5
inklusi adalah 103 pasien yang terdiri dari 71 pasien untuk kelompok glimepiride dan 32 pasien untuk kelompok saxagliptin.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah alat tulis dan lembar pengumpulan data dari rekam medis yang memuat tanggal, nomor rekam medis ,
nama pasien, umur, jenis kelamin, faktor risiko lain seperti dislipidemia, hipertensi, kadar gula darah sewaktu, jenis obat, jumlah obat, aturan pemakaian,
dosis obat, dan obat-obat lain yang dapat mempengaruhi tekanan darah statin, beta-blocker, diuretic thiazide. Sedangkan bahan yang digunakan adalah data
rekam medis pasien stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes di instalasi rawat jalan poli saraf Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
D. Pengambilan dan Analisis Data
Pengambilan data dilakukan di poli saraf Rumah Sakit Bethesda dengan menggunakan sistem komputerisasi yaitu data pasien dicari melalui komputer.
Responden yang diambil adalah responden yang masuk dalam kriteria inklusi yang telah ditentukan. Data yang didapat ditulis dalam instrumen penelitian dan
kemudian dilakukan pengolahan serta analisis data menggunakan software SPSS
Statistical Package for Social Science versi 22.
Target kadar gula darah sewaktu pasien yang tercapai dan tidak tercapai ditentukan dari kadar gula darah sewaktu pasien
≤ 180 mgdL selama 3 bulan berturut-turut. Data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat. Analisis
univariat digunakan untuk menggambarkan karakteristik subyek penelitian yang nantinya terdiri dari: obat diabetes yang diresepkan, pencapaian target kadar gula
darah sewaktu, usia, jenis kelamin, kadar gula darah sewaktu awal, faktor risiko lain, dan obat lain yang mempengaruhi kadar gula darah sewaktu.
Uji hipotesis untuk analisis bivariat adalah uji komparatif kategorik tidak berpasangan dan uji komparatif numerik tidak berpasangan. Uji komparatif
kategorik digunakan untuk membandingkan perbedaan karakteristik responden penelitian, yaitu: jenis kelamin, pencapaian target kadar gula darah sewaktu, kadar
gula darah sewaktu awal responden, faktor risiko lain, dan obat lain yang mempengaruhi tekanan darah serta digunakan untuk membandingkan pemberian
6
jumlah obat, adanya faktor risiko lain, dan pemberian obat lain terhadap pencapaian target kadar gula darah sewaktu yang apabila data yang diperoleh
nanti memenuhi syarat maka dilakukan uji Chi-square bila tidak maka akan dilakukan uji Fisher. Syarat uji Chi-Square adalah bila tidak ada sel yang
mempunyai nilai expected kurang dari lima dengan tabel 2x2 dan 2xK. Dalam penelitian ini, uji komparatif numerik tidak berpasangan dilakukan
dengan menggunakan dua uji yaitu uji t tidak berpasangan dan uji general linear model GLM. Uji t tidak berpasangan nantinya digunakan untuk membandingkan
rata – rata usia pada kelompok glimepiride dan saxagliptin dengan syarat data
harus terdistribusi normal. Uji general linear model GLM digunakan untuk membandingkan rata
– rata kadar gula darah sewaktu antar kelompok pada kadar gula darah sewaktu sebelum terapi, dilanjutkan bulan pertama, kedua, dan ketiga
setelah terapi.
HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Karakteristik Subyek Penelitian
Karakteristik subyek penelitian dikelompokkan berdasarkan obat antidiabetik yang diresepkan, usia, jenis kelamin, kadar gula darah sewaktu di
awal, faktor risiko, dan obat lain yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Keberhasilan mencapai target kadar gula darah sewaktu dapat dilihat melalui
kadar gula darah sewaktu yaitu ≤180 mgdL selama 3 bulan kontrol berturut-turut
dan tidak adanya serangan stroke ulang. Kadar gula darah sewaktu di awal didapatkan dari pengukuran kadar gula darah sewaktu yang dilakukan pertama
kali sebelum pasien mendapatkan terapi glimepiride ataupun saxagliptin. Usia, jenis kelamin, faktor risiko lain, dan obat lain yang digunakan didapat dari rekam
medis pasien. Pada penelitian ini diperoleh sebanyak 103 pasien dengan jumlah masing-masing untuk kelompok yang diresepkan glimepiride 71 pasien dan untuk
kelompok yang diresepkan saxagliptin sebanyak 32 pasien. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Tabel I. Karakteristik Subyek Penelitian Pasien Stroke Iskemik dengan Faktor Risiko Diabetes di
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Karakteristik
Jumlah n Persentase
n = 103 Obat diabetes
Glimepiride Saxagliptin
71 32
68,93 31,07
Pencapaian Target Kadar
Gula Darah Sewaktu
Tercapai ≤ 180 mgdL
Tidak tercapai 180 mgdL
30 73
29,12 70,88
Jenis kelamin Laki
– laki Perempuan
52 51
50,48 49,52
Kadar Gula Darah Sewaktu
Awal mgdL 180
180 – 189
190 – 199
200 – 219
220 – 239
≥ 240 17
4 21
12 49
16,50 3,88
20,40 11,65
47,57
Faktor risiko Dislipidemia
Hipertensi 46
45 44,66
43,69 Obat lain yang
mempengaruhi GDS
Statin Beta blocker
Diuretik thiazide 39
1 37,86
0,97
Data pada Tabel I menunjukkan karakteristik pasien stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Pasien yang
mendapatkan terapi glimepiride sebanyak 71 orang 68,93 sedangkan saxagliptin sebanyak 32 orang 31,07. Pasien yang kadar gula darah sewaktu
mencapai target sebanyak 30 orang 29,12 dan pasien yang tidak mencapai target sebanyak 73 orang 70,88.
Hasil karakteristik subyek penelitian berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa pasien stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes paling
banyak terjadi pada laki – laki yaitu sebanyak 52 orang 50,48. Hal ini serupa
dengan penelitian Aliah dkk. 2007 yang menyatakan bahwa kasus stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes lebih banyak dialami oleh laki-laki.
Karakteristik subyek penelitian pasien stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes menunjukkan rata-rata kadar gula darah sewaktu awal paling banyak
≥ 240 mgdL. American Diabetes Association pada tahun 2013 juga menetapkan ambang kadar gula darah sewaktu pada seseorang yang didiagnosis diabetes yaitu
200 mgdL. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Karakteristik pasien stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes berdasarkan faktor risiko lain yang paling tinggi adalah dislipidemia yaitu
sebanyak 46 orang 44,66. Menurut Pramono 2009 salah satu faktor risiko terjadinya stroke iskemik yang paling sering muncul adalah dislipidemia.
Dislipidemia mengacu pada kondisi dimana terjadi abnormalitas profil lipid dalam plasma.
Karakteristik pasien stroke iskemik dengan faktor risiko diabetes berdasarkan penggunaan obat lain yang dapat meningkatkan kadar gula darah
sewaktu adalah pada penggunaan obat golongan statin yaitu sebanyak 39 orang 37,86. Hasil penelitian Koh et al. 2010 menunjukkan bahwa obat golongan
statin seperti simvastatin dan atorvastatin dapat mempengaruhi kadar gula dalam darah, sehingga pemakaiannya perlu diawasi.
Tabel II. Perbandingan Karakteristik Subyek Penelitian antara Kelompok Glimepiride dan
Kelompok Saxagliptin
Karakteristik Kelompok
Glimepiride Kelompok
Saxagliptin Nilai p
n = 71 n = 32
Jenis kelamin Laki
– laki 37
52,11 15
46,88 0,609
Perempuan 34
47,89 17
53,12 Pencapaian Target
Kadar Gula Darah Sewaktu
Tercapai ≤ 180 mgdL
18 25,35
12 37,5
0,209 Tidak tercapai
180 mgdL 53
74,65 20
62,5 Kadar Gula Darah
Sewaktu Awal mgdL
180 – 189
7 9,86
10 31,25
0,348 190
– 199 2
2,82 2
6,25 200
– 219 15
21,13 6
18,75 220
– 239 9
12,67 3
9,38 ≥ 240
38 53,52
11 34,37
Faktor risiko Dislipidemia
30 42,25
16 50
0,116 Hipertensi
34 47,89
11 34,37
0,174 Faktor risiko
Obat lain yang mempengaruhi
GDS Statin
21 29,58
18 56,25
0,238 Beta-blocker
1 3,12
0,117
uji Fisher
Tabel II menunjukkan perbedaan proporsi karakteristik subyek penelitian antara kelompok glimepiride dengan kelompok saxagliptin yang dianalisis
menggunakan uji chi square bila data memenuhi syarat dan uji fisher bila data tidak memenuhi syarat serta uji t tidak berpasangan untuk mengukur rata-rata usia
9
pada antar kelompok. Usia, jenis kelamin, pencapaian target kadar gula darah sewaktu, kadar GDS awal pada kelompok glimepiride dan kelompok saxagliptin
tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Karakteristik subyek kedua kelompok berdasarkan faktor risiko lain yaitu dislipidemia dan hipertensi sama karena
memiliki p 0,05.
B. Hubungan antara Jumlah Obat, Faktor Risiko Lain, dan Obat Lain