Perkembangan Kolam Stabilisasi Limbah di Indonesia

52 Terdapat beberapa keuntungan menggunakan kolam stabilisasi menurut Mara 1976 dalam penanggulangan limbah yaitu : a. Kolam stabilisasi bisa mencapai tingkat pemulihan dan pemurnian air pada biaya yang relatif murah, tetapi dengan tingkat pemeliharaan yang minimum dan ketrampilan operator yang tidak usah tinggi. b. Kolam stabilisasi bisa bertahan pada tingkat beban organik yang berat dan kejutan hidrolik yang tiba-tiba, karena waktu retensi yang cukup lama. c. Kolam stabilisasi tetap bisa efektif untuk memperlakukan pencemaran air yang cukup beraneka ragam baik limbah pertanian maupun limbah industri. d. Kolam stabilisasi mudah dirancang dan mudah pula diubah pola perancangannya bila diperlukan. e. Metoda kontruksi sedemikian rupa untuk kolam stabilisasi sehingga bila dikemudian hari lahan bekas kolam dibutuhkan lagi bagi keperluan lain akan mudah direklamasi kembali. f. Banyaknya pathogen yang dihilangkan kolam stabilisasi lebih besar dari pada metode- metode lainnya. g. Algae yang diproduksi oleh kolam stabilisasi merupakan potensi sumber protein yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi perikanan.

F. Perkembangan Kolam Stabilisasi Limbah di Indonesia

Pemanfaatan kolam untuk mengolah air limbah sebetulnya sudah banyak dilakukan di Indonesia sejak jaman dahulu, namun pembangunan kolam stabilisasi limbah yang baik menurut syarat-syarat teknis masih sangatlah kurang. Kolam-kolam ikan di perkampungan yang diatasnya terdapat fasilitas MCK mandi-cuci-kakus dapat dianggap sebagai salah satu bentuk kolam limbah sederhana; namun masyarakat umumnya tidak sadar bahwa sebetulnya kolam ikan empang tersebut juga berfungsi sebagai kolam limbah. Sistem pembuangan air limbah modern di Indonesia pertama kali dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda di beberapa kota besar Bandung, Surakarta, Cirebon, dan 53 Yogyakarta selama pertengahan awal abad 20. Sistem pembuangan air limbah ini mengalirkan air limbah dari rumah-rumah ke suatu unit pengolahan air limbah berupa kolam-kolam stabilisasi. Dalam dua dekade terakhir pemerintah, dengan bantuan dari lembaga-lembaga donor, mengembangkan sistem pembuangan air limbah yang telah ada tersebut dan membangun sistem pembuangan air limbah di beberapa kota lain seperti di Jakarta, Medan, dan Tangerang. Sistem pembuangan air limbah kota ini biasanya dikelola oleh PDAM atau oleh PD-PAL Perusahaan Daerah-Pengolahan Air Limbah Sukarma and Pollard, 2001, Lani Puspita et al ., 2005. Tabel 12 berikut merupakan sistem pengolahan air limbah di beberapa kota di Indonesia. Tabel 12 Sistem pengolahan air limbah di beberapa kota di Indonesia Bandung Cirebon Jakarta Medan Surakarta Tangerang Yogyakarta Tipe pengolahan Oksidasi Kolam Stabilisasi Oksidasi Kolam Stabilisasi Laguna limbah UASB, kolam fakultatif Laguna limbah Kolam anaerobik Laguna aerasi limbah Kapasitas pengolahan rata-rata m 3 hari 81.000 16.000 21.600 20.000 3.750 5.500 15.500 Sumber : Sukarma and Pollard, 2001; Lani Puspita et al., 2005 Keterangan : UASB = Up-flow Anaerobik Sludge Blankets

G. Prinsip Kerja Kolam Stabilisasi