20
Tabel 4. Jumlah Populasi Kunci Lanjutan NO
INDIKATOR TAHUN
2008 2009
2010 2011
2012
3 Layanan LJSS
penasun laki-laki baru ikut layanan ljss 3.084
1.936 2.379
penasun perempuan yang baru ikut layanan ljss
166 140
277 penasun laki-laki aktif ikut layanan ljss
1.037 1.087
1.688 penasun perempuan yang aktif ikut
layanan ljss 60
71 143
4 Layanan PTRM
Klien laki-laki baru ikut layanan PTRM 830
525 293
Klien perempuan baru ikut layanan PTRM
88 37
25 Klien laki-laki yang aktif ikut layanan
PTRM 1.105
1.000 1.000
Klien perempuan yang aktif ikut layanan PTRM
128 115
115
5
Layanan PMTCT ibu hamil HIV positif mendapatkan
pelayanan PMTCT 48
108 90
Jumlah ibu hamil dengan HIV positif menerima Profilaksis ARV
35 78
65 Ibu hamil HIV positif yang mendapat
Profilaksis Kotrimoksasol 4
24 8
ibu hamil dengan HIV bersalin melalui seksio sesarea
19 27
32 ibu hamil dengan HIV bersalin spontan
per vaginam 7
8 6
6 Layanan TBHIV
Pasien TB yang tercatat 172
1.269 -
Pasien Koinfeksi TB HIV 1
11 -
Pasien Koinfeksi TB HIV yang mendapatkan ART
- 9
- pasien koinfeksi TB HIV menerima PPK
1 10
-
7 Layanan ARV
Klien yang pernah menerima ARV 12.158
9.555 6.135
9.810 Klien yang masih menerima ARV
16.853 12.773 8.404
5.236 Sumber: KPAP DKI Jakarta 2012
c. Tantangan
c.1 Kebijakan
Dalam merespon epidemi, Pemda DKI Jakarta telah mengambil kebijakan, termasuk Renstra Rencana Strategis yang ditunjang dengan berbagai peraturan,
21
SK surat keputusan, dan pedoman pelaksanaan, pembentukan KPAP Propinsi dan KPAK Kotamadya dan pelaksanaan program layanan. Peraturan dan SK
sebagai landasan legal bagi KPAP dan KPAK dan segenap jajaran untuk bekerja dan mendapatkan pembiayaan program melalui APBD Anggaran Pembangunan
dan Belanja Daerah. Berbagai peraturan dan SK, pembentukan KPAP dan KPAK, dan pembiayaan program melalui APBD merefleksikan komitmen pemerintah
daerah dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS. Rencana Strategis Penanggulangan HIV dan AIDS 2008-2012 Provinsi DKI Jakarta
merupakan penjabaran kebijakan pemerintah dalam memerangi HIV dan AIDS. Renstra memuat tujuan penanggulangan, rencana strategis penanggulangan
melalui program-program layanan dan penguatan kelembagaan, strategi dasar, dan prinsip manajemen pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program.
Dokumen Renstra menyebut eksplisit tantangan program penanggulangan halaman 4: a dukungan politik yang belum memadai terhadap program
promosi kondom dan pengurangan dampak buruk NAPZA suntik padahal kedua program ini merupakan program pokok upaya penanggulangan HIV; dan b
masalah HIV dan AIDS belum dianggap masalah prioritas baik oleh sektor kesehatan maupun sektor pembangunan terkait. Renstra menjelaskan strategi
dasar upaya penanggulangan, tetapi belum spesifik atau belum jelas bagaimana strategi pelaksanaan program dalam konteks tantangan program.
Keberadaan peraturan daerah, surat keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang pembentukan komisi dan upaya penanggulangan
bermaksud menjamin pelaksanaan kebijakan. Namun beberapa Perda Peraturan Daerah yang ternyata belum sinkron dapat menghambat program
peanggulangan. Perda DKI Jakarta No. 5 Tahun 2008 mendukung program pencegahan IMS dan HIVAIDS dengan mengharuskan penggunaan kondom
setiap transaksi seksual, termasuk di tempat-tempat hiburan. Di pihak lain, Perda Dinas Pariwisata DKI Jakarta No.10 Tahun 2004 melarang pelayanan seksual
dalam perijinan sarana hiburan, yang secara tidak langsung melarang sarana hiburan menyediakan kondom. Ketimpangan ini membuat bingung pengelola
22
sarana hiburan sebagai pelaksana program, dengan akibat menghambat pelaksanaan program pencegahan penularan melalui transmisi seksual.
Sebagai pemain utama di sektor layanan kesehatan, Pemerintah Propinsi DKI Jakarta telah memiliki Perda No. 12008 tentang RPJMD HIV AIDS dedicated
program, Perda No. 52008 tentang pengendalian HIV AIDS, dan juga mengeluarkan Surat Edaran Kepala Dinas Tentang Kemandirian Penganggaran
program Harm Reduction. Namun belum semua program dipayungi kebijakan, termasuk Program Pertukaran Jarum Suntik dan Program Promosi Kondom.
Belum semua kebijakan efektif mendukung program, misal: Perda No. 52008 pasal 15 huruf G, di mana kebijakan SKPD lain bertentangan dengan Program
Penanggulangan HIV dan AIDS. Mengacu kepada Kebijakan Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS, Pemda DKI
Jakarta membentuk Komisi Penanggulangan AIDS di tingkat propinsi KPAP dan di tingkat kotamadya KPAK, seperti terlihat pada PerGub dan berbagai SK Lihat
Tabel 5. Peraturan dan SK merupakan landasan legal KPAP dan KPAK dalam melakukan koordinasi dan arahan pengembangan, perencanaan dan pelaksanaan
kebijakan dan program penanggulangan HIV dan AIDS. Dalam menjamin pelaksanaan kebijakan dan
program, berbagai SK mengenai upaya penanggulangan bahkan pembiayaan juga telah diterbitkan.
23
Tabel 5: Peraturan dan SK tentang KPAP dan KPAK, DKI Jakarta
1. SK KPAK Administrasi Jakarta Barat No. 6 tahun 2009 tentang Susunan
Organisasi Pelaksana Harian Komisi Penanggulangan AIDS Kota Administrasi Jakarta Barat.
2. SK Walikota Jakarta Barat No. 48 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Komisi Penanggulangan AIDS Kota Administrasi Jakarta Barat. 3.
Keputusan Walikota Jakarta Utara NO. 23 Tahun 2006 tanggal 6 januari 2006 tentang Susunan organisasi KPAK Jakarta.
4. Surat Keputusan Walikota Jakarta Utara No. 15 Tahun 2008 tanggal 24 Januari
2008 tentang Susunan Organisasi KPAK Jakarta Utara. 5.
Surat Keputusan Walikota Jakarta Utara No. 175 Tahun 2009 tanggal 19 mei 2009 tentang Susunan Organisasi KPAK Jakarta Utara.
6. Surat Keputusan Walikota Jakarta Utara No. 782 Tahun 2010 tanggal 1
November 2010 tentang Susunan Organisasi KPAK Jakarta Utara. 7.
Pergub No 1622009 tentang KPAP 8.
Pergub 26 2012 tentang KPAP dan KPAK 9.
SK Ka.KPAP No.1592010 tentang Tim Asistensi. 10.
SK Ka. KPAP 1772010 tentang Penunjukan Sekretaris KPAK Jakarta Selatan. 11.
SK Gub 9542010 tentang Pelimpahan Wewenang Ketua kepada Sekretaris KPAP.
12. SK Gub 3212010 tentang Penunjukan Sekretaris KPAP.
13. SK Ka.KPAP 0042010 tentang Penunjukan Ka.Sekretariat dan Ka. Seksi dan
Anggota KPAK. 14.
SK Ka.KPAP 1332011 tentang Penunjukan Tim Asistensi KPAP. 15.
SK Ka.KPAP 1302011 tentang penetapan Ka.Sekretariat KPAP. 16.
SK Ka.KPAP 131 2011 tentang Penetapan Ka.Bid KPAP. 17.
SK Gub No. 248 Tahun 2011 tentang Biaya Pemeriksaan Darah Khusus CD4 di Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Khusus Daerah.
18. Instruksi Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 6 tahun 2011
tentang Pelaksanaan Program Komprehensif Pencegahan HIV melalui Transmisi Seksual PMTS di 3 wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan
Jakarta Timur.
19. SK Walikotamadya Jakarta Barat No. 1742003 tentang Penetapan Kel. Maphar
sebagai pilot proyek Penggunaan Kondom 100. 20.
SK Walikotamadya Jakarta Barat No. 1 Tahun 2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Menular Seksual IMS dan HIV AIDS di Jakarta Barat.
21.
24
Tabel 5: Peraturan dan SK lanjutan
22. Instruksi Walikota Jakarta Barat No. 222 Tahun 2009 tentang Pelaksanaan
Percepatan Penanggulangan HIV dan AIDS di Jakarta Barat. 23.
Instruksi Walikota Jakarta Barat No. 791 Tahun 2011 tentang Percepatan Penanggulangan HIV dan AIDS di Kota Administrasi Jakarta Barat Tahun
2011. 24.
SE Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Barat No. 2522SE2011 tanggal 16 Juni 2011 tentang Program Komprehensif Pencegahan HIV melalui Transmisi