Magnesium Kolorimetri dan DPD dietil Parafenilen Diamin

metode adsorpsi menggunakan logam magnesium sebagai adsorben Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur 11 gas yang tidak dikehendaki yang berada di dalam campuran gas. Salah satu faktor yang penting dalam proses adsorpsi adalah luas permukaan adsorben per satuan berat adsorben. Bila dibandingkan dengan terhadap ukuran partikel, luas permukaan internal pada pori-pori partikel lebih berpengaruh pada proses adsorpsi. Biasanya pori-pori berukuran sangat kecil yaitu berdiameter hanya beberapa molekul saja, tetapi menyediakan sejumlah besar luas permukaan adsorpsi. Sebagai contoh charcoal yang dapat mengadsorpsi gas, mempunyai luas permukaan sekitar 100.000 m 2 kg adsorben.

2.3 Magnesium

Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2 berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran alloy untuk membuat campuran alumuniummagnesium yang sering disebut magnalium atau magnelium. Magnesium sangat bereaksi dengan halogen seperti, C1 2 or bromine, Br2. dan menghasilkan realcsi seperti dibawah ini : Mgs + CI 2 g -- MgC1 2 s Mgs + Br 2 g — MgBr 2 s Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. metode adsorpsi menggunakan logam magnesium sebagai adsorben Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur 12 Tabel 2.3 Sifat fisik dan termodinamika Magnesium No Parameter Magnesium 1. Nama, Simbol,nomor magnesium, Mg, 12 2. golongan logam alkali tanah 3. berat atom 24.30506 g-mori 4. konfigurasi elektron [Ne] 3s2 5. fase 2, 8, 2 6. Densitas 1.738 g.cm-3 7. titik lebur 923 K 650 °C, 1202 °F 8. titik didih 1363 K 1091 °C, 1994 °F 9. kapasitas panas 25 °C 24.869 J-mol -1 .K -1 10. kemumiaan 99.5

2.4 Kolorimetri dan DPD dietil Parafenilen Diamin

Dalam kimia fisika, kolorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui konsentrasi sebuah larutan melalui pengukuran absorbance panjang gelombang cahaya. Untuk menggunakan alat ini, perbedaan larutan harus ada dan larutan biasanya sebuah campuran akuades dan larutan lainnya pertama-tama diisikan kedalam tabung reaksi khusus yang disediakan oleh alat untuk pengukuran. Pemilihan panjang gelombang untuk pengukuran dengan alat ini sangatlah penting, karena panjang gelombang adalah profil dari tiap tiap bahan atau larutan yang akan diukur konsentrasinya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. metode adsorpsi menggunakan logam magnesium sebagai adsorben Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur 13 Prinsip alat pengukur kolorimetri ini adalah dengan mendistribusikan kekuatan absolutn pectral pada sumber cahaya yang diukur dengan sebuah spectroadiometer. Warna yang muncul dapat diukur menggunakan spektrofotometri biasa disebut spektroflektometer atau reflektometer. Gambar 2.2 kurva hubungan panjang gelombang dan warna DPD dietil parafenilen diamin adalah reagen yang berfungsi sebagai indikator adanya klorin didalam sebuah larutan. Didalam industri didalam industri dan laboratorium analisa, indikator DPD dietil parafenilen diamin biasanya digunakan untuk pengukuran konsentrasi klorin pada larutan. Prinsip kerja indikator DPDdietil parafenilen diamin ini adalah memberi kepekatan warna pada larutan dan kemudian warna tersebut diukur menggunakan komparator dan kolrimetri dengan panjang gelombang untuk penggukur klorin adalah 512 nm nano meter. Apabila warna semakin pekat, maka konsentrasi klorin dalam larutan tersebut semaakin besar. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. metode adsorpsi menggunakan logam magnesium sebagai adsorben Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN