1
I. PENDAHULUAN
Fingertip injury FTI adalah cedera pada jari yang terletak pada area sebelah distal dari insersi tendon flexor dan ekstensor, merupakan
kasus yang tersering terjadi pada cedera tangan. Fingertip merupakan suatu organ peraba yang sangat penting sebagai salah satu fungsi
tangan. Dalam penanganan FTI, tidak ada satupun teknik yang tepat untuk semua kasus, masing-masing teknik memiliki indikasi yang
spesifik pada tipe cedera tertentu. Mengingat pentingnya fingertip yang mempunyai permukaan untuk
sensasi raba maka FTI dapat menyebabkan hilangnya beberapa kemampuan dari ujung jari. Pulp pada ujung jari biasanya diselubungi
oleh tough, kulit dengan persarafan yang banyak, menempel pada phalanx melalui septa fibrous. Bagian dorsum fingertip dibentuk oleh
kuku dan bantalan kuku. Tujuan penanganan FTI adalah untuk mengembalikan sensasi yang
adekuat, nyeri yang minimal, pergerakan sendi yang maksimal dan kosmetik yang baik. Dalam mencapai tujuan tersebut, perlu diperhatikan
juga usaha untuk mempertahankan ukuran dari ujung jari. Pilihan penatalaksanaan FTI, perlu dipertimbangkan beberapa faktor
untuk menentukan rencana tindakan : 1. Umur
2. Pekerjaan 3. Jenis kelamin
4. Tangan dominan 5. Jari yang terkena
2 6. Mekanisme cedera
7. Riwayat kondisi medis 8. Anatomi jari yang cedera
II. ANATOMI
Bagian distal dari insersi flexor dan ekstensor di distal phalanx : Aspek Volar :
terdiri atas Palmar pulp, fibrous septae, skin dan fingerprint, reseptor sensoris, Grayson dan Cleland ligament
Aspek Dorsal : terdiri atas perionikia nail plate, paronikia, eponikia, lunula, dan
matrix germinal. Arteri dan saraf digitalis, bercabang menjadi 3 trifurcate pada
daerah sendi interphalanx distal. Masing-masing ke arah nail fold, nail bed, dan finger pad.
Gambar 2.1. Anatomi Nail Bed potongan sagital dikutip dari : http:www.emedicine.comemergbynamefingertip-injuries.htm
3
III. DIAGNOSIS