Hubungan antara Jumlah Obat, Faktor Risiko Lain, dan Obat Lain

9 pada antar kelompok. Usia, jenis kelamin, pencapaian target kadar gula darah sewaktu, kadar GDS awal pada kelompok glimepiride dan kelompok saxagliptin tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Karakteristik subyek kedua kelompok berdasarkan faktor risiko lain yaitu dislipidemia dan hipertensi sama karena memiliki p 0,05.

B. Hubungan antara Jumlah Obat, Faktor Risiko Lain, dan Obat Lain

Terhadap Pencapaian Target Kadar Gula Darah Sewaktu Tabel III. Pengaruh Penyakit Penyerta dan Obat Lain Terhadap Pencapaian Target Kadar Gula Darah Sewaktu Faktor Pencapaian target kadar gula darah sewaktu 95 Confidence Interval of the Difference Tercapai ≤ 180 mgdL Tidak tercapai 180 mgdL RR p N n Faktor risiko 13 22,8 44 77,2 0,817 0,116 Dislipidemia Tidak Ya 17 37 29 63 Hipertensi Tidak 20 34,5 38 65,5 1,187 0,174 Ya 10 22,2 35 77,8 Obat lain 16 25 48 75 0,855 0,238 Statin Tidak Ya 14 35,9 25 64,1 Beta Blocker Tidak 29 28,4 73 71,6 3,517 0,291 Ya 1 100 uji Fisher Dari tabel III dapat dilihat bahwa nilai p yang dihasilkan dari pengaruh faktor risiko lain terhadap pencapaian kadar gula dalam darah yang optimal menghasilkan nilai p 0,05 sehingga disimpulkan bahwa dislipidemia dan hipertensi tidak menunjukkan keterkaitan dengan pencapaian target kadar gula dalam darah. Menurut penelitian Muliawati 2015, hipertensi merupakan faktor risiko dari penyakit stroke iskemik, terlebih pada pasien yang sudah memiliki penyakit diabetes melitus. Hasil penelitian Riyadina dan Rahajeng 2013 memperlihatkan bahwa hipertensi mempunyai risiko 4 kali mengalami penyakit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 stroke, sedangkan dislipedima mempunyai risiko 2 kali mengalami penyakit stroke. Analisis dari pengaruh obat lain yang digunakan terhadap pencapaian target kadar gula darah sewaktu menunjukkan nilai p 0,05 untuk penggunaan golongan statin, dan beta blocker. Maka dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh terhadap pencapaian target kadar gula darah sewaktu dari golongan obat tersebut. Hasil ini kurang sesuai dengan pernyataan Luman 2014 yang menyatakan bahwa statin dapat menurunkan sintesis dari endogen kolesterol, dengan adanya inhibisi produk reaksi HMG-CoA reduktase, dan memiliki efek pleiotropik terhadap plak aterosklerotik. Dari hasil meta analisis dapat dilihat bahwa terdapat hubungan antara statin dengan tidak terkontrollnya kadar glikemik. Pusat Informasi Obat Nasional tahun 2015 menyatakan bahwa beta bloker dapat sedikit memperburuk kondisi toleransi glukosa sehingga akan mengganggu respons metabolik dan autonomik terhadap hipoglikemia. Obat golongan ini perlu dihindarkan pada pasien dengan kondisi diabetes. Hasil risk relative yang didapat menggambarkan bahwa pasien yang tidak mempunyai dislipidemia mempunyai probabilitas stroke 0,817 kali lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang mempunyai dislipidemia. Pasien yang tidak mempunyai hipertensi mempunyai probabilitas stroke 1,187 kali lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang mempunyai hipertensi. Sedangkan pasien yang tidak menggunakan obat golongan statin mempunyai probabilitas stroke 0,855 kali lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang menggunakan obat golongan statin, dan pasien yang tidak menggunakan obat golongan beta-blocker mempunyai probabilitas stroke 3,517 kali lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang menggunakan obat golongan beta-blocker. 11

C. Perbandingan Tingkat Pencapaian Target Kadar Gula Darah Sewaktu

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kadar Gula Darah Puasa dan 2 Jam Post Prandial Mahasiswa Obesitas dan Normoweight dengan Riwayat Orangtua Menderita Diabetes Melitus Tipe II di FK USU Tahun 2014

2 58 110

HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH SAAT MULAI DIRAWAT DENGAN DEFISIT NEUROLOGIS PASIEN STROKE ISKEMIK Hubungan Kadar Glukosa Darah Saat Mulai Dirawat Dengan Defisit Neurologis Pasien Stroke Iskemik.

0 4 15

HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH SAAT MULAI DIRAWAT DENGAN DEFISIT NEUROLOGIS PASIEN STROKE ISKEMIK Hubungan Kadar Glukosa Darah Saat Mulai Dirawat Dengan Defisit Neurologis Pasien Stroke Iskemik.

0 3 15

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU DENGAN KEJADIAN STROKE ISKEMIK ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Kadar Gula Darah Sewaktu Dengan Kejadian Stroke Iskemik Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

1 4 15

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU DENGAN KEJADIAN STROKE ISKEMIK ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Kadar Gula Darah Sewaktu Dengan Kejadian Stroke Iskemik Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 2 21

Perbandingan tingkat pencapaian kadar gula darah optimal antara glimepiride dan saxagliptin pada pasien stroke iskemik faktor risiko diabetes.

0 1 56

Perbandingan tingkat pencapaian target tekanan darah antara lisinopril dan valsartan pada pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi.

0 5 71

Perbandingan tingkat pencapaian target tekanan darah antara lisinopril dan valsartan pada pasien stroke iskemik dengan faktor risiko hipertensi

1 1 69

KORELASI KADAR LAJU ENDAP DARAH DENGAN NILAI ASPECTS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK

0 0 7

Gambaran kadar gula darah dan derajat keparahan stroke pada pasien stroke iskemik trombotik. - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 19