PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
TERHADAP HASIL BELAJAR DAN ANALISIS KESULITAN
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA
GERAK LURUS DI KELAS X SEMESTER I SMA
NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2015/2016

Oleh:
Kristiovani Purba
NIM 4113121032
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

iii


PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
TERHADAP HASIL BELAJAR DAN ANALISIS KESULITAN
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA
GERAK LURUS DI KELAS X SEMESTER I SMA
NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2015/2016
Kristiovani Purba (4113121032)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar, serta untuk mengetahui tingkat kesulitan
belajar fisika siswa selama penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing
pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X semester I SMA Negeri 1
Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain two group
pretest-postest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA
SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016 yang terdiri dari 5 kelas.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan
mengambil 2 kelas yaitu kelas X-MIA 2 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah
40 orang dan kelas X-MIA 3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 40 orang.
Instrumen yang digunakan ada 2, yaitu tes hasil belajar bentuk pilihan berganda

dengan 5 option sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel, dan
angket kesulitan belajar siswa yang terdiri dari 6 aspek. Uji hipotesis yang
digunakan adalah uji t.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 25,25
dan kelas kontrol 25,00. Kemudian setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol maka diperoleh nilai rata-rata postes kelas
eksperimen 81,63 dan kelas kontrol 69,25. Berdasarkan hasil angket kesulitan
belajar, siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari fisika pada aspek
membaca grafik (69,6%), menulis kesimpulan (73,1%), memahami materi fisika
(71,1%), matematika (75,6%), penyelesaian masalah fisika (67,2%), dan aspek
memusatkan perhatian dalam proses pembelajaran (74,5%). Hasil uji hipotesis
menggunakan uji beda (uji-t) diperoleh thitung 4,373 sedangkan ttabel dengan α =
0,05 dan dk = 78 adalah 1,994 sehingga thitung > ttabel maka dapat disimpulkan ada
pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok Kinematika Gerak Lurus di kelas X semester I SMA Negeri 1 Percut
Sei Tuan T.P. 2015/2016. Adapun saran untuk peneliti selanjutnya adalah agar
lebih mampu dalam membimbing siswa, menguasai kelas dan membuat
manajemen waktu untuk praktikum dengan baik.
Kata kunci: model pembelajaran inkuiri terbimbing, hasil belajar, kesulitan belajar


iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Hasil Belajar dan Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Pokok
Kinematika Gerak Lurus di Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
T.P. 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai

pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terimakasih kepada: Ibu Dr. Betty M Turnip, M.Pd sebagai dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis
sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan

terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si, Ibu Dra.
Ratna Tanjung, M.Pd, dan Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si, selaku dosen
penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana
penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd selaku dosen pembimbing
akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan
Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Kepala Sekolah serta Bapak dan Ibu
Guru SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan terkhusus kepada Bapak Drs. P.
Simanjuntak, S.Pd, selaku guru Fisika, para siswa-siswa terkhusus kelas X MIA 2
dan X MIA 3 yang telah banyak membantu selama penelitian dilaksanakan.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Ayahanda tersayang S. Purba, Ibunda tercinta L. Sumbayak, dan adik-adikku
(Monalisa, Polo, Yogi, dan Yensi) beserta keluarga yang selalu memberikan doa

v

dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di
Universitas Negeri Medan.
Terimakasih juga penulis ucapkan terkhusus kepada teman, abang dan

sekaligus sahabatku Marulitua Siregar, S.Si yang selalu memberikan doa,
dukungan dan semangat kepada penulis sehingga penulis tetap semangat dalam
menjalani perkuliahan serta penyusunan skripsi ini. Tak lupa juga penulis
mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat terbaikku Dortia Sinaga, Ira
K.S Tampubolon, Yenny F. Sihotang, Yunita W.S Sipayung, Mailita S Pulungan,
dan seluruh teman seperjuangan mahasiswa Fisika Dik A 2011, teman PPLT
SMANSAPAPA, teman kos di Jln Pimpinan No 15B (Dina, Edo, Juheri, Laura,
Nelly, Resina, Ridoni, dan Seli), serta teman-teman sekalian yang tidak bisa
disebutkan namanya satu per satu yang telah membantu, memberi dukungan dan
semangat kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik dari
segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya pengetahuan dalam ilmu pendidikan
khususnya fisika.

Medan,
Penulis


Februari 2016

Kristiovani Purba
NIM. 4113121032

vi

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii

iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional

1
1
5
6

6
6
7
7

BAB II LANDASAN TEORI
2.1.
Kerangka teoritis
2.1.1
Pengertian Belajar
2.1.2
Hasil Belajar
2.1.3
Kesulitan Belajar
2.1.4
Model Pembelajaran
2.1.5
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.1.6
Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing
2.1.7
Pembelajaran Konvensional
2.2.
Kerangka Konseptual
2.3.
Materi
2.4.
Penelitian yang Relevan
2.5.
Hipotesis Penelitian

8
8
8
9
12
14
15
19

21
22
23
31
32

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.
Variabel Penelitian
3.4.
Jenis dan Desain Penelitian
3.5.
Prosedur Penelitian
3.6.
Instrumen Penelitian
3.6.1

Tes Hasil Belajar
3.6.2
Angket Kesulitan Belajar Siswa
3.7
Uji Coba Instrumen Penelitian

33
33
33
33
33
35
36
36
37
38

vii

3.7.1
3.7.2
3.7.3
3.7.4
3.7.5
3.8.

Validasi Isi
Validasi Ramalan
Reliabilitas Tes
Taraf Kesukaran Soal
Daya Pembeda
Teknik Analisis Data

38
38
39
40
40
40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1
Pelaksanaan Pretes
4.1.1.1 Uji Normalitas Data Pretes
4.1.1.2 Uji Homogenitas Data Pretes
4.1.1.3 Uji Hipotesis Data Pretes
4.1.2
Perlakuan
4.1.3
Pelaksanaan Postes
4.1.3.1 Uji Normalitas Data Postes
4.1.3.2 Uji Homogenitas Data Postes
4.1.3.3 Uji Hipotesis Data Postes
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian

45
45
45
46
46
47
47
49
50
51
51
52

BAB V KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

55
55
55

DAFTAR PUSTAKA

56

LAMPIRAN

68

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9

Halaman
Two Group Pretest – Posttest Design
34
Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar
37
Penskoran Angket Kesulitan Belajar Siswa
37
Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Pretes Kelas Kontrol
45
Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Pretes
46
Uji Homogenitas Data Pretes
47
Uji Hipotesis Data Pretes
47
Ringkasan Perhitungan Data Angket Kesulitan Belajar
49
Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
49
Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Postes
50
Uji Homogenitas Data Postes
51
Uji Hipotesis Data Postes
52

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Posisi
23
Gambar 2.2 Jarak dan Perpindahan
24
Gambar 2.3 Gerak Lurus dengan Kecepatan Konstan
25
Gambar 2.4 Grafik Kecepatan Terhadap Waktu
26
Gambar 2.5 Gerak Lurus dengan Percepatan Konstan
27
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian
36
Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 46
Gambar 4.2 Diagram Batang Kesulitan Belajar Siswa
48
Gambar 4.3 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 50

v

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lembar Kerja Siswa
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
Instrumen Penelitian
Angket Kesulitan Belajar Siswa
Tabel Validitas Tes
Tabel Reliabilitas Tes
Tabel Taraf Kesukaran
Tabel Daya Pembeda Tes
Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Eksperimen
Rekapitulasi Nilai Pretes Kelas Kontrol
Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Eksperimen
Rekapitulasi Nilai Postes Kelas Kontrol
Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Simpangan Baku
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Pengujian Hipotesis
Lembar Distribusi Data Angket Kesulitan Belajar
Penilaian Ranah Psikomotorik
Penilaian Ranah Afektif
Daftar Nilai Lembar Kerja Siswa
Dokumentasi
Tabel wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors
Nilai-nilai Distribusi F
Nilai-nilai dalam distribusi t

Halaman
58
91
100
126
131
133
134
135
136
137
139
141
143
145
148
151
155
158
161
168
176
178
182
183
184
186

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya

manusia dimana kualitas sumber daya manusia tersebut bergantung pada kualitas
pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu
bangsa. Pendidikan harus dikembangkan secara terus menerus sesuai dengan
perkembangan zaman. Melalui pendidikan diharapkan bangsa Indonesia dapat
meningkatkan

kualitas

mutu

pendidikan.

Dalam

meningkatkan

kualitas

pendidikan maka proses kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan
yang sangat penting. Mengingat akan pentingnya peranan pendidikan, pemerintah
terus-menerus berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan seoptimal
mungkin.
Banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah antara lain perbaikan dan
pengembangan kurikulum, peningkatan mutu guru melalui Pengembangan Profesi
Guru yang berlangsung selama 2 semester, pelatihan pembuatan perangkat
mengajar,

pelatihan

pembuatan

Penelitian

Tindakan

Kelas,

seminar

nasional/internasional, serta peningkatan sarana dan prasarana sekolah yang
ditunjukkan melalui pengadaan laboratorium baru yang dilengkapi dengan
fasilitasnya. Dimana tujuan dari semua usaha itu adalah untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
Sains adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip huku, dan
teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis melalui inkuiri yang
dilanjutkan dengan proses observasi (empiris) secara terus-menerus (Mariana,
2009:18). Dalam perkembangannya, sains terbagi menjadi beberapa bidang sesuai
dengan perbedaan bentuk dan cara memandang gejala alam. Diantaranya adalah
biologi, fisika, ilmu pengetahuan bumi dan antariksa, dan kimia.
Fisika merupakan salah satu cabang sains yang mendasari perkembangan
teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Sebagai ilmu yang

1

2

mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada
manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam (Subagya, 2013:7). Ketika
belajar fisika, siswa akan dikenalkan tentang produk fisika berupa materi, konsep,
teori, dan hukum-hukum fisika. Siswa juga akan diajarkan untuk bereksperimen di
dalam atau di luar laboratorium sebagai proses ilmiah untuk memahami berbagai
materi pokok fisika.
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi
atau hubungan timbal balik dalam proses kegiatan pembelajaran tidak sekedar
hubungan antara guru dengan siswa saja, tetapi berupa interaksi edukatif. Interaksi
yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum proses pembelajaran
dilakukan.
Salah satu masalah yang dihadapi di dunia pendidikan adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang di
motivasi untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal informasi.
Dalam hal ini siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi
tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk
menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika siswa lulus
dari sekolah, mereka hanya pintar secara teoritik. Dengan kata lain, mereka tidak
mampu mengaplikasikan teori yang mereka ketahui kedalam kehidupan seharihari.
Selama ini hasil belajar fisika hanya tampak dari kemampuan siswa
menghafal fakta-fakta, ada siswa yang mampu menyajikan tingkat hafalan yang
baik terhadap materi yang diterima siswa tetapi siswa itu seringkali kurang
memahami secara mendalam substansi materinya. Terutama dalam proses
pembelajaran eksakta seperti fisika, siswa cenderung menghafal rumus tanpa
mengerti konsep dasar.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan salah satu guru bidang studi
fisika di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan yaitu Bapak P. Simanjuntak, diperoleh

3

data hasil belajar fisika siswa yang pada umumnya masih rendah yaitu rata-rata 68
, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan dicapai adalah 75.
Sehingga dapat dikatakan bahwa masih sebagian siswa yang memperoleh nilai
yang sesuai dengan KKM. Adapun penyebab dari rendahnya hasil belajar tersebut
adalah karena adanya kesulitan belajar siswa dalam aspek membaca grafik,
menulis kesimpulan, memahami materi fisika, matematika, penyelesaian masalah
fisika, dan memusatkan perhatian dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi peneliti melalui pembagian angket kesulitan
belajar kepada siswa, terlihat bahwa 60,59% siswa mengalami kesulitan dalam
aspek membaca grafik, 57,59% menulis kesimpulan, 64,52% memahami materi
fisika, 69,85% matematika, 66,91% penyelesaian masalah fisika , dan 53,43 %
memusatkan perhatian dalam proses pembelajaran. Dari setiap persentase aspekaspek tersebut terlihat bahwa kemampuan siswa dalam setiap aspek dapat
dikategorikan masih kurang.
Selama ini siswa masih berpendapat bahwa fisika itu sulit karena mereka
banyak menemukan persamaan matematik sehingga ia diidentikkan dengan angka
dan rumus. Bagi siswa, konsep dan prinsip fisika menjadi sulit dipahami dan
dicerna oleh kebanyakan mereka. Hal ini berdampak pada rendahnya minat siswa
untuk belajar fisika. Masalah ini merupakan salah satu masalah yang sering
dijumpai oleh guru fisika di sekolah.
Menurut Rusilowati, A (2007:3) bahwa kesulitan belajar adalah keadaan
yang menunjukkan bahwa siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya.
Kesulitan belajar tidak berhubungan langsung dengan tingkat inteligensi dari
individu yang mengalami kesulitan, namun individu tersebut mengalami kesulitan
dalam menguasai keterampilan belajar dan dalam tugas-tugas spesifik yang
dibutuhkan dalam belajar seperti yang dilakukan dalam pendekatan dan
pembelajaran konvensional.
Salah satu pembenahan dalam proses pembelajaran yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan memilih model
pembelajaran yang tepat dalam penyampaian setiap konsep sehingga siswa secara
mudah menerima atau menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pemilihan

4

model yang tepat atau sesuai untuk setiap konsep membuat tujuan proses hasil
belajar mengajar yang sudah ditentukan tercapai dengan baik. Salah satu model
yang dapat mengatasi hal tersebut adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing.
Menurut Carol C Kuhlthau (2012:11) bahwa inkuiri terbimbing adalah
cara berpikir, belajar, dan mengajar yang mengubah budaya sekolah menjadi
komunitas penyelidikan kolaboratif. Inkuiri terbimbing merupakan salah satu
model pembelajaran yang dirancang untuk mengajarkan konsep-konsep dan
hubungan antar konsep. Ketika menggunakan model pembelajaran ini, guru
menyajikan contoh pada siswa, memandu siswa saat siswa berusaha menemukan
pola dalam contoh tersebut, dan memberikan kesimpulan ketika siswa telah
mampu mendeskripsikan gagasan yang diajarkan oleh guru. Model pembelajaran
inkuiri terbimbing melibatkan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan guru.
Siswa melakukan penyelidikan, sedangkan guru membimbing mereka kearah
yang tepat/benar. Dalam model pembelajaran ini, guru perlu memiliki
keterampilan memberikan bimbingan, yakni mendiagnosis kesulitan siswa dan
memberikan bantuan dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi.
Peneliti yang terkait tentang model pembelajaran inkuiri terbimbing telah
dilakukan oleh Sofiani (2011) yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara rata-rata skor postes kelompok eksperimen dengan rata-rata skor
postes kelompok kontrol. Dimana pada kelompok eksperimen nilai rata-rata siswa
adalah 70,37 dan kelompok kontrol adalah 61,40. Selain itu, penelitian yang sama
juga pernah dilakukan oleh Rachman, dkk. (2012) dengan hasil yang menunjukan
bahwa (1) penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa. (2) penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing
dapat meningkatkan ketuntasan belajar fisika pada siswa. Kemudian Matthew dan
Ighardo O Kenneth (2013) dengan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa
siswa yang diajarkan logika menggunakan metode pembelajaran inkuiri
terbimbing memiliki nilai prestasi yang lebih baik daripada siswa yang diajarkan
dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Selain itu, Asyhari, dkk.
(2014) juga melakukan penelitian yang sama dengan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa ada peningkatan terhadap hasil belajar siswa setelah

5

menggunakan perangkat pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing. Peneliti
selanjutnya adalah Sudarmini, dkk. (2015) yang memperoleh hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kritis
antara siswa yang mendapatkan pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing
dengan menggunakan LKS dan siswa yang mendapatkan pembelajaran fisika
secara konvensional.
Namun ada perbedaan antara peneliti yang sebelumnya dengan penelitian
yang akan dilaksanakan. Penelitian yang sebelumnya hanya menganalisis pengaruh
model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa, sedangkan
penelitian ini akan menganalisis mengenai pengaruh model pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap hasil belajar dan menganalisis kesulitan belajar fisika siswa.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis berkeinginan
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Terhadap Hasil Belajar dan Analisis Kesulitan Belajar Siswa
pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus di Kelas X Semester I SMA
Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2015/2016”.

1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar siswa masih rendah yaitu rata-rata 68 (belum mencapai KKM
75).
2. Siswa menganggap fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dan selalu
mengarah kepada perhitungan dan rumus-rumus.
3. Siswa cenderung menghafal rumus tanpa mengerti konsep dasar fisika
yang sebenarnya.
4. Kemampuan berpikir siswa masih kurang berkembang karena kurangnya
motivasi.
5. Adanya kesulitan belajar siswa dalam mempelajari fisika di dalam aspek
membaca

grafik,

menulis

kesimpulan,

memahami

materi

fisika,

6

matematika, penyelesaian masalah fisika, dan memusatkan perhatian
dalam proses pembelajaran.
1.3

Batasan Masalah
Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka

perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester I SMA Negeri 1 Percut
Sei Tuan T.P 2015/2016.
2. Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
inkuiri terbimbing.
3. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah kinematika gerak lurus .
4. Hasil belajar siswa pada semester I T.P 2015/2016.
5. Kesulitan belajar siswa.
1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan
pembelajaran konvensional pada materi pokok kinematika gerak lurus di
kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2015/2016?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok kinematika gerak lurus
di kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2015/2016?
3. Adakah pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X SMA
Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2015/2016?
4. Kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam mempelajari fisika?
1.5

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi pokok kinematika
gerak lurus di kelas X dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

7

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi pokok kinematika
gerak lurus di kelas X dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kinematika gerak lurus di
kelas X.
4. Untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa dalam
mempelajari fisika.
1.6

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan informasi bagi guru dan peneliti selanjutnya mengenai hasil
penelitian menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
2. Sebagai bahan informasi alternatif bagi guru dan peneliti selanjutnya untuk
pemilihan model pembelajaran.

1.7

Definisi Operasional

 Model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah cara berpikir, belajar, dan
mengajar yang mengubah budaya sekolah menjadi komunitas penyelidikan
kolaboratif (Kuhlthau, 2012:11).

 Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa,
yang diukur dan diamati dalam bentuk perubahan kognitif, dan
psikomotorik (Winkel dalam Purwanto, 2011:45).

 Kesulitan belajar adalah keadaan yang menunjukkan bahwa siswa tidak
dapat belajar sebagaimana mestinya. (Rusilowati, 2007:3)

 Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh
seseorang

untuk

membangun

pengetahuan

baru

berdasarkan

pengalaman/pengetahuannya sendiri melalui interaksi aktif dengan
lingkungannya

yang

menghasilkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap.

perubahan-perubahan

dalam

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Dari hasil analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:
1.

Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X semester I
SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2015/2016 adalah 69,25 dengan kategori
tuntas.

2.

Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X
semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2015/2016 adalah 81,63
dengan kategori tuntas.

3.

Ada pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X semester I SMA
Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2015/2016.

4.

Berdasarkan hasil angket kesulitan belajar yang diperoleh dari pembagian
angket kesulitan belajar kepada siswa, siswa masih mengalami kesulitan
belajar dalam mempelajari fisika pada aspek membaca grafik (69,6%),
menulis kesimpulan (73,1%), memahami materi fisika (71,1%), matematika
(75,6%), penyelesaian masalah fisika (67,2%), dan memusatkan perhatian
dalam proses pembelajaran (74,5%).

5.2

Saran
Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai

berikut:
1.

Kepada peneliti selanjutnya agar mampu membimbing siswa dalam membagi
peran dan tugas dalam bekerja kelompok sebelum diadakannya kegiatan
praktikum.

2.

Kepada peneliti selanjutnya agar mampu mengelola kelas dan membuat
manajemen waktu untuk kegiatan praktikum dengan baik.

55

DAFTAR PUSTAKA
Amri, S., (2013), Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum
2013, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta
Anderson, L.W dan David R. Krathwohl., (2010), Terjemahan. Kerangka
Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Revisi Taksonomi
Bloom, Pustaka Belajar, Yogyakarta
Arikunto, S., (2002), Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Bumi
Aksara, Jakarta
Arikunto, S., (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Aro, dkk., (2011), Assesment Of Learning Dissabilities, University Of Turku,
Turku
Asyhari, Widha Sunarno, dan Sarwanto, (2014), Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Fisika SMA Berbasis Inkuiri Terbimbing Terintegrasi
Pendidikan Karakter, Jurnal Inkuiri, 3: 62-74
Dahar, R.W., (2006), Teori-Teori Balajar, Erlangga, Jakarta
Djamarah, S., dan Zain, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta
Joyce, B, Weil, M, & Calhoun, E., (2009), Model-Model Pengajaran Edisi
Delapan, Pustaka Belajar, Yogyakarta
Kanginan, M., (2007), Fisika SMA Kelas X A, Erlangga, Jakarta
Kuhlthau, C., dan Ross J. Todd, (2005), Guided Inquiry. A Framework For
Learning School Libraries In 21st Century Schools, Libraries Unlimited,
California
Kuhlthau, C., (2007), Guided Inquiry. Learning In The 21st Century, Libraries
Unlimited, California
Kuhlthau, C., (2012), Guided Inquiry Design. A Framework For Inquiry In Your
School, Libraries Unlimited, California
Mariana, I.M. Alit, dan Wandy Praginda, (2009), Hakikat IPA dan Pendidiskan
IPA, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK), Bandung

56

57

Matthew, Bakke M, dan Igharo O Kenneth, (2013), A Study On The Effects Of
Guided Inquiry Teaching Method On Students Achievement In Logic.
International Researchers, 2: 135-140
Ngalimun, (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo,
Yogyakarta
Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Rachman, N.D., Sudarti, dan Bambang Supriadi, (2012), Penerapan Model Inkuiri
Terbimbing (Guided Inquiry Approach) pada Pembelajaran Fisika Siswa
Kelas VIII-B SMP N 3 Rogojampi T.A 2012/2013. Jurnal Pendidikan
Fisika, 1: 300-308
Rusilawati, A., (2006), Profil Kesulitan Belajar Fisika Pokok Bahasan Kelistrikan
Siswa SMA di Kota Semarang, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 4: 2-3
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Sardiman, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta
Sofiani, E., (2011), Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Konsep Listrik Dinamis, Skripsi,
FITK, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
Subagya, H., dan Insih Wilujeng, (2013), Buku Guru Fisika SMA/MA Kelas X,
Bumi Aksara, Jakarta
Sudarmini, Yuyu, Kosim, dan Aos Santoso Hadiwijaya, (2015), Pembelajaran
Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing dengan Menggunakan LKS untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Ditinjau dari Sikap Ilmiah
Siswa Madrasah Aliyah Qamarul Huda Bagu Lombok Tengah, Jurnal
Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), 1: 35-48
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta