PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

ABSTRAK
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
(Kuasi Eksperimental Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Batu Ketulis
Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)
Oleh
Yudi Saputra

Pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran merupakan suatu hal yang
sangat penting dalam menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran.
Namun, Berdasarkan observasi penelitian di SMP Negeri 1 Batu Ketulis
didapatkan hasil belajar siswa kelas VII tahun pelajaran 2012/2013 pada materi
pembelajaran biologi masih rendah. Salah satu faktor pendukung rendahnya hasil
belajar tersebut diduga belum adanya kesesuaian antara metode yang digunakan
di sekolah dengan karakteristik materi dan siswa. Selama ini dalam proses
pembelajaran, guru lebih sering menggunakan metode ceramah sehingga hasil
belajar masih rendah dan aktivitas belajar juga kurang aktif.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai alternatif adalah
metode pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran inkuiri terbimbing
terhadap aktivitas belajar siswa dan untuk mengetahui pengaruh penggunaan

Yudi Saputra

metode pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa. Penelitian
ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain pretes postes kelompok tak
ekuivalen. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIIA dan VIIB yang dipilih
secara cluster random sampling. Data penelitian ini berupa data kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif berupa data aktivitas belajar siswa, dan angket
tanggapan siswa terhadap penggunaan metode inkuiri terbimbing yang dianalisis
secara deskriptif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretes dan postes
yang dianalisis secara statistik menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 5%
melalui program SPSS 17.

Rata-rata persentase peningkatan aktivitas siswa dalam semua aspek yang diamati
pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (eksperimen =
80,48; kontrol = 59,26). Selain itu, sebagian besar siswa memberikan tanggapan
positif terhadap penggunaan metode inkuiri terbimbing. Dengan demikian,
pembelajaran menggunakan metode inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap

aktivitas belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata N-gain
siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol
(eksperimen = 56,83; kontrol = 14,81).

Kata kunci : Metode Inkuiri Terbimbing, aktivitas, hasil belajar siswa

iii

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
(Kuasi Eksperimental Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Batu Ketulis Semester
Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

Oleh
YUDI SAPUTRA

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN

Pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2014

. PENGARUE

Judul Skripsi

.IN

"IHBTODE PEI/IBEI,AJARAITI

TERBIMBING TERI.IADAP.AKTIVTTAS
..DAII'IIASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
,. POKOK CRI{IRI MAI(IfLUK IIII)UP ' '

:,'{Kuasi Eksperimental,pada Siswa Kelas VII SMP Negeri I
''Batu Ketulis Semestrr Genap Tahun Pelajaran,20l3nfrl4\

,

1

:

NamaMahasiswa..
Irtrs.:Pokok Mahasiswa

:0913A2A022

:

Program Studi
Jurusan

Fakulhs


,

Yolida,,S.Pd"r M.Pd.
198310I5 20A6A4 2'00r

2,KefrmJurusau

MIPA

I)r.,Caswita, M,Si. ,
NIF 19671004 199303 1,004
.

MENGESAHKAi\

1.

Tim Penguji


: Pramudiyantio S.Si., M.Si.

Ketua

Sekretaris

Penguji
Bukan Pembimbing

f'-ffi

j!
!!

rs Rahmdlfi;

ls

1985031 003


Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 14 Agustus 2014

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pulau Pisang, Pesisir Barat pada 05
September 1990, yang merupakan anak keempat dari lima
bersaudara pasangan Bapak Aliyurdi dan Ibu Zauriyana. Alamat
penulis yaitu di Desa Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara,
Kabupaten Pesisir Barat. Nomor HP penulis 085768231734.
Pendidikan yang ditempuh penulis adalah SD Negeri 1 Batu Raja (1997-2003),
SMP Negeri 3 Kota Karang (2003-2006), MAN Krui (2006-2009). Pada tahun
2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unila melalui
jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB).
Penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Biologi Dasar, Struktur dan
Perkembangan Tumbuhan, serta aktif di organisasi sebagai Abid Kajian Islam
FPPI (20010/2011), Kadiv Sosial Masyarakat Himasakata (2011/2012), Kadis
Pengabdian Masyarakat BEM F (2012/2013), anggota Komisi I DPM U dan
Wakil Ketua II MPM Unila (2013/2014). Penulis melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Batu Ketulis dan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik di Kabupaten Lampung Barat (Tahun 2013), dan penelitian

pendidikan di SMP Negeri 1 Batu Ketulis untuk meraih gelar sarjana
pendidikan/S.Pd. (Tahun 2014).

MOTO

“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah)
dengan sabar dan shalat…”
(Q.S. Al-Baqarah : 45)

“Demi masa.
Sungguh, manusia berada dalam kerugian,
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan
serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati
untuk kesabaran...”
(Q.S. Al-Ashr : 1- 3)

“Bersikap zuhud lah kepada Allah dan orang-orang disekitarmu...”
(Yudi Saputra)
”Membuat suatu impian tidak perlu bayar, maka teruslah bermimpi
yang luar biasa dan perjuangkan”

(Yudi Saputra)

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

PERSEMBAHAN
Segala puji hanya milik Allah SWT, atas rahmat dan nikmat yang tercurah.
Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, semoga kita
senantiasa melaksanakan sunah-sunah beliau.
Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada:
Emak dan aki, yang telah mendidik dan membesarkan ku dengan segala doa terbaik mereka,
kesabaran dan limpahan kasih sayang, selalu menguatkanku, mendukung segala langkah ku
menuju kesuksesan dan kebahagian.
Dang, Wodang, Cengah, dan Adik yang selalu memberikan bantuanya ketika aku dalam
kesulitan, memotivasi ku dan menyayangiku; serta keluarga besarku di Pulau Pisang dan
Pungung Batu Raja yang selalu kurindukan.
Guru, dosen, murobbi, dan simpai atas ilmu, nasihat, dan arahan yang telah diberikan.
Almamater tercinta, Kampus Hijau Universitas Lampung.

SANWACANA


Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA
FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PENGARUH METODE PEMBELAJARAN
INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi
Eksperimental Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Batu Ketulis Semester Genap
Tahun Pelajaran 2013/2014)”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;
3. Pramudiyanti, S,Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
sekaligus Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan motivasi
hingga skripsi ini dapat selesai;
4. Berti Yolida S.Pd, M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
5. Drs. Darlen Sikumbang M. Biomed., selaku Pembahas atas saran-saran
perbaikan dan motivasi yang sangat berharga;


6. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembimbing akademik atas arahan dan
saran yang sangat berharga;
7. Mastura, S.Pd., selaku Kepala SMP Negri 1 Batu Ketulis dan Yan Indarto,
S.Si. selaku guru mitra, yang telah memberikan izin dan bantuan selama
penelitian serta motivasi yang sangat berharga;
8. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas VIIA dan VIIB SMP Negeri
1 Batu Ketulis atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung;
9. Orangtuaku yang tak pernah berhenti mendoakan dan menyayangiku; serta
kakak dan adikku atas kasih sayang dan dukungan yang kalian berikan;
10. Sahabat-sahabatku di Himasakta, FPPI, BEM FKIP, dan DPM UNILA atas
semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin hingga saat ini; para
guru dan teman-teman ngajiku atas motivasi dan arahannya;
11. Rekan-rekan Formandibula (Forum Mahasiswa Pendidikan Biologi), kakak
dan adik tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan yang
kalian berikan;
12. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 11 Agustus 2014
Penulis

Yudi Saputra

xii

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii
I. PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Latar Belakang Masalah .......................................................................
Rumusan Masalah ................................................................................
Tujuan Penelitian .................................................................................
Manfaat Penelitian ...............................................................................
Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................
Kerangka Pikir .....................................................................................
Hipotesis ...............................................................................................

1
5
5
6
7
8
9

II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Metode Inkuiri Terbimbing ..................................................................
B. Aktivitas Belajar Siswa ........................................................................
C. Hasil Belajar Siswa ..............................................................................

10
13
15

III. METODE PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................
Populasi dan Sampel ............................................................................
Desain Penelitian ..................................................................................
Prosedur penelitian ................................................................................
Jenis dan Teknik Pengambilan Data ....................................................
Teknik Analisis Data ............................................................................

19
19
19
20
27
31

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................................
B. Pembahasan ..........................................................................................

38
42

V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..............................................................................................
B. Saran ....................................................................................................

50
50

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

51

LAMPIRAN
1. Silabus ..................................................................................................
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................
3. Lembar Kerja Kelompok Kelas Eksperimen .......................................
4. Lembar Pawerpoint Kelas Kontrol ......................................................
5. Soal Pretes dan Postes ..........................................................................
6. Kunci Jawaban .....................................................................................
7. Kisi-Kisi Soal Pretes dan Postes ..........................................................
8. Data-Data Hasil Penelitian ...................................................................
9. Analisis Uji Statistik Data Hasil Penelitian .........................................
10. Foto-Foto Penelitian ...........................................................................

xiv

54
58
91
100
102
105
106
107
112
124

DAFTAR TABEL

Tabel
Halaman
1. Kriteria interpretasi indeks N-gain ....................................................... 28
2. Lembar observasi aktivitas belajar siswa .............................................

28

3. Item pernyataan pada angket ................................................................

31

4. Kriteria persentase aktivitas belajar siswa ...........................................

32

5. Skor penjawaban angket ......................................................................

32

6. Data angket tanggapan siswa terhadap metode inkuiri terbimbing .....

33

7. Kriteria persentase tanggapan siswa terhadap metode inkuiri
terbimbing ............................................................................................

34

8. Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol .........................

38

9. Hasil uji normalitas, homogenitas, kesamaan dan perbedaan dua
rata-rata, ...............................................................................................

39

10. Hasil uji normalitas, homogenitas, kesamaan dan perbedaan dua
rata-rata, serta uji U untuk N-gain........................................................

40

11. Aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol ......................... 107
12. Daftar nilai pretes, postes, dan N-Gain siswa kelas eksperimen.......... 109
13. Daftar nilai pretes, postes, dan N-Gain siswa kelas kontrol ................ 110
14. Skor perindikator pretes dan postes ..................................................... 111
15. Hasil uji normalitas pretes kelas eksperimen dan kontrol .................... 112
16. Hasil uji homogenitas pretes kelas eksperimen dan kontrol ................ 112

17. Hasil uji t pretes kelas eksperimen dan kontrol ................................... 113
18. Hasil uji normalitas postes kelas eksperimen dan kontrol ................... 114
19. Hasil uji normalitas postes kelas eksperimen dan kontrol ................... 114
20. Hasil uji t postes kelas eksperimen dan kontrol ................................... 115
21. Hasil uji normalitas N-Gain kelas eksperimen dan kontrol ................. 116
22. Hasil uji homogenitas N-Gain kelas eksperimen dan kontrol .............. 116
23. Hasil uji t N-Gain kelas eksperimen dan kontrol ................................. 117
24. Hasil uji normalitas indikator C1 kelas eksperimen dan kontrol ......... 118
25. Hasil uji homogenitas indikator C1 kelas eksperimen dan kontrol...... 118
26. Hasil uji t indikator C1 kelas eksperimen dan kontrol ......................... 119
27. Hasil uji normalitas indikator C2 kelas eksperimen dan kontrol ......... 120
28. Hasil uji Mann-Whitney U indikator C2 kelas eksperimen dan
kontrol .................................................................................................. 120
29. Hasil uji normalitas indikator C3 kelas eksperimen dan kontrol ......... 121
30. Hasil uji Mann-Whitney U indikator C3 kelas eksperimen dan
kontrol .................................................................................................. 122
31. Hasil uji normalitas indikator C4 kelas eksperimen dan kontrol ......... 122
32. Hasil uji Mann-Whitney U indikator C4 kelas eksperimen dan
kontrol .................................................................................................. 123

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar
Halaman
1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ..........................
9
2. Desain penelitian pretes-postes kelompok tak ekuivalen.....................

20

3. Tanggapan siswa terhadap penggunaan metode inkuiri terbimbing ....

42

4. Contoh jawaban siswa dalam menyimpulkan (LKK kelas eksperimen
pertemuan ke-1 materi ciri-ciri makhluk hidup). .................................

48

5. Contoh jawaban siswa dalam menyimpulkan (LKK kelas
eksperimen pertemuan ke-2 materi ciri-ciri makhluk hidup) ...............

48

6. Contoh jawaban siswa dalam menyimpulkan (LKK kelas eksperimen
pertemuan ke-3 materi ciri-ciri makhluk hidup) ..................................

48

7. Grafik aktivitas belajar sisiwa kelas eksperimen dan kontrol .............. 109
8. Siswa mengerjakan soal pretes............................................................. 124
9. Mengorganisasikan siswa untuk mengamati video .............................. 124
10. Mengorganisasikan siswa untuk mengerjakan LKK............................ 125
11. Menyajikan hasil diskusi kelompok ..................................................... 125
12. Tanya jawab. ........................................................................................ 126
13. Siswa mengerjakan soal postes.. .......................................................... 126
14. Siswa mengerjakan soal pretes............................................................. 127
15. Peneliti menyajikan materi ................................................................... 127
16. Tanya jawab ......................................................................................... 128
17. Siswa mengerjakan soal postes ............................................................ 128

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses seseorang mengembangkan kemampuan sikap
dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya dalam masyarakat tempat ia hidup,
proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih
dan terkontrol (khususnya datang dari sekolah), sehingga dia dapat
memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan
kemampuan individual yang optimum (Fuad, 2008: 4). Menurut UU No 20
Tahun 2003 pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan negara.

Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) tahun 2006 dinyatakan
bahwa proses pembelajaran di kelas merupakan suatu tahap pendidikan untuk
membina dan membentuk anak didik kearah kedewasaan, proses pembelajaran
tersebut membentuk suatu pemikiran, perencanaan, dan pelaksanaan yang baik
sehingga tujuan tersebut tercapai secara maksimal. Pemilihan dan penggunaan

2

metode pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran, sehingga guru harus dapat
mengembangkan kreativitas, kecermatan, dan kemampuan dalam memahami
keterkaitan (kesamaan) antara materi dengan metode yang digunakan.
Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen
yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi
tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran
tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan modelmodel pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran
(Rusman, 2012: 1).

Menurut Komalasari (2010: 2) belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh dalam jangka
watu yang lama dan dengan syarat bahwa perubahan yang terjadi tidak
disebabkan oleh adanya kematangan ataupun perubahan sementara karena
suatu hal. Belajar diartikan sebagai aktivitas pengembangan diri melalui
pengalaman,bertumpu pada kemampuan diri belajar di bawah bimbingan
pengajar (Tirtarahardja, 2005: 51).

Mata pelajaran bologi berdasarkan Standar Isi (SI) masuk dalam rumpun mata
pelajaran IPA yang umumnya memiliki peran penting dalam peningkatan mutu
pendidikan, khususnya di dalam menghasilan peserta didik yang berkualitas,
yaitu manusia Indonesia yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis, dan
berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh
dampak perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (BSNP, 2006: 4).

3

Materi pokok ciri-ciri makhluk hidup adalah salah satu konsep yang diberikan
kepada siswa SMP Kelas VII semester II dengan standar kompetensi
memahami keanekaragaman makhluk hidup dan kompetensi dasar
mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup. Materi ini merupakan pokok bahasan
yang tergolong cukup sulit dipahami oleh sebagian besar siswa karena siswa
harus memahami sembilan macam ciri-ciri makhluk hidup, yaitu bernapas,
bergerak, memerlukan nutrien, iritabilitas, adaptasi, ekskresi, tumbuh dan
berkembang, serta berkembang biak.

Berdasarkan observasi penelitian di SMP Negeri 1 Batu Ketulis didapatkan
hasil belajar siswa kelas VII tahun ajaran 2012/2013 pada materi pembelajaran
biologi masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan hasil belajar IPA
pada materi pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup hanya 42,15% dengan rata-rata
nilai ulangan harian 63, sedangkan Standar Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan oleh SMP Negeri 1 Batu Ketulis yaitu ≥ 65. Hasil
belajar berdasarkan kurikulum, dimana jumlah siswa yang mendapat nilai 65
minimum 85% tidak terpenuhi. Seorang siswa dikatakan berhasil menguasai
materi pelajaran jika dapat menguasai 65% lebih dari materi yang ada. Salah
satu faktor pendukung rendahnya hasil belajar tersebut diduga belum adanya
kesesuaian antara metode yang digunakan di sekolah dengan karakteristik
materi dan siswa. Selama ini dalam proses pembelajaran, guru lebih sering
menggunakan metode ceramah sehingga hasil belajar masih rendah dan
aktivitas belajar juga kurang aktif. Hal ini bertentangan dengan karakteristik
KTSP dalam mengajar guru harus mengelola kegiatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa.

4

Upaya untuk mencapai ketuntasan belajar maka diperlukan suatu inovasi
penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan
siswa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai alternatif
adalah metode pembelajaran inkuiri terbimbing. Metode inkuiri terbimbing
merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar
berpikir ilmiah pada diri siswa sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa
lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan
masalah (Roestiyah, 2008: 75). Kelebihan dari metode pembelajaran inkuiri
terbimbing menurut Roestiyah (2008:76) yaitu (1) dapat membentuk dan
mengembangkan konsep-konsep dan ide-ide lebih baik pada diri siswa, (2)
membantu dan menguatkan ingatan pada situasi proses belajar yang baru, (3)
mendorong siswa untuk berpikir dan merumuskan hipotesisnya sendiri, dan (4)
memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.

Berdasarkan penelitian Agung (2010: 1) siswa kelas VIII SMPN 1 Gedong
Tataan Pesawaran dalam kegiatan pembelajaran materi pokok Pertumbuhan
dan Perkembangan Tumbuhan, menyatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata
hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan metode inkuiri terbimbing,
yaitu meningkat sebesar 32,2%. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Marinta,
(2011: 27) siswa kelas VIII SMPN 1 Sungkai Utara dalam kegiatan
pembelajaran materi pokok tumbuhan (plantae), menyatakan bahwa terdapat
perbedaan rata-rata hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan metode
inkuiri terbimbing, yaitu meningkat sebesar 83,78%.

5

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan penerapan metode pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap
aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ciri-ciri Makhluk Hidup
kelas VII IPA SMP Negeri 1 Batu Ketulis semester genap tahun ajaran
2014/2015.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1.

Bagaimanakah pengaruh penggunaan metode pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap aktivitas belajar siswa?

2.

Bagaimanakah pengaruh penggunaan metode pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap hasil belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini untuk
mengetahui:
1.

Pengaruh penggunaan metode pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap
aktivitas belajar siswa.

2.

Pengaruh penggunaan metode pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap
hasil belajar siswa.

6

D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dan pengalaman dalam
menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing serta menjadi bekal
sebagai calon guru yang profesional.
2. Bagi Guru
a. Sebagai acuan yang mendasar untuk mengembangkan metode-metode
pembelajaran yang lebih baik dan membantu siswa dalam memudahkan
mencapai hasil belajar yang diharapkan secara maksimal.
b. Dapat menggunakan metode inkuri terbimbing sebagai alternatif
pembelajaran dalam usaha meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada
materi pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup.
3. Bagi Siswa
Mendapat pengalaman belajar yang berbeda dalam pembelajaran pada
materi pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup.
4. Bagi Sekolah
Memberi masukan untuk mengoptimalkan penggunaan metode inkuiri
terbimbing dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan kualitas
pembelajaran.

7

E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah:
1.

Langkah-langkah inkuiri terbimbing yang digunakan dalam penelitian ini
adalah guru yang merumuskan masalah, kemudian siswa yang membuat
hipotesis, merencanakan dan melaksanakan kegiatan, mengumpulkan data,
menganalisis, dan membuat kesimpulan.

2.

Aktivitas yang diamati adalah kegiatan-kegiatan lisan (mengajukan
pertanyaan, mengemukakan suatu fakta atau prinsip), serta kegiatankegiatan metrik (mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat
kesimpulan).

3.

Hasil belajar siswa yang dicermati dari ranah kognitif (pengetahuan),
afektif (sikap), dan psikomotor(keterampilan) yaitu aspek kognitif
(pengetahuan) diukur dari hasil pretes sebagai penilaian awal siswa dan
postes sebagai penilaian akhir siswa yang ditinjau berdasarkan
perbandingan N-gain.

4.

Materi pokok dalam penelitian adalah Ciri-ciri Makhluk Hidup yang
terdapat dalam mata pelajaran IPA SMP kelas VII semester genap tahun
ajaran 2013/2014.

5.

Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP
Negeri 1 Batu Ketulis tahun ajaran 2013/2014. Subjek penelitian adalah
siswa kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIB sebagai kelas
kontrol.

8

F. Kerangka Pikir
Pada proses pembelajaran inkuiri terbimbing, keterlibatan siswa dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar sangat diperhatikan. Dalam kelas inkuiri
terbimbing peran guru tidak lagi sebagai orang yang medominasi kegiatan
pembelajaran, melainkan siswalah yang aktif bekerja. Siswa dihadapkan
dengan permasalahan dan benda-benda yang nyata sebagai ajang pembelajaran
hal ini guru hanya bertindak sebagai pembimbing atau pengarah. Keterlibatan
siswa secara langsung dalam kegiatan pembelajaran akan membuat materi
yang diterima menjadi lebih mudah dan lebih lama tersimpan dalam benak
siswa, karena siswa melakukan dan bekerja sendiri sehingga terjadi peroses
berpikir dan pengolahan terhadap materi baru yang diterima. Siswa akan lebih
termotivasi untuk melakukan aktivitas dalam belajar biologi karena
pembelajarannya menggunakan media yang bisa dilihat dalam kehidupan
sehari-hari.

Pada pembelajaran inkuiri terbimbing ini, materi yang disampaikan tidak lagi
sebagai suatu yang dihafal oleh siswa semata, namun sesuatu yang harus
dipahami. Mengetahui penerapan materi yang diajarkan dengan kehidupan
sehari-hari maka kemampuan siswa dalam memehami materi akan lebih
mudah, sehingga siswa akan lebih senang dan bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran. Melihat sistem pembelajaran ini maka siswa dikelas akan
dibentuk menjadi beberapa kelompok belajar, sehingga berpeluang untuk
bekerja sama dalam sebuah tim serta siswa memiliki kesempatan untuk
menemukan dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilannya.

9

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan terikat.
Variabel bebas ditunjukkan dengan penggunaan metode pembelajaran inkuiri
terbimbing, sedangak variabel terikat ditunjukkan dengan aktivitas dan hasil
belajar siswa. Hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat
ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Y1
X
Y2

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Keterangan: X= Variabel bebas (pembelajaran melalui metode
inkuiri terbimbing); Y1= Variabel terikat (aktivitas siswa); Y2=
Variabel terikat (hasil belajar siswa)

G. Hipotesis
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah:
H0 = Tidak ada pengaruh yang sigifikan dari metode pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap hasil belajar siswa materi pokok Ciri-ciri Makhluk
Hidup.
H1 = Ada pengaruh yang signifikan dari metode pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap hasil belajar siswa materi pokok Ciri-ciri Makhluk
Hidup.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Metode Inkuiri Terbimbing
Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah metode yang sering
digunakan oleh para guru. Khususnya pembelajaran biologi, ini disebabkan
karena kesesuaian metode dengan banyaknya materi pembelajaran biologi.
Dalam pemilihan metode apa yang sesuai dengan suatu materi pembelajaran
maka perlu ada beberapa aspek yang diperhatikan, seperti yang diungkapkan
oleh Roestiyah (2008: 67) dibawah ini:
Di sekolah terdapat banyak mata pelajaran, dan tiap mata pelajaran
mempunyai tujuan-tujuan sendiri. Untuk mencapai tujuan tersebut setiap
guru memilih metode manakah yang paling tepat atau sesuai untuk mata
pelajarannya. Adakah kecakapan guru untuk dapat menentukan metode
mana yang mudah membawa anak ketujuan tersebut.
Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan
dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses
pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan
kreativitas dan memecahkan masalah. Peran guru dalam pembelajaran dengan
metode inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah
memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan.
Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh
siswa. Tugas guru selanjutnya menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam
rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih

11

diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan
masalah harus dikurangi (Sudrajat, 2008: 29).

Menurut Sanjaya (2011: 196) metode pembelajaran inkuiri menekankan
kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan
secara langsung karena peran siswa adalah mencari dan menemukan sendiri
materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing
siswa untuk belajar. Siswa memegang peran yang sangat dominan saat
pembelajaran. Inkuiri merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Proses berpikir
tercipta melalui kegiatan tanya jawab yang dilakukan antara guru dan siswa.

Menurut Sagala (2007: 29) walaupun dalam praktiknya aplikasi metode
pembelajaran inkuiri sangat beragam, tergantung pada situasi dan kondisi
sekolah, namun dapat disebut bahwa pembelajaran dengan metode inkuiri
memiliki 5 komponen yang umum yaitu question (bertanya) , student
engangement (mengajak siswa), cooperative interaction (saling bekerjasama),
performance evaluation (evaluasi pelaksanaan ), dan variety of resources
(keberagaman sumber belajar). Ibrahim (2007: 3) mengatakan ada enam
komponen dalam pembelajaran metode inkuiri terbimbing yaitu: (1)
merumuskan masalah, (2) membuat hipotesis, (3) merencanakan kegiatan, (4)
melaksanakan kegiatan, (5) mengumpulkan data, (6) mengambil kesimpulan.

12

Menurut Suryosubroto (2002: 200) kelebihan metode inkuiri terbimbing
adalah:
1. Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak
persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa.
Kekuatan dari proses penemuan datang dari usaha untuk menemukan,
jadi seseorang belajar bagaimana belajar.
2. Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat kukuh dalam arti
pendalaman dan pengertian.
3. Strategi inkuiri terbimbing membangkitkan gairah belajar pada siswa.
4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai
kemampuannya sendiri.
5. Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya,
sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar.
6. Membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya
kepercayaan diri melalui proses-proses penemuan.
Selain itu, menurut Suryosubroto (2002: 201) kelemahan metode inkuiri
terbimbing ini antara lain:
1. Siswa yang lebih pandai memungkinkan akan memonopoli jawaban
dan akan menimbulkan pesimis pada siswa lain yang kurang pandai.
2. Fasilitas yang digunakan untuk mencoba ide-ide mungkin kurang
tersedia.
3. Mengajar dengan metode inkuiri dianggap terlalu mementingkan
memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya sikap.

13

4. Metode ini kurang cocok untuk mengajar pada kelas besar, karena
mengingat efektifitas waktu yang digunakan.

B. Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar sangat salah satu faktor penentu berhasilnya suatu
pembelajaran. Setiap proses pembelajaran aktivitas merupakan salah satu
prinsip. Menurut Dimyati (1999: 44), aktivitas belajar menunjukkan adanya
jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar
menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi. Teori tersebut anak
memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu. Anak
mampu untuk mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang telah
diperolehnya. Sardiman (2004: 93) mengungkapkan bahwa pada prinsipnya
belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan
kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas
merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar
mengajar.

Menurut Hanafiah (2009: 23-24) aktivitas belajar adalah segenap rangkaian
kegiatan atau aktivitas secara sadar yang dilakukan seseorang yang
mengakibatkan perubahan dalam dirinya, berupa perubahan pengetahuan atau
kemahiran yang sifatnya tergantung pada sedikit banyaknya perubahan. Proses
aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta didik,
baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan prilakunya dapat
terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan dengan aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotor.

14

Aktivitas dalam belajar dapat memberikan nilai tambah (add value) bagi siswa
berupa hal-hal berikut:
1. Peserta didik memiliki kesadaran (awareness) untuk belajar sebagai wujud
adanya motivasi internal (driving force) ntuk belajar sejati.
2. Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang
dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral.
3. Peserta didik belajar dengan menurut minat dan kemampuannya.
4. Menumbuhkembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang demokratis
di kalangan peserta didik.
5. Pembelajaran dilaksanakan secara konkret sehingga dapat menumbuh
kembangkan pemahaman berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya
verbalisme.

Hanafiah (2009: 24-25) juga menyatakan aktivitas belajar dibagi ke dalam
delapan kelompok yaitu sebagai berikut:
1. Kegiatan-kegiatan visual, yaitu membaca, melihat gambar-gambar,
mengamati, eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain
bekerja atau bermain.
2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral), yaitu mengemukakan suatu fakta atau
prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi
saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi dan interupsi.
3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yaitu mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan, atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu
permainan, atau mendengarkan radio.

15

4. Kegiatan-kegiatan menulis, yaitu menulis cerita, menulis laporan,
memeriksa karangan, bahan-bahan copy, membuat outline atau
rangkuman, dan mengerjakan tes, serta mengisi angket.
5. Kegiatan-kegiatan menggambar, yaitu menggambar, membuat grafik, chart,
diagram, peta, dan pola.
6. Kegiatan-kegiatan metrik, yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan,
serta menari dan berkebun.
7. Kegiatan-kegiatan mental, yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan
membuat keputusan.
8. Kegiatan-kegiatan emosional, yaitu minat, membedakan, berani, tenang, dan
lain-lain.

C. Hasil Belajar Siswa
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungannya. Bukti seorang telah belajar adalah terjadinya
perubahan tingkah laku pada orang tersebut, perubahan tingkah laku tersebut
merupakan hasil belajar (Hamalik 2001: 12). Menurut Bloom dalam Thoha,
(1994: 27) hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar siswa merupakan salah
satu indikator menunjukkan tercapai tidaknya suatu tujuan pembelajaran. Suatu
proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil pembelajaran yang
didapatkan meningkat atau mengalami perubahan yang lebih baik.

16

Hamalik (2001: 103) mengungkapkan bahwa guru perlu mengenal hasil belajar
dan kemajuan belajar siswa. Hal-hal yang perlu diketahui antara lain:
penguasaan pelajaran serta keterampilan belajar dan bekerja. Pengenalan halhal tersebut penting bagi guru karena dapat membantu atau mendiagnosis
kesulitan belajar siswa, dapat memperkirakan hasil dan kemajuan belajar
selanjutnya (pada kelas berikutnya), walaupun hasil-hasil tersebut dapat
berbeda dan bervariasi sehubungan dengan keadaan motivasi, kematangan, dan
penyesuaian sosial. Hasil belajar dapat di bedakan menjadi tiga jenis ranah
penting diantaranya adalah ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.

Purwanto (2008: 91-93) juga secara umum menjelaskan jenis hasil belajar atau
taksonomi tujuan pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu 1)
ranah kognitif, 2) ranah psikomotor, dan 3) ranah afektif. Secara rinci, uraian
masing-masing ranah tersebut ialah:
1) Ranah kognitif, yakni tujuan pendidikan yang sifatnya menambah
pengetahuan atau hasil belajar yang berupa pengetahuan.
2) Ranah psikomotor, yakni hasil belajar atau tujuan yang berhubungan
dengan keterampilan atau keaktifan fisik (motor skills).
3) Ranah afektif, yakni hasil belajar atau kemampuan yang berhubungan
dengan sikap atau afektif.

Berikut ini struktur dari Dimensi Proses Kognitif menurut taksonomi yang
telah direvisi oleh Anderson, (2001: 67-68) antara lain:

17

1. Remember (mengingat), yaitu mendapatkan kembali pengetahuan yang
relevan dari memori jangka panjang. Terdiri dari mengenali dan mengingat
kembali.
2. Understand (memahami), yaitu menentukan makna dari pesan dalam
pelajaran-pelajaran meliputi oral, tertulis, ataupun grafik. Terdiri atas
menginterpretasi, mencontohkan, mengklasifikasi, merangkum,
menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan.
3. Apply (menerapkan), yaitu mengambil atau menggunakan suatu prosedur
tertentu bergantung situasi yang dihadapi. Terdiri dari mengeksekusi dan
mengimplementasi.
4. Analyze (menganalisis), yaitu memecah-mecah materi hingga ke bagian
yang lebih kecil dan mendeteksi bagian apa yang berhubungan satu sama
lain menuju satu struktur atau maksud tertentu. Mencakup membedakan,
mengelola, dan menghubungkan.
5. Evaluate (mengevaluasi), yaitu membuat pertimbangan berdasarkan kriteria
dan standar. Mencakup memeriksa dan mengkritisi.
6. Create (menciptakan), yaitu menyusun elemen-elemen untuk membentuk
sesuatu yang berbeda atau mempuat produk original. Terbagi atas
menghasilkan, merencanakan, dan memproduksi.

Hamalik (2001: 32-33) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar antara lain:
1. Faktor kegiatan, penggunaan, dan ulangan.

18

2. Belajar memerlukan latihan, dengan jalan relearning, recalling, reviewing
agar pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali.
3. Belajar hendaknya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan.
4. Faktor asosiasi karena semua pengalaman belajar antara yang lama dan
baru, secara berurutan diasosiasikan agar menjadi kesatuan pengalaman.
5. Faktor kesiapan belajar. Siswa yang telah siap belajar akan dapat
melakukan kegiatan belajar lebih mudah dan lebih berhasil.
6. Faktor minat dan usaha.
7. Faktor-faktor fisiologis. Kondisi badan siswa yang belajar sangat
berpengaruh dalam proses belajar. Badan yang lemah dan lelah akan
menyebabkan perhatian tak mungkin akan melakukan kegiatan belajar
yang sempurna. Oleh karena itu faktor fisiologis sangat menentukan
berhasil atau tidaknya siswa yang belajar.

Evaluasi belajar dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa
serta mengetahui kesulitan-kesulitan pada proses belajar itu. Evaluasi tidak
mungkin dipisahkan dari belajar karena bagian mutlak dari pengajaran dan
sebagai unsur integral di dalam organisasi belajar. Evaluasi sebagai suatu alat
untuk mendapatkan cara-cara melaporkan hasil pelajaran yang dicapai serta
memberikan laporan tentang siswa kepada siswa itu sendiri dan orang tuanya.
Selain itu dapat dipakai untuk menilai metode mengajar yang digunakan dan
mendapatkan gambaran komprehensif tentang siswa, juga dapat membawa
siswa pada taraf belajar yang lebih baik (Slameto, 1995: 51-52).

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari 2014 di SMP Negeri 1
Batu Ketulis, Kabupaten Lampung Barat.

B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap
SMP Negeri 1 Batu Ketulis Tahun Pelajaran 2013/2014. Pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Cluster random sampling
yaitu populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari
kelompok-kelompok individu atau cluster Margono (2005: 127). Penelitian ini
mengambil sampel siswa kelas VIIA sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas
VIIB sebagai kelas kontrol yang masing-masing kelas berjumlah 26 dan 24
siswa.

C. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan eksperimental semu (quasi eksperiment) dengan
desain pretes-postes kelompok non-ekuivalen. Kelompok eksperimen (kelas
VIIA) diberi perlakuan dengan Metode Inkuiri Terbimbing, sementara
kelompok kontrol (kelas VIIB) diberi perlakuan dengan Metode Ceramah.

20

Setelah itu, kedua kelompok diberi tes/soal penyelesaian masalah berupa soal
pilihan jamak yang sama di awal dan akhir pertemuan (pretes-postes).
Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kelompok

Pretes

Perlakuan

Postes

I

O1

X

O2

II

O1

Y

O2

Gambar 2. Desain penelitian pretes-postes kelompok tak ekuivalen
(dimodifikasi dari Sugiyono, 2007: 116).
Keterangan: I = Kelompok eksperimen (kelas VII A); II
= Kelompok kontrol (kelas VII B); X =
Perlakuan eksperimen dengan Metode
Inkuiri Terbimbing dalam pembelajaran; Y
= Perlakuan kontrol dengan Metode
Ceramah dalam pembelajaran; O1 =
Pretes; O2 = Postes

D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu prapenelitian dan pelaksanaan
penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu:
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut:
a.

Membuat surat izin penelitian pendahuluan.

b.

Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, dan
melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA biologi untuk
mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti serta
metode atau model apa yang diterapkan oleh guru dalam penyampaian
materi pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup.

21

c.

Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas
kontrol.

d.

Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKK)
untuk setiap pertemuan.

e.

Membuat instrumen penelitian yaitu soal pretes/postes untuk mengukur
hasil belajar ranah kognitif siswa, beserta kisi-kisi soal.

f.

Membuat kelompok diskusi pada kels eksperimen dan kelas kontrol
yang bersifat heterogen.

2. Pelaksanaan Penelitian
Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri
terbimbing untuk kelas eksperimen dan menggunakan metode ceramah
untuk kelas kontrol. Penelitian ini di rencanakan sebanyak tiga kali
pertemuan. Pertemuan pertama membahas submateri pokok; bernapas,
bergerak, dan memerlukan nutrien, pertemuan kedua membahas submateri
pokok; iritabilitas, adaptasi, dan ekskresi, dan pertemuan ketiga membahas
submateri pokok; tumbuh dan berkembang, serta berkembang biak.

A. Kelas Eksperimen
Langkah-langkah pembelajaran pada kelas eksperimen sebagai berikut:
1. Kegiatan Pendahuluan
a). Siswa diberikan pretes sebagai penilaian pengetahuan awalnya
melalui tes berupa 20 butir soal pilihan jamak mengenai ciri-ciri
makhluk hidup; bernapas, bergerak, memerlukan nutrien,

22

iritabilitas, adaptasi, ekskresi, tumbuh dan berkembang, dan
berkembang biak.
b). Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan cara:
 Pertemuan 1, apersepsi kepada siswa dengan bertanya “sebelum
kalian berangkat ke sekolah, apakah kalian sudah makan?
Mengapa kalian harus makan? Apakah semua makhluk hidup
memerlukan makanan?”
 Pertemuan 2, apersepsi kepada siswa dengan bertanya “apa yang
kalian lakukan apabila mata kalian terkena cahaya terang?
Bagaimana reaksinya?”


Pertemuan 3, apersepsi kepada siswa dengan bertanya “pada
saat kalian masih SD, bagaimana tinggi tubuh kalian? Apakah
saat SMP tinggi tubuh kalian masih sama seperti waktu SD?
Mengapa?

c). Siswa diberi motivasi dengan cara:
 Pertemuan 1, siswa memperoleh motivasi dari guru ”salah satu
ciri makhluk hidup adalah bergerak, bergerak sangat penting
bagi tubuh karena dengan bergerak banyak aktivitas yang bisa
kita lakukan”


Pertemuan 2, siswa memperoleh motivasi dari guru “tubuh kita
sangat peka terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari
luar tubuh, hal ini merupakan perlindungan yang pantas bagi
tubuh”

23

 Pertemuan 3, siswa memperoleh motivasi dari guru ”setiap
makhluk hidup mengalami pertumbuhan, pertumbuhan pada
tubuh kita tujuannya agar tubuh kita bertambah kuat”
d). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.

2. Kegiatan Inti
a) Guru membagikan LKK yang berisi permasalahan yang akan
dikaji.
b) Guru mengajukan persoalan atau menyuruh siswa memperhatikan
video yang memuat permasalahan yang akan dibahas pada kegiatan
pembelajaran dengan LCD. Pertemuan pertama membahas
submateri pokok; bernapas, bergerak, dan memerlukan nutrien,
pertemuan kedua membahas submateri pokok; iritabilitas, adaptasi,
dan ekskresi, dan pertemuan ketiga membahas submateri pokok;
tumbuh dan berkembang biak.
c) Siswa diberi kesempatan mengamati berbagai permasalahan yang
selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk hipotesis, yakni
pernyataan sebagai jawaban sementara atas permasalahan.
d) Guru mengarahkan siswa mendapatkan atau mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber yang relevan, misalnya membaca
literatur dan mengamati objek untuk memperoleh data agar dapat
membuktikan hipotesis.
e) Masing-masing siswa diberi kesempatan untuk menganalisis semua
data yang telah diperoleh dari kegiatan penyelidikan.

24

f) Perwakilan setiap kelompok siswa membacakan hasil
penemuannya.
g) Setiap siswa mengadakan verifikasi data berdasarkan hasil
pengolahan dan analisis, apakah hipotesis yang telah dirumuskan
terdahulu terbukti benar atau salah, apakah diterima atau ditolak.
h) Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari kegiatan
penyelidikan/inkuiri terbimbing.
i) Guru membahas masalah-masalah yang ada di dalam LKK yang
belum dapat ditemukan oleh siswa dan merekomendasikan sumbersumber belajar yang lain bagi siswa yang ingin mencari tahu lebih
banyak tentang materi yang telah dipelajari.

3. Kegiatan Penutup
a. Guru Guru memberikan kesimpulan dan saran terhadap proses dan
hasil pembelajaran mengenai ciri-ciri makhluk hidup.
 Pertemuan 1: submateri pokok; bernapas, bergerak dan
memerlukan nutrien
 Pertemuan 2: submateri pokok; iritabilitas, adaptasi, dan
ekskresi
 Pertemuan 3: submateri pokok; tumbuh dan berkembang biak
b. Pada pertemuan terakhir (pertemuan ke 3), guru memberikan postes
sebagai penilaian peningkatan hasil belajar melalui tes berupa 20
butir soal pilihan jamak mengenai ciri-ciri makhluk hidup;
bernapas, bergerak, memerlukan nutrien, iritabilitas, adaptasi,
ekskresi, tumbuh, dan berkembang biak.

25

B. Kelas Kontrol
Langkah-langkah pembelajaran pada kelas kontrol sebagai berikut:
1. Kegiatan Pendahuluan
a). Siswa diberikan pretes sebagai penilaian pengetahuan awalnya
melalui tes berupa 20 butir soal pilihan jamak mengenai ciri-ciri
makhluk hidup; bernapas, bergerak, memerlukan nutrien,
iritabilitas, adaptasi, ekskresi, tumbuh, dan berkembang biak.
b). Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan cara:
 Pertemuan 1, apersepsi kepada siswa dengan bertanya “sebelum
kalian berangkat ke sekolah, apakah kalian sudah makan?
Mengapa kalian harus makan? Apakah semua makhluk hidup
memerlukan makanan?”
 Pertemuan 2, apersepsi kepada siswa dengan bertanya “apa yang
kalian lakukan apabila mata kalian terkena cahaya terang?
Bagaimana reaksinya?”



Pertemuan 3, apersepsi kepada siswa dengan bertanya “pada
saat kalian masih SD, bagaimana tinggi tubuh kalian? Apakah
saat SMP tinggi tubuh kalian masih sama seperti waktu SD?
Mengapa?

c). Siswa diberi motivasi dengan cara:
 Pertemuan 1, siswa memperoleh motivasi dari guru ”salah satu
ciri makhluk hidup adalah bergerak, bergerak sangat penting

26

bagi tubuh karena dengan bergerak banyak aktivitas yang bisa
kita lakukan”
Pertemuan 2, siswa memperoleh motivasi dari guru “tubuh kita

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012)

0 16 61

Penggunaan Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep oleh Siswa (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Natar pada Materi Pokok Ciri-Ciri Makhluk Hidup Tahun Ajaran 2013/2014)

1 17 57

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (PTK Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Natar, Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 6 52

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Batu Ketulis Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 3 57

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

1 11 72

PENGARUH MODUL DAN LKS PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMP Pengaruh Modul Dan LKS Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Nguntoronadi Wonogiri Tahun Pelaj

0 5 9

PENGARUH MODUL DAN LKS PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMP Pengaruh Modul Dan LKS Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Nguntoronadi Wonogiri Tahun Pelaj

0 3 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPATENTANG CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP PADA TUMBUHAN MELALUI METODE INKUIRI.

0 0 21

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPATENTANG CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP PADA TUMBUHANMELALUI METODE INKUIRI.

0 0 30

PENERAPAN METODE EKSPOSITORI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP.

1 4 43