IPA SMP Kelas VIII
74
b. Pembuluh Limfa Kiri dada
Pembuluh limfa kiri berfungsi untuk menampung getah bening yang berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri dan lengan kiri serta tubuh bagian bawah.
Pembuluh ini bermuara pada vena di bawah selangka kiri.
c. Peredaran Darah Limfa
Peredaran darah limfa dimulai dengan masuknya cairan ke pembuluh limfa dan menjadi cairan limfa. Dari jaringan tubuh yang berupa cairan jaringan pembuluh limfa
halus bergabung menjadi pembuluh limfa besar dan seterusnya. Pembuluh limfa ini akan bergabung ke pembuluh limfa kiri dan pembuluh limfa kanan.
Pembuluh limfa mengalirkan ± 100 ml getah bening ke dalam vena untuk dikembalikan ke dalam darah. Dengan cara ini getah bening dan protein dikembalikan
ke aliran darah.
3. Kelenjar Limfa
Kelenjar limfa banyak terdapat di pangkal paha, ketiak, dan leher. Kelenjar ini banyak menghasilkan sel darah putih. Kelenjar limfa berfungsi menghasilkan sel
darah putih dan menjaga agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut. Ketika tubuh terkena infeksi, kelenjar limfa membengkak. Di dalam tubuh juga terdapat alat tubuh yang
fungsinya sama dengan kelenjar limfa, yaitu mencegah infeksi lebih lanjut. Alat itu berupa limpa dan tonsil.
a. Limfa
Limpa adalah sebuah kelenjar yang berwarna ungu tua dan terletak di belakang lambung. Fungsi limpa sebagai berikut.
1 Tempat pembentukan leukosit dan antibodi. 2 Tempat tersimpannya cadangan sel darah.
3 Tempat pembongkaran eritrosit yang sudah mati. 4 Tempat membunuh kuman penyakit.
b. Tonsil
Tonsil terletak di sebelah kanan dan kiri batang tenggorok yang biasa disebut amandel berjumlah 2 buah. Sebuah tonsil yang lainnya terletak di dalam rongga
hidung dan biasa disebut polip. Fungsi tonsil adalah mencegah infeksi lebih lanjut ke bagian tubuh lainnya karena mampu membentuk sel darah putih. Jika tonsil dilewati
kuman yang menuju organ lain, tonsil akan aktif mengadakan perlawanan. Hal ini dapat dilihat dari terjadinya pembengkakan pada tonsil tersebut. Pembengkakan
tonsil dapat mengganggu kesehatan sehingga harus dibuang dengan jalan operasi.
Di unduh dari : Bukupaket.com
C. PENYAKIT DAN KELAINAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH DAN CARA MENGATASINYA
Sistem peredaran darah manusia dapat terganggu. Gangguan itu banyak ragamnya, di antaranya sebagai berikut.
1. Anemia
Anemia sering disebut sebagai penyakit kurang darah, yaitu kadar Hb dalam darah merah kurang. Anemia juga dapat terjadi karena jumlah sel darah merah yang
dihasilkan lebih sedikit daripada sel darah merah yang mati. Penderita anemia akan merasa kurang tenaga dan sangat lelah, tampak pucat, bernafas dengan cepat dan
pendek. Anemia karena kehilangan darah dapat disebabkan oleh luka, tukak, atau pendarahan, dan menstruasi yang berlebihan.
2. Karbon Monooksida CO
Karbon monooksida merupakan hasil pembakaran tidak sempurna. Zat ini mengikat zat besi hemoglobin, sehingga membentuk karboksi hemoglobin. Karena
pengikatan dengan karbon monooksida lebih kuat daripada karbondioksida hingga hemoglobin tidak dapat mengikat oksigen.
3. Polistemia
Polistemia ditandai dengan terlalu banyaknya sel darah merah hingga darah menjadi kental sehingga menurunkan kecepatan aliran darah serta bisa menyumbat
kapiler. Produksi sel darah yang besar dan abnormal sering dihasilkan dari berkurangnya pasokan oksigen, seperti di daerah dataran tinggi dan pegunungan.
4. Leukemia
Leukemia disebut juga kanker darah. Terjadi karena produksi leukosit yang terlalu besar atau abnormal hingga sel leukosit tidak matang atau abnormal.
Kelebihan produksi leukosit di dalam sumsum tulang merah bisa juga mengganggu pembentukan sel darah merah dan keping darah, hingga berakibat anemia dan
hemofili.
5. Hemofili
Hemofili merupakan kelainan dalam proses pembekuan darah, terutama disebabkan oleh kelainan genetik atau keturunan. Orang yang terkena hemofili darah-
nya sukar atau tidak dapat membeku.
6. Hipertensi
Hipertensi dianggap sebagai penyebab terbesar timbulnya penyakit jantung. Tekanan darah normal rata-rata 12080. Tekanan darah diastol angka bawah yang
lebih dari 90 menandakan adanya hipertensi. Tekanan darah tinggi menyebabkan dinding nadi menjadi keras dan tebal. Resiko ini dapat dikurangi dengan menjaga
berat badan, makan makanan yang kadar garamnya rendah, dan olah raga teratur.
IPA SMP Kelas VIII
75
Di unduh dari : Bukupaket.com