Efisiensi penggunaan energi dan kebutuhan untuk hidup pokok pada ayam broiler dan ayam tipe petelur serta hubungannya dengan pembentukan lemak tubuh
'EFISIEW
EHEAGI-OAW
SIPEWGCUWAAII
K~BUTUHIW
UNTUK HIDUP POKOK PADA AYAM BROILER DAN AYAM T ~ P E
PETELUR SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PEMBETUKAN LEMAK TUBUH
FAKULTAS P A S C A S A R J A N A
lNSTlTUT PERT A N l A N BOGOE
1991
DULATIP NATAWIZfARDJA, Efisiensi Pendan Kebutuhan Untuk Hidup Pokok
Ayam Tipe
Ayaaa Broiler dan
Petelur serta Hubungannya Dengan Pembentukan
Tubuh (Komisi Pembimbing
Lemak
Pa&
Energi
ketua, DAWAN
SUGANDI,
HARIPRJRTI
: JUJU
WAHJU
eebagai
A,
MARTWO,
ANSORI
HATTJIK dan RUHYAT KARTASUDJANA sebagai anggota),
Penelitian
ini
dilakukan dalam ctua
tahap
yaitu
penelitian Tahap I bertujuan untuk menentukan angLa kebutuhan energi untuk hidup pokok pada ayam broiler
ayam
petelur tipe medium dalam dua periode wmm
d m
serta
untuk menentukan efisiensi penggunaan energi- Penelitian Tahap 11 adalah untuk menentukan kelebihan energi di
atas
kebutuhan energi untuh: hidup pokok yang
menjadi
lemak
tubuh sebagai salah satu
dibentuk
syarat
untuk
menentukan kualitas karkas,
Penelitian Tahap I dilakukan di Laboratorium
duksi
Ternak Unggas Fakultas Peternakan Institut
Pro-
Per-
tanian Bogor, selama 6 minggu yang dimulai dari tanggal
93 Deeember 1989 sampai dengan tanggal 23 Januari 1990.
Dalam
menentukan
pokok
dilakukan dalam 2 periode umur yaitu
angka kebutuhan energi
broiler umur 8 - 22 hari dan
u ~ u r28
pada
hidup
ayam
- 42 hari, sadang-
kan pada ayam petelur tipe medium wnur 14
umur 28 - 42 hari,
untuk
-
28 hari dan
Jumlah
anak ayam yang digunahan y a i t u untuk
unxur 8
broiler
-
22 hari dan ayam p e t e l u r tipe
ayam
medium
umur 14 - 28 h a r i masing-masing sebanyak 144 ekor
terdiri
-
dan
72
ekor
28
42
hari
baik
maupun
ayam
petelur
tipe
medium
awal
betina,
untuk
ayam
digunakan
sebanyak 108 ekor yang t e r d i r i
54
dari
dan 54 ekor betina, D i samping
jantan
setiap
jantan
unsur
maeing-masing
ekor
ekor
pada
sedangkan
broiler
72
.dari
yamg
itu
p e n e l i t i a n masing-masing dipotong
pada
5 ekor
ayam yang mempunyai bobot badan yang sama dan selanjutnya d i a n a l i s i s karkasnya untuk mendapatkan kadar
pro-
tein
pada
clan
karkas
akhir
setiap
lemak karkas,
Demikian
pula
penelitian, sebagian ayam dibunuh
untuk
mendapatkan kadar protein karkas dan l e d karkas,
Sebagai
dasar
dalam menentukan
angka
kebutuhan
untuh hidup pokok digunakan metode Robbins
energi
Ballew (1984)-
dan
Dalam metode i n i kebutuhan energi untuk
li-
pokok dapat dihitung d a r i persamaan regresi
hidup
. n i e r sederhana Y = a
adalah
energi
+
bX
y a i t u sebagai -a/b,
dimana Y
untuk pertumbuhan (energy gain)
adalah energi yang dikonsumsi (energy consusred).
dan
X
Untuk
menghitung energi pertumbuhan didasarban atas
komponen
berbentuk karkaa y a i t u dengan melakukan
amlieis
yang
tentang
kandungan protein dan l e d karkas
penelitian dan pada akhir p e n e l i t i a n ,
pada
awal
Berdasarkan ana-
lisis karkas tersebut, maka dapat dihitung
peningkatan
kandungan
urangi
protein dan l e d karkas yaitu dengan
kandungan
neng-
akhir
protein dan l e d karkaa
pe-
nelitian dengan kandungan protein dan lemak k a r h pada
awal
penelitian,
Selanjutnya untuk mendapatlcan
nilai
energi untuk protein dan lemak, masing-masing dikalikan
1946)
dengan 5-66 kkal/gram dan 9-35 kkal/gram (Fraps,
kemudian
rupakan
gain).
dijumlahkan, maka hasil penjumlahan
kebutuhan
energi
untuk
ini
pertumbuhan
(energy
Untuk mendapatkan banyaknya energi yang
surnsi
(energy consumed) dapat dihitung dari
me-
dikon-
banyaknya
ransum yang dikonsumsi dikalikan dengan kandungan energi metabolis ransum,
Ransum yang diberikan mengandung protein 23 persen
dan
energi metabolis 3200 kkal/kg untuk
ayam
broiler
umur 8 - 22 hari dan ayam petelur tipe medium umur 14
2t3
hari, sedangkan untuk umur 28 - 42 hari
broiler
maupun
ayam
petelur
tipe
baik
medium
-
ayam
diberikan
ransum yang mengandung protein 20 persen dan energi metabolis 3200 kkal/kg,
Penelitian
Tahap
11
dilakukan
di
Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan
Padjadjaran, selama 6'mi-
Laboratorium
Universitas
yang dimulai dari
.
1 Juni 1990 w p a i dengan tanggal 15 Juli 1990,
tanCLgal
Dalam
penelitian ini digunakan ayam broiler final stock Arbor
Acres
CP
707 umur satu hari sebanyak
pemisahan jenis kelamin,
90
ekor
tanpa
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan
Acak
ulangan,
dung
kngkap
ransum
Sebagai perlakuan adalah raneum yang
protein
23
persen
d m
energi
dan
10
mengan-
3200
metabolis
(R-1), protein 20 persen dan energi
kkal/kg
3200
dengan 3 perlakuan
metabolis
kkal/kg (R-2) serta protein 18 persen dan
energi
metabolis 3200 kkal/kg'(R-3)Peubah yang diamati adalah (1) konsumsi ran6um (2)
konsumsi
lemak
(4) bobot
energi (3) persentase l e d tubuh
tubuh
(5) kelebihan energi
di
atas
kebutuhan
untuk hidup pokok dan pertumbuhan (6) kelebihan
untuk
energi
pembentukan setiap 1 gram lemak tubuh (7).bobot
badan akhir penelitian,
Dari
hasil analisis data penelitian,
dapat
maka
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1- Nilai kebutuhan energi untuk hidup pokok pada
ayam
broiler lebih rendah dibandingkan dengan ayam petelur tipe medium pada umur yang eama,
Hal ini
buktikan bahwa penggunaan energi untuk
mem-
pembentukan
lemak tubuh pada ayam broiler lebih efisien
diban-
dinglran dengan ayam petelur tipe medium-
2.
Pada ayam broiler d i n
lanjut umurnya maka
pew-
gunaan energi makin efisien,yang dapat dilihat dari
pembentukan
hingga
lemak tubuh yang
makin meningkat, se-
hubungannya dengan pembentukan l e d
ini dapat menentukan kualitas Larkas-
tuba
3,
N i l a i kebutuhan e n e r g i untulr hidup pokok pada
b r o i l e r umur 8
-
22 h a r i adalah 138-04 + 6-53 kkal/
e k o r / h a r i dan pada umur 28
& kkal/ekor/hari,
medium umur 14
-
ayam
-
42
h a r i adalah 120-59
sedangkan pada ayam petelur
+
28 h a r i adalah 152.97
ekor/hari dan pada umur 28
-
tipe
3-13 kkal/
42 h a r i adalah
138-82
f 5 - 2 1 kkal/ekor/hari,
4.
Pereentase
h a r i yang
l e d tubuh pada
mendapat ransum
p r o t e i n dan 3200
nyata
b r o i l e r u m u r 42
ayam
R-1
kkal/kg energi
0,24% (23%
metabolis) sangat
d a r i R-2 : 11.45
l e b i h rendah
+
: 8.53
+ 0-26% (
dan 3200 lskal/kg energi metabo1is)dan R-3
0.40% (18%p r o t e i n dan 3200 kkal/kg
20%
: 15-06
+
energi metabo-
Demikian pula persentase lemak tubuh pada R-
lis).
2 sangat nyata l e b i h rendah d a r i R-3,
5-
Rataan konsumsi ransum, konsumsi energi dan kelebihan
d i a t a s kebutuhan hidup pokok
a n t a r a ransum R-1,R-2,
dan
pertumbuhan
dan R-3 menunjukkan perbeda-
an yang t i d a k nyata,
6-
bobot badan pada ayam b r o i l e r m u r 42
Rataan
yang
mendapat
ran-
R-1 : 1766-50
+
20-74
hari
gram
eangat nyata l e b i h t i n g g i d a r i R-2 : 1327-00 f 12-65
dan R-3 : 1020-00
taan
bobot
+
badan
20-62 gram,
ayam b r o i l e r
k i k i a n pula
pada
ransum
ra-
R-2
sangat nyata l e b i h t i n g g i d a r i R-3.
7,
Kelebihan energi yang dibutuhkam untuk
setiap
pembentukan
1 gram l e d tubuh d a r i bobot hidup (R-1
:
1766-50 f 20-74 gram, R-2 : 1327-00 f 12-65 gram dan
It-3 : 1020-00
+
20-62 gram) adalah
rwbesar 34-42 f
1-20 kkal atau dari bobot karkas ~pebesar 47-52
1.88 kkal,
+
BFISIENSI PBNGK;UNAAN ENERG1 DAN KEBZlTUHAH
WTUK HIDOP POKOK PADA AYAH BROILER DAN
. AYAH TIPE PE23UJR SERTA )NBUNGANNYA
Oleh
DULATIP NATAWIHARDJA
Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh .gelar
Doktor
pada
Fakultas Paaca Sarjana Institut Pertanian Bogor
: EFISIENSI
Judul Disertasi
KEBUTUHAN
PENGGUNAAN
UNTUK
AYAH BROILER
HIDUP
DAN
ENERGI
DAN
POKOK
PADA
AYAH TIPE PETELUR
SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PEMBENTUKAN
LEMAK TUBUH
Nama Mahas iswa
: DULATIP NATAWIHAROJA
Nomor Pokok
: 85505
Menyetujui
:
Komisi Pembimbing
-----------I--------
Prof.Dr. Juju Wahju
......................
Prof.Dr.
Dr.11.
Dawan Sugandi
H.A.
Ansori kfattji
Ketua Program S t u d i
Ilmu Ternak
. Ruhyat Kartasud jana
ltas Pascasar jana
--------------Dr.1~. Edi Guhard
Prof.
Tanggal Lulus
: 31 Oktober 1991
%
RIWAYAT HIDUP
Penulia
Barat
pada
tanggal 22 Juli 1944, aebagai p u t e r a ke t i g a d a r i
enam
bersaudara
dilahirkan
d i Bandung
Jawa
d i dalam keluarga I d r i s Natawihardja
(ayah
alinarhum) dan Anah Suhaenah ( i b u almarhumah).
Lulus
pada
tahun
Vnivereitas
Sekolah Menengah A t a s bagian B
1963.
Pendidikan d i
di
Fakultas
P a d j a d j a r m d i i k u t i mulai tahun
Bandung
Peternakan
1963 dan
i j a z a h s a r j a n a Peternakan diperoleh pada tahun 1972,
Selanjutnya s e j a k tahun 1973 diangkat menjadi s t a f
pangajar t e t a p pada Fakultas Peternakan Universitas Pad j a d j a r a n d i Laboratorium Produksi Ternak Unggas,
Sejak tahun 1982 rnengikuti pendidikan pada
Fakul-
t a s Pasca Sarjana Program 5-2 dan mendapat g e l a r Magist e r Saina tahun 1985, d a r i Sub Program Studi Ilrnu
nak Unggas, Program Studi Ilrnu Ternak.
ngikuti
pendidikan
Ter-
Tahun 1985 me-
Lhktor d i Fakultas Pasca
Sarjana,
I n a t i t u t Pertanian Bogor dalam bidang Program Studi dan
Sub Program S t u d i yang
tsama.
Penulis memanjatkan
puji dan
syukur kepada Tuhan
Yang Maha Pengasih dan Penyayang berkat Rakmat dan lindungan-Nya disertasi ini dapat diselesaikan.
selnpatan
ini pula penulis menyampaikan
ucapan
sebesar besarnya kepada semua yang
kasih
Pada
ke-
terima
telah
turut
mendidik penulis sejak dari Sekolah Rakyat sampai tamat
di P e r m u a n Tinggi.
Sesungguhnya atas jerih payah dan
gengorbanan merekalah yang dengan tekun penuh kesabaran
meatberi landasan dan arah
kesempatan
untuk
yang kokoh sehingga
dapat mengikuti
program
terbuka
pendidikan
lebih lanjut .
Penulis
menyadari sepenuhnya betapa
miskin
per-
bendaharaan kata yang dimiliki untuk menyampaikan penghargaan dan tanda terimakasih kepada mereka yang
mengorbankan
nulis.
tenaga maupun pikiran untuk kemajuan
telah
pe-
Namun sekalipun demikian izinkanfah penulis me-
nyampaikan ungkapan hati yang penuh ketulusan.
Kepada
Prof.Dr.Ir.
H.
Sitanala
dan Ketua Senat Guru Besar serta
Rektor
Senat
Bapak
Guru
Besar, Institut Pertanian
Arsyad,
pada
Anggota
Bogor,
penulis
menyampaikan rasa terima kasih atas kebijaksanaan
telah diberikan sehingga disertasi ini dapat
bahkan .
yang
dipereem-
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada
Bapak Prof-Dr. H . Maman F. R u h a n a , Rektor
iii
Universitas
Padjadjaran
nulis
yang telah memberikan keeempatan pada
untuk nienyelesaikan Program Doktor
pe-
Fakultas
di
Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor,
Demikian pula kepada Bapak Pimpinan Tim
Program
serta
Doktor
Bapak
penulis
Departemen Pendidikan
Ketua
Yayasan Super
dan
Semar
menyampaikan terima kasih yang
Manajemen
Kebudayaan
di
tak
Jakarta,
terhingga
atas bantuan pembiayaan yang telah dibecikan,
Pada
terima
kesempatan
ini
pula
penulis
mengucapkan
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Prof.
Dr. Ir. Edi Guhardja sebagai Dekan Fakultas Pasca
jaha
Institut
Pertanian Bogor
Paggi
sebagai
Dekan Fakultas
Padjadjasan
yang
serta
Bapak
Peternakan
telah memberikan
Sar-
Prof-Dr.
Universitas
kesempatan
kepada
penulis untuk dayat mengikuti pendidikan Program Doktor
di lingkungan Fakultas Pasca Sarjana Institut Pertanian
Bogos.
Dengan tulus penulis sangat berterima kasih kepada
yaw
terhormat
tengah-tengah
Bapak Prof .Dr. Juju
keaeibukannya masih
aebagai ketua Komisi Pembimbing.
bing penulis yang
telah
begitu
Wahju,
bersedia
yang
di-
bertindak
~ e l i a uadalah pembim-
. sungguh-sungguh meng-
gembleng dan membina penulis dalam bidang ilmu termasuk
filsafat ilmu dan filsafat hidup, tanpa mengenal tempat
dan
waktu.
Perhatian serta dorongan dalam
memberikan
petunjuk
dan pengarahan sejak dari
penelitian
sampai
pembuatan
kepada penelaahan
hasil,
rencana
kemudian
mendiskusikan dan menyempurnakan serta mempertajam p e m bahasan, aangat dirasakan manfaatnya
dalam
kan bobot setiap aspek yang disorotnya.
pengorbanan
waktu,
meningkat-
Sangat
tenaga maupun pikiran
dan
beaar
materi
yang telah dilimpahkan untuk kepentingan serta kemajuan
penulis
sejak mencari materi
sampai
bahan penelitian
akhir penulisan disertasi ini- Segala keikhlasan selama
mengasuh dan membina penulis
sejak yene 1it ian
sampai dengan mendiskusikan serta
dimulai
penelaahan hasilnya,
merupakan jasa yang tidak akan pernah terlupakan selama
hayat
dikandung badan.
keterbukaan dalam
Kesabaran dan ketabahan
membina penulis
isi disertasi adalah
untuk penyempurnaan
sesuatu yang berharga dan merupa-
kan teladan yang tidak
mungkin terlupakan oleh penulis
selama mengarungi kehidupan.
Pengorbanan Bapak ternya-
ta merupakan pengorbanan yang tidak
banan- keIuarga,
tenaga
kepentingan keluarga
untuk kepentingan penulis.
nyalah pada
lepas dari pengor-
begitu banyak waktu dan
harus diprioritaskan untuk
dialihkan
serta
Sudah
yang
telah
selayak-
kesempatan ini, penulis sekeluarga
sangat
u
berterima kasih atas pengorbanan, yengertian dan bantuannya serta ketulusan hati keluarga Bapak Prof .Dr. Juju
Wahju yang sekaligus mohon maaf yang sebesar-besarnya.
vi
Untuk segala pengorbanan tersebut, imbalan dari penulis
hanyalah
do'a
terima kasih yang
memohon
setulus-tulusnya
kepada Allah SWT
disertai
semoga amal dan pengor-
banan tersebut mendapat balasan yang sepadan.
Terima
kasih penulis ditujukan pula
terhormat para
anggota komisi
kepada
pembimbing yaitu
yang
Bapak
Prof.Dr.Dawan Sugandi, Bapak Prof-Dr. Harimurti Martojo,
Bapak Dr-Ir, A. Ansori Mattjik dan Bapak
Dr.Ir. Ruhyat
Kartasudjana yang telah meluangkan waktunya untuk turut
menyempurnakan dan menambah bobot materi disertasi ini.
Beskat petunjuk yang amat berharga sejak awal penelitian, sewaktu penelitian sampai disertasi ini dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan,
Penulis tidak lupa pula menyampaikan terima
kepada
Kepala
Laboratorium
Produksi
Ternak
kasih
Unggas
Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor dan Kepala
Laboratorium Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran, yang telah memberikan
fasili-
tas dalam melaksanakan penelitian.
Kepada rekan-rekan sejawat Ir. Syafril Darana, SU;
Ir. Komot Heruwatno, MS; Ir. Tuti
Siti
Widjastuti, MS;
Ir.
Wahyuni, MS; Ir, Karnaen, MS dan Dr.Ir, Mas Setta
u
Munnah, MS yang dalam berbagai kesempatan telah bersedia
memberikan
saran dan
pandangan yang
berguna, penulis
menyampaikan pula terima kasih yang sebesar-besarnya.
vii
Selama penelitian penulis telah dibantu oleh
Dana
Arifin, Sdr.
Djmhari, Sdr.
Sirun,
Sdr.
Sdr. Tatang
Budiman Sdr, Ucup Supanta dan Sdr. Dra, Wawan A,
sama
mereka
yaw
sulit untuk dilupakan.
hanya
pula
yenulis telah menikmati, suatu
Untuk semua
penulis menyampaikan terima kasih
kerjasama
itu
mampu menyampaikan rasa terima kasih.
yang
Ber-
penulis
Demikian
sebesar-
besarnya kepada Sdri, Atna, Sdr. Entang dan Sdr. Nungki
yang telah membantu dalam pengetikan disertasi ini.
Khusus untuk ayah Idris Natawihardja dan ibu
Sukaenah
yang telah lama meninggalkan
dipanggil Allah SWT.
pengetahuan
penulis
Anah
karena
yang selalu menekankan bahwa ilmu
adalah warisan yang paling
berharga,
pe-
nulis tidak dapat menuangkan dengan kata-kata rasa haru,
terima kasih dan yenghargaaan yang tidak ternilai
atas
segala jerih payah beliau dalam memberi pendidikan
dan
pengajaran kepada penulis.
Do'a
beliau
pada
akhirnya
telah mengantarkan penulis yada tingkat pendidikan
se-
perti eekarang.
Akhirnya
tertuju
kepada
istri
tercinta
Euis
Maryati,
serta ananda tereayang Fenti Ismayanti,
Soni
Suaanti,
Rikki
Hermansyah
atas
Irwansyah dan
Helmi
e
segala pengorbanan
baik perasaan dan materi serta
restunya, demikian
pula ibu mertua dan saudara-saudara
atas do'a
restu
doa
segala nasihat yang diberikan, penulis
viii
menghaturkan terima kasih yang tidak terhingga- Semoga
Tuhan Yang Maha Kuasa senantiaaa melimpahkan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada kita sekalian- Amien-
Bogor,
Penulis
1991
...............................
DAFTAR GAMBAR ...............................
DAFTAR LAMPIRAN .............................
PENDAHUUJAN
................................
TINJAUAN PUSTAKA
.........................
DA'FTAR TABEL
Kebutuhan Ransum untuk Ternak
Efisiensi Penggunaan Energi
Ayam
Kebutuhan Energi untuk Hidup Pokok
Ayam
Broiler
xiv
.....
............
Kepentingan Energi untuk Ternak Ayam
Lemak Tubuh pada
xiii
...
......
...........
..................
Penelitian Tahap I ......................
Tempat dan Waktu Penelitian ........
Ayam Percobaan .....................
Kandang dan Peralatannya ............
Obat-obatan dan Vaksin ..............
Ransum Percobaan ....................
Metode Penelitian ...................
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Pelaksanaan
34
36
.........................
37
......................
38
Penelitian Tahap I1
.........
Ayam Percobaan ....................,.
Kandang dan Peralatannya ............
Obat-obatan dan Vaksin ..............
Ransum Percobaan ....................
Rancangan Percobaan .................
Peubah yang diamati .................
HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................
Kebutuhan Energi untuk Hidup Pokok .......
Konsumsi Ransum ..........................
Tempat dan Waktu Penelitian
38
39
39
40
41
44
45
48
48
59
..........................
Persentase Lemak Tubuh ................... .
Bobot Lemak Tubuh ........................
61
Kelebihan Energi di Atas Kebutuhan untuk
Hidup Pokok dan Pertumbuhan ..............
65
Konsumsi Energi
Kelebihan Energi untuk Pembentukan Setiap
1 Gram Lemak Tubuh .......................
.............
SARAN ..........................
................................
Bobot Badan Akhir Penelitian
KESIWULAN DAN
DAFTAB PUSTAKA
.
60
64
67
68
70
73
Halaman
Nomor
Susunan Bansum Penelitian R-1 dan R-2
...... 35
Komposisi Zat-zat Makanan Dalam Ransum
Penelitian R-1 dan R-2 Berdasarkan Hasil
Analisis Laboratorium ......................
35
..
43
Komposisi Zat-zat Makanan dalam Ransum Penelitian R-1, R-2 dan K-3 brdasarkan Hasil
Analisis Laboratorium
.....................
43
....................
44
Rataan Konsumsi Ransum dan Pertambahan
Bobot Badan, Protein, Lemak dan Energi pada
Broiler Umur 8 - 22 Hari ...................
49
Rataan Konsumsi Ransum dan Pertambahan
Bobot Badan, Protein, Lemak dan Energi pada
Broiler Umur 28 - 42 Hari ..................
50
Susunan Kansum Penelitian R-1, R-2 dan R-3
Susunan Premix A Pfizer
Rataan Konsumsi Ransum dan Pertambahan
Bobot Badan. Protein, Lemak dan Energi pada
A y q Petelur tiye Medium pada umur 14 - 28
Hari ....................................... 51
Rataan Konsumsi Ransum dan Pertambahan
Bobot Badan. Protein, Lemak dan Energi pada
Ayam Petelur tipe Medium pada Umur.28 - 42
Hari .......................................
52
Kebutuhhan Energi untuk Hidup Pokok pada
Setiap Perlakuan ...........................
53
Kebutuhan Energi untuk Hidup Pokok Dari Hasil
Penelitian Rabbins dan Ballewe (1984) .......
56
Pengaruh Ransum Terhadap Persentase Lemak
Tubuh .......................................
61
xii
Halaman
Nomor
13.
14.
Kandungan Asam Amino Esensial Pada Ransum R1,
RZ dan Rg serta Kebutuhan Untuk Ayam Broiler-
62
Pengaruh Ransum Percobaan Terhadap Bobot
Badan Setiap Ekor Pada Akhir Penelitian .
67
xii
Nomor
1.
Halaman
Hubungan antara Kebutuhan Energi untuk
Pertumbuhan dengan Konsumsi Energi ..--....
xiii
55
Konsumsi Ransum, Pertambahan Bobot
Badan, Protein, L e d dan Energi pada
Broiler Umur 8 - 22 H a r i - - - - - - - - - - - - - - -
Konsumsi Ransum, Pertambahan Bobot
Badan, Protein, Lemak dan Energi pada
Ayam Petelur Tipe Medium Uuur 14 - 28
Hari - - - , - , - - - - - - - - - - , - - - - - - - - - - - - finmnnsi Ransum, PertBobot
Badan, Protein, Lemak dan Energi pada
Broiler Umur 28 - 42 Hari , - , - - , - - - - - - - Konsumsi Ransum, PertBobot
Badan, Protein, L e d dan Energi pada
Ayam Petelur Tipe Medium Umur 28 - 42
Hari
, , , , ' , , , , - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Menentukan Kebutuhan Energi U n t d Hidup
Pokok Setiap H a r i Pada Ayam Broiler Umur
8 - 22 H a r i , , , - - , - - , , , - - , - - - - - - - - - - - - - Henentukan Kebutuhan Energi UntuJs Hidup
Pokok pada Ayam Broiler bur 28 - 42
Hari ,,,,,,,,,,---,--,-,,--------------.
Menentukan Kebutuhan Energi Untub: Hidup
Pokok Setiap H a r i Pada Ayam .Petelur Tipe
Medium b u r 14 - 28 Hari - - - - - - - - - - , - - - Menentukan Kebutuhan Energi Untuk Hidup
Pokok Setiap Hari pada Ayam Petelur Tipe
Medium Umur 28 - 42 Hari
---------------
Rataan Konmrmsi Energi pada aaneUnr R-1,
R-2 dan R-3 Selama Penelitian ,
---------
Rataan Persentase Lemak Tubuh pada
Ransum R-1, R-2 dan R - 3 Selama
Penelitian
I
Rataan K o n m i Ransum pada R-1, R-2 dan
R-3 Selama Penelitian - - - - - - - - - - - - - - - - - xiv
Rataan Bobot Letoak Tubuh Dari Bobot
Badan pada Ransum R-1, R-2 dan R-3
Selama P e n e l i t i a n , - - , , - - - - - - - - - - - - - - - - Rataan Kelebihan Knergi D i A t a s Kebutuhan Hidup Pokok dan Pertumbuhan pada
Ransum R-1, R-2 dan R-3 , , , - , , - - - , - - - - - Rataan Kelebihan Energi Untuk Pembentukan
1 Gram L e e Tubuh dari Bobot Badan pada
Ransum R-1, R-2 dan R-3 , , , - - , - - - - - - , - - - Rataan Bobot Badan Akhir pada R a n s u m R-1,
R-2 dan R-3 . - , , - , - - , , , , , , , - , , - - , , - - - - - - - - Rataan Kelebihan Energi Untug Pembentukan
1 Gram Lemak Tubuh d a r i Bobot Karkas pada
Ransum R-1, R-2 dan R - 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Daftar Sidik Ragam Pengaruh Ransum Terhadap Konsumsi Energi , , , . - , , - - , - - - - - - - - - - Daftar Sidik Ragam Pengaruh Ransum Terhadap Persentase Lemak Tubuh ,,,,,,,,,,,--,
Daftar Sidik R a g a m Pengaruh Ramsum Terhadap Konsumsi Ransum , , , - - - - - - - - - - - - - - - - - Daftar Sidik Ragam Pengarub Ransum Terhadap Ebbot Lemak Tubuh , - , . , . - - - - - - - - - - - - Daftar Sidik Ragam Pengaruh Ransum Terhadap Kelebihan Energi D i A t a s Hidup Pokok
Daftar Sidik Ragam Pengaruh Ransum Terhadap Kelebihan Energi Untuk Pembentukan
1 gram Lemak Tubuh , - , , - - - , - . - - - - - - - - - . - - Daftar Sidik Ragam Pengaruh R~~ENEITerhadap Bobot Badan Akhir ,,,,,,-,---------.Daftar Sidik ragam Pengaruh Ransraa Terhadap Kelebihan Energi Untuh Pembentuhan
1 gram Lemak Tubuh Dari Bobot Karkas , - - ,
Pengaruh J e n i s Kelamin ~e'rhadapE f i s i e n s i
Penggunaan Energi pada Ayam Broiler Umur
42 H a r i - - - , , - - , - - - - - - , - - - - - - - - - - - - - - -
Penghitungan K o e f i s i e n K e r a g a m a n Bobot
Badan A w a l ~ e n e l i t i a kpada &am B r o i l e r
bur 8 - 22 H a r i , , , ~ ~ ~ ~ ~
~ ,109
, , , , ~ ~
Penghitungan K o e f i s i e n K e r a g a m a n Bobot
Badan A w a l P e n e l i t i a n pada Ayam B r o i l e r
bur 28 - 42 H a r i .,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
111
Penghitungan K o e f i s i e n Kerag'Bobot
Badan A w a l Penelitian pada Ayam P e t e l u r
T i p e M e d i u m Umur 14 - 28 H a r i ,,,,,,,,,,
113
Penghitungan K o e f i s i e n K e r a g a m a n B o b o t
Badan A w a l P e n e l i t i a n pa* Ayam P e t e l u r
T i p e M e d i u m U m u r 28 - 42 H a r i ,,,,,,,,,,
115
Penghitungan K o e f i s i e n K e r a g a m a n Bobot
B a d a n A w a l Penelitian pada Ayam B r o i l e r
(Tahap 11) .............................117
U j i H o m o g e n i t a s V a r i a n s Bobot Badan Ayam
B r o i l e r Umur 8 - 22 H a r i
,,,,,,,-,,..,,.
120
U j i .Homogenitas V w i a n s Konsumsi E n e r g i
Ayam B r o i l e r U m u r 8 - 22 H a r i ,,,,,,,,,,
121
U j i Homogenitas V a r i a n s Energi Untuk
P e r t u m b u h a n pada Ayam B r o i l e r Umrur
8 - 22 H a r i ............................ 122
U j i H o m o g e n i t a s V a r i a n s B o b o t Badan pada
Ayam B r o i l e r Umur 28- 42 Hari ,,,,,,,,,,
123
U j i H o m o g e n i t a s V a r i a n s K o n r n m ~ s iEnergi
Pada Ayam B r o i l e r Umur 28 - 42 Hari ,,,,
124
U j i H m g e n i t a s V a r i a n s E n e r g i Untuk
Pertumbuhan Pada A y a m B r o i l e r W u r
28 - 42 H a r i ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,-------125
U j i H-enitas
V a r i a n s Bobot Badan Pada
Ayam P e t e l u r Tipe M e d i u m Ullmrr 14 - 28 Hari
126
virians K o n s u m s i Energi
Pada Ayam P e t e l u r T i p e M e d i u m U m u r
14 - 28 H a r i ,.,,,,,,,,,~,,,,,,,-------127
UJi H o m o g e n i t a s
U j i Homogenitas Varians Energi Untuk
Pertumbuhan Pada Ayam P e t e l u r T i p e
M e d i u m Umur 14 - 28 H a r i ,,,,,,,,,,,,,,,
128
_
40- U j i H o m o g e n i t a s V a r i a n s Bobot Badan
Pada Ayam P e t e l u r T i p e Hediu~
28 - 42 Hari - - - - - - - - , - - - , - , - , 129
------41- U j i H o m o g e n i t a s V a r i a n a Konsuesi Bnergi
Pada Ayam P e t e l u r T i p e Medium UIur
28 - 42 Hari
130'
42, U j i H o m o g e n i t a s V a r i a n s E n e r g i U n t u k
P e r t u m b u h a n Pada Ayam P e t e l u r T i p e Medium
Umur 28 - 42 H a r i - - - - - - - - - - - - - - - 131
---.--43,
G a m b a r G r a f i k H u b u n g a n Antara Kommmmi
E n e r g i Dengan E n e r g i U n t u k Pert\Bltbuhan
pada Ayam B r o i l e r Umur 8 - 42 Hari
------
132
44- G a m b a r G r a f i k Hubungan Antara Eonsumsi
E n e r g i Dengan E n e r g i Untuk P e r t u m b u h a n
pada Ayam B r o i l e r Umur 28 - 42 h i , - - - - 133
45,
G a m b a r G r a f i k Wbungan Antara K o n s u m s i
E n e r g i Dengan E n e r g i U n t u k Pertudmhan
pada Ayam P e t e l u r T i p e Medium Uinur
14 7 28 H a r i - , - , , , , - , , , - - , - - - - - - -134
-------
46,
G a m b a r G r a f i k Hubungan Antara K o n s u m s i
E n e r g i Dengan E n e r g i U n t u k P e r t u m u h a n
pada Ayam Petelur T i p e Medium
Umur 28 - 42 H a r i - , - - - , , - , , - - - - - - 135
------
Untuk memenuhi kebutuhan akan p r o t e i n hewani, per-
ayam
peternaban sektor perunggasan terutama
kembangan
ras mendapat p r i o r i t a s utama dibandinghan dengan bidang
peternahan
sebagai
lainnya,
Dalam hubungan i n i
ayasa
broiler
sumber produbai daging meru&dsa. p i l i h a n
yang
mengingat s i f a t - a i f a t unggulnya y a i t u pertumbuh-
utama
an cepat sehingga dapat d i j u a l dalam u s i a muda dan
gingnya
dapat dikommmsi
relatif
singkat,
masyarakat dalam wahtu
Hal i n i dud-
oleh
.
dengk
gejala
penurunan
Oleh
karena
daging ayam, sehubungan
itu
mi-
dengan
produksi dan populasi tern*
ayam b r o i l e r
yang
kebijaksanaan
pemerintah menggalakkan s u b s t i t u s i daging ternak
nansia
.
da-
merupakan
adanya
besar,
salah
satu
a l t e r n a t i f yang diharapkan dapat berperan sebagai sumber
pengadaan protein hewani,
Kenyataan membuktikan bahwa usaha ternak ayam
umumnya
dan
khususnya
usaha
ternak
ayam
ras
broiler
beberapa tahun belakangan i n i berkembang dengan
pesat,
berupa bertambahnya jumlah peternak dan juga pertambah-
an
populasi,
Pada tahun 1980
yang dipotong t e r c a t a t 25
Pelita
I11
produksi ayam
462 000 ekor dan
*
(1983) meningkat menjadi 87 591
broiler
pada akhir
000
ekor
s e r t a pada tahun 1989 t e r c a t a t sebanyak 285,409,000 ekor
(Direktorat
Jenderal
Peternakan, 1991)-
Hasil yang dicapai tersebut telah memberi dukungan
aecara nyata
bahwa
pada
terhadap target yang
Pelita
ditingkatkan
populaai
sebanyak 20% per
peningkatan
daging
ton
akhir
sampai
1 1
dicanangkan
'
ayam
yaitu
akan
broiler
tahun untuk
memperoleh
ayam dari 5 000 ton ntenjadi 10 000
Pelita 111-
Pada
Pelita
IV
yang
sudah ditargetkan akan swasembada protein hewani
pow-
lasi
untuk
ayam ini akan lebih ditingkatkan lagi
dan
Pelita V kebijaksanaan penelitian lebih diarahkan kepada peningkatan halitas ternak,
kat
Pada saat ini masyara-
sudah kelihatan menyenangi makan ayam broiler
samping
dengan
ayam kampung.
mudah
Ayam broiler yang siap
dapat dibeli di toko-toko
di
dimasak
swalayan
dan
dapat memilih kualitas yang dikehendaki,
Perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang
Nutrisi
aepek
dan
Ilmu
Unggas, mendorong pula perkembangannya
setiap
ilmu yang menyangkut peningkatan produksi
telur
daging yang akhirnya berpengaruh
terhadap
selera
konsumen yang makin selektif,
Asumsi peternak yang menyangkut penggunaan
dengan
imbangan protein dan energi yang
ran-
berbeda
mengalsibatban performans yang berbeda pula.
akan
Asumsi ini
perlu diuji kebenarannya dengan pengujian yang mendaear
'.
yang berawal dari setiap kebutuhan periode pertumbuhan.
Untuk
kebutuhan
mencapai tujuan pemeliharaan, berawal
hidup pokok yang masih h a m dicari
dari
melalui
penelitian dengan desain yang dihutnmgkan dengan faktor
l i w a n yang terkaitMeskipun peternak mengetahui bahwa akibat imbangan
protein
dan
energi
dalam ransum
pang
berbeda
akan
terjadi pembentukan l e d tubuh yang berbeda pula, ahan
tetapi
belum
dapat
dipergunakan
di
menentukan
atas
jmlah
kebutuhan
energi
hidup
yang
pokok
untuk
membentuk l e d tubuh yang dikehendaki,
Di samping itu perlu diketahui EMrnpai berapa
ayam
broiler dapat menggunakan energi
dibandingkan
terjawab
apabila
ayapb
pada
dengan
ayam
petelur-
secara
Semua
kebutuhan energi w t u k
broiler
dan
ayam
tipe
jauh
efisien
ini
hidup
bisa
pokok
petelur
dapat
diketahuiBanyak
peneliti-peneliti
telah
melakukan
penelitian dalam bidang ini dalam berbagai justifikasi.
Robbins
dan
energi
untuk
petelur
pada
Ballew (1984) telah
meneliti
hidup pokok pada ayam broiler
untuk mengetahui efisiensi
kedua
tipe ayam tersebut,
kebutuhan
dan
penggunaan
Robbins
energi
dan
menggunakan hasil penelitian beberapa peneliti
ayam
Ballew
sebagai
penunjang penelitian yang dilakukannyaUnta
menghitung
kebutuhan
energi
untuk
pokok telah dikembangkan oleh beberapa peneliti
lain
Brody
(1945), Kleiber (1961) dan
(1976) yang berturut-turut
Scott
menggunakan rumus
hidup
antara
&
al.
1.33
x
70.5
1.33 x 70 x W b0*75 dan 1.22 x
'x
Wke0.75 -
Penelitian-penelitian
pemikiran
yang sama untuk menghitung kebutuhan
ini
mempunyai
83
x
daear
energi
hidup pokok yaitu bobot badan sebagai ukuran utama'.
Metode yang
dikembangkan
(1984) merupakan
oleh Robbins dan Ballew
salah satu metode
untuk
menentukan
kebutuhan energi untuk hidup pokok yang dalam penelitiannya telah memperhitungkan kandungan protein dan lemak
yang
terdapat dalam karkas ayam serta digambarkan
bentuk regresi linier sederhana Y = a +
lam
hubmgan
bX
da-
yaitu
antara energi yang dikonsumsi (energy.consu-
med) dengan energi untuk pertambahan bobot badan (energy gain) erehingga dengan garis regresi ini dapat
lang-
sung ditentukan suatu titik yang menyatakan sudah tidak
terjadi
lagi pertumbuhan atau pertumbuhan sama
dengan
no1 dan energi yang dikonsumsi hanya dipergunakan untuk
kebutuhan hidup pokok saja,
Tujuan
kebueuhan
dan
ayam
efisienei
l e d
penelitian
adalah
tipe
dalam
ptelur
hidup
mencari
ayam
broiler
sekaligus
dan
penggunaan energi
(2) mencari
(1)
:
energi untuk hidup pokok pada
'tubuh;
kebutuhan
ini
jumlah
untuk
menentukan
pembentukan
energi
pokok untuk pembentukan
I
di
atas
lemak
tubuh
dalam persentase tertentu atau dalam gram.
Kegunaan
penelitian
ini adalah :
(1)
memberi
sumbangan kepada peternak untuk memelihara ayam broiler
dengan 11~6mberi
ransum yang memperhitungkan energi untuk
kebutuhan
hidup
pokok dan
energi
untuk
mendapatkan
l e d tubuh yang dikehendalri serta sekaligus
protein
embangan
dan
energi
kepada
dalam
ransum;
masyardat untuk
broiler dengan kandungan l e d
(2)
menghemat
memberi
mengkonsumsi
yang cukup rendah-
ayam
TINJAUAN PUSTAKA
Ransum sebagai salah s a t u f a k t o r yang b e e pengaruhnya
aendapat
terhadap pertumbuhan p e r l u
Crampton dan H a r r i s (1969)
yang seksama,
perhatian
mendtefiniei-
kan ransum sebagai kebutuhan makanan a t a u c-an
berapa
bahan d a n a n yang diberihan pada
memenuhi
be-
t e e
guna
m
u
a
n utama
kebutuhan s a t u h a r i (24 jam),
pemherian ransum adalah untuk menjamin penambahan bobot
badan
yang
ekonomis selama periode
pertumbuhan
atau
selama penggemukan berlangsung (Anggorodi, 1979;
Scott
& n;L-, 1982)-
cepat
Ayam b r o i l e r sebagai
hewan yang
tumbuh dengan a l a t pencemaan y a n g sederhana meiaerlukan
p r o t e i n , energi (karbohidrat dan
a i r untuk kebutuhan hidupnyapenyueunan ransum
l e d ) ,
vitamin
dan
Oleh karena i t u d i dalam
perlu diperhatikan adanya
d a r i berbagai bahan d a n a n yang
khinasi
memwyai efek maple-
menter ( s a l i n g mengisi), sehingga diharapkan adanya hes e imbangan zat-zat b a n ,
Ewing (1963) dan Scott P;f; al. (1982) mengemukakan
bahwa energi dalam ramsum dibutuhkan untuk pertudmhan,
produksi t e l u r dan daging, a k t i v i t a s tubuh s e r t a
lnempertahankan hidup pokok,
kat
yang
Kebutuhan energi dapat
untuk
pertumbuhan atau produksi t e l u r pada
ting-
cukup
sebagai jumlah energi
di
tersedia
identifikasikan
memberikan
untuk
tinggi,
sehingga
dapat
memberikan
keuntungan
ekonomie yang
MkRimum bagi usaha produhei
(NRC, 1977, 1984)Kualitas suatu raneum ayam sangat bergantung
dari
kandungan zat-zat makanan dan energi metabolisnya serta
keseimbangan antara energi metabolis dengan zat-zat malainnya (NRC,.1977; Scott & d-,1982;
kana
1985)-
Di samping itu
Wahju,
menurut Scott & al- (1982) dan
Wahju (1985), penyusunan ransum
untuk ayam h a m s dige-
suaikan dengan kebutuhan yang sejalan dengan maksud dan
tujuan pemeliharannya apakah iurtuk produksi telur, pertumbuhan atau produksi daging,
Yeong & d -(1979) dan Bartov & al. (1980) telah
melakukan penelitian tentang pengaruh keseimbangan tingkat energi dengan kadar protein
performans ayam,
an
dalam ransum
terhadap
Menurut Bartov & d. (1980), imbang-
kalori protein ransum tidak nyata mempengaruhi
ningkatan
bobot
badan dan kandungan
pada anak ayam broiler, sedangkan
(1979),
abdominal
nienurut Yeong & al-
meskipun pemberian ransum dengan imbangan
Lori-protein
aruh
l e e
yang
yang besarnya 160 tidak menrberikan
berbeda nyata
pe-
terhadap
pertambahan
La-
peng-
bobot
badan tiap hari dan konversi ransum dibandingkan dengan
ransum
pada imbangan kalori-protein 145,
ahan
tetapi
u
menghaeilkan
Keadaan ini
lemak
sesuai
yang melaporkan
tubuh
dengan
bahwa
yang
nyata
lebih
tinggi,
pendapat Soeharsono (1976)
peningkatan
imbangan
energi-
protein pada ransum ayam broiler dari 2800 : 22 mnjadi
3200 : 22 akan wningkatkan persentase bobot lemak
buh dari 1-47 persen wnjadi 4-03 persen,
Hasil
tersebut senada dengan pendapat Bartov
( 1974 )
yang lnenyatakan bahwa luasnya imbangan
imbangan tersebut sempit,
bangan
energi-
meningkatkan penimbunan lemak tubuh
dan eebaliknya penimbunan lemak tub&
pereentase
pene-
nl-
litian
protein r a m &an
akan menurun bila
Henurut Bale-Therik
l e d abdominal juga dipengaruhi
lisin-energi
ransum,
Pada
(1!385),
oleh
tingkat
l e d
abdominal berturut-turut
im-
imbangan
lisin-energi 0,375; 0,366 dan 0.357 menghasilkan
persentase
tu-
nilai
2-32; 2-08
dan 1-87 h r s e n Mamun demikian tentang pengaruh kadar energi
sum
terhadap kadar lemak karkas dari
hasil
ran-
beberapa
penelitian masih belum konsisten antara yang satu dengan
al. (1974), Hargis dan Creger
yang lainnya- Kubena
(1980) dan Hurwitz & al, (1980) menyatakan bahwa
ngan meningkatnya kadar energi
tubuh akan
Griffith
ransum maka kadar l e d
menjadi makin tinggi-
&
Akan tetapi menurut
al- (1977) dan Polin rrt al- (1982), dengan
meningkatnya energi dalam ransum tidak
ningkatan
Mabray
kadar
l e d
pada
.
karkas-
dihasilkan
Lebih
dan Waldroup (1981) mengemukakan terdapat
meningkatnya
kadar
energi
ransum,
pe-
lanjut
bedaan hasil pada bobot karkas dan bobot lapisan
dengan
de-
perl e d
sedangkan
untuk bobot badan ayam s a m a kedua-duanya meningbat-
Namun
ayam yang bobot badannya
untuk
menggunakan
analisis
lapisan
bobot
berbeda
kovarian, t i d a k ada
lemak yang
nyata
dengan
dengan
peningkatan
meningkatnya
e n e r g i ransum,
Summers
(1980)
dan
Leason
(1979),
Hargis
dan
eerta Jackson & al, (1982), t e l a h
Creger
membuktikan
bahwa dengan meningkatnya e n e r g i ransum maka ayam
akan mengkonsumsi e n e r g i
sebut
melebihi
ter-
keperluannya
sehingga dapat menyebabkan penimbunan lemak
abdominal.
Apabila e n e r g i t i n g g i dalam ransum d i i k u t i dengan kadar
p r o t e i n dan g i z i lainnya yang t i n g g i p u l a , maka pertumbuhan
tetap
sangat
b a i k (Oluyemi
dan Fetuga, 1978).
Hal i n i dapat dipahami, karena b i l a p r o t e i n dalam
sum
t i d a k d i t i n g k a t k a n b e s a r kemungkinan akan
ran-
terjadi
d e f i s i e n s i p r o t e i n sehingga pertumbuhan ataupun produk-
si akan mengalami hambatan,
Henurut
Crampton dan H a r r i s (1969),
tidak
oleh
semua
potensi
e n e r g i dalam ransum d i m f a a t k a n
seekor
ternak.
Pada kenyataarmya sebagian b e s a r e n e r g i memang
digunakan oleh t e r n a k t e t a p i ada sebagian yang terbuang,
Perbandingan a n t a r a "output" dan' "input" e n e r g i d i s e b u t
dengan e f i s i e n s i penggunaan e n e r g i (Brody, 1945)l a n j u t n y a dikemukakan bahwa output e n e r g i pada
berupa h a d l
produksi t e r n a k
Se-
umwmya
t e r s e b u t s e p e r t i daging,
telur
dan produkei ternak lainnya,
diantaranya
susu,
eedangkan input energi adalah energi yang diperoleh dari ransumLebih lanjut dikemukakan
dalam
menilai efisiensi energi ini
menjadi dua macam
"net
dan
oleh Brody (1945). bahwa
efisiensi
efficiency" ,
dapat
yaitu
digolonglran
"gross efficiency"
Yang dimaksud
dengan
gross
efficiency adalah persentase antara energi yang didapat
dari
hasil produksi dengan energi yang
ransum
yang
meliputi
dimaksud
energi
untuk hidup
didapat
dalam
pokok, sedanghan
dengan net efficiency yaitu
persentase
antara energi yang diperoleh dari hasil produksi dengan
energi
yang
diberikan
dalam
ransum
tide
termasuk
energi untuk hidup pokok,
Efisiensi
untuk
ini
ubah
penggunaan
berbagai kondisi
energi
pada
ternak
iklim ternyata tidak sama, ha1
dapat dilihat dari konsumsi makanan yang
~ e s u a i dengan
(Payne,
fluktuasi
temperatur
1966; Scott & al., 1882).
kon~umsienergi ini
unggas
bermbah-
lingkungan
Adanya
perubahan
ternyata diikuti pula oleh
adanya
perubahan efisiensi penggunaan energi- Oleh karena itu
efisiensi penggunaan
energi untuk
iklim yang
akan jelas berlainan pula (Sturkie,
1965)*
Henurut
Freeman
(1971) serta
Dale
berbeda
.
dan
Fuller
(1980), penggunaan energi yang paling efisien
terjadi
optimal yaitu
sekitar
pada lingkungan temperatur yang
70O F atau 21,1°c,
Namun demikian untuk mempertahankan
produksi, batas-batas yang masih dianggap efisien yaitu
Umumnya seekor tertemperatur antara 1 2 - ~ O C- 2 4 . 0 ~ ~ nak
unggas akan memanfaatkam energi
terutama pada
efisien
yang optimal,
H&in
keadaan
meningkat
raneumnu'a
temperatur
temperatur
paling
lingkungan
lingkungan,
maka efisiensi penggunaan energi makin berkurang (Klei-
ber, 1961)- Henurut Scott & aL,(1982), efisiensi penggunaan energi untuk
ternak unggas berkisar
sekitar 82
persen,
Dale
porkan
dan Fuller (1980) dalam penelitiannya
bahwa
menimbulkan
badan/g
dengan
ditingkatkannya energi
pertumbuhan dan
melaransum
konversi ransum (g
bobot
ransum) lebih meningkat pada lingkungan
panas
( 2 3 O ~ sampai
dengan 33O) dan linghngan
dingin
(14O
eampai dengan 2z0c), akan tetapi pertumbuhan tidak
me-
ningLat apabila ayam broiler dipelihara pada temperatur
tetap 31°c,
Pengaruh kandungan energi yang lebih tinggi
ran-
terhadap pertumbuhan ayam yang lebih
telah dilaporkan pula oleh Brown dan
dafam
meningkat
McCartney (1982),
bahwa dengan meningkatnya kadar energi ransum dari 3100
kkal/kg
menjadi
3400 kkal/kg akan
menghasilkan
ayam
I
broiler yang mempunyai bobot badan lebih tinggi
tu dipasarkan dan
Hal
yang
sama
sewak-
konversi ransunrnya lebih baik
dikemukakan pula
oleh
Reece
pula,
&
d.
(1984), yaitu dengan meningkatnya energi metabolic ran.cum dari
3032 kkal/kg menjadi
3109 kkal/kg
performme ayam yang lebih baik,
diperoleh
Kebutuhan zat makanan
untuk unggas eangat dipengarvhi oleh keadaan
lingkung-
an, perbedaan
perbedaan
dalam
linghungan dapat
efisiensi penggunaan
menyebabkan
energi (Milligan dan W i m ,
-
1964)
Menurut Brody (1974), energi
adalah suatu kapasi-
tas untuk melakukan kerja yang bisa
(biasanya untuk mesin
karbohidrat, lemak
bahwa
dari segi
yaitu energi
dalam bentuk panas
mobil), kimia berupa
dan gas,
Lebih lanjut
penggunaannya
dikemukakan
ada dua bentuk
energi
Energi po-
potensial dan energi kinetik.
tensial adalah energi
glikogen,
yang tersimpan dalam suatu bahan
dan baru dapat digunakan apabila
telah mengalami peng-
olahan seperti energi dalam bahan makanan, energi kimia,
energi
listrik dan
cahaya, sedangkan
adalah energi kerja yang dihasilkan
energi
kinetik
oleh energi poten-
sial yang sudah siap pakai dan sering dalam bentuk panasSalah
satu
eifat terpenting adalah
diubahnya
bentuk
energi yang satu menjadi bentuk lainnya yang dapat
di-
yelajari dalam ilmu bioenergetika dan thermdinamika.
Scott
&
a.(1982) dan
mcngemukakan b a h w a
Tillman
&
al. (1984)
ransum yang dikonsumsi oleh
tcr~iakpertama-tma digunakan untuk memenuhi
seekor
kebutuhan
energi
hidup pokolonya yang meliputi energi untuk
pertahadan
tubuh dan energi untuk
Selanjutnya
energi
mem-
ahtifitas hidup-
digunakan untuk
menunjang
proses
sintesa jaringan tubuh baru, memelihara temperatur
tu-
buh normal, pertumbuhan, produksi telur &an daging serta reproduksi.
Menurut
North (1978), kebutuhan
seekor
ayam broiler jantan lebih
dengan
ayam
minggu
dan
broiler betina,
energi
besar
Pada umur
6 minggu ayam broiler
per hari
dibandingkan
2
jantan
minggu,
4
membutuhkan
energi per hari berturut-turut 90 kka1,203 kkal dan 329
kkal, sedangkan ayam broiler betina membutuhkan
per
hari pada umur yang sama berturut-turut
175 kkal dan 264 Irkal.
ayam
83
kkal,
Implikasinya ayam broiler jan-
tan akan mengkonsumsi ransum
dengan
energi
lebih banyak dibandingkan
broiler betina apabila diberi ransum yang
sama .
Kelebihan energi yang dikonsumsi oleh ayam broiler
untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan organ-organ tubuhnya sebagai akibat dari tingginya energi ransum, secara
normal tidak dikeluarkan dari tubuhnya akan tetapi
eimpan dalam bentuk l e d tubuh terutama lemak
di-
abdomi-
nal (Jull, 1957; Wahju, 1985)- SeZanjutnya Ganong (1981)
menyatakan
bahwa
dalam bentuk
bentuk
energi dapat
senyawa phosphat
albumen,
lemak dan
disimpan
dalam
tubuh
berenergi tinggi, dalam
karbohidrat
majemuk
yang
tersueun dari molekul-molekul yang
lebih
sederhana-
Sebaliknya pada ternak yang sedang menderita kelaparan,
ensrgi yang
dibutuhkan untuk maksud tersebut diisi de-
ngan mengkatabolismekan cadangan energi tubuhnya. mula-
mula
dari glikogen kemudian lemak dan terakhir protein
jaringan tubuhnya (Kubena & al,, 1974; Griffith
al-,
1977) ,
Selanjutnya untuk mengetahui lebih jelas proses bagaimana katabolisme cadangan energi dari glikogen dapat
dilihat pada Ilustrasi 1Berdasarkan Ilustrasi 1 tampak terlihat bahwa p e w
bentukan glikogen terjadi apabila tubuh kelebihan energi yang berasal dari ransum baik karbohidrat maupun lemak.
Glikogen tersebut
terutama disimpan
dan jaringan urat daging.
hati
Namun apabila terjadi keku
rangan energi yang hebat, maka
tatabolis menjadi
dalam
glukosa
glikogen
monofosfat
tersebut di-
yang
kemudi an
oleh berbagai proses enzimatis diubah menjadi
hidroksi
aseton
yang
fosfat
lebih
dan
fosfogliseraldehid. Pada
lanjut kedua zat tersebut
asam piruvat untuk kemudian masuk
diubah
proses
menjadi
ke.dalam siklus asam
sitrat yang pada akhirnya dihasilkan energi.
proses kataSelanjutnya untuk mengetah~i~bagaimana
bolisme
cadangan energi dari lemak dapat
Ilustrasi 2.
dilihat pada
Ur idine ~ifosfoglukosa
T
Glukosa -1-PO4
11 -
Glukosa ;
* Glukosa -6-PO4
Asam-6- FosfoGlukonat
Fruktosa-&PO4
Pentosa
Fruktosa-1,6-Difosfat
A-~liserafosfat
Dihidroksiastan-PO4
+
Fosfogliseraldehid
Gliserol
(dari lemak)
Asam Fosfogliserat
Asam Fosfoenolpirurat
Asam Piruvat
Siklus Asam Sitrat
I
Ilustrasi 1.
Katabolisme Cadangan Energi dari
Glikogen (Ganong, 1961)
Dari Ilustrasi 2 menunjukkan bahwa pada saat tubuh
kekurangan energi, l e d dikatabolis untuk menunjang
aktifitas hidup, Pertama-tama diubah menjadi triasilgliserol yang kemudian dipecah menjadi gliserol trifosfat dan asam lemak.
beda
reaksi yang ber-
kedua zat tersebut diubah menjadi
yang merupakan
cikal bakal
dengan masuknya
rat.
Selanjutnya pada
asam
piruvat
diperolehnya energi yaitu
zat tereebut ke dalam siklus asam sit-
Sebaliknya pada
saat
kelebihan energi, asam
sitrat yang terbentuk dalam siklus asam sitrat diubah
menjasi asetil-Co A yang
kemudian zat tersebut
diubah
menjadi asam piruvat untuk kembali ke siklus asam
sit-
rat
.
atau diubah menjadi lemak melalui asam
lemak
dan
triasilgliserol,
Selanjutnya menurut Wahju (1985), protein
akan dikatabolis apabila sumber energi tidak
mencukupi
kebutuhan, Protein yang tersusun dari berbagai
asam
tubuh
macam
amino mengalami proses katabolisme yang berbeda
untuk tiap jenis asam aminonya.
Namun pada
prinsipnya
protein yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi
terlebih dahulu
diubah
menjadi
bentuk
karbohidrat.
Karbohidrat tersebut selanjutnya dipecah melalui proses
enzimatis menjadi
glikogen.
ikatan yang lebih
sederhana yaitu
Lemak
11
P-En01 Piruvat
.1
Piruvat
l.
\'I
1G
1L
Fumarat
ll1-CoA
Suksinr
OxaloasetatP Aspartat
Fluertrasi 2.
6-
Ketog utarat
Proses Katabolisme Cadangan Energi dari
Lemak (Harper & al-, 1980)
but
Tingginya temperatur di daerah
tropis merupakan
salah satu masalah dalam pertumbuhan ayam broiler dalam
implikasi pengaruhnya terhadap konsumsi
ini
ransum,
Hal
antara lain dikemukakan oleh Britania Agriculture
Research
Council (1979), bahwa terjadi penurunan
su;msi ransum sebesar 1.7 persen pada
kon-
setiap kenaikan
tmnperatur 1°c.
Pengaruh temperatur terhadap pertumbuhan telah dilaporkan oleh beberapa peneliti- Adam et d, (1962)
I
berdasarkan penelitiannya dengan dua macam temperatur
yaitu
yang
21.1°c
dan 32.ZOC melaporkan
bahwa
temperatur
tinggi akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan
karena kekurangan konsumsi makanan-
Namun
apabila
energi
ransum d i t i n g k a t k a n t e r n y a t a dapat
memperbaiki
Dikemu-
pertumbuhan dan e f i s i e n ~ ipenggunaan makanan-
kakan p u l a bahwa peningkatan mineral, vitamin dan
pro-
t e i n t i d a k mempunyai pengaruh yang nyata terhadap
per-
tumbuhan pada kedua temperatur t e r s e b u t ,
Dalam
oleh
kesempatan p e n e l i t i a n l a i n
&
Olson
-
(1972)
terlihat
yang
dilakukan
bahwa dengan me-
ningkatkan e n e r g i ransum pada keadaan temperatur
g i maka e f i s i e n s i penggunaan makanan dapat
Ahmad eli al- ( 1974)
diperbaiki-
mengemukakan
Lebih
lanjut
upaya
meningkatkan e n e r g i ransum akan l e b i h
dalam rangka mengatasi pengaruh temperatur
Namun
aecara keseluruhan dinyatakan
yang t i n g g i akan menurunkan
ting-
bahwa
responsif
linghungan,
bahwa
temperatur
konsumsi e n e r g i -
Energi d i dalam tubuh ternak digunakan untuk k e r j a
mekanis
yang
(Lloyd eji
penting s e p e r t i
al-,1978;
aktifitas
S a t t e r , 1981). untuk
urat
daging
menyelengga-
rakan proses metabolis s e p e r t i mengatur tekanan
darah,
dsnyut jantung, pemindahan impuls-inipuls syaraf, penyerapan
kembali dalam g i n j a l , s i n t e s i s komponen-komponen
tubuh yang melalui p r o t e i n dan l e d , r e g u l a s i tempera1984)t u r tubuh (Parakasi, 1983 ; Maynard & d,,
Dangan demikian
e n e r g i dibutuhkap ternah
pokok, produksi dan reproduksi (Maynard &
Pada waktu
,ransum
pemberian ransum
untuk
hidup
aL-, 1984)-
pada ternak, pertama-tama
i t u dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan e n e r g i
bagi hidup pokok, agar dapat dicegah katabolisme jaringan-jaringan
tubuh
tern&
tersebut (Mcknald rtfi al-,
1978) Selanjutnya Brody (1974) mengemukakan bahwa
butuhan energi
seperti
terdiri dari (a) kebutuhan hidup pokok
kerja jantung, paru-paru, kerja mekanis
aktifitas urat
ke-
daging, untuk' kerja
kimiawi
dari
seperti
pergerakan dari bagian-bagian yang larut, homeostatis,
anabolisme dan
katabolisme zat-zat
tertentu
seperti
hormon dan enzim, (b) energi yang diperlukan dalam proses metabolisme makanan berasal dari karbohidrat sebagai
glikogen dan lemak, Akan tetapi apabila cadangan energi teraebut masih kurang maka protein digunakan sebagai
sumber energi .
al, (1980) mengenai
Hasil penelitian Valencio &
pengaruh
temperatur
lingkungan
terhadap
kebutuhan
energi metabolis untuk hidup pokok
pada
tesnyata
menunjukkan
dari
hasil percobaannya
temperatur lingkungan
an
sebesar
pada
bahwa
yang tinggi menyebabkan kebutuh-
energi metabolis untuk
pada temperatur 18,~
ayam petelur,
hidup pokok
O C
energi
yaitu
metabolis yang dibutuhkan
130 kkal/kg bobot badan
temperatur lingkungan
menurun
metabolik,
sedangkan
3 5 O ~kebutuhannya
eebesar
104 kkal/kg bobot badan metabolik- Hasil penelitian ini
sesuai
&ngan
mengemukakan
penyataan Barnave &
&.-
(1978) yang
bahwa kebutuhan energi untuk hidup
pokok
akan
dipengaruhi
oleh
temperatur
lingktmgan
dan
a k t i v i t a s ayam i t u s e n d i r i ,
Sebelumnya Grimbergen (1970) t e l a h me1akuka.n percobaan untuk me
EHEAGI-OAW
SIPEWGCUWAAII
K~BUTUHIW
UNTUK HIDUP POKOK PADA AYAM BROILER DAN AYAM T ~ P E
PETELUR SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PEMBETUKAN LEMAK TUBUH
FAKULTAS P A S C A S A R J A N A
lNSTlTUT PERT A N l A N BOGOE
1991
DULATIP NATAWIZfARDJA, Efisiensi Pendan Kebutuhan Untuk Hidup Pokok
Ayam Tipe
Ayaaa Broiler dan
Petelur serta Hubungannya Dengan Pembentukan
Tubuh (Komisi Pembimbing
Lemak
Pa&
Energi
ketua, DAWAN
SUGANDI,
HARIPRJRTI
: JUJU
WAHJU
eebagai
A,
MARTWO,
ANSORI
HATTJIK dan RUHYAT KARTASUDJANA sebagai anggota),
Penelitian
ini
dilakukan dalam ctua
tahap
yaitu
penelitian Tahap I bertujuan untuk menentukan angLa kebutuhan energi untuk hidup pokok pada ayam broiler
ayam
petelur tipe medium dalam dua periode wmm
d m
serta
untuk menentukan efisiensi penggunaan energi- Penelitian Tahap 11 adalah untuk menentukan kelebihan energi di
atas
kebutuhan energi untuh: hidup pokok yang
menjadi
lemak
tubuh sebagai salah satu
dibentuk
syarat
untuk
menentukan kualitas karkas,
Penelitian Tahap I dilakukan di Laboratorium
duksi
Ternak Unggas Fakultas Peternakan Institut
Pro-
Per-
tanian Bogor, selama 6 minggu yang dimulai dari tanggal
93 Deeember 1989 sampai dengan tanggal 23 Januari 1990.
Dalam
menentukan
pokok
dilakukan dalam 2 periode umur yaitu
angka kebutuhan energi
broiler umur 8 - 22 hari dan
u ~ u r28
pada
hidup
ayam
- 42 hari, sadang-
kan pada ayam petelur tipe medium wnur 14
umur 28 - 42 hari,
untuk
-
28 hari dan
Jumlah
anak ayam yang digunahan y a i t u untuk
unxur 8
broiler
-
22 hari dan ayam p e t e l u r tipe
ayam
medium
umur 14 - 28 h a r i masing-masing sebanyak 144 ekor
terdiri
-
dan
72
ekor
28
42
hari
baik
maupun
ayam
petelur
tipe
medium
awal
betina,
untuk
ayam
digunakan
sebanyak 108 ekor yang t e r d i r i
54
dari
dan 54 ekor betina, D i samping
jantan
setiap
jantan
unsur
maeing-masing
ekor
ekor
pada
sedangkan
broiler
72
.dari
yamg
itu
p e n e l i t i a n masing-masing dipotong
pada
5 ekor
ayam yang mempunyai bobot badan yang sama dan selanjutnya d i a n a l i s i s karkasnya untuk mendapatkan kadar
pro-
tein
pada
clan
karkas
akhir
setiap
lemak karkas,
Demikian
pula
penelitian, sebagian ayam dibunuh
untuk
mendapatkan kadar protein karkas dan l e d karkas,
Sebagai
dasar
dalam menentukan
angka
kebutuhan
untuh hidup pokok digunakan metode Robbins
energi
Ballew (1984)-
dan
Dalam metode i n i kebutuhan energi untuk
li-
pokok dapat dihitung d a r i persamaan regresi
hidup
. n i e r sederhana Y = a
adalah
energi
+
bX
y a i t u sebagai -a/b,
dimana Y
untuk pertumbuhan (energy gain)
adalah energi yang dikonsumsi (energy consusred).
dan
X
Untuk
menghitung energi pertumbuhan didasarban atas
komponen
berbentuk karkaa y a i t u dengan melakukan
amlieis
yang
tentang
kandungan protein dan l e d karkas
penelitian dan pada akhir p e n e l i t i a n ,
pada
awal
Berdasarkan ana-
lisis karkas tersebut, maka dapat dihitung
peningkatan
kandungan
urangi
protein dan l e d karkas yaitu dengan
kandungan
neng-
akhir
protein dan l e d karkaa
pe-
nelitian dengan kandungan protein dan lemak k a r h pada
awal
penelitian,
Selanjutnya untuk mendapatlcan
nilai
energi untuk protein dan lemak, masing-masing dikalikan
1946)
dengan 5-66 kkal/gram dan 9-35 kkal/gram (Fraps,
kemudian
rupakan
gain).
dijumlahkan, maka hasil penjumlahan
kebutuhan
energi
untuk
ini
pertumbuhan
(energy
Untuk mendapatkan banyaknya energi yang
surnsi
(energy consumed) dapat dihitung dari
me-
dikon-
banyaknya
ransum yang dikonsumsi dikalikan dengan kandungan energi metabolis ransum,
Ransum yang diberikan mengandung protein 23 persen
dan
energi metabolis 3200 kkal/kg untuk
ayam
broiler
umur 8 - 22 hari dan ayam petelur tipe medium umur 14
2t3
hari, sedangkan untuk umur 28 - 42 hari
broiler
maupun
ayam
petelur
tipe
baik
medium
-
ayam
diberikan
ransum yang mengandung protein 20 persen dan energi metabolis 3200 kkal/kg,
Penelitian
Tahap
11
dilakukan
di
Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan
Padjadjaran, selama 6'mi-
Laboratorium
Universitas
yang dimulai dari
.
1 Juni 1990 w p a i dengan tanggal 15 Juli 1990,
tanCLgal
Dalam
penelitian ini digunakan ayam broiler final stock Arbor
Acres
CP
707 umur satu hari sebanyak
pemisahan jenis kelamin,
90
ekor
tanpa
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan
Acak
ulangan,
dung
kngkap
ransum
Sebagai perlakuan adalah raneum yang
protein
23
persen
d m
energi
dan
10
mengan-
3200
metabolis
(R-1), protein 20 persen dan energi
kkal/kg
3200
dengan 3 perlakuan
metabolis
kkal/kg (R-2) serta protein 18 persen dan
energi
metabolis 3200 kkal/kg'(R-3)Peubah yang diamati adalah (1) konsumsi ran6um (2)
konsumsi
lemak
(4) bobot
energi (3) persentase l e d tubuh
tubuh
(5) kelebihan energi
di
atas
kebutuhan
untuk hidup pokok dan pertumbuhan (6) kelebihan
untuk
energi
pembentukan setiap 1 gram lemak tubuh (7).bobot
badan akhir penelitian,
Dari
hasil analisis data penelitian,
dapat
maka
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1- Nilai kebutuhan energi untuk hidup pokok pada
ayam
broiler lebih rendah dibandingkan dengan ayam petelur tipe medium pada umur yang eama,
Hal ini
buktikan bahwa penggunaan energi untuk
mem-
pembentukan
lemak tubuh pada ayam broiler lebih efisien
diban-
dinglran dengan ayam petelur tipe medium-
2.
Pada ayam broiler d i n
lanjut umurnya maka
pew-
gunaan energi makin efisien,yang dapat dilihat dari
pembentukan
hingga
lemak tubuh yang
makin meningkat, se-
hubungannya dengan pembentukan l e d
ini dapat menentukan kualitas Larkas-
tuba
3,
N i l a i kebutuhan e n e r g i untulr hidup pokok pada
b r o i l e r umur 8
-
22 h a r i adalah 138-04 + 6-53 kkal/
e k o r / h a r i dan pada umur 28
& kkal/ekor/hari,
medium umur 14
-
ayam
-
42
h a r i adalah 120-59
sedangkan pada ayam petelur
+
28 h a r i adalah 152.97
ekor/hari dan pada umur 28
-
tipe
3-13 kkal/
42 h a r i adalah
138-82
f 5 - 2 1 kkal/ekor/hari,
4.
Pereentase
h a r i yang
l e d tubuh pada
mendapat ransum
p r o t e i n dan 3200
nyata
b r o i l e r u m u r 42
ayam
R-1
kkal/kg energi
0,24% (23%
metabolis) sangat
d a r i R-2 : 11.45
l e b i h rendah
+
: 8.53
+ 0-26% (
dan 3200 lskal/kg energi metabo1is)dan R-3
0.40% (18%p r o t e i n dan 3200 kkal/kg
20%
: 15-06
+
energi metabo-
Demikian pula persentase lemak tubuh pada R-
lis).
2 sangat nyata l e b i h rendah d a r i R-3,
5-
Rataan konsumsi ransum, konsumsi energi dan kelebihan
d i a t a s kebutuhan hidup pokok
a n t a r a ransum R-1,R-2,
dan
pertumbuhan
dan R-3 menunjukkan perbeda-
an yang t i d a k nyata,
6-
bobot badan pada ayam b r o i l e r m u r 42
Rataan
yang
mendapat
ran-
R-1 : 1766-50
+
20-74
hari
gram
eangat nyata l e b i h t i n g g i d a r i R-2 : 1327-00 f 12-65
dan R-3 : 1020-00
taan
bobot
+
badan
20-62 gram,
ayam b r o i l e r
k i k i a n pula
pada
ransum
ra-
R-2
sangat nyata l e b i h t i n g g i d a r i R-3.
7,
Kelebihan energi yang dibutuhkam untuk
setiap
pembentukan
1 gram l e d tubuh d a r i bobot hidup (R-1
:
1766-50 f 20-74 gram, R-2 : 1327-00 f 12-65 gram dan
It-3 : 1020-00
+
20-62 gram) adalah
rwbesar 34-42 f
1-20 kkal atau dari bobot karkas ~pebesar 47-52
1.88 kkal,
+
BFISIENSI PBNGK;UNAAN ENERG1 DAN KEBZlTUHAH
WTUK HIDOP POKOK PADA AYAH BROILER DAN
. AYAH TIPE PE23UJR SERTA )NBUNGANNYA
Oleh
DULATIP NATAWIHARDJA
Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh .gelar
Doktor
pada
Fakultas Paaca Sarjana Institut Pertanian Bogor
: EFISIENSI
Judul Disertasi
KEBUTUHAN
PENGGUNAAN
UNTUK
AYAH BROILER
HIDUP
DAN
ENERGI
DAN
POKOK
PADA
AYAH TIPE PETELUR
SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PEMBENTUKAN
LEMAK TUBUH
Nama Mahas iswa
: DULATIP NATAWIHAROJA
Nomor Pokok
: 85505
Menyetujui
:
Komisi Pembimbing
-----------I--------
Prof.Dr. Juju Wahju
......................
Prof.Dr.
Dr.11.
Dawan Sugandi
H.A.
Ansori kfattji
Ketua Program S t u d i
Ilmu Ternak
. Ruhyat Kartasud jana
ltas Pascasar jana
--------------Dr.1~. Edi Guhard
Prof.
Tanggal Lulus
: 31 Oktober 1991
%
RIWAYAT HIDUP
Penulia
Barat
pada
tanggal 22 Juli 1944, aebagai p u t e r a ke t i g a d a r i
enam
bersaudara
dilahirkan
d i Bandung
Jawa
d i dalam keluarga I d r i s Natawihardja
(ayah
alinarhum) dan Anah Suhaenah ( i b u almarhumah).
Lulus
pada
tahun
Vnivereitas
Sekolah Menengah A t a s bagian B
1963.
Pendidikan d i
di
Fakultas
P a d j a d j a r m d i i k u t i mulai tahun
Bandung
Peternakan
1963 dan
i j a z a h s a r j a n a Peternakan diperoleh pada tahun 1972,
Selanjutnya s e j a k tahun 1973 diangkat menjadi s t a f
pangajar t e t a p pada Fakultas Peternakan Universitas Pad j a d j a r a n d i Laboratorium Produksi Ternak Unggas,
Sejak tahun 1982 rnengikuti pendidikan pada
Fakul-
t a s Pasca Sarjana Program 5-2 dan mendapat g e l a r Magist e r Saina tahun 1985, d a r i Sub Program Studi Ilrnu
nak Unggas, Program Studi Ilrnu Ternak.
ngikuti
pendidikan
Ter-
Tahun 1985 me-
Lhktor d i Fakultas Pasca
Sarjana,
I n a t i t u t Pertanian Bogor dalam bidang Program Studi dan
Sub Program S t u d i yang
tsama.
Penulis memanjatkan
puji dan
syukur kepada Tuhan
Yang Maha Pengasih dan Penyayang berkat Rakmat dan lindungan-Nya disertasi ini dapat diselesaikan.
selnpatan
ini pula penulis menyampaikan
ucapan
sebesar besarnya kepada semua yang
kasih
Pada
ke-
terima
telah
turut
mendidik penulis sejak dari Sekolah Rakyat sampai tamat
di P e r m u a n Tinggi.
Sesungguhnya atas jerih payah dan
gengorbanan merekalah yang dengan tekun penuh kesabaran
meatberi landasan dan arah
kesempatan
untuk
yang kokoh sehingga
dapat mengikuti
program
terbuka
pendidikan
lebih lanjut .
Penulis
menyadari sepenuhnya betapa
miskin
per-
bendaharaan kata yang dimiliki untuk menyampaikan penghargaan dan tanda terimakasih kepada mereka yang
mengorbankan
nulis.
tenaga maupun pikiran untuk kemajuan
telah
pe-
Namun sekalipun demikian izinkanfah penulis me-
nyampaikan ungkapan hati yang penuh ketulusan.
Kepada
Prof.Dr.Ir.
H.
Sitanala
dan Ketua Senat Guru Besar serta
Rektor
Senat
Bapak
Guru
Besar, Institut Pertanian
Arsyad,
pada
Anggota
Bogor,
penulis
menyampaikan rasa terima kasih atas kebijaksanaan
telah diberikan sehingga disertasi ini dapat
bahkan .
yang
dipereem-
Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada
Bapak Prof-Dr. H . Maman F. R u h a n a , Rektor
iii
Universitas
Padjadjaran
nulis
yang telah memberikan keeempatan pada
untuk nienyelesaikan Program Doktor
pe-
Fakultas
di
Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor,
Demikian pula kepada Bapak Pimpinan Tim
Program
serta
Doktor
Bapak
penulis
Departemen Pendidikan
Ketua
Yayasan Super
dan
Semar
menyampaikan terima kasih yang
Manajemen
Kebudayaan
di
tak
Jakarta,
terhingga
atas bantuan pembiayaan yang telah dibecikan,
Pada
terima
kesempatan
ini
pula
penulis
mengucapkan
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Prof.
Dr. Ir. Edi Guhardja sebagai Dekan Fakultas Pasca
jaha
Institut
Pertanian Bogor
Paggi
sebagai
Dekan Fakultas
Padjadjasan
yang
serta
Bapak
Peternakan
telah memberikan
Sar-
Prof-Dr.
Universitas
kesempatan
kepada
penulis untuk dayat mengikuti pendidikan Program Doktor
di lingkungan Fakultas Pasca Sarjana Institut Pertanian
Bogos.
Dengan tulus penulis sangat berterima kasih kepada
yaw
terhormat
tengah-tengah
Bapak Prof .Dr. Juju
keaeibukannya masih
aebagai ketua Komisi Pembimbing.
bing penulis yang
telah
begitu
Wahju,
bersedia
yang
di-
bertindak
~ e l i a uadalah pembim-
. sungguh-sungguh meng-
gembleng dan membina penulis dalam bidang ilmu termasuk
filsafat ilmu dan filsafat hidup, tanpa mengenal tempat
dan
waktu.
Perhatian serta dorongan dalam
memberikan
petunjuk
dan pengarahan sejak dari
penelitian
sampai
pembuatan
kepada penelaahan
hasil,
rencana
kemudian
mendiskusikan dan menyempurnakan serta mempertajam p e m bahasan, aangat dirasakan manfaatnya
dalam
kan bobot setiap aspek yang disorotnya.
pengorbanan
waktu,
meningkat-
Sangat
tenaga maupun pikiran
dan
beaar
materi
yang telah dilimpahkan untuk kepentingan serta kemajuan
penulis
sejak mencari materi
sampai
bahan penelitian
akhir penulisan disertasi ini- Segala keikhlasan selama
mengasuh dan membina penulis
sejak yene 1it ian
sampai dengan mendiskusikan serta
dimulai
penelaahan hasilnya,
merupakan jasa yang tidak akan pernah terlupakan selama
hayat
dikandung badan.
keterbukaan dalam
Kesabaran dan ketabahan
membina penulis
isi disertasi adalah
untuk penyempurnaan
sesuatu yang berharga dan merupa-
kan teladan yang tidak
mungkin terlupakan oleh penulis
selama mengarungi kehidupan.
Pengorbanan Bapak ternya-
ta merupakan pengorbanan yang tidak
banan- keIuarga,
tenaga
kepentingan keluarga
untuk kepentingan penulis.
nyalah pada
lepas dari pengor-
begitu banyak waktu dan
harus diprioritaskan untuk
dialihkan
serta
Sudah
yang
telah
selayak-
kesempatan ini, penulis sekeluarga
sangat
u
berterima kasih atas pengorbanan, yengertian dan bantuannya serta ketulusan hati keluarga Bapak Prof .Dr. Juju
Wahju yang sekaligus mohon maaf yang sebesar-besarnya.
vi
Untuk segala pengorbanan tersebut, imbalan dari penulis
hanyalah
do'a
terima kasih yang
memohon
setulus-tulusnya
kepada Allah SWT
disertai
semoga amal dan pengor-
banan tersebut mendapat balasan yang sepadan.
Terima
kasih penulis ditujukan pula
terhormat para
anggota komisi
kepada
pembimbing yaitu
yang
Bapak
Prof.Dr.Dawan Sugandi, Bapak Prof-Dr. Harimurti Martojo,
Bapak Dr-Ir, A. Ansori Mattjik dan Bapak
Dr.Ir. Ruhyat
Kartasudjana yang telah meluangkan waktunya untuk turut
menyempurnakan dan menambah bobot materi disertasi ini.
Beskat petunjuk yang amat berharga sejak awal penelitian, sewaktu penelitian sampai disertasi ini dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan,
Penulis tidak lupa pula menyampaikan terima
kepada
Kepala
Laboratorium
Produksi
Ternak
kasih
Unggas
Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor dan Kepala
Laboratorium Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan
Universitas Padjadjaran, yang telah memberikan
fasili-
tas dalam melaksanakan penelitian.
Kepada rekan-rekan sejawat Ir. Syafril Darana, SU;
Ir. Komot Heruwatno, MS; Ir. Tuti
Siti
Widjastuti, MS;
Ir.
Wahyuni, MS; Ir, Karnaen, MS dan Dr.Ir, Mas Setta
u
Munnah, MS yang dalam berbagai kesempatan telah bersedia
memberikan
saran dan
pandangan yang
berguna, penulis
menyampaikan pula terima kasih yang sebesar-besarnya.
vii
Selama penelitian penulis telah dibantu oleh
Dana
Arifin, Sdr.
Djmhari, Sdr.
Sirun,
Sdr.
Sdr. Tatang
Budiman Sdr, Ucup Supanta dan Sdr. Dra, Wawan A,
sama
mereka
yaw
sulit untuk dilupakan.
hanya
pula
yenulis telah menikmati, suatu
Untuk semua
penulis menyampaikan terima kasih
kerjasama
itu
mampu menyampaikan rasa terima kasih.
yang
Ber-
penulis
Demikian
sebesar-
besarnya kepada Sdri, Atna, Sdr. Entang dan Sdr. Nungki
yang telah membantu dalam pengetikan disertasi ini.
Khusus untuk ayah Idris Natawihardja dan ibu
Sukaenah
yang telah lama meninggalkan
dipanggil Allah SWT.
pengetahuan
penulis
Anah
karena
yang selalu menekankan bahwa ilmu
adalah warisan yang paling
berharga,
pe-
nulis tidak dapat menuangkan dengan kata-kata rasa haru,
terima kasih dan yenghargaaan yang tidak ternilai
atas
segala jerih payah beliau dalam memberi pendidikan
dan
pengajaran kepada penulis.
Do'a
beliau
pada
akhirnya
telah mengantarkan penulis yada tingkat pendidikan
se-
perti eekarang.
Akhirnya
tertuju
kepada
istri
tercinta
Euis
Maryati,
serta ananda tereayang Fenti Ismayanti,
Soni
Suaanti,
Rikki
Hermansyah
atas
Irwansyah dan
Helmi
e
segala pengorbanan
baik perasaan dan materi serta
restunya, demikian
pula ibu mertua dan saudara-saudara
atas do'a
restu
doa
segala nasihat yang diberikan, penulis
viii
menghaturkan terima kasih yang tidak terhingga- Semoga
Tuhan Yang Maha Kuasa senantiaaa melimpahkan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada kita sekalian- Amien-
Bogor,
Penulis
1991
...............................
DAFTAR GAMBAR ...............................
DAFTAR LAMPIRAN .............................
PENDAHUUJAN
................................
TINJAUAN PUSTAKA
.........................
DA'FTAR TABEL
Kebutuhan Ransum untuk Ternak
Efisiensi Penggunaan Energi
Ayam
Kebutuhan Energi untuk Hidup Pokok
Ayam
Broiler
xiv
.....
............
Kepentingan Energi untuk Ternak Ayam
Lemak Tubuh pada
xiii
...
......
...........
..................
Penelitian Tahap I ......................
Tempat dan Waktu Penelitian ........
Ayam Percobaan .....................
Kandang dan Peralatannya ............
Obat-obatan dan Vaksin ..............
Ransum Percobaan ....................
Metode Penelitian ...................
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Pelaksanaan
34
36
.........................
37
......................
38
Penelitian Tahap I1
.........
Ayam Percobaan ....................,.
Kandang dan Peralatannya ............
Obat-obatan dan Vaksin ..............
Ransum Percobaan ....................
Rancangan Percobaan .................
Peubah yang diamati .................
HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................
Kebutuhan Energi untuk Hidup Pokok .......
Konsumsi Ransum ..........................
Tempat dan Waktu Penelitian
38
39
39
40
41
44
45
48
48
59
..........................
Persentase Lemak Tubuh ................... .
Bobot Lemak Tubuh ........................
61
Kelebihan Energi di Atas Kebutuhan untuk
Hidup Pokok dan Pertumbuhan ..............
65
Konsumsi Energi
Kelebihan Energi untuk Pembentukan Setiap
1 Gram Lemak Tubuh .......................
.............
SARAN ..........................
................................
Bobot Badan Akhir Penelitian
KESIWULAN DAN
DAFTAB PUSTAKA
.
60
64
67
68
70
73
Halaman
Nomor
Susunan Bansum Penelitian R-1 dan R-2
...... 35
Komposisi Zat-zat Makanan Dalam Ransum
Penelitian R-1 dan R-2 Berdasarkan Hasil
Analisis Laboratorium ......................
35
..
43
Komposisi Zat-zat Makanan dalam Ransum Penelitian R-1, R-2 dan K-3 brdasarkan Hasil
Analisis Laboratorium
.....................
43
....................
44
Rataan Konsumsi Ransum dan Pertambahan
Bobot Badan, Protein, Lemak dan Energi pada
Broiler Umur 8 - 22 Hari ...................
49
Rataan Konsumsi Ransum dan Pertambahan
Bobot Badan, Protein, Lemak dan Energi pada
Broiler Umur 28 - 42 Hari ..................
50
Susunan Kansum Penelitian R-1, R-2 dan R-3
Susunan Premix A Pfizer
Rataan Konsumsi Ransum dan Pertambahan
Bobot Badan. Protein, Lemak dan Energi pada
A y q Petelur tiye Medium pada umur 14 - 28
Hari ....................................... 51
Rataan Konsumsi Ransum dan Pertambahan
Bobot Badan. Protein, Lemak dan Energi pada
Ayam Petelur tipe Medium pada Umur.28 - 42
Hari .......................................
52
Kebutuhhan Energi untuk Hidup Pokok pada
Setiap Perlakuan ...........................
53
Kebutuhan Energi untuk Hidup Pokok Dari Hasil
Penelitian Rabbins dan Ballewe (1984) .......
56
Pengaruh Ransum Terhadap Persentase Lemak
Tubuh .......................................
61
xii
Halaman
Nomor
13.
14.
Kandungan Asam Amino Esensial Pada Ransum R1,
RZ dan Rg serta Kebutuhan Untuk Ayam Broiler-
62
Pengaruh Ransum Percobaan Terhadap Bobot
Badan Setiap Ekor Pada Akhir Penelitian .
67
xii
Nomor
1.
Halaman
Hubungan antara Kebutuhan Energi untuk
Pertumbuhan dengan Konsumsi Energi ..--....
xiii
55
Konsumsi Ransum, Pertambahan Bobot
Badan, Protein, L e d dan Energi pada
Broiler Umur 8 - 22 H a r i - - - - - - - - - - - - - - -
Konsumsi Ransum, Pertambahan Bobot
Badan, Protein, Lemak dan Energi pada
Ayam Petelur Tipe Medium Uuur 14 - 28
Hari - - - , - , - - - - - - - - - - , - - - - - - - - - - - - finmnnsi Ransum, PertBobot
Badan, Protein, Lemak dan Energi pada
Broiler Umur 28 - 42 Hari , - , - - , - - - - - - - Konsumsi Ransum, PertBobot
Badan, Protein, L e d dan Energi pada
Ayam Petelur Tipe Medium Umur 28 - 42
Hari
, , , , ' , , , , - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Menentukan Kebutuhan Energi U n t d Hidup
Pokok Setiap H a r i Pada Ayam Broiler Umur
8 - 22 H a r i , , , - - , - - , , , - - , - - - - - - - - - - - - - Henentukan Kebutuhan Energi UntuJs Hidup
Pokok pada Ayam Broiler bur 28 - 42
Hari ,,,,,,,,,,---,--,-,,--------------.
Menentukan Kebutuhan Energi Untub: Hidup
Pokok Setiap H a r i Pada Ayam .Petelur Tipe
Medium b u r 14 - 28 Hari - - - - - - - - - - , - - - Menentukan Kebutuhan Energi Untuk Hidup
Pokok Setiap Hari pada Ayam Petelur Tipe
Medium Umur 28 - 42 Hari
---------------
Rataan Konmrmsi Energi pada aaneUnr R-1,
R-2 dan R-3 Selama Penelitian ,
---------
Rataan Persentase Lemak Tubuh pada
Ransum R-1, R-2 dan R - 3 Selama
Penelitian
I
Rataan K o n m i Ransum pada R-1, R-2 dan
R-3 Selama Penelitian - - - - - - - - - - - - - - - - - xiv
Rataan Bobot Letoak Tubuh Dari Bobot
Badan pada Ransum R-1, R-2 dan R-3
Selama P e n e l i t i a n , - - , , - - - - - - - - - - - - - - - - Rataan Kelebihan Knergi D i A t a s Kebutuhan Hidup Pokok dan Pertumbuhan pada
Ransum R-1, R-2 dan R-3 , , , - , , - - - , - - - - - Rataan Kelebihan Energi Untuk Pembentukan
1 Gram L e e Tubuh dari Bobot Badan pada
Ransum R-1, R-2 dan R-3 , , , - - , - - - - - - , - - - Rataan Bobot Badan Akhir pada R a n s u m R-1,
R-2 dan R-3 . - , , - , - - , , , , , , , - , , - - , , - - - - - - - - Rataan Kelebihan Energi Untug Pembentukan
1 Gram Lemak Tubuh d a r i Bobot Karkas pada
Ransum R-1, R-2 dan R - 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Daftar Sidik Ragam Pengaruh Ransum Terhadap Konsumsi Energi , , , . - , , - - , - - - - - - - - - - Daftar Sidik Ragam Pengaruh Ransum Terhadap Persentase Lemak Tubuh ,,,,,,,,,,,--,
Daftar Sidik R a g a m Pengaruh Ramsum Terhadap Konsumsi Ransum , , , - - - - - - - - - - - - - - - - - Daftar Sidik Ragam Pengarub Ransum Terhadap Ebbot Lemak Tubuh , - , . , . - - - - - - - - - - - - Daftar Sidik Ragam Pengaruh Ransum Terhadap Kelebihan Energi D i A t a s Hidup Pokok
Daftar Sidik Ragam Pengaruh Ransum Terhadap Kelebihan Energi Untuk Pembentukan
1 gram Lemak Tubuh , - , , - - - , - . - - - - - - - - - . - - Daftar Sidik Ragam Pengaruh R~~ENEITerhadap Bobot Badan Akhir ,,,,,,-,---------.Daftar Sidik ragam Pengaruh Ransraa Terhadap Kelebihan Energi Untuh Pembentuhan
1 gram Lemak Tubuh Dari Bobot Karkas , - - ,
Pengaruh J e n i s Kelamin ~e'rhadapE f i s i e n s i
Penggunaan Energi pada Ayam Broiler Umur
42 H a r i - - - , , - - , - - - - - - , - - - - - - - - - - - - - - -
Penghitungan K o e f i s i e n K e r a g a m a n Bobot
Badan A w a l ~ e n e l i t i a kpada &am B r o i l e r
bur 8 - 22 H a r i , , , ~ ~ ~ ~ ~
~ ,109
, , , , ~ ~
Penghitungan K o e f i s i e n K e r a g a m a n Bobot
Badan A w a l P e n e l i t i a n pada Ayam B r o i l e r
bur 28 - 42 H a r i .,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
111
Penghitungan K o e f i s i e n Kerag'Bobot
Badan A w a l Penelitian pada Ayam P e t e l u r
T i p e M e d i u m Umur 14 - 28 H a r i ,,,,,,,,,,
113
Penghitungan K o e f i s i e n K e r a g a m a n B o b o t
Badan A w a l P e n e l i t i a n pa* Ayam P e t e l u r
T i p e M e d i u m U m u r 28 - 42 H a r i ,,,,,,,,,,
115
Penghitungan K o e f i s i e n K e r a g a m a n Bobot
B a d a n A w a l Penelitian pada Ayam B r o i l e r
(Tahap 11) .............................117
U j i H o m o g e n i t a s V a r i a n s Bobot Badan Ayam
B r o i l e r Umur 8 - 22 H a r i
,,,,,,,-,,..,,.
120
U j i .Homogenitas V w i a n s Konsumsi E n e r g i
Ayam B r o i l e r U m u r 8 - 22 H a r i ,,,,,,,,,,
121
U j i Homogenitas V a r i a n s Energi Untuk
P e r t u m b u h a n pada Ayam B r o i l e r Umrur
8 - 22 H a r i ............................ 122
U j i H o m o g e n i t a s V a r i a n s B o b o t Badan pada
Ayam B r o i l e r Umur 28- 42 Hari ,,,,,,,,,,
123
U j i H o m o g e n i t a s V a r i a n s K o n r n m ~ s iEnergi
Pada Ayam B r o i l e r Umur 28 - 42 Hari ,,,,
124
U j i H m g e n i t a s V a r i a n s E n e r g i Untuk
Pertumbuhan Pada A y a m B r o i l e r W u r
28 - 42 H a r i ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,-------125
U j i H-enitas
V a r i a n s Bobot Badan Pada
Ayam P e t e l u r Tipe M e d i u m Ullmrr 14 - 28 Hari
126
virians K o n s u m s i Energi
Pada Ayam P e t e l u r T i p e M e d i u m U m u r
14 - 28 H a r i ,.,,,,,,,,,~,,,,,,,-------127
UJi H o m o g e n i t a s
U j i Homogenitas Varians Energi Untuk
Pertumbuhan Pada Ayam P e t e l u r T i p e
M e d i u m Umur 14 - 28 H a r i ,,,,,,,,,,,,,,,
128
_
40- U j i H o m o g e n i t a s V a r i a n s Bobot Badan
Pada Ayam P e t e l u r T i p e Hediu~
28 - 42 Hari - - - - - - - - , - - - , - , - , 129
------41- U j i H o m o g e n i t a s V a r i a n a Konsuesi Bnergi
Pada Ayam P e t e l u r T i p e Medium UIur
28 - 42 Hari
130'
42, U j i H o m o g e n i t a s V a r i a n s E n e r g i U n t u k
P e r t u m b u h a n Pada Ayam P e t e l u r T i p e Medium
Umur 28 - 42 H a r i - - - - - - - - - - - - - - - 131
---.--43,
G a m b a r G r a f i k H u b u n g a n Antara Kommmmi
E n e r g i Dengan E n e r g i U n t u k Pert\Bltbuhan
pada Ayam B r o i l e r Umur 8 - 42 Hari
------
132
44- G a m b a r G r a f i k Hubungan Antara Eonsumsi
E n e r g i Dengan E n e r g i Untuk P e r t u m b u h a n
pada Ayam B r o i l e r Umur 28 - 42 h i , - - - - 133
45,
G a m b a r G r a f i k Wbungan Antara K o n s u m s i
E n e r g i Dengan E n e r g i U n t u k Pertudmhan
pada Ayam P e t e l u r T i p e Medium Uinur
14 7 28 H a r i - , - , , , , - , , , - - , - - - - - - -134
-------
46,
G a m b a r G r a f i k Hubungan Antara K o n s u m s i
E n e r g i Dengan E n e r g i U n t u k P e r t u m u h a n
pada Ayam Petelur T i p e Medium
Umur 28 - 42 H a r i - , - - - , , - , , - - - - - - 135
------
Untuk memenuhi kebutuhan akan p r o t e i n hewani, per-
ayam
peternaban sektor perunggasan terutama
kembangan
ras mendapat p r i o r i t a s utama dibandinghan dengan bidang
peternahan
sebagai
lainnya,
Dalam hubungan i n i
ayasa
broiler
sumber produbai daging meru&dsa. p i l i h a n
yang
mengingat s i f a t - a i f a t unggulnya y a i t u pertumbuh-
utama
an cepat sehingga dapat d i j u a l dalam u s i a muda dan
gingnya
dapat dikommmsi
relatif
singkat,
masyarakat dalam wahtu
Hal i n i dud-
oleh
.
dengk
gejala
penurunan
Oleh
karena
daging ayam, sehubungan
itu
mi-
dengan
produksi dan populasi tern*
ayam b r o i l e r
yang
kebijaksanaan
pemerintah menggalakkan s u b s t i t u s i daging ternak
nansia
.
da-
merupakan
adanya
besar,
salah
satu
a l t e r n a t i f yang diharapkan dapat berperan sebagai sumber
pengadaan protein hewani,
Kenyataan membuktikan bahwa usaha ternak ayam
umumnya
dan
khususnya
usaha
ternak
ayam
ras
broiler
beberapa tahun belakangan i n i berkembang dengan
pesat,
berupa bertambahnya jumlah peternak dan juga pertambah-
an
populasi,
Pada tahun 1980
yang dipotong t e r c a t a t 25
Pelita
I11
produksi ayam
462 000 ekor dan
*
(1983) meningkat menjadi 87 591
broiler
pada akhir
000
ekor
s e r t a pada tahun 1989 t e r c a t a t sebanyak 285,409,000 ekor
(Direktorat
Jenderal
Peternakan, 1991)-
Hasil yang dicapai tersebut telah memberi dukungan
aecara nyata
bahwa
pada
terhadap target yang
Pelita
ditingkatkan
populaai
sebanyak 20% per
peningkatan
daging
ton
akhir
sampai
1 1
dicanangkan
'
ayam
yaitu
akan
broiler
tahun untuk
memperoleh
ayam dari 5 000 ton ntenjadi 10 000
Pelita 111-
Pada
Pelita
IV
yang
sudah ditargetkan akan swasembada protein hewani
pow-
lasi
untuk
ayam ini akan lebih ditingkatkan lagi
dan
Pelita V kebijaksanaan penelitian lebih diarahkan kepada peningkatan halitas ternak,
kat
Pada saat ini masyara-
sudah kelihatan menyenangi makan ayam broiler
samping
dengan
ayam kampung.
mudah
Ayam broiler yang siap
dapat dibeli di toko-toko
di
dimasak
swalayan
dan
dapat memilih kualitas yang dikehendaki,
Perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang
Nutrisi
aepek
dan
Ilmu
Unggas, mendorong pula perkembangannya
setiap
ilmu yang menyangkut peningkatan produksi
telur
daging yang akhirnya berpengaruh
terhadap
selera
konsumen yang makin selektif,
Asumsi peternak yang menyangkut penggunaan
dengan
imbangan protein dan energi yang
ran-
berbeda
mengalsibatban performans yang berbeda pula.
akan
Asumsi ini
perlu diuji kebenarannya dengan pengujian yang mendaear
'.
yang berawal dari setiap kebutuhan periode pertumbuhan.
Untuk
kebutuhan
mencapai tujuan pemeliharaan, berawal
hidup pokok yang masih h a m dicari
dari
melalui
penelitian dengan desain yang dihutnmgkan dengan faktor
l i w a n yang terkaitMeskipun peternak mengetahui bahwa akibat imbangan
protein
dan
energi
dalam ransum
pang
berbeda
akan
terjadi pembentukan l e d tubuh yang berbeda pula, ahan
tetapi
belum
dapat
dipergunakan
di
menentukan
atas
jmlah
kebutuhan
energi
hidup
yang
pokok
untuk
membentuk l e d tubuh yang dikehendaki,
Di samping itu perlu diketahui EMrnpai berapa
ayam
broiler dapat menggunakan energi
dibandingkan
terjawab
apabila
ayapb
pada
dengan
ayam
petelur-
secara
Semua
kebutuhan energi w t u k
broiler
dan
ayam
tipe
jauh
efisien
ini
hidup
bisa
pokok
petelur
dapat
diketahuiBanyak
peneliti-peneliti
telah
melakukan
penelitian dalam bidang ini dalam berbagai justifikasi.
Robbins
dan
energi
untuk
petelur
pada
Ballew (1984) telah
meneliti
hidup pokok pada ayam broiler
untuk mengetahui efisiensi
kedua
tipe ayam tersebut,
kebutuhan
dan
penggunaan
Robbins
energi
dan
menggunakan hasil penelitian beberapa peneliti
ayam
Ballew
sebagai
penunjang penelitian yang dilakukannyaUnta
menghitung
kebutuhan
energi
untuk
pokok telah dikembangkan oleh beberapa peneliti
lain
Brody
(1945), Kleiber (1961) dan
(1976) yang berturut-turut
Scott
menggunakan rumus
hidup
antara
&
al.
1.33
x
70.5
1.33 x 70 x W b0*75 dan 1.22 x
'x
Wke0.75 -
Penelitian-penelitian
pemikiran
yang sama untuk menghitung kebutuhan
ini
mempunyai
83
x
daear
energi
hidup pokok yaitu bobot badan sebagai ukuran utama'.
Metode yang
dikembangkan
(1984) merupakan
oleh Robbins dan Ballew
salah satu metode
untuk
menentukan
kebutuhan energi untuk hidup pokok yang dalam penelitiannya telah memperhitungkan kandungan protein dan lemak
yang
terdapat dalam karkas ayam serta digambarkan
bentuk regresi linier sederhana Y = a +
lam
hubmgan
bX
da-
yaitu
antara energi yang dikonsumsi (energy.consu-
med) dengan energi untuk pertambahan bobot badan (energy gain) erehingga dengan garis regresi ini dapat
lang-
sung ditentukan suatu titik yang menyatakan sudah tidak
terjadi
lagi pertumbuhan atau pertumbuhan sama
dengan
no1 dan energi yang dikonsumsi hanya dipergunakan untuk
kebutuhan hidup pokok saja,
Tujuan
kebueuhan
dan
ayam
efisienei
l e d
penelitian
adalah
tipe
dalam
ptelur
hidup
mencari
ayam
broiler
sekaligus
dan
penggunaan energi
(2) mencari
(1)
:
energi untuk hidup pokok pada
'tubuh;
kebutuhan
ini
jumlah
untuk
menentukan
pembentukan
energi
pokok untuk pembentukan
I
di
atas
lemak
tubuh
dalam persentase tertentu atau dalam gram.
Kegunaan
penelitian
ini adalah :
(1)
memberi
sumbangan kepada peternak untuk memelihara ayam broiler
dengan 11~6mberi
ransum yang memperhitungkan energi untuk
kebutuhan
hidup
pokok dan
energi
untuk
mendapatkan
l e d tubuh yang dikehendalri serta sekaligus
protein
embangan
dan
energi
kepada
dalam
ransum;
masyardat untuk
broiler dengan kandungan l e d
(2)
menghemat
memberi
mengkonsumsi
yang cukup rendah-
ayam
TINJAUAN PUSTAKA
Ransum sebagai salah s a t u f a k t o r yang b e e pengaruhnya
aendapat
terhadap pertumbuhan p e r l u
Crampton dan H a r r i s (1969)
yang seksama,
perhatian
mendtefiniei-
kan ransum sebagai kebutuhan makanan a t a u c-an
berapa
bahan d a n a n yang diberihan pada
memenuhi
be-
t e e
guna
m
u
a
n utama
kebutuhan s a t u h a r i (24 jam),
pemherian ransum adalah untuk menjamin penambahan bobot
badan
yang
ekonomis selama periode
pertumbuhan
atau
selama penggemukan berlangsung (Anggorodi, 1979;
Scott
& n;L-, 1982)-
cepat
Ayam b r o i l e r sebagai
hewan yang
tumbuh dengan a l a t pencemaan y a n g sederhana meiaerlukan
p r o t e i n , energi (karbohidrat dan
a i r untuk kebutuhan hidupnyapenyueunan ransum
l e d ) ,
vitamin
dan
Oleh karena i t u d i dalam
perlu diperhatikan adanya
d a r i berbagai bahan d a n a n yang
khinasi
memwyai efek maple-
menter ( s a l i n g mengisi), sehingga diharapkan adanya hes e imbangan zat-zat b a n ,
Ewing (1963) dan Scott P;f; al. (1982) mengemukakan
bahwa energi dalam ramsum dibutuhkan untuk pertudmhan,
produksi t e l u r dan daging, a k t i v i t a s tubuh s e r t a
lnempertahankan hidup pokok,
kat
yang
Kebutuhan energi dapat
untuk
pertumbuhan atau produksi t e l u r pada
ting-
cukup
sebagai jumlah energi
di
tersedia
identifikasikan
memberikan
untuk
tinggi,
sehingga
dapat
memberikan
keuntungan
ekonomie yang
MkRimum bagi usaha produhei
(NRC, 1977, 1984)Kualitas suatu raneum ayam sangat bergantung
dari
kandungan zat-zat makanan dan energi metabolisnya serta
keseimbangan antara energi metabolis dengan zat-zat malainnya (NRC,.1977; Scott & d-,1982;
kana
1985)-
Di samping itu
Wahju,
menurut Scott & al- (1982) dan
Wahju (1985), penyusunan ransum
untuk ayam h a m s dige-
suaikan dengan kebutuhan yang sejalan dengan maksud dan
tujuan pemeliharannya apakah iurtuk produksi telur, pertumbuhan atau produksi daging,
Yeong & d -(1979) dan Bartov & al. (1980) telah
melakukan penelitian tentang pengaruh keseimbangan tingkat energi dengan kadar protein
performans ayam,
an
dalam ransum
terhadap
Menurut Bartov & d. (1980), imbang-
kalori protein ransum tidak nyata mempengaruhi
ningkatan
bobot
badan dan kandungan
pada anak ayam broiler, sedangkan
(1979),
abdominal
nienurut Yeong & al-
meskipun pemberian ransum dengan imbangan
Lori-protein
aruh
l e e
yang
yang besarnya 160 tidak menrberikan
berbeda nyata
pe-
terhadap
pertambahan
La-
peng-
bobot
badan tiap hari dan konversi ransum dibandingkan dengan
ransum
pada imbangan kalori-protein 145,
ahan
tetapi
u
menghaeilkan
Keadaan ini
lemak
sesuai
yang melaporkan
tubuh
dengan
bahwa
yang
nyata
lebih
tinggi,
pendapat Soeharsono (1976)
peningkatan
imbangan
energi-
protein pada ransum ayam broiler dari 2800 : 22 mnjadi
3200 : 22 akan wningkatkan persentase bobot lemak
buh dari 1-47 persen wnjadi 4-03 persen,
Hasil
tersebut senada dengan pendapat Bartov
( 1974 )
yang lnenyatakan bahwa luasnya imbangan
imbangan tersebut sempit,
bangan
energi-
meningkatkan penimbunan lemak tubuh
dan eebaliknya penimbunan lemak tub&
pereentase
pene-
nl-
litian
protein r a m &an
akan menurun bila
Henurut Bale-Therik
l e d abdominal juga dipengaruhi
lisin-energi
ransum,
Pada
(1!385),
oleh
tingkat
l e d
abdominal berturut-turut
im-
imbangan
lisin-energi 0,375; 0,366 dan 0.357 menghasilkan
persentase
tu-
nilai
2-32; 2-08
dan 1-87 h r s e n Mamun demikian tentang pengaruh kadar energi
sum
terhadap kadar lemak karkas dari
hasil
ran-
beberapa
penelitian masih belum konsisten antara yang satu dengan
al. (1974), Hargis dan Creger
yang lainnya- Kubena
(1980) dan Hurwitz & al, (1980) menyatakan bahwa
ngan meningkatnya kadar energi
tubuh akan
Griffith
ransum maka kadar l e d
menjadi makin tinggi-
&
Akan tetapi menurut
al- (1977) dan Polin rrt al- (1982), dengan
meningkatnya energi dalam ransum tidak
ningkatan
Mabray
kadar
l e d
pada
.
karkas-
dihasilkan
Lebih
dan Waldroup (1981) mengemukakan terdapat
meningkatnya
kadar
energi
ransum,
pe-
lanjut
bedaan hasil pada bobot karkas dan bobot lapisan
dengan
de-
perl e d
sedangkan
untuk bobot badan ayam s a m a kedua-duanya meningbat-
Namun
ayam yang bobot badannya
untuk
menggunakan
analisis
lapisan
bobot
berbeda
kovarian, t i d a k ada
lemak yang
nyata
dengan
dengan
peningkatan
meningkatnya
e n e r g i ransum,
Summers
(1980)
dan
Leason
(1979),
Hargis
dan
eerta Jackson & al, (1982), t e l a h
Creger
membuktikan
bahwa dengan meningkatnya e n e r g i ransum maka ayam
akan mengkonsumsi e n e r g i
sebut
melebihi
ter-
keperluannya
sehingga dapat menyebabkan penimbunan lemak
abdominal.
Apabila e n e r g i t i n g g i dalam ransum d i i k u t i dengan kadar
p r o t e i n dan g i z i lainnya yang t i n g g i p u l a , maka pertumbuhan
tetap
sangat
b a i k (Oluyemi
dan Fetuga, 1978).
Hal i n i dapat dipahami, karena b i l a p r o t e i n dalam
sum
t i d a k d i t i n g k a t k a n b e s a r kemungkinan akan
ran-
terjadi
d e f i s i e n s i p r o t e i n sehingga pertumbuhan ataupun produk-
si akan mengalami hambatan,
Henurut
Crampton dan H a r r i s (1969),
tidak
oleh
semua
potensi
e n e r g i dalam ransum d i m f a a t k a n
seekor
ternak.
Pada kenyataarmya sebagian b e s a r e n e r g i memang
digunakan oleh t e r n a k t e t a p i ada sebagian yang terbuang,
Perbandingan a n t a r a "output" dan' "input" e n e r g i d i s e b u t
dengan e f i s i e n s i penggunaan e n e r g i (Brody, 1945)l a n j u t n y a dikemukakan bahwa output e n e r g i pada
berupa h a d l
produksi t e r n a k
Se-
umwmya
t e r s e b u t s e p e r t i daging,
telur
dan produkei ternak lainnya,
diantaranya
susu,
eedangkan input energi adalah energi yang diperoleh dari ransumLebih lanjut dikemukakan
dalam
menilai efisiensi energi ini
menjadi dua macam
"net
dan
oleh Brody (1945). bahwa
efisiensi
efficiency" ,
dapat
yaitu
digolonglran
"gross efficiency"
Yang dimaksud
dengan
gross
efficiency adalah persentase antara energi yang didapat
dari
hasil produksi dengan energi yang
ransum
yang
meliputi
dimaksud
energi
untuk hidup
didapat
dalam
pokok, sedanghan
dengan net efficiency yaitu
persentase
antara energi yang diperoleh dari hasil produksi dengan
energi
yang
diberikan
dalam
ransum
tide
termasuk
energi untuk hidup pokok,
Efisiensi
untuk
ini
ubah
penggunaan
berbagai kondisi
energi
pada
ternak
iklim ternyata tidak sama, ha1
dapat dilihat dari konsumsi makanan yang
~ e s u a i dengan
(Payne,
fluktuasi
temperatur
1966; Scott & al., 1882).
kon~umsienergi ini
unggas
bermbah-
lingkungan
Adanya
perubahan
ternyata diikuti pula oleh
adanya
perubahan efisiensi penggunaan energi- Oleh karena itu
efisiensi penggunaan
energi untuk
iklim yang
akan jelas berlainan pula (Sturkie,
1965)*
Henurut
Freeman
(1971) serta
Dale
berbeda
.
dan
Fuller
(1980), penggunaan energi yang paling efisien
terjadi
optimal yaitu
sekitar
pada lingkungan temperatur yang
70O F atau 21,1°c,
Namun demikian untuk mempertahankan
produksi, batas-batas yang masih dianggap efisien yaitu
Umumnya seekor tertemperatur antara 1 2 - ~ O C- 2 4 . 0 ~ ~ nak
unggas akan memanfaatkam energi
terutama pada
efisien
yang optimal,
H&in
keadaan
meningkat
raneumnu'a
temperatur
temperatur
paling
lingkungan
lingkungan,
maka efisiensi penggunaan energi makin berkurang (Klei-
ber, 1961)- Henurut Scott & aL,(1982), efisiensi penggunaan energi untuk
ternak unggas berkisar
sekitar 82
persen,
Dale
porkan
dan Fuller (1980) dalam penelitiannya
bahwa
menimbulkan
badan/g
dengan
ditingkatkannya energi
pertumbuhan dan
melaransum
konversi ransum (g
bobot
ransum) lebih meningkat pada lingkungan
panas
( 2 3 O ~ sampai
dengan 33O) dan linghngan
dingin
(14O
eampai dengan 2z0c), akan tetapi pertumbuhan tidak
me-
ningLat apabila ayam broiler dipelihara pada temperatur
tetap 31°c,
Pengaruh kandungan energi yang lebih tinggi
ran-
terhadap pertumbuhan ayam yang lebih
telah dilaporkan pula oleh Brown dan
dafam
meningkat
McCartney (1982),
bahwa dengan meningkatnya kadar energi ransum dari 3100
kkal/kg
menjadi
3400 kkal/kg akan
menghasilkan
ayam
I
broiler yang mempunyai bobot badan lebih tinggi
tu dipasarkan dan
Hal
yang
sama
sewak-
konversi ransunrnya lebih baik
dikemukakan pula
oleh
Reece
pula,
&
d.
(1984), yaitu dengan meningkatnya energi metabolic ran.cum dari
3032 kkal/kg menjadi
3109 kkal/kg
performme ayam yang lebih baik,
diperoleh
Kebutuhan zat makanan
untuk unggas eangat dipengarvhi oleh keadaan
lingkung-
an, perbedaan
perbedaan
dalam
linghungan dapat
efisiensi penggunaan
menyebabkan
energi (Milligan dan W i m ,
-
1964)
Menurut Brody (1974), energi
adalah suatu kapasi-
tas untuk melakukan kerja yang bisa
(biasanya untuk mesin
karbohidrat, lemak
bahwa
dari segi
yaitu energi
dalam bentuk panas
mobil), kimia berupa
dan gas,
Lebih lanjut
penggunaannya
dikemukakan
ada dua bentuk
energi
Energi po-
potensial dan energi kinetik.
tensial adalah energi
glikogen,
yang tersimpan dalam suatu bahan
dan baru dapat digunakan apabila
telah mengalami peng-
olahan seperti energi dalam bahan makanan, energi kimia,
energi
listrik dan
cahaya, sedangkan
adalah energi kerja yang dihasilkan
energi
kinetik
oleh energi poten-
sial yang sudah siap pakai dan sering dalam bentuk panasSalah
satu
eifat terpenting adalah
diubahnya
bentuk
energi yang satu menjadi bentuk lainnya yang dapat
di-
yelajari dalam ilmu bioenergetika dan thermdinamika.
Scott
&
a.(1982) dan
mcngemukakan b a h w a
Tillman
&
al. (1984)
ransum yang dikonsumsi oleh
tcr~iakpertama-tma digunakan untuk memenuhi
seekor
kebutuhan
energi
hidup pokolonya yang meliputi energi untuk
pertahadan
tubuh dan energi untuk
Selanjutnya
energi
mem-
ahtifitas hidup-
digunakan untuk
menunjang
proses
sintesa jaringan tubuh baru, memelihara temperatur
tu-
buh normal, pertumbuhan, produksi telur &an daging serta reproduksi.
Menurut
North (1978), kebutuhan
seekor
ayam broiler jantan lebih
dengan
ayam
minggu
dan
broiler betina,
energi
besar
Pada umur
6 minggu ayam broiler
per hari
dibandingkan
2
jantan
minggu,
4
membutuhkan
energi per hari berturut-turut 90 kka1,203 kkal dan 329
kkal, sedangkan ayam broiler betina membutuhkan
per
hari pada umur yang sama berturut-turut
175 kkal dan 264 Irkal.
ayam
83
kkal,
Implikasinya ayam broiler jan-
tan akan mengkonsumsi ransum
dengan
energi
lebih banyak dibandingkan
broiler betina apabila diberi ransum yang
sama .
Kelebihan energi yang dikonsumsi oleh ayam broiler
untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan organ-organ tubuhnya sebagai akibat dari tingginya energi ransum, secara
normal tidak dikeluarkan dari tubuhnya akan tetapi
eimpan dalam bentuk l e d tubuh terutama lemak
di-
abdomi-
nal (Jull, 1957; Wahju, 1985)- SeZanjutnya Ganong (1981)
menyatakan
bahwa
dalam bentuk
bentuk
energi dapat
senyawa phosphat
albumen,
lemak dan
disimpan
dalam
tubuh
berenergi tinggi, dalam
karbohidrat
majemuk
yang
tersueun dari molekul-molekul yang
lebih
sederhana-
Sebaliknya pada ternak yang sedang menderita kelaparan,
ensrgi yang
dibutuhkan untuk maksud tersebut diisi de-
ngan mengkatabolismekan cadangan energi tubuhnya. mula-
mula
dari glikogen kemudian lemak dan terakhir protein
jaringan tubuhnya (Kubena & al,, 1974; Griffith
al-,
1977) ,
Selanjutnya untuk mengetahui lebih jelas proses bagaimana katabolisme cadangan energi dari glikogen dapat
dilihat pada Ilustrasi 1Berdasarkan Ilustrasi 1 tampak terlihat bahwa p e w
bentukan glikogen terjadi apabila tubuh kelebihan energi yang berasal dari ransum baik karbohidrat maupun lemak.
Glikogen tersebut
terutama disimpan
dan jaringan urat daging.
hati
Namun apabila terjadi keku
rangan energi yang hebat, maka
tatabolis menjadi
dalam
glukosa
glikogen
monofosfat
tersebut di-
yang
kemudi an
oleh berbagai proses enzimatis diubah menjadi
hidroksi
aseton
yang
fosfat
lebih
dan
fosfogliseraldehid. Pada
lanjut kedua zat tersebut
asam piruvat untuk kemudian masuk
diubah
proses
menjadi
ke.dalam siklus asam
sitrat yang pada akhirnya dihasilkan energi.
proses kataSelanjutnya untuk mengetah~i~bagaimana
bolisme
cadangan energi dari lemak dapat
Ilustrasi 2.
dilihat pada
Ur idine ~ifosfoglukosa
T
Glukosa -1-PO4
11 -
Glukosa ;
* Glukosa -6-PO4
Asam-6- FosfoGlukonat
Fruktosa-&PO4
Pentosa
Fruktosa-1,6-Difosfat
A-~liserafosfat
Dihidroksiastan-PO4
+
Fosfogliseraldehid
Gliserol
(dari lemak)
Asam Fosfogliserat
Asam Fosfoenolpirurat
Asam Piruvat
Siklus Asam Sitrat
I
Ilustrasi 1.
Katabolisme Cadangan Energi dari
Glikogen (Ganong, 1961)
Dari Ilustrasi 2 menunjukkan bahwa pada saat tubuh
kekurangan energi, l e d dikatabolis untuk menunjang
aktifitas hidup, Pertama-tama diubah menjadi triasilgliserol yang kemudian dipecah menjadi gliserol trifosfat dan asam lemak.
beda
reaksi yang ber-
kedua zat tersebut diubah menjadi
yang merupakan
cikal bakal
dengan masuknya
rat.
Selanjutnya pada
asam
piruvat
diperolehnya energi yaitu
zat tereebut ke dalam siklus asam sit-
Sebaliknya pada
saat
kelebihan energi, asam
sitrat yang terbentuk dalam siklus asam sitrat diubah
menjasi asetil-Co A yang
kemudian zat tersebut
diubah
menjadi asam piruvat untuk kembali ke siklus asam
sit-
rat
.
atau diubah menjadi lemak melalui asam
lemak
dan
triasilgliserol,
Selanjutnya menurut Wahju (1985), protein
akan dikatabolis apabila sumber energi tidak
mencukupi
kebutuhan, Protein yang tersusun dari berbagai
asam
tubuh
macam
amino mengalami proses katabolisme yang berbeda
untuk tiap jenis asam aminonya.
Namun pada
prinsipnya
protein yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi
terlebih dahulu
diubah
menjadi
bentuk
karbohidrat.
Karbohidrat tersebut selanjutnya dipecah melalui proses
enzimatis menjadi
glikogen.
ikatan yang lebih
sederhana yaitu
Lemak
11
P-En01 Piruvat
.1
Piruvat
l.
\'I
1G
1L
Fumarat
ll1-CoA
Suksinr
OxaloasetatP Aspartat
Fluertrasi 2.
6-
Ketog utarat
Proses Katabolisme Cadangan Energi dari
Lemak (Harper & al-, 1980)
but
Tingginya temperatur di daerah
tropis merupakan
salah satu masalah dalam pertumbuhan ayam broiler dalam
implikasi pengaruhnya terhadap konsumsi
ini
ransum,
Hal
antara lain dikemukakan oleh Britania Agriculture
Research
Council (1979), bahwa terjadi penurunan
su;msi ransum sebesar 1.7 persen pada
kon-
setiap kenaikan
tmnperatur 1°c.
Pengaruh temperatur terhadap pertumbuhan telah dilaporkan oleh beberapa peneliti- Adam et d, (1962)
I
berdasarkan penelitiannya dengan dua macam temperatur
yaitu
yang
21.1°c
dan 32.ZOC melaporkan
bahwa
temperatur
tinggi akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan
karena kekurangan konsumsi makanan-
Namun
apabila
energi
ransum d i t i n g k a t k a n t e r n y a t a dapat
memperbaiki
Dikemu-
pertumbuhan dan e f i s i e n ~ ipenggunaan makanan-
kakan p u l a bahwa peningkatan mineral, vitamin dan
pro-
t e i n t i d a k mempunyai pengaruh yang nyata terhadap
per-
tumbuhan pada kedua temperatur t e r s e b u t ,
Dalam
oleh
kesempatan p e n e l i t i a n l a i n
&
Olson
-
(1972)
terlihat
yang
dilakukan
bahwa dengan me-
ningkatkan e n e r g i ransum pada keadaan temperatur
g i maka e f i s i e n s i penggunaan makanan dapat
Ahmad eli al- ( 1974)
diperbaiki-
mengemukakan
Lebih
lanjut
upaya
meningkatkan e n e r g i ransum akan l e b i h
dalam rangka mengatasi pengaruh temperatur
Namun
aecara keseluruhan dinyatakan
yang t i n g g i akan menurunkan
ting-
bahwa
responsif
linghungan,
bahwa
temperatur
konsumsi e n e r g i -
Energi d i dalam tubuh ternak digunakan untuk k e r j a
mekanis
yang
(Lloyd eji
penting s e p e r t i
al-,1978;
aktifitas
S a t t e r , 1981). untuk
urat
daging
menyelengga-
rakan proses metabolis s e p e r t i mengatur tekanan
darah,
dsnyut jantung, pemindahan impuls-inipuls syaraf, penyerapan
kembali dalam g i n j a l , s i n t e s i s komponen-komponen
tubuh yang melalui p r o t e i n dan l e d , r e g u l a s i tempera1984)t u r tubuh (Parakasi, 1983 ; Maynard & d,,
Dangan demikian
e n e r g i dibutuhkap ternah
pokok, produksi dan reproduksi (Maynard &
Pada waktu
,ransum
pemberian ransum
untuk
hidup
aL-, 1984)-
pada ternak, pertama-tama
i t u dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan e n e r g i
bagi hidup pokok, agar dapat dicegah katabolisme jaringan-jaringan
tubuh
tern&
tersebut (Mcknald rtfi al-,
1978) Selanjutnya Brody (1974) mengemukakan bahwa
butuhan energi
seperti
terdiri dari (a) kebutuhan hidup pokok
kerja jantung, paru-paru, kerja mekanis
aktifitas urat
ke-
daging, untuk' kerja
kimiawi
dari
seperti
pergerakan dari bagian-bagian yang larut, homeostatis,
anabolisme dan
katabolisme zat-zat
tertentu
seperti
hormon dan enzim, (b) energi yang diperlukan dalam proses metabolisme makanan berasal dari karbohidrat sebagai
glikogen dan lemak, Akan tetapi apabila cadangan energi teraebut masih kurang maka protein digunakan sebagai
sumber energi .
al, (1980) mengenai
Hasil penelitian Valencio &
pengaruh
temperatur
lingkungan
terhadap
kebutuhan
energi metabolis untuk hidup pokok
pada
tesnyata
menunjukkan
dari
hasil percobaannya
temperatur lingkungan
an
sebesar
pada
bahwa
yang tinggi menyebabkan kebutuh-
energi metabolis untuk
pada temperatur 18,~
ayam petelur,
hidup pokok
O C
energi
yaitu
metabolis yang dibutuhkan
130 kkal/kg bobot badan
temperatur lingkungan
menurun
metabolik,
sedangkan
3 5 O ~kebutuhannya
eebesar
104 kkal/kg bobot badan metabolik- Hasil penelitian ini
sesuai
&ngan
mengemukakan
penyataan Barnave &
&.-
(1978) yang
bahwa kebutuhan energi untuk hidup
pokok
akan
dipengaruhi
oleh
temperatur
lingktmgan
dan
a k t i v i t a s ayam i t u s e n d i r i ,
Sebelumnya Grimbergen (1970) t e l a h me1akuka.n percobaan untuk me