Sistem informasi akademik pada SMA PGRI 2 Bandung berbasis web

(1)

800'92'61'LZr? 'dlN

ffi

,Yl

.|

€urqutqule6 'qnqelatua6;

1IOZ uenqel 91 'tunPueg

',,uellplpuad uep 1as1t uetugluadal 1 n{efreq SueA uen}ua}e{ uetuap lenses ue\-aulpo-lP

Intun

elpasreq uep lul uellllauad

e|seuopu|"ra1nduro)sel!sJa^!unepeda>;ue{|JaquauIn1u ,ueg111auad

tedua

ueeqesnrad leqld uep sllnuad 'tu; qerneqlp ue8uel epuepaq

rw

'sg;nua6

lsuln8nd

Nvnfnfilsuld


(2)

'ueeleAuled lenqueu 6ue1 ?rge

uenqel

'6unpueg

'elseuopul repduroy sellsrsfiun rp nreueg 6uer erurou ueouep enses urel rsrues uep ru!

sr;nl efre1 Buerel qelo.red;p qelel 6ue{

U\flilg

NVlngVCp36 ednreq

llurepe>p r$luBs euueueul BrpgsJgq e{es

eleu

'rur ueelefured

wqep ueJeusqlepnel

uep ueouedurltued ledep.rel ueq uelpnue1 p ellqede uep eluqnOOunses ueOuap

pnq

efes rur ueele{u.red ueryrue6 'sepf eJeees Jequns ue)unlusJueu uB)le sgnued 'up; 6ue.lo er{.re1 }edeple} e1;f .lul lSdlU)S^dI NVUOdVI uep uerbeq reoeqes unueoJal 6ue{ ue1er6a1 undneu uercde1 qaFeu rn}un r,eq ,urpues

smued Fep ilse ueiedeued uep uerqluled ,uery;eued uelresepreq

;3dl6ysfff

NVUOd\n uB$rnu.d er\Aq'q

er{ureueq-reueqes

ueouep

ueleprueH g3ffr

stsv8u3g

eNnoNVS Z tugd vtlts

vovd yil,I3ovyv

tsvlluoJNt

IISI.S|S:

Fdu)ls lnpnr eAefuog

desv:

euleN

u906090t:

utlN

:tul tlB/rrBq rp ue6uelepuBusq 6ueI erteg

epeuopulre$d$oy sAFJe lun

*rgpru.,orur uauafeuus Fnls

$er6o;'Jfffi#,?ll,:fiJllll*

ffi:3Hj


(3)

Ipnls w€.dordsuex

relndtuo;nulfluep r11uqel

s?{n)I?d uqecl

EOO'9T'OILZI? 'dIN

ffi

w+

/

Eurqmqure4 'rn[n1edue11

tlr,t

aH

t

a

: p88u4 eped pdpnlg re8uqes ftmpreg ry ue>lqesrp uup pfnresp

WIoI

290'60'90'r'rurN

VfEm{o-S:iiffi

flf,1til

slsY{uf,{

sNn(INYs

z

rugd

Ytrls

Yovd

xu{goY)tY

Isvr{uof,Nr

r

rflrsls


(4)

DATA PRIBADI:

Nim

Nama

Tempat/Tgl. Lahir Jenis Kelamin Semester

Jenjang Pendidikkan AlamatRumah Alamat Bandung

E-Mail

No. Telepon DATA KELUARGAI

Nama Ayah

Namalbu

Alamat Orang Tua No. Telpon Orang Tua Pekerjaan Orang Tua

BIODATA

MAIIASISWA

10509062 Asep Soqjaya

Bandung l99l-O2-17

Pria 9

Program Sarjana (Strata - t)

Bodogol Jl. swadaya no 64 RT.02 Rw.04 Kel. Mekarjaya Kec. Rancasari Bandung 40613 Bodogol Jl. swadaya no 64 RT.02 Rw.04 Kel. Mekarjaya Kec. Rancasari Bandrmg 40613 asson7?@gmail.com

08987846500

Atang Supriatna Yuyun S.Pd

Bodogol Jl. swadaya no 64 RT.02 Rw.04 Kel. Mekarjaya Kec. Rancasari Bandung 40613 0852225330?0

Swasta

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.


(5)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk Penyusunan Skripsi pada Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

10509062 Asep Sonjaya

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA


(6)

Alhamdulillaahirobbil’aalamiin.

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, rahmat, serta ridho dan karuniaNya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.

Skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Akademik Pada SMA PGRI 2 Bandung Berbasis Web“ ini penulis susun dengan maksud untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Program Pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Skripsi ini tidak mungkin dapat terwujud tanpa adanya bimbingan, dorongan, dan do’a dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT atas segala keridhoan, karunia dan rahmat-Nya.

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof.Dr.H.Denny Kurniadie,Ir.,M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan IlmuKomputer.

4. Syahrul Mauluddin, S.Kom.,M.Kom., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

5. Lusi Melian S.Si., MT.,selaku Dosen Wali sekaligus Dosen Pembimbing, atas bimbingan dan pengarahannya kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.


(7)

Yuyun.,Spd atas segala do’a restu, semangat, dan dorongan baik secara materi, moral maupun spiritual.

8. Kepada Sri Lestari, terima kasih banyak atas do’a, dukungan, semangat, inspirasi, dan pengorbanan selama ini.

9. Kepada Keluarga Besar: Apih Eeng, Ceu Alo, Agus Setyawan, Ema Yunita, Abah Umar, Mani, Opah Ojak, Omah, Ua di Cibaduyut, Keluarga di Tasik

terima kasih atas do’a, semangat dan dukungan yang diberikan kepada saya. 10. Sahabatku : Anak-anak sosial Abang Sandi Santoso, Parid Comeng, Hilman

S, Parlin Sihombing, Sity, Anty Zunot, Dicky Daryatna, TEAM Bull Fighter Onge, Ibo, Nico Copo, Segiw, Kojot, Wili, Kevin, Deney, Esther, Ade dan teman teman lainnya, terima kasih atas doa dan dukungannya.

Akhir kata, semoga Allah SWT membalas semua bantuan yang telah diberikan dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.

Bandung, 2014


(8)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Maksud Penelitian ... 4

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1 Kegunaan Akademis ... 5

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 5

1.5 Batasan Masalah ... 6

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 8

2.1.1 Pengertian Sistem ... 8

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 8

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 11

2.1.4 Elemen Sistem ... 11

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 12


(9)

2.5 Objek Oriented... 17

2.5.1 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)... 18

2.5.1.1 Konsep Object Oriented Analysis (OOA) ... 18

2.5.1.2 Konsep Object Oriented Design (OOD) ... 18

2.5.2 UML ... 19

2.5.3 Use Case Diagram... 19

2.5.4 Activity Diagram ... 20

2.5.5 Sequance Diagram ... 20

2.5.6 Class Diagram ... 21

2.5.7 Component Diagram ... 21

2.5.8 Deployment Diagram ... 21

2.6 Perangkat Lunak ...………...22

2.6.1 Java ... 22

2.6.2 MYSQL ...………... 23 2.6.3 PhpMyAdmin ……...………. 24

2.7 Basis Data ... 24

2.7.1 SQL ... 24

2.8 Pengertian Jaringan Komputer ... 24

2.8.1 Jaringan Menurut Rentang Geografis ... 24

2.8.2 Topology Jaringan ... 25

2.9 Arsitektur Client/Server ... 31

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 33

3.1.1 Sejarah Singkat SMA PGRI 2 Bandung ... 33

3.1.2 Visi dan Misi CV SMA PGRI 2 Bandung ... 34

3.1.3 Struktur Organisasi SMA PGRI 2 Bandung ... 35


(10)

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 44

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 45

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 45

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 45

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 48

3.3 Pengujian Software ... 51

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 53

4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang berjalan………... 53

4.1.2 Use Case Diagram ... 56

4.1.3 Definisi Aktor dan Deskripsinya ... 57

4.1.4 Definisi Use Case dan Deskripsinya ... 58

4.1.5 Skenario Use Case ... 59

4.1.6 Activity Diagram ... 64

4.1.7 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 69

4.2 Perancangan Sistem ... 70

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 71

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Di Usulkan ... 72

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 73

4.2.3.1 Use Case Diagram ... 73

4.2.3.2 Definisi Aktor Yang di Usulkan ... 74

4.2.3.3 Definisi Use Case Yang di Usulkan ... 75

4.2.3.4 Skenario Use Case Yang di Usulkan ... 76

4.2.3.5 Diagram Activity Yang di Usulkan ... 82

4.2.4 Perancangan Prosedur Yang di Usulkan ... 87

4.2.4.1 Sequence Diagram ... 87


(11)

4.2.5.2 Perancangan Input ... 94

4.2.5.3 Perancangan Output ... 100

4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 103

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 104

5.1.1 Batasan Implementasi ... 104

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 105

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 106

5.1.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 107

5.1.5 Implementasi Instalasi Program ... 121

5.1.6 Penggunaan Program ... 124

5.2 Pengujian ... 131

5.2.1 Rencana Pengujian ... 131

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 132

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 136

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 137

6.2 Saran ... 138

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(12)

Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Moh.Nazir,Ph.D. 2011. Metode Penelitian.Ghalia Indonesia. Bogor

Munawar. 2005. Pemodelan Visual Dengan UML. Graha Ilmu. Yogyakarta. Tata Sutarbi. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Sumber dari Internet :

http://pengertiansisteminformasi.com/2009/08/penegertian-sistem-informasi.html/Pengertian Sistem Informasi/ 30 Mei 2013

http://www.maniacms.web.id/2012/01/pengertian-mysql.html/Pengertian MySQL/ 30 Mei 2013

http://blog.uad.ac.id/wahitdesta/2013/11/15/konsep-ooad-object-oriented-analysis-design/ 30 Mei 2013

http://duniakamu.com/2010/02/22/pengertian-apache/Pengertian Apache/ 30 Mei 2013

http://blackcuco.com/2012/05/phpmyadmin.html/Pengertian PhpMyAdmin/ 30 Mei 2013


(13)

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan keefisienan dalam melakukan setiap pekerjaan.Mungkin suatu kenaifan kalau berbicara tentang teknologi informasi dan komunikasi, tampa membicarakan suatu benda yang bernama komputer. Komputer merupakan suatu media elektronik yang memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan yang terjadi saat ini.

Sistem komputer memegang peranan penting dalam mendorong ketersediaan informasi dan berjalannya komunikasi, selain itu juga dapat menyediakan sistem solusi berupa prangkat lunak untuk dapat menyelesaikan masalah diberbagai sektor. Sehingga mendorong berbagai instansi baik instansi pemerintah maupun swasta untuk menggunkan dan memanfaatkannya secara optimal.

Begitu pula halnya SMA PGRI 2 Bandung merupakan sebuah sekolah yang terletak di jalan Cipagalo Girang No. 42 Kelurahan Margasari, kecamatan Margacinta Bandung. Di SMA PGRI 2 Bandung. Permasalahan yang ditemukan diantaranya yaitu, dalam pengolahan data pendaftaran siswa baru dimana para calon siswa yang akan mendaftar harus datang langsung ke SMA PGRI 2 Bandung dengan membawa persyaratan yang diperlukan jika persyaratannya tidak lengkap maka calon siswa harus melengkapinya, baru bisa diproses oleh bagian


(14)

kurikulum. Calon siswa harus mengisi formulir pendaftaran yang masih dalam bentuk dokumen kertas sehingga mengakibatkan penumpukan dokumen karena tiap dibukanya penerimaan calon siswa baru kapasitas penerimaan siswa itu lebih dari 70 orang. Penyimpanan data-data siswa bahkan data guru masih ke dalam bentuk dokumen yang diarsipkan sedangkan jumlah siswa yang ada lebih dari 250 orang dan jumlah guru yang ada 20 orang, belum nanti ada penambahan guru baru. Informasi mengenai dimana kelas yang ditempati siswa, siapa wali kelasnya hanya bisa diperoleh jika siswa tersebut datang ke SMA PGRI 2 Bandung. Pengumuman Jadwal pelajaran, nilai-nilai pelajaran dan kehadiran siswa yang masih dilakukan secara manual dengan cara ditempel dipapan pengumuman sekolah sehingga kurang efektif dan efisien karena siswa harus selalu bertanya keguru dan guru selalu disibukan dengan pertanyaan siswa.

Oleh karena itu sangatlah penting bagi peneliti untuk merancang sebuah sistem informasi akademik yang bisa mempermudah dalam proses pendaftaran sehingga calon siswa yang ingin mendaftar tidak perlu bolak-balik ke SMA PGRI 2 Bandung untuk melakukan pengisian formulir dan pengumpulan syarat pendaftaran. Memudahkan bagian kurikulum dalam pengolahan dan penyimpanan data siswa dan guru yang ada di SMA PGRI 2 Bandung ke dalam satu database

bukan lagi ke dalam dokumen yang diarsipkan. Informasi dan Pengumuman mengenai dimana kelas yang ditempati siswa, siapa wali kelasnya, jadwal pelajaran, nilai-nilai pelajaran dan kehadiran siswa langsung diperoleh siswa dalam sistem akademik yang dirancang. Sehingga semua dapat menghasilkan proses kerja yang lebih baik dengan menggunakan penyimpanan data yang


(15)

tersentralisasi yang dapat memudahkan kegiatan penambahan data, pencarian data, publisasi data dengan menggunakan tekhnologi komputer.

Dengan pertimbangan diatas dan pribadi penulis yang ingin menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh selama ini maka penulis memutuskan untuk membuat suatu aplikasi web yang berjudul: “SISTEM INFORMASI

AKADEMIK PADA SMA PGRI 2 BANDUNG BERBASIS WEB”.

Semoga dengan sistem informasi dengan judul tersebut, nantinya bermanfaat untuk memberikan informasi dengan cepat dan efisien dan jangka panjangnya mampu memanfaatkan secara lebih baik sumber daya komputer bagi siapa saja yang menggunakan dan bagi penulis tentunya.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang kelemahan-kelemahan yang dihadapi serta masalah-masalah yang telah dijelaskan diatas, permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Informasi mengenai waktu pendaftaran, syarat yang harus dipenuhi siswa baru, dimana kelas yang ditempati siswa yang diterima, siapa wali kelasnya hanya didapat jika datang langsung ke SMA PGRI 2 Bandung.

2. Proses penginputan dan proses penyimpanan data siswa, data guru, masih berupa dokumen yang diarsipkan sehingga bisa mengakibatkan penumpukan dokumen.


(16)

3. Pengumuman Jadwal pelajaran, nilai-nilai pelajaran dan kehadiran siswa yang masih dilakukan secara manual dengan cara ditempel dipapan pengumuman sekolah sehingga kurang efektif dan efisien. Dengan berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka dapat diambil kesimpulan bahwa rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi akademik di SMA PGRI 2 Bandung yang sedang berjalan saat ini.

2. Bagaimana merancang suatu sistem informasi akademik di SMA PGRI 2 Bandung.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi akademik yang telah di dibangun di SMA PGRI 2 Bandung

4. Bagaimana pengujian sistem informasi akademik yang telah di bangun di SMA PGRI 2 Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud

Membuat sistem akademik pada SMA PGRI 2 Bandung berbasis web.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sistem informasi akademik pada SMA PGRI 2

Bandung yang sedang berjalan saat ini.

2. Untuk merancang sistem informasi akademik di SMA PGRI 2 Bandung.


(17)

3. Untuk melakukan tahap implementasi yang sesuai untuk menentukan kualitas dari sistem informasi akademik di SMA PGRI 2 Bandung.

4. Untuk melakukan pengujian terhadap sistem informasi akademik SMA PGRI 2 Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah untuk membantu kinerja para Petugas bagian Kurikulum supaya lebih cepat dalam pencarian data-data nilai yang suatu saat dibutuhkan oleh Guru dan kepala sekolah pada SMA PGRI 2 Bandung.

1.4.1 Kegunaan Akademis

1. Pengembangan Sistem Informasi untuk ilmu pengetahuan diharapkan dapat menambah wawasan di SMA PGRI 2 Bandung.

2. Meningkatkan kualitas Sekolah agar menarik minat siswa dan siswi untuk bersekolah di SMA PGRI 2 Bandung.

3. Dapat menambah wawasan dan menjadi bahan referensi khususnya bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan hasil bahasan dalam penelitian ini untuk mengembangkan lebih jauh.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Membantu agar tidak terjadinya kesalahan dalam Pengolahan data Siswa dan Guru.

2. Memudahkan para guru di SMA PGRI 2 Bandung dalam mengolah data akademik.


(18)

3. Aplikasi yang dirancang mampu menyimpan data dalam jumlah besar dan lebih aman dalam penyimpanan data.

4. Data-data akademik yang saling terintegrasi sehingga akan mempermudah dalam hal pengelolaannya dan menghasilkan informasi yang cepat, akurat dan tepat waktu.

1.5 Batasan Masalah

Untuk mendapatkan sasaran sistem informasi yang tepat dan tujuan dari penelitian dapat tercapai, penulis membatasi ruang lingkup sistem informasi yang akan dirancang ini adalah sebagai berikut:

1. Dalam pendaftaran siapa yang daftar duluan dia yang diproses jadi tidak mempermasalahkan mengenai ketidak samaan jumlah laki-laki atau perempuan dalam satu kelas. Pendaftaran dibatasi sesuai kapasitas kelas yang sudah ditentukan pihak sekolah tiap tahunnya. 2. Sistem informasi ini dibuat hanya untuk pengolahan data siswa dan

guru, pembagian kelas dan wali kelas.

3. Penginputan dan pengumuman nilai dilakukan oleh guru mata pelajaran setelah semua nilai persemester terkumpul.

4. Dipenjadwalan hanya merekap jadwal berdasarkan hasil rapat sekolah. 5. Tidak membahas mutasi siswa dan tidak membahas mengenai

kenaikan kelas.

6. Dalam sistem informasi akademik ini digunakan oleh Calon Siswa, Kurikulum, Guru, Wali Kelas dan Siswa SMA PGRI 2 Bandung.


(19)

7. Program sistem informasi akademik ini masih bersifat simulasi dalam arti data-data yang dipakai hanya sebatas contoh atau formalitas.

1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

1.6.1 Lokasi

Lokasi penelitian yang dilakukan adalah di SMA PGRI 2 Bandung yang berada di Jalan Cipagalo Girang No. 42 Kelurahan Margasari, Kecamatan Margacinta Bandung.

1.6.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai pada bulan Maret 2013 kurang lebih sampai dengan bulan Oktober 2013.

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian

No KegiatanPenelitian

Tahun 2013

Maret April September November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. IdentifikasiKebutuhanPemakai

Observasi

Wawancara

2. Membuat Prototype

PerancanganProsedur

Perancangan Diagram

Perancangan Program

3. Menguji Prototype 4. Memperbaiki Prototype


(20)

(21)

Menurut Tata Sutabri (2012 : 10) yang dimaksud degan konsep dasar sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Konsep dasar sistem merupakan suatu kumpulan dari suatu elemen-elemen yang saling berinteraksi (berhubungan) satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Abdul Kadir (2003 : 54) Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

Sistem merupakan suatu kesatuan komponen atau elemen yang saling berhubungan, saling terkait dan saling ketergantungan satu dengan yang lainnya sehingga membentuk satu kesatuan yang kompleks.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem merupakan sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.

Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output hal ini merupakan sebuah konsep sistem yang sederhana sebab sistem dapat mempunyai


(22)

beberapa masukan dan keluaran. Menurut Tata Sutabri (2012 : 20) yang di maksud dengan karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

a. Komponen sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering

disebut “supra sistem”.

b. Batasan sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sisrtem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dipisahkan.

c. Lingkungan luar sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus dijaga dan dipelihara.


(23)

d. Penghubung sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut.

e. Masukan sistem (Input)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemelihara ( maintenance input ) dan sinyal (signal input).

f. Keluaran sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi.

g. Pengolahan sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran sistem (Objective)

suatu sitem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.


(24)

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012 : 27) yang dimaksud degan klasifikasi sistem adalah suatu bentuk integrasi antara suatu komponen dengan komponen lain karena sistem memliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem.

2.1.4. Elemen Sistem

Menurut Abdul Kadir (2003 : 54) ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu:

a. Tujuan

Kegiatan yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem dengan adanya sistem sistem tersebut dapat berjalan terarah dan terkendali. b. Masukan (input)

Segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk di proses.


(25)

c. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna.

d. Keluaran (output)

Keluaran merupakan hasil dari pemerosesan. e. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) di wujudkan dengan

menggunkan umpan balik (feedback) yang mencuplikan keluaran.

Umpan balik digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses dengan tujuan untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Menurut davis dalam buku Abdul Kadir (2003 : 31) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

Menurut Tata Sutabri (2012 : 29) Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Teori informasi disebut juga teori matematis dan komunikasi, sumber informasi adalah data. Data merupakan suatu kejadian serta merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Adapun kualitas informasi diantaranya :


(26)

a. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah informasi tersebut.

b. Tepat waktu (Timeline)

Informasi yang datang dari si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

c. Relavan (Relavance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Karena Relanvasi informasi untuk orang satu dengan lain berbeda.

Konsep dasar informasi merupakan suatu pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata yang telah diolah sebelum digunakan untuk pengambilan keputusan.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012 : 46) Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelola transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.


(27)

Menurut Abdul Kadir (2003 : 11) Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang di rancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.

Konsep dasar sistem informasi merupakan suatu kumpulan komponen perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendukung suatu fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012 : 47) Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem keenam blom tersebut masing masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.

a. Blok masukan (Input block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model (Model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


(28)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (Technology block)

Teknologi merupakan “ tool box “ dalam sistem informasi. Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware) perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

e. Blok basis data (Data base block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperakngkat keras computer dan menggukana perangkat lunak untuk memanipulasinya. f. Blok kendali (Control block)

Merupakan pengendali yang perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.3.2. Perencanaan Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012 : 49) perencanaan sistem informasi bedasarkan tingkatannya sebagai berikut :


(29)

a. Tingkat I : Ide, mengetahui perlu adanya perubahan. b. Tingkat II : Desain, merancang cara pemecahannya.

c. Tingkat III : Pelaksanaan, menerapkan desain ke dalam sistem.

d. Tingkat IV : Kontrol, memeriksa tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai dengan desain.

e. Tingkat V : Evaluasi memeriksa apakah perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan semula.

f. Tingkat VI : Tindak Lanjut, melaksanakan perubahan sesuai dengan evaluasi yang ada.

2.4 Pengertian Akademik

Kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni Academos yang berarti sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Nama Academos adalah nama seorang pahlawan yang terbunuh pada saat perang legendaris Troya. Pada plasa inilah filosof Socrates berpidato dan membuka arena perdebatan tentang berbagai hal. Tempat ini juga menjadi tempat Plato melakukan dialog dan mengajarkan pikiran-pikiran filosofisnya kepada orang-orang yang datang. Sesudah itu, kata acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat perguruan. Para pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan perguruan semacam itu disebut academia. Berdasarkan hal ini, inti dari pengertian akademik adalah keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa (Fadjar, 2002 : 5).


(30)

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Akademik

Untuk membahas kajian tentang Sistim Informasi Akademik, maka berikut ini penulis mengutip beberapa pendapat ahli. Menurut Murdik(dalam Rahmadana dan Bijaksana 2002), sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kegiatan atau suatu prosedur/ bagian pengolahan yang mencari suatu tujuan-tujuan bersama dengan mengoperasikan data atau barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi atau energi atau barang. Penekanan terhadap pengertian sistem ini adalah kepada prosedur pencarian dan pengolahan untuk dioperasikan menjadi informasi untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai tujuan.

Menurut Moekijat (dalam Rahmadana dan Bijaksana 2002), suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan bagian-bagian atau subsistem yang disatukan, yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian yang dikemukakan ini juga kalau kita telaah pada dasarnya mengandung pengertian yang sama terhadap apa yang telah diungkapkan oleh Murdick tentang sistem .

2.5 Object Oriented

Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p59) mengemukakan bahwa object oriented adalah suatu pendekatan pada pengembangan sistem yang melihat suatu sistem informasi sebagai sekumpulan objek yang berinteraksi yang bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas.


(31)

2.5.1 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

OOAD adalah metode analisis yang memerikasa requirements dari sudut pandang kelas kelas dan objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan yang mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek system atau subsistem.OOAD merupakan cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas.

2.5.1.1 Konsep Object Oriented Analysis (OOA)

Konsep Object Oriented Analysis (OOA) menurut Satzinger, Jackson, dan

Burd (2009, p60) yaitu “mendefinisikan seluruh tipe objek yang melakukan kerja dalam sistem dan menunjukkan use case apa yang diperlukan untuk

menyelesaikan tugas”.

2.5.1.2 Konsep Object Oriented Design (OOD)

Konsep Object Oriented Design (OOD) menurut Satzinger, Jackson, dan

Burd (2009, p60) yaitu “mendefinisikan semua tipe objek yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan orang dan perangkat dalam sistem, menunjukkan bagaimana objek berinteraksi untuk menyelesaikan tugas dan mendefinisikan setiap tipe objek sehingga dapat diimplementasikan dengan bahasa atau

lingkungan yang spesifik”.

Sedangkan Hall (2011, p610) menyatakan bahwa object oriented design

adalah “untuk membangun sistem informasi dari komponen atau objek standart yang dapat digunakan kembali”.


(32)

Berdasarkan kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa object

oriented design (OOD) adalah membangun suatu sistem informasi diman obkek

berinteraksi untuk menyelesaikan tugas agar bisa diimplementasikan.

2.5.2. UML

Menurut Munawar (2005 : 17) UML (Unified Modelling Languange) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang beroreantasi objek. Hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembangan sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagai sharing dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh booch, objek modeling technique (OMT) dan objek oriented software engeneering (OOSE). Metode booch dari grady booch sangant terkenal dengan nama metode design object oriented. Metode ini menjadikan proses anlisis dan design ke dalam empat tahapan iterative, yaitu : identifikasi kelas-kelas dan objek-objek, indentifikasi semantic dari hubungan objek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi.

2.5.3. Use Case Diagram

Menurut Munawar (2005 : 63) usecase adalah deskripsi fungsi dari sebuah system dari perspektif pengguna (interaksi antara system dan actor). Usecase bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah


(33)

system dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan system disebut scenario. Dengan demikian usecase bisa dikatakan sebagai serangkaian scenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna. Actor adalah abstraction dari orang dan system yang lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Stereotype adalah sebuah model khusus yang terbatas untuk kondisi tertentu. Untuk menunjukan stereotype digunakan

symbol “<<”diawalnya dan ditutup”>>” diakhirnya. <<extend>> digunakan untuk

menunjukan bahwa satu usecase merupakan tambahan fungsional dari usecase yang lain jika kondisi atau syarat tertentu yang dipenuhi. Sedangkan <<include>> digunakan untuk menggambarkan bahwa suatu usecase seluruhnya merupakan fungsional dari usecase lainnya.

2.5.4. Activity Diagram

Menurut Munawar (2005 : 108) activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa.

2.5.5. Sequance Diagram

Menurut Munawar (2005 : 87) Sequance Diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukan dengan progress vertical.


(34)

2.5.6. Class Diagram

Class diagrams adalah gambaran struktur sistem dari segi pendefinisian

kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

2.5.7. Component Diagram

Menurut Munawar (2005 : 119) component diagram adalah implementasi software dari sebuah class yang mewakili serangkaian atribut dan operation.

Bentuk-bentuk component :

1. Deployment Component adalah component yang menjadi basis dari executable system.

2. Work Product Component adalah file-file yang dibutuhkan untuk pembuatan deployment component.

2.5.8. Deployment Diagram

Menurut Munawar (2005 : 125) deployment diagram menunjukan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakan bagian- bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware. Bagian utama hardware/ perangkat keras adalah node ; yaitu nama umum untuk semua jenis sumber komputasi. Ada 2 tipe node yang mungkin. Processor adalah node yang bisa mengeksekusi sebuah component, sedangkan device tidak. Device adalah perangkat keras (seperti monitor dan printer) tipikalnya menjadi interface dengan dunia luar.

Node mengandung artifact, artifac adalah manifestasi fisik dari software ; biasanya file-file yang bisa diekseskusi seperti : EXE.file, binner,dan lain-lain, file jar, assembly atau script, atau file-file data, file-file konfigurasi, dokumentasi HTML dan lain-lain.


(35)

2.6. Perangkat Lunak

Perangkat lunak adalah sekumpulan intruksi yang di berikan untuk mengendalikan perangkat keras computer. Berikut ini adalah perangkat lunak pendukung yang digunakan oleh penulis.

2.6.1. Java

Java dibuat pada tahun 1995 di sun microsystem. Java merupakan bahasa berorientasi objek dan serbaguna. Kode java dikompilasi dalam format yang disebut bytecode. Bytecode ini dapat dijalankan di semua computer yang

dilengkapi dengan pemograman java interpreter dan java virtual machine. Bahasa pemograman java mendukung koneksi ke data base, menyediakan sarana untuk membuat aplikasi berbasis windows dan juga dapat dipakai di pemograman jaringan.

Gambar 2.1. Penerjemahan dan Pengeksekusian Program Java

[Sumber : Abdul Kadir : “Sistem Informasi”, Tahun 2003 hal:232]

Program dalam bahasa java

Kompoler java

Bytecode

Interpreter java untuk Windows

Interpreter java untuk Linux Interpreter java


(36)

2.6.2. MYSQL

MySQL adalah salah satu jenis database server yang banyak digunakan

dan sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database yang terbagi menjadi tiga bagian,

yaitu DDL, DML dan DCL. Selain itu, MySQL bersifat free (tidak perlu

membayar untuk menggunakannya). 1. DDL

DDL (Data Definition Language) merupakan kelompok perintah yang

berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut database, tabel, atribut

(kolom), batasan-batasan terhadap suatu atribut, serta hubungan antar tabel.

2. DML

DML (Data Manipulation Language) adalah kelompok perintah yang

berfungsi untuk memanipulasi data dalam database, misalnya untuk

pengambilan, penyisipan, pengubahan, dan penghapusan data 3. DCL

DCL (Data Control Language) berisi perintah-perintah untuk

mengendailkan pengaksesan data. Pengendalian dapat dilakukan berdasarkan perpengguna, per-tabel, per-kolom maupun per-operasi yang boleh dilakukan.


(37)

2.6.3 PhpMyAdmin

phpMyAdmin merupakan sebuah tool yang dikembangkan menggunakan bahasa PHP dan ditujukan untuk menangani administrasi MySQL melalui world wide web. phpMyAdmin mendukung berbagai operasi pada MySQL, seperti membuat (create) dan menghapus (drop) database, membuat, menghapus, atau mengubah (alter) tabel, menghapus, mengedit, atau menambahkan field, mengeksekusi berbagai perintah SQL, atau mengelola key pada field.

2.7. Basis Data

Data Base (basis data) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan.

Menurut Abdul Kadir (2003 : 254) basis data adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkain sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi.

2.7.1 SQL

SQL (Struktured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk

mengakses basis data yang tergolong relansional.

2.8 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003 : 347) Jaringan computer adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa computer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.

2.8.1. Jaringan Menurut Rentang Geografis

Jaringan Menurut Rentang Geografis mencakup suatu jaringan-jaringan biasa di bagi 3 macam yaitu :


(38)

1. Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan computer yang mencakup area dalam sau ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan

2. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN adalah jaringan yang mencakup area satu kota atau dengan rentang sekitar 10-45 km.

3. Wide Area Network (WAN)

WAN adalah Jaringan yang mencakup antar kota, antar provinsi, antar Negara, dan bahkan antar benua.

2.8.2. Topology Jaringan

1. Topology Bus

Pada topology bus semua simpul umumnya computer yang di hubungkan melalui kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial.

Gambar 2.2. Topologi Bus

[Sumber : Abdul Kadir : “Sistem Informasi”, Tahun 2003 hal:353] Dalam topologi bus ini memiliki kekurangan dan kelebihan yaitu : a. Kekurangan :Hemat kabel, Layout kabel sederhana, Mudah


(39)

b. Kelebihan : Jika kabel utama putus, maka semua komputer tidak saling , Diperlukan repeater untuk jarak jauh, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil.

2. Topologi Ring

Topologi ring mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh sebuah komputer akan dilewatkan ke media transmisi, melewati suatu komputer ke komputer berikutnya.

Gambar 2.3. Topologi Ring

[Sumber : Abdul Kadir : “Sistem Informasi”, Tahun 2003 hal:353]

Topologi ring terlihat pada gambar di atas. Metode ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Terdapat kelebihan dan kelemahan dari tipe ini yaitu:

a. Kelebihan : Hemat kabel , Peka kesalahan b. Kelemahan : Biaya Lebih Mahal


(40)

Dalam topologi Star, tiap-tiap terminal terhubung ke konsentrator

(hub/switch sentral) yang berfungsi sebagai penguat multi-port

("multi-port repeater"). Tiap terminal melakukan "broadcast" ke

seluruh terminal yang terhubung ke konsentrator.

Gambar 2.4. Topologi Star

[Sumber : Abdul Kadir : “Sistem Informasi”, Tahun 2003 hal:355]

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang

menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya.

Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya

dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan

jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu

dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat kelebihan dan kelemahan dari tipe ini

yaitu:

a. Kelebihan : Paling fleksible , Pemasangan atau perubahan stasiun sangat dan tidak menggangu bagian jaringan lain, Kontrol terpusat, Kemudahan deteksi dan isolasi, Kemudahan pengelola jaringan


(41)

b. Kelemahan : Boros kabel, Perlu pengangan khusus, Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

4. Topologi Tree

Gambar 2.5. Topologi Tree

[ Sumber : http://www.januardi.com/2012/10/macam-macam-topologi-jaringan-komputer.html/10 November 2013]

Topologi Pohon (Tree) adalah kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung atau backbone.

Kelebihan :

a. Dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang


(42)

terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan.

Kekurangan :

a. Apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat. 5. Topologi Mesh

Gambar 2.6. Topologi Mesh

[ Sumber : http://www.januardi.com/2012/10/macam-macam-topologi-jaringan-komputer.html / 07 November 2013]

Topologi Mesh adalah suatu topologi yang memang didisain untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat lunak atau software.


(43)

a. Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).

b. Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.

c. Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.

d. Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.

Kekurangan :

a. Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).

b. Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.


(44)

c. Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.

2.9 Arsitektur Client/Server

Menurut Abdul Kadir (2003 : 80) Client adalah sembarangan sistem atau proses yang melakukan suatu permintaan data atau layanan ke sever. Sedangkan server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang di minta oleh client.

Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika

sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinya

dengan memberikan data yang diminta client bersangkutan. Setelah data diterima,

client segera melakukan pemrosesan.

Tabel 2.1. Keuntungan Arsitektur Client/Server

Fitur Keuntungan

Jaringan mesin-mesin yang kecil tetapi berdaya guna.

Jika sebuah mesin macet, bisnis tetap berjalan.

Kumpulan komputer dengan ribuan MIPS (Million Instructions Per Second).

Sistem memberikan kekuatan dalam melaksanakan suatu tugas tanpa memonopoli sumber-sumber daya.Pemakai akhir diberi hak untuk bekerja secara lokal.

Beberapa workstation sangat handal seperti mainframe, tetapi dengan biaya 90% lebih rendah.

Dengan memberikan kekuatan yang lebih untuk biaya

yang kecil, sistem menawarkan keluwesan untuk melakukan pembelian pada hal-hal lain atau untuk meningkatkan keuntungan.


(45)

Sistem terbuka. Anda bisa memilih perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan dari berbagai vendor.

Sistem tumbuh dengan mudah dan dapat diperluas secara tak terbatas.

Sangatlah mudah untuk memperbaharui sistem Anda saat kebutuhan Anda berubah.

Lingkungan operasi klien yang bersifat individual.

Anda dapat mencampur dan mencocokkan platform komputer yang sesuai dengan kebutuhan masingmasing


(46)

3.1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan tentang sejarah SMA PGRI 2 Bandung, visi dan misi SMA PGRI 2 Bandung, struktur organisasi dan deskripsi tugas semua bagian dalam organisasi.

3.1.1. Sejarah Singkat SMA PGRI 2 Bandung

SMA PGRI 2 Bandung merupakan sekolah alih fungsi, dari spg pgri kota Bandung. Berdaarkan surat keterangan yang dikeluarkan oleh wilyah provinsi Jawa Barat. Dalam hal ini, Departemen Pendidikan provinsi Jawa Barat dengan surat edaran No 871/102/I/1989 pada tanggal 5 Juni 1989. SMA PGRI 2 pertama kali didirikan di Jl Cipagalo Girang No 42.

SMA PGRI 2 Bandung pada saat berdirinya dipimpin oleh Ny Armilah AH. SH. Yang pada saat itu merangkap kepala SPG PGRI Bandung sampai dengan tahun 2004.

Sejak tahun 2004 SMA PGRI 2 Bandung dipimpin oleh Drs Wawan Suandana. Masa jabatan beliau berlangsung sampai akhir tahun 2009. Karen berbagai kebijakan dari pemerintah, Drs Wawan Suandana dialihtugaskan dari kepala sekolah SMA PGRI 2 Diktrinitif menjadi Kepala Sekolah SMAN 2 Bandung.


(47)

Maryati. Beliau mendapat tugas sebagai kepala sekolah SMA PGRI 2 Bandung, dengan surat keputusan PPLP dikdasmen PGRI Jawa Barat dengan No SK 23/PPLP-DM-PGRI/Kep/KS/C.10 pada tanggal 19 Juli 2010. Beliau menjabat sampai sekarang.

3.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan SMA PGRI 2 Bandung

Visi dari SMA PGRI 2 Bandung :

“Terunggul dalam prestasi dengan mutu lulusan berbudi pekerti luhur berdasarkan iman dan taqwa pada tahun 2014 di tingkat Kecamatan”.

Misi SMA PGRI 2 Bandung :

1. Mengembangkan pengetahuan di bidang iptek, bahasa, olahraga dan seni budaya sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa.

2. Menciptakan suasana belajar yang menantang, menyenangkan, komunikatif, tanpa takut salah dan demokratis.

3. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi, bekerja sama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif dan mandiri.

4. Meningkatkan pendidikan agama kepada peserta didik sehingga menjadi insan yang beriman, taqwa dan berakhlak mulia

5. Mengembangkan sikap dan perilaku religiusitas di lingkungan dalam dan luar sekolah.


(48)

bernuansa iman dan taqwa.

7. Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik dan manusia agar memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta didik.

8. Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air, semangat kebangsaan dan hidup demokratis.

9. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.

10. Membenahai administrasi penyelenggara pendidikan dalam upaya peningkatan pelayanan masyarakat.

11. Mengoptimalkan peran dan pemberdayaan sekolah sebagai pusat penididikan, bengkel kegiatan belajar mengajar dan wadah pengembangan professional guru.

12. Meningkatkan kerjasama yang baik dengan komite dan masyarakat dalam menggali sumber daya untuk membantu penyelenggaraan pendidikan.

3.1.3. Struktur Organisasi SMA PGRI 2 Bandung

Struktur organisasi adalah kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk guna terciptanya sistem kerja kolektif yang harmonis dan dimanis serta terciptanya efektivitas dan efisiensi kerja yang maksimal. Oleh karena itu dibentuklah struktur organisasi guna mempermudah pembagian tugas dan tanggung jawab.

Adapun struktur organisasi yang terdapat pada SMA PGRI 2 Bandung dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


(49)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA PGRI 2 Bandung

3.1.4. Deskripsi Tugas

Adapun deskripsi mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab pada SMA PGRI 2 Bandung adalah sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah

a. Menetapkan kebijakan mutu pemenuhan standar dan keunggulan sekolah.

b. Menyusun perencanaan jangka menengah, tahunan, dan semesteran. c. Mengimplementasikan kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh

Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan Kota Bandung,


(50)

Dinas-Pendidikan Kota Bandung.

d. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan pendidikan di tingkat sekolah. e. Melaporkan kegiatan dan mempertanggung jawabkan kegiatan kepada

Komite Sekolah, Orang Tua Murid dan dinas Departemen Pendidikan Nasional.

2. Wakasek Kurikulum

Membantu Kepala Sekolah dalam :

a. Penetapkan kebijakan mutu dalam standar sekolah.

b. Menyusun program, mengatur pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran c. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran;

d. Menyusun jadwal dan pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas serta ujian akhir sekolah & nasional

e. Menyusun anggaran kegiatan

f. Menerapkan kriteria persyaratan naik/tidak naik dan kriteria penjurusan serta kriteria kelulusan.

g. Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan administrasi guru. h. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan program secara berkala kepada


(51)

Membantu Kepala Sekolah dalam :

a. Merencanankan, melaksanakan dan mengevaluasi program pembinaan kesiswaan/OSIS.

b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS.

c. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi

d. Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara berkala dan insidental.

e. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima bea siswa.

f. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah.

g. Menyusun program kegiatan ekstrakulikuler.

h. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala; i. Bekerjasama dengan humas untuk pelaksanaan kegiatan hari-hari besar

dan hari-hari keagamaan. j. Melaksanakan kegiatan MOS

k. Melaksanakan kegiatan perpisahan siswa l. Menyusun dan mengusulkan anggaran kegiatan


(52)

Membantu Kepala Sekolah dalam :

a. Merencanakan, melaksanakan, dan mengvaluasi pengembangan kerja sama dengan pemerintahan, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan di dalam negeri.

b. Menyusun dan mengusulkan anggaran.

c. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan orang tua/wali siswa;

d. Membina hubungan antar sekolah dengan Komite Sekolah;

e. Menyusun data out-put/out-come beserta sebarannya di perguruan tinggi f. Mengelola data prestasi siswa sebagai bahan publikasi dan pencitraan

sekolah

g. Membina pengembangan hubungan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya.

h. Melakukan publikasi informasi sekolah melalui media cetak dan elektronik.

i. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakatkan secara berkala kepada kepala seolah.

5. Wakasek Sarana/Prasarana

Membantu Kepala Sekolah dalam :

a. Menyusun rencana kebutuhan sarana prasarana sekolah yang mengacu kepada Rencana Kerja Tahunan sekolah.


(53)

c. Merumuskan dan mengusulkan anggaran.

d. Mengkoordinasikan dan mengadministrasikan pendayagunaan sarana prasarana sekolah.

e. Mengelola alat-alat pembelajaran.

f. Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala.

6. Wali Kelas

Wali Kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. penyusunan / pembuatan statistik kehadiran dan prestasi bulanan siswa b. pembuatan daftar kumpulan nilai siswa (legger)

c. pembuatan catatan khusus tentang siswa d. pencatatan mutasi siswa

e. mengingatkan kewajiban administrasi keuangan siswa di kelasnya f. pengisian buku Laporan Penilaian Hasil Belajar/rapor

g. pembagian buku Laporan Penilaian Hasil Belajar/rapor

7. Guru

a. Membuat dan menyiapkan program serta perangkat pembelajaran

b. Melakukan sosialisasi Kompetensi Dasar (KD), Standar Kompetensi, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Sistem dan prosedur penilaian


(54)

dimulai

c. Melaksanakan kegiatan penilaian berkesinambungan d. Membuat daftar nilai

e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

f. Melaksanakan kegiatan membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran g. Membuat bahan ajar

h. Membuat alat peraga/pelajaran i. Membuat media pembelajaran

j. Melaksanakan tugas tambahan di sekolah

k. Mengadakan pengembangan setiap bidang pelajaran yang menjadi tanggungjawabnya

l. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa yang diajarnya

m. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran n. Ikut berperan aktif dalam menegakan disiplin siswa

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam merancang Sistem Informasi Akademik Pada SMA PGRI 2 Bandung adalah metode deskriptif.

Menurut Moh.Nazir, Ph.D (2011:54) “Metode Deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia. Suatu objek, suatu set


(55)

sekarang”.

Tujuan dari metode deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.Menurut Whitney yang di kutip

dari Moh.Nazir, Ph.D (2011:54) “Metode Deskriptif adalah pencarian fakta

dengan interpretasi yang tepat”.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang membantu penelitian dalam pengumpulan dan menganalisis data.

Menurut Moh.Nazir, Ph.D (2011:84) “Desain Penelitian adalah semua

proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.

Dalam hal melakukan penelitian di SMA PGRI 2 Bandung ini peneliti menggambarkan dan menganalisis kejadian-kejadian dalam melakukan pengolahan data transaksi masih di lakukan secara manual (tulisan tangan).Dengan menggambarkan dan menganalisis peneliti berharap dapat


(56)

Bandung sehingga penulis dapat merancang sebuah sistem yang sesuai dengan prosedur kerja dan mengimplementasikan prosedur-prosedur kerja tersebut ke dalam sebuah sistem yang terkomputerisasi kerja dan mengimplementasikan prosedur-prosedur kerja tersebut ke dalam sebuah sistem yang terkomputerisasi.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Selama proses penelitian penulis menemukan beberapa masalah yang timbul di SMA PGRI 2 Bandung yang harus dipecahkan. Oleh karena itu penulis mengumpulkan data yang diperlukan dengan menggunakan teknik pengumpulan jenis data primer dan data sekunder. Menurut Moh.Nazir, Ph.D (2011:174)

“Pengumpulan data adalah prosedur sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”.

3.2.2.1.Sumber Data Primer

Jenis pengumpulan data primer merupakan penelitian yang mengumpulkan data langsung dari tempat penelitian. Menurut Moh.Nazir, Ph.D (2011:50) “Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian yang lalu.Ada beberapa cara dalam melakukan proses pengumpulan data primer yang dilakukan penulis diantaranya :


(57)

Menurut Moh.Nazir, Ph.D (2011:174) “Pengumpulan data dengan

observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk

keperluan tersebut”.Adapun obeservasi yang dilakukan yaitu di SMA PGRI 2 Bandung.

2. Wawancara

Menurut Moh.Nazir, Ph.D (2011:193) “Wawancara adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara)”. Adapun wawancara yang dilakukan dengan Pa Djuhana selaku Wakil kepala sekolah dari SMA PGRI 2 Bandung.

3.2.2.2.Sumber Data Sekunder

Menurut Moh.Nazir, Ph.D (2011:50) “Sumber data sekunder adalah

catatan rentang adanya suatu peristiwa, atupun catatan-catatan yang “jaraknya”

telah jauh dari sumber orisinil”.Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan obyek penelitian. Dalam hal ini, dokumen-dokumen yang diperoleh dianalisis sehingga diperoleh data-data yang sesuai untuk kegiatan


(58)

oleh penulis sebagai sumber data sekunder adalah formulir pendaftaran siswa baru, data guru, draf jadwal pelajaran, draf nilai siswa.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode Pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis dalam membuat sebuah Sistem Informasi Akademik SMA PGRI 2 Bandung ini dengan menggunakan Metode Pendekatan Objek Oriented.Metode pendekatan Objek

Oriented merupakan suatu pendekatan dalam melihat permasalahan di dalam

sebuah sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi atau sistem lainnya).

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan Sistem Informasi berbasis komputer merupakan suatu tugas yang kompleks dan rumit yang membutuhkan banyak sumber daya yang membutuhkan waktu yang lama dalam menyelesaikannya. Proses pengembangan

system harus melalui beberapa tahapan yang dimulai dari tahap perencanaan

sampai dengan rencana tersebut diimplementasikan. Pengembangan sistem dapat juga didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan dari para analis sistem, perancang,


(59)

informasi.

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah

Prototyping”. Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini

pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Prototyping dapat diartikan sebagai proses yang digunakan untuk

membantu pengembang perangkat lunak dalam membentuk model dari perangkat lunak yang harus dibuat. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik

adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat

lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan. Secara umum tahapan model prototyping dapat dilihat pada gambar


(60)

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype

[Sumber : Abdul Kadir : “Sistem Informasi”, Tahun 2003 hal: 456]

Pendekatan Prototyping melewati tiga proses, yaitu pengumpulan

kebutuhan, membangun prototype, dan evaluasi prototyping. Proses-proses

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.

Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat


(61)

berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat

input dan format output).

3.

Evaluasi protoptyping

Pelanggan mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk

memperjelas kebutuhan software.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan penulis dalam melakukan proses penggambaran sebuah rancangan dalam pemograman berorientasi objek. Adapun alat bantu analisis yang dibutuhkan dalam melakukan sebuah perancangan diantaranya, use case dan scenario usecase, activity diagram,

sequence diagram, class diagram, component diagram dan deypelopment diagram.

1. Use Case Diagram

Usecase adalah deskripsi fungsi dari sebuah system dari perspektif

pengguna (interaksi antara system dan actor). Usecase bekerja dengan cara

mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah system dengan

sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai. Urutan

langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan system disebut

scenario.Dengan demikian usecase bisa dikatakan sebagai serangkaian scenario


(62)

sistem. Stereotype adalah sebuah model khusus yang terbatas untuk kondisi tertentu.Untuk menunjukan stereotype digunakan symbol “<<”diawalnya dan

ditutup”>>” diakhirnya.<<extend>> digunakan untuk menunjukan bahwa satu usecase merupakan tambahan fungsional dari usecase yang lain jika kondisi atau

syarat tertentu yang dipenuhi. Sedangkan <<include>> digunakan untuk

menggambarkan bahwa suatu usecase seluruhnya merupakan fungsional dari

usecase seluruhnya.

2. Activity Diagram

Activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika procedural,

proses bisnis dan alairan kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai

peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah

activity diagram bisa mendukung perilaku parallel sedangkan flowchart tidak

bisa.

3. Skenario Use Case

Mendeskripsikan aktor-aktor yang melakukan prosedur dalam sistem, serta menjelaskan respon yang ditanggapi oleh sistem tersebut terhadap prosedur yang dilakukan oleh aktor.


(63)

Sequance Diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang

dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukan dengan progress vertical.

5. Class Diagram

Class diagram adalah gambaran struktur sistem dari segi pendefinisian

kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

6. Component Diagram

Diagram component atau komponen diagram dibuat untuk menunjukkan

organisasi dan ketergantungan di antara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem. Komponen dasar yang biasanya ada dalam suatu sistem adalah komponen user interface yang menangani tampilan, komponen business

processing yang menangani fungsi-fungsi proses bisnis, komponen data yang menangani manipulasi data, dan komponen security yang menangani keamanan

sistem.

7. Deployment Diagram

Diagram Deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi

komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:


(64)

2. Sistem tambahan yang menggambarkan rancangan device, node, dan

hardware.

3. Sistem terdistribusi murni Rekayasa ulang aplikasi

3.2.4. Pengujian Software

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Metode yang digunakan penulis dalam pengujian software ini adalah metode Black Box Testing.

Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white box. Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa

memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat


(65)

dengan yang diharapkan. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Pengujian black box harus menjawab pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana validitas fungsional diuji

2. Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik 3. Apakah system akan sangat sensitive terhadap harga input tertentu 4. Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi

5. Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh system 6. Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap system operasi.

Dilihat dari objek, fungsi, dan kegunaannya, black box testing sangat cocok digunakan untuk menguji apakah program / perangkat lunak sudah berfungsi dengan benar dan sesuai dengan keinginan pengguna. Maka dari itu, penulis menggunakan metode black box untuk menguji perangkat lunak untuk sistem informasi akademik yang telah dibangun.


(66)

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan

Dalam menganalisis suatu sistem harus benar-benar diperhatikan, karena analisa sistem merupakan langkah yang paling penting. Dengan langkah analisa sistem ini kita bisa mengetahui apakah sistem yang kita buat mempunyai banyak kelebihan atau tidak. Untuk mengetahui proses kerja dari sistem yang sedang berjalan diperlukan analisis sistem yang sedang berjalan terlebih dahulu, dengan tujuan untuk mengetahui masalah yang terjadi di SMA PGRI 2 Bandung. Sehingga dapat dibuat pemecahan yang tepat yang dirancang untuk memperbaiki proses kerja sistem informasi akademik di SMA PGRI 2 Bandung.

4.1.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur merupakan langkah awal yang dilakukan dari perancanga sistem informasi akademik sebagai gambaran perubahan data menjadi sebuah informasi yang memiliki kegunaan. Adapun prosedur yang dilakukan dari sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Prosedur Pendaftaran Calon Siswa Baru

a. Calon Siswa Baru datang ke SMA PGRI 2 Bandung untuk melakukan pendaftaran.


(67)

b. Bagian Kurikulum memberikan informasi dan formulir pendaftaran kepada calon siswa baru kemudian menyerahkannya kepada calon siswa untuk diisi lengkap.

c. Calon siswa baru mengisi formulir pendaftaran kemudian mengembalikan formulir pendaftaran calon siswa baru yang sudah di isi beserta persyaratan.

d. Bagian Kurikulum menerima formulir pendaftaran calon siswa baru beserta persyaratan dari calon siswa baru.

e. Kurikulum memeriksa formulir pendaftaran dan kelengkapan persyaratan. Jika belum lengkap akan di kembalikan ke Calon Siswa dan jika sudah lengkap maka formulir pendaftaran siswa baru beserta persyaratan di simpan dalam arsip pendaftaran calon siswa baru.

f. Kurikulum membuat laporan berdasarkan data-data siswa baru dan memberikan surat pemberitahuan kepada siswa baru sebagai bukti telah melakukan pendaftaran.

2. Prosedur Pembagian Kelas dan Wali Kelas

a. Bagian Kurikulum membagi siswa baru dalam kelas berdasarkan kapasitas kelas yang telah di tentukan pihak sekolah.

b. Kurikulum mencatat daftar kelas siswa beserta wali kelasnya (wali kelas ditentukan berdasarkan rapat kepala sekolah dan guru tiap mau memasuki tahun ajaran baru), kemudian menyerahkannya ke Kepala Sekolah untuk di tandatangan. Jika kepala sekolah menyetujuinya maka akan


(1)

Tabel 5.2 Pengujian Registrasi Akun Pendaftaran

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

NISN : 10509062 Username : asep Email:

asep@gmail.com Password : asep Konfirmasi: asep

Dapat melakukan registrasi akun pendaftaran agar calon siswa bisa melakukan

peginputan syarat pendaftaran.

Dapat melakukan registrasi akun pendaftaran dan masuk ke menu akun pendaftaran.

[ √ ] Diterima

[ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (DataSalah)

Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

NISN : 10509062 Username : asep Email:

asep@gmail.com Password : asep Konfirmasi: assep

Tidak dapat registrasi akun dan masuk ke menu akun pendaftaran.

User tidak dapat login jika salah nama dan atau password

[ √ ] Diterima

[ ] Ditolak

2.

Tabel pengujian

Login Pendaftaran Calon Siswa :

5.3 Pengujian Login Pendaftaran Calon Siswa

T

a

b

e

l

5

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Isi data username dan password siswa yg sudah registrasi akun pendaftaran

Dapat masuk ke menu untuk melengkapi syarat pendaftran

Pengisian data-data persyaratan sesuai yang diharapkan

[ √ ] Diterima

[ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah/Tidak Lengkapl)

Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Isi data username dan password siswa yg sudah registrasi akun pendaftaran

Tidak dapat menyimpan data persyaratan

pendaftaran siswa baru dan menampilkan pesan kesalahan

Tidak dapat melanjutkan proses pendaftaran siswa baru

[ √ ] Diterima


(2)

134

3.

Tabel Pengujian penginputan Pendaftaran Calon Siswa Baru :

Tabel 5.4 Pengujian Penginputan Pendaftaran Calon Siswa Baru

T

a

b

e

5

.

4

4.

Tabel pengujian Pengujian Penginputan data Kelas dan Wali Kelas :

Tabel 5.5 Pengujian Pengisian Pengisian data Kelas dan Wali Kelas

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Input semua data persyaratan yang diperlukan dan harus dipenuhi

Dapat menginputkan data persyaratan yang diperlukan dan harus dipenuhi

Penginputan data persaratan yang sesuai dan diharapkan

[ √ ] Diterima

[ ] Ditolak

Klik tombol Simpan

Data persyaratan pendaftaran tersimpan ke database

Tombol simpan sesuai dengan yang diharapkan

[ √ ] Diterima

[ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah/Tidak Lengkapl)

Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Input semua data persyaratan yang diperlukan dan harus dipenuhi

Tidak dapat menyimpan data peryaratan dan menampilkan pesan kesalahan

Tidak dapat melanjutkan proses pendaftaran

[ √ ] Diterima

[ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Pilih data kelas dan wali kelas

Dapat menginputkan data kelas dan wali kelas

Penginputan data sesuai yang diharapkan

[ √ ] Diterima

[ ] Ditolak

Klik tombol Simpan

Data kelas dan wali kelas tersimpan kedalam database

Tombol simpan sesuai dengan yang diharapkan

[ √ ] Diterima

[ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah/Tidak Lengkapl)

Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan


(3)

5.

Tabel pengujian penginputan pelajaran :

Tabel 5.6 Pengujian Penginputan Jadwal Pelajaran

6.

Tabel pengujian Penginputan Nilai Siswa

Tabel 5.7 Pengujian Penginputan Nilai Siswa

kelas dan wali

kelas

menyimpan data ke dalam database

melanjutkan proses penginputan kelas dan wali kelas.

[ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Pilih data jadwal pelajaran

Dapat menginputan data jadwal pelajaran

Penginputan data penjadwalan sesuai yang diharapkan

[ √ ] Diterima

[ ] Ditolak

Klik tombol Simpan

Data jawal pelajaran disimpan ke database

Tombol simpan sesuai dengan yang diharapkan

[ √ ] Diterima

[ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah/Tidak Lengkapl)

Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Penginputan data jadwa pelajaran

Tidak dapat menampilkan tabel input jadwal pelajaran

Tidak dapat melanjutkan proses penginputan jadwal pelajaran

[ √ ] Diterima

[ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Pilih data input nilai siswa

Menampilkan daftar nama siswa dan dapat menginputkan nilai siswa

Penginputan data nilai yang diharapkan

[ √ ] Diterima

[ ] Ditolak

Klik tombol Simpan

Data input nilai siswa tersimpan ke database

Tombol simpan sesuai dengan yang diharapkan

[ √ ] Diterima

[ ] Ditolak


(4)

136

7.

Tabel pengujian Penginputan Absensi Siswa

Tabel 5.8 Pengujian Penginputan Absensi Siswa

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus

sample

uji yang telah dilakukan

memberikan kesimpulan bahwa perangkat lunak ini dapat digunakan dengan baik,

namun pengujian tersebut dapat dikatakan belum sempurna, karena hanya

dilakukan pada satu sisi pengujian. Dari semua yang telah dilakukan dalam

pengujian ini diharapkan dapat mewakili pengujian fungsi yang lain dalam

program Sistem Informasi Penjualan ini

Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Pilih data input nilai siswa

Tidak dapat menampilkan daftar siswa

Tidak dapat melanjutkan proses penginputan nilai siswa

[ √ ] Diterima

[ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)

Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Pilih data input absensi siswa

Menampilkan daftar nama siswa dan dapat menginputkan absensi siswa

Penginputan data absensi yang diharapkan

[ √ ] Diterima

[ ] Ditolak

Klik tombol Simpan

Data input absensi siswa tersimpan ke database

Tombol simpan sesuai dengan yang diharapkan

[ √ ] Diterima

[ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Uji (Data Salah/Tidak Lengkapl)

Data Masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Pilih data input nilai siswa

Tidak dapat menampilkan daftar siswa

Tidak dapat melanjutkan proses penginputan absensi siswa

[ √ ] Diterima


(5)

137

6.1

Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan dan penerapan

sistem terhadap permasalahan yang ada dalam Sistem Informasi Akademik Pada

SMA PGRI 2 Bandung Berbasis Web adalah sebagai berikut :

1.

Merancang sebuah sistem informasi akademik yang bisa mempermudah

dalam proses pendaftaran sehingga calon siswa yang ingin mendaftar tidak

perlu bolak-balik ke SMA PGRI 2 Bandung untuk melakukan pengisian

formulir dan pengumpulan syarat pendaftaran

2.

Dibuat sistem informasi akademik yang dapat memproses penginputan dan

penyimpanan data siswa, data guru sehingga tidak lagi berupa dokumen

yang diarsipkan tapi dokumen yang disimpan dalam satu

database

dan

pengumuman informasi yang berkaitan dengan jadwal pelajaran, nilai-nilai

pelajaran dan kehadiran siswa sudah ada didalam tiap akun siswa jadi

siswa tidak perlu lagi melihat kepapan pengumuman sekolah.

3.

Diharapkan dengan dibangunnya sistem informasi akademik ini, semua

yang berkaitan dengan pengolahan data-data keakademikan yang

dikerjakan menjadi lebih cepat dan menghasilkan informasi yang tepat.


(6)

138

6.2

Saran

1.

Bagi peneliti yang hendak mengembangkan diharapkan dapat melakukan

penyempurnaan dan penambahan terhadap proses sistem akademik ini

terutama di bagian mutasi siswa atau masalah perpindahan siswa baik

yang pindah dari SMA PGRI 2 Bandung ke sekolah lain maupun siswa

yang dari SMA lain pindah ke SMA PGRI 2 Bandung dan juga

menambahkan bagian permasalah yang berkaitan dengan kenaikan kelas

siswa.