Latar Belakang Info Publik SRAP KPAP THN 2013

3 HIV dan AIDS Propinsi DKI Jakarta mengembangkan Strategi dan Rencana Aksi Provinsi Penanggulangan HIV dan AIDS Propinsi DKI Jakarta tahun 2013- 2017. Proses pengembangan SRAP Penanggulangan HIV dan AIDS Propinsi DKI Jakarta ini dikembangkan melalui proses kajian yang melibatkan berbagai pihak terutama para pemangku kepentingan utama program penanggulangan HIV dan AIDS yang terdiri atas unit- unit pelaksana teknis pada tingkat dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Forum LSM Peduli HIV dan AIDS Jakarta, pihak donor internasional yang bersifat bilateral dan multilateral. Pengembangan SRAP HIV dan AIDS juga dilakukan dengan merujuk pada pendekatan perencanaan yang berbasis bukti dan data evidence-based planning, dimulai dengan mengkaji gambaran situasi epidemi HIV dan AIDS yang dihadapi DKI Jakarta dan respon program serta pencapaian yang telah dihasilkan sampai saat ini. Rentang waktu rencana strategis HIV dan AIDS ini 5 lima tahun dimulai tahun 2013 sampai 2017 sesuai dengan masa jabatan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta periode akhir 2012-2017. Dokumen SRAP Penanggulangan HIV dan AIDS Propinsi DKI Jakarta disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Latar Belakang

Bagian ini berisikan gambaran situasi epidemi HIV dan AIDS serta situasi program respon yang berkaitan dengan upaya pokok penanggulangan HIV dan AIDS di DKI Jakarta dalam hal program pencegahan, pelayanan dan pengobatan serta dukungan. Situasi epidemi HIV dan AIDS yang ada menunjukkan bahwa DKI Jakarta merupakan provinsi dengan angka estimasi kelompok risiko tinggi tertular HIV tertinggi, dengan rerata estimasi jumlah orang dewasa berisiko tinggi terinfeksi HIV sebesar 854.340 dan tingkat prevalensi HIV 3,24100. Jumlah estimasi orang dengan HIV dan AIDS sejumlah 27.670. Jumlah ODHA yang dilaporkan sebanyak 2.565 kasus. Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renstra Penanggulangan HIV dan AIDS Provinsi DKI Jakrta tahun 2008-2012 telah menunjukkan bahwa upaya dan program pencegahan HIV di DKI dilakukan dengan kerjasama lintas sektor, mitra international, jaringan komunitas dan LSM. Sasaran utama pencegahan adalah penularan melalui penggunaan jarum suntik tidak steril dan hubungan seksual berisiko pada kelompok tertentu. Sasaran penting lainnya adalah 4 pelanggan penjaja seks yang dijangkau melalui kelompok pekerja berperilaku risiko tinggi tertular HIV antara lain buruh pelabuhan dan supir truk antar kota. Pencapaian program pencegahan HIV yang signifikan sampai ini termasuk penjangkauan pada populasi Wanita Penjaja Seks Langsung sebesar 26 persen, Waria 41 persen, Lelaki Seks dengan Lelaki LSL 7 persen. Penjangkauan pada kelompok Penasun sebesar 6 persen dengan tingkat penerima LJSS 2,6 persen dan Metadon sekitar 0,5 persen, sedangkan pada Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan WBP tingkat penjangkauan sebesar 21 persen. Tantangan program yang terbesar saat ini adalah upaya peningkatan pemakaian kondom pada kelompok berperilaku risiko tinggi, yang masih sangat rendah dan berkisar antara 8 persen sampai 23 persen. Mengingat pengaruh transmisi seksual yang besar terhadap peningkatan epidemi HIV maka upaya ini harus ditingkatkan.

Bab II: Fokus Strategi dan Rencana Aksi 2013-2017