15
TI N JAU AN PU STAK A
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1. Masa Dewasa Awal
M asa dewasa awal merupakan masa transisi dari masa remaja menuju masa dewasa. M enandai secara pasti kapan masa dewasa awal dimulai
merupakan hal yang sulit disepakati oleh banyak ahli. M eskipun diakui sulit untuk menandai dimulainya masa dewasa awal, namun beberapa ahli mencoba
memberikan ancar-ancar melalui usia kronologis. Hurlock 1990:246 misalnya, memberikan rambu-rambu berlangsungnya usia dewasa awal pada usia 18 tahun
hingga kira-kira 40 tahun. M asa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-
pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial muda Hurlock, 1990:246. Lebih lanjut menurut H urlock, orang dewasa muda diharapkan memainkan
peran baru seperti peran suami-istri, orang tua, pencari nafkah dan pengembangan sikap-sikap baru, keinginan-keinginan dan nilai-nilai baru sesuai
tugas-tugas baru ini. M asa dewasa awal merupakan masa pembuatan komitmen-
komitmen. 2.1.2. Per nikahan
Pernikahan merupakan salah satu bentuk relasi intim yang dipilih oleh banyak orang dewasa Santrock, 2008. Pada perkawinan, relasi orang
dewasa mengembangkan aspek sosio emosionalnya. Tidak hanya melibatkan hubungan perasaan, cinta, tetapi per nikahan juga berkaitan
dengan komitmen dan tanggung jawab. Pernikahan juga berarti adanya keluarga yang dibentuk, untuk tujuan dan memenuhi harapan tertentu,
dari individu-individu yang bersepakat menikah. Pernikahan seperti yang tercantum di UU Pernikahan No. I Pasal 1 tahun
1974 didefinisikan sebagai berikut: Per nikahan adalah ikatan batin antar a seor ang w anita dan seor ang pr ia
sebagai suami dan sebagai istri dengan tujuan untuk membentuk keluar ga r umah tangga yang bahagia dan kekal ber dasar kan Ketuhanan yang M aha
Esa.
16
Dari definisi ini, Prof. Sawitri Supardi Sadarjoen psikolog keluarga mengungkapkan beberapa esensi kaidah yang terkandung dalam pernikahan,
yaitu sebagai berikut: Ikatan batin berdasar Ketuhanan yang Maha Esa, sehingga pernikahan
memiliki sifat _ ample. Relasi sosial yang terorganisasi antara laki-laki dan perempuan yang
memberikan peluang ter jadinya relasi seksual dan secara hukum berhak melahirkan dan membesarkan anak kandung serta pembagian hak dan
kewajiban. Interdependensi dalam masalah seksual dan _ample_al, sebagai suatu
kesatuan.
2.1.3. I su-I su D alam Tahun Per tam a Per nikahan