Persamaan Diferensial Parsial PDP atau

84

2. Persamaan Diferensial Parsial PDP atau

Partial Differential Equation PDE. Yaitu persamaan diferensial dengan jumlah variabel bebas lebih dari satu. Pada umumnya permasalahan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dapat direpresentasikan dalam bentuk persamaan parsial. Persamaan tersebut merupakan laju perubahan terhadap dua atau lebih variabel bebas yang biasanya adalah waktu dan jarak ruang. Bentuk umum persamaan diferensial orde 2 dua dan dua dimensi adalah : 2 2 2 2 2 C C C C C b c d e fC g x y x y x y                   2.79 dengan , , , , dan a b c d e g merupakan fungsi dari variabel dan x y serta variabel bebasnya C . Persamaan diferensial dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu : 1 Persamaan Ellips jika : 2 4   b ac 2 Persamaan Parabola jika : 2 4   b ac 3 Persamaan Hiperbola jika : 2 4   b ac Persamaan parabola biasanya merupakan persamaan yang tergantung pada waktu tidak permanen. Penyelesaian persamaan tersebut memerlukan kondisi awal dan batas. Persamaan ellips biasanya berhubungan dengan masalah keseimbangan atau kondisi permanen tidak tergantung waktu dan penyelesaiannya memerlukan kondisi batas di sekeliling daerah tinjauan. Persamaan hiperbola biasanya berhubungan dengan getaran, atau permasalahan terjadi ketidak-kontinuan dalam kecepatan, tekanan dan rapat massa. Penyelesaian dari persamaan hiperbola mirip dengan penyelesaian persamaan parabola, yang menghitung nilai C untuk dan x t yang diberikan. Penyelesaian persamaan diferensial parsial dengan kondisi awal dan batas dapat diselesaikan dengan metode beda hingga. Untuk itu dibuat jaringan titik hitungan pada daerah tinjauan. Sebagai contoh penyelesaian persamaan ellips pada daerah S yang dibatasi oleh kurve V seperti pada Gambar 19. Daerah tinjauan S dibagi menjadi sejumlah pias titik hitungan P dengan jarak antara pias adalah dan .   x y Kondisi dimana variabel tidak bebas 85 C harus memenuhi di sekeliling kurve V disebut dengan kondisi batas. Penyelesaian persamaan diferensial merupakan perkiraan dari nilai C pada titik-titik hitungan 11 12 , ,..., ,... ij P P P Perkiraan dilakukan dengan mengganti turunan dari persamaan diferensial dengan menggunakan perkiraan beda hingga. S P i,j P 1,1 P 2,1 P 1,2 P 1,3 V Gambar 19. Penyelesaian persamaan diferensial parsial

3. Perkiraan Diferensial dengan Beda Hingga