HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X IPA MAN 2 MODEL MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECERDASAN EMOSIONAL
TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA
KELAS X IPA MAN 2 MODEL MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Oleh :
Wirdah Aulia Siregar
4121141030
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

ii


iii

RIWAYAT HIDUP
Wirdah Aulia Siregar dilahirkan di Medan pada tanggal 11 Juni 1995.
Ayah bernama Arwin Siregar dan ibu bernama Dahniar Harahap. Penulis
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk
SD Al–Ittihadiyah di medan Sumatera Utara. Lulus dari SD Al – Ittihadiyah pada
tahun 2006. Kemudian pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah ke SMP
Swasta Galih Agung dan lulus pada tahun 2009. Tahun 2009 penulis melanjutkan
pendidikan di MAN 2 Model Medan dan lulus pada tahun 2012. Tahun 2012
penulis mencoba untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi melalui ujian
seleksi yaitu jalur Undangan dan pada tahun yang sama penulis masuk dan
diterima di Perguruan Tinggi Universitas Negeri Medan di program studi
Pendidikan Biologi. Penulis telah mengikuti Program Pengalaman Lapangan
Terpadu (PPLT) Universitas Negeri Medan pada tahun 2015 di SMA Negeri 1
Batang Kuis.

iii

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KECERDASAN EMOSIONAL

TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA
KELAS X IPA MAN 2 MODEL MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016
Wirdah Aulia Siregar (NIM 4121141030)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep diri dan
kecerdasan emosional siswa kelas X IPA MAN 2 Model Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016 dan bagaimana hubungan konsep diri dan kecerdasan
emosional terhadap prestasi belajar biologi siswa kelas X IPA MAN 2 Model
Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Populasinya seluruh siswa kelas X IPA
MAN 2 Model Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 344 orang.
Sampel ditentukan dengan Purposive Sampling, dimana sampel berjumlah 43
orang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif, dengan angket (kuesioner) sebanyak 34 butir angket konsep diri
sedangkan 35 butir angket kecerdasan emosional sebagai alat pengumpul data
penelitian dan tiga kali nilai ulangan biologi yang didapat dari guru bidang studi
biologi. Dari hasil pengolahan data konsep diri siswa dikategorikan cenderung
cukup yaitu pada batasan rentangan 102–109 sebanyak 17 siswa (39,53%) dan
kecerdasan emosional siswa juga dikategorikan cenderung cukup dengan batasan
rentangan 93–104 sebanyak 20 siswa (46,51%). Dari uji persyaratan data

diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan namun positif antara
konsep diri dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar biologi siswa,
sekalipun ada korelasi tetapi tergolong rendah yang ditunjukkan melalui
persentase koefisien korelasi dimana persentase kontribusi sebesar 3,24% untuk
konsep diri, 3,61% untuk kecerdasan emosional, dan 4,41% untuk konsep diri dan
kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar biologi siswa.
Kata Kunci: Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Prestasi Belajar Biologi

iv

THE RELATIONSHIP OF SELF-CONCEPT AND EMOTIONAL
INTELLIGENCE TOWARD BIOLOGY STUDENT
LEARNING ACHIEVEMENT FOR CLASS
X IPA MAN 2 MODEL MEDAN
ACADEMIC YEAR 2015/2016
Wirdah Aulia Siregar (NIM 4121141030)
ABSTRACT
This study aims to determine how the self-concept and emotional
intelligence of student class X IPA MAN 2 Model Medan Academic Year
2015/2016 and how correlation of self-concept and emotional intelligence toward

student of biology learning achievement class X IPA MAN 2 Model Medan
Academic Year 2015/2016. The population of this research is class X IPA MAN 2
Model Medan Academic Year 2015/2016 with totaling 344 students. The sample
is determined by purposive sampling, with total sample is 43 students. The type of
this research is descriptive, with number of items questionnaires is 34 items for
self-concept while 35 items for emotional intelligence as collecting research data
and value of biology teacher learning outcomes as three times. From the data of
self-concept it showed that 102-109 range limit by 17 students (39.53%) is
categorized enough and emotional intelligence showed that categorized enough by
with range 93-104 is for 20 students (46.51%). From feasibility test known there
is no significance relationship between self-concept and emotional intelligence
toward student of biology learning achievement but the categories is low, it can be
shows by the correlation coeficient percentage is 3,24% to self-concept, 3,61%
for emotional intelligence, and 4,41% for self-concept and emotional intelligence
toward student of biology learning achievement.
Keywords: Self-Concept, Emotional Intelligence, Biology Learning Achievement

v

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Hubungan Konsep Diri dan Kecerdasan Emosional
Terhadap Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas X IPA MAN 2 Model Medan
Tahun Pembelajaran 2015/2016” disusun untuk memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada Bapak Drs. Lazuardi, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Ibu Dra. Erlintan Sinaga, M.Kes, Ibu Dr. Melva
Silitonga, M.S, dan Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt sebagai
Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari
rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Rosita Tarigan,
M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik serta kepada Bapak dan Ibu Dosen

maupun Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu
penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H.
Burhanuddin, M.Pd selaku Kepala Sekolah MAN 2 Model Medan, dan Bapak
Darussalim, S.Ag., S.Pd., M.Si selaku guru bidang studi Biologi MAN 2 Model
Medan yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis
selama melakukan penelitian di sekolah.
Teristimewa dan penuh kasih penulis sampaikan terima kasih yang tiada
akhir kepada Ayahanda tercinta (Arwin Siregar) dan Ibunda tercinta (Dahniar
Harahap) atas doa dan kasih sayang yang tiada henti, serta dukungan baik moril
maupun materil yang selalu diberikan kepada penulis demi penyelesaian studi di

vi

Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih teristimewa juga kepada adik
tersayang (Ramadhan Siregar dan Faisal Arlan Siregar) serta sanak saudara
penulis yang telah mendoakan dan memberi dukungan kepada penulis. Ucapan
terima kasih yang terindah untuk para sahabat, khususnya dari kelas Pendidikan
Biologi Reguler C 2012, yang tidak pernah lelah mendukung penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa,

untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

Juni 2016

Penulis,

Wirdah Aulia Siregar
NIM. 4121141030

vii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak

Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
Identifikasi Masalah
1.3.
Batasan Masalah
1.4.
Rumusan Masalah
1.5.
Tujuan Penelitian
1.6.
Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1. Konsep Diri
2.1.1.1. Pengertian Konsep Diri
2.1.1.2. Dimensi Konsep Diri
2.1.1.3. Karakteristik Konsep Diri
2.1.1.4. Perkembangan Konsep Diri
2.1.1.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
2.1.2. Kecerdasan Emosional
2.1.2.1. Pengertian Inteligensi (Kecerdasan)
2.1.2.2. Emosi
2.1.2.3. Pengertian Kecerdasan Emosional
2.1.2.4. Komponen Kecerdasan Emosional
2.1.2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional
2.1.3. Prestasi Belajar
2.1.4. Hubungan Konsep Diri dan Kecerdasan Emosional
Terhadap Prestasi Belajar
2.1.5. Kerangka Konseptual
2.2.
Hipotesis Penelitian


Halaman
i
ii
iii
iv
v
vii
ix
x
xi
1
1
5
5
5
6
6
7
7

7
7
8
10
13
14
15
15
16
19
20
26
27
29
32
32

viii

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel
3.3.
Variable Penelitian
3.4.
Jenis dan Desain Penelitian
3.5.
Alat pengumpulan Data
3.6.
Prosedur Penelitian
3.7.
Teknik Analisis Data

33
33
33
33
34
34
38
39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Deskripsi Data Penelitian
4.1.1.
Konsep Diri (X1) Siswa Kelas X IPA MAN 2 Model Medan
Tahun Pembelajaran 2015/2016
4.1.2.
Kecerdasan Emosional (X2) Siswa Kelas X IPA MAN 2 Model
Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016
4.1.3.
Data Prestasi Belajar (X1) Siswa Kelas X IPA MAN 2 Model
Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016
4.1.2.
Tingkat Kecenderungan Data Penelitian
4.1.2.1. Tingkat Kecenderungan Data Konsep Diri (X1)
4.1.2.2. Tingkat Kecenderungan Data Kecerdasan Emosional (X2)
4.1.2.3. Tingkat Kecenderungan Data Prestasi Belajar (Y)
4.1.3.
Uji Persyaratan Analisis
4.1.3.1. Uji Normalitas
4.1.3.2. Uji Homogenitas
4.1.3.3. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi
4.1.4.
Pengujian Hipotesis Penelitian
4.1.4.1. Korelasi Parsial
4.1.4.1.1. Hubungan antara Konsep Diri (X1) Terhadap Prestasi Belajar (Y)
4.1.4.1.2. Hubungan antara Kecerdasan Emosional (X2)
Terhadap Prestasi Belajar (Y)
4.1.4.1.3. Korelasi Ganda dan Analisis Regresi Ganda antara
Konsep Diri (X1) dan Kecerdasan Emosional (X2) Terhadap
Prestasi Belajar (Y)
4.1.4.1.4. Uji Koefisien Determinasi
4.2.
Pembahasan

47
47
47
48
50
51
51
52
54
55
55
56
56
59
59
60
61

61
62
63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran `

68
68
68

DAFTAR PUSTAKA

70

LAMPIRAN

72

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Bagan Desain Penelitian
Gambar 4.1. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Data Konsep Diri
Gambar 4.2. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Data
Kecerdasan Emosional
Gambar 4.3. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar
Gambar 4.4. Diagram Batang Tingkat Kecenderungan Data Konsep Diri
Gambar 4.5. Diagram Batang Tingkat Kecenderungan Data Kecerdasan
Emosional
Gambar 4.6. Diagram Batang Tingkat Kecenderungan Data
Prestasi Belajar Siswa
Gambar 4.7. Diagram Pencar yang Menunjukkan Arah Regresi Y atas X1
Gambar 4.8. Diagram Pencar yang Menunjukkan Arah Regresi Y atas X2
Gambar 4.9. Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

34
48
49
51
52
53
54
57
58
60

x

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Table 3.1
Table 3.2
Tabel 3.3

Kerangka Kerja Kecakapan Emosi
Kisi-kisi Angket Mengukur Konsep Diri
Kisi-kisi Angket Mengukur Kecerdasan Emosional
Kriteria Penilaian Konsep Diri dan Kecerdasan
Emosional Siswa Berdasarkan Skor Angket
Tabel 3.4
Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Regresi
Tabel 3.5. Interpretasi Nilai r
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Data Konsep Diri Siswa (X1)
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Data Kecerdasan Emosional Siswa (X2)
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Biologi Siswa (Y)
Tabel 4.4. Tingkat Kecenderungan Data Konsep Diri Siswa
Tabel 4.5. Tingkat Kecenderungan Data Kecerdasan Emosional Siswa
Tabel 4.6. Tingkat Kecenderungan Prestasi Belajar Siswa
Tabel 4.7. Uji Normalitas Data Penelitian
Tabel 4.8. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Regresi
Variabel Y Atas Variabel X1
Tabel 4.9. Ringkasan Analisis Varians Untuk Persamaan Regresi
Variabel Y Atas Variabel X2
Tabel 4.10. Ringkasan Koefisien Korelasi Parsial Variabel Penelitian
Tabel 4.11. Uji Keberartian Persamaan Regresi Ganda

23
35
36
39
44
46
47
49
50
51
53
54
55
56
58
60
62

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.

Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22.

Angket Konsep Diri dan Kecerdasan Emosional
Data Angket Konsep Diri dan Kecerdasan Emosional
Deskripsi Hasil Penelitian
Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi
Mengidentifikasi Tingkat Kecenderungan
Distribusi Frekuensi Data Hasil Penelitian
Pengujian Normalitas
Uji Homogenitas
Perhitungan Uji Linieritas
Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Variabel Penelitian
Perhitungan Koefisien Korelasi Antara Komponen Variabel
Penelitian
Perhitungan Uji Keberartian Regresi Ganda Antara
Variabel Konsep Diri (X1) dan Variabel Kecerdasan
Emosional (X2) terhadap Prestasi Belajar (Y)
Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda dan Uji Keberartian
Korelasi Ganda
Perhitungan Koefisien Korelasi Parsial
Perhitungan Uji Keberartian Koefisien Korelasi Parsial
Perhitungan Determinasi
Tabel r Product Moment
Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
Tabel Distribusi X2
Dokumentasi Penelitian

71
77
79
81
83
85
88
97
99
109
112

120
123
124
125
127
128
129
130
131
132
133

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi anak usia sekolah tidak hanya dalam rangka
pengembangan individu, namun juga untuk kemajuan pembangunan bangsa dan
negara, karena anak-anak yang cerdas sebagai bibit unggul diharapkan kelak dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi kesejahteraan masyarakat. Salah satu
upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan meningkatkan prestasi
belajar siswa di sekolah.
Inteligensi dan konsep diri merupakan bagian faktor dari dalam diri siswa
yang dapat mempengaruhi prestasinya. Untuk itu sebagai pendidik dibutuhkan
dapat mengembangkan kompetensi pedagogi dan profesionalnya terutama dalam
menguasai konsep dan praksis psikologis pendidikan untuk memahami perilaku
dan proses kognitif di dalam proses belajar dan pembelajaran yang dapat
mendukung terciptanya suasana belajar mengajar yang menyenangkan aktif dan
memungkinkan anak berprestasi secara maksimal.
Pada kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di sekolah sering
ditemukan siswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara dengan
kemampuan inteligensinya. Maka salah satu faktor yang perlu kita lihat lebih jauh
adalah mengenai kemampuan emosional. Martoredjo (2013) mengatakan
pendapat Goleman bahwa untuk dapat berprestasi lebih tinggi dalam setiap bidang
kehidupan, kecakapan dalam emosi dua kali lebih penting dari kemampuan
koginitif murni. Agar dapat berhasil pada jenjang lebih tinggi dengan tantangan
yang lebih berat, kecakapan emosi hampir sepenuhnya berperan paling penting
dalam menciptakan keunggulan. Goleman menemukan dalam pengalaman
hidupnya bahwa banyak orang yang memiliki keahlian dan potensi akademik (IQ)
yang sangat baik, namun mengalami banyak kegagalan juga. Kelemahan fatal
dalam setiap kasus yang ditemuinya adalah dalam domain emosi. Emosi liar yang
tak terkendali dapat membuat orang pandai menjadi bodoh. Orang yang kurang
dalam kecerdasan emosi tidak akan dapat menggunakan kemampuan kognitifnya
untuk mencapai potensi yang maksimal.

1

2

Dalam dunia pendidikan emosi memegang peranan penting bagi
perkembangan peserta didik, sangat tidak berarti jika pendidik hanya
memperhatikan aspek akademik peserta didik saja tanpa memperhatikan aspek
emosinya. Aspek akademik hanya merupakan bakat yang dimiliki peserta didik,
kecerdasan akademik praktis tidak menawarkan persiapan untuk menghadapi
gejolak atau kesempatan yang ditimbulkan oleh kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
Peserta didik yang memiliki kemampuan akademik yang baik akan tetapi tidak
didukung oleh kecerdasan emosi yang tinggi akan mempengaruhi hubungannya
dengan orang-orang disekitarnya. Peserta didik yang ber-EQ tinggi akan berupaya
menciptakan keseimbangan dalam dirinya, bisa mengusahakan kebahagian pada
dirinya sendiri dan bisa mengubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang
positif dan bermanfaat bagi kesuksesan belajar dirinya.
Aspek

emosi

siswa

dapat

dikembangkan

dengan

baik

dengan

memperhatikan konsep diri yang ada pada siswa. Konsep diri juga sangat
dibutuhkan oleh siswa untuk memperoleh kesuksesan belajar serta sebagai
komponen pengembangan kepribadian (Sanchez dan Roda, 2003). Kepribadian itu
adalah suatu konsep abstrak yang menggambarkan bagaimana individu dan
mengapa

individu

berperilaku

(Sukmadinata,

2003).

Chairiyati

(2013)

mengatakan bahwa faktor lain yang memengaruhi prestasi akademik adalah faktor
karakteristik kepribadian individu. Beberapa literatur tentang hubungan antara
prestasi dan konsep diri pada remaja memberikan bukti bahwa konsep diri
akademik dapat menjadi alat prediksi kinerja akademik (prestasi siswa).
Apabila seseorang siswa cenderung berfikir akan berhasil, ini merupakan
kekuatan atau dorongan baginya untuk mencapai kesuksesan. Begitu juga
sebaliknya jika siswa berfikir akan gagal, maka hal ini sama saja dengan
mempersiapkan kegagalan baginya. Dengan kata lain, konsep diri adalah penilaian
tentang diri kita yang meliputi apa yang dipikirkan dan apa yang dirasakan diri
kita. Hal ini dikarenakan konsep diri dianggap sebagai kunci yang mengatur dan
mengarahkan perilaku manusia.
Memahami diri sendiri dapat menjadi dasar dalam memperkuat EQ. Pada
titik inilah pengembangan EQ dapat dimulai. Untuk menumbuhkan kesadaran

3

diperlukan rasa tanggung jawab dan keberanian. Faktor-faktor ini sangat penting
untuk perubahan kepribadian dan saat menghadapi berbagai aspek diri yang tidak
menyenangkan. Menurut Gunawan (dalam Nur dan Ekasari, 2008) bahwa konsep
diri merupakan pondasi utama keberhasilan proses pembelajaran, termasuk
bagaimana seseorang belajar meningkatkan kecerdasan emosionalnya. Artinya,
keberhasilan siswa itu diusahakan oleh dirinya sendiri dan kesuksesan seseorang
itu tidak hanya ditentukan konsep diri, kecerdasan emosional juga mendukung
kesuksesan seseorang.
MAN 2 Model Medan merupakan lembaga pendidikan islam yang
mengembangkan model pendidikan islam modern. Seluruh ruang belajar di MAN
2 ini menjadi kelas unggulan dengan program fulldays school yang salah satu
kegiatannya adalah penguasaan Tahfizul Qur’an. Program tersebut merupakan
kegiatan yang positif, adapun kegiatan positif lainnya yaitu pada saat sebelum
proses pembelajaran seperti menyalam guru di depan gerbang sebelum masuk
kelas, tidak memakai sepatu di dalam kelas, membaca doa sebelum pembelajaran
dimulai, pemberian program bimbingan konseling setiap minggu dan kegiatan
ekstrakulikuler. Semua kegiatan positif ini merupakan sebuah lahan untuk berlatih
dalam membangun konsep diri dan kecerdasan emosional.
Namun keadaan tersebut belum menunjukkan pengaruh terhadap
pengembangan konsep diri dan kecerdasan emosional siswa yang baik. Hal ini
dapat dilihat dari perilaku yang sering muncul dari diri siswa saat proses
pembelajaran berlangsung melalui observasi peneliti diperoleh gambaran bahwa
adanya siswa yang suka mengganggu teman dalam proses belajar mengajar,
mengerjakan tugas tidak berdasarkan kemampuan sendiri, malu bertanya, gugup
saat menjelaskan materi di depan kelas, adanya keinginan menyontek saat
ulangan, rendahnya keaktifan siswa dalam belajar dan siswa yang sulit menerima
perbedaan pandangan saat diskusi kelompok.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan siswa juga dapat disimpulkan
bahwa siswa tidak mengetahui apa itu konsep diri dan kecerdasan emosional.
Pengetahuan mereka yang kurang inilah dapat menjadi sebab dari timbulnya
perilaku-perilaku buruk yang sering muncul dari diri siswa saat proses

4

pembelajaran berlangsung. Kemudian siswa juga menanggapi hal remedial yang
terjadi pada mereka saat ulangan atau ujian, ternyata siswa beranggapan bahwa
siswa merasa sudah aman apabila remedial namun teman lainnya juga banyak
yang remidial. Pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep diri dan
kecerdasan emosional seharusnya dimulai sejak awal yaitu saat siswa kelas X
karena pada masa ini siswa sudah dapat dikatakan manusia yang beranjak ke
periode transisi atau masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa
dewasa atau dapat disebut remaja. Untuk itu dimasa ini diperlukan perhatian
dalam perkembangan konsep diri yang baik agar dapat memiliki penialian yang
tinggi, perilaku yang teratur dan terarah seperti menjalin hubungan antar pribadi
yang positif, mengarahkan kecemasan akademis dengan belajar keras dan tekun,
memperlihatkan kemandirian dalam belajar yang tidak tergantung pada guru
semata dan mampu mengelola emosi sehingga siswa tersebut memiliki kecerdasan
emosional yang baik untuk menghasilkan suatu hasil berupa peningkatan dalam
prestasi belajar.
Prestasi belajar yang terlihat di MAN 2 Model Medan dapat ditunjukkan
dari hasil wawancara dengan guru bidang studi biologi kelas X IPA MAN 2
Model Medan pada bulan Januari, prestasi belajar biologi belum dapat
dikatagorikan memuaskan, karena dilihat dari hasil ulangan biologi pertama hanya
6 dari 43 siswa yang tuntas memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
biologi yang ditetapkan di MAN 2 Model Medan yaitu 83, dengan nilai rata-rata
siswa adalah 64,2 nilai tersebut dapat dikatakan masih rendah. Akibatnya siswa
harus mengikuti remedial untuk nilainya mencapai KKM.
Pembelajaran biologi masih bersifat hafalan, sulit dipelajari karena banyak
menggunakan bahasa latin dan ini sudah menjadi suatu keharusan. Oleh karena itu
guru harus secara maksimal untuk memotivasi belajar karena motivasi erat
kaitannya dengan adanya prestasi belajar, namun dalam memotivasi sisiwa guru
kurang mengarahkan dalam mengaitkan konsep diri dan kecerdasan emosional
selama proses belajar mengajar berlangsung. Sesuai jawaban dari guru bidang
studi biologi, tes kecerdasan emosional hanya dilakukan ketika pembagian
jurusan.

5

Dalam kaitan pentingnya konsep diri dan kecerdasan emosional pada diri
siswa sebagai bagian faktor penting untuk meraih prestasi akademik, maka dalam
penyusunan skripsi ini peneliti meneliti tentang: “Hubungan Konsep Diri dan
Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas X
MAN 2 Model Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Adanya perilaku buruk siswa yang timbul saat proses pembelajaran
berlangsung dan anggapan siswa yaitu siswa merasa sudah aman apabila
remedial namun teman lainnya juga banyak yang remidial.
2. Pengembangan konsep diri dan EQ yang belum sepenuhnya mendapat
prioritas di sekolah dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Prestasi belajar biologi siswa kelas X IPA MAN 2 Model Medan belum
dapat dikategorikan memuaskan.

1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah dan keterbatasan waktu serta
kemampuan penulis, maka perlu adanya batasan masalah yaitu:
1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar biologi dalam
penelitian ini hanya ditelaah pada dua faktor yaitu konsep diri dan
kecerdasan emosional
2. Data prestasi belajar biologi yang digunakan yaitu dari daftar nilai 3 kali
ulangan siswa pada mata pelajaran biologi yang didapat dari guru biologi
kelas X IPA MAN 2 Model Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1.4. Rumusan Masalah
Masalah dalam penilitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep diri siswa kelas X IPA MAN 2 Model Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016?

6

2. Bagaimana kecerdasan emosional siswa kelas X IPA MAN 2 Model
Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016?
3. Bagaimana hubungan antara konsep diri dan kecerdasan emosional
terhadap prestasi belajar biologi siswa kelas X IPA MAN 2 Model Medan
Tahun Pembelajaran 2015/2016?

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep diri siswa kelas X IPA MAN 2
Model Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
2. Untuk mengetahui bagaimana kecerdasan emosional siswa kelas X IPA
MAN 2 Model Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara konsep diri dan kecerdasan
emosional terhadap prestasi belajar yaitu dari daftar nilai 3 kali ulangan
siswa pada mata pelajaran biologi yang didapat dari guru biologi kelas X
IPA MAN 2 Model Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penilitian ini adalah:
1. Diharapkan berguna bagi siswa untuk mengetahui konsep diri dan
kecerdasan emosional sebagai faktor internal lain yang penting dalam
menacapai keberhasilan dan menguasai materi pembelajaran terutama
dalam pelajaran biologi.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru dan pihak yang terkait sebagai
pemahaman penting dan dasar penyusunan program pengembangan diri
siswa atau metode untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman bagi peneliti tentang
pentingnya aspek konsep diri dan kecerdasan emosional terhadap prestasi
belajar siswa.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka
kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Konsep diri siswa kelas X IPA MAN 2 Model Medan Tahun Pembelajaran
2015/2016 dikategorikan cenderung cukup yaitu pada batasan rentangan 102–
109 sebanyak 17 siswa (39,53%) dari 43 siswa, dimana komponen harapan
yang merupakan skor item tertinggi dan yang terendah adalah komponen
penilaian dari ketiga komponen konsep diri.
2. Kecerdasan Emosional siswa kelas X IPA MAN 2 Model Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016 dikategorikan cenderung cukup yaitu pada batasan
rentangan 93–104 sebanyak 20 siswa (46,51%) dari 43 siswa, dimana
komponen pengeturan diri yang merupakan skor item tertinggi dan yang
terendah adalah komponen kesadaran diri dari kelima komponen kecerdasan
emosional.
3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan namun positif antara konsep diri dan
kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar biologi siswa kelas X IPA
MAN 2 Model Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Sekalipun ada korelasi
tetapi tergolong rendah yang ditunjukkan melalui persentase koefisien korelasi
yang didapat sebesar 0,21 dan persentase kontribusi (sumbangan efektif)
sebesar 4,41%.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, berikut ini diuraikan saran
penelitian sebagai berikut:
1. Hendaknya para guru dan pihak sekolah terus berupaya secara kreatif mencari
terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan konsep diri dan kecerdasan
emosional siswa sehingga dapat memperbaiki kualitas prestasi belajar siswa.

68

69

2. Kepada siswa disarankan agar melakukan refleksi diri untuk memiliki konsep
diri dan kecerdasan emosional yang semakin baik.
3. Dalam penelitian ini diharapkan peneliti selanjutnya dapat menambahkan
variabel-variabel yang berpotensi berpengaruh terhadap pemahaman mata
pelajaran biologi.

70

DAFTAR PUSTAKA
Ahamd, N.D., (2015), Pengaruh Kemampuan Berpikir Kritik dan Konsep Diri
Terhadap Prestasi Belajar IPA, Jurnal Formatif, 5(1): 55-67.
Ali dan Asrori, (2011), Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, Bumi
Aksara, Jakarta.
Andreani, W., (2012), Emotional Intelligence, Self-Esteem And Academic
Achievement: A Case Study, English Department Students, Jurnal
HUMANIORA BINUS University, 3(1): 98-104.
Aziz, R.U., (2006), Text Book jangan biarkan anak kita bereaksi menarik diri,
Tiga Serangkai, Solo.
Azwar, S., (2011), Pengantar Psikologi Inteligensi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Bahtiar, (2009), Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa
Kelas II SMA Negeri 2 Mataram, Jurnal Pemikiran Alternatif
Kependidikan, 14(2): 1-10.
Calhoun, J., dan Acocella J.R., (1990), Psikologi Tentang Penyessuaian dan
Hubungan Kemanusiaan Edisi Ke Tiga, IKIP Semarang Press, Semarang.
Chairiyati, L.R., (2013), Hubungan Antara Self-Efficacy Akademik Dan Konsep
Diri Akademik Dengan Prestasi Akademik, Jurnal HUMANIORA, 4(2):
1125-1133.
Goleman, D., (2001), Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Goleman, D., (2015), Emotional Intelligence, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hutagalung, I., (2007), Pengembangan Kepribadian Tinjauan Praktis Menuju
Pribadi Positif, INDEKS, Jakarta.
Khodijah, N., (2014), Psikologi Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Lawrence, A.S.A., dan Vimala, A.,3 (2013), Self-Concept And Achievement
Motivation Of High School Students, Conflux Journal of Education ISSN,
1(1): 2320-9305.
Martoredjo, N.T., (2013), Meningkatkan Prestasi Belajar Di Perguruan Tinggi
Dengan Mengembangkan Kecerdasan Emosional, Jurnal HUMANIORA,
4(2): 1093-1104.
Niyoko dan Salamah, (2010), Hubungan Antara Konsep Diri Kemampuan
Akademik Dan Prestasi Belajar IPS Dengan Kesehatan Mental Siswa

71

Kelas V, SD Kanisius Demangan Baru Depok, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009, Jurnal SOSIALITA, 1(1): 1-11.
Nur F.I., dan Ekasari, A., (2008), Hubungan Antara Konsep Diri Dengan
Kecerdasan Emosional Pada Remaja, Jurnal Soul, 1(2): 15-31.
Rifanto, R., (2010), Text Book 3 Menit Membuat Anak Keranjingan Belajar,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Roy, B., Sinha, R., dan Suman, S., (2013), Emotional Intelligence And Academic
Achievement Motivation Among Adolescents: A Relationship Study,
International Refereed Research Journal, 4(2): 126-130.
Sagala, S., (2013), Etika dan Moralitas Pendidikan, Kencana Prenadamedia
Group Sukmadinata, Jakarta.
Sanchez, F.J.P., dan Roda M.D.S., (2003), Relationships Between Self-Concept
And Academic Achievement In Primary Students, Electronic Journal of
Research in Educational Psychology and Psychopedagogy, 1(1): 95-120.
Sobur, A., (2003), Psikologi Umum dalam Lintas Sejarah, Pustaka Setia,
Bandung.
Sukmadinata, N.S., (2003), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Penerbit
Rosda, Jakarta.
Sudijono, A., (2009), Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Sudjana, (2009), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito Bandung, Bandung.
Syarif, K., (2014), Perkembangan Peserta Didik, UNIMED PRESS, Medan.
Syah, M., (2011), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, PT Remaja
Rosda Karya, Bandung.
Uno, H., (2008), Orientasi Guru dalam Psikologi Pelajaran, Bumi Aksara,
Jakarta.
Yanuarita, A., (2014), Rahasia Otak dan Kecerdasan Anak, Teranova Books,
Yogyakarta.