4.RPP Sistem Peredaran Darah Manusia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

  Sekolah : SMA Batik 1 Surakarta Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester *) : XI MIPA / Ganjil Materi Pokok : Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem

  Sirkulasi

  Alokasi Waktu : 16 x 45 JP

  A. Kompetensi Inti

  KI. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

  KI. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

  B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

  1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.

  1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.

  1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

  3.6. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi manusia

  3.6.1. Setelah melakukan diskusi, siswa dapat menyebutkan 4 sistem peredaran darah pada hewan tingkat rendah/ invertebrata.

  3.6.2. Setelah melakukan melakukan studi pustaka, siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada hewan bersel satu

  3.6.3. Setelah melakukan studi pustaka, siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada porifera, coelenterata dan planaria

  3.6.4. Setelah melakukan studi pustaka, siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada cacing tanah

  3.6.5. Setelah melakukan studi pustaka, siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada serangga

  3.6.6. Setelah melakukan pengamatan gambar, siswa dapat membedakan sistem peredaran darah dengan difusi, gastrovaskuler, terbuka dan tertutup

  3.6.7. Setelah melakukan diskusi informasi. siswa dapat menyebutkan 4 sistem peredaran darah pada hewan tingkat tinggi atau vertebrata

  3.6.8. Setelah melakukan diskusi informasi. siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada ikan, katak, reptil, dan mamalia meliputi transpor dan urutan transpornya

  3.6.21. Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat menjelaskan karakteristik peredaran limfa

  4.6.3. Setelah melakukan praktik, siswa dapat menentukan golongan darahnya sendiri.

  4.6.2. Setelah menggambar jantung, siswa dapat menjelaskan organ jantung beserta bagian-bagiannya dengan gambar dan torso .

  4.6.1. Setelah melakukan pengamatan charta/torso jantung, siswa dapat menggambar organ jantung dan memberi keterangan bagian – bagiannya.

  darah yang menyebabkan gangguan sistem sirkulasi manusia serta kaitannya dengan teknologi melalui studi literatur

  3.6.27. Setelah melakukan studi pustaka, siswa dapat menjelaskan upaya menghindari/ rehabilitasi kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah

  3.6.26. Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat menyebutkan kelainan atau penyakit sistem peredaran darah pada manusia

  3.6.25. Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat membedakan peredaran limfa dan peredaran darah melalui tabel

  3.6.24. Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat menyebutkan kelainan atau penyakit sistem peredaran darah pada manusia

  3.6.23. Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat membedakan peredaran limfa dan peredaran darah melalui tabel

  3.6.22. Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi kura atau lien

  3.6.20. Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat menjelaskan mekanisme tranfusi darah

  3.6.9. Setelah melakukan diskusi informasi. siswa dapat membedakan sistem peredaran darah tunggal tertutup pada ikan dengan sistem peredaran darah ganda tertutup pada katak, reptil, dan burung.

  3.6.19. Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat menyebutkan golongan darah pada manusia

  3.6.18. Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat menjelaskan proses pembekuan darah

  3.6.17. Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat menjelaskan perbedaan eritrosit, leukosit, dan trombosit melalui tabel dalam hal bentuk, nukleus, jumlah, tempat pembentukan, warna dan penyakit

  3.6.16. Setelah melakukan studi pustaka, siswa dapat menggambarkan macam – macam sel darah

  3.6.15. Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat menjelaskan fungsi darah

  3.6.14. Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat menjelaskan komposisi darah pada manusia

  3.6.13. Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat membedakan peredaran darah balik dan peredaran darah nadi

  3.6.12. Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat membedakan pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler melalui table.

  3.6.11. Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat fungsi darah, jantung dan pembuluh darah ( arteri dan vena )

  3.6.10. Setelah melakukan diskusi informasi, siswa dapat menyebutkan 3 alat peredaran darah pada manusia yaitu jantung, pembuluh darah dan darah.

4.6. Menyajikan karya tulis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh

  4.6.4. Setelah melakukan praktik,siswa dapat menjelaskan prinsip transfuse darah

  4.6.5. Setelah melalui praktik siswa dapat menjelaskan upaya pencegahan pembekuan darah hasil transfusi.

  4.6.6. Setelah melakukan praktik, siswa dapat mengukur tekanan systole dan diastole

  4.6.7. Setelah melakukan praktik, siswa dapat membedakan tekanan systole dan diastole

  4.6.8. Setelah melakukan praktik, siswa dapat menjelaskan penyakit akibat perubahan tekanan systole dan diastole di atas atau di bawah normal

C. Tujuan Pembelajaran

  Setelah melakukan diskusi, kerja kelompok baik pengamatan maupun percobaan siswa dapat : 1. Siswa dapat menyebutkan 4 sistem peredaran darah pada hewan tingkat rendah/ invertebrata.

  2. Siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada hewan bersel satu

  3. Siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada porifera, coelenterata dan planaria

  4. Siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada cacing tanah

  5. Siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada serangga

  6. Siswa dapat membedakan sistem peredaran darah dengan difusi, gastrovaskuler, terbuka dan tertutup

  7. Siswa dapat menyebutkan 4 sistem peredaran darah pada hewan tingkat tinggi atau vertebrata

  8. Siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah pada ikan, katak, reptil, dan mamalia meliputi transpor dan urutan transpornya

  9. Siswa dapat membedakan sistem peredaran darah tunggal tertutup pada ikan dengan sistem peredaran darah ganda tertutup pada katak, reptil, dan burung.

  10. Siswa dapat menyebutkan 3 alat peredaran darah pada manusia yaitu jantung, pembuluh darah dan darah.

  11. Siswa dapat fungsi darah, jantung dan pembuluh darah ( arteri dan vena ) 12. Siswa dapat menggambar organ jantung dan memberi keterangan bagian – bagiannya.

  13. Siswa dapat menjelaskan organ jantung beserta bagian-bagiannya dengan gambar dan torso.

  14. Siswa dapat membedakan pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler melalui table.

  15. Siswa dapat membedakan peredaran darah balik dan peredaran darah nadi

  16. Siswa dapat menjelaskan komposisi darah pada manusia

  17. Siswa dapat menjelaskan fungsi darah

  18. Siswa dapat menggambarkan macam – macam sel darah

  19. Siswa dapat menjelaskan perbedaan eritrosit, leukosit, dan trombosit melalui tabel dalam hal bentuk, nukleus, jumlah, tempat pembentukan, warna dan penyakit

  20. Siswa dapat menjelaskan proses pembekuan darah

  21. Siswa dapat menyebutkan golongan darah pada manusia

  22. Siswa dapat menjelaskan mekanisme tranfusi darah 23. Siswa dapat menentukan golongan darahnya sendiri.

  24. Siswa dapat menjelaskan prinsip transfuse darah 25. Siswa dapat menjelaskan upaya pencegahan pembekuan darah hasil transfusi.

  26. Siswa dapat menjelaskan karakteristik peredaran limfa

  27. Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi kura atau lien

  28. Siswa dapat membedakan peredaran limfa dan peredaran darah melalui tabel

  29. Siswa dapat menyebutkan kelainan atau penyakit sistem peredaran darah pada manusia

  30. Siswa dapat membedakan peredaran limfa dan peredaran darah melalui tabel

  31. Siswa dapat menyebutkan kelainan atau penyakit sistem peredaran darah pada manusia

  32. Siswa dapat menjelaskan upaya menghindari/ rehabilitasi kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah

  33. Siswa dapat mengukur tekanan systole dan diastole

  34. Siswa dapat membedakan tekanan systole dan diastole

  35. Siswa dapat menjelaskan penyakit akibat perubahan tekanan systole dan diastole di atas atau di bawah normal

D. Materi Pembelajaran SISTEM PEREDARAN DARAH INVERTEBRATA

  NO Protozoa dan Karakteristik Coelenterata Cacing tanah Serangga

  Porifera

  1. Nama sistem Difusi adalah Gastrovaskuler : Sistem Sistem peredaran darah perpindahan sistem peredaran peredaran zat dari peredaran darah darah tempat darah yang tertutup : terbuka : konsentrasi merangkap darah selalu darah yang tinggi ke dengan sistem beredar keluar dari tempat pencernaan dalam jantung konsentrasi makanan pembuluh langsung rendah darah diedarkan ke jaringan dan organ tanpa melalui pembuluh darah

  2. Alat transport Pada Rongga 5 pasang Jantung protozoa : gastrovaskuler lengkung pembuluh vakuola aaorta sebagai kontraktil sebagai jantung, aorta ( benda cair ), jantung, aorta dan hemolimfe vakuola dorsalis, makanan aorta (benda ventralis padat ) Pada porifera : sel amoebosit

  3. Urutan transport Pada Pada hydra : 5 pasang Jantung protozoa : makanan lengkung pembuluh – (O2+air)- gastrovaskuler – aorta berkontraksi – permukaan endoderm – berkontraksi aorta – jaringan

  • – – tubuh ectoderm – sisa aorta – jantung sitoplasma – keluar lewat ventralis – pembuluh sisa keluar mulut kapiler – lewat Pada planaria : aorta dorsalis membran sel makanan masuk – 5 pasang Pada lewat mulut – lengkung porifera : usus bercabang - aorta air+makanan tubuh
  • – ostia – sel corong – sel amoebosit – air + sisa keluar lewat
NO Karakteristik

  Protozoa dan Porifera

  SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA CIRI PISCES AMPHIBI REPTIL AVES MAMALI A Nama sistem peredara n darah

  Terdiri dari 4 ruang yaitu 2 atrium 2 ventrikel dengan sekat yang sempurna. Busur aorta kirinya tidak ada

  Pada buaya terdiri dari 4 ruang dengan foramen panizzae yang berfungsi untuk memelihara kleseimbangan tekanan air pada jantung sewaktu menyelam serta memungkinkan penyebaran O2 ke dalam saluran

  Pada kadal terdiri dari 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel dengan sekat yang tidak sempurna

  1 atrium dan 1 ventrikel Terdiri dari 3 ruang yaitu 2 atrium dan 1 ventrikel

  1. COR Terdiri dari 2 ruang yaitu

  Tertutup ganda Alat peredara n darah

  Tertutup tunggal Tertutup ganda Tertutup ganda Tertutup ganda

  Semua insekta kecuali crustaceae

  Coelenterata Cacing tanah Serangga oskulum

  Hydra, planaria Semua bangsa cacing

  7. Contoh hewan Amoeba, paramaecium , hewan spons

  Mengangkut sari makanan. Sedang O2 diangkut sistem trakea

  6. Fungsi darah - - Mengangkut O2, sisa makanan, dan metabolisme

  Hijau kekuningan karena mengandung sari makanan

  5. Warna darah - - Merah karena mengandung Hb dalam plasma darah

  4. Ada tidaknya darah Tidak ada Tidak ada ada Ada

  Terdiri dari 4 ruang yaitu 2 atrium 2 ventrikel dengan sekat yang sempurna. Busur aorta kirinya ada pencernaan

  2. Aorta Aorta dorsalis Aorta dorsalis Arteri carotis Arteri ARTERI dorsalis Aorta ventralis Aorta ventralis Arteri carotis

  Aorta Arteri renalis Arteri renalis pulmonalis Arteri ventralis Arteri Arteri muskularis Arteri hepatis pulmonalis Arteri renalis muskularis Arteri hepatic Arteri Arteri Arteri hepatic Arteri carotis hepatis muskularis Arteri carotis Arteri Arteri hepatis Arteri pulmonaris pulmonaris Arteri

  Arteri pulmokutanea pulmokutanea

  Sistem Peredaran pada Hewan Vertebrata

  Vertebrata terbagi menjadi enam kelas yaitu; Cyclostomata (ikan tak berrahang), Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves dan Mammalia. Vertebrata memiliki sistem peredaran darah tertutup, akan tetapi muncul 2 bentuk peredaran, yaitu; a. Sistem peredaran darah tunggal, darah melewati jantung satu kali, karena jantung hanya terbagi menjadi dua ruang; atrium (serambi) dan ventrikel (bilik).

  b. Sistem peredaran darah ganda, darah melewati jantung dua kali, karena jantung terbagi menjadi tiga atau empat ruang, darah melewati ruang pertama dan atau kedua untuk diedarkan ke seluruh bagian tubuh, darah ke dua dari ruangan yang berbeda diedarkan menuju paru-paru. Lebih jelasnya pada pembahasan sistem peredaran darah Amphibia, Reptilia, Aves dan Mammalia.

1. Sistem Peredaran Darah Cyclostomata dan Pisces

  Komponen penyusun sitem peredaran darah pada Ikan terdiri dari;

  a. Jantung, terbagi menjadi dua ruang, yaitu sebuah atrium (serambi) berdinding tipis dan sebuah ventrikel (bilik) berdinding otot tebal. Diantara atrium dan ventrikel terdapat katup/kleb. Letak jantung di bawah faring, bagian anterior (depan).

  b. Pembuluh-pembuluh darah terdiri dari; Vena; membawa darah menuju jantung, terdiri dari vena cardialis anterior (membawa darah dari • kepala); vena cardialis posterior (membawa darah dari bagian tubuh); vena orta hepatica (membawa darah dari tubuh melewati hati); vena porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal).

  Arteri; membawa darah keluar dari jantung, terdiri dari; arteri afferen brakialis dan arteri efferen • brakialis ,

  • sinus venosus, sebuah ruang/rongga penghubung menerima darah dari vena, terletak di bagian depan/ sebelum masuk ke jantung.
  • konus arteriosus, sebuah ruang/rongga penghubung menerima darah dari jantung, terletak di bagian setelah ke jantung.
  • aorta ventralis,
  • aorta dorsalis,
  • limpa (terletak didekat lambung)

  c. Cairan darah, yang berwarna agak pucat, plasmanya mengandung sel darah merah yang berinti dan sel darah putih. Mekanisme peredaran darah; darah yang terkumpul dari seluruh tubuh masuk ke serambi, kemudian melewati klep masuk ke billik. Kontraksi otot bilik yang kuat mendesak darah keluar melewati konus arteriosus, lalu ke aorta ventralis dan menuju arteri afferen brakialis disini terjadi pertukaran gas, selanjutnya ke arteri efferen brakialis. Keluar dari insang darah mengandung oksigen diedarkan ke seluruh bagian tubuh melalui aorta dorsalis. Di jaringan tubuh, oksigen dan zat makanan ditinggal, darah kembali ke jantung sambil membawa karbondioksida dengan pembuluh-pembuluh vena (pembuluh balik). Sistem seperti ini disebut sistem peredaran darah tertutup tunggal.

  2. Sistem Peredaran Darah Amphibia

  Fungsi sistem peredaran darah katak memiliki fungsi antara lain; a. Mengangkut O2 dan CO2 antara alat-alat pernapasan dengan jaringan-jaringan diseluruh tubuh.

  b. mengangkut zat makanan dan air dari saluran pencernaan ke organ lain .

  c. Mengangkut persediaan zat makanan dari satu tempat ke tempat lain.

  d. Mengangkut sisa zat organik dan garam mineral yang sudah tidak berguna lagi ke alat ekskresi.

  e. Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin ke tempat-tempat yang membutuhkan Sistem peredaran darah katak (Amphibia) terdiri dari;

  a. Jantung, berbentuk bulat panjang, terbungkus selaput perikardium. Ruang jantung terdiri dari;

  • sebuah ventrikel, berdinding tebal, letak sebelah posterior,
  • dua buah atrium; atrium dekster (serambi kanan) dan atrium sinister (serambi kiri), diantaranya terdapat sekat (septum). Diantara atrium dan ventrikel terdapat klep, agar darah tidak berbalik arah.

  b. Pembuluh Darah terdiri dari ;arteri, vena, sinus venosus, trunkus arteriosus (berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar arterior bilik) c. Cairan darah, tersusun oleh plasma darah, sel-sel darah (erythrosit, leukosit dan trhombosit) d. kelenjar limfa dan cairan limfa.

  Mekanisme peredaran darah; darah yang mengandung CO2 dari seluruh tubuh masuk ke serambi kanan jantung melalui vena kava. Pada saat itu darah yang mengandung O2 dari pulmo (paru- paru) masuk ke serambi kiri. Kedua serambi berkontraksi maka darah memasuki bilik. Di dalam bilik terjadi sedikit percampuran darah, yang kaya O2 dan yang miskin O2. Kemudian darah yang mengandung O2 dari bilik dipompa melalui trunkus arteriosus menuju arteri lalu ke kapiler darah di seluruh tubuh. Setelah dari seluruh bagian tubuh, darah menuju jantung melalui vena. Selengkapnya kita bahas mengenai sistem porta, yaitu suatu sistem khusus yang dibentuk oleh vena saja. Sistem porta pada katak ada dua yaitu : (a) sistem porta hepatika pada hati, dibentuk oleh vena abdominalis yang membawa darah dari anggota bawah dan vena porta hepatis yang mengumpulkan darah dari alat-alat pencernaan makanan. Dari hati darah kembali ke jantung melalui vena hepatica. (b) Sistem porta renalis pada ginjal yang menerima darah dari vena usus, vena bagian perut. Darah dari ginjal kembali ke jantung melalui vena renalis.

  3. Sistem Peredaran Darah Reptilia

  Reptilia memiliki sistem peredaran darah yang lebih maju dibanding dengan Amphibia, sebab dalam jantung sudah terjadi pemisahan antara darah yang kaya O2 dan darah miskin O2. Dibagian bilik jantung terdapat sekat yang belum sempurna. Bila otot bilik berkontraksi, lubang pada sekat itu benar-benar tertutup sehingga darah yang kaya O2 dan darah miskin O2 benar-benar terpisah. Kemudian belahan bilik kiri memompa darah yang kaya O2 menuju seluruh tubuh. Belahan bilik kanan memompa darah miskin O2 ke paru-paru. Khusus pada buaya, sekat antara bilik sudah hampir sempurna dan memiliki foramen panizzae, yaitu bukaan/lubang yang terdapat pada tempat pertemuan arteri sistemik kanan dan kiri. Arteri sistemik adalah arteri yang berasal dari jantung menuju ke aorta. Mekanisme peredaran darah Reptilia; darah dari vena menuju serambi kanan jantung melalui sinus venosus. Dari serambi kanan masuk ke bilik kanan. Darah dari paru-paru melalui arteria pulmonalis masuk serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri darah dipompa keluar menuju aorta dorsalis untuk mensuplai darah ke alat-alat dalam, ekor dan alat gerak belakang. Dari seluruh jaringan tubuh, darah menuju vena, kemudian ke sinus venosus dan kembali ke jantung.

4. Sistem Peredaran Darah Aves

  Pada Aves (Burung), memiliki komponen penyusun sitem peredaran darah berupa;

  a. Jantung, berbentuk kerucut, terbungkus selaput perikardium. Jantung terbagi menjadi 4 ruang; dua ruang serambi berdinding tipis dan dua bilik berdinding tebal.

  b. Pembuluh-pembuluh darah, dibedakan menjadi arteri dan vena. Arteri terbagi menjadi tiga macam yaitu;

  • dua arteri anonim yang bercabang-cabang, membawa darah menuju kepala, otot terbang dan anggota tubuh bagian depan.
  • satu arteri pulmonalis yang bercabang dua, membawa darah menuju paru-paru kanan dan paru- paru kiri.

  Vena terdiri dari;

  • vena kava superior (pembuluh balik atas) membawa darah dari kepala, anggota tubuh depan dan anggota otot-otot pektoralis.
  • vena kava inferior (pembuluh balik bawah) membawa darah dari bagian tubuh bawah.
  • vena pulmonalis, membawa darah dari paru-paru.

  c. Cairan darah, tersusun dari erithrosit berbentuk oval dan berinti. Mekanisme peredarannya sama dengan mammalia dan dibahas di peredaran darah mammalia. Sistem peredaran darahnya tertutup ganda.

JANTUNG MANUSIA

  4. dinding jantung Terdiri dari 3 lapis : pericardium (luar ). Miokardium (tengah ), endocardium (dalam ) 5. klep pada jantung 1. valvula bicuspidalis, letak antara atrium sisnister dengan ventrikel sisnister. 2. valvula trikuspidalis, letak antara atrium dexter dengan ventrikel dexter. 3. valvula semilunaris, letak di pangkal aorta dan pangkal arteri pulmonalis. 6. nutrisi jantung Jantung mendapat makanan dan O2 dari arteri coronaria (nadi tajuk ) 7. kerja jantung 1. kontraksi : jantung mengempis atau jantung memompa darah keluar. Systole : tekanan maksimum pada jantung ( 110 mmHg)

  2. relaksasi : jantung mengembang atau jantung memasukkan darah. Diastole : tekanan minimum pada jantung (80mmHg) 8. syaraf pada jantung

  1. nervus akselerans : syaraf yang mempercepat kerja jantung 2. nervus vagus : syaraf yang memperlambat kerja jantung

  9.sistem penghantar impuls pada jantung

  1. SAN ( Sino Aukularis Node ), terletak di dinding atrium dexter dengan vena cava inferior dan superior. Fungsi : pemacu kerja jantung dan penghantar impuls yang pertama

  2. AVN ( Atrio Ventrikularis Node ), terletak di antar belahan atrium sinister dengan atrium dexter. Fungsi : penghantar impuls yang kedua

  KARAKTERISTIK KETERANGAN 1. gambar 2. letak Rongga dada agak ke sebelah kiri di atas diafragma 3. bentuk dan ukuran

  Sebesar kepalan tangan masing-masing pemiliknya. Terdiri atas 4 ruang yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel. Pada bayi yang belum lahir, antara atrium dexter dan atrium sinister terdapat lubang foramen ovale

PERBEDAAN PEMBULUH DARAH ARTERI, VENA DAN KAPILER

  Banyak mengandung O2

  6. klep Hanya satu pada pangkal nadi Banyak di sepanjang pembuluh

  Dekat permukaan tubuh Antara arteri dan vena

  5. Letak Lebih ke dalam (di dalam tubuh dan di pergelangan tangan )

  KARAKTERISTIK KETERANGAN 3. berkas HIS, terletak diantara belahan antara ventrikel sinister dan ventrikel dexter. Fungsi :penghantar impuls yang kedua

  Banyak mengandung CO2 kecuali vena pulmonaris

  4. Kandungan darah Banyak mengandung O2 kecuali arteri pulmonalis

  Lemah kalau terpotong darah menetes

  Peralihan antara sistem tekanan tinggi darah dengan sistem tekanan darah rendah

  3. Tekanan Kuat kalau terpotong darah memancar

  2. Arah aliran Meninggalkan jantung Menuju ke jantung Berawal ke arteriol yang berakhir pada venula

  Tipis dan permeabel

  NO. Karakteristik arteri vena Kapiler 1. dinding Tebal dan elastis Tipis dan kurang elastis

  Dalam satu hari jantung memompa darah sebanyak 7200 liter.

  10. denyut nadi Merupakan aktivitas gerakan jantung memompa darah ke arteri secara otomatis tanpa bantuan rangsang syaraf. Denyut nadi normal 70-80 kali per menit. Dapat dirasakan di pergelangan tangan, lekukan tangan, pelipis dan leher. Kecepatan denyut jantung manusia dipengaruhi oleh aktivitas, usia, jenis kelamin, berat badan, dan kondisi kesehatan. 11. fungsi jantung Memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.

  Tidak mempunyai klep

PERBEDAAN SEL DARAH MERAH, SEL DARAH PUTIH DAN KEPING DARAH

  1. Bentuk sel Bulat bikonkaf Bulat, saat aktivitas biasa berubah menjadi amoeboid

  Tidak berbentuk 2. nukleus Tidak ada ada Ada

  3. Tempat pembentukan Endothelium dari sumsum tulang

  Fragmentasi dari megakariosit

  NO. Karakteristik Eritrosit Leukosit Trombosit

  • Retikuloendotelium sumsum tulang
  • Hati
  • Pembuluh limfe
  • perlindungan tubuh
  • membentuk antibody
  • fagositosis

  • leukimia
  • aids
  • leukopeni hemofilia
  • >anemia sel sabit
  • thallasemia
  • PROSES PEMBEKUAN DARAH

    GOLONGAN DARAH

      Aglutinogen dalam eritrosit Agglutinin dalam serum

      Aglutinin b Aglutinin a Aglutinin - Aglutinin a dan b Aglutinogen A - + - + Aglutinogen B + - - + Aglutinogen A dan B + + - + Aglutinogen - - - - +

      Donor darah Resipien

      Antigen D

      Rh+ Rh-

      2. system rhesus, oleh Dr. karl Lansteiner dan Wiener. Berdasar kandungan antigen rhesus atau antigen D

      A B AB O A B A dan B

      Berdasar kandungan kandungan aglutinogen dalam eritrosit dan aglutinin dalam serum

      1. system ABO, oleh Dr. Karl Lansteiner.

      Sistem golongan darah Golongan Darah

      3. FIBRINOGEN FIBRIN

      2.PROTROMBIN vitamin K TROMBIN Ca++

      1. TROMBOSIT YANG PECAH mengeluarkan TROMBOPLASTIN/ faktor antihemofili TROMBOKINASE

      8. penyakit -anemia

      Berperan dalam proses pembekuan darah

      CO2, dan sari-sari makanan

      5-10 hari 7. fungsi Mengangkut O2,

      6. Masa hidup 100-120 hari Granulosit : 6jam-12hr Agranulosit : beberapa jam- beberapa tahun

      300.000/mm3

      Wanita=4 jt/mm3 6000-9000/mm3 200.000-

      4. warna Merah karena Hb Putih bening Tidak berwarna 5. jumlah Pria=5 juta/mm3

    • a dan b
    • b a
    • 3. system M, N. oleh Dr. Kerl Laensteiner dan Levine. Berdasar kandungan antigen M dan N M MN N M M dan N N -

    TRANSFUSI DARAH

    SKEMA DONOR DARAH

      Donor universal O O A A B B AB AB Resipien universal

       Donor universal adalah golongan darah yang memberikan darah ke semua golongan darah yaitu golongan darah O  Resipien universal adalah golongan darah yang menerima darah dari semua golongan darah yaitu golongan darah A Pada transfusi darah, pembekuan darah dapat dicegah dengan : 1. penggunaan jarum yang tajam, dengan pipa atau gelas yang licin permukaannya 2. ditambahkan larutan natrium sitrat atau natrium oksalat, sehingga ion Ca++ diendapkan 3. darah disimpan di tempat yang dingin sehingga enzim dalam keadaan tidak aktif 4. ditambahkan zat pencegah pembekuan darah seperti heparin yang berfungsi menghalangi reaksi fibrinogen dengan trombin. Atau penambahan hirudin yang berfungsi mencegah pembentukan trombin

      Perbedaan peredaran limfa dengan peredaran darah No. karakteristik Peredaran limfa Peredaran darah

      1. cairan Getah bening Darah 2. warna Kuning muda Merah

      3. SIstem peredaran terbuka Tertutup 4. aliran Disebabkan kontraksi otot di sekitarnya dan pembuluh darah limfa di usus

      Disebabkan kontraksi jantung

      5. Macam pembuluh Duktus kimfatikus dexter dan duktus limfatikus sinister Arteri dan vena

      6. Kadar protein 3% 8% 7. eritrosit Tidak ada Ada

      8. Zat yang diangkut Lemak (asam lemak dan gliserin) Sari makanam (asam amino, glokosa ), O2, CO2

      Pembuluh limfa

       Cairan limfa adalah cairan yang berwarna kekuningan yang berasal dari jaringan dan bermuara pada pembuluh vena selangka kanan dan selangka kiri  di dalam tubuh terdapat 2 pembuluh limfa besar yaitu :

      1. duktus limfatikus dexter (pembuluh limfa kanan )

    • asalnya dari paru-paru, jantung, tangan , kepala, leher dan dada
    • bermuara ke vena subclavia dexter (selangka kanan )
    • asalnya dari alat-alat bawah sebelah kiri
    • >bermuara ke vena subclavia sinister (selangka kiri )
    • tempat bermuaranya pembuluh kil yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak dari usus halus

      2. duktus limfatikus sinister/ duktus thoracicus (pembuluh limfa dada )

      Fungsi pembuluh limfa :mengangkut sisa hasil metabolisme sel jaringan, mengangkut lemak,

      melawan bibit penyakit, menyaring racun, menghasilkan limfosit, membentuk antibody

      Kelenjar limfa

    • 1. kelenjar limfa di lipat siku, ketiak, lipat paha, lutut dan leher 2. kelenjar limfa selaput lender usus 3. kelenjar folikel di pangkal lidah 4. tonsil dan amandel 5. adenoid di dinding tekak
    • di dalam kelenjar limfa terdapat makrofag yaitu sel untuk menangkap dan mencerna benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh

      beberapa kelenjar limfa yang besar :

      limpha / lien / kura

    • adalah suatu organ yang tesusun dari jaringan spons dan sel-sel rapat letak di sebelah kiri lambung
    • berwarna merah gelap
    • berfungsi untuk penghasil limfosit dan makrofag
    • Gangguan dan kelainan pada system peredaran darah Factor genetik Factor fisiologis

      Hemofili Hipertensi, Hipotensi, Thrombus, Thallasemia Embolus, Atherosclerosis, Sickle cell anemia (anemia sel sabit ) Artheroslerosis, Miokarditis leukimia Varises, Hemoroid, PJK, Kanker getah bening

      Dan lain-lain

      Kelainan dan Gangguan Sistem Peredaran pada Manusia

      Kelainan atau gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia terjadi karena infeksi mikroorganisme, faktor genetis atau faktorfaktor lain. Beberapa kelainan atau gangguan sistem peredaran darah antara lain; 1. Hemofili adalah darah tidak dapat membeku secara genetis.

      2. Anemia merupakan kurang darah dapat terjadi karena infeksi kuman, atau karena Hbnya kurang mengandung zat besi (Fe).

      3. Leukemia (kanker darah) adalah bertambahnya sel darah putih secara tidak terkendali 3 sekitar 500.000/mm darah.

      4. Leukopeni adalah sel darah putih berkurang dari normal karena infeksi tipus sekitar 3 3.000/mm darah.

      5. Leukositosis adalah sel darah putih lebih dari normal karena penyakit (TBC, dapat mencapai 3 sekitar 200.000/mm darah)

      6. Varises adalah pelebaran pembuluh darah, biasanya ditangan /kaki.

      7. Haemoroid (ambein) adalah varises pada dubur.

      8. Sklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi ada dua macam;

      a. artherosklerosis adalah pengerasan karena endapan lemak dan b. arteriosklerosis adalah pengerasan karena endapan kapur.

      9. Trombus adalah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak.

      10. Embolus adalah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang dapat bergerak.

      11. Koronariasis adalah menyempitnya nadi tajuk jantung (jantung koroner).

      12. Thalasemia adalah anemia yang diturunkan, kegagalan pembentukan Hb karena kerusakan gen globin.

      13. Penyakit kuning pada bayi (Erytroblastosis fetalis) adalah kerusakan sel-sel darah bayi oleh aglutinin ibunya.

      14. Miokarditis adalah radang/infeksi otot jantung.

      15. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi ( 140 – 200 mm Hg).

      16. Hipotensi adalah tekanan darah rendah (< 100 mm Hg)

      Teknologi system peredaran darah

      1. transplantasi atau cangkok jantung 2. operasi bypass jantung 3. ekokardiograf (ECG) 4. angioplasty 5. jantung buatan

      

    Jantung terletak dalam rongga dada dan di atas diafragma. Jantung tersusun oleh; pericardium

    (pembungkus jantung), miokardium (otot jantung) dan endokardium (pembatas ruang jantung).

      Terdapat arteri umbilikus yang menghubungkan aliran darah pada fetus yang menyerap oksigen dan sari makanan, sedangkan foramen ovale merupakan lubang jantung pada fetus. Pada miokardium terdapat simpuls saraf serambi ke otot kemudian keluar melalui berkas His menuju bilik. Ruang jantung dibagi menjadi 4; serambi kiri dan kanan, bilik kiri dan kanan. Bilik memiliki dinding yang lebih tebal dibanding serambi. Bagian sebelah kiri juga lebih tebal dari yang sebelah kanan, hal ini berkaitan dengan fungsinya yaitu bagian sebelah kiri untuk mempompa darah kaya O 2 ke seluruh tubuh. Ada tiga jenis valvula/klep ;Valvula bikuspidalis antara serambi kiri dan bilik kiri.

       Valvula trikuspidalis antara serambi kanan dan bilik kanan.  Valvula semilunaris, bentuk seperti bulan sabit. Tekanan darah jantung dapat diukur dengan tensimeter. Yang diukur adalah;  Diastole, tekanan waktu darah masuk ke jantung, biasanya pada orang dewasa normal, tekanannya 80 mmHg.

       Sistole, tekanan waktu dipompa keluar jantung, biasanya pada orang dewasa normal 120 mmHg. Kedua jenis tekanan ini besarnya dipengaruhi oleh aktivitas, usia ataupun kondisi kesehatan seseorang.

      Koronariasis merupakan penyumbatan pada nadi tajuk/arteri koronaria pada jantung.

    E. Metode Pembelajaran

      1. Pendekatan : Saintifik

    2. Metode : PBL (Problem Based Learning), Diskusi kelompok, tanya jawab,

      penugasan, unjuk kerja

    F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

      1. Media

      a. Video jantung

      b. Video manfaat donor darah

      c. Charta/torso jantung manusia

      d. Charta pembuluh darah arteri, vena dan kapiler

      e. Bagan Pembekuan darah

      f. Gambar sistem peredaran darah ikan, katak, reptil dan burung

    g. Charta sistem peredaran darah invertebrata meliputi amoeba, hydra, coelenterata, planaria, cacing tanah dan belalang.

      2. Alat/ Bahan

      a. LCD proyektor b. LKS & Gambar jantung & pembuluh darah

      c. Kaca penutup, kaca objek, gelas kimia, pipet, cek darah

      d. Mikroskop, silet

      3. Sumber Belajar

      a. Pratiwi, dkk. 2012. Biologi untuk SMA kelas XI. Jakarta : Erlangga

      b. Tati Suryani, dkk. 2012. Biologi untuk SMA kelas XI. Bogor : Erlangga

      c. Arif, Priadi. 2007. Sains Biologi SMA Kelas XI semester 1. Jakarta : Erlangga

      d. LKS tentang jantung & pembuluh darah

    G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

    1. Pertemuan Kesatu: Peredaran hewan invertebrata & vertebrata

      a. Pendahuluan (10 menit)

      1. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

      2. Guru melakukan presensi pada peserta didik

      3. Peserta didik dan guru melakukan curah pendapat tentang materi yang akan diajarkan.

      4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

      5. Guru dan peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.

      b. Inti (70 menit) Mengamati

      1. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran kemudian dapat memberikan konsep dasar, petunjuk atau referensi yang diperlukan dalam pembelajaran.

      2. Peserta didik mengamati gambar invertebrata dengan sistem perdaran darahnya.

      3. Peserta didik dibantu guru mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan sistem peredaran darah hewan invertebrata & vertebrata.

      Menanya

      4. Peserta didik mengidentifikasi kembali permasalahan yang terkait sistem peredaran darah hewan invertebrata & vertebrata.

      Mengumpulkan informasi

      5. Peserta didik mendiskusikan proses sistem peredaran darah hewan invertebrata & vertebrata.

      Mengasosiasi

      6. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelompoknya untuk membahas proses sistem peredaran darah hewan invertebrata & vertebrata.

      Mengomunikasikan

      7. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya mengenai proses sistem peredaran darah hewan invertebrata & vertebrata.

      8. Peserta didik mengomentari/menanggapi hasil diskusi kelompok lain mengenai proses sistem peredaran darah hewan invertebrata & vertebrata.

      9. Peserta didik dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok maupun terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan.

      10. Guru memberikan penguatan terkait penguasaan pengetahuan atau konsep tentang proses sistem peredaran darah hewan invertebrata & vertebrata.

      c. Penutup (10 menit)

      1. Peserta didik melakukan refleksi dengan menjelaskan proses sistem peredaran darah hewan invertebrata & vertebrata.

      2. Peserta didik diberi tahu bahwa pada pertemuan berikutnya peserta didik mempelajari organ peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)

      3. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.

    2. Pertemuan Kedua: organ peredaran darah (jantung & pembuluh darah)

      a. Pendahuluan (10 menit)

      1. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

      2. Guru melakukan presensi pada peserta didik

      3. Peserta didik dan guru melakukan curah pendapat tentang materi yang akan diajarkan.

      4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

      5. Guru dan peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.

      b. Inti (70 menit) Mengamati

      1. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran kemudian dapat memberikan konsep dasar, petunjuk atau referensi yang diperlukan dalam pembelajaran.

      2. Peserta didik mengamati gambar invertebrata dengan sistem perdaran darahnya.

      3. Peserta didik dibantu guru mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan organ peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)

      Menanya

      4. Peserta didik mengidentifikasi kembali permasalahan yang terkait organ peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)

      5. Peserta didik mendiskusikan organ peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)

      Mengasosiasi

      6. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelompoknya untuk membahas organ peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)

      Mengomunikasikan

      7. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya mengenai organ peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)

      8. Peserta didik mengomentari/menanggapi hasil diskusi kelompok lain mengenai organ peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)

      9. Peserta didik dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok maupun terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan.

      10. Guru memberikan penguatan terkait penguasaan pengetahuan atau konsep tentang organ peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)

      c. Penutup (10 menit)

      1. Peserta didik melakukan refleksi dengan menjelaskan organ peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)

      2. Peserta didik diberi tahu bahwa pada pertemuan berikutnya peserta didik mempelajari darah dan golongan darah (praktikum)

      3. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.

    3. Pertemuan Ketiga: darah & golongan darah

    a. Pendahuluan (10 menit)

      1. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

      2. Guru melakukan presensi pada peserta didik

      3. Peserta didik dan guru melakukan curah pendapat tentang materi yang akan diajarkan.

      4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

      5. Guru dan peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.

      b. Inti (70 menit) Mengamati

      1. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran kemudian dapat memberikan konsep dasar, petunjuk atau referensi yang diperlukan dalam pembelajaran.

      2. Peserta didik mengamati gambar golongan darah

      3. Peserta didik dibantu guru mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan darah dan golongan darah.

      Menanya

      4. Peserta didik mengidentifikasi kembali permasalahan yang terkait darah dan golongan darah.

      5. Peserta didik mendiskusikan darah dan golongan darah.

      Mengasosiasi

      6. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelompoknya untuk membahas darah dan golongan darah.

      Mengomunikasikan

      7. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya mengenai darah dan golongan darah.

      8. Peserta didik mengomentari/menanggapi hasil diskusi kelompok lain mengenai darah dan golongan darah.

      9. Peserta didik dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok maupun terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan.

      10. Guru memberikan penguatan terkait penguasaan pengetahuan atau konsep tentang darah dan golongan darah.

      c. Penutup (10 menit) 1. Peserta didik melakukan refleksi dengan menjelaskan darah dan golongan darah.

      2. Peserta didik diberi tahu bahwa pada pertemuan berikutnya peserta didik mempelajari cek darah dan tensimeter (praktikum)

      3. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.

    4. Pertemuan Keempat: cek darah & tensi meter

      a. Pendahuluan (10 menit)

      1. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

      2. Guru melakukan presensi pada peserta didik

      3. Peserta didik dan guru melakukan curah pendapat tentang materi yang akan diajarkan.

      4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

      5. Guru dan peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.

      b. Inti (70 menit)

      Mengamati

      1. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran kemudian dapat memberikan konsep dasar, petunjuk atau referensi yang diperlukan dalam pembelajaran.

      2. Peserta didik mengamati video manfaat donor darah

      3. Peserta didik dibantu guru mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan cek golongan darah dan tensimeter.

      Menanya

      4. Peserta didik mengidentifikasi kembali permasalahan yang terkait cek golongan darah dan tensimeter.

      5. Peserta didik mendiskusikan cek golongan darah dan tensimeter.

      Mengasosiasi

      6. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelompoknya untuk membahas cek golongan darah dan tensimeter.

      Mengomunikasikan

      7. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya mengenai cek golongan darah dan tensimeter.

      8. Peserta didik mengomentari/menanggapi hasil diskusi kelompok lain mengenai cek golongan darah dan tensimeter.

      9. Peserta didik dengan bimbingan guru menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok maupun terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan.

      10. Guru memberikan penguatan terkait penguasaan pengetahuan atau konsep tentang cek golongan darah dan tensimeter.

    c. Penutup (10 menit)

      1. Peserta didik melakukan refleksi dengan menjelaskan cek golongan darah dan tensimeter.

      2. Peserta didik diberi tahu bahwa pada pertemuan berikutnya peserta didik mempelajari sistem peredaran darah tertutup dan limfe

      3. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.

    5. Pertemuan Kelima: peredarah darah tertutup & limfe

      a. Pendahuluan (10 menit)

      1. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

      2. Guru melakukan presensi pada peserta didik

      3. Peserta didik dan guru melakukan curah pendapat tentang materi yang akan diajarkan.

      4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

      5. Guru dan peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.

      b. Inti (70 menit) Mengamati

      1. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran kemudian dapat memberikan konsep dasar, petunjuk atau referensi yang diperlukan dalam pembelajaran.

      2. Peserta didik mengamati gambar sistem peredaran darah pada manusia

      3. Peserta didik dibantu guru mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan peredaran darah tertutup dan limfe pada manusia.