Laporan Praktek Kerja Lapangan Di PT. BPR "Sinar Mas Pelita" Padalarang -Bandung

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perusahaan PT. BPR “SINAR MAS PELITA”

  PT BPR “Sinar Mas Pelita” didirikan berdasarkan akta notaries Gina Riswara, SH pada tanggal 9 januari 1990 yang berkedudukan di Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Dan telah mengalami banyak perubaan akta notaries no 4 tanggal 3 mei 1990 dan nomor 90 tahun 1991 serta no 92 tanggal 30 Januari 1992. Masing-masing dibuat di hadapan notaries Koswara, SH serta akta notaries Gina Riswara, SH no 3 tanggal 28 agustus tahun 1995, serta perubahan akta no.41 tanggal 29 desember 1997 dari Gina Riswara,SH PT BPR “Sinar Mas Pelita” didirikan dengan izin persetujuan prinsip dan Departemen keuangan Republik Indonesia No S-80/M PT.BPR.Sinar Mas Pelita” sesuai dengan keputusan Menteri keuangan No.KEP-395/KM.13/1990 tanggal 24 Agustus 1990, Begitu pula akta pendiriannya telah disetujui oleh menteri kehakiman Indonesia NO.C2- 2736 HT.01.01 tahun 1990 tanggal 16 mei 1990

  Sebagaimana yang telah kita ketahui, Bank adalah suatu lembaga kepercayaan masyarakat sehingga selalu diupayakan agar berkembang dengan baik dan sehat.

  Dengan melihat hal tersebut diatas, maka PT BPR “Sinar Mas Pelita” dituntut untuk berkembang secara sehat dan mampu mempertahankan kelangsungan usahanya. Serta berusaha memberikan pelayanan yang fleksibel yang dapat memuaskan para nasabahnya.

  2

  BPR merupakan bank yang lapangan usahanya lebih terfokus didesa-desa yang tidak terjangkau oleh bank umum yang fungsinya sebagai agen untuk memberikan kredit lebih menonjol dalam pelaksanaannya. Produk yang dihasilkan PT. BPR “Sinar Mas Pelita” melalui Aktivitas usaha yang dilakukan BPR dalam menawarkan produk-produk perbankan, dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok yaitu simpanan dan kredit.

  1. Simpanan, dapat berupa :

  a. Giro (demand deposit) yaitu simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindah bukuan.

  b. Deposit (On Call) yaitu simpanan yang tetap berada di bank, selama deposit tidak membutuhkannya. Apabila deposan akan menarik depositonya terlebih dahulu harus memberitahukannya kepada bank (call) jangka waktu deposito minimal tujuh hari dan paling lama kurang dari 1 (satu) bulan. Pemberitahuan dilakukan tiga hari sebelumnya.

  c. Deposito Berjangka (Time Deposit) yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan bank. Bila dicairkan sebelum tanggal atau waktu yang telah ditentukan, maka deposan akan dikenakan perhitungan denda (penalty rate) yang besarnya akan ditentukan oleh bank yang bersangkutan.

  3

  d. Sertiplus atau Sertifikat Deposito yaitu diterbitkan atas tunjuk dengan bentuk sertifikat dapat diperjualbelikan, dan pencairannya dapat dilakukan secara tunai dan nontunai.

  e. Tabungan yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, giro bilyet atau alat penarikan lainnya yang dipersamakan. Alat penarikan yang digunakan buku tabungan, slip penarikan, kuitansi dan alat yang dipersamakan dengan itu.

  2. Kredit, dapat berupa :

  a. Kredit Investasi yaitu merupakan kredit yang digunakan untuk investasi tertentu.

  b. Kredit Modal Kerja yaitu kredit yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas usahanya dalam memperoleh pendapatan.

  c. Kredit Konsumtif atau Multiguna yaitu kredit yang biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang bermacam-macam misalnya saja perbaikan atau renovasi rumah, biaya sekolah anak, kepemilikan sepeda motor dan lain-lain.

  d. Kredit Usaha Kecil

  e. Kredit Usaha Keluarga Sejahtera (KUKESRA)

  4

  Selain itu PT BPR “Sinar Mas Pelita” menawarkan produk-produk bank yang spesifik, yaitu tidak hanya kredit tetapi juga tabungan deposito berjangka yang dapat diambil berdasarkan kesepakatan dengan nasabah, dan juga kebijakan pinjaman yang sederhana, yaitu dapat dicairkan apabila pihak debitur telah memenuhi semua persyaratan. Pemberian kredit yang mudah, cepat dan tepat dalam hal jumlah dan waktu serta memperhatikan nasabah dan mampu menyelesaikan masalah dengan sikap yang ramah dan bersahabat.

  Untuk menjalanakan hal operasional agar PT BPR “Sinar Mas Pelita” dapat melaukan pengumpulan dan menyalurkan kembali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara:

  1. Menghimpun dana dalam bentuk tabungan, baik tabungan debitur maupun tabungan umum.

  Tabungan debitur dimana para debitur disarankan agar dapat

   membuka tabungan dari sebagian pinjaman yang diterima. Disamping itu, juga setiap setoran cicilan pinjaman agar dapat menabung dari sebagian pinjaman tersebut. Tabungan umum adalah tabungan masyarakat umum yang tidak

   melakukan pinjaman (kredit) kepada PT BPR “Sinar Mas Pelita”

  2. Menghimpun dana dalam bentuk deposito

  3. Memberikan pinjaman modal kepada nasabah yang memerlukannnya sampai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

  5

1.1.1 Visi dan Misi PT. BPR “SINAR MAS PELITA”

  PT BPR “Sinar Mas Pelita” memiliki visi dan misi sebagai berikut :

  a. Visi

  Visi PT. BPR “Sinar Mas Pelita” sangat berarti bagi pengusaha dan golongan ekonomi lemah terutama dalam memajukan potensi daerah.

  b. Misi

  Misi dari PT. BPR “Sinar Mas Pelita” adalah memoderenisasikan masyarakat pedesaan dan membebaskan rakyat kecil dari para rentenir atau lintah darat dengan bunga yang sangat tinggi.

1.1.2 Logo Perusahaan

Gambar 1.1 Logo PT.BPR “Sinar Mas Pelita”

  Sumber : Company Profile PT.BPR “Sinar Mas Pelita” Padalarang - Bandung Tahun 2011

  6

1.2 Sejarah Divisi Pemasaran (Marketing) PT BPR “SINAR MAS PELITA”

  Pada suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa maupun penyediaan produk, bagian pemasaran sangatlah penting untuk menunjang kegiatan perusahaan tersebut. Operasional pemasaran suatu produk memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan bank BPR karena laku atau tidaknya suatu produk dari suatu bank, serta tersedianya sumber dana sangat bergantung dari kegiatan pemasaran.

  Keadaan karyawan pada bagian pemasaran, memelihara Suasana yang kondusif dalam bagian pemasaran pada bank BPR menciptakan iklim kerja yang harmonis antara karyawan yang bernaung dibawah, termasuk para account officer maupun collector. Para pelaksana dari bagian pemasaran ini terbiasa bekerja dengan cepat mengingat waktu ibarat uang yang mengalir bagi mereka. Sumber daya manusia yang dalam hal ini pegawai/karyawan sebagai faktor penentu dalam kemajuan suatu perusahaan selalu menjadi perhatian bank, terutama dalam hal peningkatan kemampuan, profesionalisme serta pendayagunaan pegawai secara optimal.

  Jumlah pegawai yang bernaung didalam Bagian Pemasaran berjumlah tujuh orang. Dimana jumlah tersebut dibagi kembali sesuai dengan daerah kerja pada Bagian Pemasaran yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Pemasaran. Masing-masing dari pegawai pada Bagian Pemasaran tersebut mempunyai daerah kerja masing-masing, agar semua waktu yang digunakan dapat berjalan secara efektif.

  7

  Jumlah pegawai pada Bagian Pemasaran dinilai efektif karena mereka semua bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, yaitu pada hari senin - jumat dengan waktu dari pukul 08.00 – 16.00 WIB, sedangkan pada hari sabtu pada minggu pertama dan minggu kedua mereka bekerja dari pukul 08.00 – 12.00 WIB.

  Kedudukan Bidang Pemasaran (Operasional), Bidang operasional (pemasaran) dipimpin oleh Kepala Bagian Pemasaran. Sedangkan pelaksana dari Bidang Pemasaran adalah sebagai berikut :

  1. Petugas bagian pemasaran

  2. Account Officer (operasional)

3. Collector

  4. Administrasi kredit Tugas Bidang Operasional harus berperan aktif didalam kegiatan : 1. Memasarkan produk dan jasa perbankan kepada nasabah/calon nasabah.

  2. Mengelola permohonan kredit, pemantauan nasabah dan kolektibilitas kredit.

  3. Melakukan penelitian potensi ekonomi daerah dan penyusunan peta bisnis.

  4. Membina hubungan yang saling menguntungkan dengan para debitur/nasabah.

  5. Membina hubungan yang saling menguntungkan dengan pihak sumber dana.

  8

1.3 Struktur Perusahaan PT. BPR “SINAR MAS PELITA”

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. BPR “Sinar Mas Pelita” Padalarang-Bandung Barat

  

RUPS

KOMISARIS

KOMISARIS UTAMA

DIREKSI

DIREKTUR UTAMA

SPI

KABAG KABAG KREDIT OPERASIONAL & PEMASARAN

  BAG PEMASARAN KREDIT BAG PEMASARAN DANA BAG KEUANGAN BAG PEMBUKUAN BAG ADM KREDIT BAG ADM DANA BAG UMUM & PERSONALIA OPERASIONAL OPERASIONAL KASIR ACCOUNTING ADM KREDIT ADM TAB & DEPO CUST. SERV, SATPAM, KEBERSIHAN Sumber: Company Profile PT. BPR “SINAR MAS PELITA” Padalarang-Bandung Barat 2011

  9

a. Penjabaran Struktur Organisasi

  1. Jabatan tingkat atas (Top Level) terdiri dari :

  2. Bagian Pemasaran Dana, Tabungan dan Deposito (Operasional Pemasaran)

  5. Bagian Umum

  4. Bagian Administrasi Tabungan dan Deposito

  3. Bagian Administrasi Kredit

  2. Bagian Pembukuan

  1. Bagian Keuangan

  b. Divisi bagian operasional terdiri dari :

  1. Bagian Pemasaran Kredit (Operasional Pemasaran)

  1. Jabatan Komisaris

  Setiap bagian atau divisi kerja yang terdapat pada struktur organisasi mempunyai fungsi, peran, wewenang dan tanggung jawab masing-masing (Job Desk). Bagian kerja yang tercakup didalam struktur organisasi ini dikelompokkan dalam tiga tingkat (level) jabatan ;

  3. Jabatan tingkat bawah

  2. Jabatan Kepala Bagian Operasional

  1. Jabatan Bagian Kepala Kredit dan Pemasaran

  2. Jabatan tingkat menengah (Midle Level) terdiri dari :

  3. Jabatan SPI (Satuan Pengawas Interen)

  2. Jabatan Direktur

  a. Divisi bagian kredit dan pemasaran terdiri dari :

  10

1.4 Job Description

  Penjabaran kinerja masing-masing bagian adalah sebagai berikut ;

  1. Dewan Komisaris Pelaksana ;

  • Komisaris Utama - Anggota Komisaris Lingkup Tugas ;
  • Mengawasi dan memberikan nasehat-nasehat kepada direksi agar didalam menjalankan operasional perusahaan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang telah ditetapkan.

  Penanggung Jawab ; - Pertanggung jawaban kepada para pemegang saham atau pemilik.

  2. Direksi Pelaksana ;

  • Direktur Utama - Direktur Lingkup Tugas ;
  • Membuat perencanaan strategis misi dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan.

  11

  Melakukan evaluasi dan supervisi dengan membandingkan hasil yang - dicapai terhadap proyeksi kerja.

  Marketing manajemen, yaitu melakukan upaya pengelolaan yang - terkoordinasi dalam pelaksanaan kerja dibidang pemasaran dalam upaya memasarkan produk perusahaan agar dapat dijual.

  Account manaemen, yaitu melakukan supervisi atas kegiatan proses -

  kredit dengan melakukan koordinasi dengan bagian kredit maupun bagian operasional.

  Portofolio kredit manajemen, yaitu membuat perencanaan untuk - melakukan langkah-langkah kongkrit dalam rangka meningkatkan kualitas maupun kuantitas kredit.

  Risk manajemen, yaitu mengarahkan bawahan untuk mencari dan - membuat strategi penanganan kredit bermasalah/nonlancar.

  Penanggung jawab ; Komisaris - Pemegang saham -

  3. SPI Pelaksana ;

  Auditor - Lingkup Tugas ;

  12

  Melakukan dan menjalankan fungsi pengawasan dan supervisi terhadap pelaksaan kerja disetiap bagian kerja agar pelaksanaan kerja tersebut berjalan sesuai dengan peraturan perusahaan. Penanggung Jawab ;

  Direksi -

  4. Kepala Bagian Kredit dan Pemasaran Pelaksana ;

  Kepala Bagian Kredit - Lingkup Tugas ;

  Melakukan upaya pemasaran untuk meningkatkan penjualan produk, - bekerja sama dengan bagian yang terkait.

  • Bekerjasama dengan direksi dalam rangka memperluas jaringan pemasaran dan berupaya menciptakan pangsa pasar dan produk-produk baru. Sebagai analisi kredit ; - Meneliti berkas persyaratan kredit.

   Bersama-sama dengan marketing dan kepala bagian kredit melakukan

   survei ketempat dan objek jaminan calon debitur. Membuat analisa kredit.

   Melaksanakan komite kredit (Loan Comite), untuk menentukan

   kelayakan kredit bagi calon debitur. Komite kredit yang dibentuk beranggotakan kepala kredit, marketing dan direktur.

  13

   Bersama semua anggota komite kredit menandatangani analisa kredit yang telah dibuat dan disepakati, kemudian mengusulkan berkas kredit yang telah disepakati kepada direksi untuk diputuskan.

   Mengkoordinir pegawai dibagian kredit untuk mencari dan melakukan langkah-langkah kogkrit dalam upaya menyelesaikan kredit bermasalah dengan membentuk tim penanggulangan kredit bermasalah dengan menggunakan metode rescheduling, reconditioning, atau dengan menjual jaminan nasabah.

  Penanggung Jawab

  • Direksi

  5. Kepala Bagian Operasional Pelaksana ;

  • Kepala Bagian Operasional Lingkup Tugas ;
  • Membidangi dan bertanggungjawab serta memastikan kelancaran dan kebenaran pelaksanaan pekerja disetiap bagian kerja yang ada didivisi operasional.

  Penanggung Jawab ;

  • Direksi

  6. Bagian Pemasaran Kredit Pelaksana ;

  14

  • Operasional Lingkup Tugas ;
  • Melakukan upaya pemasaran produk-produk mengacu kepada target pemasaran yang ingin dicapai dengan bekerjasama dan dibawah pengawasan serta bimbingan kepala bagian pemasaran.
  • Melakukan pemeliharaan (maintenance) serta meningkatkan kualitas maupun kuantitas produk kredit.
  • Melakukan langkah-langkah kongkrit untuk menyelesaikan kredit bermasalah pada area resort operasional masing-masing.
  • Mempunyai fungsi tugas sebagai kolektor, yaitu: melakukan inventarisasi terhadap tagihan yang telah jatuh tempo secara kontinyu/berkesinambungan, kemudian melakukan penagihan terhadap debitur yang tagihannya telah jatuh tempo.

  Penanggung Jawab ; - Kepala Bagian Kredit dan Pemasaran.

  7. Bagian Pemasaran Dana Pelaksana ;

  • Operasional - Lingkup Tugas ; Melakukan upaya yang maksimal untuk memasarkan produk-produk penghimpunan dana yaitu tabungan dan deposito untuk mendukung ekspansi kredit.

  15

  Penanggung Jawab ; - Kepala Bagian Kredit dan Pemasaran.

  8. Bagian Keuangan Pelaksana ;

  • Keuangan/kasir Lingkup Tugas ; - Bertanggung jawab terhadap semua transaksi yang terjadi.
  • Memastikan kebenaran semua dana yang dimiliki perusahaan.
  • Menjaga dan memelihara likuiditas dengan melakukan koordinasi dan membuat laporan harian kepada kepala bagian operasional dan direktur.
  • Berperan sebagai kasir; melakukan transaksi pembayaran dan penerimaan dana tunai, serta bertanggung jawab kepada setiap transaksi tersebut.

  Penanggung Jawab ;

  • Kepala Bagian Operasional - Direksi

  9. Bagian Pembukuan Pelaksana ;

  • Pembukuan/accounting Lingkup Tugas ;

  16

  • Membuat pembukuan sesuai dengan akutansi perbankan, aturan perusahaan dan aturan Bank Indonesia.
  • Serta berpedoman kepada prosedur kerja dan prosedur pembukuan yang telah ada.

  Penanggung Jawab ;

  • Kepala Bagian Operasional - Direksi

  10. Bagian Administrasi Kredit Pelaksana ;

  • Administrasi Kredit Lingkup Tugas ;
  • Melakukan pencatatan dan pengadministrasian semua portofolio kredit kedalam sebuah bentuk pelaporan dan pencatatan data yang telah ditentukan oleh perusahaan dan memastikan kebenaran serta mempertanggunjawabkan produk data tersebut.

  Penanggung Jawab ; - Kepala Bagian Operasional.

  11. Bagian Administrasi Tabungan dan Deposito Pelaksana ;

  • Administrasi Tabungan dan Deposito Lingkup Tugas ;

  17

  Melakukan pencatatan dan pengadministrasian semua portofolio kredit - kedalam sebuah bentuk pelaporan dan pencatatan data yang telah ditentukan oleh perusahaan dan memastikan kebenaran serta mempertanggunjawabkan produk data tersebut.

  Penanggung Jawab ; Kepala Bagian Operasional. -

  12. Bagian Umum dan Personalia Pelaksana ; 1) Personalia

  Lingkup Tugas ; Membidangi urusan kepegawaian dan tugas lain yang telah diatur.

2) Costumer Service

  Lingkup Tugas ; Memberikan pelayanan yang prima (menerapkan metode service exellent) kepada semua relasi bank.

  3) Satpam Lingkup Tugas ; Menjaga dan melindungi semua asset perusahaan serta tugas-tugas lain yang telah diatur.

  4) Kebersihan Lingkup Tugas ;

  18

  Menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan kantor dan membantu kelancaran pelaksanaan kerja pada setiap unit kerja.

  Penanggung Jawab ; Kepala Bagian Operasional -

  Tugas dan Fungsi Pelaksana Bidang Pemasaran Tugas atau aktivitas utama dan fungsi dari pelaksana pemasaran sebagai berikut :

  1. Kepala Bagian Pemasaran Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bagian Pemasaran membawahi, dibantu dan bekerja sama dengan collector, administrasi kredit, account officer, dan para pegawai dibagian pemasaran yang disebut degan operasional pemasaran (Marceting). Setiap pegawai dibagian pemasaran mempunyai tugas untuk menggali potensi suatu area maupun daerah kerja baru yang telah ditentukan tetapi belum digarap oleh bank BPR sebagai target atau sasaran dalam memasarkan produk-produk BPR.

  Pembagian area atau daerah kerja ini bertujuan agar selain marketing fokus dan maksimal dalam melaksanakan upaya pemasaran, serta akan memudahkan kontrol dan evaluasi terhadap kegiatan pemasaran produk BPR. Semua produk yang dihasilkan oleh Bagian Pemasaran harus diketahui atau ditandatangani oleh Kepala Bagian Pemasaran. Selain itu juga tugas dan fungsi Kepala Bagian Pemasaran adalah memonitor dan memelihara kelancaran kerja serta memelihara ketertiban file yang

  19

  terdapat dibagian pemasaran. Serta membuat laporan harian kepada Direksi atas transaksi yang terjadi pada hari itu.

  2. Account Officer Melaksanakan pemeriksaan, penelitian dan analisa terhadap kelayakan

   kredit yang diajukan oleh calon nasabah, baik secara fisik maupun nonfisik. Secara periodik menjaga dan melakukan penilaian ulang terhadap

   perkembangan usaha debitur serta kelancaran pengembalian kredit yang diberikan. Menyelenggaraan administrasi dan membuat nota-nota yang berkaitan

   dengan pemberian kredit dan pembayaran kredit berikut kewajiban debitur-debitur lainnya. Menghubungi dan melaksanakan kerjasama dengan piha-pihak ketiga

   untuk pengamanan barang-barang jaminan serta kelancaran angsuran kredit.

  3. Collector Melaksanakan pengawasan serta penagihan terhadap debitur yang

   jatuh tempo serta yang sudah jatuh tempo. Memberikan informasi kepada kepala Bagian Operasional (Pemasaran)

   atas perkembangan usaha dan kredit debitur. Memberikan uang pembayaran dari debitur yang berhasil ditagih pada

   hari itu dan langsung menyetorkan pada bagian keuangan pada hari yang sama.

  20

  4. Administrasi Kredit Bekerjasama dengan bagian account officer dan collector untuk

   menyelenggarakan administrasi bagian pemasaran sejak permohonan kredit diajukan sampai pencairan dan pelunasan.

1.5 Sarana dan Prasarana PT. BPR “SINAR MAS PELITA”

  Sarana PT. BPR “SINAR MAS PELITA” Padalarang-Bandung adalah sebagai berikut : a. Gedung perkantoran yang terdiri dari satu gedung dan dua lantai.

  b. Ruang perkantoran antara lain : Lantai bawah terdiri dari: ruangan Direktur Utama, disisi lain juga ada - ruangan brangkas, ruangan file guna menyimpan berkas-berkas, ruang tunggu nasabah, ruangan khasanah/countre, dan ruangan kasir. Lantai atas terdiri dari: ruang pimpinan, ruang wakil pimpinan dan - kepala bagian, ruang tamu. Dan disisi lain juga ada ruangan bagian pemasaran antara lain : Administrasi Kredit, Administrasi Tabungan, dan Administrasi Deposito.

  Adapun sarana lain dari PT. BPR “SINAR MAS PELITA” antara lain yaitu : Tabel 1.2

  Daftar Sarana PT. BPR “SINAR MAS PELITA” Padalarang-Bandung

  No. Uraian Keterangan

  Mushola

  1 1. Ruang security

  1 2.

  21

  Front office

  1 3. Ruang Rapat

  1 4. Toilet

  4 5.

  6. Lapangan Badminton

  1

  7. Tempat Parkir

  2

  8. Pesawat Telepon

  4

  1

  9. Pantry

  Lemari Besi

  2 10. Lemari File

  4 12. Sofa

  2 14. Komputer

  11 15. Mobil

  2 16. Sepeda Motor

  2 17.

  18. Mesin Fax

  1

  19. Mesin Fotocopy

  1 Sumber : Data Penulis, 2011 Sarana dan prasarana lainnya yang tersedia di tempat pelaksanaan kegiatan

  PKL (Praktek kerja Lapangan) yaitu di bagian Pemasaran PT. BPR “Sinar Mas Pelita” Padalarang-Bandung, yang terdapat di ruangan bagian pemasaran (operasional) yang berada di lantai atas. Adapun fasilitas yang tersedia adalah sebagai berikut:

  22

  Tabel 1.3 Daftar Prasarana Operasional PT. BPR

  Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di PT. BPR “SINAR MAS PELITA” Padalarang-Bandung, pada bagian pemasaran. yang beralamat di Jl. Raya Padalarang Bandung Barat no 63, telp (022) – 6809417.

  Sumber : Data Penulis, 2011

  1 Unit Seluruh Gedung

  1 Unit Bagian Operasional 7. Fasilitas Internet dan Intranet

  1 Unit Bagian Kredit dan Pemasaran 6. Pesawat Telepon

  1 Unit Bagian Pembukuan 5. Printer+Scan+Fotocopy

  1 Unit Bagian Operasional 4. Printer HP

  3. Mesin Tik

  1 Unit Bagian Kredit dan Pemasaran

  XP

  2. Komputer Program Windows

  2 Unit Bagian Operasional

  XP (Flat)

  1. Komputer Program Windows

  No. Nama Fasilitas Kerja Jumlah Satuan Penempatan

  “SINAR MAS PELITA” Padalarang-Bandung

1.6 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1.6.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)

  23

1.6.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

  Waktu pelaksanaan Praktek kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan selama 30 hari sesuai dengan aturan yang ada di UNIKOM dan telah disepakati oleh PT. BPR “SINAR MAS PELITA” Padalarang-Bandung, yang mana pelaksanaannya tanggal 25 Juli s/d 23 Agustus 2011, pada Hari Senin s/d Jumat dari pukul 08.00-16.30 WIB.

  

✆✝ ✞✄ ✟✠✄✡ ✄✄ ✡ ✆ ☛✄ ✟ ☞ ✝ ✟ ✟ ✝☛ ✌ ✄ ✞ ✄✆✄ ✡ ✍✄ ✡

✂✄ ✂ ☎☎

✎ ✏ ✑ ✟ ✒ ✓ ✒ ✔ ✠ ✒ ✕ ✒ ✆ ✒ ✖ ✟ ✒ ✞ ✒ ✗ ✒ ✔ ✒ ✔ ✘ ✘ ✙ ✚ ✘ ✛ ✜ ✢ ✘✣ ✥✤✦ ✧★✣ ✩★✤ ✘✪ ✚ ✦ ✛ ★ egi el r tek erj g

  enulis melaksanakan raktek erja apangan di ” Padalarang-Bandung, penulis ditempatkan pada Bidang Operasional bagian Marketing.

  Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan selama 30 hari, terhitung dari tanggal 25 Juli 2011 sampai dengan 23 Agustus 2011 yang dilaksanakan pada hari Senin sampai dengan Jumat dari pukul 08.00-15.00 WIB.

  Aktivitas kerja yang dilakukan penulis terdiri dari dua jenis kegitan, yaitu kegiatan rutin dan kegiatan insidentil. Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan penulis selama Praktek Kerja Lapangan setiap harinya, sedangkan kegiatan insidentil merupakan kegiatan yang dilakukan penulis selama Praktek Kerja Lapangan sewaktu-waktu jika diperlukan.

  Adapun daftar kegiatan rutin dan insidentil yang dilakukan oleh penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT. BPR “SINAR MAS PELITA” Padalarang- Bandung selama 30 hari. Adapun Aktivitas kegiatan selama Praktik Kerja Lapangan dapat dilihat tabel berikut:

  

✭✮ ✯ ✰ ✱ ✲

✳ ✮ ✴ ✮ ✵ ✮ ✶✮ ✷ ✸✮ ✹ ✳ ✮ ✺✮ ✻✮ ✵ ✮ ✵ ✷ ✭ ✱ ✼✷ ✽

el egi sel tek erj g di ✾ ✿❀❁❂ ✽ ❃ ❂✿ ✷ ❄ ✺ ❀ ✭ ❂ ✷✮ ❅ ✮ ❆ ✮ ✸✮ ✵ ❇ ✼ ✮ ✵

  ” g dung o ✮ ✸ Keterangan i/Tanggal Kegiatan Rutin insidentil

  1

   Pengarahan mengenai jenis - Senin,

  25 Juli 2011 pekerjaan dibagian Operasional Marketing.

  Perkenalan dengan para karyawan. -

   - Selasa,

   2 Menerima berkas pengajuan dari 26 Juli 2011 calon nasabah.

   - Mengolah calon nasabah.

  3 27 Juli 2011 calon nasabah.

   - Rabu, Menerima berkas pengajuan dari

   Mengolah data calon nasabah. -

   - Melaukan survei pada lingkungan tempat tinggal nasabah.

  4 Kamis, Melakukan survei (personal) calon 28 Juli 2011 nasabah.

   -

   - Wawancara Cclon nasabah.

   - 5 Jumat, Melakukan evaluasi survei.

  29 Juli 2011

  6 Sabtu,

  30 Juli 2011 - Libur

  Minggu,

  7

  31 Juli 2011 Libur

  • -8 Senin, - Mendata hasil survei.
  • 1 Agustus 2011 Memeriksa rekapitulasi harian

   kredit.

   9 Selasa, Mengolah data calon nasabah. -

  2 Agustus 2011

  10

   - Rabu, Mengolah data calon nasabah.

  3 Agustus 2011 Kamis,

   11 - Menerima berkas pengajuan calon nasabah.

   4 Agustus 2011 - Mengolah data calon nasabah.

   - Memeriksa rekapitulasi harian kredit.

  12

   - Jumat, Mendata hasil survei.

  5 Agustus 2011

  13 Sabtu,

  Libur -

  6 Agustus 2011

  

14 Minggu, - Libur

  7 Agustus 2011

  15

   - Senin, Mendata hasil survei.

  8 Agustus 2011 Memeriksa rekapitulasi harian -

   kredit.

  16

   - Selasa, Mengolah data calon nasabah.

  9 Agustus 2011

  Rabu,

   17 - Memeriksa kelengkapan berkas calon nasabah.

  10 Agustus 2011

   18 Kamis, - Mendata kartu piutang nasabah.

  11Agustus 2011

  • - Memeriksa rekapitulasi harian

   kredit. Jumat,

  19

  12 Agustus 2011 - Izin

20 Sabtu,

  13 Agustus 2011 Libur

  • - 21 Minggu,

  14 Agustus 2011 Libur -

  22 15 Agustus 2011 nasabah.

   Senin, Mengolah - data calon

   Memeriksa kelengkapan berkas - pengajuan calon nasabah.

  • 23 Mengolah data calon nasabah.

   Selasa,

  Memeriksa rekapitulasi harian -

   16 Agustus 2011 kredit.

   24 Rabu, - Memeriksa laporan tunggakan.

  Memeriksa kartu piutang. -

   17 Agustus 2011 Memeriksa rekapitulasi harian -

   kredit.

   - Kamis, 25 Mengunjungi nasabah.

  18 Agustus 2011

26 Jumat,

   Mendata hasil survei -

  19 Agustus 2011

  Sabtu,

  27

  20 Agustus 2011 Libur

  • -

    28 Minggu,
  • -

    21 Agustus 2011

  Libur

  • Memeriksa rekapitulasi harian

  29 kredit.

   Senin,

  22 Agustus 2011 Selasa,

  30

  • - Memeriksa kelengkapan berkas

   23 Agustus 2011 calon nasabah Sumber : Penulis, 25 Juli 2011 – 23 Agustus 2011

2.2 Deskripsi Kegiatan Rutin dan Contoh

  Selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan penulis pada kesempatan tersebut, penulis melakukan berbagai kegiatan yang dibagi menjadi kegiatan rutin dan insidental. Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan setiap harinya (kegiatan harian) sesuai bidang dan tugasnya masing-masing. Sedangkan kegiatan insidentil adalah kegiatan yang hanya dilakukan sewaktu-waktu jika diperlukan untuk menunjang aktivitas perusahaan. Berikut deskripsi kegiatan rutin penulis selama PKL, diantaranya :

2.2.1 Menerima Berkas Pengajuan Calon Nasabah

  Dalam proses peminjaman dana, ada beberapa tahap yang harus dilalui oleh para calon nasabah. Salah satunya adalah pengisian formulir yang berisikan informasi mengenai calon nasabah.

  Sebelum penulis menerima berkas calon nasabah dari bagian operasioanl kredit, nasabah diharuskan untuk mengisi Formulir pengajuan terlebih dahulu sebelum memberikanya kepada peneliti sebagai marketing. Setelah data diisi peneliti bertemu dengan calon nasabah untuk memeriksa data seperti nama, alamat, pekerjaan, referensi penjamin, penghasilan setiap tahun, jumlah kredit yang diinginkan, jaminan dan data asuransi dan bersedia untuk disurvei.

  Dibawah ini adalah contoh formulir yang diajukan kepada calon nasabah sebagai langkah pertama untuk mengajukan peminjaman.

Gambar 2.1 Formulir Pengajuan (Berisikan Data Calon Nasabah)

  ❏ ❑ ▲▼ ◆ ❖ P◗ ❘❑ ▲◆❙ ❚ ❯ ❱❲ ❳◆❙ ❑ ❨❲ ❩ ❬ ❭ ❪ ❪ r s

2.2.2 Mengolah Data Calon Nasabah

  Dari berkas pengajuan yang diterima oleh penulis dari calon nasabah, penulis kemudian melakukan pengolahan data. Pengolahan data yang dilakukan berupa pemindahan data dari formulir, yang kemudian disimpan berbentuk file didalam komputer kerja Microsoft Exel 2007.

  Penulis bertugas kembali untuk mengolah data calon nasabah secara detail, sebelum melakukan tahap survei. Data yang diisi oleh para calon nasabah yaitu berupa data pribadi, pekerjaan, referensi, penjamin, penghasilan, jumlah kredit (dana pinjaman), jaminan, informasi tambahan dan data asuransi. Keseluruhan data harus diisi dengan sebenar-benarnya guna untuk memenuhi syarat ketentuan dalam peminjaman.

2.2.3 Melakukan Survei

  Penulis diajak oleh marketing PT. BPR “SINAR MAS PELITA” untuk melakukan survei kepada salah satu calon nasabah. Survei dilakukan dua tahap. Tahap pertama survei dilakukan disekitar lingkungan tempat tinggal calon nasabah. Peneliti melakukan Survei dengan mewawancarai penduduk sekitar untuk mencari informasi tambahan tentang calon nasabah.

  Kegiatan survei yang dilakukan penulis pada lingkungan sekitar calon nasabah yang berupa mewawancarai warga sekitar dengan beberapa pertanyaan. Seperti; “bagaimana keharmonisan keluarga tersebut?”, “apakah ada penagih-penagih yang sering mengunjungi rumah tersebut?” dan lain sebagainya.

  Dalam melakukan kegiatan survei ini, sebisa mungkin penulis dan marketing PT. BPR “SINAR MAS PELITA” menggunakan bahasa yang ringan dan cara berbicara yang santai sehingga penduduk yang diwawancarai tidak mengetahui identitas penulis dan marketing PT. BPR “SINAR MAS PELITA”.

2.2.4 Wawancara Calon Nasabah

  Wawancara dalam kegiatan Marketing PT. BPR “SINAR MAS PELITA” dilakukan pada saat survei berlangsung. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dari pihak calon nasabah.

  Penulis diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan survei dan mewawancarai calon nasabah yang tinjauannya adalah sebuah berkas kosong yang mana harus diisi oleh marketing sesuai dengan apa yang disampaikan oleh calon nasabah.

Gambar 2.2 Berkas Wawancara Calon Nasabah Sebagai Hasil Analisa

  ❜ ❝ ❞❡ ❢ ❣ ❤✐ ❥❝ ❞❢❦ ❧ ♠ ♥♦ ♣❢❦ ❝ q♦ r s t ✉ ✉ r s Pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara adalah pertanyaan yang ditinjau dari berkas yang disebut berkas analisa kredit yang mana jawaban pertanyaan bukanlah calon nasabah yang menulis, tetapi marketinglah yang mengisinya sebagai hasil wawancara yang kemudian akan diserahkan kepada kepala bagian Operasional.

  Setelah melakukan wawancara dan menganalisa hasil wawancara, kemudian calon nasabah akan dianjurkan untuk mengunjungi PT. BPR “SINAR MAS PELITA” untuk menandatangi surat perjanjian yang telah didata oleh Marketing sebagai tanda kesiapan bertanggung jawab akan tindakan yang dilakukan oleh calon nasabah jika peminjamannya disetujui oleh Kepala Bagian Kredit dan Direktur.

  Dibawah ini adalah contoh berkas “Surat Perjanjian Kredit” yang akan ditanda tangani oleh calon nasabah.

Gambar 2.3 Surat Perjanjian Kredit

  ① ② ③ ④ ⑤ ⑥ ⑦ ⑧ ⑨⑧ ⑩⑤ ❶ ② ❷❸ ❹ ❺ ❻ ❼ ❼ r s

  2.2.5 Memeriksa Berkas Pengajuan

  Salah satu pekerjaan yang dilakukan penulis pada saat PKL adalah memeriksa berkas pegajuan peminjaman calon nasabah. Ini termasuk dalam kegiatan rutinitas dan sebagai tahap selanjutnya dalam mengolah data pengajuan.

  Memeriksa berkas pengajuan peminjaman adalah hal yang sangat penting untuk menelaah kembali data-data, berkas-berkas wawancara, dan berkas-berkas lain yang menunjang pendataan dalam melakukan peminjaman. Penulis Memeriksa kembali berkas pengajuan bertujuan untuk memutuskan calon nasabah tersebut layak diajukan kepada bagian yang lebih tinggi yaitu Kepala Bagian Kredit yang kemudian keputusan selanjutnya diserahkan oleh bagian tersebut.

  Berkas-berkas yang diperiksa mulai dari tahap pertama masuknya data nasabah yang diisi pada Formulir Data, kemudian berkas hasil analisa kredit yang dilakukan pada saat wawancara, dan berkas “surat perjanjian kredit”.

  Memeriksa berkas pengajuan juga dilakukan setelah memutuskan untuk diserahkan kepada Kepala Bagian Kredit untuk disejutui dan kemudian di sah kan oleh Direktur. Penyerahan berkas pengajuan selalu diuruti sesuai dengan prosedurnya, yaitu sebagai berikut ;

  1. Formulir Data

  2. Analisa Kredit Bagi Calon Nasabah

  3. Surat Perjanjian Kredit

  2.2.6 Memeriksa Rekapitulasi Harian Kredit

  Banyaknya kegiatan penulis yang dilakukan pada saat praktek kerja lapangan di PT. BPR “SINAR MAS PELITA” diantaranya adalah memeriksa rekapitulasi harian kredit yang harus dilakukan setiap hari pada saat kerja. Rekapitulasi harian kredit yang harus diperiksa penulis pada saat melakukan praktek kerja lapangan adalah rekapitulasi harian dari beberapa cakupan wilayah menurut tempat tinggal nasabah.

Gambar 2.4 Rekapitulasi Harian Kredit

  ➀ ➁ ➂ ➃ ➄ ➅ ➆ ➇ ➈➇ ➉➄ ➊ ➁ ➋➌ ➍ ➎ ➏ ➐ ➐ r s ➄ ➋➋➄

  Setiap harinya, nasabah yang melakukan pembayaran melalui t r dan akan ➑ ➒➌ ➊ ➓ ➔ ➁ ➈ didata oleh karyawan yang berada di kasir, kemudian data tersebut akan di t pada akhir kerja setiap harinya dan kemudian tugas marketinglah yang memeriksa kembali agar dapat diketahui nasabah-nasabah yang membayar tepat waktu dan nasabah yang terlambat membayar tagihan.

2.2.7 Memeriksa Laporan Pinjaman Baru

  Aktivitas penulis saat melakukan praktek kerja lapangan tidak jauh dari kegiatan marketing di suatu Bank pada umumnya. Selain melakukan pengolahan data, survei serta wawancara, penulis juga harus selalu memerhatikan setiap data yang disusun ataupun data yang dikeluarkan.

  Kegiatan rutin penulis selain yang sudah dijelaskan juga ada kegiatan memeriksa laporan pinjaman baru. Kegiatan tersebut berupa memeriksa data berbentuk laporan pinjaman baru yang berisikan nama para nasabah yang baru melakukan peminjaman untuk ditelaah dan mengetahui kapan para nasabah tersebut mulai menyetorkan pembayarannya.

  Laporan pinjaman baru dilakukan rutin setiap bulannya. Karena data yang masuk dan diolah adalah data nasabah yang baru memulai peminjaman pada setiap bulannya.

  Dan penulis berkesempatan memeriksa laporan peminjaman baru bulan Juli yang kemudian akan dilanjutkan dengan pemeriksaan rekapitulasi harian kredit pada bulan Agustus. Dibawah ini adalah contoh laporan pinjaman baru pada bulan Juli 2011.

2.2.8 Mendata Kartu Piutang Nasabah

  Kegiatan rutinitas penting lainnya yang dilakukan oleh penulis pada saat PKL di PT. BPR “SINAR MAS PELITA” adalah mendata atau memeriksa karu piutang nasabah. Selain sebagai bukti, dengan memeriksa kartu piutang nasabah maka bagian marketing dan penulis akan mengetahui nasabah mana saja yang belum melakukan penyetoran/pembayaran yang sering disebut dengan nasabah yang menunggak.

  Disamping dari pada itu, selama melakukan praktek kerja lapangan, penulis dijelaskan bagaimana memeriksa kartu piutang nasabah dengan memeriksa rekapitulasi harian kedit.

  Dari rekapitulasi harian kredit yang diperiksa setiap harianya, maka akan terlihat nasabah dari wilayah mana saja yang telah melakukan pembayaran atau penyetoran.

  Penyetoran dilakakukan di PT. BPR “SINAR MAS PELITA”. Nasabah akan datang dan mengunjungi sendiri PT. BPR “SINAR MAS PELITA” untuk melakukan pembayaran sesuai dengaan waktu yang telah ditentukan.

Gambar 2.5 Kartu Piutang

  ↕ ➙ ➛ ➜ ➝ ➞ ➟ ➠ ➡➠ ➢➝ ➤ ➙ ➥➦ ➧ ➨ ➩ ➫ ➫ r s

2.2.9 Memeriksa Laporan Tunggakan

  Kegiatan rutinitas terakhir yang dilakukan oleh penulis selama melaksanakan PKL di PT. BPR ‘SINAR MAS PELITA” adalah memeriksa laporan tunggakan. Laporan tunggakan per-bulan selalu diperiksa setiap akhir bulan. Gunanya adalah untuk mengetahui siapa saja nasabah yang tidak tepat waktu melakukan penyetoran atau pembayaran selama melakukan peminjaman. Pemeriksaan laporan tunggakan akan disesuaikan dengan laporan peminjaman baru, rekapitulasi harian kredit dan kartu piutang.

Gambar 2.6 Laporan Tunggakan

  

➲ ➳ ➵ ➸ ➺ ➻ ➼ ➽ ➾➽ ➚➺ ➪ ➳ ➶➹ ➘ ➴ ➷ ➬ ➬

r s

2.3 Deskripsi Kegiatan Insidentil

  Jenis kegiatan kedua yang dilakukan penulis pada saat melaksanakan praktek kerja lapangan yaitu jenis kegiatan insidentil. Kegiatan insidentil adalah kegiatan yang dilakukan peneliti tidak setiap hari melainkan kegiatan yang dilakukan sekali waktu jika diperlukan. Berikut contoh kegiatan insidentil yang dilakukan penulis sebagai berikut ;

2.3.1 Mengunjungi Nasabah

  Mengunjungi nasabah adalah merupakan kegiatan insidentil yang dilakukan jika diperlukan. Pada saat melaksanakan PKL, penulis diikutsertakan dalam kegiatan mengunjungi nasabah. Kunjungan nasabah yang dimaksud berbeda dengan kunjungan nasabah yang juga disebut dengan survei. Pada kesempatan ini, kunjungan yang dilakukan adalah lanjutan kegiatan rutin penulis yaitu memeriksa laporan tunggakan.

  Penulis dan bagian marketing PT. BPR “SINAR MAS PELITA” mengunjungi nasabah yang terdata sebagai nasabah yang melakukan tunggakan dengan melalaikan tanggung jawabnya dalam pembayaran yang disebut juga dengan cicilan utang. Nasabah yang nunggang yang telah diperiksa melalui laporan tunggakan tersebutlah yang akan dikunjungi satu per satu.

  Kunjungan nasabah yang melakukan tunggakan pembayaran tidak dilakukan setiap bulannya. Karena menurut penjelasan pembimbing penulis dan para karyawan dibidang marketing, tunggakan bagi nasabah juga diberikan waktu. Lebih dari dua bulan menunggak, barulah para karyawan mengunjungi tempat tinggal nasabah tersebut.

  Beberapa alasan yang diberikan para nasabah yang menunggak kepada karyawan marketing ketika melakukan kunjungan. Dan alasan tersebut juga merupakan faktor- faktor mengapa nasabah menunggak dalam pembayaran. Seperti :

  1. Rumah nasabah yang jauh dari PT. BPR “SINAR MAS PELITA”

  2. Kebanyakan nasabah yang menunggak adalah nasabah yang pekerjaannya sebagai petani. Dan mereka selalu memberikan alasan dengan memberitahukan kejadian yang menimpa mereka seperti gagal panin.

  3. Para nasabah yang di PHK dan tidak memberitahukan kepada pihak Bank BPR.

  Pada saat penulis melakukan kunjungan, ilmu atau pengalaman yang dapat diperoleh dari kunjungan tersebut adalah bagaimana memahami masyarakat dengan menjadi pendengar yang baik dan membuka pemikirannya dengan berfikir dan menanggapi kejadian atau informasi diberikan oleh lawan bicara kita.

  Selain itu, dengan sistem komunikasi yang dimiliki oleh penulis juga dapat membantu dengan memberikan penjelasan kepada nasabah sehingga nasabah yang menerima penjelasan dari penulis dapat mengerti maksud dan tujuan dari mengunjungi nasabah tersebut. Bertujuan dengan mengingatkan nasabah dengan memberikan pengertian kepada mereka, sehingga mereka tidak akan mengecewakan pihak PT. BPR “SINAR MAS PELITA” untuk tetap melakukan pembayaran sesuai dengan waktu yang telah disepakati.

2.4 Deskripsi Public Relations/Humas (Hubungan Masyarakat)

  Dalam suatu perusahaan atau lembaga yang besar biasanya memiliki bagian Humas (Hubungan Masyarakat). Dengan perkembangan zaman, humas memiliki peranan yang berarti dalam mengembangkan serta meningkatkan perusahaan di tengah persaingan yang ❐❒ ❮ ❰Ï Ð Ñ Ò ❰Ó Ợ Õ Ư semakin ketat. Berikut penjelasan tentang hubungan masyarakat atau lebih dikenal dengan

  s :

2.4.1 Sejarah Public Relations/Humas (Hubungan Masyarakat)

  ❐ ❒ ❮ ❰Ï Ð Ñ Ò ❰Ó Ô ÏÕ Ö × Perkembangan Hubungan Masyarakat atau lebih dikenal dengan ❐❒ ❮ ❰Ï Ð Ñ Ò❰ Ó ÏÕ Ö × sampai sekarang ini tidak terlepas dari dua orang bapak t ,

  yakni Ivy Letbetter Lee dan Edward L.Bernays. Kedua Ilmuwan ini peletak dasar munculnya PR modern, yang semakin hari keberadaaan dan perkembangan sebagai sebuah disiplin ilmu dan bidang profesi terlihat semakin mapan. Ø Ò