22 SMPN 1 Cimalaka
A 3
5 29
1 38
23 SMPN 1 Darmaraja
A 1
15 1
17 24
SMPN 1 Ganeas B
1 1
4 10
1 17
25 SMPN 1 Jatigede
B 1
1 2
4 26
SMPN 1 Jatinangor A
4 3
9 30
1 47
27 SMPN 1 Pamulihan
A 7
19 26
28 SMPN 1 Rancakalong
B 2
3 6
12 23
29 SMPN 1 Situraja
A 3
3 30
SMPN 1 Sumedang A
10 29
39 31
SMPN 1 Tanjungmedar B
3 15
18 32
SMPN 1 Tanjungsari A
9 8
30 2
49 33
SMPN 1 Tomo A
1 6
15 1
23 34
SMPN 1 Ujungjaya B
3 17
1 21
35 SMPN 1 Wado
B 1
3 13
1 18
36 SMPN 10 Sumedang
B 1
12 1
14 37
SMPN 2 Buahdua B
4 1
3 11
19 38
SMPN 2 Cimalaka B
1 1
1 3
39 SMPN 2 Darmaraja
B 3
1 7
16 27
40 SMPN 2 Ganeas
B 1
6 1
8 41
SMPN 2 Jatigede B
2 2
42 SMPN 2 jatinangor
B 1
34 1
36 43
SMPN 2 Paseh B
3 1
1 23
28 44
SMPN 2 Situraja B
2 1
1 4
45 SMPN 2 Sumedang
A 4
2 4
30 1
41 46
SMPN 2 Tanjungkerta B
2 4
20 1
27 47
SMPN 2 Tanjungsari B
3 2
7 25
37 48
SMPN 2 Ujungjaya B
13 1
14 49
SMPN 2 Wado B
12 12
50 SMPN 3 Cimalaka
B 3
6 9
51 SMPN 3 Jatigede
B 2
2 52
SMPN 3 Jatinangor B
2 14
2 18
53 SMPN 3 Sumedang
A 5
9 31
45 54
SMPN 3 Tanjungsari B
1 13
14 55
SMPN 3 Wado B
5 17
2 24
56 SMPN 4 Sumedang
A 2
1 3
30 1
37 57
SMPN 5 Sumedang A
6 4
30 40
58 SMPN 6 Sumedang
A 3
3 6
15 27
59 SMPN 7 Sumedang
A 3
1 4
19 1
28 60
SMPN 8 Sumedang A
2 1
12 24
39 61
SMPN 9 Sumedang A
12 13
25
Jumlah 102
46 212 911 29
1300
89
Tabel 3.2 Rekapitulasi Guru PNS SMP Negeri Akreditasi A
Se-Kabupaten Sumedang
No Tempat Tugas
Tingkat Pendidikan Jumlah
D1 D2
D3 S1
S2 Guru PNS
1 SMPN 1 Cimanggung
1 5
5 20
2 33
2 SMPN 1 Jatinunggal
1 6
7 3
SMPN 1 Paseh 5
2 4
20 31
4 SMPN 1 Sukasari
4 1
2 13
20 5
SMPN 2 Jatinunggal 11
1 9
1 22
6 SMPN 3 Cisitu
1 2
9 12
7 SMPN 1 Cimalaka
3 5
29 1
38 8
SMPN 1 Darmaraja 1
15 1
17 9
SMPN 1 Jatinangor 4
3 9
30 1
47 10
SMPN 1 Pamulihan 7
19 26
11 SMPN 1 Situraja
3 3
12 SMPN 1 Sumedang
10 29
39 13
SMPN 1 Tanjungsari 9
8 30
2 49
14 SMPN 1 Tomo
1 6
15 1
23 15
SMPN 2 Sumedang 4
2 4
30 1
41 16
SMPN 3 Sumedang 5
9 31
45 17
SMPN 4 Sumedang 2
1 3
30 1
37 18
SMPN 5 Sumedang 6
4 30
40 19
SMPN 6 Sumedang 3
3 6
15 27
20 SMPN 7 Sumedang
3 1
4 19
1 28
21 SMPN 8 Sumedang
2 1
12 24
39 22
SMPN 9 Sumedang 12
13 25
Jumlah 62
23 113
439 12
649
Tabel 3.3 Rekapitulasi Guru PNS SMP Negeri Akreditasi B
Se-Kabupaten Sumedang
No Tempat Tugas
Tingkat Pendidikan Jumlah
D1 D2
D3 S1
S2 Guru PNS
1 SMPN 1 Cisitu
2 8
10 2
SMPN 1 Conggeang 4
3 10
17 34
3 SMPN 1 Surian
11 1
12 4
SMPN 1 Tanjungkerta 3
6 16
25 5
SMPN 2 Cimanggung 10
1 11
6 SMPN 2 Cisitu
9 9
7 SMPN 2 Conggeang
3 1
5 10
19 8
SMPN 2 Rancakalong 5
5 9
SMPN 2 Tomo 1
9 10
10 SMPN 3 Rancakalong
1 10
11
90 11
SMPN 3 Situraja 2
1 6
12 21
12 SMPN 4 Situraja
1 3
13 17
13 SMPN 1 Cisarua
2 7
15 1
25 14
SMPN 1 Buahdua 2
1 5
17 25
15 SMPN 1 Cibugel
3 14
1 18
16 SMPN 1 Ganeas
1 1
4 10
1 17
17 SMPN 1 Jatigede
1 1
2 4
18 SMPN 1 Rancakalong
2 3
6 12
23 19
SMPN 1 Tanjungmedar 3
15 18
20 SMPN 1 Ujungjaya
3 17
1 21
21 SMPN 1 Wado
1 3
13 1
18 22
SMPN 10 Sumedang 1
12 1
14 23
SMPN 2 Buahdua 4
1 3
11 19
24 SMPN 2 Cimalaka
1 1
1 3
25 SMPN 2 Darmaraja
3 1
7 16
27 26
SMPN 2 Ganeas 1
6 1
8 27
SMPN 2 Jatigede 2
2 28
SMPN 2 jatinangor 1
34 1
36 29
SMPN 2 Paseh 3
1 1
23 28
30 SMPN 2 Situraja
2 1
1 4
31 SMPN 2 Tanjungkerta
2 4
20 1
27 32
SMPN 2 Tanjungsari 3
2 7
25 37
33 SMPN 2 Ujungjaya
13 1
14 34
SMPN 2 Wado 12
12 35
SMPN 3 Cimalaka 3
6 9
36 SMPN 3 Jatigede
2 2
37 SMPN 3 Jatinangor
2 14
2 18
38 SMPN 3 Tanjungsari
1 13
14 39
SMPN 3 Wado 5
17 2
24
Jumlah 40
23 99
472 17
651
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Akreditasi dan Guru PNS SMP Negeri
Se-Kabupaten Sumedang
Nomor Nilai
Akreditasi Jumlah SMPN
Jumlah Guru PNS
1 A
22 649
2 B
39 651
Jumlah 61
1300
91
2. Sampel penelitian
Pada penelitian ini menggunakan stratified random sample. Sesuai pendapat Nazir 1983: 346, bahwa: “stratified random sample adalah sampel
yang yang ditarik dengan memisahkan elemen-elemen populasi dalam kelompok- kelompok yang tidak overlapping yang disebut strata, dan kemudian memilih
sebuah sampel secara random dari tiap stratum”. Sedangkan menurut Donald Ary dalam Nazir 1983:332, bahwa:”sample
berlapis secara proporsional proportional stratified sampling artinya di dalam sample, lapisan tersebut diwakili sesuai dengan perbandingan proporsi
frekuensinya di dalam populasi keseluruhahan”. Selanjutnya bahwa:”… penarikan sample berlapis akan dapat menghasilkan sampel yang lebih representatif dari
pada sampel acak sederhana simple random sampling”. Penentuan sampel berlapis, berstrata, atau berpetala menurut Sudjana
1975: 173, menggunakan rumus sebagai sebagai berikut: n
i
= N
i
x n N
Keterangan: N
=
Jumlah populasi N
i
= Jumlah populasi suatu strata n
= Jumlah sampel, dimana n = N x 15 n
i
= Jumlah sampel suatu strata Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus diatas, maka besarnya
sample guru PNS SMPN se-Kabupaten Sumedang sebesar 195. Sehingga stratum A guru SMP Negeri yang nilai akreditasinya A sampelnya 97 guru PNS,
sedangkan stratum B sampelnya 98 guru PNS. Langkah pengambilan 97 sampel
92
dari 649 populasi dilakukan secara acak, begitu pula dengan sampel 98 dari 651 populasi, seperti tabel 3.5.
Tabel 3.5 Sampel Guru PNS SMP Negeri Se-Kabupaten Sumedang
Nomor Nilai Akreditasi
Sampel Guru PNS Jumlah Sampel
SMPN
1 A
97 3
2 B
98 6
Jumlah sampel 195
9
Selanjutnya penarikan sampel secara acak, sesuai pendapat Donald Ary dalam Furchan 1995: 192, bahwa: ”prosedur penarikan sample yang paling
banyak dikenal orang adalah penarikan sample acak random sampling. Ciri dasar penarikan sample acak ialah bahwa semua anggota populasi mempunyai
peluang yang sama dan tidak terikat untuk dimasukan ke dalam sample. Artinya, bagi setiap pasangan unsure X dan Y, peluang X untuk dipilih sebagai sample
sama dengan peluang Y, dan pemilihan X sama sekali tidak mempengaruhi peluang pemilihan Y”. Hasil penarikan sampel secara acak baik SMPN maupun
guru PNS, seperti tabel 3.6 dan 3.7.
Tabel 3.6 Sampel Guru PNS SMPN Akreditasi A
Se-Kabupaten Sumedang Nomor
Sampel SMPN Jumlah Sampel Guru PNS
1 SMPN 1 Tanjungsari
32
93
2 SMPN 4 Sumedang
33 3
SMPN 1 Cimalaka 32
Jumlah sampel 97
Tabel 3.7 Sampel Guru PNS SMPN Akreditasi B
Se-Kabupaten Sumedang
Nomor Sampel SMPN
Jumlah Sampel Guru PNS
1 SMPN 1 Cibugel
16 2
SMPN 2 Tanjungsari 16
3 SMPN 1 Ganeas
16 4
SMPN 2 Tanjungkerta 17
5 SMPN 4 Situraja
16 6
SMPN 1 Ujungjaya 17
Jumlah sampel 98
D. Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah 1
Kinerja mengajar guru SMP Negeri se- Kabupaten Sumedang Y sebagai variabel independen
Kinerja mengajar guru adalah seperangkat perilaku nyata yang ditunjukan guru pada waktu dia memberikan pelajaran kepada siswanya. Langkah berikutnya
adalah membuat tabel spesifikasi, yang pada umumnya disajikan dalam tabel yang berisi komponen yang mengidentifikasi adanya prestasi kerja. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dalam tabel 3.6 kisi-kisi instrumen kinerja mengajar guru SMPN se-Kabupaten Sumedang di bawah ini:
94
Tabel: 3.8 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kinerja Mengajar Guru
NO DIMENSI
INDIKATOR INSTRUMEN
NO BUTIR
1 2
3 4
5
1 Perencana-
an 1.
Penguasaan materi pelajaran
2. Kemampuan
merencanakan
. 1.
Saya
berupaya
meng identifikasi materi pel
ajaran yang akan diajar kan kepada siswa.
2. Saya berupaya mengu
asai materi pelajaran untuk mendukung pem
belajaran
3. Saya memahami admi
nistrasi pembelajaran seperti pencatatan,
penilaian, dan pelapor an hasil belajar siswa.
4. Saya memilih pende -
katan pembelajaran ter lebih dahulu, sebelum
merencanakan pembel ajaran
.
5.
Saya memilih pendekat- an pembelajaran yang se
suai dengan kebiasaan dan meringankan imple
mentasinya
6. Saya memahami prin
sip-prinsip perencana an pembelajaran
7. Saya berupaya meren
canakan pembelajaran yang berpusat pada
siswa student centre
8. Saya berupaya meru
muskan tujuan pembel ajaran
9. Saya merumuskan indi
kator pembelajaran ber 1
2
3
4
5
6
7
8 9
95
dasarkan Standar Kom petensi dan Kompeten
si Dasar.
10. Saya berupaya memi
lih metode pembelajar an yang tepat
11. Saya berupaya memi
lih media pembelajar - an yang tepat
12. Saya merefleksikan
RPP bersama teman, untuk
memperbaiki dan menyesuaikannya
dengan pelaksanaan
pembelajaran.
13.
Saya berupaya me rencanakan
pembel ajaran remedial
10
11
12
13
2 Implemen
tasi pembel ajaran
1. Pra pembelajaran
2. Membuka pembel
j aran 1.
Saya berupaya melak sanakan program pem
belajaran. sebagai pe gangan dalam melak
sanakan pembelajaran.
2. Saya berupaya melaku
kan pre test diawal pembelajaran.
3. Saya berupaya meme
riksa pekrjaan rumah siswa pada awal pem
belajaran.
4. Saya berupaya mema
hami kemampuan awal anak didik
5. Saya berupaya mem
buka pembelajaran de ngan ucapan salam ke
agaman
6. Saya berupaya meme
riksa kehadiran siswa setelah membuka pem
belajaran
7. Saya memahami bagai
mana cara siswa bel 14
15
16
17
18
19
20
96
3. Kegiatan inti
ajar 8.
Saya berupaya memo tivasi siswa dan meng
arahkannya ke dalam situasi belajar
9. Saya berupaya menge
lola kelas, dengan men ciptakan suasana kon
dusif
bagi berlang
sungnya proses belajar mengajar.
10. Saya memahami pro
ses pembelajaran yang berpusat pada siswa
11. Saya berupaya meng
ubah strategi pembel ajaran berdasarkan kon
disi siswa pada saat itu
12. Saya berupaya meng
gunakan media sum ber pembelajaran, da
lam upaya
transfor masi pengetahuan dan
internalisasi nilai kepa da peserta didik.
13. Saya berupaya agar
siswa dapat melaksa nakan diskusi, eksplo
rasi, dan kolaburasi da lam pembelajaran
14. Saya berupaya me
ngembangkan materi
pelajaran 15.
Saya berupaya meres
pon siswa yang tampak akan melarikan diri
dari belajar
16. Saya memahami cara
menyimpulkan materi pelajaran
17. Saya berupaya meng
gunakan instrumen pe nilaian yang telah ter
uji validitas dan relia 21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
97
4. Kegiatan penutup
bilitasnya. 18.
Saya memahami cara pemberian tugas ru
mah PR 19.
Saya memahami
langkah-langkah eva
luasi pembel ajaran 20.
Saya berupaya me nilai prestasi siswa
untuk kepentingan
pembelajaran 21.
Saya memahami
langkah-langkah ana
lisis evaluasi pembel ajaran
22. Saya
memahami langkah-langkah pem
belajaran remedial 31
32
33
34
35
2 Iklim Sekolah X
1
sebagai variabel dependen Pengertian iklim sekolah school climate adalah situasi dan kondisi
sekolah bagi aktivitas belajar dan mengajar berlangsung secara efektif. Sedangkan iklim sekolah yang kondusif adalah situasi dan kondisi sekolah yang aman,
nyaman, menyenangkan yang menjadi prasyarat bagi aktivitas belajar dan mengajar berlangsung secara efektif Pakpahan, 2007, dimana kisi-kisi
instrumen variabel Iklim sekolah, seperti tabel 3.7 di bawah ini.
Tabel: 3.9 Kisi-kisi Instrumen Variabel Iklim Sekolah
NO DIMENSI
INDIKATOR INSTRUMEN
NO BUTIR
1 2
3 4
5 1.
Keamanan 1.
Tak terjadi kehi langan barang atau
1. Saya berupaya
1
98
uang 2.
Tak terjadi
keri butan
antar ko
munitas sekolah 3.
Terbebas dari rasa was-was dan rasa
takut.
4.
Terbebas dari rasa curiga dan rasa iri
hati
5.
Adanya kepastian
hukum agar semua war
ga sekolah sa ling menjaga a
gar tidak terja di kehilangan u
ang atau ba - rang disekolah
2. Saya berupaya
agar semua war ga sekolah ti
dak membawa barang berharga
ke sekolah
3. Saya berupaya
agar semua war ga sekolah sa
ling
menghar gai dan saling
menghormati, sehingga tak ter
jadi
keributan antar
komuni tas sekolah.
4. Saya berupaya
agar kondisi se- kolah dalam kea
daan aman, se hingga terbebas
dari rasa was- was dan takut.
5. Saya berupaya
transparan da
lam setiap akti vitas
sekolah, sehingga terbe
bas dari rasa cu riga dan iri hati
6. Saya berupaya
melaksanakan tugas
sebaik- baiknya, karena
setiap aktivitas berjalan sesuai
aturan dan ada nya
kepastian 2
3
4
5
6
99
6. Terbebas dari sen
timen bersifat sara 7.
Terbebas dari pe ngaruh narkoba
8.
Terbebas dari tawu ran siswa
9.
Terbebas dari tin dak pemerasan dan
intimidasi
10.
Terbebas dari pele cehan seksual
11.
Sekolah memiliki
pagar pengaman hukum
7. Saya berupaya
menumbuhkan rasa saling hor
mat
menghor mati dan harga
menghargai an tar pemeluk aga
ma.
8. Saya berupaya
agar sekolah me nerapkan sanksi
yang tegas ter hadap
pecan dupengguna
narkoba 9.
Saya berupaya agar semua war
ga sekolah me mahami bahaya
dan menghinda ri narkoba.
10. Saya
berupa ya agar semua
war ga sekolah memahami dam
pak negatif dari tawuran.
11. Saya
berupa ya agar semua
warga sekolah memahami bah
wa tindakan pe merasan dan in
timidasi meru pakan
perbuat an tidak terpuji
dan melanggar hukum
12. Saya berupa
ya agar semua warga sekolah
memahami bah wa
pelecehan seksual
meru 7
8
9
10
11
12
100
12.
Sekolah memiliki
petugas keamanan yang dapat diandal
kan pakan
perbua tan asusila yang
melanggar ajar an agama dan
hukum.
13. Saya berupa
ya agar sekolah memiliki
dan memelihara pa
gar pengaman 14.
Saya berupa ya agar semua
warga sekolah memahami pen
tingnya petugas keamanan yang
handal. 13
14
2. Kenyamanan
1. Hubungan
antar orang inter per
sonal komunitas se kolah,
yang ter
buka, saling meng hargai dalam sua
sana kekeluargaan
2.
Komunikasi antar
kepala sekolah, gu ru,
siswa, karya
wan, dan komite sekolah terbuka dan
lancar.
3.
Adanya suasana ke keluargaan
yang ikhlas dan saling
mengasihi. 15.
Saya mema
hami penting nya hubungan
interpersonal komunitas
seko lah.
16. Saya merasa
kan hubungan inter personal
komu
nitas seko lah yang
saling menghargai
da-
lam suasana
ke keluargaan
17. Saya merasa
kan terjadi ko munikasi yang
terbuka
dan lan car, baik
antar kepala
sekolah, guru, siswa,
kar yawan,
serta ko
mite sekolah.
18. Saya
mema 15
16
17
101
4.
Adanya rasa me miliki sekolah dari
seluruh warga se kolah.
5.
Adanya pride ke banggaan, diquity
martabat, dan iden tity identitas dari
semua warga seko lah terhadap seko
lahnya.
6.
Adanya kepemim
pinan sekolah yang dirasakan
menga yomi, tidak bossy
dan otoriter. 7.
Suasana belajar di kelas sejuk, tenang,
hami penting nya
suasana ke keluargaan
yang ikhlas
dan saling
mengasi hi 19.
Saya merasa kan
adanya sua
sana kekeluar gaan
yang ikh las dan
saling mengasihi.
20. Saya
berupa ya untuk mem
bantu dan me ngasihi
semua warga sekolah
21. Saya
mema hami penting
nya rasa memi liki
dari seluruh warga
sekolah. 22.
Sebagai war
ga saya
merasa memilki seko-
lah ini.
23. Saya
mema hami penting
nya rasa
kebang gaan sebagai warga
sekolah
24. Saya merasa
bangga sebagai warga
sekolah karena
hasil kar ya dan
prestasi warganya
25. Saya merasa
18
19
20
21
22
23
24
102
bersih, dan rapi. bangga
sebagai warga sekolah,
sehingga digu nakan sebagai
identitas diri.
26. Saya merasa
kan bahwa ke pemimpinan
ke
pala sekolah
me ngayomi,
tidak bossy,
dan tidak
otoriter.
27. Saya
mema hami
penting nya suasana bel
ajar di kelas yang sejuk, te
nang, bersih
dan rapi
28. Saya
berupa ya
agar suasana
belajar di
kelas sejuk,
tenang, bersih, dan rapi.
25
26
27
28
3. Menyenangkan
1. Siswa merasa ter
tarik datang ke se kolah karena seko
lah menyajikan hal- hal yang menarik
bagi siswa.
2. Ada suasana rukun,
damai, dan saling sayang di sekolah.
3. Siswa diberi kesem
patan bereaksi, ber 29. Saya berupaya
menyajikan hal hal yang mena
rik per hatian siswa
dalam pembelajaran.
30. Saya merasa kan adanya suasana
rukun, damai, dan saling me
nya yangi di se kolah ini.
31. Saya berupaya
29
30
103
improvisasi, berino vasi, dan berpikir
kritis di sekolah.
4. Ada kegiatan seko
lah untuk menyalur kan hobby dan ba
kat siswa, antara lain kegiatan seni,
olah raga, dan dis kusi.
5. Siswa tidak merasa
tertekan karena ada materi
pelajaran yang
tidak bisa
dikuasainya. 6.
Siswa merasa ada nya
kebersamaan pelajaran yang di
pelajarinya 7.
Guru dan karyawan merasa dijamin ke
sejahteraannya.
memberi kesem
patan kepada sis wa untuk berak
tivitas, berimpro visasi, berinovasi,
dan berpikir kritis di sekolah.
32. Sekolah beru paya menyedia
kan sarana dan prasarana untuk
menyalurkan ho bby dan bakat
siswa
33. Saya berupaya menyampaikan
materi pelajaran dengan
jelas dan menyenang
kan sehingga sis wa tidak merasa
tertekan
34. Saya berupaya memberikan ke
sempatan yang sama, dan mem
bimbing siswa untuk
mempel ajari suatu mata
pelajaran 35. Saya merasa
kan bahwa selu ruh guru dan kar
yawan terjamin kesejahteraanya.
31
32
33
34
35
3 Kemampuan manajerial kepala sekolah X
2
sebagai variabel dependen Kemampuan manajerial kepala sekolah adalah segala daya dan upaya
kepala sekolah dalam mengelola iklim sekolah untuk mencapai tujuan sekolah dengan menggunakan perangkat manajemen dan sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan sekolah dengan menggunakan perangkat manajemen dan sumber
104
daya manusia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 3.8 kisi-kisi instrumen Kebijakan Kepala Sekolah di bawah ini:
Tabel: 3.10 Kisi-kisi Instrumen Variabel Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah
NO DIMENSI
INDIKATOR INSTRUMEN
NO BUTIR
1 2
3 4
5
1 Kreatifitas dan
flexibelitas bu daya cultural
flexi bility cre at ivity
1. Kesadaran budaya
2. Kepekaan budaya
3. Menghargai nilai ke
beragaman kultur 1.
Kepala seko- lah ikut serta
dalam kegiat- an warga seko
lah.
2. Kepala seko-
lah ikut serta dalam melesta
rikan budaya sekolah.
3. Kepala seko-
lah ikut serta dalam kegiat
an peningkat an mutu.
4. Kepala seko-
lah ikut serta dalam kegiat
an keagaman
5. Kepala seko-
lah menghar gai nilai kebe
ragaman kul tur warganya.
6. Kepala seko-
lah menghar gai nilai kea
gamaan. 1
2
3
4
5
6
2 Kemapuan ber
komunikasi communicati
on skills 1.
Komunikasi lisan 2.
Komunikasi tulis - an
7. Kepala seko-
lah memaha mi komunika
si lisan.
8. Kepala seko
7
105
lah mampu menggunakan
Bahasa Indo nesia yang ba
ik dan benar
9. Kepala seko-
lah mampu berkomunika
si lisan.
10. Kepala seko
lah memaha mi komunika
si tulisan.
11. Kepala se -
kolah mampu berkomunika
si dengan tulis an.
8
9
10
11
3 Pengembangan
sumber daya
manusia human resour
ces develop
ment skills 1.
Pengembangan ik-
lim pembelajaran
learning climate
2. Mendesain program
pelatihan
3. Pengembangan infor
masi dan
pengala man kerja
12. Kepala seko-
lah memaha mi iklim pem
belajaran yang kondu
sif.
13. Kepala seko-
lah mengem bangkan iklim
sekolah yang kondusif
14. Kepala seko-
lah memaha mi desain
program pela tihan
15. Kepala seko-
lah berupaya mendesain
program pela tihan.
16. Kepala seko-
lah memaha mi pengem
bangan infor masi.
12
13
14
15
16
106
4. Penilaian kinerja
5. Penyediaan
konse ling karier
6. Menciptakan
peru bahan organisasi
17. Kepala seko-
lah menginfor masikan pe-
ngalaman ker janya.
18. Kepala seko-
lah memaha mi penilaian
kinerja menga jar guru.
19. Kepala seko-
lah berupaya melaksana
kan penilaian ki nerja me-
ngajar guru secara obyek
tif.
20. Kepala seko-
lah berupaya menunjukan
kinerjanya yang baik
21. Kepala seko -
lah melaksana kan periodisa
si, dan regene rasi jabatan
karier
22. Kepala seko-
lah memaha mi konseling
karier.
23. Kepala seko-
lah berupaya melaksanakan
konseling ka rier.
24. Kepala seko-
lah berupaya menciptakan
perubahan or ganisasi yang
lebih baik. 17
18
19
20
21
22
23
24
107
7. Penyesuaian bahan-
bahan pembelajaran. 25.
Kepala seko lah memperha
tikan tingkat pendidikan,
masa kerja, dan kompeten
si dalam peru bahan organi
sasi sekolah
26. Kepala seko
lah mengha - rapkan agar
menggunakan bahan pelajar
an yang bera sal dari lokal
matrial
27. Kepala seko-
lah berupaya menyediakan
bahan pelajar an yang sesu-
ai. 25
26
27
4 Kreativitas
creativity 1.
Pengembangan kreativitas dirinya
2. Menciptakan iklim
kreativitas 23. Kepala seko-
lah memaha mi pengem
bangan krea tivitas.
24. Kepala seko- lah berinisia
tif melaksana kan seminar,
dan pelatihan peningkatan
kinerja me ngajar guru
bekerja sama dengan in -
stansi terkait 25. Kepala seko
lah memberi 28
29
30
108
kesempatan kepada war
ga sekolah untuk kreatif
26. Kepala seko- lah memberi
kan reward atas kreati –
vitas warga nya
31
5 Manajemen
pembelajaran pribadi
self management of
lear ning
1. Kebutuhan
akan belajar yang ber
kesinambungan
2. Kebutuhan
akan mendapatkan
berbagai pengeta
huan dan keteram pilan baru
27. Kepala seko- lah mema
hami kebu- tuhan akan
kesinam – bung bela -
jar.
28. Kepala seko- lah memberi
kesempatan kepada war
ganya untuk melanjut
pendidikan.
29. Kepala seko- lah mema
hami kebu tuhan akan
berbagai pe ngetahuan
dan keteram pilan baru.
30. Kepala seko- lah berupaya
mengikut sertakan war
ganya dalam berbagai ke
giatan ilmi ah, dan pela
tihan 32
33
34
35
109
E. Teknik Pengumpulan Data