Strategi yang dilaksanakan pada tahun 2008 - 2012 Situasi Program Respon

16

2. Evaluasi Pelaksanan Renstra tahun 2008-2012

a. Strategi yang dilaksanakan pada tahun 2008 - 2012

Dokumen Rencana Strategi Penanggulangan HIV dan AIDS tahun 2008 – 2012 diterbitkan dengan visi untuk mencapai Jakarta Sehat Terhindar dari HIV dan AIDS; dengan misi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko penularan HIV agar terbentuk perilaku aman untuk terhindar dari HIV dan AIDS, menyediakan pelayanan HIV dan AIDS yang komprehensif dan berkesinambungan, dan menyediakan dukungan terhadap ODHA agar mereka bisa hidup layak tanpa stigma dan diskriminasi. Adapun tujuan umum yang hendak dicapai adalah untuk mencegah dan mengurangi penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA serta mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV pada individu, keluarga dan masyarakat. Tujuan ini kemudian diperjelas dengan tujuan khusus untuk mencegah 16.000 kasus infeksi baru HIV pada tahun 2014 dan 36.000 pada tahun 2017. Tujuan khusus itu diupayakan untuk dicapai melalui upayaprogram: 1 Membentuk jaringan kerjasama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, LSM peduli AIDS, mitra internasional dan unsur masyarakat lainnya untuk menjangkau populasi risiko tinggi dengan intervensi perubahan perilaku yang efektif untuk seluruh wilayah DKI Jakarta. 2 Membentuk jaringan pelayanan mulai dari tingkat provinsi, kotamadya, kecamatan dan kelurahan yang mampu menyediakan pelayanan secara komprehensif untuk pencegahan infeksi HIV, pengobatan, perawatan dan dukungan bagi ODHA. 3 Menciptakan lingkungan kondusif dan dukungan kebijakan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk terlaksananya program penanggulangan HIV dan AIDS yang komprehensif dan efektif. 17

b. Situasi Program Respon

Dalam menanggulangi HIV dan AIDS, Pemprov DKI sampai sekarang telah menyediakan 65 rumah sakit dan telah melaporkan hasil surveilans pasif AIDS RS. Hal ini ditetapkan dengan Surat Tugas Nomor: STKPAP-DKIVII12 sebanyak 4 RSUD, 2 RS Pusat dan sisanya RS POLRI, TNI dan swasta lainnya serta 44 puskesmas seluruh puskesmas kecamatan, di ibu kota yang dilengkapi pelayanan HIV DAN AIDS. Sejak tahun 2000, prevalensi HIV di DKI Jakarta meningkat menjadi di atas 5 pada populasi kunci, seperti pengguna napza suntik, pekerja seks, waria, LSL, sehingga dikatakan DKI Jakarta telah memasuki tahapan epidemi terkonsentrasi. Untuk menjangkau populasi berisiko tinggi dan masyarakat yang memerlukan pelayanan HIV AIDS, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan berbagai layanan. Perkembangan layanan yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak tahun 2008 sampai dengan 2012 terus berkembang, sebagaimana tersaji dalam tabel berikut ini. Tabel 2: Perkembangan Jumlah Layanan IMS dan HIV AIDS di DKI Jakarta Tahun 2008-2012 NO LAYANAN TAHUN 2008 2009 2010 2011 2012 1 PTRM 15 17 18 18 18 2 LJASS 31 31 38 38 38 3 IMS 12 24 25 38 38 4 VCTPITC 23 23 55 55 55 5 PMTCT 7 8 9 15 27 6 TB HIV 25 25 25 25 43 7 ARV 23 23 23 23 24 8 Satelit ARV 2 3 8 19 Sumber : JAIS 2012 18 Tabel 3. Persebaran Jumlah Layanan IMS dan HIV AIDS Menurut Wilayah di DKI Jakarta Tahun 2008-2012 LAYANAN VCT IMS LJASS PTRM PMTCT Jak-Pus 13 8 8 5 7 Jak-Ut 7 6 6 2 2 Jak-Bar 9 8 8 3 9 Jak-Sel 8 7 8 2 3 Jak-Tim 18 10 8 6 6 DKI Jakarta 55 39 38 18 27 Sumber : JAIS 2012 Saat ini Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan berbagai program intervensi yang mencakup penjangkauan pada target populasi risiko tinggi. Adapun dari sekian banyaknya populasi kunci, yang berhasil dijangkau dan mendapat intervensi selama 4 tahun terakhir disajikan dalam bentuk Cakupan Program Tahun 2009-2012 yang diambil berdasarkan catatan pencapaian kotamadyakabupaten sebagimana tabel berikut: Tabel 3: Indikator Populasi Kunci yang Dijangkau Intervensi Selama Tahun 2009 - 2012 Indikator 2009 2010 2011 2012 1. WPS dijangkau intervensi 30.340 9.121 7.502 12.238

2. LSL dijangkau intervensi 20.253