Analisa Profitabilitas Pengaruhnya Terhadap Struktural Modal Pada KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung

(1)

LEMBAR PENGESAHAN………. ... i

SURAT PERNYATAAN... ii

MOTTO... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR……….. .... vi

DAFTAR ISI………... ix

DAFTAR TABEL ………... xiii

DAFTAR GAMBAR……… ... xiv

DAFTAR GRAFIK….………. .... xv

DAFTAR LAMPIRAN………... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian………... ... 1

1.2. Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah…..………. 7

1.2.1 Identifikasi Masalah……….. …. 7

1.2.2 Rumusan Masalah………... 7

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian...………... 7

1.3.1 Maksud Penelitian……… 7

1.3.2 Tujuan Penelitian………. 8

1.4. Kegunaan Penelitian………..……… 8

1.4.1 Kegunaan Akademis……… 8

1.4.2 Kegunaan Praktis………. 9

1.5. Lokasi Dan Waktu Penelitian……… 10

1.5.1 Lokasi Penelitian……… 10


(2)

2.1.1. Koperasi………... 11

2.1.1.1 Pengertian Koperasi……… 11

2.1.1.2 Prinsip-prinsip Koperasi………... 14

2.1.1.3 Fungsi Koperasi……….. 14

2.1.1.4 Sumber-sumber Dana Koperasi……….. 15

2.1.1.5 Jenis-jenis Koperasi……… 16

2.1.1.6 Keuntungan Koperasi………. 17

2.1.1.7 Pendirian Koperasi………. 17

2.1.2. Profitabilitas………. 18

2.1.2.1 Pengertian Profitabilitas………. 18

2.1.2.2 Pengukuran Rasio Profitabilitas………. 20

2.1.2.3 Pengertian Rasio Profitabilitas……… 24

2.1.3. Return On Assets (ROA)……….. 25

2.1.3.1 Pengertian ROA………. 25

2.1.3.2 Kelebihan dan Kelemahan ROA……… 26

2.1.4 Modal………. 27

2.1.4.1 Pengertian Modal……… 27

2.1.4.2 Pengertian Modal Asing………. 29

2.1.4.3 Pengertian Modal Sendiri……… 30

2.1.5 Struktur Modal……….. 32

2.1.5.1 Pengertian Struktur Modal……… 32

2.1.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal.. 34

2.1.5.3 Pengukuran Struktur Modal……… 35

2.1.6 Hubungan Antara Profitabilitas (ROA) Terhadap Struktur Modal (DER)……… 36

2.1.7 Peneliti Terdahulu Dan Jurnal………. 38

2.2. Kerangka Pemikiran………... 42


(3)

3.2. Metode Penelitian ……… 47

3.2.1. Desain Penelitian………. 49

3.2.2. Operasional variabel……… 50

3.2.3. Metode Penarikan Sampel……… 52

3.2.3.1 Populasi……….. 52

3.2.3.2 Sampel……… 52

3.2.4 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data……… 53

3.2.4.1 Jenis Data……… 53

3.2.4.2 Teknik Pengumpulan Data………. 53

3.2.5 Metode Analisis dan Perancangan Hipotesis………. 54

3.2.5.1 Metode Analisis……….……. 54

3.2.5.2 Perancangan Hipotesis……… 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian………... 60

4.1.1 Sejarah Perusahaan………... 60

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan……… 63

4.1.3 Deskripsi Jabatan………. 65

4.1.4 Aspek Perusahaan……….. 73

4.2 Pembahasan Penelitian………. 76

4.2.1 Perkembangan Profitabilitas (Return On Assets) Pada KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung……… 76

4.2.2 Perkembangan Struktur Modal (Debt to Equity Ratio) Pada KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung……… 80

4.2.3 Analisis Pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Struktur Modal (DER) Pada KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung.. 84


(4)

5.2 Saran……….. 100

DAFTAR PUSTAKA……… 101


(5)

Agus Sartono, 2001, Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE

Arief Sugiono, 2009, Manajemen Keuangan untuk Praktisi Keuangan, Jakarta: PT. Grasindo

Ahmad Rodoni dan Herni Ali, 2000, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Jakarta: Mitra Wacana Media

Arfan Ikhsan dan I.B Teddy, 2009, Akuntansi Untuk Manajer, Yogyakarta: Graha Ilmu Bambang Riyanto, 2001, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Empat,

Yogyakarta: BPFE

Husein Umar, 2005, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tugas Akhir, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Jonathan Sarwono, 2006, Panduan Cepat dan Mudah SPSS 14, Yogyakarta: C.V Andi Offset

Kasmir, 2008, Bank dan Lembaga Keuangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Malayu, S.P. Hasibuan, 2006, Dasar-dasar Perbankan, Jakarta: PT. Bumi Aksara Munawir, 2007, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Yogyakarta: Liberty Muhamad Natzir, 2003, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia

Soemarso, S.R, 2001, Revisi Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Salemba Empat

Sonny Sumarsono, 2004, Metode Riset Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Graha Ilmu Sutrisno, 2005, Manajemen Keuangan, Edisi Satu, Yogyakarta: Ekonisia

Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alpabeta

Umi Narimawati, 2008, Teknik Analisis Multivariat Untuk Riset Ekonomi, Yogakarta: Graha Ilmu


(6)

Skripsi :

Moch.Rizki, 2004, Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada PT. Pindad Persero Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Sagita Agustina, 2007, Pengaruh Profitabilitas (ROA) Terhadap Struktur Modal Pada PT.Bank Negara Indonesia 46 Persero, Tbk, Universitas Komputer Indonesia, Bandung

Jurnal :

Indra Widjaja dan Faris Kasenda, 2008, Pengaruh Kepemilikan Institusional, Aktiva Berwujud Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Dalam Industri Barang Konsumsi Di BEI, Jurnal Manajemen/Tahun XII,No.02: 139-150

Anizir Ali Murad, 2008, Pengaruh Struktur Modal Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada PT. “X”, Jurnal Prospek, Vol 1 No.2

Dini Kusumawati, 2004, Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Publik yang Tercatat Di BEJ, Jurnal Ekonomi STEI No.4/Th.XIII/27/Oktober-Desember


(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Rizkika Wandasari

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 18 November 1987

Umur : 22 Tahun

Jenis Kelamin : Wanita

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Bangsa : Indonesia

Alamat :Jl. Cisurian Indah No. 109A Rt. 03/15 Ds. Cihideung Lembang-Bandung

II.Pendidikan Formal

Sekolah Dasar Negeri Karyawangi Tahun 1993-1999 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 12 Bandung Tahun 1999-2002 Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Lembang Tahun 2002-2005 Program Studi Keuangan Dan Perbankan Tahun 2005-2008 Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

Program Studi Manajemen Tahun 2008-2010 Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia


(8)

Rizkika Wandasari, Judul Penelitian : “Analisis Profitabilitas Dan Pengaruhnya Terhadap Struktur Modal Pada KUD Sarwa Mukti Cisarua”.

Pembimbing: Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si.,

Profitabilitas merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan tidak terkecuali koperasi. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung menggunakan hutang yang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dan mengurangi penggunaan modal asing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan profitabilitas (ROA), perkembangan struktur modal (DER) dan pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Struktur modal (DER) pada KUD Sarwa Mukti Cisarua. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variabel yaitu Profitabilitas (ROA) sebagai variabel independent (X) dan Struktur modal (DER) sebagai variabel dependent (Y)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif dan kuantitatif, dimana unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini profitabilitas dan struktur modal yang tertera dalam laporan keuangan KUD Sarwa Mukti Ciarua selama 8 tahun dari tahun 2001-2008. Analisis kuantitatif menggunakan analisis regresi linier sederhana, korelasi, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t) dengan bantuan penggunaan program SPSS 15.0 for windows.

Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa perkembangan profitabilitas (ROA) yang berfluktuasi menyebabkan perkembangan struktur modal (DER) yang turut berfluktuasi. Didalam perhitungan didapat korelasi pearson = 0,871 artinya bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut sangat kuat, menunjukkan hubungan linier positif (searah) antara profitabilitas dan struktur modal artinya semakin besar profitabilitas maka semakin kuat hubungan diantara kedua variabel. Sedangkan koefisien determinasinya (Kd) = 75,86% yang artinya profitabilitas (ROA) mempengaruhi struktur modal sebesar 75,86%, sedangkan sisanya 24,14% dipengaruhi oleh faktor lain seperti penjualan susu, mako, dan pasturisasi susu cup. Sedangkan didalam pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t didapatkan t hitung = 4,335 sedangkan nilai t tabel = ± 2,447 dimana t hitung (4,335)> t tabel (2,447)yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima artinya terdapat pengaruh secara signifikan antara profitabilitas (ROA) dengan struktur modal (DER) pada KUD Sarwa Mukti Cisarua.

Kata Kunci : Profitabilitas (ROA), Struktur Modal (DER) dan Laporan Keuangan


(9)

Rizkika Wandasari, “The Analysis Of Profitability And Influence To Capital Structure At KUD Sarwa Mukti Cisarua”.

Advisor of : Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si.,

Profitability is very important for the cooperative enterprise is no exception. Companies that have high profitability tend to use relatively little debt because of high retained earnings are sufficient to finance most of the funding needs and reduce the use of foreign capital. The purpose of this study was to determine the development of profitability (ROA), the development of capital structure (DER) and the influence of profitability (ROA) of Capital Structure (DER) at KUD Cisarua sarwa Mukti. In this study the authors used two variables, namely profitability (ROA) as the independent variable (X) and Capital Structure (DER) as the dependent variable (Y)

The method used in this descriptive and quantitative research, where the unit of analysis used in this research, profitability and capital structure are listed in the financial statements KUD sarwa Mukti Ciarua for eight years from 2001 to 2008. Quantitative analysis using simple linear regression analysis, correlation, coefficient of determination, and hypothesis testing (t test) with the help of the use of SPSS 15.0 for Windows.

The results and discussion indicate that the development of profitability (ROA) is fluctuate causing the development of capital structure (DER) that also fluctuate. In the calculations obtained Pearson correlation = 0.871 means that the relationship between two variables is very strong, showing a positive linear relationship (unidirectional) between profitability and capital structure means greater profitability, stronger relationship between two variables. While the determination coefficient (Kd) = 75.86%, which means that profitability (ROA) affects the capital structure of 75.86%, while the remaining 24.14% influenced by other factors such as the sale of milk, mako, and pasturisasi cup milk. While in testing hypothesis using the t test showed t count = 4.335 while t table value = ± 2.447, where t count (4.335)> t table (2.447) which means that Ho refused and H1 accepted mean there are significant effect between profitability (ROA) with capital structure (DER) at KUD Cisarua sarwa Mukti.


(10)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan ridha-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat pada waktunya dengan judul “Analisis Profitabilitas Dan Pengaruhnya Terhadap Struktur Modal Pada KUD Sarwa Mukti Bandung”.

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat sidang guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen pada Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan, mengingat keterbatasan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran dari semua pihak demi perbaikan penulis dan pengetahuan di masa yang akan datang.

Tidak lupa penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah mendukung penulis dalam pembuatan Skripsi ini, Adapun pihak-pihak tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku rektor Universitas


(11)

dosen pembimbing yang telah banyak sekali memberikan bimbingan, masukan, pengarahan, serta saran dalam penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, sekaligus sebagai penguji sidang skripsi, yang telah banyak membantu dan memberikan saran dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Trustorini Handayani, SE., M.Si., selaku penguji sidang skripsi, yang telah banyak membantu dan memberikan saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Elvira Azis, SE., MT., selaku dosen wali MK-1, yang telah banyak memberikan saran.

6. Segenap staff dosen Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi Manajemen dan staff Sekretariat Jurusan Manajemen, yang telah banyak memberikan bantuan, kemudahan dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Segenap Pemimpin dan Staff KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung yang telah memberikan waktu, tenaga dan bantuannya kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.


(12)

sehingga penulis selalu bersemangat dan termotivasi untuk terus menyelesaikan karya ini. Kalianlah sumber motivasiku.

9. Yudi Ramadhani yang telah banyak memberikan perhatian, pengertian, saran, dorongan dan do’a kepada penulis, sehingga penulis selalu bersemangat dan termotivasi untuk terus menyelesaikan karya ini. 10. Sahabat-sahabat terbaikku (Sheny amaliah, Tri fajar wati, Rima

rachmawati) dan Maria marcellina eka serta Vina mariana kushadi yang telah memberikan dorongan, semangat, dan bantuan serta kebersamannya selama ini.

11. Teman-teman MK 1-3 terima kasih atas bantuannya dan kebersamaannya selama ini. Semoga cita-cita kita tercapai.

Demikianlah, semoga Allah SWT yang membalas segala kebaikan dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, Juli 2010


(13)

1.1Latar Belakang Penelitian

Sekarang ini sering terjadi krisis ekonomi global. Hampir seluruh negara mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi, tidak terkecuali Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya untuk membangkitkan kembali elemen-elemen yang dapat membangkitkan perekonomian Indonesia. Salah satu upaya untuk membangkitkan perekonomian Indonesia adalah melalui para pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi atau badan usaha yang diharapkan dapat membangun kembali perekonomian Indonesia, serta sejalan dengan nilai luhur budaya bangsa. Cepatnya laju perkembangan usaha menyebabkan persaingan yang tajam diantara perusahaan-perusahaan yang ada. Hal ini menuntut kesiapan semua pihak yang terlibat, yaitu pemerintah, kalangan dunia usaha dan masyarakat tidak terkecuali koperasi pada umumnya agar selalu dapat beradaptasi dengan perubahan yang tejadi. Adanya persaingan mengakibatkan setiap perusahaan dituntut untuk lebih mempersiapkan kinerja dalam segala aspek dalam perusahaan sehingga, kelangsungan hidupnya tetap terjaga dan dapat terus bertahan dalam persaingan.

Dalam sistem perekonomian yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, koperasi merupakan salah satu dari 3 kekuatan perekonomian yang saling terkait yaitu perekonomian negara, swasta, dan koperasi. Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan bukan kemakmuran orang seorang yang


(14)

diutamakan dan bangunan yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Koperasi sebagai salah satu sektor kekuatan ekonomi diharapkan dapat dijadikan sebagai soko guru perekonomian Indonesia, karena koperasi merupakan suatu badan usaha yang sesuai dengan demokrasi ekonomi bangsa Indonesia yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk kesejahteraan rakyat.

Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung merupakan salah satu koperasi yang berada di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat yang diharapkan dapat berperan aktif dengan memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan seluruh masyarakat pada umumnya. Selain itu, KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung diharapkan mampu bersaing dan bertahan dalam kondisi perekonomian yang sedang mengalami penurunan seperti saat ini.

Masalah yang umumnya sering terjadi dalam KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung adalah:

1. Sebab Intern

a. Penggunaan aktiva yang belum optimal

b. Penggunaan modal pinjaman untuk operasional masih sangat tinggi dibandingkan penggunaan modal sendiri

c. Kurangnya tenaga kerja yang professional 2. Sebab Ekstern

a. Tingginya persaingan dari perusahaan sejenis b. Kebijaksanaan pemerintah yang kurang mendukung


(15)

Salah satu indikator untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan yaitu melalui analisis Return On Asset (ROA) yang merupakan imbalan hasil dari aktiva yang diinvestasikan. Banyak faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan termasuk koperasi, diantaranya adalah seperti tambahan laba yang dihasilkan untuk satu rupiah pendapatan operasional, efisiensi biaya yang memperhitungkan besarnya biaya yang dikeluarkan, dan faktor lain diluar perusahaan. Return On Asset (ROA) dapat dihitung dengan membandingkan laba yang diperoleh setelah pajak terhadap total asset atau modal perusahaan. Faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah struktur modal yaitu, perimbangan antara modal sendiri dan modal asing. Dalam menghitung profitabilitas ini, modal sendiri dan modal asing tidak diadakan perbedaan dan dianggap sebagai satu kesatuan. Profitabilitas merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan struktur modal suatu perusahaan tidak terkecuali koperasi. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung menggunakan hutang yang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan.

Struktur modal merupakan masalah yang penting pada setiap perusahaan, karena baik buruknya suatu struktur modal akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Struktur modal ini tidak akan lepas dari masalah pemenuhan akan kebutuhan modal yang akan ditarik, karena kesalahan dalam pemilihan modal sendiri atau modal asing akan mempunyai efek kepada posisi keuangan perusahaan yang bersangkutan. Adapun untuk mengukur kemampuan struktur modal perusahaan dalam meningkatkan profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan rasio Debt To Equity Ratio (DER) ini merupakan


(16)

rasio untuk menggambarkan utang dan ekuitas dalam perusahaan termasuk koperasi dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Selain itu, proporsi antara modal sendiri dan modal pinjaman harus sama karena jika modal pinjaman terlalu besar akan memperbesar resiko tidak terbayarnya beban tetap bunga dan pokok pinjaman.

Tabel 1.1 Data ROA dan DER

KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung

Periode

Return On Assets ROA

(%)

Debt to Equity Ratio

DER

(%)

2001 1,77% 216,7%

2002 1,12% 201,5%

2003 1,18% 203,2%

2004 1,15% 187,6%

2005 0,97% 174,4%

2006 (0,55)% 137,4%

2007 0,29% 124%

2008 0,24% 120%

Sumber: Neraca KUD. Sarwa Mukti CisaruaBandung

-50 0 50 100 150 200 250

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

ROA DER

Grafik 1.1 Data ROA dan DER


(17)

Berdasarkan tabel dan grafik 1.1 yang merupakan data survei awal selama periode 2001-2008 yang diperoleh dari laporan keuangan KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung menunjukkan bahwa perkembangan jumlah SHU cenderung mengalami penurunan. Dari hasil wawancara dengan petugas koperasi diketahui penyebab penurunan SHU ini karena koperasi tersebut cenderung lebih banyak menggunakan modal asing atau modal pinjaman untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaannya dibandingkan modal sendiri sehingga mengakibatkan tingkat pengembalian hutang atau kewajiban yang harus dipenuhi oleh koperasi yang bersangkutan pun ikut meningkat. Dan akibat dari nilai penjualan dan pendapatan yang diperoleh lebih kecil dibandingkan biaya yang dikeluarkan. Karena tanpa adanya modal yang memadai baik itu modal sendiri maupun modal asing, perusahaan dalam hal ini koperasi tidak akan dapat melangsungkan usahanya sehingga mengalami kerugian. Dan modal yang digunakan itu tidak sedikit jumlahnya sehingga memerlukan tambahan dan menggunakan modal asing atau modal pinjaman. Oleh sebab itu diperlukan penghitungan yang cukup matang untuk menentukan jenis dan besarnya pinjaman sehingga dengan menggunakan modal pinjaman tetap dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi perusahaan. Selain itu juga, proporsi antara modal sendiri dan modal asing harus tepat karena jika modal pinjaman terlalu besar akan memperbesar resiko tidak terbayarnya kewajiban tersebut.

Tetapi hal itu berbanding terbalik dengan keadaan jumlah hutang karena jumlah hutang pada KUD Sarwa Mukti Cisarua mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya. Namun keadaan jumlah hutang yang mengalami


(18)

penurunan ini merupakan keberhasilan bagi pihak koperasi sehingga total pengembalian hutang yang harus dibayar pihak koperasi berkurang. Namun, keadaan jumlah hutang yang mengalami kenaikan menyebabkan keadaan koperasi memburuk. Karena total pengembalian hutang yang harus dibayar koperasi ikut bertambah. Sehingga, pihak koperasi harus banyak meningkatkan lagi kegiatan usahanya agar seluruh hutang koperasi tersebut terbayar. Pengukuran jumlah hutang ini menggunakan Debt Equity Ratio (DER), DER merupakan salah satu rasio struktur modal yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang perusahaan, dengan demikian dapat dilihat struktur risiko tidak tertagihnya hutang. Penurunan jumlah SHU diatas diduga akibat dipengaruhi struktur modal yang besar dengan menggunakan modal pinjaman yang terlalu tinggi. DER ini harus dijaga pada angka yang tidak terlalu besar untuk menutupi resiko tidak tertagihnya hutang. Karena jumlah hutang yang terlau besar akan membebankan perusahaan untuk membayar kewajiban atau hutang tersebut. DER yang semakin tinggi menunjukkan semakin buruknya struktur modal perusahaan, dan sebaliknya.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang terjadi di KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung maka, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai:

”ANALISIS PROFITABILITAS DAN PENGARUHNYA TERHADAP

STRUKTUR MODAL PADA KUD SARWA MUKTI CISARUA


(19)

1.2Identifikasi Dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari hasil survei awal dapat diidentifikasikan masalah yaitu jumlah SHU cenderung menurun sehingga, tingkat pengembalian hutang atau kewajiban di KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung mengalami peningkatan hal ini disebabkan karena adanya penurunan dari SHU dan biaya yang dikeluarkan koperasi tersebut relatif besar. Dan penggunaan modal pinjaman yang juga terlalu besar dibandingkan penggunaan modal sendiri. Hal ini membuat penulis tetarik untuk meneliti masalah ini.

1.2.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan profitabilitas (ROA) pada KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung

2. Bagaimana perkembangan struktur modal (DER) pada KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung

3. Seberapa besar pengaruh profitabilitas (ROA) terhadap struktur modal (DER) pada KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data, informasi, dan suatu gambaran mengenai profitabilitas Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk


(20)

mengumpulkan data serta laporan keuangan Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung untuk mengetahui profitabilitas (Return On Asset atau ROA) serta untuk mengetahui besarnya pengaruh profitabilitas (ROA) terhadap struktur modal (DER).

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perkembangan profitabilitas (ROA) pada KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung

2. Untuk mengetahui perkembangan struktur modal (DER) pada KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung

3. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas (ROA) terhadap struktur modal (DER) pada KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Akademis

a. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan bagi penulis mengenai kegiatan-kegiatan usaha atau perekonomian koperasi, terutama pengaruh profitabilitas (ROA) terhadap struktur modal (DER) pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung yang diperoleh dengan kenyataan di dunia usaha.


(21)

b. Pihak Lain

Diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan referensi maupun bahan pertimbangan bagi mereka yang mengadakan penelitian lebih lanjut khususnya mengenai pengaruh profitabilitas (ROA) terhadap struktur modal (DER) serta berguna bagi pengembangan ilmu dalam bidang ekonomi.

c. Pengembangan Ilmu Manajemen

Menambah wawasan keilmuan di bidang manajemen terutama tentang profitabilitas (ROA) dan struktur modal (DER).

1.4.2 Kegunaan Praktis a. Bagi Koperasi

Dapat dijadikan landasan bagi penulis untuk memberikan sumbangan saran dan masukan di dalam melaksanakan usaha dan manajemen dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.

b. Bagi Pihak terkait

Sebagai sumber informasi yang dapat bermanfaat dan mengetahui tentang pengaruh profitabilitas (ROA) terhadap struktur modal (DER) pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti Cisarua Bandung.


(22)

1.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sarwa Mukti yang berada di Jl. Kol. Masturi Ds. Jambudipa Kec. Cisarua Kab. Bandung Barat. Telepon (022) 2700365 Fax (022) 2700770.

1.5.2 Waktu Penelitian

Adapun jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Februari Maret April Mei

Minggu Minggu Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pra Survei

2 Usulan Penelitian 3 Pengambilan Data 4 Analisis Data


(23)

2.1.Kajian Pustaka 2.1.1Koperasi

2.1.1.1 Pengertian Koperasi

Koperasi berasal dari kata cooperation yang artinya kerja sama. Koperasi mempunyai peranan dan posisi yang penting dalam memperoleh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional sehingga terwujud masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Keberadaan koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya oleh masyarakat. Kegiatan koperasi yang telah memberikan manfaat bagi masyarakat erupa kebutuhankeuangan dengan memberikan pelayanan simpan pinjam atau perkreditan, kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain.

Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 Pasal 1 menyatakan bahwa:

“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”.

Menurut Soemarso S.R (2002:204) menyatakan bahwa:

“Koperasi merupakan kumpulan dari orang-orang, bukan kumpulan modal.


(24)

Menurut Kasmir (2008:286) menyatakan:

Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan atau kepentingan bersama. Jadi, koperasi merupakan bentukan dari sekelompokan orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi yang didirikannya. Pembentukan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan baik berbentuk barang ataupun pinjaman uang.

Dalam sistem perekonomian yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, koperasi merupakan salah satu dari 3 kekuatan perekonomian yang saling terkait yaitu perekonomian negara, swasta, dan koperasi. Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan bukan kemakmuran orang seorang yang diutamakan dan bangunan yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Koperasi sebagai salah satu sektor kekuatan ekonomi diharapkan dapat dijadikan sebagai soko guru perekonomian Indonesia, karena koperasi merupakan suatu badan usaha yang sesuai dengan demokrasi ekonomi bangsa Indonesia yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk kesejahteraan rakyat.

Jadi koperasi merupakan suatu badan usaha sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat dan soko guru perekonomian nasional yang berdasarkan pada asas kekeluargaan. Meskipun koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya dan tidak berorientasi untuk mengejar laba, tetapi sama dengan badan usaha lainnya koperasi juga perlu mengelola usahanya dengan baik agar dapat memperoleh laba dimana laba tersebut digunakan untuk mensejahterakan anggotanya. Agar tujuan tersebut tercapai maka koperasi perlu dikelola dengan baik salah satunya dengan


(25)

mengelola aspek keuangannya. Sebelum manajer keuangan dalam suatu perusahaan mengambil keputusan keuangan, ia perlu memahami kondisi keuangan perusahaan. Untuk memahami kondisi keuangan perusahaan, diperlukan analisis terhadap laporan keuangan. Selain manajer keuangan, ada beberapa pihak yang perlu memahami kondisi keuangan perusahaan.

Dalam kegiatannya koperasi selalu berlandaskan seperti prinsip-prinsip koperasi sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang No. 25 tahun 1992 Pasal 5, yaitu:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

3. Pembagian SHU dilakukan secara ahli sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal 5. Kemandirian

Kesadaran yang tumbuh secara sukarela dari anggota, akan memberikan kontribusi kekuatan partisipatif dalam jangka panjang sebagai wujud kesetiaan, loyalitas, dan integritas, serta dedikasi anggota terhadap koperasi, sehingga kegiatan dan kehidupan koperasi akan berjalan lancar. Di lain pihak koperasi harus memberikan kontribusi yang seimbang kepada anggotanya.

Setiap anggota koperasi mempunyai hak yang sama dalam pemungutan suara, tanpa memandang pada besar kecilnya modal yang ditanam serta jasa yang diberikan. Namun demikian, hak suara dalam koperasi sekunder dapat diatur dalam anggaran


(26)

dasar dengan mempertimbangkan jumlah anggota dan jasa usaha koperasi anggota secara berimbang. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendirian koperasi pertama-tama harus didorong oleh adanya kesamaan kepentingan ekonomi untuk melakukan usaha. Kegiatan utama koperasi adalah melayani kepentingan para anggota. Ini bukan berarti koperasi tidak boleh melayani pihak-pihak diluar anggota. Titik berat kegiatan koperasi haruslah tetap ditujukan kepada anggota.

2.1.1.2 Prinsip-prinsip Koperasi

Dalam melakukan pengelolaan koperasi, pengurus senantiasa harus mengingat prinsip dasar koperasi. Menurut Pedoman Pengelolaan KSP/USP Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung (2005:1), prinsip dasar koperasi adalah:

1. Keanggotaan koperasi bersifat terbuka dan sukarela, 2. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi,

3. Pembagian SHU diatur atas dasar jasa anggota kepada koperasi, 4. Pembatasan bunga atas modal,

5. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat 6. Pengelolaan usaha bersifat terbuka,

7. Swadaya, swakerta, dan swasembada.

2.1.1.3Fungsi Koperasi

Fungsi koperasi menunjukkan betapa koperasi berperan menjadi sosok lembaga ekonomi yang sangat vital dan strategis baik dalam arti peran kepada


(27)

masyarakat maupun peran bagi Negara secara nasional, khususnya terkait dengan tujuan pendirian koperasi yang memuat tujuan-tujuan yang luhur yang sangat strategis dalam memnuhi tuntutan hidup dan peningkatan kualitas hidup masyarakat

Fungsi koperasi Indonesia menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian Pasal 4 adalah:

1. Alat perjuangan ekonomi untuk mmpertinggi kesejahteraan rakyat, 2. Alat pendemokrasian ekonomi sosial,

3. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia,

4. Alat pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat.

2.1.1.4Sumber-sumber Dana Koperasi

Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang sebagai sumbangan pokok anggota, disamping itu, ditetapkan pula sumbangan wajib kepada para anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat diperoleh dari berbagai lembaga baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta yang kelebihan dana. Secara umum sumber dana koperasi menurut Kasmir (2008:287) adalah:

1. Dari para anggota koperasi berupa a. Iuran Wajib

yaitu sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada periode tertentu. Simpanan wajib ini tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.


(28)

b. Iuran Pokok

yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh masing-masing anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok ini sifatnya permanen, artinya tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

c. Iuran Sukarela 2. Dari luar koperasi

a. Badan Pemerintah b. Perbankan

c. Lembaga swasta lainnya

2.1.1.5Jenis-jenis Koperasi

Salah satu tujuan pendirian koperasi didasarkan kepada kebutuhan dan kepentingan para anggotanya. Masing-masing kelompok masyarakat yang mendirikan koperasi memiliki kepentingan ataupun tujuan yang berbeda. Perbedaan kepentingan ini menyebabkan koperasi dibentuk dalam beberapa jenis sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut.

Jenis-jenis koperasi menurut Kasmir (2008:288) adalah: 1. Koperasi Produksi

Koperasi produksi diutamakan diberikan kepada para anggotanya dalam rangka berproduksi untuk menghasilkan barang maupun jasa. Produksi dapat dilakukan dalam berbagai bidang seperti pertanian atau industri atau jasa 2. Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi dalam kegiatan usahanya adalah menyediakan kebutuhan akan barang-barang pokok sehari-hari seperti sandang, pangan, dan kebutuhan yang berbentuk barang lainnya. Koperasi jenis ini banyak dilakukan oleh karyawan suatu perusahaan dengan menyediakan berbagai kebutuhan bagi para anggotanya.

3. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam melakukan usaha penyimpanan dan peminjaman sejumlah uang untuk keperluan para anggotanya. Koperasi jenis ini sering disebut dengan koperasi kredit yang khusus menyediakan dana bagi anggota yang memerlukan dana dengan biaya murah tentunya.


(29)

4. Koperasi Serba Guna

Koperasi serba guna kegiatannya mencakup ketiga koperasi diatas.

2.1.1.6Keuntungan Koperasi

Keuntungan dari koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada peminjam. Semakin banyak uang yang disalurkan akan memperbesar keuntungan koperasi. Disamping itu, keuntungan lainnya adalah memperoleh biaya-biaya administrasi yang dibebankan kepada peminjam. Kemudian keuntungan juga dapat diperoleh dari hasil investasi lain yang dilakukan di luar kegiatan peminjaman misalnya penempatan uang dalam bidang surat-surat berharga.

Pembagian keuntungan di dalam koperasi simpan pinjam diberikan terutama bagi peminjam yang tidak pernah lalai memenuhi kewajibannya. Keuntungan akan diberikan sesuai dengan jumlah yang dipinjam dalam suatu periode. Semakin besar pinjaman, maka pembagian keuntungan pun semakin besar pula, demikian pula sebaliknya.

Dapat disimpulakan bahwa keuntungan koperasi adalah: 1. Biaya bunga yang dibebankan ke peminjam,

2. Biaya administrasi setiap kali transaksi, 3. Hasil investasi di luar kegiatan koperasi

2.1.1.7Pendirian Koperasi

Pendirian lembaga koperasi cukup sederhana, yaitu cukup dengan minimal 20 orang yang membuat kesepakatan dengan akte notaris, kemudian didaftarkan di


(30)

kanwil departemen Koperasi setempat untuk mendapatkan pengesahannya. Dalam susunan organisasi koperasi rapat pengurus mengangkat pengurus dan pengawas. Sedangkan kegiatan sehari-hari diserahkan kepada pengelola koperasi.

Dalam kegiatan peminjaman koperasi simpan pinjam mengutamakan pemberian pinjaman kepada para anggotanya dengan bunga yang relatif murah sekitar 12 persen setahun. Besarnya pinjaman biasanya dibatasi sampai jumlah tertentu mengingat banyaknya anggota koperasi, sedangkan dana yang tersedia biasanya terbatas. Jika memang para anggota sudah tidak membutuhkan lagi dan dana masih lebih, maka tidak menutup kemingkinan koperasi memberikan pinjaman kepada bukan anggota koperasi.

2.1.2 Profitabilitas

2.1.2.1 Pengertian Profitabilitas

Setiap perusahaan akan melakukan pengukuran terhadap profitabilitas yang diperolehnya. Pengukuran terhadap profitabilitas akan memungkinkan bagi perusahaan dalam hal ini pihak manajemen untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya dengan volume penjualan, jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pemilik perusahaan.

Profitabilitas dapat diukur dalam istilah rupiah absolute, seperti laba bersih, atau berdasarkan rasio. Analisis profitabilitas (profitability analysis) terdiri atas tes yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja laba perusahaan selama tahun tersebut. Hasilnya lalu dipadukan dengan data lainnya guna memprediksi potensi kemampuan


(31)

perusahaan memperoleh laba. Karena dalam jangka panjang perusahaan harus beroperasi dengan laba yang memuaskan agar tetap hidup.

Menurut Agus Sartono (2001:122) menyebutkan:

“Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”.

Menurut Arief Sugiono (2009:63) menyebutkan :

“Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan“.

Profitabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian profitabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut. Profitabilitas atau rentabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal yang digunakan dalam operasi, oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan merupakan ukuran bahwa perusahaan tersebut menguntungkan (profitable). Oleh karena itu, bagi manajemen atau pihak-pihak lain, profitabilitas yang tinggi lebih penting daripada keuntungan yang besar.

Perusahaan akan selalu berusaha untuk mempertinggi laba yang diperolehnya, tetapi yang lebih penting adalah usaha untuk mempertinggi profitabilitasnya. Hal ini dikarenakan bahwa dengan laba yang besar bukanlah menjadi suatu indikator yang mutlak bahwa perusahaan telah beroperasi secara efisien. Tingkat efisien dapat diukur dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dengan kekayaan modal untuk menghasilkan laba tersebut. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa


(32)

profitabilitas adalah mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari volume penjualan, total aktiva dan modal sendiri.

Setiap perusahaan akan melakukan pengukuran terhadap profitabilitas yang diperolehnya. Pengukuran terhadap profitabilitas akan memungkinkan bagi perusahaan dalam hal ini pihak manajemen untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya dengan volume penjualan, jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pemilik perusahaan. Disini perhatian ditekankan pada profitabilitas, karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan yang menguntungkan atau profitable. Tanpa adanya keuntungan akan sangat sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah menguktur efektifitas manajemen berdasarkan hasil.

2.1.2.2 Pengukuran Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas ini dapat mengukur prestasi kerja perusahaan selama periode tertentu sekaligus sebagai bahan evaluasi dan analisis bagi penentu kebijakan periode selanjutnya. Rasio profitabilitas akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini memberi gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan. Dan rasio yang digunakan untuk mengukur profitabiltas adalah Return On Assets (ROA).

Analisis Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu. Analisis ini kemudian bisa


(33)

diproyeksikan ke masa depan untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang.

Cara-cara pengukuran rasio profitabilitas menurut Agus Sartono (2001:123): 1. Gross Profit Margin Ratio

Rasio ini merupakan persentase dari laba kotor dengan penjualan. Semakin besar gross profit margin ratio maka semakin baik keadaan operasi perusahaan karena hal ini menunjukan bahwa cost of good sold lebih rendah dibandingkan sales. Gross profit margin ini sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualan meningkat maka gross profit margin akan menurun, begitu juga sebaliknya.

Rumus Gross Profit Margin:

2. Operating Profit Margin

Operating profit margin disebut juga “operating income ratio” menggambarkan apa yang disebut “pure profit” yang diterima atas penjualan yang dilakukan. Dalam pengertian bahwa jumlah tersebutlah yang benar-benar diperoleh dari hasil perusahaan dengan mengabaikan kewajiban-kewajiban financial lainnya atau laba bersih sebelum bunga serta pajak dibandingkan dengan penjualan.

Gross profit margin = Gross profit x 100%


(34)

Rumus Operating Profit Margin:

3. Operating Ratio

Rasio ini menggambarkan biaya operasi dari setiap rupiah hasil penjualan. Semakin tinggi persentase rasio ini maka semakin buruk kondisi perusahaan tersebut. Atau disebut juga sebagai rasio untuk membandingkan biaya operasi perusahaan dengan penjualan.

Rumus Operating Ratio:

4. Sales Margin (Net Profit Margin)

Merupakan rasio antara laba bersih (net profit) yaitu penjualan yang sudah dikurangi seluruh biaya termasuk pajak dibandingkan dengan penjualannya. Rumus Sales Margin:

Operating Profit Margin = EBIT x 100%

Sales

Operating ratio = HPP + Biaya Operasi x100% Penjualan Bersih

Sales Margin = EAT x 100% Sales


(35)

5. Assets Turnover Ratio

Rasio ini merupakan ukuran tentang sampai seberapa jauh aktiva ini telah dipergunakan di dalam kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa kali operating asset berputar dalam suatu periode teretntu, biasanya satu tahun. Rumus Assets Turnover Ratio:

6. Return On Equity(ROE)

Rasio ini mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri, karena itu dipergunakan angka laba setelah pajak. Rasio ini dinyatakan sebagai berikut:

Rumus Return On Equity (ROE):

7. Return On Assets(ROA)

Rasio ini umum digunakan dalam anlisis profitabilitas. Rasio ini menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan.

Assets Turnover Ratio = Sales x 100% Total Assets

Return On Equity = EAT x 100% Modal Sendiri


(36)

Rumus Return On Assets (ROA):

2.1.2.3Pengertian Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah ukuran mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Dalam rasio profitabilitas ini dapat dikatakan sampai sejauh mana keefektifan dari keselurahan manajemen dalam menciptakan keuntungan bagi perusahaan. Rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah return on assets (ROA) ysng mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba rugi perusahaan. Sebaliknya, apabila ROA yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian.

Rasio ini ditujukan untuk mengetahui keadaan suatu perusahaan perlu dilakukan analisis terhadap laporan keuangan, dengan mengadakan interprestasi maka kita dapat mengetahui perkembangan serta kesehatan perusahaan dalam menjalankan kontinuitas usahanya.

Return On Assets = EBIT x 100% Total Assets


(37)

Menurut Soemarso S.R (2001:446) menyebutkan:

“Analisa rasio profitabilitas yaitu hasil akhir dari berbagai keputusan dan

kebijakan yang dijalankan perusahaan. Analisia rasio profitailitas memberikan jawaban akhir tentang efisien tidaknya perusahaan dalam menghasilkan laba”.

Menurut Arief Sugiono (2009:67) menyebutkan:

“Rasio profitabilitas bertujuan mengukur efisiensi aktivitas perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan“.

Dengan kata lain, rasio profitabilitas ini menunjukkan indikasi tingkat keberhasilan suatu badan dalam menghasilkan pengembalian (return) pada pemilknya. Peningkatan nilai perusahaan digambarkan dengan kejadian-kejadian seperti peningkatan modal perusahaan.

2.1.3 Return On Assets (ROA)

2.1.3.1Pengertian ROA

Analisis ROA mempunyai arti sangat penting sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang bersifat menyeluruh. Karena ROA merupakan ukuran efektivitas suatu manajemen secara keseluruhan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan asset yang tersedia, juga disebut Return On Investment (ROI).

Menurut Sutrisno (2005:238) menyebutkan:

Return On Assets juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT.


(38)

Menurut Malayu Hasibuan (2006: 109) menyebutkan bahwa:

Return On Assets (ROA) adalah perbandingan (rasio) laba sebelum pajak (Earning Before Tax/EBIT) terhadap rata-rata volume usaha dalam periode yang

sama”.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Sumber: Malayu Hasibuan (2006: 109)

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Return On Assets (ROA) merupakan rasio profitabilitas untuk mengukur tingkat pengembalian aktiva dengan membandingkan antara laba sebelum pajak dengan total assets yang dimiliki.

2.1.3.2Kelebihan dan Kelemahan Analisis ROA

Rasio profitabilitas ini digunakan untuk menganalisis serta untuk mengetahui informasi kesehatan suatu perusahaan

Penjelasan mengenai kelebihan dan kelemahan dari analisis ROA ini dikemukakan oleh Munawir (2007 :91-94):

1. Kelebihan-kelebihan analisis Rasio: 1) Sifatnya yang menyeluruh

2) Dengan analisis ROA dapat dibandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaan yang satu dengan perusahaan lain yang sejenis

3) Analisis ROA dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan yang dilakukan oleh divisi/bagian

ROA = EBIT x 100% Total Assets


(39)

4) Analisis ROA juga dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan perusahaan

5) ROA berguna untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk keperluan perencanaan

2. Kelemahan-kelemahan analisis Rasio

1) Sukar dalam membandingkan rate of return suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis

2) Fluktuasi nilai dari uang (daya beli)

3) Dengan menggunakan analisa rate of return atau ROA saja tidak akan dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua perusahaan atau lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang memuaskan

2.1.4 Modal

2.1.4.1Pengertian Modal

Dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam perusahaan serta makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi besar, maka faktor produksi modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi. Mengingat bahwa masalah modal itu mempunyai arti yang begitu banyak dan berbagai macam aspek. Kemudian dalam perkembangannya modal bersifat non-phsycal oriented, dimana pengertian modal ditekankan pada nilai, daya beli meskipun dalam hal ini terdapat penyesuaian pendapat antara pendapat para ahli ekonomi sendiri. Hal tersebut tergantung pada perbedaan titik tolak dan segi mana pengertian modal ditinjau.


(40)

Menurut Bambang Riyanto (2001:18) menyebutkan:

“Modal adalah baik yang berupa barang-barang konkret dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah debet, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di sebelah kredit”.

Perbedaan pendapat para ahli diatas mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam aplikasinya sehingga masing-masing mempunyai acuan untuk menjelaskan tentang apa yang disebut dengan modal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modal adalah kolektivitas dari barang-barang modal yang berada dalam perusahaan dan modal tersebut harus merupakan satu kesatuan ekonomi yang riil, apabila dengan modal itu dapat diperoleh laba yang layak.

Untuk lebih jelas susunan/komponen modal dapat dilihat dari daftar neraca dibawah ini:

Tabel 2.1

Neraca

Aktiva Pasiva

AKTIVA LANCAR

Kas xxx Persediaan xxx Piutang xxx

AKTIVA TETAP

Peralatan xxx Bangunan xxx

Kendaraan xxx

TOTAL AKTIVA TETAP xxx TOTAL AKTIVA xxx

HUTANG LANCAR

Hutang Jangka panjang xxx

EQUITY (MODAL) xxx

xxx


(41)

Disini dapat terlihat bahwa modal merupakan elemen-elemen aktiva suatu neraca yang berupa Aktiva Tetap (Fixed Assets) dan Aktiva Lancar (Current Assets). Oleh karena itu modal yang terletak dalam aktiva suatu neraca disebut juga modal aktif. Dalam modal aktif dibedakan antara Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap, antara lain:

a. Aktiva Lancar adalah aktiva yang lama perputarannya pada umumnya kurang dari 1 (satu) tahun.

b. Aktiva Tetap adalah aktiva yang tidak habis dalam sekali perputaran dan pada umumnya memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) tahun melalui penyusutan yang secara berangsur-angsur.

Modal yang terletak dalam passiva suatu perusahaan disebut juga modal pasif. Modal pasif yaitu modal yang terletak pada passiva suatu neraca yang sekaligus merupakan sumber modal dari perusahaan tersebut. Modal pasif dibedakan sebagai modal asing dan modal sendiri.

2.1.4.2Pengertian Modal Asing

Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang, yang ada saatnya harus dibayar kembali. Sumber modal berdasarkan tingkat risikonya yang mungkin ditanggung perusahaan, modal pasif dapat dibedakan menjadi modal asing dan modal sendiri.


(42)

Menurut Bambang Riyanto (2001:277) menyebutkan:

“Modal Asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya

sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan

modal tersebut merupakan utang, yang pada saatnya harus dibayar kembali”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modal asing adalah modal yang berasal dari pinjaman pihak luar perusahaan yang harus dibayar oleh pihak perusahaan yang diimbangi dengan memberikan kompensasi yang dimana berupa bunga.

Untuk lebih jelasnya, penulis akan menguraikan mengenai jenis-jenis modal asing tersebut:

1. Modal asing jangka pendek (Short Term Debt) adalah modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun.

2. Modal asing jangka menengah (Intermediate Term Debt) adalah utang yang jangka waktu atau umumnya adalah lebih dari satu tahun.

3. Modal asing jangka panjang (Long Term Debt) adalah utang yang jangka waktunya panjang.

2.1.4.3Pengertian Modal Sendiri

Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu, modal sendiri dilihat dari segi likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tidak tertentu waktunya. Modal sendiri selain berasal dari dalam


(43)

perusahaan (sumber intern), yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri dalam perusahaan. Juga dapat berasal dari luar perusahaan (sumber ekstern), yaitu modal yang berasal dari pemilik perusahaan.

Berdasarkan azas ekonomi definisi atau batasan modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan, laba) atau berasal dari pengambil bagian peserta atau pemilik (modal sahan, modal peserta). Modal sendiri ini menjadi tanggungan terhadap keseluruhan risiko perusahaan dan secara yuridis modal ini merupakan jaminan dari kreditur, dimana ciri-ciri modal sendiri adalah sebagai berikut:

1. Dilihat dari aspek kepemilikan modal sendiri adalah milik perusahaan 2. Dilihat dari aspek kuantitas atau jumlah memiliki sifat permanen

3. Dilihat dari spek rentabilitas, imbalan yang diperoleh tergantung pada jumlah laba yang diperoleh perusahaan

4. Dilihat dari aspek risiko, modal sendiri ikut menanggung risiko bila terajdi kerugian

Menurut Bambang Riyanto (2001:21) menyebutkan :

“Modal sendiri atau sering disebut modal badan usaha adalah modal yang

berasal dari perusahaan itu sendiri (cadangan, laba) atau berasal dari pengambil bagian, peserta atau pemilik (modal saham, modal peserta dan lain-lain)”.

Modal sendiri koperasi terdiri dari: 1. Simpanan Pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau sama nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saatmasuk


(44)

menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota.

2. Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota.

3. Cadangan

Cadangan adalah bagian dari sisa hasil usaha yang sisisihkan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota

4. SHU yang Belum Dibagi

Sisa hasil usaha tahun berjalan dibagi sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada koperasi. Dalam hal jenis dan jumlah pembagian sisa hasil telah diatur secara jelas maka bagian yang tidak menjadi hak koperasi diakui sebagai kewajiban. Apabila jenis dan jumlah pembagiannya belum diatur secara jelas, maka sisa hasil usaha tersebut dicatat sebagai sisa hasil usaha belum dibagi dan harus dijelaskan dalam catatan atau laporan keuangan.

2.1.5 Struktur Modal

2.1.5.1Pengertian Struktur Modal

Struktur modal akan mencerminkan bagaimana cara aktiva perusahaan dibelanjai, sehingga struktur modal mencerminkan pula perbandingan baik dalam arti mutlak maupun relatif antara modal sendiri dan modal asing.


(45)

Masalah Struktur modal merupakan masalah yang penting pada setiap perusahaan, karena biak buruknya suatu struktur modal akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi keuangan perusahaan. Suatu perusahaan termasuk koperasi yang mempunyai suatu struktur modal yang kurang baik, yang mana perusahaan mempunyai hutang sangat besar akan memberikan beban yang sangat berat kepada perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Ahmad Rodoni dan Herni Ali (2000:127) menyebutkan:

“Struktur modal atau Capital structure merupakan proporsi atau perbandingan dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan, apakah dengan

menggunakan utang, ekuitas, atau dengan menerbitkan saham”.

Menurut Bambang Riyanto (2001:22) menyebutkan:

“Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan atau perbandingan antara jumlah utang jangka panjang dengan modal

sendiri”.

Dengan demikian struktur modal tercermin pada utang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri. Penggunaan dari jenis masing-masing modal mempunyai pengaruh berbeda terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Penggunaan modal asing akan menurunkan keuntungan perusahaan dikarenakan perusahaan harus membayar bunga yang akan mempengaruhi laba. Sedangkan modal sendiri yang kompensasinya berupa pembayaran dividen yang diambil dari keuntungan setelah pajak.

Masalah struktur modal ini tidak lepas dari masalah pemenuhan akan kebutuhan modal yang akan ditarik, karena kesalah dalam memilih modal pinjaman atau modal asing akan mempunyai efek kepada posisi keuangan perusahaan yang


(46)

bersangkutan. Oleh karena itu, hal ini tidak hanya merupakan masalah bagi perusahaan yang membutuhkan modal saja, melainkan juga menyangkut kepentingan para pembeli modal sehingga dengan demikian para pembeli modal pun mempunyai kepentingan langsung terhadap masalah tersebut.

2.1.5.2Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Struktur modal dalam perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut berkaitan dengan beberapa aspek diantaranya dijelaskan oleh Bambang Riyanto (2001:296-299):

1. Tingkat Bunga

Perusahaan yang merencanakan pemenuhan kebutuhan modal adalah sangat dipengaruhi oleh tingkat bunga yang berlaku pada saat itu. Tingkat bunga akan mempengaruhi pemilihan jenis modal apa yang akan ditarik, dimana perusahaan akan mengeluarkan saham atau obligasi.

2. Stabilitas dari Earning

Perusahaan mempunyai utang (earning) yang stabil akan selalu dapat memenuhi kewajiban financialnya sebagai akibat dari penggunaan.

3. Struktur Aktiva

Perusahaan yang aktivanya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan banyak utang. Aktiva multiguna yang dapat digunakan oleh banyak perusahaan merupakan jaminan yang baik, sedangkan aktiva yang hanya digunakan untuk tujuan tertentu tidak begitu baik untuk dijadikan jaminan.

4. Kadar Resiko dari Aktiva

Tingkat atau kadar resiko dari setiap aktiva didalam perusahaan adalah tidak sama. Makin panjang jangka waktu penggunaan suatu aktiva didalam perusahaa, makin besar derajat resikonya. Dalam artian ekonomis dapat mempercepat tidak digunakannya suatu aktiva, meskipun dalam artian teknis masih dapat digunakan.

5. Besarnya Jumlah Modal yang Dibutuhkan

Besarnya jumlah modal yang dibutuhkan juga mempunyai pengaruh terhadap jenis modal yang ditarik. Apabila jumlah modal yang dibutuhkan dapat dipenuhi hanya dari satu sumber saja, maka tidak perlu mencari sumber lain. Sebaliknya apabila jumlah modal yang dibutuhkan adalah sangat besar, sehingga tidak dapat dipenuhi dari satu sumber saja, maka perlulah dicari sumber lain.


(47)

6. Keadaan Pasar Modal

Keadaan pasar modal sering mengalami perubahan disebabkan karena adanya gelombang konjungtur. Pada umumnya apabila gelombang meninggi (up swing) para investor lebih tertarik untuk menanmkan modalnya dalam saham. 7. Sifat Manajemen

Sifat manajemen akan mempunyai pengaruh yang langsung dalam pengambilan keputusan mengenai cara pemenuhan kebutuhan dana.

8. Besarnya suatu Perusahaan

Perusahaan yang besar dimana sahamnya tersebar sangat luas, setiap perluasn modal saham hanya akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan hilangnya atau tergesernya kendali dari pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan.

9. Profitabilitas

Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan utang yang relatif lebih kecil.

10.Pajak

Bunga merupakan beban yang dapat dikurangkan untuk tujuan perpajakan, dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang terkena tarif pajak.

2.1.5.3Pengukuran Struktur Modal

Rasio dalam pengukuran struktur modal digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang di supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan. Dalam praktek analisa rasio ini dihitung dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER).

Menurut Sutrisno (2005:233) menyebutkan:

“Rasio hutang dengan modal sendiri (Debt to Equity Ratio/DER) merupakan

imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri”.

DER merupakan salah satu rasio yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang perusahaan, dengan demikian dapat dilihat struktur risiko tidak tertagihnya hutang. Semakin tinggi rasio ini akan mengakibatkan modal semakin sedikit dibandingkan hutang,


(48)

dalam pertumbuhan ekonomi perusahaan besarnya hutang tidak boleh melebihi modal sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi. Seharusnya semakin rendah angka rasio ini akan semakin baik bagi perusahaan.

Menurut Arfan Ikhsan dan I.B Teddy Prianthara (2009:105) mengemukakan: Total aktiva (asset) yang dimilki oleh sebuah perusahaan jasa dapat didanai oleh sumber luar (hutang) maupun modal sendiri (baik modal setor atau maupun modal operasional atau laba ditahan), rasio total hutang terhadap total modal sendiri menggambarkan hubungan diantara kedua sumber pendanaan aktiva tersebut. Dihitung dengan total hutang dibagi total modal sendiri. Adapun rumus untuk menghitung rasio hutang adalah:

Sumber: Arfan Ikhsan dan I.B Teddy Prianthara (2009:105)

2.1.6 Hubungan Antara Profitabilitas (ROA) Dengan Struktur Modal (DER) Secara teori profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal dan pengaruhnya dapat bersifat negatif atau positif. Teori yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal didasarkan pada argumentasi Agus Sartono (2001:248) yang menyatakan :

Struktur modal dipengaruhi oleh variabel-variabel berikut: a. Tingkat penjualan

b. Struktur assets

c. Tingkat pertumbuhan perusahaan d. Profitabilitas

Banyak cara yang dapat digunakan dalam menentukan pengaruh struktur modal yang mencerminkan perimbangan antara modal pinjaman dengan seluruh aktiva perusahaan.

DER = Total Hutang x 100% Modal Sendiri


(49)

Secara teori profitabilitas mempengaruhi struktur modal dan pengaruhnya dapat bersifat negatif atau positif, teori ini didasarkan pada argumentasi bahwa jika keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan besar maka hutang akan kecil dan sebaliknya. Karena proporsi penggunaan hutang yang terlalu tinggi membawa implikasi pada risiko kebangkrutan, sehingga jika profitabilitas perusahaan meningkat perusahaan memiliki dana yang banyak untuk melunasi hutang-hutangnya sehingga, dengan meningkatnya profitabilitas perusahaan menyebabkan hutang yang dimiliki perusahaan pun akan berkurang.

Ditinjau dari kepentingan modal sendiri atau pemilik perusahaan, penambahan modal asing hanya dibenarkan kalau penambahan tersebut mempunyai efek finansial yang menguntungkan terhadap modal sendiri.

Profitabilitas adalah ukuran mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Rasio yang dipergunakan adalah return on assets (ROA). Rasio ini mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang dapat diperoleh dari seluruh aktiva yang digunakan.

Untuk memutuskan modal mana yang akan diambil, secara finansial penambahan modal tersebut (modal sendiri atau modal asing) tidak menjadi masalah asal bisa meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dengan kata lain, perimbangan antara modal sendiri dengan modal asing dalam suatu perusahaan akan menentukan struktur modal dari perusahaan. Rasio untuk mengukur struktur modal perusahaan adalah debt to equity ratio (DER).

Karena profitabilitas perusahaan akan mempengaruhi penambahan atau pengurangan hutang sesuai dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan yang


(50)

bersangkutan dengan adanya penggunaan hutang. Jika profitabilitas sedikit proporsi hutang yang akan besar sehingga menimbulkan kewajiban financial, baik dalam bentuk pembayaran bunga maupun angsuran pokok pinjaman. Jika profitabilitas besar proporsi hutang akan kecil atau menurun karena dengan dana yang lebih perusahaan akan mampu memenuhi semua kewajiban finansialnya.

Dari penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa biaya modal yang timbul akibat dari pembentukan struktur modal akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Hal ini dikarenakan biaya modal tersebut akan mengurangi pendapatan perusahaan, dimana ketika biaya modal ini besar maka profitabilitas akan menurun, dan demikian sebaliknya.

2.1.7 Peneliti Terdahulu Dan Jurnal

1. Penelitian Moch.Rizki (2008:83) yang berjudul Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada PT.PINDAD (persero) Bandung Tahun 2001-2004. Dengan menggunakan teknik pengolahan data analisis korelasi Pearson Product Moment, kesimpulan yang di dapat penulis adalah profitabilitas mempunyai hubungan yang sangat kuat dan struktur modal pun mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.

2. Penelitian Sagita Agustina (2007:64) yang berjudul Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada PT. bank Negara Indonesia 46 (Persero) Tbk Tahun 2000-2007. Sama-sama menggunakan analisis korelasi dan regresi linear sederhana, hanya dalam penelitian ini penulis menggunakan rasio hutang yaitu DER sedangkan penelitian Sagita hanya menggunakan rasio


(51)

profitabilitas yaitu ROA saja, kesimpulan yang di dapat penulis Hubungan profitabilitas dan struktur modal bernilai negatif, berbanding terbalik dan pengaruhnya kuat. Yang berarti profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal.

3. Penelitian Indra Widjaja dan Faris Kasenda dalam Jurnal Manajemen/Tahun XII,No.02,Juni 2008: 139-150 yang berjudul Pengaruh Kepemilikan Institusional, Aktiva Berwujud Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Dalam Industri Barang Konsumsi Di BEI. Kesimpulan yang di dapat penulis adalah Profitabilitas berhubungan signifikan dengan struktur modal yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan memiliki koefisien negatif sesuai teori. Hubungan negatif ditunjukkan oleh variabel ini yang mengindikasikan perusahaan akan menggunakan hutang lebih sedikit ketika perusahaan mempunyai profitabilitas yang lebih baik sehingga lebih memilih untuk menggunakan laba ditahan daripada hutang atau modal.

4. Penelitian Anizir Ali Murad dalam Jurnal Prospek, Vol 1 No.2 Juni 2008 yang berjudul Pengaruh Struktur Modal Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada PT.

“X”. Kesimpulan yang di dapat penulis adalah terdapat hubungan yang sangat kuat dan positif antara struktur modal dengan rentabilitas ekonomi sehingga perusahaan memiliki kemampuan dalam mengembalikan pinjamannya kepada pihak kreditur.

5. Penelitian Dini Kusumawati dalam Jurnal Ekonomi STEI No.4/Th.XIII/27/Oktober-Desember 2004 yang berjudul Pengaruh


(52)

Karakteristik Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Publik yang Tercatat Di BEJ. Kesimpulan yang di dapat penulis adalah Profitabilitas berpengaruh secara positif terhadap struktur modal (leverage financial) karena tingginya tingkat keuntungan menyebabkan ketersediaan dana internal yang lebih tinggi, sebagai hasil dari tingginya laba ditahan. Sehingga perusahaan akan lebih menggunakan dana internal daripada dana eksternal untuk membiayai proyek-proyek investasinya.

Tabel 2.2

Hasil Peneliti Terdahulu Dan Jurnal Terkait denganVariabel Peneliti

No Penulis Terdahulu

Judul Kesimpulan Perbedaan Persamaan

1 Moch Rizki Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Pada PT.PINDAD (persero) Bandung Tahun 2001-2004

analisis korelasi menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang kuat dan mempunyai pengaruh yang besar antara sturktur modal dan profitabilitas

Penelitian Moch Rizki menganalisis tentang struktur modal terhadap profitabilitas sedangkan pada penelitian ini membahas tentang profitabilitas terhadap struktur modal Dan menggunakan anaisis korelasi dan regresi sederhana

Sama-sama menganalisis tentang profitabilitas dan struktur modal

2 Sagita Agustina

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada PT. bank Negara Indonesia 46 (Persero) Tbk Tahun 2000-2007 perkembangan profitabilitas yang berfluktuatif menyebabkan perkembangan struktur modal yang turut berfluktuasi. Yang membuktikan bahwa profitabilitas dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan

Penelitian Sagita Agustina menganalisis profitabilitas dan struktur modal namun dalam perhitungannya hanya menggunakan rasio profitabilitas yaitu ROA saja sedangkan penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas yaitu

ROA dan rasio hutang yaitu DER

Sama-sama menganalisis tentang profitabilitas dan struktur modal dan sama-sama menggunakan analisis korelasi, regresi, determinan dan uji t


(53)

3 Indra Widjaja dan Faris Kasenda Pengaruh Kepemilikan Institusional, Aktiva Berwujud Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Dalam Industri Barang Konsumsi Di BEI Profitabilitas berhubungan signifikan dengan struktur modal yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio

(DER) dan memiliki koefisien negatif sesuai teori

Penelitian Indra Widjaja dan Faris Kasenda menganalisis Kepemilikan

Institusional, Aktiva Berwujud Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas

Terhadap Struktur Modal dengan menggunakan analisis deskriptif, pengujian asumsi

(multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas) dan uji hipotesis sedangkan penelitian ini hanya menggunakan 2 variabel yaitu profitabilitas (variabel independen) dan struktur modal (variabel dependen) dan analisisnya menggunakan anaisis korelasi dan regresi sederhana Sama-sama menganalisis tentang profitabilitas dan struktur modal

4 Anizir Ali Murad pengaruh Struktur Modal Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada PT. “X” terdapat hubungan yang sangat kuat dan positif antara struktur modal dengan rentabilitas ekonomi

Penelitian Anizir Ali Murad menganalisis Struktur Modal Terhadap Rentabilitas Ekonomi sedangkan pada penelitian ini membahas tentang profitabilitas terhadap struktur modal

Sama-sama menganalisis tentang struktur modal dan sama-sama menggunakan analisis korelasi, regresi, determinan dan uji t

5 Dini Kusumawati Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Publik yang Tercatat Di BEJ

Profitabilitas berpengaruh secara positif terhadap struktur modal (leverage financial)

Penelitian Dini Kusumawati

menganalisis Karakteristik

Perusahaan Terhadap Struktur Modal dengan menggunakan metode regresi data panel yang berisi observasi time series sedangkan pada penelitian ini membahas tentang profitabilitas terhadap struktur modal

Sama-sama menganalisis tentang struktur modal


(54)

2.2 Kerangka Pemikiran

Suatu perusahaan tidak terkecuali koperasi dalam menjalankan operasionalnya jelas membutuhkan dana dan modal untuk meningkatkan kemampuan perusahaan yang bersangkutan untuk menghasilkan keuntungan yang selanjutnya diharapkan akan meningkatkan kesehatan perusahaan. Begitu pula pada sektor perbankan yang membutuhkan dana untuk menjamin tingkat likuiditasnya dan membutuhkan modal untuk menjamin rasio kecukupan modalnya.

Setelah aktivitas pemenuhan kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk kegiatan operasional perusahaan terpenuhi, maka perusahaan dalam hal ini koperasi akan menentukan berapa besar alokasi untuk masing-masing aktiva serta bentuk-bentuk aktiva yang harus dimiliki oleh perusahaan atau koperasi yang bersangkutan, yang akan nampak pada sisi sebelah kiri neraca. Alokasi untuk masing-masing komponen

aktiva mempunyai pengertian “berapa jumlah rupiah” yang harus dialokasikan untuk

masing-masing komponen aktiva baik aktiva lancar maupun aktiva tetap.

Setiap perusahaan termasuk koperasi akan selalu berusaha untuk dapat mencapai keseimbangan financial, yaitu keseimbangan antara jumlah modal yang tersedia dengan jumlah modal yang dibutuhkan. Terdapat dua kemungkinan penyimpangan dari kondisi keseimbangan tersebut, yaitu kekurangan dana dan kelebihan dana. Kekurangan dana akan mengakibatkan terhambatnya proses produksi, karena perusahaan tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan. Kelebihan dana terjadi apabila dana yang tersedia dan tertanam dalam perusahaan melebihi yang diperlukan untuk membelanjai usahanya. Apabila ditinjau dari segi profitabilitas, dana yang menganggur akan menurunkan profitabilitas, karena tidak


(55)

menghasilkan keuntungan/laba. Selain itu, dana yang berlebihan akan mengakibatkan semakin besarnya kemungkinan terjadinya pemborosan.

Profitabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan Return On Assets (ROA). Return On Assets (ROA) yang dimaksud untuk mengukur perbandingan laba sebelum pajak dengan total asset dalam periode yang sama yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan atau dalam hal ini koperasi yang memiliki struktur modal yang optimum maka akan menunjang kinerja perusahaan itu sendiri.

Menurut Agus Sartono (2001:122) menyebutkan:

“Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”.

Menurut Arief Sugiono (2009:67) menyebutkan:

“Rasio profitabilitas bertujuan mengukur efisiensi aktivitas perusahaan dan

kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan“.

Menurut Malayu Hasibuan (2006: 109) menyebutkan bahwa:

Return On Assets (ROA) adalah perbandingan (rasio) laba sebelum pajak (Earning Before Tax/EBIT) terhadap rata-rata volume usaha dalam periode yang

sama”.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Sumber: Malayu Hasibuan (2006: 109) ROA = EBIT x 100%


(56)

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Return On Assets (ROA) merupakan rasio profitabilitas untuk mengukur tingkat pengembalian aktiva dengan membandingkan antara laba sebelum pajak dengan total assets yang dimiliki.

Rasio dalam pengukuran struktur modal digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang di supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan. Dalam praktek analisa rasio ini dihitung dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER).

Menurut Sutrisno (2005:233) menyebutkan:

“Rasio hutang dengan modal sendiri (Debt to Equity Ratio/DER) merupakan imbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri”.

Menurut Arfan Ikhsan dan I.B Teddy Prianthara (2009:105) mengemukakan: Total aktiva (asset) yang dimilki oleh sebuah perusahaan jasa dapat didanai oleh sumber luar (hutang) maupun modal sendiri (baik modal setor atau maupun modal operasional atau laba ditahan), rasio total hutang terhadap total modal sendiri menggambarkan hubungan diantara kedua sumber pendanaan aktiva tersebut. Dihitung dengan total hutang dibagi total modal sendiri. Adapun rumus untuk menghitung rasio hutang adalah:

Sumber:Arfan Ikhsan dan I.B Teddy Prianthara (2009:105)

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap struktur modal (DER), karena apabila profitabilitas suatu perusahaan besar maka hutang atau kewajiban yang harus dibayar perusahaan kecil.

DER = Total Hutang x 100% Modal Sendiri


(57)

Agus Sartono (2001:248)

Namun, apabila profitabilitas (ROA) suatu perusahaan kecil maka hutang atau kewajiban yang harus dibayar perusahaan yang bersangkutan akan besar karena dalam pemenuhan kebutuhannya perusahaan memerlukan modal dan seringkali menggunakan modal pinjaman atau modal asing.

Dari uraian diatas dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian

Pengaruh Profitabilitas (ROA) Terhadap Struktur Modal (DER)

Profitabilitas (ROA) yang timbul dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan yang bersangkutan.

Variabel X Profitabilitas (ROA)

1. EBIT

2. Total Assets Rumus :

ROA = EBIT x 100% Total Assets

Malayu Hasibuan (2006: 109)

Variabel Y Struktur Modal (DER) 1. Total Hutang

2. Modal Sendiri

Rumus :

DER = Total Hutang x100% Modal Sendiri

Arfan Ikhsan dan I.B Teddy Priantara


(1)

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Penelitian 97

Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Dalam Industri Barang Konsumsi Di BEI yang menyatakan Profitabilitas berhubungan signifikan dengan struktur modal yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER). Dan dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa hubungan kedua variabel sangat kuat.


(2)

98

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang hendak dijawab dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Profitabilitas KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung yang diukur dengan rasio Return On Assets (ROA), mulai tahun 2002 sampai dengan tahun 2008 menunjukkan penurunan dan ROA KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung tidak mencapai target kinerja keuangan koperasi. Ini menunjukkan bahwa ROA KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung masih berada pada kondisi belum sehat. Hal ini disebabkan oleh terjadinya penurunan jumlah SHU yang merupakan profitabilitas KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung dimana biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pendapatan yang diperoleh KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung.

2. Struktur Modal KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung yang diukur dengan rasio Debt to Equity Ratio (DER), mulai tahun 2002 sampai dengan tahun 2008 menunjukkan penurunan tetapi masih berada pada kondisi belum sehat. Hal ini disebabkan oleh masih banyaknya penggunaan modal asing atau modal pinjaman dibandingkan modal sendiri. Sehingga, tingkat pengembalian hutang yang harus dipenuhi KUD sarwa Mukti Cisarua Bandung sangat tinggi.

3. Dari hasil pengujian statistik diperoleh kesimpulan hubungan antara variabel profitabilitas dan struktur modal sangat kuat, menunjukkan hubungan linier positif


(3)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 100

(searah) antara kedua variable artinya semakin besar profitabilitas maka semakin kuat hubungan diantara kedua variabel. Koefisien determinasi (KD) sebesar 75,86%, artinya profitabilitas (ROA) mempengaruhi struktur modal (DER) sebesar 75,86%. Sedangkan sisanya 24,14% dipengaruhi oleh faktor lain seperti pendapatan usaha koperasi lainnya. Dan terdapat pengaruh secara signifikan antara profitabilitas (ROA) dengan struktur modal (DER) semakin besar profitabilitas maka semakin besar pula struktur modal. Hal ini disebabkan oleh masih besarnya hutang-hutang koperasi pada tahun-tahun sebelumnya, yang diakibatkan oleh besarnya penggunaan modal asing dibanding modal sendiri dan meningkatnya total hutang menyebabkan penurunan penggunaan modal sendiri. Sehingga, walaupun profitabilitasnya meningkat struktur modalnya pun ikut meningkat.


(4)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 100

5.2. Saran

1. Profitabilitas KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung masih belum sehat, hal ini berarti KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung sebaiknya lebih meningkatkan profitabilitasnya dengan meningkatkan penjualan di berbagai unit yang ada di koperasi yang akan meningkatkan laba. Selain itu, KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung juga harus lebih efisien dalam penggunaan aktiva agar dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

2. Struktur modal KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung sebaiknya lebih ditingkatkan dan dikembangkan lagi, hal ini dapat dilakukan dengan melakukan perubahan antara modal asing dan modal sendiri yang digunakan secara maksimal modal yang tersedia, yaitu dengan lebih banyak menggunakan modal internal agar perusahaan tidak terlalu dibebani oleh kewajiban kepada pihak lain.

3. Berdasarkan dengan adanya pengolahan data maka sebaiknya hutang-hutang koperasi pada tahun-tahun sebelumnya yang diakibatkan oleh besarnya penggunaan modal asing dibanding modal sendiri harus terus dikurangi karena akan mengakibatkan meningkatnya total pengembalian hutang yang harus dipenuhi oleh koperasi.


(5)

ANALISIS PROFITABILITAS DAN PENGARUHNYA

TERHADAP STRUKTUR MODAL

PADA KUD SARWA MUKTI CISARUA BANDUNG

The Analysis of Profitability And Influence

To Capital Structure

At KUD Sarwa Mukti Cisarua Bandung

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia Oleh :

RIZKIKA WANDASARI 21205831

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

ANALISIS PROFITABILITAS PENGARUHNYA TERHADAP

STRUKTUR MODAL PADA KUD SARWA MUKTI

CISARUA BANDUNG

THE ANALYSIS OF PROFITABILITY INFLUENCE

TO CAPITAL STUCTURE AT

KUD SARWA MUKTI CISARUA BANDUNG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh : Rizkika Wandasari 21205831

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG