Sistem Informasi Laporan harian Ritasi Dan BBM PD Kebersihan Kota Bandung Selatan

(1)

i

ABSTRAK

Secara umum prosedur dalam pembuatan laporan harian ritasi dan bbm di

PD Kebersihan kota Bandung masih dilakukan secara pencatatan, salah. Dimana

prosedur tersebut dirasakan masih kurang efektif dan efisien karena masih

dilakukan secara manual. Oleh karena itu sangat diperlukan suatu rancangan

sistem pencatatan laporan harian dan ritasi bbm guna membantu dan

mempermudah dalam proses pengimputan data laporan.

Untuk mendukung pembuatan sistem ini dalam penelitian penulis

menggunakan metode observasi dan wawancara serta penggunaan metodologi

pengembangan perangkat lunak prototype. Perangkat lunak yang digunakan

dalam membangun system ini adalah PHP , Macromedia Dreamweaver 8 dan

server basisdata Mysql 5.

Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat membantu dalan proses

pencatatan laporan harian ritasi dan bbm pada PD Kebersihan kota Bandung.


(2)

ii

ABSTRACT

In general, the procedure in making daily reports ritasi and gasoline in PD

Kebersihan bandung still done recording, either. Where these procesures are

perceived less effective and efficient because it is still done manually. It is

therefore needed a design system for recording the daily report and ritasi fuel in

order to assist and facilitate the process of data entry was reported.

To support the creation of this system in the research the writer uses the

method of observation and interviews as well as the use of prototype software

development methodologies. The software used in building this system is PHP,

Macromedia Dreamweaver 8 and MySQL database.

With the existence of this system is expected to assist in process a daily

report ritasi and gasoline in PD Kebersihan bandung.


(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan canggih telah membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Terutama teknologi informasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat termasuk instansi pemerintah maupun swasta. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan hidup manusia dari waktu ke waktu yang semakin komplek dan memicu pola pikir manusia untuk dapat menciptakan inovasi baru yang sesuai dengan tuntutan zaman pada sekarang ini .Hal ini dilakukan agar segala aktivitas kehidupan dapat dilaksanakan dengan mudah efektif dan efisien.

Teknologi informasi adalah salah satu contoh produk teknologi yang telah berkembang pesat yang dapat membantu mempermudah manusia dalam mengolah data serta menyajikan sebuah informasi yang berkualitas. Untuk menghasilkan sebuah informasi tersebut, diperlukan suatu alat bantu atau media untuk mengolah beraneka-ragam data agar dapat disajikan menjadi sebuah informasi yang bermanfaat. Komputer merupakan sarana media informasi yang dijadikan sebagai alat bantu yang diyakini dapat membantu proses penanganan yang dihadapi, dengan adanya komputer ini manusia akan dapat lebih mudah dan cepat dalam mengakses data dibandingkan dengan cara manual yaitu media alat tulis yang lambat.


(4)

2

PD Kebersihan adalah perusahaan jasa kebersihan yang bergerak dalam bidang persampahan untuk mewujudkan kondisi kota yang bersih dan memupuk pendapatan. PD Kebersihan dituntut harus bekerja secara profesional dalam kegiatan pekerjaannya. Salah satunya yaitu dalam pembuatan laporan harian ritasi & bbm yang harus cepat dan tepat.

Agar pegawai dapat bekerja lebih baik, maka pihak perusahaan harus dapat menciptakan suatu sistem aplikasi yang dapat memudahkan bagi pegawai dalam melakukan pekerjaannya, terutama dalam proses penginputan data untuk pembuatan laporan harian. Melalui sistem aplikasi, proses penginputan data dapat dilakukan secara cepat dan akurat.

Dengan menggunakan teknologi, semua dapat dilakukan dengan cepat dan tepat waktu. Sistem aplikasi yang merupakan sebuah perangkat lunak komputer, memberikan kemudahan dalam mengerjakan pekerjaan dengan cepat dan mudah.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mempunyai gagasan untuk membuat “SISTEM INFORMASI LAPORAN HARIAN RITASI & BBM PD KEBERSIHAN ”. Oleh karena itu penulis bermaksud untuk melakukan penelitian sebagai bahan yang diperlukan untuk pembuatan laporan.

Dengan nantinya terdapat sistem informasi laporan ritasi & bbm pada PD Kebersihan tersebut di harapkan mampu memudahkan bagi pegawai dalam menginputkan data-data untuk pembuatan laporan harian.


(5)

3

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

Dengan melihat masalah-masalah pokok pada latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Dalam pembuatan sistem informasi laporan harian ritasi & bbm masih dilakukan secara manual sehingga dalam pengerjaannya belum bisa optimal.

2. Belum tersedia suatu database untuk menyimpan data laporan harian ritasi & bbm PD Kebersihan sehinga memungkinkan terjadi kehilangan arsip.

b. Rumusan Masalah

Dengan melihat masalah-masalah pokok pada latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan sistem informasi laporan yang masih manual ke sistem yang terkomputerisasi agar dapat mendukung kemudahan bagi pegawai.

2. Bagaimana membangun suatu database agar proses penyimpanan data laporan harian ritasi & bbm akan menjadi efisien dan efektif .

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Maksud dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan adalah untuk mengembangkan sistem yang sudah ada ke sistem yang lebih mudah digunakan


(6)

4

dan cepat dalam pengerjaannya, sedangkan tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk :

1. Untuk mengembangkan sistem informasi laporan harian ritasi & bbm yang sedang berjalan pada PD Kebersihan.

2. Memudahkan dalam penyimpanan data laporan harian ritasi & bbm dan keakuratan data.

1.4. Metode Pengembangan Sistem

Untuk mencapai tujuan dalam mengembangkan perangkat lunak untuk sistem informasi laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan Bandung ini, peneliti menggunakan metode pendekatan terstruktur. Metode pendekatan terstruktur merupakan metode yang berorientasikan pada data.

Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini adalah Metode Prototype. Metode Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user). Prototype membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai yang sulit untuk diidentifikasi.

Adapun tahapan-tahapan dari metode prototype adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini analisis


(7)

5

kebutuhan pemakai, baik yang meliputi model interface, teknik prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

b. Mengembangkan prototype. Pada tahap kedua ini, analisa sistem bekerja sama dengan pemrogram dalam mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesanan permodelan sistem yang akan dibangunnya.

c. Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh pemesan atau pemakai.

d. Mengadakan sistem operasional. Melalui pemrogram berdasarkan permodelan sistem yang telah disepakati oleh pemesan sistem.

e. Menguji sistem operasional. Pada tahap ini pemrogram akan melakukan uji coba baik menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan baik dan benar, sesuai dengan kebutuhan pemesan.

f. Menentukan sistem operasional. Apakah dapat diterima oleh pemesan atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan harus dibongkar semuanya dimulai dari awal lagi.

g. Jika sistem telah disetujui, maka tahap terakhir adalah melakukan implementasi sistem.


(8)

6

1.5. Batasan Masalah

Dalam penyusunan tugas laporan ini diberikan batasan masalah agar dalam penjelasannya nanti akan lebih mudah, terarah dan sesuai dengan yang diharapkan.

Adapun batasan-batasan tersebut antara lain :

1. Sistem yang akan dibangun adalah sistem penginputan laporan harian ritasi & bbm untuk setiap kendaraan dan pekerja yang bertugas.

2. Untuk pengolahan data hanya dapat dilakukan oleh pegawai dalam hal ini adalah pihak dari PD kebersihan.

3. Sistem yang dibangun hanya untuk penginputan kendaraan yang beroperasi dan tidak.

4. Sistem yang dibangun tidak menangani pegawai yang beroperasi untuk menginputkan laporan ritasi & bbm sendiri.

1.6. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Penelitian mengenai pengembangan sistem aplikasi ini dilakukan di PD Kebersihan yang bertempat di Jln Surapati No 126 Bandung. Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu selama kurang lebih satu bulan, terhitung dari tanggal 05 Juli – Agustus 2010.

Adapun jadwal penelitian selama penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah :


(9)

7

Tabel 1.1

Jadwal kegiatan kerja praktek

No

Jadwal Kegiatan

Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan Data

2

Analisis Kebutuhan

3

Perancangan Sistem

4

Pembuatan Program

5 Evaluasi 6 Pendokumentasian


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan canggih telah membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Terutama teknologi informasi yang sangat dirasakan oleh masyarakat termasuk instansi pemerintah maupun swasta. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan hidup manusia dari waktu ke waktu yang semakin komplek dan memicu pola pikir manusia untuk dapat menciptakan inovasi baru yang sesuai dengan tuntutan zaman pada sekarang ini .Hal ini dilakukan agar segala aktivitas kehidupan dapat dilaksanakan dengan mudah efektif dan efisien.

Teknologi informasi adalah salah satu contoh produk teknologi yang telah berkembang pesat yang dapat membantu mempermudah manusia dalam mengolah data serta menyajikan sebuah informasi yang berkualitas. Untuk menghasilkan sebuah informasi tersebut, diperlukan suatu alat bantu atau media untuk mengolah beraneka-ragam data agar dapat disajikan menjadi sebuah informasi yang bermanfaat. Komputer merupakan sarana media informasi yang dijadikan sebagai alat bantu yang diyakini dapat membantu proses penanganan yang dihadapi, dengan adanya komputer ini manusia akan dapat lebih mudah dan cepat dalam mengakses data dibandingkan dengan cara manual yaitu media alat tulis yang lambat.


(11)

2

PD Kebersihan adalah perusahaan jasa kebersihan yang bergerak dalam bidang persampahan untuk mewujudkan kondisi kota yang bersih dan memupuk pendapatan. PD Kebersihan dituntut harus bekerja secara profesional dalam kegiatan pekerjaannya. Salah satunya yaitu dalam pembuatan laporan harian ritasi & bbm yang harus cepat dan tepat.

Agar pegawai dapat bekerja lebih baik, maka pihak perusahaan harus dapat menciptakan suatu sistem aplikasi yang dapat memudahkan bagi pegawai dalam melakukan pekerjaannya, terutama dalam proses penginputan data untuk pembuatan laporan harian. Melalui sistem aplikasi, proses penginputan data dapat dilakukan secara cepat dan akurat.

Dengan menggunakan teknologi, semua dapat dilakukan dengan cepat dan tepat waktu. Sistem aplikasi yang merupakan sebuah perangkat lunak komputer, memberikan kemudahan dalam mengerjakan pekerjaan dengan cepat dan mudah.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mempunyai gagasan untuk membuat “SISTEM INFORMASI LAPORAN HARIAN RITASI & BBM PD KEBERSIHAN ”. Oleh karena itu penulis bermaksud untuk melakukan penelitian sebagai bahan yang diperlukan untuk pembuatan laporan.

Dengan nantinya terdapat sistem informasi laporan ritasi & bbm pada PD Kebersihan tersebut di harapkan mampu memudahkan bagi pegawai dalam menginputkan data-data untuk pembuatan laporan harian.


(12)

3

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

Dengan melihat masalah-masalah pokok pada latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Dalam pembuatan sistem informasi laporan harian ritasi & bbm masih dilakukan secara manual sehingga dalam pengerjaannya belum bisa optimal.

2. Belum tersedia suatu database untuk menyimpan data laporan harian ritasi & bbm PD Kebersihan sehinga memungkinkan terjadi kehilangan arsip.

b. Rumusan Masalah

Dengan melihat masalah-masalah pokok pada latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan sistem informasi laporan yang masih manual ke sistem yang terkomputerisasi agar dapat mendukung kemudahan bagi pegawai.

2. Bagaimana membangun suatu database agar proses penyimpanan data laporan harian ritasi & bbm akan menjadi efisien dan efektif .

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Maksud dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan adalah untuk mengembangkan sistem yang sudah ada ke sistem yang lebih mudah digunakan


(13)

4

dan cepat dalam pengerjaannya, sedangkan tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk :

1. Untuk mengembangkan sistem informasi laporan harian ritasi & bbm yang sedang berjalan pada PD Kebersihan.

2. Memudahkan dalam penyimpanan data laporan harian ritasi & bbm dan keakuratan data.

1.4. Metode Pengembangan Sistem

Untuk mencapai tujuan dalam mengembangkan perangkat lunak untuk sistem informasi laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan Bandung ini, peneliti menggunakan metode pendekatan terstruktur. Metode pendekatan terstruktur merupakan metode yang berorientasikan pada data.

Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini adalah Metode Prototype. Metode Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user). Prototype membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai yang sulit untuk diidentifikasi.

Adapun tahapan-tahapan dari metode prototype adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini analisis


(14)

5

kebutuhan pemakai, baik yang meliputi model interface, teknik prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

b. Mengembangkan prototype. Pada tahap kedua ini, analisa sistem bekerja sama dengan pemrogram dalam mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesanan permodelan sistem yang akan dibangunnya.

c. Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh pemesan atau pemakai.

d. Mengadakan sistem operasional. Melalui pemrogram berdasarkan permodelan sistem yang telah disepakati oleh pemesan sistem.

e. Menguji sistem operasional. Pada tahap ini pemrogram akan melakukan uji coba baik menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan baik dan benar, sesuai dengan kebutuhan pemesan.

f. Menentukan sistem operasional. Apakah dapat diterima oleh pemesan atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan harus dibongkar semuanya dimulai dari awal lagi.

g. Jika sistem telah disetujui, maka tahap terakhir adalah melakukan implementasi sistem.


(15)

6

1.5. Batasan Masalah

Dalam penyusunan tugas laporan ini diberikan batasan masalah agar dalam penjelasannya nanti akan lebih mudah, terarah dan sesuai dengan yang diharapkan.

Adapun batasan-batasan tersebut antara lain :

1. Sistem yang akan dibangun adalah sistem penginputan laporan harian ritasi & bbm untuk setiap kendaraan dan pekerja yang bertugas.

2. Untuk pengolahan data hanya dapat dilakukan oleh pegawai dalam hal ini adalah pihak dari PD kebersihan.

3. Sistem yang dibangun hanya untuk penginputan kendaraan yang beroperasi dan tidak.

4. Sistem yang dibangun tidak menangani pegawai yang beroperasi untuk menginputkan laporan ritasi & bbm sendiri.

1.6. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Penelitian mengenai pengembangan sistem aplikasi ini dilakukan di PD Kebersihan yang bertempat di Jln Surapati No 126 Bandung. Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu selama kurang lebih satu bulan, terhitung dari tanggal 05 Juli – Agustus 2010.

Adapun jadwal penelitian selama penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah :


(16)

7

Tabel 1.1

Jadwal kegiatan kerja praktek

No

Jadwal Kegiatan

Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan Data

2

Analisis Kebutuhan

3

Perancangan Sistem

4

Pembuatan Program

5 Evaluasi 6 Pendokumentasian


(17)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Pengertian sistem menurut JOG [05] : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Menurut Gbd [94] sistem dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik sistem adalah “suatu susunan teratur gagasan atau konsepsi yang saling tergantung” sedangkan sistem fisik dilihat dari contohnya seperti sistem peredaran darah, sistem transportasi, sistem komputer dapat diartikan “sebuah sistem yang terdiri dari bagian - bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”. Dengan demikian sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi sarena suatu maksud, tujuan, atau sasaran. Sistem fisik lebih dari sekedar bentuk konseptual, karena dapat memperlihatkan kegiatan atau prilaku.


(18)

2.1.1 Elemen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut dengan supra system. Misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar disebut dengan supra system. Kalau dipandang industri adalah suatu sistem maka perusahaan adalah subsistem-nya. Sedangkan menurut (JOG05) elemen sistem informasi dibagi menjadi blok-blok, yaitu:

a. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


(19)

c. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat”(tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakse data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu teknisi (humanware atau brainnware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. Misalnya teknisi adalah operator komputer, pemrogram, operator pengolah kata, spesialis komunikasi, analis sistem, penyimpanan data dan lain sebagainya.

e. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak komputer untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu di organisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi data yang baik juga berguna umtuk


(20)

efisiensi kapasitas penyimpanan data. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak yang disebut DBMS (database management system).

f. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahn-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau ciri–ciri tertentu yaitu sebagai berikut:


(21)

Gambar 2.1 Karakteristik suatu sistem

Sumber : Jogiyanto (2002:89)

a. Komponen Sistem

Pada suatu sistem terdiri dari beberapa atau sejumlah komponen yang saling berhubungan atau berinteraksi antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya atau bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan dan dalam komponen sistem ini atau elemen–elemen sistem ini dapat berupa subsistem yang lebih kecil.

b. Batasan (boundary)

Batasan sistem merupakan garis besar abstraksi yang memisahkan antara sistem dan lingkungannya, batas sistem ini juga menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.


(22)

c. Lingkungan luar sistem (environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang terdapat diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem, lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut, lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.

d. Penghubung (interface)

Penghubung sistem merupakan suatu media antara satu sub sistem dengan yang lainnya, melalui penghubung ini memungkinkan sumber–sumber mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

e. Masukan Sistem (input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan kedalam sistem, masukan ini dapat berupa energi manusia, data model, bahan baku, layanan atau lainnya, input atau masukan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu, serial input, probable input, dan feedback input.

f. Keluaran (output)

Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, pembuangan keluaran sistem dapat merupakan masukan untuk susbsistem yang lain atau menuju kepada suatu sistem, definisi lain ialah output


(23)

merupakan hasil dari porses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem.

g. Pengolah Sistem (proses)

Pengolahan atau proses merupakan perubahan dari masukan atau input menjadi keluaran proses ini mungkin dilakukan oleh mesin, orang atau komputer.

h. Sasaran (objective)

Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem serta keluaran yang akan dihasilkan suatu sistem, serta dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya, karena tujuan ini merupakan target atau sasaran akhir yang akan dicapai oleh sustu sistem.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

a. Sistem Abstrak

Sistem yang berisi gagasan atau konsep. (Contoh : Sistem Teologi -> hubungan Manusia, Alam dan Allah)

b. Sistem Fisik

Sistem yang secara fisik dapat dilihat. (Contoh: Sistem Komputer, Sistem Transportasi, Sistem Perguruan Tinggi) 2. Sistem Deterministik dan Probabilistik


(24)

a. Sistem Deterministik

Sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat. (Contoh: Sistem Komputer)

b. Sistem Probabilistik

Sistem yang tidak dapat diprediksi dengan pasti karena

mengandung unsur probabilitas. (Contohnya: Sistem

Evapotranspirasi, Sistem Serapan Hara, Sistem Fotosintesis) 3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

a. Sistem Tertutup

Sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. (Contohnya: Sistem Reaksi Kimia dalam Tabung Reaksi yang terisolasi)

b. Sistem Terbuka

Sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan

dipengaruhi oleh lingkungan. (Contohnya: Sistem Tanah)

4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

a. Sistem Alamiah

Sistem yang terjadi secara alamiah tanpa campur tangan manusia. (Contohnya: Sistem Tata Surya)

b. Sistem Buatan Manusia

Sistem yang dibuat oleh manusia. (Contohnya: Sistem Komputer, Sistem Mobil, Sistem Telekomunikasi)


(25)

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

a. Sistem Sederhana

Sistem yang tidak rumit atau sistem dengan tingkat kerumitan rendah. (Contohnya: Sistem Sepeda, Sistem Mesin Ketik, Sistem Infiltrasi Tanah)

b. Sistem Kompleks

Sistem yang rumit. (Contohnya: Sistem Otak Manusia, Sistem Komputer, Sistem Keseimbangan Hara Essensial dalam Tanah)

2.2. Pengertian Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Robert N. Anthony dan John Dearden menyebut keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.

Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu sistem? Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

“Informasi sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimannya, yang menggambarkan suatu


(26)

kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.” [Jog99]

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

1) Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

2) Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

3) Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektip dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut LAD [05] Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. “Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen- komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi”.


(27)

2. “Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi”.

3. “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Adapun Robert A Leitch dan K. Roscoe Davis dalam JOG [05] :“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam pembuatan sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pembuatan sistem antara lain, metodologi pendekatan sistem dan pengembangan sistem.

2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

Dilihat dari permasalahan yang ada maka laporan ini menggunakan suatu pendekatan ataupun penyelesaian dengan menggunakan pengembangan


(28)

Sistem Development Life Cycle (SDLC), SDLC ini berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setaiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu analisis, desain dan implementasi. Setiap kegiatan SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil kegiatan (deliverable).

2.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Untuk mencapai tujuan dalam mengembangkan perangkat lunak untuk sistem laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan Bandung ini, peneliti menggunakan metode pendekatan terstruktur. Metode pendekatan terstruktur merupakan metode yang berorientasikan pada data.

Metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini adalah Metode Prototype. Metode Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user). Prototype membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai yang sulit untuk diidentifikasi.

Adapun tahapan-tahapan dari metode prototype adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini analisis sistem akan melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai, baik yang meliputi model interface, teknik prosedural, maupun dalam teknologi yang akan digunakan.


(29)

b. Mengembangkan prototype. Pada tahap kedua ini, analisa sistem bekerja sama dengan pemrogram dalam mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada pemesanan permodelan sistem yang akan dibangunnya.

c. Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh pemesan atau pemakai.

d. Mengadakan sistem operasional. Melalui pemrogram berdasarkan permodelan sistem yang telah disepakati oleh pemesan sistem.

e. Menguji sistem operasional. Pada tahap ini pemrogram akan melakukan uji coba baik menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa sistem dapat berlangsung dengan baik dan benar, sesuai dengan kebutuhan pemesan.

f. Menentukan sistem operasional. Apakah dapat diterima oleh pemesan atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan harus dibongkar semuanya dimulai dari awal lagi.

g. Jika sistem telah disetujui, maka tahap terakhir adalah melakukan implementasi sistem.

2.4.3 Alat Bantu Analsisis

1) Flow Map

Block chart berfungsi untuk memodelkan input, proses maupun transaksi dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Block chart


(30)

harus memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi yang terjadi [Kri04].

Flowchart adalah bagan yang menunjukkan aliran di dalam program atau prosedur secara logika [Jog05]

2) Diagram Kontek

Keadaan sistem secara umum dan hubungan-hubungan sistem tersebut dengan komponen-komponen diluar sistem atau sistem yang lain dapat digambarkan secara logika dengan diagram konteks. Definisi diagram konteks adalah penggambaran semua elemen-elemen yang terlibat dalam suatu sistem dan elemen-elemen yang terlibat dalam suatu sistem arus data yang masuk ke dalam sistem dan luar sistem digambarkan dengan jelas.

Diagram konteks meliputi beberapa sistem antara lain : 1. Kelompok pemakai, organisasi atau pihak lain. 2. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan. 3. Data dihasilkan oleh sistem.

4. Penyimpangan data.

5. Batasan antara sistem yang dirancang dengan lingkungan.

3) Data Flow Diagram (DFD)

Diagram alir atau DFD (Data Flow Diagram) adalah representasi dari suatu sistem yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta seluruh keterlibatan diantara bagian-bagian yang ada. Sistem yang dimaksud berupa sistem otimatis, manual atau gabungan dari


(31)

keduanya. Diagram arus data ini digunakan untuk menggambarkan berapa hal meliputi komponen-komponen dalam sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal dan tujuan data serta penyimpanan data.

Simbol-simbol yang digunakan oleh diagram arus data adalah sebagai berikut :

1. Kesatuan Luar (Exsternal Entity)

Merupakan kesatuan (entity) diluar lingkungan sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada lingkungan luarnya yang akan memberikan masukan (input) atau menerima keluaran (output) dan dari sistem kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi kotak.

2. Arus Data (Data Flow)

Menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses. Disimbolkan dengan suatu panah yang mengalir diantara proses, simpanan data (data store), dan kesatuan luar (external entity).

3. Proses (Process)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang yang akan keluar dari proses. Simbol yang digunakan untuk proses


(32)

ini adalah lingkaran, dimana aliran data yang masuk dan ditransformasikan ke aliran data keluar.

4. Simpanan Data (Data Store)

Suatu simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau arsip. Dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal pararel. Keuntungannya supaya mempermudah pemakai (user) yang kurang menguasai bidang computer. Untuk lebih mengerti sistem yang akan dikembangkan/dikerjakan.

4) Kamus Data

Kamus data dapat merupakan hasil property dari data. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi anatara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database.


(33)

5) Perancangan Basis Data

A. Normalisasi

Konsep utama dari model data relational yang digunakan dalam mengembangkan model konseptual adalah normalisasi, yaitu suatu proses pengelompokan elemen data pada suatu tabel yang menyatakan entitas tersebut. Normalisasi sangat membantu dalam menjelaskan struktur logis dari data dalam suatu sistem informasi dengan beberapa kelebihan, yaitu :

1. menghindari dari ketergantungan yang tidak diharapkan dari penyisipan, penghapusan dan updating.

2. jika data yang baru ditambahkan, update terhadap struktur data dapat diminimasi, idependensi data dapat dilevelkan karena perubahan yang tidak terjadi atau kecil pengaruhnya pada program aplikasi lainnya yang mengakses pada database.

3. fleksibel, karena bersifat umum terhadap bagaimana data tersebut diakses.

Teknik normalisasi ini dapat membantu dalam merancang sistem informasi baik yang menggunakan database maupun file konvensional.

Proses normalisasi melalui tiga tahap, yaitu aturan bentuk normal yang digunakan biasanya sebagai berikut :


(34)

1. Bentuk Normal Pertama

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika atomik, yaitu tidak ada atribut berulang pada suatu skema relasi dan tidak duplikasi, yaitu nilai dari atribut tidak ada yang bernilai ganda.

2. Bentuk Normal Kedua

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika

a. sudah memenuhi bentuk normal kesatu

b. semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer atau tidak ada ketergantungan fungsi sebagian (Partical Functional Dependency).

3. Bentuk Normal Ketiga

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika

a. sudah memenuhi bentuk normal kedua

b. setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transif terhadap kinci primer.Contoh pada tahap kedua sudah menjadi bentuk normal ketiga karena semua atribut tergantung pada primary key.

B. Tabel Relasi

Relasi tabel atau Constraint Integrity Table adalah tabel yang berisikan daftar keterkaitan data yang terjadi dalam langkah atau


(35)

batasan yang berlaku bila dikenakan proses terhadap data seperti insert, update dan delete.

2.5. Faktor Pengujian Software

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white box. Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori: (1) fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang


(36)

(2) kesalahan interface

(3) kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal (4) kesalahan kinerja,

(5)inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Berbeda dengan pengujian white box, pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Pengujian black box harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut :

a) Bagaimana validitas fungsional diuji.

b) Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik. c) Apakah sistem akan sangat sensitive terhadap harga input tertentu. d) Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi.

e) Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh sistem.


(37)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang bergerak dalam usaha jasa pelayanan kebersihan di Kota Bandung. Sebagai Badan Usaha Milik Daerah maka seluruh permodalannya berasal dari asset yang dipisahkan dari asset Pemerintah Kota Bandung. PD.Kebersihan didirikan pada tahun 1985 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor : 02/PD/1985. Perusahaan Daerah Kebersihan dibentuk untuk menggantikan peran dan fungsi pelayanan pengelolaan kebersihan atau kebersihan kota yang sebelumnya diselenggarakan oleh Dinas Kebersihan Kota yang merupakan alih status dari Dinas Kebersihan Kota, oleh karena itu seluruh modal dasarnya berasal dari asset eks Dinas Kebersihan Kota demikian pula personilnya.

Tugas pokok dari PD Kebersihan sendiri adalah menyelenggarakan pelayanan jasa kebersihan dibidang persampahan untuk mewujudkan kondisi kota yang bersih dan memupuk pendapatan.

Tujuan PD Kebersihan :

a. Peningkatan kemampuan SDM yang memiliki kompetensi dalam bidang pengelolaan sampah.


(38)

b. Peningkatan kemampuan sarana dan prasarana operasional, penerapan teknologi tepat guna dan mengarah kepada teknologi sesuai tuntutan perkembangan.

c. Peningkatan kemampuan pembiayaan pengelolaan sampah untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan secara optimal.

d. Peningkatan kemitraan dengan masyarakat dan swasta untuk keterpaduan dalam perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan sampah.

Fungsi PD Kebersihan :

a. Penyelenggaraan pengelolaan kebersihan dibidang persampahan kota meliputi penyapuan, pengumpulan, pengangkutan, pembuangan dan pengelolaan akhir.

b. Penyelenggaraan usaha jasa pelayanan kebersihan dibidang persampahan.

Visi dan Misi PD Kebersihan : Visi

Terwujudnya Kota Bandung Bersih dari Sampah Melalui Pengembangan Sistem Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan.

Misi

1. Mengembangkan kemampuan SDM dengan basis kompetensi pengelolaan sampah kota.


(39)

2. Mengembangkan sistem pengelolaan sampah dengan basis teknologi tepat guna dan mengarah kepada teknologi tinggi sesuai dengan tuntutan perkembangan.

3. Mengembangkan sistem pembiayaan pengelolaan sampah yang mampu mendukung penyelenggaraan pelayanan secara optimal.

4. Mengembangkan sistem pengelolaan sampah dengan pola kemitraan dengan masyarakat dan swasta.


(40)

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sumber : PD Kebersihan


(41)

3.3 Deskripsi kerja

Deskripsi tugas atau job description adalah suatu rincian yang menujukan posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas tugas yang harus dilakukan. Deskripsi tugas perlu dibuat agar masing – masing bagian mngerti akan kedudukan didalam organisasi. Deskripsi tugas yang ada di PD Kebersihan Kota Bandung :

1. Walikota adalah orang yang ikut bertanggung jawab terhadap perusahaan, selain itu juga ikut memberi kebijakan tentang perusahaan.

2. Badan pengawas adalah orang yang mengawasi kinerja dari Dirut Perusahaan yang bertanggung jawab pada gubernur.

3. Direktur Utama adalah orang yang mempunyai hak memberi keputusan atau kebijakan terhadap perusahaan.

4. Satuan Peneliti adalah orang atau badan yang bertugas membantu Dirut dalam memberi keputusan atau kebijakan perusahaan.

5. Satuan Pengawas Intern adalah orang atau badan yang bertugas membantu dirut dalam mengawasi bawahannya dalam perusahaan. 6. Direktur Umum adalah orang yang bertugas mengatur dan

memutuskan di bidang umum atau lingkungan perusahaan.

7. Direktur Teknik & Operasional adalah orang yang bertugas mengatur dan bertanggung jawab dilapangan.


(42)

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisa sistem merupakan proses memilah-milah suatu permasalahan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil untuk dipelajari guna mempermudah permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisa sistem merupakan cara pemecahan masalah yang terjadi dalam spesifikasi sistem baru.

Pada tahap analisa diperlukan suatu pendekatan analisa guna menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin muncul pada tahap berikutnya, yaitu perancangan sistem baru. Karena pada tahap ini merupakan tahapan yang sangat penting, pendekatan yang dilakukan adalah mendefinisikan masalah pada sistem yang sedang berjalan dan sekaligus melakukan evaluasi setiap cara kerja sistem yang sedang berjalan berdasarkan prosedur-prosedur yang ada. Sehingga akan diketahui permasalahannya serta kesulitan apa saja yang dihadapi oeh sistem yang sedang berjalan, apa saja pengaruhnya dan harus diperhatikan validasinya terhadap sasaran sistem yang dirancang sebelum dilakukan perbaikan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Dalam pelaksanaan kegiatan pencatatan laporan ritasi dan bbm, PD Kebersihan mengeluarkan beberapa dokumen berupa formulir sebagai bukti


(43)

dari pelaksanaan kegiatan pencatatan laporan ritasi dan bbm yang telah dilakukan, dokumen yang dimaksud adalah :

1. Data Mobil

Nama Dokumen : Data Mobil

Sumber : Surat kendaraan bermotor Rangkap : 1 (Satu)

Fungsi : Digunakan sebagai keterangan tentang kendaraan Elemen Data : No_Mobil, Jenis_Mobil, Kapasitas, Berat_Mobil 2. Data Pengemudi

Nama Dokumen : Data Pengemudi Sumber : Identitas pengemudi Rangkap : 1 (Satu)

Fungsi : Digunakan sebagai keterangan tentang identitas pengemudi

Elemen Data : Id_Pengemudi, Nama_Pengemudi, Alamat, No_Telepon

3. Data TPS

Nama Dokumen : Data TPS

Sumber : Surat keterangan pertanahan Rangkap : 1 (Satu)

Fungsi : Digunakan untuk mengetahui lokasi TPS


(44)

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Prosedur yang terlibat dalam sistem informasi laporan ritasi dan bbm PD Kebersihan sebagai berikut :

1. Pengemudi mengisi formulir yang didalamnya terdapat keterangan kendaraan apa yang akan dikemudikan dan lokasi TPS yang akan didatangi.

2. Pegawai menginput data formulir yang telah diisi oleh pengemudi kedalam laporan harian ritasi dan bbm dalam bentuk aplikasi Microsoft excel.

3. Data yang sudah diinput di print out dalam dua rangkap satu untuk bagian administrasi dan kesejahteraan dan satu untuk pengarsipan.

4.1.2.1 Flow Map

Flow map adalah diagram yang menunjukan aliran data berupa formulir-formulir atau pun keterangan-keterangan berupa dokumentasi yang mengalir atau beredar didalam suatu sistem. Dalam bagan ini menjelaskan urutan proses pengolahan data menjadi laporan harian ritasi dan bbm yang diterapkan pada PD Kebersihan.


(45)

Gambar 4.1 Flowmap yang sedang berjalan Keterangan Flowmap :

1. A = Pengarsipan untuk laporan di bagian Litbang 2. B = Pengarsipan untuk laporan di bagian Admin

4.1.2.2 Diagram Kontek

Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukkan dan keluaran dari sistem. Diagram kontek dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.


(46)

Gambar 4.2 Diagram Konteks yang sedang berjalan

4.1.2.3 Data Flow Diagram

Data flow diagram berfungsi untuk mengambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan, disamping itu juga mengambarkan hubungan entitas luar yang keterkaitan sistem dengan lingkungannya.


(47)

Gambar 4.3 DFD level 1 yang sedang berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Berjalan

Sistem informasi yang digunakan di PD kebesihan masih mengunakan cara manual,dalam pencatatannya masih menggunakan pencatatan manual dengan menggunakan Microsoft exel.dan untuk setiap hasil laporan yang dicatat tidak bisa disave karena tidak menggunakan database.sehingga untuk setiap data yang hendak diperlukan untuk diubah data tersebut susah untuk dirubah kembali.


(48)

4.2. Usulan Perancangan Sistem

Usulan perancangan sistem adalah mengubah atau memperbaiki sistem informasi laporan ritasi bbm dan premium di PD kebersihan yang sudah ada untuk dirancang kembali sehingga hasil dari perancangan yang diusulkan dapat memperbaiki dan mempercepat kerja dari karyawan litbang di dalam PD kebersihan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem informasi bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sistem yang diusulkan sebagai penyempurnaan dari sistem yang sedang berjalan, sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan dilakukan secara manual sedangkan sistem yang diusulkan akan lebih terkomputerisasi.

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur yang di usulkan dimaksudkan untuk membangun sistem informasi laporan harian ritasi & bbm di PD Kebersihan yang lebih baik dari sistem sebelumnya.


(49)

4.2.2.1 Flow Map

Diagram alir atau flowmap merupakan bagan alir sistem yang menggambarkan suatu prosedur didalam sistem. Berikut merupakan flowmap yang diusulkan untuk PD Kebersihan :


(50)

4.2.2.2 Diagram Konteks


(51)

4.2.2.3 Data Flow Diagram

! "

#

$ %

&

& &


(52)

4.2.2.4 Kamus Data

Kamus data dapat merupakan hasil property dari data. Dengan

menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

Tabel 4.1 Kamus Data Form Tambah Data

Nama Data : Tambah Data

Bentuk Data : Form Tambah Data

Arus Data : Proses 1

Penjelasan : Berisi inputan laporan harian kerja

Struktur Data :

No, No_Mobil, Nama_Pengemudi, Jenis, Rrit1, Bbm1, Rrit2, Bbm2, Rship1, Rship2, Vship1, Vship2, Bruto, Tara, Netto, Lrit1, Lrit2, Lrit3, Lrit4, Ket

Tabel 4.2 Kamus Data Form Edit Data

Nama Data : Edit Data

Bentuk Data : Form edit Data


(53)

Penjelasan

Struktur Data

a. Tampilan input p Premium).

: Berisi edit laporan harian kerja

:

No, No_Mobil, Nama_Pengemudi, Je Rrit1, Bbm1, Rrit2, Bbm2, Rship1, R Vship1, Vship2, Bruto, Tara, Netto, L Lrit2, Lrit3, Lrit4, Ket

t penambahan data untuk laporan ritasi dan BBM

Gambar 4.7 Tampil data

Jenis, , Rship2,

, Lrit1,


(54)

b. Tampilan edit pe Premium).

4.2.3. Evaluasi Te Sistem yang program, sehingga dijadikan suatu info sebagai tempat meny efisien daripada sistem

penambahan data untuk laporan ritasi dan BBM (

Gambar 4.7 Edit data

erhadap Sistem yang Diusulkan/Dirancang ng kami usulkan ini menggunakan sistem yan

memudahkan bagi user dalam mengolah d formasi. Selain itu juga tersedia database yan nyimpan data. Kesimpulannya sistem ini lebih e tem yang sedang berjalan.

(solar dan

ang berbasis data untuk ang berguna efektif dan


(55)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan sebelumnya terdapat beberapa masalah yang dapat mengurangi efektifitas dan efesiensi tentang laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan. Dengan dibangunnya sistem informasi laporan ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Dengan adanya sistem informasi laporan ini, dapat mempermudah pengerjaan laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan .

2. Sistem informasi laporan yang di buat dapat di implementasikan dengan baik pada PD Kebbersihan setelah melalui tahap pengujian.

5.2 Saran

Untuk mengoptimalkan kinerja sistem ini, maka laporan ini mengusulkan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan :

1. Dalam pengembangan selanjutnya, ada baiknya bagi mahasiswa yang meneruskan sistem informasi ini agar ditambahkan fasilitas lain sehingga bisa mengoptimalkan kinerja sistem informasi itu sendiri. 2. Perlu dilakukan pengecekan selama beberapa kali kedepan terhadap

sistem informasi ini, apakah sistemnya berjalan sesuai dengan harapan apakah terjadi kerusakan/error.


(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan sebelumnya terdapat beberapa masalah yang dapat mengurangi efektifitas dan efesiensi tentang laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan. Dengan dibangunnya sistem informasi laporan ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Dengan adanya sistem informasi laporan ini, dapat mempermudah pengerjaan laporan harian ritasi & bbm pada PD Kebersihan .

2. Sistem informasi laporan yang di buat dapat di implementasikan dengan baik pada PD Kebbersihan setelah melalui tahap pengujian.

5.2 Saran

Untuk mengoptimalkan kinerja sistem ini, maka laporan ini mengusulkan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan :

1. Dalam pengembangan selanjutnya, ada baiknya bagi mahasiswa yang meneruskan sistem informasi ini agar ditambahkan fasilitas lain sehingga bisa mengoptimalkan kinerja sistem informasi itu sendiri. 2. Perlu dilakukan pengecekan selama beberapa kali kedepan terhadap

sistem informasi ini, apakah sistemnya berjalan sesuai dengan harapan apakah terjadi kerusakan/error.


(57)

SISTEM INFORMASI LAPORAN HARIAN RITASI &

BBM PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG SELATAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Hera Muharam NIM. 10507616 Miftah Farid NIM. 10507630 Dhannes Anugrah NIM. 10507660

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(58)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR GAMBAR...viii

DAFTAR SIMBOL...ix

BAB I PENDAHULUAN………...1

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan………. 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah……….. 3

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan………... 3

1.4. Metode Pengembangan Sistem... 4

1.5. Batasan Masalah ………..6

1.6. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ………6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1.Pengertian Sistem... 8

2.1.1.Elemen Sistem... 9

2.1.2.Karakterisitik Sistem... 11

2.1.3.Klasifikasi Sistem... 14

2.2.Pengertian Informasi... 16

2.3.Pengertian Sistem Informasi... 17

2.4.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 18

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem... 18

2.4.2. Metode Pengembangan Sistem... 19

2.4.3. Alat Bantu Analisis... 20

1) Flow Map... 20


(59)

3) Data Flow Diagram... 21

4) Kamus Data... 23

5) Perancangan Basis Data... 24

a) Normalisasi... 24

b) Tabel Relasi... 25

2.5.Faktor Pengujian Software... 26

BAB III PROFIL PERUSAHAAN... 28

3.1.Tinjauan Umum Perusahaan... 28

3.2.Struktur Organisasi Perusahaan... 31

3.3.Deskripsi Kerja...32

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN... 33

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan...33

4.1.1.Analisis Dokumen... 33

4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang Berjalan... 35

4.1.2.1. Flow Map ... 35

4.1.2.2. Diagram Kontek... 36

4.1.2.3. Data Flow Diagram... 37

4.1.3.Evaluasi Sistem yang berjalan... 38

4.2.Usulan Perancangan Sistem... 39

4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem... 39

4.2.2.Perancangan Prosedur yang Diusulkan...39

4.2.2.1. Flow Map... 40

4.2.2.2. Diagram Kontek... 41

4.2.2.3. Data Flow Diagram ... 42

4.2.2.4. Kamus Data... 43


(60)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 46 5.1.Kesimpulan……….……….. 46 5.2.Saran……….………. 46 Daftar Pustaka


(61)

Daftar Pustaka

[Jog05] H.M Jogiyanto, 2005. Analisis dan Desain Sistem

Informasi:Pendekatan Terstruktur Teori dan Aplikasi Bisnis. Edisi ketiga, Andi Offset : Yogyakarta

[Jog99] Jogiyanto Hartono. 1999. Pengenalan Komputer. Yogyakarta :

Penerbit Andi.

[Gdb94] Davis Gordon B, 1994, Management System Information, PT. Midas Surya Grafindo, Jakarta.

[Lad05] Ladjamudin, Al-Bahra Bin. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. 2005.

[Kris04] Kristanto Andri, 2004. Rekayasa Perangkat Lunak (Konsep Dasar). Gava Media : Yogyakarta

Online :

http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id/Review Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak/12 Juli 2005


(62)

SISTEM INFORMASI LAPORAN HARIAN RITASI & BBM

PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG SELATAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Hera Muharam NIM. 10507616

Miftah Farid NIM. 10507630

Dhannes Anugrah NIM. 10507660

Bandung, ... 2010

Pembimbing Jurusan,

(R.Fenny Syafariani S.Si,M.Stat) NIP. 4127. 70. 26. 016

Pembimbing Lapangan,

(Nana Suhana AMd) NIK. 859501338

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Dadang Munandar, S.E., M.Si. NIP. 4127. 70. 26. 019


(1)

SISTEM INFORMASI LAPORAN HARIAN RITASI &

BBM PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG SELATAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Hera Muharam NIM. 10507616 Miftah Farid NIM. 10507630 Dhannes Anugrah NIM. 10507660

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR SIMBOL... ix

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan………. 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah……….. 3

1.3. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan………... 3

1.4. Metode Pengembangan Sistem... 4

1.5. Batasan Masalah ………..6

1.6. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ………6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1.Pengertian Sistem... 8

2.1.1.Elemen Sistem... 9

2.1.2.Karakterisitik Sistem... 11

2.1.3.Klasifikasi Sistem... 14

2.2.Pengertian Informasi... 16

2.3.Pengertian Sistem Informasi... 17

2.4.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 18

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem... 18

2.4.2. Metode Pengembangan Sistem... 19

2.4.3. Alat Bantu Analisis... 20

1) Flow Map... 20


(3)

3) Data Flow Diagram... 21

4) Kamus Data... 23

5) Perancangan Basis Data... 24

a) Normalisasi... 24

b) Tabel Relasi... 25

2.5.Faktor Pengujian Software... 26

BAB III PROFIL PERUSAHAAN... 28

3.1.Tinjauan Umum Perusahaan... 28

3.2.Struktur Organisasi Perusahaan... 31

3.3.Deskripsi Kerja...32

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN... 33

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan...33

4.1.1.Analisis Dokumen... 33

4.1.2.Analisis Prosedur yang sedang Berjalan... 35

4.1.2.1. Flow Map ... 35

4.1.2.2. Diagram Kontek... 36

4.1.2.3. Data Flow Diagram... 37

4.1.3.Evaluasi Sistem yang berjalan... 38

4.2.Usulan Perancangan Sistem... 39

4.2.1.Tujuan Perancangan Sistem... 39

4.2.2.Perancangan Prosedur yang Diusulkan...39

4.2.2.1. Flow Map... 40

4.2.2.2. Diagram Kontek... 41

4.2.2.3. Data Flow Diagram ... 42

4.2.2.4. Kamus Data... 43


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 46

5.1.Kesimpulan……….……….. 46 5.2.Saran……….………. 46 Daftar Pustaka


(5)

Daftar Pustaka

[Jog05] H.M Jogiyanto, 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi:Pendekatan Terstruktur Teori dan Aplikasi Bisnis. Edisi ketiga, Andi Offset : Yogyakarta

[Jog99] Jogiyanto Hartono. 1999. Pengenalan Komputer. Yogyakarta : Penerbit Andi.

[Gdb94] Davis Gordon B, 1994, Management System Information, PT. Midas Surya Grafindo, Jakarta.

[Lad05] Ladjamudin, Al-Bahra Bin. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. 2005.

[Kris04] Kristanto Andri, 2004. Rekayasa Perangkat Lunak (Konsep Dasar). Gava Media : Yogyakarta

Online :

http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id/Review Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak/12 Juli 2005


(6)

SISTEM INFORMASI LAPORAN HARIAN RITASI & BBM

PD KEBERSIHAN KOTA BANDUNG SELATAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Program strata satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Hera Muharam NIM. 10507616

Miftah Farid NIM. 10507630

Dhannes Anugrah NIM. 10507660

Bandung, ... 2010

Pembimbing Jurusan,

(R.Fenny Syafariani S.Si,M.Stat) NIP. 4127. 70. 26. 016

Pembimbing Lapangan,

(Nana Suhana AMd) NIK. 859501338

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Dadang Munandar, S.E., M.Si. NIP. 4127. 70. 26. 019