Kinerja Pemerintah Daerah Ditinjau dari Partisipasi Anggaran dan Kompetensi Sumber Daya Manusia (Survei pada Dinas Pemerintah Kota Bandung)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  1. Data Personal

  Nama Lengkap : Gustia Ayu Andina Tempat, Tanggal Lahir : Cimahi, 25 Januari 1994 Agama : Islam Status : Belum Menikah Kewarganegaraan : Indonesia Alamat : Jl. Bapa Ampi Kebon Sari No. 87 Cimahi No. Telp/ HP : 082216304523 Alamat email

  2. Pendidikan Formal

  1998 - 1999 TK Kemala Bhayangkari 17 Cimahi 1999 - 2005 SD Kartika III-4 Cimahi 2005 - 2008 SMP Negeri 3 Cimahi 2008 - 2012 SMK Negeri 1 Cimahi

  (Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak) 2012 - sekarang Universitas Komputer Indonesia

  3. Pendidikan Non- Formal

  2014 - 2015 Brevet A & B (Desember - Februari)

  4. Pengalaman Organisasi

  2008 - 2011 Anggota Passus Paskibra SMK Negeri 1 Cimahi (Divisi Fisik dan Divisi Materi)

  

KINERJA PEMERINTAH DAERAH DITINJAU DARI

PARTISIPASI ANGGARAN DAN KOMPETENSI SUMBER

DAYA MANUSIA

(Survei pada Dinas Pemerintah Kota Bandung)

  

LOCAL GOVERNMENT PERFORMANCE IN TERMS OF BUDGET

PARTICIPATION AND HUMAN RESOURCES COMPETENCY

(Survey On the Agencies of Bandung City Government)

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Pada Program Studi Akuntansi

  

Oleh:

GUSTIA AYU ANDINA

21112049

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

  Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta

alam yang telah melimpahkan rahmat, karunia, kasih sayang, dan hidayah-Nya, atas

kehendaknya

  Alhamdullilahirabbil’alamin penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul

  ”Kinerja Pemerintah Daerah Ditinjau dari

Partisipasi Anggaran dan Kompetesi Sumber Daya Manusia”. Untuk

melengkapi salah satu syarat jenjang Strata I (SI) guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi (SE) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Komputer Indonesia Bandung.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan

dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan penulis. Namun penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak lain yang

membutuhkan.

  Ski psi ini tidak lepas dari bimbingan, do’a dan dukungan dari berbagai

pihak, terutama kepada Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si selaku

Dosen Pembimbing yang senantiasa meluangkan waktu guna membimbing,

mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga dalam menyusun

skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik, dengan segala

kerendahan hati penulis pun ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

  2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

  3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak., CA. selaku Kepala Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

  4. Dr. Ely Suhayati, SE., M.Si., Ak., CA. selaku dosen wali kelas Akuntansi- 2 angkatan 2012.

  5. Dr. Ony Widilestariningtyas, SE., M.Si. Ak selaku dosen koordinator konsentrasi Akuntansi Sektor Publik yang dengan sabarnya memberikan arahan kepada penulis.

  6. Keluarga Kecilku, Ibuku tersayang Martiah Susiloningsih yang selalu memberikan dukungan moral maupun materi serta dan dengan sabarnya mendengarkan keluh kesah penulis dan adikku Gustian Ayu Andani yang menjadi teman curhat mendengarkan segala keluh kesah penulis.

  7. Orang tua keduaku, Bapak Ronald L Hengst dan Ibu Tina Marlisa yang selalu memberikan motivasi mereka kepada penulis.

  8. Trianna Agustina teman bertukar pikiran, teman diskusi, teman susah senang, teman begadang dan partner in crime yang berjuang bersama selama penyusunan skripsi ini.

  9. Faridah Nur Azizah, Ayu Novianti Sari, Eriska Mulya Ramdhini, dan Novia Ayu Suciati sebagai pasukan huru-hara yang memberikan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini.

  10. Kamu yang namanya tidak dapat disebutkan, terima kasih untuk kamu yang selalu sabar dan tetap menerima aku apa adanya.

  11. Kakak-kakakku, Allyana Desitania dan Lamria Patricia yang menemani penulis begadang dan memberikan semangat selama penyusunan skripsi ini.

  12. Teman bimbingan: Dinda, Siti, Rinda, Olla, Puspa, dan Nazar yang selalu bersama-sama menunggu dengan sabar ketika waktu bimbingan tiba.

  13. Seluruh kepala dinas Kota Bandung yang telah memberikan izin kepada penulis sehingga penulis dapat melakukan penelitian.

  14. Seluruh staf dinas Kota Bandung yang telah membantu penulis dalam perizinan penelitian sampai penyebaran kuesioner penelitian.

  15. Bubur Mang Azis yang menjadi teman dipagi hari ketika ada jadwal kuliah pagi.

  16. Seluruh pihak yang turut membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

  Bandung, Agustus 2016 GUSTIA AYU ANDINA NIM. 21112049

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

MOTTO ....................................................................................................... iv

ABSTRACT ................................................................................................. v

ABSTRAK ................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian..............................................

  1 1.2 Identifikasi Masalah ......................................................

  11 1.3 Rumusan Masalah .........................................................

  12 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ......................................

  12 1.5 Kegunaan Penelitian ......................................................

  13 1.5.1 Kegunaan Praktis ...........................................................

  13 1.5.2 Kegunaan Akademis ......................................................

  13

  Halaman

  19 2.1.3 Kinerja Pemerintah Daerah ...........................................

  26 2.3 Hipotesis ........................................................................

  2.2.2 Keterkaitan Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah ..............................

  25

  2.2.1 Keterkaitan Partisipasi Anggaran dan Kinerja Pemerintah Daerah............................................................................

  23

  21 2.2 Kerangka Pemikiran ......................................................

  20 2.1.3.2 Indikator Kinerja ...........................................................

  20 2.1.3.1 Definisi Kinerja Pemerintah Daerah .............................

  19 2.1.2.3 Pengukuran Kompetensi SDM ......................................

  BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ...............................................................

  18 2.1.2.2 Definisi Sumber Daya Manusia .....................................

  18 2.1.2.1 Definisi Kompetensi ......................................................

  17 2.1.2 Kompetensi Sumber Daya Manusia ..............................

  17 2.1.1.5 Pengukuran Partisipasi Anggaran..................................

  16 2.1.1.4 Manfaat Partisipasi Anggaran ......................................

  15 2.1.1.3 Definisi Partisipasi Anggaran .......................................

  14 2.1.1.2 Fungsi Anggaran ...........................................................

  14 2.1.1.1 Anggaran .......................................................................

  14 2.1.1 Partisipasi Anggaran .....................................................

  32

  Halaman

  47 3.6.3 Uji MSI (Methode of Successive Interval) ....................

  57 3.6.8.1 Analisis Koefisien Determinan......................................

  55 3.6.8 Analisis Koefisien Korelasi Berganda ...........................

  54 3.6.7 Analisis Koefisien Korelasi Pearson .............................

  52 3.6.6 Analisis Regresi Linier Berganda ..................................

  51 3.6.5 Rancangan Analisis Deskriptif ......................................

  51 3.6.4.3 Uji Multikolinieritas ......................................................

  50 3.6.4.2 Uji Heteroskedastisitas ..................................................

  49 3.6.4.1 Uji Normalitas ...............................................................

  48 3.6.4 Uji Asumsi Klasik .........................................................

  46 3.6.2 Uji Reliabilitas ...............................................................

  BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ..........................................................

  46 3.6.1 Uji Validitas...................................................................

  44 3.6 Metode Pengujian Data .................................................

  42 3.5 Metode Pengumpulan Data ...........................................

  41 3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................

  40 3.4.2 Sampel ...........................................................................

  40 3.4.1 Populasi .........................................................................

  39 3.4 Populasi, Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian ..

  35 3.3 Sumber Data ..................................................................

  33 3.2 Operasionalisasi Variabel ..............................................

  58

  Halaman 3.6.8.2 Uji Hipotesis ..................................................................

  89 4.1.2.2 Uji Reliabilitas ................................................................

  98

  97 4.1.7 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................

  96 4.1.6.3 Uji Multikolinieritas ........................................................

  94 4.1.6.2 Uji Heteroskedastisitas ....................................................

  94 4.1.6.1 Uji Normalitas .................................................................

  93 4.1.6 Uji Asumsi Klasik ...........................................................

  93 4.1.5 Transformasi Data ...........................................................

  91 4.1.4 Hasil Analisis Verifikatif ................................................

  89 4.1.2.1 Uji Validitas ....................................................................

  58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...............................................................

  82 4.1.3 Pengujian Alat Analisis ...................................................

  78 4.1.2.3 Analisis Deskriptif Variabel Kinerja Pemda (Y) ............

  4.1.2.2 Analisis Deskriptif Variabel Kompetensi SDM (X 2 ) ......

  73

  1 ) .

  4.1.2.1 Analisis Deskriptif Variabel Partisipasi Anggaran (X

  73

  68 4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif .................................................

  65 4.1.1 Karakteristik Responden .................................................

  4.1.8 Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Kompetensi SDM terhadap Kinerja Pemerintah Daerah ............................................................................. 100

  Halaman

  ) terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Y) ................................................... 110

  5.2 Saran ............................................................................... 114

  5.1 Kesimpulan ..................................................................... 113

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  ) terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Y) ...... 112

  2

  SDM (X

  1 ) dan Kompetensi

  4.2.3 Pengaruh Partisipasi Anggaran (X

  2

  4.1.8.1 Analisis Koefisien Determinasi Simultan ....................... 100

  4.2.2 Pengaruh Kompetensi SDM (X

  ) terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Y)........................ 108

  1

  4.2.1 Pengaruh Partisipasi Anggaran (X

  4.2 Pembahasan ..................................................................... 108

  4.1.8.5 Pengujian Hipotesis secara Parsial .................................. 105

  4.1.8.4 Pengujian Hipotesis secara Simultan .............................. 103

  4.1.8.3 Analisis Korelasi Parsial ................................................. 102

  4.1.8.2 Analisis Determinasi Parsial ........................................... 101

  DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 115 LAMPIRAN ................................................................................................. 119

  

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

  A.A Anwar Prabu Mangkunegara. 2006. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya. Jakarta : PT. Refika Aditama. Barker et al. 2002. Research Methods In Clinical Psychology. , England: John Wiley &. Sons Ltd. Abdul Rohman. 2007. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi keuangan daerah Edisi Revisi. Jakarta : Salemba Empat. Arfan Ikhsan dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta :

  Salemba Empat Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat. Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti. 2010. Akuntansi Sektor Publik Edisi Dua. Jakarta : Salemba Empat. Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial Buku 1 Edisi 8. Terjemahan oleh Denny Arnos Kwary. Jakarta: Salemba Empat. Husein, Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11.

  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Imam Ghozali. 2011. Structural Equation Modeling, Metode Alternatif Dengan Partial Least Squares (PLS). Semarang: Universitas Diponegoro.

  Indra Bastian. 2006. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta : Erlangga. Indra Bastian. 2010. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar Edisi Ketiga.

  Jakarta : Erlangga. M. Nafarin. 2012. Penganggaran Perusahan Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. Malayu SP Hasibuan. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

  Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi.

  Muhamad Mahsun. 2013. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : BPFE. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat. Parulian Hutapea dan Nurianna Thoha. 2008. Kompetensi Plus. Jakarta :

  PT. Gramedia Pustaka Utama Singgih Santoso. 2012. Panduan Lengkap SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo.

  

Spencer, M.Lyle and Spencer, M.Signe. 1993. Competence at Work: Models for

Superrior Performance. New York : John Wily & Son,Inc

  Sri Rahayu dan Andry Arifian Rochman. 2013. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :

  Alfabeta Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :

  Alfabeta Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :

  Alfabeta Syaiful F Prihadi. 2004. Assesment Center: Identifikasi Pengukuran dan

  Pengembangan Kompetensi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

  Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Genesis: Bekasi Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Wilson Bangun. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit

  Erlangga Yang. Keifeng & Miller, Gerald J. 2008. Handbook of Research Methods in Public

  Administration. Taylor & Francis Group: CRC Press U.S JURNAL

  Falikhatun. 2007. Pengaruh Partisipasi Penganggaran Terhadap Budgetary Slack

  Dengan Variabel Pemoderasi Ketidakpastian Lingkungan Dan Kohesivitas Kelompok. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Hal.207-221,. Vol. 6, No.2

  September 2007. Firooz, Afsharfar. 2012. Investigate and Explain the Relationship Between Human

  Resource Competency Dimensions with Organizational Performance. Life Science Journal 2012;9(4) (ISSN:1097-8135).

  Hevyana Naipospos. 2015. Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran

  Anggaran dan Evaluasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada SKPD Kota Pekanbaru). JOM FEKON Vol. 2

  No.2 Oktober 2015 (ISSN 2355-6854). Maria Yanida, Made Sudarma, dan Aulia Fuad Rahman. 2013. Pengaruh

  Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah. Jurnal

  Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013 (ISSN 2355-6854). Martha Angelina. 2015. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Kompetensi Pegawai

  terhadap Kinerja Pegawai UPT. Perlindungan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Riau. Jom FEKON Vol. 2 No. 1 Februari 2015

  (ISSN 2355-6854). Nilaim Adini Rakhma, Susi Sulandari, Maesaroh. 2015. Hubungan Kompetensi dan

  Motivasi dengan Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Wonosobo. Journal of Public Policy and Management Review Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015.

  Nuriani, Restu Agusti, dan Devi Safitri. 2014. Pengaruh Partisipasi Anggaran

  terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah melalui Komitmen Organisasi dan Persepsi Inovasi sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten Siak). Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 (ISSN 2355-6854).

  Ria Mustikah Drina. 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan

  Budaya Organisasi terhadap Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Batang. Journal of Public Policy and Management

  Review Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014. Roza Octalia. 2015. Pengaruh Komitmen Organisasi, Peran Pengelola Keuangan

  Daerah, Partisipasi Anggaran, dan Akuntabilitas Publik terhadap Kinerja Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Payakumbuh. Jom

  FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 (ISSN 2355-6854). Shelly Jelita Ahmad, Emrinaldi Nur DP, Julita. 2014. Pengaruh Partisipasi

  Anggaran, Kejelasan Tujuan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi dan Locus of Control sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada SKPD Kota Pekanbaru). Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014 (ISSN 2355-6854). Vetty Rebecca TH Panjaitan. 2015. Pengaruh Pengendalian Intern, Kompetensi

  Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Bagian Keuangan (Studi pada SKPD Kota Dumai). Jom

  FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 (ISSN 2355-6854).

  WEBSITE Erwan Setiawan. 2012. DPRD Kota Bandung Soroti Kinerja Enam SKPD.

  Bandung Haneda Tri Lastoto. 2013.

18 SKPD di Kota Bandung masuk zona merah.

  Bandung

  Tjahjo Kumolo. 2016.

  Yuddy Chrisnandi. 2016. Menteri Yuddy: Kinerja Pemerintah Daerah Meningkat tapi Sebatas Prosedur. Bandung : http://news.detik.com/

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Partisipasi Anggaran

2.1.1.1 Anggaran

  Menurut Indra Bastian (2010:191), anggaran didefisikan sebagai berikut: “Anggaran dapat diinterpretasikan sebagai paket pernyataan menyangkut perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.”

  Sedangkan menurut Mardiasmo (2009:61), anggaran didefinisikan sebagai berikut: “Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial.”

  Selanjutnya, menurut M. Nafarin (2012:11) anggaran didefinisikan sebagai berikut: “Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa.

  ” Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang mencakup estimasi penerimaan dan pengeluaran yang dinyatakan dalam ukuran finansial yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.

2.1.1.2 Fungsi Anggaran

  Menurut Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2010:15) anggaran mempunyai banyak manfaat, antara lain: 1) Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnyadalam organisasi maupun dengan manajemen puncak. 2) Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. 3) Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah. Hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil. 4) Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan. 5) Anggaran sebagai alat pengawasan yang baik, jika perusahaan sedang menyelesaikan suatu kegiatan, maka manajemen perusahaan dapat membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan anggaran yang telah ditetapkan dalam perusahaan.

  Menurut M. Nafarin (2012:20) manfaat anggaran antara lain: 1) Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama 2) Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan. 3) Dapat memotivasi karyawan. 4) Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan. 5) Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu 6) Sumber daya (seperti tenaga kerja, peralatan dan dana) dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.

  .

  7) Alat pendidikan bagi para manajer Indra Bastian (2010:191), mengemukakan fungsi anggaran publik sebagai berikut:

  2) Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa mendatang. 3) Anggaran sebagai alat komunikasi internal yang menghubungkan berbagai unit kerja dan mekanisme kerja antar atasan serta bawahan 4) Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja. 5) Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan yang efektif serta efisien dalam pencapaian visi organisasi

2.1.1.3 Definisi Partisipasi Anggaran

  Menurut Sri Rahayu dan Andry Arifian Rochman (2013:11), partisipasi anggaran didefinisikan sebagai berikut: “Proses penyusunan anggaran yang melibatkan seluruh karyawan (manajer pada semua tingkatan) dalam organisasi.” Menurut M. Nafarin (2012:11), partisipasi anggaran didefinisikan sebagai berikut: “Tingkat seberapa jauh keterlibatan dan pengaruh individu di dalam menentukan dan menyusun anggaran yang ada di dalam divisi atau bagiannya, secara periodik maupun tahunan.” Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2010:69), partisipasi anggaran didefinisikan sebagai berikut: “Estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu dalam ukuran finansial.

  ” Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggaran adalah keikutsertaan operating managers dalam menentukan estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu dalam ukuran finansial.

  2.1.1.4 Manfaat Partisipasi Anggaran

  Arfan Ikhsan dan Muhammad Ishak (2005:175), menguraikan manfaat partisipasi anggaran sebagai berikut: 1) Partisipasi dapat meningkatkan moral dan mendorong inisiatif yang lebih besar pada semua tingkat manajemen. 2) Meningkatkan rasa kesatuan kelompok, yang pada gilirannya cenderung untuk meningkatkan kerjasama antaranggota kelompok dalam penetapan tujuan. 3) Menurunkan tekanan dan kegelisahan yang berkaitan dengan anggaran. 4) Menurunkan ketidakadilan yang dipandang ada dalam alokasi sumber daya organisasi antar subunit organisasi, serta reaksi negatif yang dihasilkan dari persepsi semacam itu.

  2.1.1.5 Pengukuran Partisipasi Anggaran

  Sesuai dengan teori yang didapat mengenai partisipasi anggaran, maka menurut Brownel dalam Falikhatun (2007) dapat ditentukan indikator partisipasi anggaran, yaitu:

  1. Keterlibatan Sebagaimana telah diatur dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006 yang tercermin dalam penyusunan APBD, dengan tahapan penyusunan rencana kerja anggaran dan persetujuan raperda APBD, proses penyusunan APBD ini melibatkan partisipasi setiap pegawai mulai dari level kasubag hingga kepala dinas. Namun partisipasi anggaran juga secara tidak langsung berdampak pada etika dalam bekerja yaitu tangungjawab dalam anggaran.

  2. Pengaruh Partisipasi anggaran adalah proses yang menggambarkan individu-individu terlibat dalam penyusunan anggaran dan mempunyai pengaruh terhadap target anggaran dan perlunya penghargaan atas pencapaian target anggaran tersebut.

  3. Komitmen Karena identifikasi dan ego-keterlibatan dengan tujuan anggaran, partisipasi berkaitan dengan kinerja dan begitu mengarah pada peningkatan motivasi dan komitmen terhadap budget.

  Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa indikator partisipasi anggaran, yaitu: keterlibatan pegawai dalam penyusunan anggaran, pengaruh untuk mencapai target, dan komitmen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.1.2 Kompetensi Sumber Daya Manusia

2.1.2.1 Definisi Kompetensi

  Menurut Wibowo (2014:271), kompetensi didefinisikan sebagai berikut: “Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan demikian, kompetensi menunjukkan keterampilan atau pengetahuan yang dicirikan oleh profesionalisme dalam bidang tertentu sebagai sesuatu yang terpenting, sebagai unggulan di bidang ter sebut.”

  Menurut Boyatzis dalam Parulian Hutapea dan Nurianna Thoha (2008:28), kompetensi didefinisikan sebagai berikut: “Kompetensi adalah kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat orang tersebut mampu memenuhi apa yang disyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi sehingga organisasi mampu mencapai hasil yang diharapkan.” Sedangkan Spencer and Spencer (1993:9), mendefinisikan kompetensi sebagai berikut: “A competency is an underlying characteristics of an individual that is

  casually related to criterion-referenced effective and/or superior performance in a job or situation.

  ” Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah kapasitas yang ada pada seseorang untuk melaksanakan dan melakukan suatu pekerjaan atau tugas sehingga orang tersebut mampu memenuhi apa yang disyaratkan oleh suatu organisasi guna mencapai hasil yang diharapkan.

  2.1.2.2 Definisi Sumber Daya Manusia

  Menurut Wilson Bangun (2012:1), sumber daya manusia didefinisikan sebagai berikut: “Salah satu sumber daya organisasi yang memiliki peran penting dalam mencapai tujuannya.” Menurut Malayu Hasibuan (2003:244), sumber daya manusia didefinisikan sebagai berikut: “Kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.”

  Kemudian, Anwar Prabu Mangkunegara (2006:40) mendifinisikan kompetensi sumber daya manusia sebagai berikut: “Kompetensi sumber daya manusia adalah kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan karakteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya.” Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia adalah orang yang bekerja dan menjadi bagian dalam suatu organisasi yang seringkali disebut pegawai, karyawan, atau tenaga kerja.

  2.1.2.3 Pengukuran Kompetensi Sumber Daya Manusia

  Adapun yang menjadi indikator kompetensi sumber daya manusia menurut Parulian Hutapea dan Nurianna Thoha (2008: 28) yaitu: 1) Pengetahuan yang berkaitan dengan pekerjaan yang meliputi: a) Mengetahui dan memahami pengetahuan di bidangnya masing- masing yang menyangkut tugas dan tanggung jawabnya dalam bekerja.

  b) Mengetahui pengetahuan yang berhubungan dengan peraturan, prosedur, teknik yang baru dalam perusahaan.

  c) Mengetahui bagaimana menggunakan informasi, peralatan, dan taknik yang tepat dan benar. 2) Keterampilan individu meliputi a) Kemampuan dalam berkomunikasi dengan baik secara tulisan.

  b) Kemampuan dalam berkomunikasi dengan jelas secara lisan. 3) Sikap kerja a) Memiliki kemampuan dalam berkreativitas dalam bekerja.

  b) Adanya semangat kerja yang tinggi.

  c) Memiliki kemampuan dalam perencanaan/pengorganisasian dalam melaksanakan pekerjaan.

2.1.3 Kinerja Pemerintah Daerah

2.1.3.1 Definisi Kinerja Pemerintah Daerah

  Menurut Muhamad Mahsun (2013:25), kinerja pemerintah daerah didefinisikan sebagai berikut: “Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi

  .” Menurut Chabib Soleh dan Suripto (2011:5), kinerja pemerintah daerah didefinisikan sebagai berikut: tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

  “Gambaran kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis (strategic planning) suatu organisasi. ” Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi yang tertuang dalam perumusan skema strategis dalam suatu organisasi.

2.1.3.2 Indikator Kinerja

  Mardiasmo (2009: 128) mengatakan istilah “ukuran kinerja” pada dasarnya berbeda dengan istilah “indikator kinerja” ukuran kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara langsung, sedangkan indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung, yaitu hal-hal sifatnya hanya merupakan indikasi-indikasi kinerja. Untuk dapat mengukur kinerja pemerintah, maka perlu dikatahui indikator-indikator sebagai penilai kinerja. Mekanisme untuk menentukan indikator kinerja tersebut memerlukan hal-hal sebagai berikut:

  1. Sistem perencanaan dan pengendalian Sistem perencanaan dan pengendalian meliputi proses, prosedur, dan struktur yang memberi jaminan bahwa tujuan organisasi telah dijelaskan dan dikomunikasi ke seluruh bagian organisasi dengan menggunakan rantai komando yang jelas yang didasari pada spesifikasi tugas pokok dan fungsi, kewenangan serta tangungjawab.

  2. Spesifikasi teknis dan standarisasi Kinerja suatu kegiatan, program, dan organisasi, diukur dengan menggunakan spesifikasi teknis secara detail untuk memberikan jaminan bahwa spesifikasi teknis tersebut dijadikan sebagai standar penilaian.

  3. Kompetensi teknis dan profesionelisme Untuk memberikan jaminan terpenuhinya spesifikasi teknis dan standarisasi yang ditetapkan, maka diperlukan personel yang memiliki kopetensi teknis dan profesionel dalam bekerja.

  4. Mekanisme ekonomis dan mekanisme pasar Mekanisme ekonomi terkait dengan pemberian penghargaan dan hukuman (reward & punishment) yang bersifat finansial, sedangkan mekanisme pasar terkait dengan penggunaan sumber daya yang menjamin terpenuhinya value for money. Ukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (alat pembinaan).

  5. Mekanisme sumber daya manusia Pemerintah perlu menggunakan beberapa mekanisme untuk memotivasi stafnya untuk memperbaiki kinerja personal dan organisasi”.

  Menurut Muhammad Mahsun (2013:196), pengukuran kinerja Pemerintah Daerah (Pemda) harus mencakup pengukuran kinerja keuangan dan nonkeuangan. Hal ini terkait dengan tujuan organisasi Pemda. Indikator kinerja Pemda meliputi: 1) Indikator masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran.

  Indikator ini dapat berupa dana, sumber daya manusia, kebijaksanaan/peraturan perundang-undangan, dan sebagainya. Misalnya: a) Jumlah dana yang dibutuhkan.

  b) Jumlah pegawai yang dibutuhkan.

  c) Jumlah infrastruktur yang ada.

  d) Jumlah waktu yang digunakan.

  2) Indikator proses Dalam indikator ini, organisasi/ instansi merumuskan ukuran kegiatan, baik dari segi kecepatan, ketepatan, maupun tingkat akurasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Rambu yang paling dominan dalam proses adalah tingkat efisiensi dan ekonomis pelaksanaan kegiatan organisasi/ instansi.

  Misalnya: a) Ketaatan pada peraturan perundangan.

  b)

  Rata-rata yang diperlukan untuk memproduksi atau menghasilkan layanan jasa 3) Indikator keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan atau non fisik.

  Misalnya: a) Jumlah produk atau jasa yang dihasilkan.

  b) Ketepatan dalam memproduksi barang atau jasa. 4) Indikator hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah.

  Misalnya: a) Tingkat kualitas produk atau jasa yang dihasilkan.

  b) Produktifitas para karyawan atau pegawai. 5) Indikator manfaat (benefit) adalah sesuatu yag terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.

  Misalnya: a) Tingkat kepuasan masyarakat.

  b) Tingkat partisipasi masyarakat. 6) Indikator dampak (impact) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif terhadap tiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan Misalnya: a) Peningkatan kesejahteraan masyarakat.

  b) Menurunnya jumlah pengangguran.

2.2 Kerangka Pemikiran

  Kinerja dapat diartikan sebagai prestasi. Jadi kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu. Dalam hal ini pemerintah mempunyai kesempatan untuk menyerahkan sebagian pelayanan publik kepada sektor swasta dengan tetap bertujuan untuk memberikan pelayanan politik. Dalam sektor publik, khususnya sektor pemerintahan, kinerja dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai oleh pegawai pemerintah dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam suatu periode. Kinerja pemerintah daerah dapat meningkat karena beberapa faktor salah satunya partisipasi aparatur dalam proses penyusunan anggaran dan kompetensi sumber daya manusia.

  Partisipasi dalam penetapan tujuan akan meningkatkan penerimaan

terhadap tujuan dan selanjutnya akan meningkatkan kinerja karena penerimaan

tersebut menghasilkan komitmen untuk mencapai tujuan. Merujuk pada teori

penetapan tujuan, apabila ABPD dianggap sebagai tujuan yang direncanakan, maka

APBD dapat mempengaruhi kinerja orang-orang atau karyawan yang dituntut

merealisasikan APBD tersebut. Partisipasi dapat meningkatkan penerimaan akan

tujuan dan membuat pegawai memiliki komitmen dan bertangungjawab terhadap

tujuan. Pegawai akan berkomitmen jika mereka merasa bagian dari penciptaan

tujuan tersebut.

  Peningkatan kinerja akan lebih besar melalui penetapan tujuan secara

partisipatif dibanding penetapan tujuan tanpa partisipasi. Ketika suatu

tujuan dirancang secara partisipatif, maka pegawai akan menginternalisasi tujuan

dengan rasa tanggung jawab yang tinggi karena terlibat dalam proses penyusunan

anggaran. Partisipasi anggaran dapat dinilai sebagai pendekatan aparat pemerintah

  daerah yang dapat meningkatkan kinerja setiap anggota organisasi sebagai individual karena dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap aparat pemerintah daerah mampu meningkatkan kinerjanya sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

  Kompetensi mencakup pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki karyawan (pegawai), yang paling sedikit tercermin dari tingkat pendidikannya.

  Untuk dapat menggerakkan agar karyawan bekerja lebih efektif, perlu adanya pembinaan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang ada agar menjadi pegawai yang memiliki loyalitas tinggi serta kualitas dan kemampuan yang memadai sesuai dengan bidang dan skill yang mereka miliki sehingga dapat bekerja dengan efektif dan efesien.

  Kompetensi yang dimiliki pegawai/individu berhubungan langsung dengan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dengan kompetensi yang dimiliki akan menentukan jabatan yang sesuai di dalam organisasi. Penentuan jabatan dalam sebuah organisasi sangat penting, karena hal ini terkait dengan kemampuan dan pengetahuan seseorang. Dengan menempatakan pegawai dalam sebuah jabatan tertentu dan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki maka berpengaruh pada kinerja organisasi itu sendiri.

2.2.1 Keterkaitan Partisipasi Anggaran dan Kinerja Pemerintah Daerah

  Hansen dan Mowen (2009:448) mengemukakan bahwa partisipasi

  anggaran memungkinkan para manajer tingkat bawah untuk turut serta dalam pembuatan anggaran. Peningkatan tanggung jawab dan tantangan yang intern dalam proses tersebut memberikan insentif non finansial yang mengarah pada tingkat kinerja yang lebih tinggi.

  Maria Yanida, dkk (2013) menyatakan bahwa apabila pegawai dilibatkan

secara signifikan dalam proses penyusunan anggaran dengan pengendalian yang

  

pegawai dan akan terjadi diskusi yang intensif antara pegawai dengan atasan

sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai dan akan meningkatkan kinerja.

  

2.2.2 Keterkaitan Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Kinerja

Pemerintah Daerah

  Wibowo (2014:272) menjelaskan bahwa kompetensi merupakan karakteristik individu yang mendasari kinerja dan perilaku di tempat kerja.

  Kompetensi sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan pada tingkat yang memuaskan di tempat kerja, termasuk di antaranya kemampuan seseorang untuk mentransfer dan mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan tersebut dalam situasi yang baru dan meningkatkan manfaat yang disepakati.

  Syaiful F. Prihadi (2004:92) menyatakan kompetensi adalah underlying

  

characteristic pada seorang individu yang berhubungan secara kausal dengan

  kinerja, baik efektif ataupun superior menurut standar kriteria tertentu yang sudah ditetapkan dalam suatu jabatan atau situasi. Karateristik underlying bermakna kompetensi itu adalah suatu bagian kepribadian seseorang yang cukup dalam dan relatif menetap serta dapat memprediksi perilaku dalam berbagai situasi dan tugas- tugas jabatan. Berhubungan secara kausal berarti bahwa sebuah kompetensi menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja.

  Ria Mustikah Drina, dkk (2014) menyatakan bahwa kompetensi yang dimiliki pegawai/individu berhubungan langsung dengan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dengan kompetensi yang dimiliki akan menentukan jabatan yang sesuai di dalam organisasi. Penentuan kemampuan dan pengetahuan seseorang. Dengan menempatakan pegawai dalam sebuah jabatan tertentu dan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki maka berpengaruh pada kinerja organisasi itu sendiri.

Gambar 2.1 Keterkaitan Partisipasi Anggaran dan Kompetensi SDM terhadap Kinerja

  2. Martha Angelina (2015)

  4. Shelly Jelita Ahmad, dkk (2014)

  3. Nuriana, dkk (2014)

  2. Roza Octalia (2015)

  1. Hevyana Naipospos (2015)

  5. Afsharfar Firooz (2012)

  4. Ria Mustikah (2014)

  3. Vetty Rebecca (2015)

  1. Nilam Adini Rakhma, dkk

(2015)

  

Pemerintah Daerah

Partisipasi Anggaran

  2. Wilson Bangun (2012:1)

  1. Wibowo (2014:271)

  2. Chabib Soleh dan Suripto (2011:5) Kompetensi Sumber Daya Manusia

  1. Muhamad Mahsun (2013:25)

  3. Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas (2010:69) Kinerja

  2. M. Nafarin (2012:11)

  1. Sri Rahayu dan Andry Arifian Rochman (2013:11)

  5. Maria Yunida, dkk (2013) Berikut adalah tabel yang menguraikan penelitian terdahulu yang digunakan penulis sebagai acuan:

Tabel 2.1 Jurnal Penelitian Terdahulu

  Komitmen Organisasi, Peran Pengelola Keuangan Daerah, Partisipasi Anggaran, dan Akuntabilitas Publik terhadap Kinerja Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Payakumbuh Pengujian hipotesis ketiga membuktikan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pimpinan. Artinya semakin tinggi partisipasi anggaran maka semakin tinggi kinerja pimpinan Kota Payakumbuh.

  Variabel yang diteliti yaitu Partisipasi Anggaran dan Kinerja Pemerintah Daerah

  Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah melalui Komitmen Semakin tinggi tingkat partisipasi aktif dalam penyusunan anggaran aparat pemerintah, maka semakin baik kinerjanya.

  ISSN 2355- 6854 Pengaruh

  2 Oktober 2014

  Safitri Jom FEKON Vol. 1 No.

  Nuriani, Restu Agusti, Devi

  Waktu penelitian, tempat penelitian, dan variabel independen lainnya yaitu Kompetens i SDM

Dokumen yang terkait

Strategi Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Pada Dinas Perhubungan Kota Medan

9 135 98

Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah Dalam Era Otonomi Daerah Studi Kasus pada Pemerintah Daeah Kabupaten Tobasa

2 34 104

Pengaruh Good Governance Dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Survei pada Dinas Pemerintahan Kota Bandung)

0 9 64

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Standar Akuntansi Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kota Bandung)

0 4 1

Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Survei pada SKPD Kabupaten Bandung Barat)

0 5 1

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah (Survei Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Bandung)

17 109 57

Pengaruh Pengawasan Intern dan Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Survei pada Dinas SKPD Pemerintah Kota Bandung)

1 23 44

Pengaruh Pengendalian Intern dan Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Survei pada Dinas Kota Bandung)

5 53 65

KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DITINJAU DARI SUMBER DAYA MANUSIA, PENGENDALIAN Kualitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Ditinjau dari Sumber Daya Manusia, Pengendalian Intern, Pemanfaatan Teknologi Informasi (Studi Empiris Pada DPPKA

0 2 13

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG.

0 0 21