Daya Angin Daya Kincir

ternyata ditemukan bahwa efek hambatan yang diciptakan oleh sebuah sudu akan membatasi kecepatan aliran angin. Oleh karena itu, H-rotor akan mengatur setiap variasi kecepatan angin untuk dapat mencapai kecepatan putaran optimalnya. Kincir angin jenis H-rotor dapat dilihat pada Gambar 2.6. Gambar 2.6. Kincir angin jenis H-rotor sumber : www.archiexpo.com

2.2. Daya Angin

Energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan , maka energi itu kekal. Udara yang bergerak, mempunyai energi kinetik. Angin merupakan salah satu jenis energi. Udara bergerak akibat perbedaan tekanan. Udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan yang rendah dan biasa kita kenal sebagai angin Energi kinetik dirumuskan sebagai : � = , 2.1 dengan keterangan Ek sebagai energi kinetik , sebagai massa udara, dan sebagai kecepatan angin. Mengingat = � � , maka persamaan 2.1 menjadi : � = � � , 2.2 dengan keterangan � sebagai massa jenis udara, � sebagai volume. Dari gambar disamping, dapat dirumuskan : � = � = , maka � = � . 2.3 Lalu persamaan 2.2 dan 2.3 dapat dibentuk menjadi : � = �� , 2.4 dengan keterangan A sebagai luas penampang dan sebagai waktu. Karena daya merupakan energy per satuan waktu, maka persamaan 2.4 dapat dirumuskan menjadi : � � = �� = �� , 2.4 dengan keterangan � � sebagai daya yang tersedia dari energi angin per satuan waktu, � sebagai massa jenis udara, � sebagai luas sapuan kincir angin dan sebagai kecepatan angin.

2.3. Daya Kincir

Pada penelitian ini, penulis menggunakan generator sebagai alat untuk mengetahui prestasi kincir angin yang dibuat. Dengan menggunakan generator, penulis dapat menentukan daya output kincir secara mekanis dan elektris. A S Umumnya perhitungan daya mekanis dapat dituliskan dengan persamaan : � = � , dengan keterangan T sebagai torsi dinamis Nm, � sebagai kecepatan sudut rads. Untuk menentukan kecepatan sudut, digunakan persamaan : � = � 6 �� , = � �� , dengan demikian daya yang dihasilkan oleh kincir angin dinyatakan dengan persamaan : � = � , � = � � , Pout sebagai daya yang dihasilkan kincir angin watt, n sebagai putaran poros rpm. Untuk menentukan daya output elektris digunakan persamaan : � = � � , dengan keterangan V sebagai tegangan output generator, I sebagai arus output generator.

2.4. Bet’z Limit

Dokumen yang terkait

Unjuk kerja kincir angin propeler bersudu tiga berbahan komposit, diameter 100 cm, lebar sudu maksimum 13 cm pada Jarak 12,5 cm dari pusat poros, dengan variasi lebar sirip.

0 0 112

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal empat sudu dari bahan komposit, berdiameter 1 meter dengan posisi lebar poros maksimal 10 sentimeter dari pusat poros.

0 0 84

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal 2 sudu diameter 1 meter berbahan komposit dengan lebar maksimal 10 sentimeter dari pusat poros.

0 0 99

Unjuk kerja model kincir angin propeler tiga sudu berbahan dasar kayu berlapis seng dengan sudu-sudu dari belahan dinding kerucut.

0 1 65

Unjuk kerja kincir angin propeler tiga sudu lengkung silindris dari bahan dasar kayu dengan tiga variasi permukaan sudu.

0 1 67

Unjuk kerja kincir angin propeler dua sudu berbahan dasar triplek dengan tiga variasi permukaan sudu.

0 0 62

Unjuk kerja kincir angin propeler tiga sudu berbahan dasar kayu berlapis pelat seng dengan sudu - sudu dari belahan dinding silinder.

0 2 70

UNJUK KERJA MODEL KINCIR ANGIN PROPELER TIGA SUDU DATAR DENGAN TIGA VARIASI LEBAR SUDU DAN LIMA VARIASI SUDUT KEMIRINGAN SUDU

0 0 115

Unjuk kerja kincir angin tipe propeler desain kelengkungan sudu PVC 8 inchi berbahan komposit, lebar maksimum 11 cm pada posisi 20 cm dari pusat poros, dengan tiga variasi jumlah sudu - USD Repository

0 0 103

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal tiga sudu berbahan komposit, diameter 1 m dengan variasi berat sudu - USD Repository

1 2 103